Anda di halaman 1dari 8

Memahami Teori Belajar Kecerdasan Ganda

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran.
Dosen Pembimbing, Nur Nafisatul Fithriyah.

Di susun Oleh:
1. Durrotun Navisah Alwy (51423062)
2. Abdul Rozaq Asmar Gandy (51423060)
3. M. Khabibul Faruq (51423067)

Pendidikan Guru Madrsah Ibtidaiyah


Fakultas Agama Islam
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Tahun Ajaran 2023-2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bidang psikologi, terdapat berbagai jenis kecerdasan untuk mengukur
kepribadian seseorang. Salah satunya yang cukup terkenal adalah kecerdasan ganda
atau multiple intelligences. Teori kecerdasan ganda milik Howard Gardner ini
semakin dikenali oleh para orang tua, guru, dan anak.

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu.


Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi
kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam
melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah
memfasilitasi anak didiksebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki menjadi kompetensis
sesuai dengan cita citanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori kecerdasan ganda?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan teori ini?
3. Bagaimana penerapannya?

C. Tujuan
1. Untuk memahami apa arti dan maksud dari teori kecerdasan ganda.
2. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan yang ada pada teori
tersebut.
3. Untuk mengetahui dan mengamati penerapan dalam teori kecerdasan ganda.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Belajar Kecerdasan Ganda


Kecerdasan ganda merupakan potensi yang dimiliki seseorang yang dapat diaktifkan
melalui proses belajar, interaksi dengan keluarga, guru, teman dan nilai-nilai budaya
yang berkembang. Kecerdasan mengandung dua aspek pokok yaitu kemampuan
belajar dari pengalaman dan beradaptasi terhadap lingkungan. Kecerdasan ganda
adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu poroduk
yang bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu.

Multiple intelligence (kecerdasan ganda) pertama kali diperkenalkan oleh psikolog


Harvard Howard Gardner pada 1983. Ia mengemukakan bahwa kecerdasan manusia
dibedakan menjadi delapan jenis. Berikut di antaranya:

1. Kecerdasan Spasial (Visual)


Kecerdasan spasial berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah dan
ruang secara akurat. Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi
arsitek, artis dan insinyur karena lihai dalam:
1. Membaca dan menulis berdasarkan kesenangan.
2. Pandai menyusun teka-teki.
3. Menafsirkan gambar, grafik dan bagan.
4. Menyukai seni lukis.
5. Mampu mengenali pola dengan mudah.

2. Kecerdasan Linguistik (Verbal)


Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas
dan dapat menerjemahkan dalam bahasa yang lugas. Anak dengan karakteristik ini
pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan membaca. Anak dengan jenis
kecerdasan ini cocok menjadi penulis, wartawan, pengacara dan guru karena ahli
dalam:
1. Mengingat informasi tertulis dan lisan.
2. Berdebat atau memberikan pidato persuasif.
3. Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik.
4. Menyelipkan humor ketika bercerita.

2
3. Kecerdasan Logis (Matematika)
Kecerdasan logis dapat diartikan sebagai kemampuan nalar yang tinggi. Anak
dengan jenis kecerdasan ini dapat menganalisis masalah secara logis. Mereka
berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan dan pola. Anak yang
memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi ilmuwan, ahli matematika,
programmer, insinyur dan akuntan karena lihai dalam:
1. Keterampilan memecahkan masalah.
2. Menemukan solusi dari ide-ide abstrak.
3. Senang melakukan eksperimen ilmiah.
4. Mampu menyelesaikan perhitungan yang rumit.

4. Kecerdasan Kinestetik (Jasmani)


Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggerakkan anggota tubuh sesuai
dengan keinginan otak. Anak dengan kemampuan di bidang ini memiliki
koordinasi gerak fisik, mata dan kontrol motorik yang baik. Anak yang memiliki
bakat di bidang ini berpotensi menjadi penari, pembangun, pematung dan aktor
karena lihai dalam:
1. Keterampilan yang membutuhkan olah fisik.
2. Dapat menciptakan karya dengan tangannya.
3. Memiliki koordinasi fisik yang sangat baik
4. Mampu mengingat gerakan dengan baik.

5. Kecerdasan Musik
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati,
membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan musik. Kecerdasan
ini meliputi kepekaan terhadap melodi, ritme dan nada dari musik yang didengar.
Anak dengan jenis kecerdasan ini cocok menjadi pemusik, komposer, penyanyi,
guru musik dan konduktor karena ahli dalam:
1. Bernyanyi dan bermain alat music.
2. Mengenali pola dan nada dengan mudah.
3. Mengingat dengan jelas tentang lagu dan melodi.

6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan dalam berkomunikasi, peka terhadap
emosi orang lain, mudah menyesuaikan diri, memiliki rasa empati yang tinggi dan
suka menolong orang lain. Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi
menjadi psikolog, filsuf, konselor, pramuniaga dan politikus karena lihai dalam:
1. Berkomunikasi dengan baik secara verbal.
2. Terampil dalam komunikasi secara nonverbal.
3. Mampu melihat situasi dari perspektif yang berbeda.
4. Ciptakan hubungan positif dengan orang lain.
5. Menyelesaikan konflik secara damai.

3
7. Kecerdasan Intrapersonal
Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal pandai menyadari emosi, perasaan,
dan motivasi diri sendiri. Kecerdasan ini dapat membantu merefleksikan dan
mengevaluasi diri, serta bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anak dengan jenis kecerdasan ini cocok menjadi filsuf, penulis, ahli teori dan
ilmuwan. Alasannya, mereka ahli dalam menganalisis kelebihan dan kekurangan
diri sendiri dengan baik.

8. Kecerdasan Naturalistik
Ini menjadi teori terbaru dari Gardner. Menurutnya, anak dengan jenis kecerdasan
naturalistik bisa lebih selaras dengan alam dan seisinya. Mereka sangat peka dan
menyadari perubahan yang terjadi di lingkungannya. Anak yang memiliki bakat di
bidang ini berpotensi menjadi ahli biologi dan konservasionis karena tertarik
dalam bidang:
1. Botani (tumbuh-tumbuhan).
2. Biologi (karakteristik tentang makhluk hidup).
3. Zoologi (ilmu tentang hewan).

B. Kekurangan dan Keunggulan Teori


Keungulan teori belajar kecerdasan ganda adalah sebagai berikut:
1. Hal ini memungkinkan anak anak engan kemampuan berbeda berhasil.
2. Hal ini memungkinkan guru untuk memahami berbagai minat, bakat dan
kebutuhan siswa.
3. Hal ini meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran peserta didik.
4. Hal ini memungkinkan siswa untuk menunjukkan kekuatan dan kelemahan siswa.
5. Hal ini memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah dan memiliki sikap
positif dalam pembelajaran.

Kekurangan teori belajar kecerdasan ganda di antaranya:


1. Tidak mungkin mengajar siswa sesuai tipe kecerdasannya.
2. Hanya memperhitungkan bakat dan kemampuan saja.
3. Mungkin tidak praktis mempertimbangkan tipe kecerdasan setiap siswa.

C. Penerapan Teori belajar Kecerdasan Ganda


Menurut Tobeli, 2016 berpendapat bahwa penerapan pembelajaran dapat dibagi
dalam tiga aspek yaitu:
1. Secara kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama, dapat menarik
perhatian peserta didik. Proses pembelajaran yang tidak monoton atau bervariasi
tentu akan menarik perhatian peserta didik. Kedua, ada perubahan hasil belajar.
Semua pendidik berharap setelah belajar, peserta didik dapat mengerti apa materi
yang telah disampaikan dengan melakukan post tes.

4
2. Secara afektif adalah motivasi. Menurut Djamarah, motivasi merupakan suatu
kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan
termasuk belajar. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
sendiri ada keinginan untuk belajar. Dorongan untuk belajar inilah yang disebut
dengan motivasi, yang meliputi dua hal yaitu mengetahui apa yang akan dipelajari
dan memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari.
3. Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan. Melalui keterampilan motorik anak
dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Jadi yang dimaksud
dengan keterampilan motorik disini yaitu keterampilan seseorang melakukan
aktivitas sebagai wujud penerapan pembelajaran yang telah diperoleh dari guru.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Seseorang
dikatakan cerdas bila ia dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya
dan mampu menghasilkan sesuatu yang berharga atau berguna bagi dirinya maupun
umat manusia.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan sebaik mungkin. kami berharap semoga
pembaca dapat bermanfaat, juga berguna bagi para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://ainamulyana.blogspot.com/2012/09/teori-belajar-kecerdasan-
ganda.html#google_vignette

https://www.handayaninews.id/2022/10/teori-kecerdasan-ganda-dan-
penerapannya.html

Anda mungkin juga menyukai