Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada indikasi proses pembelajaran sekarang ini sering sekali
menyimpang dari esensi pendidikan dengan logika yang
tercampur aduk. Thomas Armstrong dalam bukunya "sekolah
para juara" juga mendeskripsikan model pembelajaran klasik
yang antara lain memunculkan asumsi-asumsi: Pertama, para
guru cenderung memisahkan atau memberikan identifikasi
kepada para muridnya sebagai murid-murid yang pandai di satu
sisi, dan murid-murid yang bodoh di sisi lain. Kedua, suasana
kelas cenderung monoton dan membosankan. Hal ini
dikarenakan para guru biasanya hanya bertumpu pada satu atau
dua jenis kecerdasan dalam mengajar, yaitu cerdas berbahasa
dan cerdas berlogika.Ketiga, mungkin seorang guru agak
kesulitan dalam membangkitkan minat atau gairah murid-
rnuridnya karena proses pembelajaran yang kurang kreatif.
Kondisi inilah yang mendorong para ahli psikologi untuk
mencari dimensi Iain dari kepribadian diri siswa yang merupakan
indikator keberhasilan pembelajaran.Salah satu teori psikologi
yang mempunyai peranan besar terhadap pendidikan adalah
teori multi kecerdasan. Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka kami bemaksud membahas lebih lanjut tentang teori
kecerdasan ganda dan penerapannya dalam pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


(1) Bagaimanakah pengertian teori kecerdasan ganda?
(2) Bagaimanakah pendapat tokoh tentang teori kecerdasan ganda?
(3) Bagaimanakah faktor-faktor penting dalam implementasi teori kecerdasan
ganda?
(4) Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan teori kecerdasan ganda?
(5) Bagaimanakah penerapan teori kecerdasan ganda dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan
(1) Memaparkan pengertian teori kecerdasan ganda.
(2) Memaparkan pendapat tokoh tentang teori kecerdasan ganda.
(3) Memaparkan faktor-faktor penting dalam implementasi teori kecerdasan
ganda.
(4) Memaparkan kelebihan dan kelemahan teori kecerdasan ganda.
(5) Memaparkan penerapan teori kecerdasan ganda dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Memaparkan pengertian teori kecerdasan ganda.


lia
2.2 Memaparkan pendapat tokoh tentang teori kecerdasan ganda.
Teori Multiple Intelligences (MI) dikembangkan oleh Howard Gardner,
ahli psikologi perkembangan dan guru besar pendidikan pada Graduate School of
Education, Harvard University, Amerika Serikat. Teorinya tentang MI
dipublikasikan pada tahun 1993. Gardner mendefinisikan inteligensi sebagai
kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu
setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (Suparno, 2004).
Howard Gardner memperkenalkan sekaligus mempromosikan hasil
penelitian Project Zero di Amerika yang berkaitan dengan kecerdasan ganda
(multiple intelligences). Teorinya menghilangkan anggapan yang ada selama ini
tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada
satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan,
melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini dianggap ada 7 macam kecerdasan,
dan pada bukunya yang mutakhir ditambahkan lagi 3 macam kecerdasan. Semua
kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Komposisi keterpaduannya tentu saja berbeda-beda pada masing-masing orang
dan pada masing-masing budaya.Namun secara keseluruhan semua kecerdasan
tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan
mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah (Relvan,
2004).
Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner tentang teori kecerdaan
ganda yakni.
1) Manusia mempunyai kemampuan meningkatkan dan memperkuat
kecerdasannya.
2) Kecerdasan selain dapat berubah dapat pula diajarkan kepada orang lain.
3) Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-bagian
yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia.
4) Pada tingkat tertentu, kecerdasan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Artinya, dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam
kecerdasan manusia bekerja bersama-sama, kompak dan terpadu.
Kecerdasan yang terkuat cenderung memimpin atau melatih
kecerdasan lainnya yang lebih lemah. Dikatakan juga bahwa manusia
mempunyai berbagai cara untuk mendekati suatu masalah dan hampir
semuanya dipelajari secara alami.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang
masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang
kompleks.Dikatakan mulai dari upaya mengakhiri cerita, menentukan langkah-
langkah permainan catur, menambal selimut yang sobek, sampai menghasilkan
teori-teori, komposisi musik dan politik. Seseorang dikatakan cerdas bila ia dapat
memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya dan mampu menghasilkan
sesuatu yang berharga/berguna bagi umat manusia (Relvan, 2004).
Tambahkan punya mu sg gardner (1993) berhasil mengidentifikasi bla bla
bla sampek kecerdasan naturalistik
2.3 Memaparkan faktor-faktor penting dalam implementasi teori
kecerdasan ganda.
lia
2.4 Memaparkan kelebihan dan kelemahan teori kecerdasan ganda.
A. Kelebihan
Hanina

B. Kelemahan
1) Memiliki kontroversi terutama dalam pandangan ahli psikologi tradisional,
seperti mencampuradukkan pengertian kecerdasan, ketrampilan dan bakat.
2) Bersifat personal atau individual sehingga teori ini lebih efektif digunakan
untuk mengembangkan pembelajaran orang perorang daripada
mengembangkan pembelajaran massa atau klasikal.
3) Membutuhkan fasilitas yang lengkap sehingga membutuhkan biaya besar
untuk operasional klasikal atau massal.
4) Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya siap melaksanakan
teori ini dalam praktek di dalam kelas ataupun juga pembelajaran yang
melibatkan pemelajar dewasa, karena sudut pandang kebanyakan orang
masih sudut pandang tradisional.
2.5 Memaparkan penerapan teori kecerdasan ganda dalam
pembelajaran.
Hanina

Dapus vida:
Suparno, Paul. 2004. Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.
Yogyakarta : Kanisius.
Relvan. 2004. Pendekatan Multi Kecerdasan Menurut Gardner dan Implikasinya
Bagi Pembelajaran PAI. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 1, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai