DISUSUN OLEH:
MARET, 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori
Humanistik” ini pada waktunya.
Pembuatan makalah ini kami lakukan untuk memenuhi tugas dari Dr. Nuril Mufidah,
M.Pd pada bidang teori belajar dan psikologi perkembangan, selain itu tujuan yang paling
penting adalah tidak lain untuk menambah wawasan kami tentang teori humanistik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nuril Mufidah, M.Pd selaku dosen dari
mata kuliah Teori Belajar dan Psikologi Perkembangan yang sudah memberikan kami tugas
ini sehingga dapat membuka cakrawala pemikiran kami terkait dengan materi ini yang
Kami sadar bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan sebagai evaluasi bagi kami
para penyusun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar dan psikologi perkembangan merupakan materi yang harus
dikuasai oleh mahasiswa, terlebih di fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan. Didalamnya
kita akan mempelajari mengenai tata cara dan panduan mengenai teori belajar dan
perkembangan psikologi anak didik. Tentunya bagi calon-calon pengajar atau
pendidik pengetahuan ini merupakan hal mutlak yang harus dipelajari. Sebelum mulai
belajar tentang teori belajar dan psikologi perkembangan alangkah lebih baik jika kita
mengetahui teori-teori yang dapat kita aplikasikan dalam belajar mengajar.
Pada makalah ini dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai salah satu teori
belajar yakni teori humanistik. Banyak diantara para pendidik yang masih belum
mengetahui bagaimana penerapan teori ini. Maka perlu kami bahas teori humanistik
dan pendekatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori humanistik?
2. Apa saja pembagian pendekatan dari teori humanistik?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teori humanistik
2. Mengetahui pembagian pendekatan dari teori humanistik
BAB II
PEMBAHASAN
Carl Rogers, seorang psikolog asal Amerika, berpendapat bahwa teori belajar
yang mengedepankan pengalaman individu ini merupakan sebuah fenomena
pembelajaran logika yang dialami oleh individu itu sendiri. Rogers juga berpendapat
bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk mencapai kesempurnaan di
dalam hidup, membentuk konsep hidup yang unik, menarik, dan tingkah lakunya
selaras dengan konsep kehidupan yang dimilikinya. Menurut Rogers, pembelajaran itu
terjadi melalui fenomena hidup atau pengalaman yang sudah dialami setiap individu
Inteligensi ruang (spatialintelligence).
Inteligensi ruang (spatial intelligence), atau disebut juga inteligensi
ruang visual, adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual
secara tepat, seperti yang dimiliki oleh para navigator, dekorator,
pemburu, dan arsitek. Yang termasuk dalam kecerdasan ini adalah
kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan
perubahan bentuk benda dalam pemikiran dan mengenali perubahan
tersebut.
Orang yang memiliki kecerdasan spesial mudah membayangkan benda
dalam ruang berdimensi tiga. Anak yang memiliki kemampuan ruang
visual baik akan mudah belajar ilmu ukur ruang, akan lebih mudah
dalam menentukan letak benda dalam suatu ruangan dan dapat
membayangkan suatu benda dengan benar meskipun dalam perspektif.
Inteligensi intrapersonal (intrapersonalintelligence).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/kekurangan-dan-kelebihan-teori-
behavioristik-dan-humanistik-2/
https://ariefian84.wordpress.com/2010/06/08/teori-multiple-intelligence/
https://elnuha.net/teori-humanistik/#Pengertian_Teori_Belajar_Humanistik