Pendahuluan
Era globalisasi merupakan produk kemajuan sain dan teknologi,
maka peningkatan kualitas SDM muslim untuk memajukan sain dan
teknologi perlu mendapatkan prioritas. Perhatian pendidikan Islam
kaitannya dengan globalisasi, juga harus memperhatikan “sosok lulusan”
yang diharapkan yaitu manusia “cerdas, kreatif dan beradab”, sosok yang
sangat dibutuhkan pendidikan Islam untuk menghadapi era globalisasi.
Sosok peserta didik yang diharapkan memiliki berbagai macam kecerdasan
di dalam dirinya, baik itu kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual,
kecerdasan sosial, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Hal
tersebut untuk merealisasikan misi pendidikan membentuk manusia yang
Tulisan ini merupakan kontruksi awal rancangan Disertasi penuis pada Program
Doktor Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis adalah Dosen Tetap IAIN Purwokerto. Alumnus STIT Muhammadiyah
Kendal ini sekarang mengemban amanah sebagai Kepala Lembaga Penjamin Mutu di
instansi yang sama.
1 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
1
Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm.
121-125.
2
Paul Suparno, Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta :
Kanisus, 2004), Cet. I, hlm. 12.
3
Julia jasmine, Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelligences, (Bandung:
Nuansa, 2007), Cet. I, hlm.28.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 2
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
4
Paul Suparno, Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta :
Kanisus, 2004), Cet. I, hlm. 15-17.
5
Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002),
hlm. 1-2.
6
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2002), hlm. 229-230.
7
Nana Syaodih Sukmodinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 95-96.
3 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
Metode Penelitian
Tulisan ini dirancang sebagai penelitian kualitatif. Sumber data
diperoleh dari kajian pustaka dan kajian lapangan terhadap beberapa
sekolah Islam di wilayah karesidenan Banyumas yang telah menerapkan
model pendidikan Islam berbasis multiple intelligences. Sesuai dengan ciri
penelitian kualitatif, analisis data merupakan proses yang berkelanjutan,
yaitu di kala penelitian sedang berlangsung analisis telah dimulai, dan pada
saat seluruh data telah terkumpul, analisis yang lebih halus dapat
8
Nana Syaodih Sukmodinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 95-96.
9
Paul suparno, Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta:
Kanisius, 2004), Cet. I., hlm. 21.
10
Andyda Meliala, Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda
Melalui Kecerdasan Majemuk, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 32-33.
11
Muhibbin Syah, Spikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2014), cet.19. hlm.116.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 4
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
dilakukan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model
analisis interaktif Miles and Huberman (1984) diawali dengan kegiatan
reduksi data, display data, dan verifikasi untuk menarik simpulan.
Reduksi data pada penelitian ini dengan cara menyajikan data
inti/pokok mencakup keseluruhan hasil penelitian, tanpa mengabaikan
data-data pendukung, yaitu mencakup proses pemilihan, pemuatan,
penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang diperoleh dari catatan
lapangan. Data yang terkumpul kemudian direduksi, data yang dianggap
relevan dan penting dipisahkan tersendiri. Kemudian display data, supaya
data yang banyak dan telah direduksi mudah dipahami, data tersebut
disajikan dalam bentuk teks naratif untuk memudahkan mendiskripsikan
suatu peristiwa, sehingga memudahkan mengambil simpulan. Selanjutnya
menarik simpulan, data yang sudah dipolakan, kemudian difokuskan dan
disusun secara sistematik dalam bentuk naratif. Kemudian melalui induksi,
data tersebut disimpulkan sehingga makna data dapat ditemukan dalam
bentuk tafsiran dan argumentasi. Simpulan juga diverifikasi selama
penelitian berlangsung sehingga diperoleh hasil yang valid dan reliabel.
12
Conny Semiawan, Pendidikan Keluarga dalam Era Global. (Jakarta: Prenhallindo,
2002), hlm. 125-127.
5 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
13
Thomas Amstrong, Multiple Intellignce In The Classroom, (New Jersey: Upper
Saddle River, 2010), hlm. 2. Lihat juga Amstrong, Sekolah Sang Juara: Menerapkan Multiple
Intelligence di Dunia Pendidikan 2nd, terjemahan Yudhi Murtanto. (Bandung: Kaifa, 2002).
Lihat juga Amstrong, Seven Kinds of Smart, terjemahan T. Hermaya, (Jakarta: Gramedia,
2002).
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 6
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
14
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993), hlm. 27-29.
15
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993).
7 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 8
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
16
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993).
17
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993), hlm. 23. Lihat juga Thomas Amstrong, Multiple Intellignce In The
Classroom, New Jersey: Upper Saddle River, 2010), hlm. 7.
18
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993). hlm. 23.
9 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
19
Thomas Amstrong, Multiple Intellignce In The Classroom, New Jersey: Upper Saddle
River, 2010), hlm. 7.
19
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993). hlm. 7
20
Thomas Amstrong, Multiple Intellignce In The Classroom, New Jersey: Upper Saddle
River, 2010), hlm. 7.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 10
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
21
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993). hlm. 23.
11 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 12
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
13 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 14
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
22
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun
2003) dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
15 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
23
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003) dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 16
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
17 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 18
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
19 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
24
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993), hlm. 23.
25
Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory in Practice A READER. (USA:
BasicBooks, 1993), hlm. 25. Lihat juga Howard Gardner, Intelligence Reframed : Multiple
Intelligences for 21 th Century. USA: BasicBooks, 1999.
26
Gardner, (http://www. armstrong. com/multipleintelligences. htm). Diunduh 23
Nopember 2018.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 20
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
27
Bob Samples, Revolusi Belajar Untuk Anak,.(Bandung: Kaifa, 1999), hlm. 117
28
Thomas Amstrong, Multiple Intellignce In The Classroom, (New Jersey: Upper
Saddle River, 2010), hlm. 175.
29
Julia Jasmine, Teaching with Multiple Intelligences, (USA: Teacher Created
Materials, t.th.), hlm. 28.
21 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
30
(http://www. family-discovery. com/), diunduh 23 Nopember 2018.
31
(www. timss2015. org), diunduh 23 Nopember 2018.
32
(www. acdp-indonesia. org), diunduh 23 Nopember 2018.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 22
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
anak didik yang tidak memiliki kedua kecerdasan tersebut akan dianggap
bodoh, tidak diperhatikan potensi-potensi dan kecerdasan-kecerdasan lain
yang dimilikinya, sehingga sekolah hanya mampu mengembangkan potensi
sebagian anak didik saja, belum mampu mengembangkan seluruh potensi
dan kecerdasan (selain logika dan bahasa) yang dimiliki anak didik secara
komprehensif.
Untuk memperbaiki pendidikan di negeri ini, maka berbagai potensi
dan kecerdasan yang dimiliki anak wajib digali, dikembangkan, dan
diarahkan dengan baik oleh orang tua, keluarga, lembaga pendidikan,
masyarakat, pemerintah dan negara untuk mencetak generasi unggul dan
sukses hidup di tengah persaingan global. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
potensi, bakat, minat dan kecerdasannya yang berbeda-beda.
Penyelenggaraan pendidikan yang dapat memanusiakan anak,
memperlakukan anak dengan ramah dan dapat mempersiapkan dan
mengembangkan potensi (fitrah) manusia sebagai hamba Allah di dunia
dan khalifatullah di muka bumi.
Berdasarkan kenyataan di atas, di Jawa Tengah ada beberapa
Sekolah Dasar yang telah menggunakan multiple intelligences (MI) dalam
proses pendidikan Islamnya. Dua diantara Sekolah Dasar tersebut yaitu SD
Al Irsyad 01 Purwokerto Banyumas dan SIT MI Luqmanul Hakim Slawi Tegal.
SDAl Irsyad 01 Purwokerto merupakan sekolah yang berada di bawah
naungan Yayasan Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto. SD Al Irsyad 01
Purwokerto merupakan sekolah dasar dengan model sekolah Islam
terpadu dan menjadi rujukan bagi SD atau MI baik negeri maupun swasta di
wilayah Karisidenan Banyumas. Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah
seluruh siswanya ada 893 siswa dengan 458 siswa laki-laki dan 435 siswa
perempuan.
SDAl Irsyad 01 Purwokerto Banyumas merupakan sekolah dasar
swasta di Purwokerto Banyumas yang memiliki prestasi sangat
membanggakan sebabsudah 4 kali mengikuti akreditasi dan mendapatkan
status akreditasinya A, dan setiap tahun selalu meraih prestasi, baik pada
bidang akademik maupun non akademik. Pada bidang akademik, output
SDAl Irsyad 01 Purwokerto Banyumas selalu meraih rata-rata terbaik nilai
ujian nasional (UN) tingkat kabupaten Banyumas, bahkan pada tahun
pelajaran 2014/2015 mereka juga menjadi SD terbaik kesatu, maju
mundurnya peringkat ujian nasional tingkat Kabupaten Banyumas yaitu
terbaik 1 sampai 3. Dalam bidang non akademik juga pernah meraih juara I
lomba mapsi tingkat kabupaten Banyumas dan lomba-lomba lain misalnya
23 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
baca puisi, tahfidz quran, maupun lomba cerdas cermat baik tingkat
Kabupaten, propinsi maupun Nasional.
SIT MI Luqman Al Hakim Slawi Tegal merupakan madrasah ibtidaiyah
swasta yang berada di bawah naungan Yayasan Ulinuha Slawi Tegal. SIT MI
Luqman Al Hakim Slawi Tegal merupakan satu-satunya MI di Kabupaten
Tegal dengan model sekolah Islam terpadu dan menjadi rujukan bagi SD
atau MI baik negeri maupun swasta di wilayah Karisidenan Pekalongan.
Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah seluruh siswanya ada 863 siswa
dengan 427 siswa laki-laki dan 436 siswa perempuan.
SIT MI Luqman Al Hakim Slawi Tegal merupakan madrasah ibtidaiyah
swasta di Slawi Tegal yang memiliki prestasi sangat membanggakan sebab
sudah 3 kali mengikuti akreditasi dan nilai akreditasinya A, dan setiap tahun
selalu meraih prestasi, baik pada bidang akademik maupun non akademik.
Pada bidang akademik, output SIT MI Luqman Al Hakim Slawi Tegal selalu
meraih rata-rata terbaik nilai ujian nasional (UN) tingkat kabupaten Tegal,
bahkan pada tahun pelajaran 2014/2015 mereka juga menjadi sekolah dasar
terbaik pertama rata-rata nilai Ujian Nasionalnya. Dalam bidang non
akademik juga pernah meraih juara I lomba mapsi tingkat kabupaten Tegal
dan lomba-lomba lain misalnya lomba kreativitas, pidato bahasa Inggris,
peraih medali perak olimpiade Sains tingkat nasional tahun 2007, tahfidz
quran, maupun lomba cerdas cermat baik tingkat Kabupaten, Propinsi
maupun Nasional.
Bardasarkan pengamatan peneliti, kedua lembaga ini memiliki
banyak keunikan diantaranya adalah: walaupun lembaga yang menauginya
berbeda yaitu SD Al Irsyad 01 Purwokerto bernaung di bawah Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyumas dan SIT MI Luqman Al Hakim Slawi Tegal
bernaung di bawah Kementerian Agama Kabupaten Tegal, ternyata
keberadaanya sangat dikagumi dan banyak diminati oleh masyarakat
sekitar bahkan juga masyarakat daerah lain.
Banyak orang tua dari berbagai penjuru daerah mempercayakan
untuk menyekolahkan anak-anaknya di dua lembaga tersebut yang
berlabel favorit menurut pengakuan masyarakat Kabupaten Banyumas
maupun Kabupaten Tegal. Berbagai alasan telah diungkapkan masyarakat
mengapa kedua lembaga ini banyak diminati, salah satunya adalah selain
siswa mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan umum untuk bekal hidup,
siswa juga mendapat bekal ilmu agama yang lebih sebagai pedoman
mereka hidup sehari-hari. Tidak hanya itu saja siswa juga akan dibekali
bermacam kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dari
dalam dirinya yang setiap siswa pasti memiliki potensi kesembilan
kecerdasan tersebut sejak dilahirkan di bumi ini. Hal itu menunjukkan
bahwa intelegensi bukan sesuatu yang telah paten, melainkan dapat diasah
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 24
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
25 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 26
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
Simpulan
Multiple intelligence adalah suatu konsep pemikiran yang timbul
untuk menepis anggapan kecerdasan manusia hanya dapat diukur dengan
penilaian IQ yang hanya menggambarkan dua kecerdasan saja, yaitu
kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis. Gardner
menafsirkan penilaian IQ terlalu sempit. Gardner mengungkapkan
kecerdasan manusia berjumlah banyak, seperti: Kecerdasan linguistik,
logis-matematis, visual, kinestetik, musik, kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang yang
dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi sebuah kecerdasan.
Contoh: Seorang anak sejak kecil suka menari, anggota tubuhnya lebih
suka diekspresikan dalam bentuk gerak, maka dapat dikatakan anak ini
memiliki kecerdasan kinestetik. Kecerdasan ganda dapat dimiliki manusia
paling sedikit mempunyai satu kecerdasan, ada yang mempunyai dua
hingga tiga kecerdasan. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang
yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi sebuah kecerdasan.
Teori multiple intelligence (kecerdasan ganda) membahas lingkup potensi
manusia, dengan adanya teori multiple intelligence maka setiap individu
dapat di kelompokkan ke dalam kecerdasannya masing-masing.
Berdasarkan teori tersebut, multiple intelligence dapat digunakan
dalam berbagai disiplin ilmu, khususnya dalam pendidikan dasar di lembaga
pendidikan Islam. Diaplikasikan dalam proses pembelajaran menggunakan
model multiple intelligence. Dalam konteks ini multiple intelligence
digunakan sebagai model pembelajaran, yang menekankan pada
kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki peserta didik.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Al Irsyad 01 Purwokerto
Banyumas dan SIT MI Luqmanul Hakim Slawi Tegal diterapkan dengan
model multiple intelligence yang sangat bervariasi. Guru menggunakan
variasi metode pembelajaran inovatif yang merangsang siswa aktif
mengontruksi pengetahuannya. Peserta didik diajar secara
27 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
SUMBER BACAAN
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 28
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
Brodova, Elena dan Leang J. Deborah. 1996. Tool of the Mind. New Jersey:
Upper Saddle River.
Campbell, Linda, Bruce Campbell dan Dee Dickinson. 2002. Teaching and
Learning through Multiple Intelligences (terjemahan Tim Inisiasi).
Depok : Inisiasi Press.
Chen. Fen Shu. 2005. Cooperative Learning, Multiple Intelligences And
Proficiency: Application In College English Language Teaching And
Learning. Disertasi. Tidak dipublikasikan.
Clegg, Brian, dan Paul Birch, 2001, Instant Creativity, terjemahan Zulkifli
Harahap, Jakarta: Erlangga.
Craft, Anna, 2003. Membangun Kreativitas Anak, terjemahan M. Chairul
Annam, Depok: Inisiasi Press.
Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquary and Research Design: Choosing
among five traditional. USA : Sage Publications, Inc.
Collin, Gillian, dan Dixon Hazel. 1991. Integrated Learning: Planned
Curriculum Unit. llinois: IRI / Skylight Publishing, Inc.
Coughlin, Pamela A dkk. 2000. Menciptakan Kelas Berpusat pada Anak.
Washington, DC: Childrens Resources International, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003) dan Peraturan Pelaksanaannya.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Degraff, Jeff &Katherine A. Lawrence. 2002. Creativity at Work: Developing
the Right Practices to Make Innovation Happen, University of Michigan
Business School Management Series, Jossey-Bass a Wiley Company.
San
Derakhshan, Ali & Maryam Faribi. 2015. Multiple Intteligences: Language
Learning And Teaching. Vol. 5, No. 4. 1923-8703.
Dryden, Gordon, dan Jeannette Vos, 2000, Revolusi Cara Belajar1,
terjemahan Word Translation Service, Bandung: Kaifa.
______________________________, 2001. Revolusi Cara Belajar 2,
terjemahan Word Translation Service, Bandung: Kaifa.
Dworetzky, John P. t. th. Introduction to Child Development. Saint Paul,
Minnepolis: West Publishing Company.
Estaji, Masoomeh & Nafisi, Mahdieh. 2014. Multiple Intelligences And Their
Representation In The EFL Young learners’ Textbooks. International
Journal Of Research Studies In Languange Learning. Vol. 3 No. 6,
2243-7762.
Fogarty Robin, 1991. How to Integrated the Curricula. Illinois: IRI / Skylight
Publishing, Inc.
Forman, George E. dan David S. Kuschner. 1993. The Child’s Construction of
Knowledge: Piaget for Teaching Children. Washington,DC: NAECY.
29 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 30
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Abu Dharin
31 | DIDAKTIKA ISLAMIKA
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019
Model Pendidikan Islam Berbasis
Multiple Intelligences di Sekolah Dasar
Sudjana, Nana, 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar ,
Bandung: Sinar baru.
Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional. Jakarta: Proyek Pengembangan
Universitas Terbuka, Dirjen Dikti, Depdiknas.
Tiantong, Monchai & Sumalee Siksen. 2013. The Online Project-Based
Learning Model Based On Student’s Multiple Intelligence. International
Journal Of Humanities And Social Sciences. Vol. 3. No. 7.
Usman, Muhammad Uzer, 2000. Menjadi Guru Profesional, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wayne Morris. 2006. Creativity Its Place In Education: New Plymouth.
Whittaker, James O. 1970, Introduction to Psychology, Tokyo: Toppan
Company Limited.
Wolfgang, Charles dan Mary E. Wolfgang. 1992. School for Young Children:
Developmentally Approriate Practice. USA: Allyn and Bacon.
Wycoff, Joyce, 2002. Menjadi Super Kreatif Melalui Metode Pemetaan
Pikiran, terjemahan Rini S. Marzuki,Bandung: Kaifa.
Yalmanci, Sibel Gurbuyoglu & Ali Ibrahim. 2013. The Effect Of Multiple
Intelligence Theory Based Teaching On Students’ Achievement And
Ratention Of Knowledge (Example Of The Enzymes Subject).
International Journal On New Trends In Education And Their
Implecations. Vol. 4 Issue 3.
Yuliani Nurani. 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Zohar, Dahar, dan Ian Marshall. 2001. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan
Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai
Kehidupan, terjemahan Rahmani Astuti, dkk. Bandung: Mizan Media
Utama.
DIDAKTIKA ISLAMIKA | 32
Volume 10 Nomor 1 – Februari 2019