Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2019

SINDIMAS 2019
STMIK Pontianak, 29 Juli 2019

Mengenal dan Mengidentifikasi Kecerdasan Majemuk Pada Anak


Nurvica Sari1), Oktariani2)

Universitas Potensi Utama


Jln. KL Yos Sudarso, Km 6,5 No.5 Tanjung Mulia Medan 20241
e-mail: nurvica.sari@gmail.com

Abstrak penelitian yang rumit, melibatkan antropologi, psikologi


kognitif, psikologi perkembangan, psikometri, studi
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan biografi, fisiologi hewan, dan neuroanatomi [1].
untuk memberi informasi/pengetahuan mengenai Kecerdasan menurut paradigma multiple intelligences
kecerdasan majemuk (multiple intelligences) kepada dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang
para orang tua agar mereka dapat mengetahui dan mempunyai tiga komponen utama, yakni :
mengidentifikasi kecerdasan majemuk anak-anak
a. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah
mereka, sehingga dapat menunjang perkembangan anak
yang teradi dalam kehidupan nyata sehari-hari.
secara lebih positif dan progresif. Adalah penting untuk
mengenal dan mengidentifikasi kecerdasan majemuk b. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-
anak sejak dini, oleh karena itu kegiatan pengabdian persoalan baru yang dihadapi untuk
masyarakat ini dilaksanakan di sekolah TK, yakni TK IT diselesaikan.
AL-Khalsish Medan Labuhan. Kegiatan dilaksanakan
c. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau
pada tanggal 25 Februari 2019. Metode yang
dipergunakan adalah dengan memberikan penyuluhan menawarkan jasa yang akan menimbulkan
dengan pemaparan materi presentasi. Pemateri penghargaan dalam budaya seseorang.
sekaligus pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat
memberikan presentasi informatif mengenai kecerdasan Kecerdasan anak juga didasarkan pada pandangan pokok
majemuk, serta bagaimana cara untuk mengenali/ teori multiple intelligences sebagai berikut [2]:
mengidentifikasi kecerdasan majemuk tersebut pada a. Setiap anak memiliki kapasitas untuk memiliki
anak. Sesi tanya jawab dan diskusi juga dibuka pada sembilan kecerdasan. Kecerdasan-kecerdasan
saat presentasi selesai diberikan, dan para orang tua tersebut ada yang dapat sangat berkembang,
serta guru berpartisipasi dalam sesi tersebut dengan cukup berkembang, dan kurang berkembang.
memberikan pertanyaan seputar materi kecerdasan
majemuk. Dari hasil diskusi tersebut, para orang tua b. Semua anak, pada umumnya, dapat
dan guru mengatakan bahwa mereka mendapat mengembangkan setiap kecerdasan hingga
pengetahuan baru mengenai kecerdasan majemuk yang tingkat penguasaan yang memadai apabila ia
diharapkan dapat membantu perkembangan anak secara memperoleh cukup dukungan, pengayaan, dan
lebih baik. pengajaran.

Kata kunci: Kecerdasan, Majemuk, Perkembangan, c. Kecerdasan bekerja bersamaan dalam kegiatan
Anak sehari-hari. Anak yang menyanyi membutuhkan
kecerdasan musikal dan kinestetik.
1. Pendahuluan d. Anak memiliki berbagai cara untuk
menunjukkan kecerdasannya dalam setiap
Orang tua adalah figur penting dalam pertumbuhan dan kategori. Anak mungkin tidak begitu pandai
perkembangan anak. Namun, tidak jarang orang tua meloncat tetapi mampu meronce dengan baik
belum mengetahui dan mengenal potensi yang dimiliki (kecerdasan kinestetik), atau tidak suka
anak mereka, salah satunya adalah dari aspek bercerita, tetapi cepat memahami apabila diajak
kecerdasan. Sering kali orang tua menganggap bahwa berbicara (kecerdasan linguistik)
anak yang cerdas adalah anak yang unggul di setiap
bidang pelajaran di sekolah, dan khawatir jika anaknya Menurut Howard Gardner, multiple intelligences
tidak menguasai salah satu pelajaran. Nilai IQ pun kerap memiliki karakteristik konsep yang berbeda dengan
djadikan sebagai tolak ukur kecerdasan anak. Tetapi karakteristik konsep kecerdasan terdahulu. Karakteristik
sebenarnya kecerdasan bukanlah hanya dilihat dari nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:
pelajaran atau IQ saja, melainkan ada aspek-aspek
kecerdasan lain yang terdapat dalam diri anak. Howard a. Semua inteligensi itu berbeda-beda, tetapi
Gardner mengemukakan istilah multiple intelligences. semuanya sederajat. Dalam pengertian ini, tidak
Istilah ini kemudian dikembangkan menjadi teori melalui ada inteligensi yang lebih baik atau lebih
penting dari inteligensi yang lain.

334
Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2019
SINDIMAS 2019
STMIK Pontianak, 29 Juli 2019

b. Semua kecerdasan dimiliki manusia dalam anak. Adapun 8 kecerdasan majemuk yang dikemukakan
kadar yang tidak persis sama. Semua oleh Howard Gardner adalah sebagai berikut:
kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan,
a. Kecerdasan logis-matematis, yaitu kemampuan
dan dikembangkan secara optimal.
mendeteksi bermacam pola atau prinsip-prinsip
c. Terdapat banyak indikator kecerdasan dalam dasar sebab akibat, berpikir logis, berpikir dengan
tiap-tiap kecerdasan. Dengan latihan, seseorang abstraksi dan angka, bernalar secara deduktif dan
dapat membangun kekuatan kecerdasan yang menyelesaikan operasi-operasi matematis. Mereka
dimiliki dan menipiskan kelemahan-kelemahan. bisa diajar melalui permainan logika, investigasi,
dan teka-teki. Mereka biasanya belajar dengan
d. Semua kecerdasan yang berbeda-beda tersebut
melihat konsep dasarnya lebih dulu sebelum
akan saling bekerja sama untuk mewujudkan
menyentuh detailnya.
aktivitas yang diperbuat manusia. Satu kegiatan
mungkin memerlukan lebih dari satu b. Kecerdasan verbal-linguistik, yaitu kecerdasan
kecerdasan, dan satu kecerdasan dapat yang meliputi penguasaan bahasa lisan dan tulis
digunakan dalam berbagai bidang. untuk mengungkapkan diri atau mengingat
bermacam hal. Orang dengan kecerdasan verbal-
e. Semua jenis kecerdasan tersebut ditemukan di
linguistik tinggi biasanya mahir membaca, menulis,
seluruh atau semua lintas kebudayaan di seluruh
bercerita dan mengingat kata-kata dan tanggal.
dunia dan kelompok usia.
Mereka belajar dengan baik jika didorong
f. Tahap-tahap alami dari setiap kecerdasan mengucapkan dan melihat kata-kata dan membaca
dimulai dengan kemampuan membuat pola buku. Alat bantu seperti komputer, games,
dasar. Kecerdasan musik, misalnya ditandai multimedia, buku, alat perekam, dan pelajaran
dengan kemampuan membedakan tinggi rendah dimana si pengajar banyak berbicara. Dua jenis
nada. Sementara kecerdasan spasial dimulai kecerdasan ini diukur dalam test IQ dan sering
dengan kemampuan pengaturan tiga dimensi. tercermin dalam kegiatan akademik di sekolah.
g. Saat seseorang dewasa, kecerdasan c. Kecerdasan spasial, yakni kemampuan mengenali
diekspresikan melalui rentang pengejaran dan memanipulasi pola-pola di ruang yang luas
profesi dan hobi. Kecerdasan logika- seperti yang terlihat pada kemampuan para pilot
matematika yang dimulai sebagai kemampuan atau navigator. Selain itu, kecerdasan ini juga
membuat pola dasar pada masa balita, berkenaan dengan kemampuan mengenali dan
berkembang menjadi penguasaan simbolik pada memanipulasi ruang-ruang terbatas seperti terdapat
masa anak-anak, dan akhirnya mencapai pada para pematung, arsitek, atau juara catur.
kematangan ekspresi dalam wujud profesi Kecerdasan jenis ini juga mudah dikenali ketika
sebagai ahli matematika, akuntan, atau seorang arsitek sedang memvisualisasikan sebuah
ilmuwan. rancangan bangunan.
h. Ada kemungkinan seorang anak berada pada d. Kecerdasan musikal, yakni kemampuan mengenali
kondisi “berisiko” sehingga apabila mereka suara dan menyusun nada, irama, dan berbagai pola
tidak memperoleh bantuan khusus, mereka akan dan menggunakannya untuk tampil atau membuat
mengalami kegagalan dalam tugas-tugas komposisi musik. Orang yang tinggi kecerdasan
tertentu yang melibatkan kecerdasan tersebut. musikalnya biasanya menangkap pelajaran dengan
baik lewat ceramah atau mendengarkan lagu atau
Howard Gardner menulis buku Frames of Mind: The musik. Alat yang bisa membantu proses belajarnya
Theory of Multiple Intelligences. Gardner adalah misalnya instrumen musik, musik itu sendiri, radio,
profesor psikologi di Harvard Graduate School of stereo, CD-ROM, multimedia.
Education. Ia mengemukakan bahwa kecerdasan bukan
e. Kecerdasan kinestetik, yakni kemampuan
kemampuan tunggal melainkan beberapa kemampuan menggunakan bagian-bagian tubuh atau seluruh
intelektual yang relatif tak terkait satu sama lain. Dalam tubuh untuk menyelesaikan masalah atau
teori Kecerdasan Majemuknya, ia mengajukan 8 jenis menciptakan produk baru. Para atlit, penari, actor,
kecerdasan yakni kecerdasan logis-matematis, polisi, tentara, dokter bedah dan pengrajin
kecerdasan verbal linguistik, kecerdasan spasial, cenderung punya kemampuan tinggi di jenis
kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan kecerdasan ini. Mereka suka menggambar, bermain
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan jigsaw puzzles, membaca peta, berangan-angan
naturalis [3]. Oleh karena itu kegiatan pengabdian (daydream). Mereka belajar lebih efektif melalui
masyarakat ini bertujuan untuk memberi informasi gambar, atau bentuk-bentuk dengan memakai
kepada para orangtua agar dapat mengenali dan
model, grafis, diagram, foto, gambar tangan, model
mengidentifikasi kecerdasan majemuk pada anak 3 dimensi, video, TV, multimedia, buku teks
mereka, agar dapat mendorong perkembangan anak
bergambar.
secara lebih positif sesuai dengan potensi yang dimiliki

335
Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2019
SINDIMAS 2019
STMIK Pontianak, 29 Juli 2019

f. Kecerdasan interpersonal, yaitu kecerdasan yang pengabdian masyarakat. Setelah itu pelaksana
menunjukkan kemampuan mengenali maksud, memberikan presentasi materi kecerdasan majemuk,
perasaan, mood, temperamen dan motivasi orang yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau
lain. Mereka belajar lebih efektif melalui kegiatan diskusi dengan para partisipan. Berdasarkan pemaparan
kelompok, seminar, dan dialog. Orang yang materi,diskusi dan tanggapan dengan para orang tua
menonjol pada jenis kecerdasan ini mampu bekerja dapat terlihat bahwa para orangtua merasa bahwa
dalam kelompok dengan baik (team player) dan bisa mereka telah mendapat pengetahuan baru mengenai
memilih bidang kerja seperti misalnya tenaga kecerdasan majemuk, hal ini terlihat pada saat diskusi
penjualan, pengajar, pemimpin umat, manajer, beberapa orang tua antusias untuk memberi pertanyaan
pekerja sosial, konselor atau politik. seputar anak mereka yang berkaitan dengan kecerdasan
majemuk, dari yang awalnya mereka mengira bahwa
g. Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan
anak mereka kurang pintar atau nakal, akhirya mereka
memahami diri sendiri. Orang yang punya
menyadari bahwa hal tersebut salah. Beberapa orang tua
kecerdasan intrapersonal tinggi mampu mengenali
juga memberi contoh perilaku anak mereka yang selama
kekuatan dan kelemahannya, apa yang membuatnya
ini mereka amati dan kemudian mengkorelasinya dengan
unik, dan mampu memprediksi reaksi atau emosinya
konsep kecerdasan majemuk. Mereka mengetahui bahwa
sendiri. Jadi mereka bisa memakainya untuk
anak memiliki kecerdasan mereka masing-masing
memecahkan berbagai masalah dan mengatur
sebagai sebuah potensi unik dalam diri mereka.
hidupnya sendiri dengan baik.
h. Kecerdasan naturalis, yakni kemampuan mengenali Pada saat pelaksana menanyakan apakah para orangtua
dan mengelompokkan berbagai spesies, baik flora sudah mampu mengidentifikasi kecerdasan anak mereka,
maupun fauna, batuan, jenis-jenis pegunungan yang para orangtua juga mengatakan bahwa mereka telah
ada di lingkungannya. Kecerdasan ini sangat mampu untuk mengidentifikasinya. Pelaksana juga
bermanfaat di masa lalu ketika manusia hidup dari sempat bertanya kepada masig-masing orangtua untuk
berburu dan bercocok tanam. Kini kemampuan ini mejelaskan kecerdasan anak mereka berdasarkan konsep
diperlukan di kalangan ahli botani, chef, dan lain- kecerdasan majemuk, dan setiap orangtua mampu
lain. menjawab nya dengan baik. Kegiatan diakhiri dengan
sesi penutup dimana pelaksana menyimpulkan
2. Metode Pelaksanaan pemaparan materi dan aktivitas kegiatan yang dilakukan
serta berterima kasih kepada pihak sekolah dan para
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan partisipan yang sudah berpartisipasi dan mendukung
dengan menggunakan metode penyuluhan/seminar. pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Lokasi pelaksanaan adalah di sekolah TK IT Al-Khalsish Melalui pengetahuan untuk mengenal dan
Medan Labuhan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 25 mengidetifikasi kecerdasan majemuk, para orangtua
Februari 2019, dengan jumlah peserta 10 orang yang sebagai figur pendukung tumbuh kembang anak dapat
terdiri dari orang tua siswa dan 2 orang guru. Alat bantu mendorong perkembangan potensi anak secara lebih
yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan maksimal dan positif.
pengabdian masyarakat ini adalah satu buah in focus dan
laptop sebagai alat presentasi.

3. Hasil Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat


ini, pelaksana terlebih dahulu melakukan persiapan
yakni berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk
pelaksanaan kegiatan. Koordinasi dilakukan dengan ibu
kepala sekolah, untuk meminta persetujuan beliau akan
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Setelah Gambar 1. Foto Kegiatan
mendapat persetujuan beliau, kemudian pelaksana
berkoordinasi kembali mengenai jadwal pelaksanaan 4. Kesimpulan
kegiatan. Ketika jadwal sudah disepakati bersama, ibu
kepala sekolah membantu untuk mensosialisasikan Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian
kegiatan kepada para orang tua, dan pada jadwal yang masyarakat yang dilakukan maka dapat disimpulkan
disepakati, kegiatan pengabdian masyarakat pun bahwa melalui pemberian informasi yang diberikan
dilakukan. mengenai pengenalan dan identifikasi kecerdasan
majemuk, para orangtua mengatakan bahwa mereka
Kegiatan diawali dengan perkenalan dan sesi pembuka menjadi tahu dan mampu mengidentifikasi kecerdasan
dimana pelaksana memperkenalkan diri dan yang dimiliki oleh anak mereka. Hal ini penting agar
memberitahukan tujuan dari pelaksanaan kegiatan

336
Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2019
SINDIMAS 2019
STMIK Pontianak, 29 Juli 2019

orangtua tidak salah persepsi dan salah menilai potensi Daftar Pustaka
yang dimiliki anak mereka serta dapat mengarahkan [1]. T. Armstrong, “Multiple Intelligences in the Classroom,”
perkembangan anak secara lebih maksimal. Untuk Association for Supervision and Curriculum Development,
pengembangan kegiatan pengabdian masyarakat Virginia, 1996.
selanjutya disarankan agar subjek partisipan dari pihak [2]. T. Armstrong, “7 Kinds of Smart: Identifying and Developing
Your Intelligences,” Penguin Group, New York, 1993
sekolah lebih banyak diundang untuk berpartisipasi, [3]. H. Gardner, “Multiple Intelligences: The Theory in Practice A
tidak hanya berfokus pada orang tua saja. Hal ini Reader,” Basic Books, New York, 1993
dikarenakan para pendidik di sekolah juga sangat perlu
mengetahui bentuk-bentuk kecerdasan yang dimiliki
peserta didik, agar potensi yang mereka miliki dapat
diarahkan sesuai dengan kecerdasan serta minat dan
bakat yang mereka miliki.

337

Anda mungkin juga menyukai