Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES

DISUSUN OLEH :
RIZKY ADRIANO YUSTISIA : 2316011046
LIJU BRAIFER SEMBIRING : 2316011061

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


DOSEN PENGAMPU : Dr. I Ketut Yoda, S.Pd., M.Or.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang tentang Konsep Dasar Teori Multiple Intelligences adalah bahwa teori ini
dikemukakan oleh Howard Gardner setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun
dan menemukan bahwa semua manusia memiliki kecerdasan. Teori ini memiliki arti
"Kecerdasan Ganda" atau "Kecerdasan Majemuk" yang membagi kecerdasan manusia
menjadi 9 jenis, yaitu kecerdasan linguistik, logis-matematis, spasial, musikal, gerak-
badan, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial. Penerapan pendekatan
Multiple Intelligences dalam pembelajaran harus memerhatikan beberapa langkah, seperti
mengidentifikasi elemen-elemen Multiple Intelligence dalam program kurikuler dan
ekstrakurikuler, mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecerdasan
yang dimiliki siswa, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi
kecerdasan yang dimilikinya, dan memberikan umpan balik yang positif pada siswa.
Pendekatan berbasis Multiple Intelligences berarti mengembangkan kurikulum dan
menggunakan pengajaran yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
Pembelajaran menggunakan Multiple Intelligences memberi kesempatan pada peserta
didik untuk menggunakan kecerdasan selain kecerdasan bahasa dan logis-matematis, juga
memberi peluang pada peserta didik untuk menggunakan kecerdasan terkuatnya dalam
mempelajari materi pelajaran dan kecakapan tradisional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja Pengembangan Teori Multiple Intelligences
2. Apa saja Implikasi dalam Pendidikan
3. Bagaimana kritik terhadap Teori Multiple Intelligences dapat mempengaruhi
penerapannya dalam konteks pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengembangan teori multiple Intelligences
2. Mengetahui implikasi dalam pendidikan
3. Memahami kritik terhadap Teori Multiple Intelligences dapat mempengaruhi
penerapannya dalam konteks pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Teori Multiple Intelligences


Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan asal Amerika, mengembangkan
teori Multiple Intelligences setelah bertahun-tahun melakukan penelitian tentang
kecerdasan manusia. Teori Multiple Intelligences pertama kali diperkenalkan dalam
bukunya yang berjudul "Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences" pada
tahun 1983. Gardner mengusulkan adanya delapan jenis kecerdasan berbeda yang
berfungsi secara independen dalam setiap individu:

 Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata, termasuk kemampuan
dalam berbicara, menulis, dan memahami bahasa.

 Kecerdasan Logis-Matematis
Kemampuan untuk memecahkan masalah, berpikir secara logis, dan
melakukan perhitungan matematis.

 Kecerdasan Visual-Ruang
Kemampuan untuk memahami dan menggunakan ruang, serta mengenali pola-
pola visual.

 Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk mengenali, menciptakan, dan mengapresiasi musik.

 Kecerdasan Kinestetik-Tubuh
Kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan baik, seperti dalam olahraga
atau tari, serta koordinasi motorik halus.

 Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain,
termasuk empati dan pemahaman sosial.

 Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan untuk memahami diri sendiri, memiliki introspeksi, dan
mengatur emosi.

 Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk mengenali dan memahami alam serta kehidupan alamiah.
2.2 Implikasi dalam Pendidikan
Teori Multiple Intelligences telah membawa perubahan paradigma dalam dunia
pendidikan. Sebelumnya, pendidikan cenderung fokus pada kecerdasan verbal-
linguistik dan logis-matematis. Namun, dengan adanya teori Multiple Intelligences,
pendidik menyadari pentingnya mengakomodasi berbagai jenis kecerdasan yang
dimiliki siswa. Implikasi utama dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
 Pengajaran yang Beragam
Guru dapat menggunakan berbagai metode pengajaran yang beragam, seperti
menggunakan seni, musik, gerak tubuh, atau alam, untuk membantu siswa
belajar sesuai dengan kecerdasan mereka.

 Pengembangan potensi
Dengan memahami kecerdasan individu, pendidik dapat membantu siswa
mengembangkan potensi mereka dalam berbagai bidang, bukan hanya dalam
aspek akademik.

 Pengukuran yang beragam


Penilaian dan pengukuran keberhasilan siswa dapat dilakukan dengan cara
yang lebih beragam, tidak hanya melalui ujian tulis atau tes standar.

 Pemberdayaan individu
Teori Multiple Intellegences juga mendorong pemberdayaan individu untuk
mengenali kekuatan dan potensi mereka sendiri, sehingga mereka dapat
mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran.

2.3 Kritik terhadap Teori Multiple Intelligences


Meskipun teori MI memiliki dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, ada
beberapa kritik yang diajukan terhadapnya. Beberapa kritik utama meliputi:

 Kurangnya Bukti Empiris: Beberapa kritikus berpendapat bahwa tidak ada


bukti empiris yang kuat untuk mendukung konsep Multiple Intelligences, dan
bahwa teori ini terlalu konseptual.

 Pengukuran yang Sulit: Pengukuran kecerdasan dalam berbagai jenis Multiple


Intelligences seringkali sulit dilakukan secara objektif dan dapat bervariasi
dari satu individu ke individu lainnya.

 Terlalu Banyak Tipe Kecerdasan: Ada kritik bahwa delapan jenis kecerdasan
dalam teori Multiple Intelligences bisa terlalu banyak, dan membingungkan
ketika digunakan dalam praktek.

 Penggunaan yang Berlebihan: Beberapa pendidik mungkin menggunakan teori


Multiple Intelligences secara berlebihan, dengan mengabaikan aspek-aspek
penting dari pendidikan tradisional.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Multiple Intelligences mengubah pandangan kita tentang kecerdasan manusia
dengan mengakui berbagai jenis kecerdasan yang berbeda. Meskipun ada kritik
terhadap teori ini, ia tetap memiliki dampak positif dalam dunia pendidikan dengan
mendorong pendidik untuk mengakomodasi kecerdasan beragam siswa. Penting untuk
diingat bahwa teori Multiple Intelligences hanyalah salah satu kerangka kerja dalam
pemahaman kecerdasan manusia dan harus digunakan secara bijak dalam konteks
pendidikan dan pengembangan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwa, A. T. (2008). Pendekatan Multiple Intelligence dalam Pembelajaran. Diakses pada 9


Oktober 2023, dari http://atepjs.wordpress.com/2008/09/04/pendekatan-multiple-
intelligence-dalam-pembelajaran/.

Armstrong, T. (2002). Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia


Pendidikan. Bandung: Kaifa.

Rohmani, M. A. (2012). Ketika Pendidikan tanpa Multiple Intelligences. Diakses pada 9


Oktober 2023, dari http://restudesriyanti.wordpress.com/2017/03/10/multiple-
intelligence/.

Anda mungkin juga menyukai