Anda di halaman 1dari 16

Vol.1 No.

10 Maret 2021 2069


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ANALISIS REPRESENTASI MULTIPLE INTELLIGENCES dan SETS DALAM E-
COMIC IPA

Oleh
Ani Widyawati1)
& Wita Setianingsih2)
1Prodi Pendidikan IPA FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
2Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Email: 1ani.widyawati@ustjogja.ac.id & 2wita@uny.ac.id

Abstrak
Siswa dituntut untuk memiliki kecerdasan majemuk agar mampu tetap survive dan resilient di era
4.0. Era industri 4.0 juga mengharapkan pembelajaran yang berbasis teknologi namun tetap
memperhatikan kelestarian alam dan budaya yang ada di masyarakat. Pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan amanat ini adalah SETS (science, environment, technology, and society).
Pengembangan Multiple Intelligences dan pendekatan SETS dalam pembelajaran IPA dapat
dilakukan salah satunya dengan cara integrasi ke dalam media atau bahan ajar, semisal komik
elektronik IPA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif tentang gambaran
komponen Multiple Intelligences dan SETS pada e-comic IPA untuk SMP. Instrumen dalam
penelitian ini adalah kartu data dan definisi operasional. Data dalam penelitian ini berupa kata-
kata, bahasa, gambar, dan perilaku yang menunjukkan representasi dari komponen Multiple
Intelligences dan SETS. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua komponen SETS telah terwakili
dalam komik IPA elektronik sedangkan kompenen Multiple Intelligences masih ada yang belum
dapat dikembangkan melalui e-comic IPA yakni musical intelligence. Multiple Intelligences dan
SETS yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas
peserta didik dalam menghadapi era industri yang semakin maju namun harus tetap ramah
lingkungan dan berkarakter.
Kata Kunci: Multiple Intelligences, SETS, Komik & Resiliens

PENDAHULUAN disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya


Sains merupakan kumpulan ilmu yang dari siswa itu sendiri, seperti: rendahnya
diperoleh melalui pengetahuan dan produk motivasi dan minat belajar, kurang mempelajari
ilmiah. Proses ilmiah dalam menghasilkan materi yang telah didapat, tidak membaca buku
produk dapat dilakukan melalui observasi, teks, tidak mengerjakan pekerjaan rumah,
eksperimen, dan analisis yang. Berbagai kurangnya pengalaman siswa. Salah satu hal
permasalahan dalam penyelenggaraan yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
pendidikan sains yang sesuai dengan esensinya kecerdasan. Hal ini karena terdapat korelasi
sangatlah kompleks, oleh karena itu ide-ide antara kecerdasan dengan hasil belajara
masih terus dikontribusikan untuk seseorang (Herawati; Rahmad S., 2018).
menyelesaikan permasalahan tersebut. Intelligence atau kecerdasan yaitu daya psiko-
Permasalahan yang mendasar adalah fisik dalam menyikapi rangsangan dalam
pembelajaran IPA belum sepenuhnya belajar. Kecerdasan merupakan faktor penentu
berorientasi pada keterampilan proses ilmiah terpenting kualitas belajar peserta didik dalam
sehingga keterampilan berpikir kritis dan proses pembelajaran. Peluang keberhasilan
kreatif belum optimal. Siswa tidak selamanya peserta didik dalam proses pembelajaran akan
mampu memahami konsep-konsep dalam IPA, semakin lebar jika tingkat kecerdasan semakin
namun kadang mengalami kesulitan dalam tinggi (Ula S. S, 2013). Kecerdasan diartikan
mempelajari IPA. Kesulitan belajar IPA sebagai kemampuan seseorang untuk
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2070 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
memecahkan masalah atau untuk menciptakan (musical), penggunaan tubuh untuk
produk yang dihargai dalam budaya (Fadloli, memecahkan masalah atau membuat sesuatu
Sumarti, & Mursiti, 2021). (kinestetic), pemahaman individu lain
Selama beberapa dekade terakhir, (interpersonal) dan pemahaman tentang diri
penelitian di bidang pembelajaran telah kita sendiri (intra personal) (Mufiroh, 2008).
mengarah pada penemuan Theory of Multiple Gardner menambahkan dua kecerdasan
Intelligences. Singkatnya, teori ini menyatakan lainnya, yaitu kecerdasan naturalis dan
bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang kecerdasan eksistensial di bukunya yang
berbeda dan kecerdasan yang berbeda yang berjudul Intelligence Reframed (Howard
mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gardner, 2000).
Sementara beberapa dapat belajar dengan Perbedaan individu terletak pada
sangat baik dalam lingkungan berbasis kekuatan kecerdasan ini dan cara kecerdasan
linguistik (membaca dan menulis), yang lain tersebut digunakan dan digabungkan untuk
lebih baik diajarkan melalui pembelajaran melaksanakan tugas yang berbeda,
berbasis logika matematika. Yang lain memecahkan berbagai masalah dan kemajuan
mendapat manfaat paling besar dari kecerdasan dalam berbagai domain. Keragaman ini,
kinestetik-tubuh (belajar sambil melakukan menurut Gardner, harus berdampak pada cara
dengan tangan). Setiap orang memiliki orang dididik. Dia menyatakan bahwa
kecerdasan masing-masing sampai batas perbedaan ini "menantang sistem pendidikan
tertentu, tetapi selalu ada kecerdasan primer, yang mengasumsikan bahwa setiap orang dapat
atau yang lebih dominan. Menurut Gardner, mempelajari materi yang sama dengan cara
teori ini, yang muncul dari penelitian kognitif, yang sama dan bahwa ukuran universal yang
"mendokumentasikan sejauh mana siswa seragam sudah cukup untuk menguji
memiliki jenis pikiran yang berbeda dan pembelajaran siswa". Gardner mengklaim
karenanya belajar, mengingat, melakukan, dan bahwa semua manusia memiliki kecerdasan
memahami dengan cara yang berbeda”. ganda. Berbagai kecerdasan ini dapat dipupuk
Multiple Intelligences adalah teori kecerdasan dan diperkuat atau diabaikan dan dilemahkan.
yang dikemukakan oleh Howard Gardner yang Salah satu hasil paling signifikan dari teori
menyatakan bahwa kecerdasan adalah kecerdasan majemuk adalah bagaimana ia
kemampuan untuk menemukan dan menyediakan delapan jalur potensial berbeda
memecahkan masalah serta menciptakan untuk belajar. Jika seorang guru mengalami
produk nilai dari budaya yang saya miliki. kesulitan menjangkau siswa dalam cara
Gardner mengatakan bahwa kecerdasan pengajaran linguistik atau logis yang lebih
seseorang dapat diamati dari dua perilaku tradisional, teori kecerdasan majemuk
seseorang yaitu: pertama, kemampuan menyarankan beberapa cara lain di mana materi
menyelesaikan masalahnya (problem solving). dapat disajikan untuk memfasilitasi
Kedua, kemampuan membuat produk baru pembelajaran yang efektif (Istiningsih & Nisa,
yang bernilai budaya (kreativitas) (Chatib, 2015).
2004). Kualitas pendidikan di Indonesia masih
Gardner mengklaim bahwa semua manusia tergolong rendah. Hasil survei Program for
memiliki kecerdasan ganda. Berbagai International Student Assessment (PISA) tahun
kecerdasan ini dapat dipupuk dan diperkuat 2018 menunjukkan bahwa Indonesia kategori
atau diabaikan dan dilemahkan. Secara lebih membaca berada pada peringkat 74 dengan skor
rinci, teori tersebut mengusulkan bahwa “kita rata-rata 379, kategori matematika 73 dengan
semua dapat mengetahui dunia melalui bahasa skor rata-rata 379, dan kategori sains 71 dengan
(verbal), analisis logis-matematis (logic), skor rata-rata 396. dari 79 negara yang disurvei.
representasi spasial (visual), pemikiran musik Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2071
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan terbaik untuk mendorong siswa berpikir kreatif
bahwa hasil PISA merupakan masukan yang dan berpotensi membuat mata pelajaran ilmiah
sangat berharga untuk membenahi dan lebih mudah diakses. ((Farinella, 2018);
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia (Friesen, Van Stan, & Elleuche, 2018);
(Tohir, 2019). Pendidikan di institusi Indonesia (Koutníková, 2017); (Purwanto, 2013)).
rata-rata masih berpusat pada guru dan Berdasarkan uraian latar belakang
berorientasi pada hasil belajar (Fadloli et al., masalah yang sudah dijelaskan, maka
2021). Kurikulum 2013 juga mendasarkan dibutuhkannya suatu pembelajaran IPA yang
proses, materi, dan penilaian pembelajaran dapat mengakomodir kecerdasan majemuk dan
selaras denagn kecerdasan majemuk Garner pendekatan SETS untuk meningkatkan kualitas
yang nampak dari perumusan 4 macam pendidikan. Salah satu media yang dapat
kompetensi inti (KI), pendekatan saintifik, dan memfasilitasi keduanya adalah komik sains.
penilaian otentik (Machali, 2014). Komik yang sesuai dengan pembelajaran di era
Pembelajaran IPA tidak hanya 4.0 haruslah berbasis digital atau dikemas
menekankan pada pemahaman tetapi perlu dalam bentuk komik elektronik atau e-comic.
dihubungkan dengan elemen lain seperti Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang
teknologi, lingkungan dan masyarakat karena representasi kecerdasan majemuk dan SETS
posisi ilmu memiliki peran yang esensial dalam dalam komik sains elektronik yang sudah ada.
merespon berbagai permasalahan di
masyarakat sebagai akibat dari perkembangan LANDASAN TEORI
ilmu pengetahuan dan teknologi A. Multiple Intelligences
(Hasanah&Mahdian, 2013). Pembelajaran Gardner menyampaikan bahwa
berbasis SETS diawali dengan konsep kecerdasan bukan hanya IQ, kecerdasan
sederhana atau kompleks yang muncul di berkaitan dengan keahlian memberikan ide atau
lingkungan sehari-hari siswa (Khasanah, 2015). solusi permasalahan serta suatu produk sebagai
Siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi konsekuensi budaya ataupun masyarakat
hubungan antara konsep yang mereka pelajari (Howard Gardner, 2003). Setiap individu unik
dengan lingkungan dan teknologi. karena setiap individu memiliki perpaduan
Berdasarkan pengamatan peneliti kecerdasan yang berbeda.
terhadap isi dan penggunaan media Multiple Intelligences diartikan sebagai
pembelajaran, banyak media yang belum kecerdasan majemuk atau ganda. Howard
mengintegrasikan berbagai unsur atau Gardner dari Havard University, AS. Seorang
komponen materi secara terintegrasi. Selama psikolog beraliran humanistic dan guru besar
ini pengintegrasian hanya sebatas lintas materi pembelajaran di Graduate School of Education
saja dan belum menjangkau manfaat yang luas menyampaikan pandangannya di 1983 dengan
dan komprehensif, padahal penggunaan media judul Frames of Mind: The Theory of Multiple
yang menarik merupakan strategi pembelajaran Intelligences yang diterbitkan di 1993.
yang mengarahkan siswa untuk memahami Inteligensi dimaknakan sebagai suatu
konsep materi secara utuh. Media visual kemampuan dalam menyelesaikan persoalan
merupakan salah satu alternatif penyampaian serta menciptakan produk pada situasi kondisi
informasi yang dapat menjelaskan secara detail tertentu. Teori Multiple Intelligences bertujuan
berbagai fenomena yang tidak dapat dijumpai mentransformasikan sekolah dapat
secara langsung oleh siswa. Salah satunya mengakomodasi siswa dengan berbagai pola
dengan mengajarkan konsep sains melalui pikirnya yang unik. (Suparno, 2008).
komik, untuk menciptakan pembelajaran yang Kecerdasan majemuk adalah suatu ragam
seru dan menyenangkan. Fungsi komik dalam kemampuan, bakat atau keterampilan individu
menyampaikan ide, menyampaikan sejumlah itu ada di alam (Armstrong T., 2000). ((Gardner
besar informasi melalui perumpamaan, cara H., 1999; H. Gardner, 1993)) ada sembilan (9)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2072 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
jenis kecerdasan yang berbeda yaitu kecerdasan jelas ciri individu yang memiliki
verbal-linguistik, logika-matematis, visual- kecerdasan interpersonal yang sangat
spasial, musikal, interpersonal, intrapersonal, berkembang. Ditunjukkan dengan
kinestetik, naturalistik dan eksistensial. kemampuan memahami orang lain dan
Sembilan kecerdasan tersebut dapat dijelaskan senang bekerja dengan mereka.
sebagai beriku 6) Intrapersonal: Kecerdasan ini dimaknakan
1) Verbal-Linguistik: (Richards, J. C., & sebagai kemampuan inti dari kecerdasan
Rodgers, 2014) mengemukakan bahwa diri ini terletak pada pemahaman dan
kecerdasan ini adalah kemampuan kesadaran akan perasaan dan pikiran
menggunakan bahasa dengan cara yang mereka sendiri.
inovatif dan istimewa. Armstrong percaya 7) Kinestetik: Kecerdasan ini mencakup
bahwa kecerdasan linguistik verbal kemampuan untuk menggunakan
melibatkan kemampuan untuk kemampuan mengkoordinasikan gerakan
menggunakan sintaksis, semantik, tubuh, mengungkapkan kerjasama terkait
fonologi, dan dimensi pragmatis bahasa antara mental dan aktivitas fisik.
atau penggunaan praktisnya (misalnya, 8) Naturalis: Kecerdasan ini mulai dikenal
retorika, penjelasan, mnemonik, dan pada tahun 1995, kecerdasan yang
metabahasa). berkaitan dengan kemampuan individu
2) Logis-Matematika: Kecerdasan logis- yang peka terhadap pola, membuat
matematis sebagai suatu kapasitas 'untuk hubungan dengan elemen di alam dan
menggunakan angka secara efektif' dan menikmati dan menghormati spesies lain
'untuk bernalar dengan baik' (Armstrong dan lingkungan. (Armstrong T., 2009),
T., 2009) atau kapasitas untuk berpikir mengemukakan bahwa kecerdasan ini
logis (Richards, J. C., & Rodgers, 2014). ditandai adanya kepekaan terhadap
3) Visual-Spasial: Kecerdasan visual-spasial fenomena alam lain seperti pegunungan,
mencakup kemampuan untuk melihat formasi awan dan fenomena alami lainnya.
visual spasial dunia secara akurat dan 9) Eksistensial: kecerdasan kesembilan
untuk melakukan transformasi atas ditambahkan pada tahun 1999 dan disebut
persepsi tersebut. (Armstrong T., 2009) "intelligence of big questions". Kecerdasan
mengemukakan kecerdasan sebagai lebih pada kemampuan membesarkan dan
"kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, merenungkan pertanyaan besar oleh karena
bentuk, ruang, dan hubungan yang ada di itu, Palmberg dalam (Richards, J. C., &
antara elemen-elemen ini… termasuk Rodgers, 2014) menyatakan bahwa
kapasitas untuk memvisualisasikan, untuk kecerdasan ini adalah “perhatian dengan
secara grafis mewakili gagasan visual atau masalah filosofis sebagai status umat
spasial, dan untuk berorientasi diri sendiri manusia dalam kaitannya dengan
secara tepat dalam matriks spasial ”. keberadaan universal.
4) Musical-Rhythmic: (Armstrong T., 2003) B. SETS (science, environment, technology,
menyampaikan bahwa kecerdasan ini and society)
sebagai “kemampuan untuk memahami Konsep IPA sangat erat kaitannya dengan
dan mengekspresikan komponen musik, kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-
termasuk pola melodi dan ritme, melalui hari siswa ((Sinatra, Heddy, & Lombardi,
sarana figural atau intuitif (musisi alami) 2015); (Sithole et al., 2017); (Vieira &
atau melalui analitik formal artinya (musisi Tenreiro-Vieira, 2016)). Saat ini, kehidupan
profesional)” sehari-hari siswa tidak jauh dari perkembangan
5) Interpersonal: Kepekaan terhadap orang teknologi, serta berbagai masalah lingkungan
lain dan dunia di sekitar mereka terlihat ((Lee, 2018); (Takei, 2019); (Wyner & Desalle,

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2073
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2020);(Zimmerman, H. T., & Weible, 2017). masyarakat; 2) siswa menganalisis
Bagaimana siswa dapat berperan dalam kemungkinan dampak yang terjadi dalam
masyarakat terkait dengan kemajuan teknologi transfer ilmu pengetahuan ke teknologi; 3)
dan pelestarian alam melalui konsep ilmiah siswa diminta menjelaskan hubungan antara
yang dipelajarinya. Dari fenomena tersebut konsep IPA yang dipelajari dengan elemen lain
pembelajaran IPA harus mampu mengungkap dalam SETS yang relevan; 4) siswa
berbagai permasalahan kontekstual dan dapat menganalisis manfaat atau kerugian
dikaji dari berbagai perspektif IPTEK, menggunakan konsep sains ketika diubah
lingkungan, dan manfaatnya bagi masyarakat. dalam penggunaan teknologi; dan 5)
Science, Environment, Technology and Society memberikan kesempatan kepada siswa untuk
(SETS) merupakan pendekatan pembelajaran mengungkapkan gagasan tentang pemecahan
yang mengaitkan konsep dan isi ilmu yang masalah di lingkungannya dengan teori
dipelajari dengan lingkungan, teknologi dan konstruktivisme. Selain itu (Retno & Marlina,
masyarakat yang relevan sebagai bentuk 2018) menyatakan bahwa pendekatan SETS
pembelajaran IPA terintegrasi ((Atmojo, S. E., mengajak mahasiswa untuk mencari dampak
Rusilowati, A., & Dwiningrum, 2020); kerugian yang mungkin timbul dari penerapan
(Hairida, 2017); (Usmeldi, Amini, & Trisna, teknologi terhadap lingkungan dan masyarakat.
2017)). Siswa diajak untuk mengaitkan dan National Science Teacher Association
menganalisis keterkaitan berbagai pengetahuan (NSTA) menyusun tahapan pembelajaran
dengan elemen lain dalam SETS sehingga menggunakan pendekatan SETS sebagai
terbentuk pemahaman yang utuh baik berupa berikut: 1) tahap undangan; 2) tahap eksplorasi;
kekuatan maupun kelemahan informasi yang 3) tahap solusi; 4) tahap aplikasi; dan 5) tahap
diperoleh. pematangan konsep (Khasanah, 2015). Untuk
Keterkaitan elemen SETS dalam mengintegrasikan pendekatan SETS dalam
kegiatan pembelajaran merupakan karakteristik pembelajaran IPA tentunya diperlukan
dalam memahami informasi sehingga siswa berbagai bentuk media, perangkat
dapat memperoleh manfaat dan mengambil pembelajaran, dan model pembelajaran yang
keputusan dalam suatu masalah yang dihadapi mendukung penyampaian materi kepada siswa.
((A, 1996); (Budi, A.P.S, Sunarno, & (Yulistiana, 2015) menjelaskan bahwa
Sugiyarto, 2018); (Maimunah, 2017)). Manfaat pembelajaran IPA berbasis SETS yang disertai
lain dari pendekatan SETS yang terintegrasi multimedia interaktif efektif dalam
dalam pembelajaran adalah transformasi ilmu meningkatkan keterampilan proses siswa.
pengetahuan dalam bentuk teknologi, ilmu C. Komik
bukan sekedar ilmu tetapi sebagai salah satu Komik merupakan salah satu bentuk
kunci dalam pengembangan dan pemanfaatan media komunikasi visual untuk menyampaikan
teknologi untuk kepentingan masyarakat informasi agar lebih mudah dipahami karena
khususnya dalam menyelesaikan masalah- memuat gambar dan tulisan dalam satu alur
masalah praktis, bernilai ekonomi dengan cerita dan menimbulkan pengalaman estetik
produk ramah lingkungan ((Imaduddin & ((Farinella, 2018); (Koutníková, 2017); (Heru
Hidayah, 2019); (prasasti & listiani, 2018)). Hal Dwi Waluyanto, 2005)). Menurut (Enawati, E.,
inilah yang menjadi dasar pendekatan SETS & Sari, 2010) media komik dapat
yang akan terus diminati dalam pembangunan meningkatkan hasil belajar siswa,
pendidikan di Indonesia. meningkatkan aktivitas dan motivasi selama
Ciri-ciri pembelajaran IPA dengan pembelajaran karena penyampaian konsep
pendekatan SETS antara lain 1) siswa yang menarik. Sedangkan ((Puspitorini,
dihadapkan pada situasi masalah untuk Prodjosantoso, Subali, & Jumadi, 2014);
memahami manfaat pembelajaran IPA terhadap (Shurkin, Keogh, & Naylor, 2015); (Spiegel,
suatu bentuk teknologi yang dibutuhkan McQuillan, Halpin, Matuk, & Diamond, 2013))

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2074 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menyatakan bahwa media komik mampu banyak teknik pengumpulan data adalah
meningkatkan hasil belajar kognitif dan afektif observasi partisipan, mendalam, wawancara,
siswa pada materi IPA. Berdasarkan dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data
pengamatan tersebut, pendekatan SETS yang dalam penelitian ini adalah dengan mencatat
diintegrasikan ke dalam komik sains sangat dokumentasi. Teknik catatan bacaan ini
menarik untuk disajikan. Oleh karena itu, digunakan karena sumber data yang peneliti
penelitian ini akan mengkaji manfaat dan miliki adalah dokumen buku komik.
kesesuaian konsep IPA dengan SETS yang
terdapat dalam komik sains sebagai salah satu HASIL DAN PEMBAHASAN
media pembelajaran bagi siswa SMP. Multiple Intelligences
Multiple Intelligences merupakan teori
METODE PENELITIAN yang digunakan manusia untuk menyelesaikan
Penelitian ini merupakan penelitian suatu masalah. Setiap siswa memiliki
kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian kecerdasan lebih dari satu dengan tingkat
deskriptif kualitatif merupakan penelitian multiple intelligences yang berbeda antara satu
paling dasar yang mendeskripsikan kejadian- sama lain. Perbedaan ini disebabkan karena
kejadian alam tanpa memberikan rekayasa setiap siswa memiliki kemampuan masing-
apapun pada objek yang diteliti (Sukmadinata masing dalam bidang tertentu. Tingkat
N S., 2012). Penelitian deskriptif kualitatif kecerdasan ganda yang berbeda tidak untuk
bertujuan untuk mendeskripsikan suatu data disamakan, tetapi untuk dihargai dan
atau fenomena menurut fakta tanpa merekayasa dikembangkan menuju tingkat kecerdasan yang
atau memperlakukan objek yang diteliti. Objek lebih baik (Fadloli et al., 2021). Teori Multiple
dalam penelitian ini berupa buku komik IPA Intelligences telah menunjukkan bahwa semua
SMP berjudul “Tanah Surga” yang ditulis oleh siswa dapat belajar dengan baik ketika mereka
Ani Widyawati dan Laily RL. Data dalam memiliki kesempatan untuk mengolah suatu
penelitian ini merupakan representasi dari informasi dengan caranya sendiri (Gouws, E. &
komponen Sains, Lingkungan, Teknologi dan Dicker, 2011). Teori Kecerdasan Ganda
Masyarakat (SETS) dalam komik IPA SMP menghasilkan tujuh kecerdasan berbeda. Tujuh
berjudul “Tanah Surga”. kecerdasan berbeda Gardner pada tahun 1983
Peneliti merupakan instrumen vital adalah verbalinguistik, logis-matematis, visual-
dalam penelitian kualitatif “peneliti adalah spasial, fisik-kinestetik, musik-ritmik,
instrumen kunci” (Sugiyono, 2011). (Creswell, intrapersonal, dan interpersonal. Pada 1995, dia
2009) menyatakan bahwa peneliti sebagai menambahkan kecerdasan naturalis.
instrumen kritis menggunakan dokumentasi, Kecerdasan eksistensial yang merupakan
observasi, atau wawancara dalam kecerdasan kesembilan masih menjadi
mengumpulkan data. Peneliti biasanya tidak pertimbangan karena masih belum sepenuhnya
menggunakan instrumen orang lain dalam memenuhi bukti empiris dan neurologis yang
penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen dalam diharuskan untuk memasukkannya ke dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang daftar kecerdasan (Rahbarnia, F., Hamedian, S.,
dilengkapi dengan teori, konsep, dan kartu data &, & Radmehr, 2014).
tentang representasi Multiple Intelligences dan Teori Multiple Intelligences perlu
Science, Environment, Technology and Society diberikan kepada siswa agar mereka memiliki
(SETS) dari berbagai sumber terpercaya. kemampuan yang sangat membantu dalam
(Sugiyono, 2011) menyatakan bahwa menyelesaikan masalah. Salah satu mata
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data pelajaran pendidikan yang dapat diterapkan
dilakukan dalam suasana alam (natural Multiple Intelligences di dalamnya adalah
condition), sumber data primer, dan lebih pendidikan IPA. Mata pelajaran IPA mencakup

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2075
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
materi biologi, fisika, dan kimia yang sangat
cocok untuk diintegrasikan dengan kecerdasan
majemuk. Konsep dasar sains dapat dipahami
oleh siswa jika mereka dapat menggali sebagian
dari kecerdasannya. Selain itu, dalam hal ini
guru juga harus mampu menerapkan sistem
pembelajaran yang mendukung. Pengajar dapat
menerapkan proses pembelajaran IPA berbasis
multiple intelligences jika mengetahui tingkat
kecerdasan siswa dalam mempelajari sains dan
keterkaitannya. Senada dengan hal tersebut,
(Boasberg et al., 2019) dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa terdapat potensi
penggunaan Multiple Intelligences dalam
metodologi belajar mengajar di sekolah. Hasil
penelitian (Sari, Suhirman, & Walid, 2020) dan Gambar 1. Contoh representasi kecerdasan
(Safitri, Bancong, & Husain, 2013)menyatakan visual
bahwa pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Multiple Intelligences berpengaruh 2) Kecerdasan verbal-linguistic
terhadap sikap dan hasil belajar siswa. Hasil Kecerdasan ini juga mendominasi kedua
penelitian (Dwi Septiani, Saiful Ridlo, 2014) setelah kecerdasan visual karena komik
menyatakan bahwa LKS berbasis Multiple merupakan kumpulan gambara dan tulisan yang
Intelligences dapat memfasilitasi aktivitas membentuk suatu cerita (Widyawati &
siswa dalam memahami konsep materi dengan Listiyani, 2018). Representasi kecerdasan
menggunakan potensi kecerdasan yang verbal dapat dilihat pada gambar 2.
dimilikinya. Berbagai media sudah teruji
melalui penelitian dapat untuk digunakan
dalam pembelajaran berbasis kecredasan
majemuk. Komik IPA juga merupakan salah
satu media pembelajaran yang dapat digunakan
dalam pembelajaran berbasis kecerdasan
majemuk. Representasi multiple intelligences
yang terdapat di dalam komik elektronik IPA
adalah sebagai berikut:
1) Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual mendominasi isi komik
karena sesuai karakteristik komik yang berupa
gambar (Widyawati & Prodjosantoso, 2015).
Representasi visual dalam komik dapat dilihat
dalam gambar 1.

Gambar 2. Contoh Representasi kecerdasan


verbal.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2076 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3) Kecerdasan logic-matematik 5) Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan matematik sangat ditentukan Kecerdasan interpersonal terkait dengan
oleh materi yang dibahas di dalam komik. hubungan sosial antar sesama manusia.
Khusus komik Sains yang dianalisis tidak Kecerdasan inetrpersonal dapat dikatakan
begitu banyak membahas tentang kecerdasan sebagai kapasitas untuk mendeteksi dan
logis karena materi yang komik lebih ke arah merespon dengan tepat suasana hati, motivasi
teoritik dan bukan hitungan. Representasi dan keinginan orang lain. Representasi
kecerdasan logis dapat dilihat pada gambar 3. kecerdasan ini dapat dilihat pada gambar 5.
Interpersonal terhubung dengan
memahami dan berinteraksi dengan orang lain.
Para siswa belajar melalui interaksi. Mereka
punya banyak teman, empati terhadap orang
lain, orang-orang cerdas jalanan. Mereka dapat
diajar melalui kegiatan kelompok, seminar,
dialog. Peralatan termasuk telepon, konferensi
audio, waktu dan perhatian dari instruktur,
konferensi video, menulis, konferensi
komputer, email.

Gambar 3. Contoh representasi


kecerdasan matematis

4) Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik terkait dengan
gerakan anggota tubuh sepertai melakukan
percobaan. Kecerdasan ini merupakan
kapasitas untuk mengontrol gerakan tubuh
seseorang dan menangani objek dengan
terampil. Representasi kecerdasan kinestetik
dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 5. Representasi kecerdasan


Interpersonal

6) Kecerdasan intra personal


Kecerdasan intra personal adalah terkait
kapasitas untuk menjadi sadar diri dan selaras
dengan perasaan, nilai, keyakinan dan proses
berpikir batin. Pengembangan kecerdasan intra
personal dalam pembelajaran dapat dilakukakn
melalui kegiatan mandiri atau tugas individu.
Salah satu contoh representasi kecerdasan ini
Gambar 4. Representasi kecerdasan
dapat dilihat pada gambar 6.
kinestetik

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2077
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
terhadap kelestarian lingkungan merupakan
salah satu kecerdasan naturalis.
8) Kecerdasan musik
Kecerdasan musik menunjukkan kepekaan
terhadap ritme dan suara. Siswa menyukai
musik, tetapi mereka juga peka terhadap suara
di lingkungan mereka. Mereka mungkin belajar
lebih baik dengan musik sebagai latar belakang.
Mereka dapat diajar dengan mengubah
pelajaran menjadi lirik, berbicara secara ritmis,
mengetuk waktu. Alat-alat tersebut antara lain
alat musik, musik, radio, stereo, CD-ROM,
multimedia.
Gambar 6. Contoh representasi kecerdasan Kecerdasan musik tidak ditemukan di
intra personal dalam komik. Hal ini disebabkan komik hanya
berupa gambar dan tulisan dan bukan sebuah
7) Kecerdasan naturalis video atau animasi flash yang membuatuhkan
Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan suara/ audio. Sehingga dapat disimpulkan
yang melibatkan simpati seseorang terhadap bahwa komik elektronik tidak dapat digunakan
kelestarian lingkungan. Kegiatan pembelajaran untuk membelajarkan kecerdasan musik.
IPA untuk meningkatkan kecerdasan naturalis 9) Kecerdasan eksistensial
siswa adalah siswa diajak menjelajahi alam dan Representasi kecerdasan eksistensial dalam
mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dapat komik dapat ditemukan dalam bentuk gambar
digunakan untuk materi pembelajaran sains ornag yan sedang sholat di masjid, berdoa
yang akan dibahas bersama. Salah satu contoh sebelum memulai pelajaran, mengucapkan
representasi kecerdasan naturalis dapat dilihat salam untuk keselamatan, mensyukuri nikmat
pada gambar 7. Allah seperti nampak pada gambar 8.

Gambar 8. Contoh representasi kecerdasan


Gambar 7. Contoh representasi kecerdasan eksistensial
naturalis
Kecerdasan ini sangat berguna bagi Science, Environment, Technology and
pendidikan abad ke-21, karena dapat Society (SETS)
memberikan alternatif baru kepada siswa dalam Elemen SETS pertama adalah science
proses belajar dan mencari informasi. atau keilmuan. Unsur keilmuan didasarkan
Misalnya, siswa dapat mengganti bahan sintetik pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
di laboratorium dengan enggunakan bahan Dasar (KD) yang akan dibuat komik. Materi
alami saat melakukan percobaan. Penggantian pengetahuan yang dimasukkan ke dalam komik
bahan kimia menjadi bahan alami bertujuan disesuaikan dengan materi sesuai kompetensi
untuk mengurangi pencemaran. Kepedulian
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2078 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dasar dan buku guru. Kompetensi dasar yang Putri, 2019) yang menyatakan bahwa materi
dijadikan acuan dalam pembuatan komik ini yang diajarkan menggunakan SETS dapat
adalah KD 3.10 dan 4.10. Kompetensi dasar dengan mudah diserap dan dipahami oleh
tersebut dijabarkan ke dalam indikator siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
pencapaian kompetensi yang menjadi acuan isi (Affeldt, F., Meinhart, D., & Eilks, 2018) yang
IPA pada setiap episodenya. menyatakan bahwa komik dipandang sebagai
Representasi unsur sains dalam komik kekuatan yang lebih terbuka. Menghubungkan
sains episode 1 muncul pada halaman 12-18 komik dengan konteks kehidupan sehari-hari
yang menceritakan konsep tentang suhu, membuat pengalaman belajar lebih hidup dan
fotosintesis pada tumbuhan, termometer, bumi, memungkinkan siswa untuk terhubung dengan
dan lapisannya. Siswa diajak mempelajari pertanyaan sains.
lapisan bumi pada episode 1 dengan analogi Unsur SETS berikutnya adalah
seperti telur. Elemen sains episode 2 environment atau lingkungan. Hubungan antar
ditampilkan di halaman 10-25. Dalam episode unsur lingkungan ditunjukkan dengan gambar
ini, siswa diajak untuk mempelajari konsep lingkungan sekolah dan jalan hijau yang penuh
sains tentang atmosfer dan lapisannya, ozon, dengan tanaman dan pepohonan yang rindang,
pemanasan global, bahaya sinar UV, dan kondisi pantai yang bersih dan nyaman.
saluran telinga manusia yang berkaitan dengan Penggambaran ini mengajak siswa untuk
tekanan udara. Di episode 3 elemen sains menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih.
ditampilkan dari halaman awal hingga akhir. Salah satu representasi lingkungan yang
Episode 3 mengajak siswa untuk mempelajari ditampilkan pada halaman 5 episode 1
tentang litosfer, lempeng bumi, tsunami, tanah menunjukkan kondisi pantai yang indah, bersih,
longsor, dan banjir. Episode ini masih dan nyaman. Dalam setiap episodenya, kondisi
terhubung dengan episode 1 yang membahas lingkungan di sekitar rumah, sekolah, dan jalan
tentang struktur bumi. digambarkan sebagai kawasan hijau dan bersih.
Komponen sains episode 4 ditampilkan Perwakilan lingkungan dalam komik juga
di semua halaman komik. Pada episode 4, siswa berupa ajakan untuk menjaga kebersihan
diajak untuk mempelajari gempa bumi secara lingkungan, larangan membuang sampah di
komprehensif mulai dari penyebab, akibat, cara sembarang tempat termasuk sungai atau talang
melindungi diri saat gempa, episentrum, karena dapat mengakibatkan banjir, selain itu
hiposentrum, dan cara mengukur kekuatan mengajarkan kepada siswa bagaimana cara
gempa. Konsep sains di episode 5 berisi mengolah sampah atau sampah dengan cara
pelajaran terkait struktur gunung berapi, mengurangi, menggunakan kembali, dan
karakteristik gunung berapi, cincin api, tanda- mendaur ulang.
tanda letusan, proses meletus, dan solusi Komponen lingkungan juga
mengatasi risiko letusan gunung berapi. Unsur digambarkan melalui citra terasering dan
sains pada episode terakhir membahas tentang reboisasi yang mengajarkan siswa bagaimana
air, hujan, siklus hidrologi, karakteristik menjaga lingkungan dari banjir dan tanah
hidrosfer, banjir, dan solusi pencegahan banjir. longsor. Konsep lingkungan dalam komik juga
Unsur sains pada komik “Tanah Surga” ditampilkan melalui cerita tentang kerusakan
menunjukkan bahwa konsep yang dibahas ozon yang menyebabkan pemanasan global dan
mengacu pada KD 3.10 dan 4.10 dimana siswa bagaimana siswa berperan aktif dalam
diajak untuk mempelajari konsep-konsep mengurangi kerusakan ozon, misalnya
tentang struktur bumi yang dibahas secara mengurangi penggunaan AC, meminimalkan
komprehensif di setiap episodenya. Hal ini penggunaan kendaraan bermotor, dan menjaga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh hutan agar tidak terbakar. Konsep lingkungan
(Muslimin, S., Sugiarti, I. Y., Febianti, Y. N., & dalam SETS dimaksudkan untuk mengajarkan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2079
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kepada siswa bagaimana cara melestarikan teks karena mampu mengubah sains menjadi
alam dan melindungi bumi dari kerusakan yang kata-kata sederhana untuk memudahkan sains.
lebih parah terkait dengan perkembangan ilmu belajar.
pengetahuan dan teknologi sehingga kehidupan Aspek terakhir dari SETS adalah society
masyarakat aman dan nyaman. Representasi atau masyarakat. Pendekatan SETS mengajak
unsur lingkungan dalam komiknya lengkap dan siswa untuk belajar bagaimana mengkonstruksi
tergambar. Hal ini sejalan dengan hasil pengetahuan untuk menghasilkan teknologi
penelitian yang dilakukan oleh (Munawwaroh, yang ramah lingkungan dan aman bagi
E. L., Priyono, B., & Ningsih, 2018) yang masyarakat. Masyarakat juga sangat
menyatakan bahwa komik menghadirkan berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan.
situasi kehidupan nyata dalam bentuk cerita Teknologi yang semakin canggih juga
bergambar yang menyenangkan dan disisipkan merupakan peran dari masyarakat ilmiah.
dengan nilai-nilai moral yang memberikan Orang-orang yang mempelajari sains untuk
dampak positif bagi karakter. pendidikan, menghasilkan teknologi. Akhirnya dalam satu
khususnya peduli lingkungan. kalimat dapat disimpulkan bahwa semua
Unsur ketiga adalah technology. berasal dari masyarakat dan akan kembali ke
Teknologi dalam SETS bertujuan mengajak masyarakat. Pendekatan SETS menuntut siswa
siswa untuk berkreasi dan inovatif dengan tetap untuk berpikir secara kreatif dan solusi guna
berpikir kritis. Hal ini dimaksudkan agar menyelesaikan permasalahan di masyarakat
mahasiswa dapat terus belajar tentang terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi yang semakin pesat namun teknologi.
tetap kritis terhadap efek samping teknologi Penerapan komponen masyarakat dalam
terhadap lingkungan dan masyarakat. komik tidak tampak eksplisit. Unsur-unsur
Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat masyarakat digambarkan melalui beberapa hal
memilih teknologi yang ramah lingkungan dan baik berupa gambar maupun percakapan para
meminimalkan teknologi yang merusak tokoh dalam komik. Keterkaitan dengan
lingkungan. Penerapan teknologi dalam komik masyarakat juga ditunjukkan melalui
sains sangat beragam karena materinya percakapan yang menceritakan dampak banjir,
memang beragam dan lengkap di setiap tanah longsor, tsunami, letusan gunung berapi
episodenya. dan pemanasan global terhadap manusia dan
Representasi teknologi di setiap makhluk hidup lainnya. Percakapan dalam
episodenya berbeda-beda sesuai dengan materi komik tersebut juga mengajarkan siswa tentang
yang dibahas. Salah satu contoh penerapan pengaruh kemajuan teknologi terhadap
teknologi adalah dengan menampilkan gambar kesehatan masyarakat seperti asap yang
dari beberapa alat yang berhubungan dengan dikeluarkan oleh cerobong asap pabrik,
materi, misalnya alat untuk mengukur kendaraan bermotor, penyebab dan efek hujan
magnitudo gempa bumi, alat filtrasi untuk asam pada manusia, serta dampak penggunaan
cerobong asap di sebuah pabrik, kemajuan plastik.
peralatan dari waktu ke waktu, dan peralatan Hubungan antar elemen masyarakat
ilmiah sederhana seperti termometer. masih belum tergambarkan secara eksplisit
Representasi elemen teknologi masih kurang dalam komik. Percakapan dan gambar dalam
detail dan belum up to date. Teknologi yang komik di setiap episodenya belum membahas
ditampilkan dalam beberapa episode masih secara mendalam hubungan antara konsep yang
sederhana dan tidak sesuai dengan materi yang dipelajari dan teknologi dalam kehidupan
dibahas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian masyarakat. Akan tetapi, hasil penelitian yang
yang dilakukan oleh (Lin, Lin, Lee, & Yore, dilakukan oleh (Farinella, 2018)
2015) bahwa pembelajaran teknologi melalui mengungkapkan bahwa komik dapat menjadi
komik lebih menarik daripada hanya melalui solusi yang bermanfaat untuk menghadapi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2080 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
subjek sensitif, yang dapat menahan elaborasi Representasi elemen masyarakat juga dinilai
kognitif karena adanya benturan kepentingan masih belum banyak dibahas dalam komik.
dan / atau kurangnya minat antar pembaca. Saran
Artikel ini merekomendasikan kepada
PENUTUP seluruh pendidik di dunia agar konsep
Kesimpulan kecerdasan majemuk dan pendekatan SETS
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diintegrasikan ke dalam media
keterkaitan antara setiap elemen kecerdasan pembelajaran semisal komik. Kami juga
majemuk dan SETS dalam komik sains menyarankan agar pembelajaran tetap berbasis
berjudul “Tanah Surga”, dapat disimpulkan SETS dan mengembangkan kecerdasan
bahwa representasi kecerdasan majemuk sudah majemuk sehingga siswa menjadi pribadi yang
nampak jelas. Kecerdasan yang dimunculkan di resiliens, unggul, dan ramah lingkungan.
dalam komik adalah kecerdasan visual-spasial,
verbal-linguistic, logic-mathematics, DAFTAR PUSTAKA
interpersonal, intra personal, kinestetic, [1] A, B. (1996). EE and SETS Training
spiritual, dan naturalist, sedangkan kecerdasan Programme For Shoutheast Asian Teacher.
musical tidak muncul dalam komik elektronik SEAMO Journal, JanuaryJun.
sains. Representasi setiap elemen kecerdasan [2] Affeldt, F., Meinhart, D., & Eilks, I.
tidak sama dalam dikupas dalam komik. (2018). The use of comics in experimental
Kecerdasan musical sangat sulit untuk instructions in a non-formal chemistry
dimasukkan ke dalam komik karena hanya learning context. International Journal of
berujud gambar diam. Kecerdasan yang anyak Education in Mathematics, Science and
mendominasi adalah kecerdasan visual-spasial Technology, 6(1), 93–104.
dan verbal-linguistic karena komik merupakan [3] Armstrong T. (2000). 7 Kinds of Smart.
kumpulan dari gambar-gambar yang diberi Identifying and Developing Your Multiple
tulisan. Kecerdasan kinestetik juga sulit Intelligences. New York: A Plume Book.
dimunculkkan di dalam komik meskipun masih [4] Armstrong T. (2003). The multiple
bisa dikaitkan. intelligences of reading and writing:
Lain halnya dengan setiap elemen Making the words come alive. Alexandria,
dalam SETS yaitu Sains, Lingkungan, VA: The Association for Supervision and
Teknologi, dan Masyarakat yang semuanya Curriculum Development.
pernah muncul dalam komik. Representasi [5] Armstrong T. (2009). Multiple
setiap elemen SETS tidak sama dalamnya intelligences in the classroom (3rd ed.).
diuraikan di komik. Hal ini dikarenakan komik Alexandria, VA: The Association for
merupakan bahan ajar yang digunakan guru Supervision and Curriculum Development.
dalam proses pembelajaran di kelas sehingga [6] Atmojo, S. E., Rusilowati, A., &
lebih menitikberatkan pada isi materi (IPA) Dwiningrum, S. I. A. (2020).
yang seluruhnya tertulis dalam komik baru Characteristics and validity of SETS-based
kemudian dikaitkan dengan unsur lain disaster learning models. Journal of
(teknologi, lingkungan, dan masyarakat). Physics: Conference Series, 1567(4),
Representasi pengetahuan jelas dan 42064 IOP Publishing.
komprehensif, serta terintegrasi dengan [7] Boasberg, J., The Department of
lingkungan. Keterkaitan antar unsur teknologi Education, Academy, T., Academy, R.,
masih belum cukup dalam, dan tidak semua Trakt, S. S., Quinot, G., …
episode menunjukkan teknologi canggih dan SOUTHEASTERN, H. (2019). No 主観的
sesuai dengan materi yang dibahas. 健康感を中心とした在宅高齢者におけ
る 健康関連指標に関する共分散構造
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2081
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
分析Title. Duke Law Journal, 1(1), 1–13. [18] Gardner, Howard. (2000). Intelegence
https://doi.org/10.1017/CBO97811074153 Reframed: Multiple Intelligences for The
24.004 21 Century. New York: Basic Book.
[8] Budi, A.P.S, Sunarno, W. &, & Sugiyarto. [19] Gardner, Howard. (2003). Multiple
(2018). Natural science modules with intelligences: Kecerdasan Majemuk Teori
SETS approach to improve students’ dan Praktek, penerjemah Alexander
critical thinking ability. Journal of Sindoru. Batam: Interaksara.
Physics: Conference Series. IOP [20] Gouws, E. & Dicker, A. M. (2011).
Publishing, 1022(1), 12015. Teaching Mathematics that Addresses
[9] Chatib, M. (2004). Sekolah Para Juara: Learners ’ Multiple Intelligences. Africa
Menerapkan Multiplelntelligences di Education Review, 8(3), 568– 587.
Dunia Pendidikan, tetj. · Yudhi Murtanto. [21] Hairida, H. (2017). Using Learning
Bandung: Kaifa. Science, Environment, Technology and
[10] Creswell, J. W. (2009). Research Design, Society (SETS) Local Wisdom and based
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Colloids Teaching Material. JETL (Journal
Mixed (edisi ketiga terjemah). Yogyakarta: Of Education, Teaching and Learning),
Pustaka Pelajar. 2(1), 143.
[11] Dwi Septiani, Saiful Ridlo, N. S. (2014). https://doi.org/10.26737/jetl.v2i1.146
Pengembangan Lks Ipa Berbasis Multiple. [22] Hasanah&Mahdian, A. (2013).
[12] Enawati, E., & Sari, H. (2010). Pengaruh PENERAPAN PENDEKATAN SETS
Penggunaan media komik terhadap hasil ( SCIENCE ENVIRONMENT
belajar siswa kelas x sma negeri 3 TECHNOLOGY SOCIETY ) PADA
pontianak pada materi larutan elektrolit PEMBELAJARAN REAKSI REDUKSI
dan nonelektrolit. Jurnal Pendidikan OKSIDASI. Quantum, Jurnal Inovasi
Matematika Dan IPA, 1(1). Pendidikan Sains, 4(1), 1–12.
[13] Fadloli, M., Sumarti, S. S., & Mursiti, S. [23] Herawati; Rahmad S. (2018). The
(2021). Journal of Innovative Science Relationship Between Spatial Intelligence
Education Exploration of Multiple and Class VIII Natural Sciences Learning
Intelligences for High School Students in Outcomes at SMP Negeri I Kemang, Bogor
Chemistry Learning in Semarang City. Regency. Journal; Educate, 3(2), 206–
10(2), 158–167. 216.
[14] Farinella, M. (2018). The potential of [24] Heru Dwi Waluyanto. (2005). Komik
comics in science communication. Journal Sebagai Media Komunikasi Visual
of Science Communication, 17(1). Pembelajaran. Nirmana, 7(1), 45–55.
https://doi.org/10.22323/2.17010401 https://doi.org/10.9744/nirmana.7.1.
[15] Friesen, J., Van Stan, J. T., & Elleuche, S. [25] Imaduddin, M., & Hidayah, F. F. (2019).
(2018). Communicating science through Redesigning laboratories for pre-service
comics: A method. Publications, 6(3), 1– chemistry teachers: From cookbook
10. experiments to inquiry-based science,
https://doi.org/10.3390/publications60300 environment, technology, and society
38 approach. Journal of Turkish Science
[16] Gardner, H. (1993). Multiple Intelligences: Education, 16(4), 489–507.
The theory in practice. New York: Basic https://doi.org/10.36681/tused.2020.3
Books. [26] Istiningsih, & Nisa, A. F. (2015).
[17] Gardner H. (1999). Intelligence reframed: Implementasi Multiple Intelligences dalam
Multiple intelligences for the 21st century. Pendidikan Dasar. Al-Bidayah : Jurnal
New York: Basic Book. Pendidikan Dasar Islam, 7(2), 182–196.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2082 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Retrieved from Mitigation. International Educational
https://jurnal.albidayah.id/index.php/home Research, 2(1), p6–p6.
[27] Khasanah, N. (2015). SETS (Science, [36] prasasti & listiani. (2018). GUIDED
Environmental, Technology and Society) EXPERIMENTS BOOK BERBASIS SETS
sebagai pendekatan pembelajaran IPA ( SCIENCE ENVIRONMENT ,
modern pada Kurikulum 2013. Seminar TECHNOLOGY , AND SOCIETY )
Nasional Konservasi Dan Pemanfaatan UNTUK MEMBERDAYAKAN SCIENCE
Sumber Daya Alam 2015. Sebelas Maret PROCESS Hasil analisis Guided
University. Experiments Book berbasis pendekatan
[28] Koutníková, M. (2017). The application of SETS dalam memberdayakan SPS dapat
comics in science education. Acta dilihat pada Berdasarkan hasil pada.
Educationis Generalis, 7(3), 88–89. (September).
[29] Lee, Y. C. (2018). When technology, [37] Purwanto, D. (2013). Pengembangan
science and culture meet: insights from Media Komik Ipa Terpadu Tema
ancient Chinese technology. Cultural Pencemaran Air. Jurnal Pendidikan Sains
Studies of Science Education, 13(2), 485– E-Pensa., 01(01), 71–76.
515. [38] Puspitorini, R., Prodjosantoso, A. K.,
[30] Lin, S. F., Lin, H. shyang, Lee, L., & Yore, Subali, B., & Jumadi, J. (2014).
L. D. (2015). Are Science Comics a Good Penggunaan Media Komik Dalam
Medium for Science Communication? The Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan
Case for Public Learning of Motivasi Dan Hasil Belajar Kognitif Dan
Nanotechnology. International Journal of Afektif. Jurnal Cakrawala Pendidikan,
Science Education, Part B: 3(3).
Communication and Public Engagement, https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.2385
5(3), 276–294. [39] Rahbarnia, F., Hamedian, S., &, &
https://doi.org/10.1080/21548455.2014.94 Radmehr, F. (2014). A Study on the
1040 Relationship between Multiple
[31] Machali, I. (2014). Dimensi Kecerdasan Intelligences and Mathematical Problem
Majemuk dalam Kurikulum 2013. Insania, Solving Based on Revised Bloom
19(1), 21–45. Taxonomy. Journal of Interdisciplinary
[32] Maimunah. (2017). ( Sets ) Learning Model Mathematics Publication, 17(2), 109– 134.
for Enhancing the Critical Thinking. 3(1), [40] Retno, R. S., & Marlina, D. (2018).
65–73. IMPLEMENTASI SETS (Sceince,
[33] Mufiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Environment, Technology, Social)
Bermain. Jakarta: Grasindo. TERHADAP LITERASI SAINS SISWA
[34] Munawwaroh, E. L., Priyono, B., & SDN 02 MOJOREJO MADIUN. Refleksi
Ningsih, M. R. (2018). The Influence of Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan,
Science Comic Based Character Education 9(1). https://doi.org/10.24176/re.v9i1.2806
on Understanding the Concept and [41] Richards, J. C., & Rodgers, T. S. (2014).
Students’ Environmental Caring Attitude Approaches and methods in language
on Global Warming Material. Journal of teaching (3rd ed.). Cambridge, UK:
Biology Education, 7(2), 167–173. Cambridge University Press.
[35] Muslimin, S., Sugiarti, I. Y., Febianti, Y. [42] Safitri, I., Bancong, H., & Husain, H.
N., & Putri, D. P. (2019). The (2013). Pengaruh pendekatan multiple
Implementation of SETS (Science, intelligences melalui model pembelajaran
Environment, Technology, and Society) langsung terhadap sikap dan hasil belajar
Approach Through Flood Natural Disaster kimia peserta didik di sma negeri i tellu

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2083
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
limpoe. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, menerapkan teori Multiple Intelligences
2(2), 156–160. Howard Gardner. Yogyakarta: Kanisius.
https://doi.org/10.15294/jpii.v2i2.2717 [51] Takei, J. (2019). How our daily lives affect
[43] Sari, N. P., Suhirman, S., & Walid, A. biodiversity. Science Scope, 43(3), 13–19.
(2020). Pengembangan Modul [52] Tohir, M. (2019). Hasil PISA Indonesia
Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains Tahun 2018 Turun Dibanding Tahun 2015.
Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan 2018–2019.
Lingkungannya untuk Menanamkan Jiwa https://doi.org/10.31219/osf.io/pcjvx
Konservasi Siswa Kelas VII SMP. Bio- [53] Ula S. S. (2013). Revolusi Belajar:
Edu: Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 63– Optimalisasi Kecerdasan melalui
74. https://doi.org/10.32938/jbe.v5i2.554 Pembelajaran Berbasis Majemuk.
[44] Shurkin, J., Keogh, B., & Naylor, S. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
(2015). Science and culture: Cartoons to [54] Usmeldi, Amini, R., & Trisna, S. (2017).
better communicate science. Proceedings The development of research-based
of the National Academy of Sciences of the learning model with science, environment,
United States of America, 112(38), 11741– technology, and society approaches to
11742. improve critical thinking of students.
https://doi.org/10.1073/pnas.1515144112 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 6(2),
[45] Sinatra, G. M., Heddy, B. C., & Lombardi, 318–325.
D. (2015). The Challenges of Defining and https://doi.org/10.15294/jpii.v6i2.10680
Measuring Student Engagement in [55] Vieira, R. M., & Tenreiro-Vieira, C.
Science. Educational Psychologist, 50(1), (2016). Fostering Scientific Literacy and
37–41. Critical Thinking in Elementary Science
https://doi.org/10.1080/00461520.2014.10 Education. International Journal of
02924 Science and Mathematics Education,
[46] Sithole, A., Chiyaka, E. T., McCarthy, P., 14(4), 659–680.
Mupinga, D. M., Bucklein, B. K., & https://doi.org/10.1007/s10763-014-9605-
Kibirige, J. (2017). Student Attraction, 2
Persistence and Retention in STEM [56] Widyawati, A., & Listiyani, L. R. (2018).
Programs: Successes and Continuing Pengembangan Media Komik Ipa Berbasis
Challenges. Higher Education Studies, Sets Plus National Building Untuk Peserta
7(1), 46. Didik Sekolah Menengah Pertama (Smp).
https://doi.org/10.5539/hes.v7n1p46 Natural: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA,
[47] Spiegel, A. N., McQuillan, J., Halpin, P., 5(1), 1.
Matuk, C., & Diamond, J. (2013). https://doi.org/10.30738/natural.v5i1.2538
Engaging Teenagers with Science Through [57] Widyawati, A., & Prodjosantoso, A. K.
Comics. Research in Science Education, (2015). Pengembangan media komik IPA
43(6), 2309–2326. untuk meningkatkan motivasi belajar dan
https://doi.org/10.1007/s11165-013-9358- karakter peserta didik SMP. Jurnal Inovasi
x Pendidikan IPA, 1(1), 24–35.
[48] Sugiyono. (2011). Metode penelitian https://doi.org/10.21831/JIPI.V1I1.4529
kombinasi (mixed methods). Bandung: [58] Wyner, Y., & Desalle, R. (2020). An
Alfa Beta. investigation of how environmental
[49] Sukmadinata N S. (2012). Metode science textbooks link human
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT environmental impact to ecology and daily
Remaja Rosdakarya. life. CBE Life Sciences Education, 19(4),
[50] Suparno, P. (2008). Teori Intelegensi 1–12. https://doi.org/10.1187/cbe.20-01-
Ganda dan Aplikasinya di Sekolah: Cara 0004

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2084 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[59] Yulistiana, Y. (2015). Penelitian
Pembelajaran Berbasis SETS (Science,
Environment, Technology, And Society)
dalam Pendidikan Sains. Formatif: Jurnal
Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1), 76–82.
https://doi.org/10.30998/formatif.v5i1.169
[60] Zimmerman, H. T., & Weible, J. L. (2017).
Learning in and about rural places:
Connections and tensions between
students’ everyday experiences and
environmental quality issues in their
community. Cultural Studies of Science
Education, 12(1), 7–31.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai