Anda di halaman 1dari 55

TUGAS INSTRUMEN TESIS

(Siti Zaenab - 2211388)


“Asesmen Pembelajaran Fisika”

1. JUDUL PROPOSAL TESIS


Pengaruh Penerapan Multiple Intelligences dengan Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan
Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMA pada Materi Gerak Harmonik Sederhana

2. VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas : Pembelajaran berbasis multiple intelligences dengan model problem based learning
Variabel terikat : Kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep fisika siswa SMA pada materi gerak harmonik sederhana

3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menyelediki pengaruh penerapan multiple intelligences dengan model problem based
learning terhadap kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep fisika siswa SMA pada materi gerak harmonik sederhana. Adapun tujuan
khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menggambarkan profil kecerdasan majemuk kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran model problem based learning dengan
penerapan multiple intelligences
2. Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning dengan menerapkan multiple intelligences
3. Menganalisis pengaruh penerapan multiple intelligences dengan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
4. Menganalisis pengaruh penerapan multiple intelligences dengan model problem based learning terhadap penguasaan konsep fisika siswa

4. LANDASAN TEORI
Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam pendidikan sains khususnya Fisika telah banyak yang berfokus pada identifikasi mengenai
kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar fisika serta memberikan berbagai alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
fisika. Beberapa penelitian telah menekankan bahwa kebanyakan siswa menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari,
bersifat abstrak, terlalu banyak rumus, tidak aktual dan membosankan (Erinoso, 2013; Rabiatul Asriani, dkk., 2018; Deniz & Hatice, 2017;
Douglas, dkk. 2008). Pandangan siswa tersebut disertai fakta bahwasanya mereka telah melakukan banyak hal yang berbeda dalam pembelajaran
fisika seperti eksperimen, menggunakan rumus, mempelajari konsep, dan melakukan perhitungan pada saat yang bersamaan sehingga cukup
membuat mereka kesulitan dalam belajar. Namun, salah satu alasan yang sering diungkapkan mengapa siswa memiliki pendapat negatif tentang
fisika adalah karena metode yang digunakan guru dalam mengajar fisika (Suwandi, dkk. 2021). Menurut Husna, dkk. (2022) dalam temuannya
di lapangan menyebutkan bahwa fisika masih sering diajarkan kepada siswa dengan metode membayangkan sebuah kejadian tanpa metode
learning by doing (belajar dengan melakukan sesuatu). Pemahaman kontemporer tentang pendidikan mensyaratkan bahwa karakteristik individu
yang berbeda harus dipertimbangkan dan kegiatan pendidikan harus direncanakan sesuai dengan karaktersitik individu (Rubin & Herbert, 1998).
Dalam hal ini, guru harus menggunakan metode dan model pembelajaran yang mempertimbangkan perbedaan individu siswa untuk mengurangi
respon negatif siswa terhadap pembelajaran fisika dan meningkatkan prestasi belajar mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya telah
dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efesien dengan mempertimbangkan efek perbedaan individu dalam belajar melalui
berbagai penerapan model serta metode pengajaran yang dapat memfasilitasi perbedaan peserta didik, yaitu salah satunya melalui penerapan
pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk (multiple intelligences).
Kecerdasan majemuk (multiple intelligences) merupakan suatu teori kecerdasan yang dimunculkan oleh Howard Gardner (seorang
psikolog Amerika) untuk menyatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kecerdasan. Gardner menuliskan teori
tersebut dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: The theory of multiple intelligences (1983). Dalam buku tersebut Gardner
mengemukakan ada tujuh jenis kecerdasan dasar yang dimiliki setiap manusia, yaitu: (1) kecerdasan verbal, (2) kecerdasan logika, (3)
kecerdasan spasial, (4) kecerdasan kinestetik, (5) kecerdasan musikal, (6) kecerdasan interpersonal, dan (7) kecerdasan intrapersonal. Namun
pada tahun 1999, Gardner mengembangkan teorinya dengan menambahkan satu kecerdasan baru yaitu kecerdasan naturalis, sehingga teori
kecerdasan majemuk Gardner menjadi delapan jenis kecerdasan. Dalam hal ini, Gardner (1983) tidak membatasi kapasitas individu hanya pada
IQ mereka saja, yang menurutnya semua orang memiliki delapan kecerdasan majemuk yang diungkapkan dengan profil persentase yang
berbeda-beda tentunya (setiap orang memiliki satu atau dua kecerdasan dominan). Gardner juga mengungkapkan bahwa delapan kecerdasan
majemuk yang dihadirkan dalam teorinya mungkin tidak akan cukup untuk mengekspresikan keragaman kemampuan manusia (Chekley, 1997).
Adapun rincian dari masing-masing kecerdasan yang dijelaskan oleh Gardner adalah sebagai berikut:
a. Kecerdasan verbal
Kecerdasan verbal adalah kemampuan dalam mengolah kata secara efektif. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi,
meyakinkan orang, menghibur, mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya (Armstrong 2002).
b. Kecerdasan logika
Kecerdasan logika merupakan kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ciri-ciri orang yang cerdas secara logika mencakup kemampuan
dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional (Armstrong, 2002).
c. Kecerdasan spasial
Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap,
mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Orang dengan tingkat kecerdasan spasial yang tinggi
hampir selalu mempunyai kepekaan tajam terhadap detail visual dan membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan
orientasi dalam ruang tiga dimensi (Armstrong, 2002).
d. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Orang dengan kecerdasan
fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, atau merakit model. Mereka juga menikmati kegiatan fisik, seperti berjalan kaki,
menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu. Mereka adalah orang-orang yang sangat cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak
bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu (Armstrong, 2002).
e. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal ini berhubungan dengan kemampuan untuk menghargai dan menciptakan irama dan melodi. Kecerdasan musikal
juga dimiliki oleh orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan
berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu (Armstrong, 2002).
f. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Orang yang memiliki
kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk memahami orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan. Oleh
karena itu mereka dapat menjadi networker, perunding dan guru yang ulung (Armstrong, 2002).
g. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan untuk mengakses perasaan sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan
menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. Orang dengan kecerdasan ini sangat mawas diri dan
suka bermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa yang mendalam. Sebaliknya, mereka juga sangat mandiri, sangat
terfokus pada tujuan, dan sangat disiplin. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar belajar sendiri dan lebih suka bekerja
sendiri daripada bekerja dengan orang lain (Armstrong, 2002).
h. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis berkaitan dengan mengenali dan mengklasifikasi banyak spesies flora dan fauna dalam lingkungannya, Orang yang
memiliki kecerdasan ini cenderung memiliki kemahiran dalam berkebun, memelihara tanaman di dalam rumah, menggarap taman yang
indah, atau memperlihatkan suatu perhatian alami terhadap tanaman dengan cara-cara lain (Armstrong, 2002).

Penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences didasarkan pada pemikiran untuk memenuhi tiga visi, yaitu: (1) mencocokkan
pembelajaran dengan cara belajar peserta didik, (2) mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan membangun seluruh
potensi kecerdasan yang dimiliki semaksimal mungkin, dan (3) menghargai keragaman (Setyowati, dkk., 2009). Menurut Jasmine (2007),
terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan multiple intelligences (kecerdasan majemuk) dalam pembelajaran, yaitu dengan
diajarkan secara langsung atau dengan disisipkan ke dalam kurikulum reguler. Suatu pembelajaran dengan menerapkan keragaman kecerdasan
yang dimiliki oleh siswa akan membuat suatu pembelajaran yang kreatif dan aplikatif. Pembelajaran berbasis keragaman kecerdasan ini akan
mampu memfasilitasi semua kecerdasan yang dimiliki dalam satu kegiatan pembelajaran.
Menurut Suarca (2005), ada beberapa cara untuk menstimulasi kecerdasan majemuk dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya sebagai
berikut.
1) Kecerdasan Verbal: mengajak anak berbicara, membacakan cerita, bermain huruf dan angka, merangkai cerita, berdiskusi, bermain peran,
memperdengarkan lagu anak-anak dan sebagainya.
2) Kecerdasan Logika: menyelesaikan puzzle, mengenal bentuk geometri, memperkenalkan bilangan melalui sajak berirama dan lagu,
eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan, pengenalan pola, eksperimen di alam, memperkaya pengalaman berinteraksi dengan
konsep matematika, menggambar dan membaca dan lainnya.
3) Kecerdasan Spasial:
a. Perbanyak kegiatan menggambar, mulai dari gambar dua dimensi, lalu tingkatkan ke tiga dimensi. Sediakan juga fasilitas yang akan
dibutuhkan anak untuk kegiatan menggambar ini.
b. Perkenalkan anak dengan alat-alat bantu belajar berupa tiga dimensi, misalnya anatomi tubuh atau kerangka binatang.
c. Kenalkan juga anak pada beberapa nama bangunan/bentuk, warna, dan arah.
d. Berikan buku-buku yang cocok untuknya, yaitu jenis buku bergambar menarik apa saja yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, daerah
wisata, bangunan-bangunan bersejarah, tempat-tempat terkenal, topografi, tubuh, peta dunia, dan lain-lain.
4) Kecerdasan Kinestetik:
a. Menari, menari dapat melatih dan meningkatkan keseimbangan, keselarasan gerak tubuh, kekuatan dan kelenturan otot.
b. Bermain peran atau drama, melalui kegiatan bermain peran kecerdasan kinestetik anak juga dapat berkembang, karena kegiatan ini
menuntut anak untuk menggunakan tubuhnya sesuai dengan perannya, bagaimana anak berekspresi, termasuk juga gerakan tangan.
c. Olahraga, berbagai kegiatan olahraga seperti berenang, sepak bola, tenis, bulu tangkis, ataupun senam dapat meningkatkan kesehatan dan
kecerdasan kinestetik anak.
d. Latihan keterampilan fisik, latihan keterampilan fisik (seperti berlari, melompat, meloncat dan berguling), pada anak salah satunya dapat
dilakukan melalui kegiatan senam irama. Misalnya, aktivitas mengayunkan lengan, membungkuk dan berlari dengan variasi.
5) Kecerdasan Musikal: menyanyikan atau memutarkan lagu-lagu; latihan mengenal ritme; belajar bersenandung; melakukan gerak berirama;
latihan lagu dan aksi (operet); mendengarkan musik bersama; menggambar dengan musik; aplikasi teknologi musik; membuat alat musik.
6) Kecerdasan Interpersonal: mengembangkan dukungan kelompok (group supportive); menetapkan aturan tingkah laku yang mendukung;
memberikan kesempatan bertanggung jawab; bersama-sama menyelesaikan konflik; melakukan kegiatan sosial di lingkungan sekitar;
menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman budaya dan adat istiadat.
7) Kecerdasan Intrapersonal: mengembangkan program 4A atau P3K dalam pembimbingan (attention/perhatian; acceptance/penerimaan;
appreciation/ penghargaan; affection/kasih sayang).
8) Kecerdasan Naturalis: menyediakan atau bahkan mengajak membuat diorama mini untuk serangga, bebatuan dll; menyediakan atau
mengunjungi tempat-tempat pemeliharaan binatang, tanaman, dan koleksi benda-benda alam; berpetualang di hutan; koleksi perangko
gambar tumbuhan dan binatang; sediakan gambar, cerita, dan film tentang kehidupan alam; pengamatan terhadap tumbuhan tanpa tanah;
penambahan pengetahuan tentang alam, seperti: pengenalan jenis, penjelasan asal mula makhluk, mengantisipasi bahaya alam; rancangan
bahan belajar mengenai kehidupan alam; pemberian kesempatan mengeksplorasi isi alam.
Chapman (1993) dan Armstrong (1994) mengindikasikan bahwa teori multiple intelligences telah memberikan kontribusi yang cukup
besar dalam bidang pendidikan. Teori kecerdasan majemuk yang dicetuskan Howard Gardner berhasil memperluas pandangan mengenai
kecerdasan yang dulunya diartikan secara sempit yang mana hanya bergantung pada hasil tes IQ, sehingga kecerdasan lain selain kecerdasan
verbal-linguistik dan kecerdasan logis-matematis tidak mendapat perhatian yang memadai atau dianggap serius dalam sistem pendidikan.
Dengan demikian banyak siswa yang gagal menunjukkan kemampuannya dalam belajar. Teori multiple intelligences menekankan pentingnya
menciptakan lingkungan belajar yang mempertimbangkan kapasitas belajar siswa yang berbeda, menunjukkan kepada mereka bahwa ada
berbagai cara untuk berhasil dalam belajar serta menawarkan kepada mereka cara belajar yang beragam. Dalam lingkungan belajar yang
mempertimbangkan keberagaman siswa tentu akan mempermudah siswa menemukan kompetensi mereka sendiri dan mempersonalisasi
informasi secara bermakna. Hal ini sejalan dengan penelitian Wijaya & Sudirman (2016) yang menyatakan bahwa siswa akan dapat mempelajari
materi dengan baik apabila materi tersebut disampaikan sesuai dengan kecerdasan dominan siswa. Dengan demikian teori kecerdasan majemuk
dapat digunakan untuk menyesuaikan pengajaran dengan bagaimana siswa belajar, sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh kecerdasan
mereka semaksimal mungkin dalam bentuk prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian Stanciu, dkk. (2011) yang menyatakan bahwa
penggunaan teknik mengajar berdasarkan teori multiple intelligences akan berdampak pada peningkatan hasil belajar yang siginifikan, khususya
dalam penguasaan konsep.
Selain penguasaan konsep, berpikir kritis juga perlu diintegrasikan dan ditekankan dalam kurikulum sehingga siswa dapat mempelajari
keterampilan dan menerapkannya untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan penalaran mereka (Chukwuyenum, 2013). Menurut Ennis dalam
(Pertiwi, 2018) mengemukakan bahwa berpikir kritis merupakan suatu proses yang bertujuan agar kita dapat membuat keputusan- keputusan
yang masuk akal, sehingga apa yang kita anggap terbaik tentang suatu kebenaran dapat kita lakukan dengan benar. Kemudian menurut Yaumi,
berpikir kritis merupakan kemampuan kognitif dalam pengambilan kesimpulan berdasarkan alasan logis dan bukti empiris (Yaumi, 2013). Ennis
(1993) membagi aspek keterampilan berpikir kritis menjadi lima kelompok, yakni sebagaimana berikut.

Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Framework Ennis (1993)

Aspek Keterampilan Berpikir Sub Aspek Keterampilan


Analisis Indikator
Kritis Berpikir Kritis
1. Memberikan penjelasan 1. Memfokuskan pertanyaan a. Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan
sederhana/ dasar (elementary b. Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang
clarification) mungkin sedang dihadapi
c. Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi
2. Menganalisis pertanyaan a. Mengidentifikasi kesimpulan
b. Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan
c. Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan
d. Mencari persamaan dan perbedaan
e. Mengidentifikasi dan menangani ketidakrelevanan
f. Melihat struktur dari suatu pendapat
g. Membuat ringkasan
3. Bertanya dan menjawab a. Mengapa?
pertanyaan klarifikasi dan b. Apa itu, apa artinya?
pertanyaan yang menantang c. Apa yang dimaksud dengan?
d. Apa yang akan menjadi contoh?
e. Bagaimana mengaplikasikannya?
f. Apa perbedaan yang dibuatnya?
g. Apa faktanya?
h. Apa yang kamu katakana ini?
i. Bisakah kamu menjelaskan lebih?
2. Dasar dalam mengambil 4. Mempertimbangkan a. Keahlian
keputusan/ dukungan (the basis kredibilitas (kriteria suatu b. Mengurangi konflik interest
for the decision/ basic support) sumber) apa dapat dipercaya c. Kesepakatan antar sumber
atau tidak d. Reputasi
e. Menggunakan prosedur yang ada
f. Mengetahui resiko
g. Keterampilan memberikan alasan
h. Kebiasaan berhari-hari
5. Menilai laporan observasi a. Mengurangi praduga
berdasarkan kriteria b. Mempersingkat waktu antara observasi dan laporan
c. Laporan dilakukan oleh pengamat sendiri
d. Mencatat hal yang sangat diperlukan
e. Penguatan
f. Kemungkinan dalam penguatan
g. Kondisi akses yang baik
h. Kompeten dalam menggunakan teknologi
i. Kepuasan pengamat atas kredibilitas
4. Inferensi (inference) 6. Membuat deduksi dan a. Kelas logika
mempertimbangkan hasil b. Mengkondisikan logika
deduksi c. Menginterpretasikan pernyataan
7. Membuat induksi (inferensi) a. Mengenarilasikan
dan mempertimbangkan b. Berhipotesis
induksi
8. Membuat dan a. Latar belakang fakta
mempertimbangkan nilai b. Konsekuensi
keputusan c. Mengaplikasikan konsep
d. Mempertimbangkan alternatif
e. Menyeimbangkan, menimbang dan memutuskan
7. Klarifikasi lanjut (advanced 9. Mendefinisikan istilah, a. Bentuk definisi
clarification) mempertimbangkan definisi b. Fungsi definisi
c. Isi dari definisi
d. Mengidentifikasi dan menangani dalih
10. Menandai asumsi yang tidak a. Rasa merendah
tertulis b. Prasangka, asumsi
9. Strategi dan taktik (strategies 11. Memutuskan bertindak a. Mengidentifikasi masalah
and tactics) b. Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahn
c. Merumuskan alternatif-alternatif untuk solusi
d. Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan
e. Mereview
f. Memonitor implementasi
12. Berinteraksi dengan orang a. Memberi label
lain b. Strategi logis
c. Strategi retorik
d. Mempresentasikan suatu posisi baik lisan atau tulisan

Berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam kehidupan siswa, karena jika siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis yang baik maka siswa
akan mampu menyaring informasi, memilih hal-hal yang penting atau perlu diutamakan atau tidak, mempertanyakan suatu kebenaran dari
sebuah permasalahan, dan menyelesaikan permasalahan yang kebanyakan bersifat abstrak dan alur yang sistematis (Ulva, 2018).
Banyak cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, salah satunya dengan menerapkan pembelajaran berbasis multiple
intelligences yang sesuai dengan hasil penelitian Winarti, dkk. (2019) yang menyatakan bahwa strategi PMK-KM (Pemecahan Masalah
Kolaboratif berbasis Kecerdasan Majemuk) efektif diterapkan sebagai alternatif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kecerdasan logis
matematis peserta didik.
Berdasarkan hasil studi literatur di atas yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara penerapan multiple intelligences dengan
kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa, dengan ini penulis ingin lebih meneliti bagaimana jika model problem based learning
dikolaborasikan dengan multiple intelligences apakah akan memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dan
penguasaan konsep fisika siswa SMA khususnya pada materi gerak harmonik sederhana.
Model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk
memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran dengan tujuan untuk melatih siswa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Model Problem Based Learning (PBL) pada penelitian ini
mengacu pada sintak model yang dikembangkan oleh Arends (2008) yang terdiri dari lima fase, yaitu: (1) Orientasi peserta didik pada masalah;
(2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar; (3) Membimbing penyelidikan; (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; (5)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Menurut Arends (2008), sintaks untuk model Problem Based Learning (PBL) dapat disajikan seperti pada tabel berikut.
Fase Perilaku Guru
Fase 1:
Orientasi peserta didik pada masalah Guru membahas tujuan pelajaran,
mendeskripsikan berbagai kebutuhan
logistik penting, dan memotivasi peserta
didik untuk terlibat dalam kegiatan
mengatasi masalah
Fase 2:
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas-tugas belajar yang terkait dengan
permasalahannya.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan Guru mendorong peserta didik untuk
mendapatkan informasi yang tepat,
melaksanakan eksperimen, dan mencari
penjelasan dan solusi.
Fase 4:
Mengembangkan dan menyajikan hasil Guru membantu peserta didik dalam
karya merencanakan dan menyiapkan hasil karya
yang tepat, seperti laporan, rekaman video,
dan model-model, dan membantu mereka
untuk menyampaikannya kepada orang lain
Fase 5:
Menganalisis dan mengevaluasi proses Guru membantu peserta didik untuk
pemecahan masalah melakukan refleksi terhadap
penyelidikannya dan proses-proses yang
mereka gunakan.

Penerapan Multiple Intelligences dengan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran merupakan proses pengintegrasian
sintak pembelajaran PBL dengan teori kecerdasan majemuk Howard Gardner, yang artinya pembelajaran akan didesain sedemikian
rupa sehingga dapat memasukkan kegiatan-kegiatan yang dapat memfasilitasi keberagaman peserta didik dengan pemberian
pembelajaran berbasis masalah. Dengan demikian dalam penelitian ini sebelum didesain pembelajaran yang sesuai diperlukan tes
terlebih dahulu kepada siswa mengenai profil kecerdasan majemuk yang dominan.
Penelitian Relevan:
No. Penulis Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Pembelajaran berbasis
The Effects of Multiple Untuk menyelidiki pengaruh kecerdasan majemuk memiliki
Deniz Gurcay & Hatice Intelligences Based pengajaran berbasis pengaruh yang signifikan
1 Ozturk Ferah Instruction on Students’ kecerdasan majemuk terhadap prestasi dan sikap
(2017) Physics Achievement and terhadap prestasi dan sikap siswa dalam pembelajaran
Attitudes fisika siswa fisika pada topik Gaya dan
Gerak
Pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk memiliki
Andri Adri Nirwan Ahamad, Enhancing the Achievement Untuk mengetahui pengaruh
efek pada pencapaian konsep
Mohd Ali Samsudin, Mohd in Physics’ Motion Concept pembelajaran berbasis
dengan kelompok logika
2 Erfy Ismail, Nur Jahan through Online Multiple kecerdasan majemuk
matematika dan intrapersonal
Ahmad Intelligence Learning terhadap pencapaian konsep
memiliki kinerja yang lebih
(2021) Approach gerak fisika
baik secara signifikan
dibandingkan yang lain
Kecerdasan majemuk yang
dominan pada siswa sekolah
The Effect of Multiple
Untuk menyelidiki pengaruh menengah atas di Lagos State
Intelligences Teaching
Veronica Folasade T. pendekatan pengajaran adalah kecerdasan interpersonal
Approach on The
Babajide Ph.D & Olatunde kecerdasan majemuk dan terdapat pengaruh yang
3 Achievement of Physics
Taiwo Akin-Oluyomi terhadap prestasi siswa fisika signifikan dari perlakuan
Students In Senior
(2020) di sekolah menengah atas di (pendekatan pengajaran
Secondary Schools In Lagos
Negara Bagian Lagos Multiple Intelligences) terhadap
State
prestasi siswa dalam
pembelajaran fisika.
Untuk mengembangkan
Effectiveness of Problem- perangkat pembelajaran
based Learning Model model problem based
Suwandi, A.F., Sahidu, H., & Produk yang dikembangkan
Devices with Multiple learning dengan pendekatan
4 Gunada, I. W. efektif digunakan dalam
Intelligences Approach to kecerdasan majemuk untuk
(2021) pembelajaran
Improve Learners' Physics meningkatkan kemampuan
Problem-Solving Skills pemecahan masalah fisika
peserta didik
5 Atiek Winarti, Ani Rahmini, The Effectiveness of Untuk mengetahui Strategi CPS-MI efektif
& Almubarak. Multiple Intelligences Based keefektifan strategi diterapkan sebagai alternatif
(2019) Collaborative Problem Collaborative Problem meningkatkan keterampilan
Solving To Improve Critical Solving berbasis Multiple berpikir kritis dan kecerdasan
Thinking Intelligences (CPS-MI) logis matematis peserta didik.
dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis,
kecerdasan logis matematis,
dan penguasaan konsep
kimia peserta didik, serta
mengetahui hubungan
antara berpikir kritis,
kecerdasan logis matematis
dengan penguasaan konsep
kimia.

5. METODE ASESMEN (yang tepat digunakan untuk mengukur variabel terikat)

Tabel Instrumen Penelitian

No. Instrumen Tujuan Bentuk Tes


1. Angket hasil adaptasi dari Jeanne Mengidentifikasi kecenderungan kecerdasan Angket berisi 80 pernyataan tertutup yang mewakili
dalam bukunya Discovering Gifts in majemuk siswa delapan kecerdasan majemuk Howard Gardner dan
Middle School (2003) masing-masing tipe kecerdasan terdiri dari 10
pernyataan. Pernyataan diisi dengan memberi tanda
ceklis pada kolom “ya” jika pernyataan tersebut sesuai
dengan pribadinya dan memberi tanda ceklis pada
kolom “tidak” jika pernyataan tersebut tidak sesuai
dengan pribadinya.
2. Soal tes kemampuan berpikir kritis Mengukur kemampuan berpikir kritis siswa Tes berbentuk soal uraian/ essay (10 butir soal)
yang dikembangkan menurut terhadap permasalahan fisika pada materi
framework Ennis (1993) Gerak Harmonik Sederhana
3. Soal tes penguasaan konsep materi Mengukur penguasaan konsep fisika siswa Tes berbentuk soal uraian/ essay (10 butir soal)
Getaran, Gelombang dan bunyi yang pada materi Gerak Harmonik Sederhana
mengacu pada Taksonomi Bloom
Revisi (tes berbentuk essay)
4. Lembar Observasi Mengukur keterlaksanaan pembelajaran Daftar checklist keterlaksanaan pembelajaran
menggunakan model problem based menggunakan model problem based learning dengan
learning dengan menerapkan multiple menerapkan multiple intelligences
intelligences
5. Lembar Validasi Memvalidasi seluruh instrumen yang
dikembangkan dalam penelitian
6. INSTRUMEN PENELITIAN

ANGKET IDENTIFIKASI KECERDASAN MAJEMUK SISWA

Petunjuk:
Lembar angket di bawah ini berisi beberapa pernyataan tentang hal yang mungkin kamu sukai atau yang tidak kamu sukai. Bacalah dengan seksama
pernyataan-pernyataan berikut ini. Kemudian pilihlah jawaban "Ya" jika pernyataan sesuai dengan kondisimu, dan pilihlah jawaban "Tidak" jika pernyataan
tidak sesuai dengan kondisimu. Ini bukan ujian, ini hanya salah satu cara untuk membantumu menemukan banyak bakatmu

Tanggapan Tanggapan
No. Pernyataan No. Pernyataan
Ya Tidak Ya Tidak
Mudah bagi saya untuk mengingat hal-hal di
1 Saya senang membaca buku. 41
sekolah.
Saya selalu menyukai kelas Matematika-IPA dan saya Menyenangkan bagi saya untuk bekerja dengan
2 42
mengikutinya dengan baik. angka dan data.
Saya suka mengkombinasikan warna lebih baik
3 Saya suka menggambar, mewarnai, dan mencoret-coret. 43
daripada yang lain.
Saya tidak keberatan tangan saya kotor dari
Saya suka berada di luar ruangan dan senang menghabiskan
4 44 kegiatan seperti melukis, tanah liat, atau
waktu luang di luar.
memperbaiki dan membuat sesuatu.
Terkadang saya bersenandung dengan bunyi tv
5 Saya memiliki suara yang merdu dan saya suka menyanyi. 45
atau alunan lagu dalam pikiran saya.
Ketika saya mempunyai masalah, saya mungkin
6 Saya tipe orang yang datang untuk meminta nasihat/ pendapat. 46
akan meminta bantuan teman.
Saya memiliki beberapa tujuan penting dalam hidup yang Saya rasa saya tahu apa yang saya kuasai dan apa
7 47
sering saya pikirkan. yang tidak begitu bisa saya lakukan.
Saya suka binatang dan saya menghabiskan banyak waktu Saya suka keluar rumah atau beraktivitas di luar
8 48
dengan mereka. seorang diri dengan percaya diri dan nyaman.
Saya lebih suka bahasa Inggris, IPS dan sejarah daripada Saya suka mencari di kamus atau berbagai jenis
9 49
matematika dan IPA. ensiklopedia.
Saya mencoba untuk mencari pola dan keteraturan dalam Saya suka bertanya kepada orang-orang tentang
10 berbagai hal, seperti setiap tangga ketiga di tangga memiliki 50 bagaimana sesuatu bekerja atau mengapa alam
takik di dalamnya. seperti apa adanya.
Saya suka mencari cara untuk membongkar dan menyusun Saya membuat sketsa atau menggambar ketika
11 51
kembali hal-hal seperti mainan dan teka-teki. saya berpikir.
Saya adalah orang yang aktif dan jika saya tidak bisa bergerak Terkadang ketika saya berbicara dengan orang,
12 52
bebas saya bosan. saya memberi isyarat dengan tangan saya.
Saya sering mendengarkan musik karena saya sangat Saya suka membuat lagu dan melodi saya
13 53
menikmatinya. sendiri.
14 Saya suka pergi ke pesta dan acara sosial. 54 Saya memiliki setidaknya tiga teman dekat.
Saya memiliki hobi dan minat yang mana saya
15 Saya pikir saya orang yang sangat mandiri. 55
lebih suka melakukannya sendiri.
Saya suka menonton acara alam di televisi seperti Discovery
16 56 Saya suka berkemah dan mendaki.
Channel, National Geographic dan Nova.
Saya pandai merangkai kata-kata untuk membuat orang lain Saya lebih suka berbicara dengan teman dan
17 57
berubah pikiran. keluarga daripada menonton TV.
Saya suka bermain-main dengan perangkat kimia dan tertarik Saya mudah memahami konsep matematika baru
18 58
pada penemuan baru dalam sains. di sekolah.
Ketika saya menonton sebuah film atau video, saya lebih
Saya lebih suka membaca sesuatu yang memiliki
19 tertarik dengan apa yang saya lihat daripada apa yang saya 59
banyak gambar.
dengar.
Saya lebih suka bermain olahraga daripada
20 Saya pikir saya cukup baik dalam mengkoordinir. 60
menontonnya.
Saya sering meluangkan waktu untuk musik
dengan mengetuk mengikuti irama atau
21 Saya dapat bermain alat musik. 61
bersenandung saat saya belajar atau berbicara di
telepon.
22 Saya tidak suka berdebat dengan orang lain. 62 Saya mudah untuk saling mengenal.
Saya ingin berwiraswasta atau mungkin memulai
23 Terkadang saya berbicara dengan diri saya sendiri. 63
bisnis saya sendiri.
Saya ingin menjadi relawan di organisasi ekologi
Menyenangkan bagi saya melihat burung-burung atau hewan-
(seperti Greenpeace atau Sierra Club) untuk
24 hewan yang lainnya, mengamati kebiasaan mereka, dan 64
membantu menyelamatkan alam dari kerusakan
memahami lebih lanjut tentang mereka.
lebih lanjut.
25 Saya ahli dalam scrabble dan permainan kata lainnya. 65 Saya suka menulis hal-hal seperti cerita, puisi
dan laporan.
Saya percaya bahwa hampir segala sesuatu memiliki penjelasan Saya lebih suka hal-hal ketika diatur,
26 66
yang logis. dikategorikan atau diukur.
Ketika saya menutup mata, saya bisa melihat gambar yang jelas Saya pandai bermain pictionary, membuat teka-
27 67
di kepala saya seperti tampak nyata. teki jigsaw, dan memecahkan labirin.
Saya suka bertindak berlebihan dalam
Saya memiliki keterampilan yang baik dalam satu atau lebih
28 68 bersandiwara, drama, pidato, olahraga, atau jenis
bidang olahraga dan belajar olahraga baru dengan cepat.
kegiatan lainnya.
Saya dapat dengan mudah meluangkan waktu untuk
29 69 Saya bisa tahu kapan nada tidak tepat.
mendengarkan musik.
Saya merasa nyaman hampir sepanjang waktu,
30 Saya senang mengajak orang lain untuk bekerja sama. 70
bahkan di tengah keramaian.
Saya suka menghabiskan waktu sendirian memikirkan hal-hal Saya suka/ sering menghabiskan waktu sendirian
31 71
yang penting bagi saya. memikirkan hal-hal yang berarti bagi saya.
Ketika saya masih kecil saya biasa mengeluarkan
Saya sangat pandai membedakan berbagai jenis burung, anjing,
32 72 batu-batu besar dari tanah untuk menemukan
pohon, dan hal-hal semacamnya.
makhluk hidup di bawahnya.
Saya suka mempelajari kata-kata baru dan mengetahui Saya sangat pandai menggambarkan sesuatu
33 73
maknanya. dengan kata-kata.
Saya suka bermain game dan memecahkan permainan asah Saya rasa saya pandai bekerja dengan angka dan
34 74
otak yang membutuhkan taktik dan strategi. data.
Saya pandai membaca peta/ google maps dan menemukan jalan Saya lebih baik dalam mengingat wajah daripada
35 75
di sekitar tempat-tempat asing. nama.
Saya tidak suka olahraga tim yang terorganisir sebanyak Saya suka membuat kerajinan tangan yang
36 aktivitas olahraga individu, seperti tenis, berenang, ski, golf 76 melibatkan aktivitas-aktivitas seperti menjahit,
atau balet. mengukir, atau membuat model.
Saya tahu nada dan judul dari banyak lagu serta berbagai karya Saya tahu apa yang saya suka dan tidak suka
37 77
musik. dalam musik.
Saya menganggap diri saya seorang pemimpin (dan orang lain
38 78 Saya pandai mencari teman baru.
memanggil saya begitu).
Saya lebih suka menghabiskan liburan di sebuah kabin dalam
39 79 Saya suka berpikir sebelum bertindak.
hutan daripada di resor mewah.
Saya memiliki kemampuan bertanam dan saya
Saya senang mengunjungi kebun binatang, museum sejarah
40 80 sangat pandai menjaga tanaman tetap hidup dan
alam atau tempat lain di mana dunia dipelajari.
sehat.
KISI-KISI ANGKET IDENTIFIKASI KECERDASAN MAJEMUK SISWA

No. Aspek Multiple Intelligences No. Pernyataan


1 Kecerdasan verbal 1, 9, 17, 25, 33, 41, 49, 57, 65, 73
2 Kecerdasan logika 2, 10, 18, 26, 34, 42, 50, 58, 66, 74
3 Kecerdasan spasial 3, 11, 19, 27, 35, 43, 51, 59, 67, 75
4 Kecerdasan kinestetik 4, 12, 20, 28, 36, 44, 52, 60, 68,76
5 Kecerdasan musikal 5, 13, 21, 29, 37, 45, 53, 61, 69, 77
6 Kecerdasan interpersonal 6, 14, 22, 30, 38, 46, 54, 62, 70, 78
7 Kecerdasan intrapersonal 7, 15, 23, 31, 39, 47, 55, 63, 71, 79
8 Kecerdasan naturalis 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80
KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : X/II
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

No. Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sub Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Indikator Pencapaian Kompetensi Nomor Butir Soal
1 Memberikan penjelasan sederhana/ dasar Menjawab pertanyaan klarifikasi dan Memahami besaran-besaran fisis gerak
8
(elementary clarification) pertanyaan menantang harmonik
2 Dasar dalam mengambil keputusan/ Menilai kredibilitas (kriteria suatu sumber) apa Menyelidiki faktor-faktor yang 1
dukungan (the basis for the decision/ basic dapat dipercaya atau tidak mempengaruhi besar periode dan
support) frekuensi getaran pada pegas dan
ayunan bandul sederhana
Mengimplementasikan persamaan gerak 5
harmonik untuk menentukan percepatan
gravitasi
Memahami besaran-besaran fisis gerak 7 & 10
harmonik
3 Inferensi (inference) Menilai induksi Menentukan persamaan simpangan, 4
kecepatan dan percepatan pada gerak
getaran
Memahami besaran-besaran fisis gerak 6&9
harmonik
4 Klarifikasi lanjut (advanced clarification) Mendefinisikan istilah Menganalisis gaya yang bekerja pada 3
getaran pegas dan ayunan bandul
sederhana
5 Strategi dan taktik (strategies and tactics) Memutuskan bertindak Menyelidiki faktor-faktor yang 2
mempengaruhi besar periode dan
frekuensi getaran pada pegas dan
ayunan bandul sederhana
INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : X/II
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

Aspek Sub Aspek


No. Keterampilan Keterampilan Indikator Soal Soal Jawaban
Berpikir Kritis Berpikir Kritis
1 Dasar dalam Mempertimbangkan Memberikan Andi dan Ani sedang berada pada dua ayunan Pilihan jawaban yang tepat berkaitan dengan
mengambil kredibilitas (kriteria alasan terhadap yang identik seperti pada gambar berikut. periode adalah jawaban yang (c)
keputusan/ suatu sumber) apa pernyataan yang
dukungan (the dapat dipercaya disajikan Alasan:
basis for the atau tidak mengenai besaran Periode dua buah ayunan identik pada gerak
decision/ basic massa yang tidak harmonik sederhana nilainya akan selalu sama
support) mempengaruhi meskipun beban yang digantungkan berbeda.
periode ayunan Hal ini dikarenakan periode ayunan hanya
bergantung pada panjang tali.

Diketahui bahwa Andi dua kali lebih berat


T =2 π
√ l
g

daripada Ani. Jika pada saat bermain ayunan


mereka menarik tubuh masing-masing ke
belakang secara bersama-sama pada jarak
yang sama dari titik asal ayunan ketika diam,
kemudian melepaskannya agar mulai berayun,
apa yang dapat dijelaskan mengenai periode
dari ayunan mereka?
(a) Periode ayunan Andi dua kali lebih besar
dari periode ayunan Ani
(b) Periode ayunan Ani dua kali lebih besar
dari periode ayunan Andi
(c) Andi dan Ani berayun dengan periode
yang sama
Jelaskan alasan pilihan anda!
2 Strategi dan taktik Memutuskan Memutuskan Pada pelajaran fisika, guru mengajak siswa Jawaban:
(strategies and bertindak strategi yang tepat kelas X ke laboratorium untuk melakukan Yoga dapat melakukan percobaan dengan
tactics) dalam eksperimen. Yoga dan Rangga berada di menggunakan variabel bebasnya adalah
menyelesaikan kelompok yang sama. Sebelum melakukan panjang tali dan variabel terikatnya adalah
permasalahan praktikum guru memberikan permasalahan periode bandul.
mengenai periode kepada siswa untuk dipecahkan. Pada kasus permasalahan yang diberikan,
jam bandul periode yang ingin didapatkan adalah periode
yang cepat supaya bisa memperbaiki jam
bandul yang terlambat.
Dengan demikian jika hasil percobaan
membuktikan semakin panjang tali semakin
cepat periode maka pernyataan Rangga benar.
Tetapi jika percobaan mmebuktikan semakin
pendek tali semakin cepat periode maka
pernyataan Yoga benar.

Permasalahannya: “Pak Yanto memiliki jam


bandul antik di rumahnya, poros bandul
tersebut terkait dengan bagian yang
menunjukkan roda gigi penunjuk detik, menit
dan jam. Saat pak Yanto melihat jam
bandulnya, ternyata jam bandul tersebut
terlambat beberapa menit dari yang
seharusnya”.
Berdasarkan permasalahan tersebut, guru
meminta masing-masing kelompok berdiskusi
untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Saat berdiskusi Yoga mengatakan solusinya
adalah dengan memutar pengatur bandul ke
kanan agar rantai beban lebih pendek. Tetapi
Rangga tidak sependapat, dia mengatakan
solusinya adalah dengan memutar pengatur
bandul ke kiri sehingga rantai beban lebih
panjang.
Strategi apa yang dapat dilakukan Yoga untuk
membuktikan klaimnya tersebut benar atau
salah?
3 Klarifikasi lanjut Mendefinisikan Mendefinisikan Ketika kita bermain ayunan di taman bermain, Jawaban:
(advanced istilah istilah gaya ayunan akan bergerak ke depan dan ke Gerak ayunan yang disebabkan oleh gaya
clarification) pemulih belakang secara terus menerus. Gerakan pemulih dapat kita uraikan dengan
berdasarkan ayunan ini disebut gerak harmonik sederhana. menggunakan diagram gaya seperti berikut.
penggambaran Ayunan yang kita mainkan bergerak ke depan
diagram gaya dan ke belakang karena adanya gaya pemulih.

Dengan demikian kita dapat definisikan


bahwa gaya pemulih adalah gaya yang selalu
membawa benda ke titik setimbang. Jelaskan
dengan menggunakan diagram gaya! Benda bergerak bolak balik melewati titik
setimbang karena adanya gaya pemulih. Gaya
pemulih pada ayunan bandul tersebut adalah
gaya yang bekerja pada sumbu x , yang
besarnya:
F p=mgsinθ
Dari diagram gaya dan persamaan di atas
menunjukkan bahwa gaya pemulih arahnya
selalu menuju titik setimbang. Massa benda
dan sudut simpangan mempengaruhi besarnya
gaya pemulih. Saat benda berada pada
simpangan terjauh maka gaya pemulih bernilai
maksimum, sedangkan pada titik setimbang
gaya pemulih bernilai nol.
4 Inferensi Menilai Induksi: Menilai proses Jika suatu pegas yang dihubungkan dengan Jawaban:
(inference) Generalisasi generalisasi suatu beban bermassa m pada bidang (a) Tepat.
terhadap gambar dalam horizontal licin ditarik kemudian dilepaskan Penjelasan: berdasarkan Hukum II Newton
dan informasi yang menghasilkan maka sistem akan bergerak harmonik ( F=ma ), gaya dan percepatan merupakan
disajikan suatu kesimpulan sederhana ke kiri dan ke kanan. besaran vektor dan gaya yang bekerja pada
mengenai gaya sistem hanyalah gaya pemulih, sehingga
pemulih, gaya pemulih selalu searah dengan
percepatan dan percepatan benda.
kecepatan GHS Percepatan maksimum akan dimiliki benda
melalui pada saat benda berada pada simpangan
generalisasi suatu terjauh. Hal ini dikarenakan pada titik
gambar dan tersebut gaya yang dibutuhkan untuk
informasi yang membuat benda kembali ke titik setimbang
disajikan adalah gaya terbesarnya.
(b) Tepat.
Penjelasan: saat benda berada di simpangan
maksimum, benda berhenti sejenak untuk
berbalik arah sehingga kecepatannya nol,
sedangkan pada saat benda di titik
setimbang benda bergerak dengan
kecepatan maksimum.

Berdasarkan Gambar di atas, agar


menghasilkan kesimpulan yang benar, maka:
(a) Tepatkah jika kita generalisasikan bahwa
arah percepatan benda bermassa m selalu
sama dengan arah gaya pemuli ( F s) dan
bernilai maksimum saat benda berada di
simpangan terjauh? Jelaskan jawabanmu!
(b) Tepatkah jika kita generalisasikan bahwa
kecepatan bernilai maksimum saat di titik
setimbang dan minimum saat di
simpangan terjauh? Jelaskan jawabanmu!
5 Dasar dalam Menilai kredibilitas Menilai ketepatan Rika dan teman sekelompoknya melakukan Jawaban:
mengambil (kriteria suatu prosedur percobaan untuk menentukan nilai percepatan Ada prosedur yang kurang tepat dalam
keputusan/ sumber) apa dapat percobaan dalam gravitasi bumi ( g) dengan menggunakan melakukan pengukuran percepatan gravitasi
dukungan (the dipercaya atau tidak menentukan bandul sderhana. menggunakan sistem bandul seperti pada
basis for the percepatan informasi yang diberikan. Hal ini dikarenakan
decision/ basic gravitasi bumi pada prosedur ketiga, bandul disimpangkan
support) melalui ayunan dengan sudut 15 ° <θ<37 ° dan langkah ini
bandul kurang ini tepat karena ayunan bandul tidak
bisa kita asumsikan sebagai gerak harmonik
sederhana. Semakin jauh sudut simpangan
maka gesekan udara tidak bisa diabaikan.
Gesekan udara menghambat gerak benda,
maka kalau adanya gesekan udara gerak ini
bukan lagi disebut gerak harmonik sederhana
tetapi gerak harmonik terdam.
Variabel bebas: panjang tali
Variabel terikat: periode getaran
Prosedur percobaan yang dilakukan adalah:
1. Mengukur panjang tali (l )
2. Mengukur massa beban (m)
3. Menyimpangkan bandul dengan sudut
15 ° <θ<37 °
4. Mencatat waktu yang ditunjukkan
stopwatch ketika bandul telah berosilasi
sebanyak 10 kali
5. Melakukan percobaan berulang untuk
mendapatkan data yang akurat
Apakah prosedur percobaan di atas sudah
tepat? Jelaskan jawabanmu!
6 Inferensi Menilai Induksi: Menilai proses Anas tertarik untuk mengetahui hubungan Jawaban:
(inference) aktivitas investigasi generalisasi kekakuan pegas/ koefisien pegas terhadap (a) Desain eksperimen kurang tepat karena
terhadap aspek dalam pertambahan panjang pegas jika diberi gaya varibel bebas hanya disebutkan mengenai
desain eksperimen menghasilkan yang sama. Dia berhipotesis bahwa semakin perbedaan bahan pegas tanpa
suatu kesimpulan kaku pegas maka pertambahan panjang pegas memperhatikan panjang dan diameter
terhadap aspek semakin kecil. pegas yang digunakan. Hal ini dikarenakan
desain Untuk membuktikan hipotesisnya, Dika koefisien pegas tidak hanya bergantung
eksperimen menyiapkan 3 jenis pegas dari bahan yang pada bahan pegas saja melainkan juga pada
berbeda yaitu pegas A (kuningan), pegas B panjang pegas, diameter pegas dan
(alumunium) dan pegas C (besi). Pegas diameter bahan pegas itu sendiri.
digantung pada statif dan diukur panjang (b) Desain perlu diperbaiki dengan
mula-mula, kemudian pegas digantungi beban menyatakan bahwa ketiga pegas yang
dan diukur panjang akhirnya sehingga digunakan (beda bahan) harus memiliki
didapatkan pertambahan panjang. Percobaan panjang pegas, diameter pegas dan
ini dilakukan untuk ketiga pegas. diameter bahan pegas yang sama (identik).
Hasil percobaan menunjukkan hubungan Namun jika syarat ini dianggap lebih rumit
pertambahan panjang pegas: karena banyak aspek yang harus
∆ x C <∆ x B < ∆ x A diperhatikan, maka dengan mendapatkan
Anas menyimpulkan bahwa pegas C (besi) pembuktian yang sama, variabel bebas
adalah yang paling kaku. Semakin kaku suatu diganti dengan diameter atau panjang
pegas maka pertambahan panjang semakin pegas. Percobaan bisa menggunakan 3
kecil. pegas dengan bahan yang sama namun
(a) Apakah desain eksperimennya (perhatikan memilki diameter pegas atau panjang pegas
aspek variabel bebas dan variabel terikat) yang berbeda.
sudah tepat untuk menghasilkan
kesimpulan yang benar? Jelaskan
jawabanmu!
(b) Apakah desain eksperimennya perlu
diperbaiki? Jika ya, buatlah perbaikannya!
7 Dasar dalam Menilai kredibilitas Menilai reputasi Rika membaca sebuah artikel online dengan Jawaban:
mengambil (kriteria suatu dari suatu artikel judul “Mengapa katak bisa melompat sejauh Artikel online tersebut dapat dipercaya, karena
keputusan/ sumber) apa dapat dapat dipercaya puluhan kali panjang tubuhnya?” pada artikel dijelaskan jika tendon kaki
dukungan (the dipercaya atau tidak atau tidak tentang belakang katak memiliki struktur elastis seperti
basis for the loncatan katak pegas. Saat akan melompat otot kaki di betis
decision/ basic dengan memendek berarti pegas dalam keadaan
support) mengaitkannya tertekan/ memendek (adanya perubahan
terhadap konsep panjang = ∆ x ). Perubahan panjang pegas
kekekalan energi menandakan adanya energi potensial (
pada getaran Berikut penjelasan dari artikel tesebut: 1 2
Pada umumnya katak bisa melompat 2-3 E p = k ( ∆ x ) ), setelah semua energi
pegas 2
meter atau setara 20 kali panjang tubuhnya. terkumpul pada tendon ( EP maks), maka
Ilmuwan dari Universitas Brown, Amerika seluruhnya akan dilepaskan menjadi loncatan (
Serikat, Henry Astley memaparkan hasil EK maks). Perubahan energi ini sesuai dengan
penelitiannya ini dalam jurnal Biology konsep hukum kekekalan energi.
Letters. Dalam jurnal tersebut, Astley
menjelaskan kunci kekuatan lompatan katak
ada pada sifat tendon yang elastis seperti
pegas. Sebelum melompat katak akan
memperpendek otak kaki dan memuat energi
ke dalam tendon. Kemudian setelah semua
energi terkumpul, katak akan melepaskannya
untuk melompat.
Berdasarkan pengetahuan yang kamu miliki
tentang energi gerak harmonik sederhana,
analisislah artikel tersebut. Apakah dapat
dipercaya atau tidak? Jelaskan!
8 Memberikan Menjawab Memberikan Rudi ingin mengganti suspensi shockbreaker Jawaban:
penjelasan pertanyaan jawaban bagian belakang sepeda motornya yang sudah Setiap kendaraan bermotor dilengkapi dengan
sederhana/ dasar klarifikasi dan klarifikasi aus di sebuah bengkel langganannya pada suspensi shockbreaker yang berfungsi untuk
(elementary pertanyaan terhadap argumen montir di bengkel tersebut. meredam gerakan berlebih dari per/ pegas
clarification) menantang yang diberikan kendaraan. Goncangan pada kendaraan akan
mengenai sangat terasa bila melintasi jalan yang
suspensi berlubang atau jalan yang tidak rata. Memilih
shockbreaker shockbreaker motor itu harus pas.
sepeda motor Shockbreaker monoshock mampu meredam
goncangan dengan lebih stabil karena hanya
satu per dan peredan kejut saja yang bekerja.
Jika menggunakan shockbreaker jenis
Ternyata dia baru mengetahui jika multishock sama artinya dengan kita
shockbreaker bagian belakang sepeda memparalelkan 2 koefisien pegas, berarti nilai
motornya yang berjenis multishock bisa kekakuan dari shockbreaker tipe multishock
diganti menjadi monoshock. Montir motor menjadi 2 kali lipat disbanding dengan
menyatakan “suspensi sepeda motormu ini monoshock. Sehingga respon pegas lebih
bisa menggunakan monoshock sehingga saat lembut untuk shockbreaker tipe monoshock.
berkendara melewati jalan tanjakan atau
berlubang terasa lebih nyaman dan stabil
dengan kecepatan sedang bahkan tinggi
dibanding multishock”. Setelah mendengar
pernyataan tersebut, Rudi bertanya “mengapa
menggunakan suspensi shockbreaker jenis
monoshock terasa lebih nyaman”?
Jawablah pertanyaan dari Rudi dengan tepat
untuk membantu montir bengkel menjelaskan
pernyataan yang disampaikan!
9 Inferensi Menilai induksi Menilai proses Grafik berikut menjelaskan tentang hubungan Jawaban:
(inference) (inferensi): generalisasi simpangan dengan energi pada gerak Berdasarkan grafik tersebut, generalisasi yang
Generalisasi dalam harmonik sederhana. dinyatakan tepat. Dapat dilihat bahwa pada
terhadap grafik menghasilkan saat simpangan nol, y = 0, Ep = 0 (garis biru
suatu kesimpulan berada di titik terendah) sedangkan Ek (garis
mengenai energi merah) dan EM (garis hitam) berada pada titik
pada GHS tertinggi. Kemudian pada saat simpangan
melalui maksimum, y =A, Ek = 0, Ep dan EM
generalisasi suatu mencapai titik tertinggi. Dimanapun titiknya,
grafik EM nilainya selalu tetap.

Berdasarkan grafik di atas (A = Amplitudo),


agar menghasilkan kesimpulan yang benar,
tepatkah kita generalisasi bahwa:
“Total energi mekanik pada gerak harmonik
sederhana nilainya selalu konstan. Pada
simpangan terjauh energi kinetik nol dan
energi potensial maksimum. Sedangkan pada
titik setimbang, energi kinetik maksimum dan
energi potensial nol”.
10 Dasar dalam Menilai kredibilitas Menilai reputasi Iklan ayunan bayi dari pegas Jawaban:
mengambil (kriteria suatu iklan ayunan bayi Iklan ayunan bayi dari pegas tersebut tidak
keputusan/ sumber) apa dapat apakah dapat DIJUAL! dapat dipercaya. Hal ini dilihat dari pernyataan
dukungan (the dipercaya atau tidak dipercaya atau Ayunan Pegas Joeyi “ ….. Ayunan pegas ini bisa naik turun
basis for the tidak dengan sendirinya selama 5 jam setelah
decision/ basic diayun 1 kali saja”. Pernyataan tersebut jelas
support) saja salah, tidak mungkin hanya dengan 1 kali
gaya tarik bisa membuat ayunan bergerak naik
turun selama 5 jam. Selang waktunya terlalu
lama. Adanya gesekan dengan udara dan
gesekan serat-serat kain satu dengan lainnya
membuat pegas lama kelamaan akan berhenti
dalam waktu yang singkat, tidak sampai 5 jam.

Spesifikasi:
 4 buah per (pegas)
 1 set kain jala ayunan (warna biru/
merah)
 1 buah besi Hanger (penggantung kain
jala)
 1 buah kelambu anti nyamuk
Deskripsi:
Membuat nyaman si kecil dengan
menggunakan ayunan pegas menjadi salah
satu cara untuk membuatnya tidur lebih
cepat. Ayunan pegas ini bisa bergerak naik
turun dengan sendirinya selam 5 jam setelah
diayun 1 kali saja
Berdasarkan pengetahuan yang kamu
milikitentang gerak harmonik sederhana,
analisislah iklan tersebut. Apakah dapat
dipercaya atau tidak?

RUBRIK PENILAIAN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : X/II
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

Nomor
Rubrik Penilaian Kata Kunci
Butir Soal
1 Jawaban (c) karena massa tidak mempengaruhi periode
2 Melakukan percobaan melihat hubungan periode dan panjang tali
3 Penggambaran diagram gaya sesuai
Percepatan searah dengan gaya pemulih dan kecepatan bernilai
Skor Kriteria 4
maksimum di titik setimbang
4 Jawaban benar, dengan memberikan penjelasan yang jelas dan 5 Prosedur salah, karena sudut simpangan bandul harusnya ¿ 15 °
sesuai dengan konteks permasalahan
6 Eksperimen kurang tepat, perlu perbaikan desain
3 Jawaban benar, tetapi memberikan penjelasan yang kurang
Artikel dapat dipercaya, konsep perubahan energi potensial menjadi
sesuai dengan konteks permasalahan 7
energi kinetik
2 Jawaban benar, tetapi tidak memberikan penjelasan
Shockbreaker tipe multishock sama halnya dengan memparalelkan 2
1 Memberikan jawaban tetapi salah 8
koefisien pegas, kekakuan 2x lipat disbanding tipe monoshock.
0 Tidak menjawab Generalisasi tepat, total energi pada gerak harmonik merupakan
9 penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial yang nilainya
selalu konstan.
Ilkan tidak dapat dipercaya karena ketidakmungkinan gerakan pegas
10
sekali gangguan akan berayun selama 5 jam
KISI-KISI TES PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : X/II
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

No. Indikator Pencapaian Kompetensi Nomor Butir Soal


1 3.11.1 Memahami makna besaran fisis periode, frekuensi, simpangan, dan amplitudo 1, 7, 8
2 3.11.2 Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi getaran pada pegas 2
dan ayunan bandul sederhana
3 3.11.3 Menentukan persamaan simpangan, kecepatan dan percepatan pada gerak getaran 3, 9
4 3.11.4 Membedakan sudut fase, fase dan beda fase 4
5 3.11.5 Menganalisis gaya yang bekerja pada getaran pegas dan ayunan bandul sederhana 5
6 3.11.6 Mengimplementasikan persamaan gerak harmonik untuk menentukan percepatan 6
gravitasi
7 3.11.7 Menganalisis hubungan energi pada gerak harmonik sederhana 10
INSTRUMEN TES PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : X/II
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
1 Memahami makna Membandingka Konseptual C2 Perhatikan gambar berikut.
besaran fisis periode, n periode pegas
frekuensi, simpangan, yang disusun
dan amplitudo seri dengan
paralel

Pegas disusun seri dan paralel seperti pada gambar di atas. Ujung pegas digantungi
beban yang sama besar. Bila konstanta pegas k1 = k2 = k3 = k4 = k, maka tentukan
perbandingan periode susunan seri dan paralel!
Kunci Jawaban:
Menghitung konstanta pengganti pada pegas yang disusun seri
1 1 1 2
= + =
ks k k k
k
k s=
2
Menghitung konstanta pengganti pada pegas yang disusun paralel
k s=k + k=2k
Persamaan menentukan periode pegas
T =2 π
√ m
k

Sehingga,
T≈
√ 1
k

Ts √ √
=
1
2k 1 1
= =


Tp 1 4 2
k
2
Sehingga perbandingan periode susunan seri dan paralel pada pegas adalah 1 : 2

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
2 Menyelidiki faktor- Memahami Konseptual C2 Perhatikan gambar di bawah ini!
faktor yang pengaruh
mempengaruhi panjang tali
periode dan frekuensi terhadap periode
getaran pada pegas getaran bandul
dan ayunan bandul
sederhana

Jika massa bandul pada kedua rangkaian sama, namun tali rangkaian (B) lebih
panjang daripada rangkaian (A), rangkaian manakah yang memiliki periode lebih
besar? Jelaskan!
Kunci Jawaban:
Rangkaian yang memiliki periode yang lebih besar adalah rangkaian B
T =2 π
l
g√
Periode berbanding lurus dengan panjang tali. Semakin panjang tali maka periodenya juga semakin besar.

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
3 Menentukan Menentukan Konseptual C3 Partikel bergerak harmonis sederhana dengan persamaan simpangan
persamaan simpangan, kecepatan π
y=8 sin(9 πt+ ) dengan y dengan satuan cm dan t dalam satuan sekon.
kecepatan dan simpangan 6
percepatan pada gerak benda yang Tentukanlah kecepatan gerak partikel saat t=7,5 s !
getaran gerakannya
mendekati
getaran
harmonis
berdasarkan
persamaan
simpangan
getaran
Kunci Jawaban:
Diketahui:

(
y ( t ) =8 sin 9 πt+
π
6 )
t=7,5 s
Ditanya:
v ( 7,5 )=?
Jawab:
dy
v ( t )=
dt
v ( t )=
[
d
dt
8 sin (9 πt + ( )]
π
6
)

( 6)
v ( t )=8 ( 9 π ) cos 9 πt+ ( )
π

( π6 )
v ( t )=72 π cos 9 πt + ( )

(
v ( 7,5 )=72 π cos 9 π (7,5)+ ( π6 ))
v ( 7,5 )=72 π cos ( 2033 π )
v ( 7,5 )=72 π cos ( 0,5 )
v ( 7,5 )=36 π cm/s
Jadi, kecepatan gerak partikel saat t=7,5 s adalah 36 π cm/s

No. Indikator Indikator Soal Dimensi Dimensi Soal


Pencapaian Pengetahuan Proses
Kompetensi Kogniti
f
4 Membedakan sudut Menentukan Konseptual C2 Sebuah benda melakukan gerak harmonik dengan persamaan simpangan
fase, fase dan beda amplitudo, y=0,2sin (4 πt+ π /6) dengan semua satuan dalam SI. Tentukanlah besar Amplitudo,
fase kecepatan sudut kecepatan sudut, dan sudut fase awal benda!
dan sudut fase
awal melalui
persamaan gerak
harmonik
Kunci Jawaban:
Dengan membandingkan persamaan simpangan benda y=0,2sin (4 πt+ π /6) dengan perumusan umum simpangan y= A sin (ωt +θ0 ), maka dapat
ditentukan:
A = 0,2 m
ω = 4 π rad /s
θ0 = π /6 rad
Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
5 Menganalisis gaya Menganalisis Faktual C4 Perhatikan gambar berikut.
yang bekerja pada adanya gaya
getaran pegas dan pemulih pada Gambar 1 Gambar 2
ayunan bandul gerak pegas Benda m pada ujung pegas ditarik Benda m bergerak ke arah titik x=0
sederhana sejauh x dari titik awalnya ( x=0 ) setelah dilepaskan

Gambar 3 Gambar 4
Benda m terus bergerak ke kiri sejauh - Benda m kembali bergerak ke kanan
x setelah melewati titik x=0 mengarah ke titik x=0
Gambar 5
Benda m terus bergerak ke kanan
sejauh x setelah melewati titik x=0

Gambar di atas merupakan gambar pergerakan benda bermassa m yang awalnya


diam di titik x=0 pada ujung pegas, kemudian ditarik seperti pada gambar 1, dan
melakukan pergerakan seperti pada gambar 2, 3, dan 4. Pergerakan tersebut
dilakukan secara berulang sampai akhirnya pegas berhenti di titik awal x=0 .
Jelaskan apa yang menyebabkan benda m pada ujung pegas mendatar melakukan
gerakan seperti di atas! (bidang licin)
Kunci Jawaban:
Gerak bolak-balik yang dilakukan benda m disebabkan oleh gaya pegas ( F=−kx ) yang bekerja pada benda m. Besar gaya pegas ini selalu sebanding
dengan besar simpangan x , adapun arahnya selalu berlawanan dengan arah simpangan. Hal ini dapat dilihat pada gambar di atas ketika benda m dilepaskan
dari tarikan, gaya pegas akan menggerakkan benda m ke kiri menuju titik seimbangnya kembali. Pada titik seimbang ( x=0 ), gaya pegas bernilai 0 ( F=−kx
). Namun, benda mtelah memiliki kecepatan ke kiri sehingga benda m terus bergerak melalui titik seimbang hingga berhenti sesaat pada titik – x ,
selanjutnya gaya pegas menarik kembali benda m menuju titik seimbangnya dan terus bergerak hingga mencapai titik terjauh. Demikian seterusnya benda
m bergerak bolak-balik di sekitar titik seimbangnya akibat adanya gaya pegas yang bekerja pada benda m. Gaya ini disebut dengan gaya pemulih.

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
6 Mengimplementasikan Menggunakan Konseptual C3 Sebuah jam bandul akan dibawa dalam misi penerbangan ke luar angkasa. Periode
persamaan gerak persamaan jam bandul ketika berada di bumi 1,25 jam. Jika salah satu astronot mencatat
harmonik untuk hubungan periode jam bandul ketika di luar angkasa 5 jam, maka carilah perbandingan
menentukan periode ayunan percepatan gravitasi di bumi dengan di luar angkasa!
percepatan gravitasi sederhana
dengan
percepatan
gravitasi untuk
membandingkan
besar percepatan
gravitasi di dua
tempat yang
berbeda
Kunci Jawaban:
Diketahui:
T bumi=1,25 jam
T luar angkasa =5 jam
Ditanya:
gbumi : g angkasa=?
Jawab:
Persamaan hubungan antara periode ayunan sederhana dengan percepatan gravitasi

Untuk mencari besar percepatan gravitasi, bisa digunakan persamaan


T =2 π
g√
l

4 π 2l
g= 2
T
Perbandingan besar gravitasi di bumi dan di luar angkasa
2
4 π l bumi
2
g bumi T bumi
=
g luar angkasa 4 π 2 lluar angkasa
2
T luar angkasa
Dikarenakan dalam kasus tersebut panjang tali tidak berubah (kasus pada jam bandul yang sama), maka persamaan menjadi
1

( )
2 2 2
g bumi T bumi T T luarangkasa
= = luar angkasa =
g luar angkasa 1 T bumi
2
T bumi
2
T luar angkasa

(
g bumi
g luarangkasa
=
) ( )()
T luar angkasa 2
T bumi
=
5 2 4 2 8
1,25
=
1
=
1
Perbandingan gravitasi di bumi dan di luar angkasa adalah 8 : 1

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
7 Memahami makna Membandingka Konseptual C2 Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungi beban, sehingga panjangnya
besaran fisis periode, n frekuensi berubah menjadi 21 cm. Pada keadaan tersebut, secara perlahan beban ditarik ke
frekuensi, simpangan, pegas dengan bawah hingga panjang pegas mencapai 22 cm. Setelah tarikan dilepas, beban
dan amplitudo ayunan bandul bergerak turun naik. Waktu yang diperlukan beban untuk 10 kali kembali ke titik
saat dilepaskan adalah 5 s. Pada percobaan lainnya dilakukan pengukuran terhadap
frekuensi 5 buah bandul, data hasil percobaan tersaji pada tabel berikut ini!
Bandul Jumlah Getaran Waktu Getaran (s)
I 18 10
II 24 12
III 18 6
IV 28 14
V 25 8
Tentukanlah amplitudo getaran pegas dan tentukan pula bandul mana saja yang
mempunyai frekuensi yang sama dengan getaran pegas tersebut!
Kunci Jawaban:
Amplitudo adalah simpangan terbesar dari titik keseimbangan, yaitu 1 cm. Waktu untuk melakukan 10 kali getaran adalah waktu 2 s, maka frekuensi
getaran pegas adalah:
n 10
f = = =2 Hz
t 5
Jadi frekuensi getaran pegas adalah 2 Hz
Menentukan frekuensi getaran bandul:
Frekuensi Bandul I:
n 18
f = = =1,8 Hz
t 10
Frekuensi Bandul II
n 24
f = = =2 Hz
t 12
Frekuensi Bandul III:
n 18
f = = =3 Hz
t 6
Frekuensi Bandul IV:
n 28
f = = =2 Hz
t 14
Frekuensi Bandul V:
n 25
f = = =3,125 Hz
t 8
Jadi bandul yang mempunyai frekuensi yang sama dengan getaran pegas adalah bandul II dan IV

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
8 Memahami makna Menentukan Konseptual C3 Suatu bandul dengan panjang tali l (massa tali diabaikan) disimpangkan ke kiri
besaran fisis periode, periode ayunan dengan sudut tertentu kemudian dilepaskan. Periode bandul tersebut adalah 3 sekon.
frekuensi, simpangan, bandul Tentukanlah periode bandul tersebut jika panjang tali bandul:
dan amplitudo a. ditambah 40%
b. dikurangi 40% dari panjang semula
Kunci Jawaban:
Pada ayunan bandul ini, massa dan gesekan udara diabaikan. Pada pengukuran ini yang divariasikan adalah panjang tali dan pengukuran di tempat yang
sama. Sehingga percepatan gravitasi ( g) sama.
l 2=l+40 %=l+ 0,4 l=1,4 l
l 3=l−40 %=l−0,4 l=0,6 l
a. panjang tali ditambah 40%
l1
T 1=2 π
g √
3=2 π
l
g √
T 2=2 π
g√
l2

T 2=2 π

1,4 l
g
T 2=2 π
l
g√ √1,4
T 2=3 √1,4=3,5 s

b. panjang tali dikurangi 40%

T 3=2 π 3

l
g
T 3=2 π

0,6l
g
T 3=2 π

g
l
√ 0,6
T 2=3 √ 0,6=2,3 s

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
9 Menentukan Menentukan Konseptual C3 Sebuah pegas vertikal digantungkan benda bermassa m sehingga bergerak harmonik
persamaan simpangan, simpangan pada sederhana. Periode getaran benda tersebut sebesar 0,6 s. Jika saat t=0 simpangan
kecepatan dan benda yang y=0 dan amplitudo 18 cm. Tentukanlah jarak benda dari posisi setimbang setelah
percepatan pada gerak bergerak 0,3 s; 0,5 s; 0,75 s; dan 1 s !
getaran harmonik
sederhana
Kunci Jawaban:
Diketahui:
A=18 cm
T =0,6 s
t 1=0,3 s
t 2=0,5 s
t 3=0,75 s
t 4=1 s

Pada gerak harmonik pegas ini sudut fase awal θ0 =0 °(t=0 , y=0) dan gesekan diabaikan.
Simpangan pada gerak harmonik sederhana selalu berubah terhadap waktu.
Persamaan simpangan:

y= Asin ( t)
T

y=18 sin ( t)
0,6
10
y=18 sin ( πt )
3

10
Waktu: t (s ) Simpangan: y=18 sin ( πt )
3
t 1=0,3 s ( 103 π 0,3 )=18 sinπ=0 cm
y 1=18 sin

y =18 sin ( π 0,5 )=18 sin π=−9 √3=−15,6 cm


10 5
t 2=0,5 s 2
3 3
t 3=0,75 s ( 103 π 0,75)=18 sin 2,5 π=18 cm
y 3=18 sin

y =18 sin ( π 1) =18sin


10 10
t 4=1 s 4 π=−9 √ 3=−15,6 cm
3 3

Dimensi
Indikator
Dimensi Proses
No. Pencapaian Indikator Soal Soal
Pengetahuan Kogniti
Kompetensi
f
10 Menganalisis Menentukan Konseptual C3 Sebuah pegas vertikal yang digantungi beban bermassa 2kg bergerak harmonik
hubungan energi pada energi pada sederhana dengan periode 2s. Tentukanlah energi potensial dan energi kinetik sistem
gerak harmonik gerak harmonik tersebut jika ia sedang bergerak ke x positif dengan simpangan:
sederhana sederhana a. 0 cm
b. 3 cm
c. 6 cm
d. 8 cm
Amplitudo 8 cm
Kunci Jawaban:
 Mencari nilai kofisien pegas dari persamaan periode
T =2 π
2

m
k
2 m
T =4 π
k
2
22=4 ( 3,14 )2
k
k =20 N /m
 Menentukan energi potensial dan kinetic pada masing-masing simpangan
Energi Kinetik Energi Potensial
Simpangan(x) 1 2 2 1 2
Ek = k ( A −x ) E P= k x
2 2
1 1
Ek = 20 ( 0,08 −0 )
2 2
E P= 20(0)2
x=0 m 2 2
Ek =6,4 x 10−2 J E P=0
1 1
Ek = 20 ( 0,082−0,032 ) E P= 20(0,03)2
x=0,03 m 2 2
−2 −2
Ek =5,5 x 10 J E P=0,9 x 10 J
1 1
Ek = 20 ( 0,082−0,06 2) E P= 20(0,06)2
x=0,06 m 2 2
Ek =2,8 x 10−2 J E P=3,6 x 10−2 J
1 1 2
Ek = 20 ( 0,082−0,08 2) E P= 20(0,08)
x=0,08 m 2 2
Ek =0 −2
E P=6,4 x 10 J

RUBRIK PENILAIAN TES PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Semester : X/II
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

Nomor Butir Soal 1:


Penyelesaian Skor
Menghitung konstanta pengganti pada pegas yang disusun seri 1
1 1 1 2
= + =
ks k k k
k
k s=
2
Menghitung konstanta pengganti pada pegas yang disusun paralel 1
k s=k + k=2k

Persamaan menentukan periode pegas 1


T =2 π
√ m
k

Sehingga,
T≈
√ 1
k
1

Ts
=
√ √1
2k
= =
1 1


Tp 1 4 2
k
2
Sehingga perbandingan periode susunan seri dan paralel pada pegas adalah 1 : 2
Skor maksimum 4

Nomor Butir Soal 2:


Penyelesaian Skor
Rangkaian yang memiliki periode yang lebih besar adalah rangkaian B 1
ini terbukti dari rumus 1
T =2 π
√ g
l

bahwa periode berbanding lurus dengan panjang tali. Semakin panjang tali maka periodenya juga semakin besar. 1
Skor Maksimum 3

Nomor Butir Soal 3:


Penyelesaian Skor
Diketahui: 1

(
y ( t ) =8 sin 9 πt+
π
6 )
t=7,5 s
Ditanya:
v ( 7,5 )=?
Jawab:
dy
v ( t )=
dt
v ( t )=
d
dt [
8 sin( 9 πt+
π
6
) ( )]
1

v ( t )=8 ( 9 π ) cos ( 9 πt+ ( ) )


π
6

( 6)
v ( t )=72 π cos 9 πt + ( )
π

(
v ( 7,5 )=72 π cos 9 π (7,5)+ ( π6 ))
1

v ( 7,5 )=72 π cos ( 2033 π )


v ( 7,5 )=72 π cos ( 0,5 )
v ( 7,5 )=36 π cm/s
Jadi, kecepatan gerak partikel saat t=7,5 s adalah 36 π cm/s
Skor Maksimum 3

Nomor Butir Soal 4:


Penyelesaian Skor
Dengan membandingkan persamaan simpangan benda y=0,2sin (4 πt+ π /6) dengan perumusan umum simpangan y= A sin (ωt +θ0 ), maka 1
dapat ditentukan:
A = 0,2 m
ω = 4 π rad /s 1
θ0 = π /6 rad1 1
Skor Maksimum 3

Nomor Butir Soal 5:


Penyelesaian Skor
Gerak bolak-balik yang dilakukan benda m disebabkan oleh gaya pegas ( F=−kx ) yang bekerja pada benda m. 1
Besar gaya pegas ini selalu sebanding dengan besar simpangan x , adapun arahnya selalu berlawanan dengan arah simpangan. 1
Hal ini dapat dilihat pada gambar di atas ketika benda m dilepaskan dari tarikan, gaya pegas akan menggerakkan benda m ke kiri menuju titik 1
seimbangnya kembali. Pada titik seimbang ( x=0 ), gaya pegas bernilai 0 ( F=−kx ). Namun, benda mtelah memiliki kecepatan ke kiri sehingga
benda m terus bergerak melalui titik seimbang hingga berhenti sesaat pada titik – x , selanjutnya gaya pegas menarik kembali benda m menuju
titik seimbangnya dan terus bergerak hingga mencapai titik terjauh.
Demikian seterusnya benda m bergerak bolak-balik di sekitar titik seimbangnya akibat adanya gaya pegas yang bekerja pada benda m. Gaya ini 1
disebut dengan gaya pemulih.
Skor Maksimum 4

Nomor Butir Soal 6:


Penyelesaian Skor
Diketahui: 1
T bumi=1,25 jam
T luar angkasa =5 jam
Ditanya:
gbumi : g angkasa=?
Jawab:
Persamaan hubungan antara periode ayunan sederhana dengan percepatan gravitasi

Untuk mencari besar percepatan gravitasi, bisa digunakan persamaan


T =2 π
g√
l

1
4 π 2l
g= 2
T
Perbandingan besar gravitasi di bumi dan di luar angkasa 1
2
4 π l bumi
2
g bumi T bumi
=
g luarangkasa 4 π 2 lluar angkasa
2
T luar angkasa
Dikarenakan dalam kasus tersebut panjang tali tidak berubah (kasus pada jam bandul yang sama), maka persamaan menjadi 1
1
T bumi 2
( )
2
g bumi T T luar angkasa 2
= = luar angkasa =
g luarangkasa 1 T bumi2 T bumi
2
T luar angkasa
g bumi
g luar angkasa (
= ) ( )()
T luar angkasa 2
T bumi
=
5 2 4 2 8
1,25
=
1
=
1
Perbandingan gravitasi di bumi dan di luar angkasa adalah 8 : 1

Skor Maksimum 4

Nomor Butir Soal 7:


Penyelesaian Skor
Amplitudo adalah simpangan terbesar dari titik keseimbangan, yaitu 1 cm. Waktu untuk melakukan 10 kali getaran adalah waktu 2 s, maka 1
frekuensi getaran pegas adalah:
n 10
f = = =2 Hz
t 5
Jadi frekuensi getaran pegas adalah 2 Hz
Menentukan frekuensi getaran bandul: 1
Frekuensi Bandul I:
n 18
f = = =1,8 Hz
t 10
Frekuensi Bandul II 1
n 24
f = = =2 Hz
t 12
Frekuensi Bandul III: 1
n 18
f = = =3 Hz
t 6
Frekuensi Bandul IV: 1
n 28
f = = =2 Hz
t 14
Frekuensi Bandul V: 1
n 25
f = = =3,125 Hz
t 8
Jadi bandul yang mempunyai frekuensi yang sama dengan getaran pegas adalah bandul II dan IV 1
Skor Maksimum 7

Nomor Butir Soal 8:


Penyelesaian Skor
Pada ayunan bandul ini, massa dan gesekan udara diabaikan. Pada pengukuran ini yang divariasikan adalah panjang tali dan pengukuran di 1
tempat yang sama. Sehingga percepatan gravitasi ( g) sama.
l 2=l+40 %=l+ 0,4 l=1,4 l
l 3=l−40 %=l−0,4 l=0,6 l
a. panjang tali ditambah 40% 1


l
T 1=2 π 1
g
3=2 π
√ l
g

T 2=2 π
g√
l2

T 2=2 π

1,4 l
g
T 2=2 π
l
g√ √1,4
T 2=3 √1,4=3,5 s

b. panjang tali dikurangi 40% 1

T 3=2 π 3
l
g√
T 3=2 π

0,6l
g
T 3=2 π
g√
l
√ 0,6
T 2=3 √ 0,6=2,3 s
Skor Maksimum 3

Nomor Butir Soal 9:


Penyelesaian Skor
Diketahui: 1
A=18 cm
T =0,6 s
t 1=0,3 s
t 2=0,5 s
t 3=0,75 s
t 4=1 s
Pada gerak harmonik pegas ini sudut fase awal θ0 =0 ° (t=0 , y=0) dan gesekan diabaikan. 1
Simpangan pada gerak harmonik sederhana selalu berubah terhadap waktu.
Persamaan simpangan:

y= Asin ( t)
T

y=18 sin ( t)
0,6
10
y=18 sin ( πt )
3
1
10
Waktu: t (s ) Simpangan: y=18 sin ( πt )
3
t 1=0,3 s y 1=18 sin
10
3( )
π 0,3 =18 sinπ=0 cm

t 2=0,5 s y 2=18 sin ( 103 π 0,5)=18 sin 53 π=−9 √3=−15,6 cm


1
t 3=0,75 s y 3=18 sin
3(
10
)
π 0,75 =18 sin 2,5 π=18 cm

1
t 4=1 s y 4 =18 sin (
10
3 )
π 1 =18sin
10
3
π=−9 √ 3=−15,6 cm

Skor Maksimum 6

Nomor Butir Soal 10:


Penyelesaian Skor
 Mencari nilai kofisien pegas dari persamaan periode 1
T =2 π
2

m
k
2 m
T =4 π
k
2 2 2
2 =4 ( 3,14 )
k
k =20 N /m

 Menentukan energi potensial dan kinetic pada masing-masing simpangan 1


Energi Kinetik Energi Potensial
Simpangan( x) 1 2 2 1 2
Ek = k ( A −x ) E P= k x
2 2
1 1
Ek = 20 ( 0,08 −0 )
2 2 2
E P= 20(0)
x=0 m 2 2
Ek =6,4 x 10−2 J E P=0
1
1 1
Ek = 20 ( 0,082−0,032 ) E P= 20(0,03)2
x=0,03 m 2 2
−2 −2
Ek =5,5 x 10 J E P=0,9 x 10 J
1
1 1
Ek = 20 ( 0,082−0,06 2) E P= 20(0,06)2
x=0,06 m 2 2
Ek =2,8 x 10−2 J E P=3,6 x 10−2 J
1
1 1
Ek = 20 ( 0,082−0,08 2) E P= 20( 0,08)2
x=0,08 m 2 2
Ek =0 −2
E P=6,4 x 10 J
Skor Maksimum 5
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based
Learning (PBL)

A. Petunjuk Pengisian:
Berikut ini daftar pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model PBL yang dilakukan guru di dalam kelas.
Berikan penilaian dengan memberi nilai pada kolom Taraf Keterlaksanaan berdasarkan pengamatan yang
dilakukan.

B. Isian
Hari / tanggal :
Jam :

Taraf Keterlaksanaan
Fase Pembelajaran Aktivitas Guru
1 2 3 4
Fase 1: Menyebutkan dan menjelaskan tujuan
Orientasi peserta didik pembelajaran
pada masalah Memberitahukan aktivitas-aktivitas yang dilakukan
Memotivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif
dalam pembelajaran
Menggali kemampuan awal peserta didik
Fase 2: Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Mengorganisasi peserta Melakukan cek per kelompok untuk membantu
didik untuk belajar organisasi tugas peserta didik
Mengatur penggunaan waktu untuk diskusi kelas
dengan tepat
Fase 3: Membimbing peserta didik menggunakan buku
Membimbing sumber
penyelidikan Membimbing dan memotivasi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai
Mengarahkan perhatian peserta didik pada materi
yang dihadapi paada masing-masing kelompok
Melakukan cek pada tiap kelompok untuk
memantau kegiatan peserta didik dalam kelompok
Mengusahakan agar setiap peserta didik dalam
kelompok terlibat aktif dalam investigasi
Merangsang interaksi antar peserta didik dengan
pertanyaan
Selama tahap pembimbingan, guru tidak langsung
member jawaban setiap permasalahan kepada
peserta didik
Fase 4: Meminta peserta didik untuk menyiapkan hasil
Mengembangkan dan diskusi yang akan dipresentasikan
menyajikan hasil karya Memotivasi dan menganjurkan kepada peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
Merangsang interaksi antar peserta didik pada saat
diskusi kelas berlangsung
Memberikan umpan balik terhadap kesalahan
peserta didik pada saat diskusi
Mengajukan pertanyaan yang relevan untuk
membantu peserta didik dalam menemukan
jawaban dari permasalahan yang didiskusikan
Merespon terhadap aktivitas yang dilakukan oleh
peserta didik
Fase 5: Memberikan klarifikasi terhadap permasalahan
Menganalisis dan yang telah didiskusikan
mengevaluasi proses Secara klasikal meminta peserta didik untuk
pemecahan masalah memberikan kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan

Catatan Lapangan:

Bandung, ………………… 2023

observer
Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Multiple Intelligences dalam
Pembelajaran

A. Petunjuk Pengisian:
Berikut ini daftar penerapan Multiple Intelligences dalam Pembelajaran. Berikan penilaian dengan memberi
keterangan pada kolom Taraf Keterlaksanaan berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

B. Isian
Hari / tanggal :
Jam :
Penerapan Multiple Taraf Keterlaksanaan
Intelligences dalam (Ya/Tidak) Bentuk Aktivitas
Pembelajaran Ya Tidak

Kecerdasan verbal

Kecerdasan logika

Kecerdasan spasial

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan musikal

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan naturalis

Catatan Lapangan:

Bandung, ………………… 2023

observer
DAFTAR PUSTAKA
Ahamad et al. (2021). Enhancing the Achievement in Physics’ Motion Concept through
Online Multiple Intelligence Learning Approach. EURASIA Journal of Mathematics,
Science and Technology Education, 17(2). https://doi.org/10.29333/ejmste/9698
Arends, Richard. (2008). Learning to Teach. Penerjemah: Helly Prajitno & Sri Mulyani. New
York: McGraw Hill Company.
Armstrong, T. (2002). 7 Kinds of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Asriani, R., Hikmawati, H., & Wahyudi, W. (2018). Pengaruh Pendekatan Multiple
Intelligences Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa. Prisma
Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika nan IPA IKIP Mataram,
6(2), 77-85. https://doi.org/10.33394/j-ps.v6i2.1082 [Indonesian]
Babajide, Veronica Folasade T. & Oluyomi, Olatunde Taiwo Akin. (2020). The Effect of
Multiple Intelligences Teaching Approach on The Achievement of Physics Students In
Senior Secondary Schools In Lagos. Journal of Pedagogical Thought, (17).
Chapman, C. (1993). How to develop multiple intelligences in the classroom. Illinois, USA.
IRI / Skylight Publishing Inc.
Chukwuyenum, A. N. (2013). Impact of Critical thinking on Performance in Mathematics
among Senior Secondary School Students in Lagos State. IOSR Journal of Research
& Method in Education, 3(5), 18–25.
Douglas, O., Burton, K. S., & Reese-Durham, N., (2008). The effects of the multiple
intelligence teaching strategy on the academic achievement of eighth grade math
students. Journal of Instructional Psychology, 35, 182-187
Ennis, R.H. (1993). Critical Thinking Assessment. Journal of Theory Into. Practice - The
Ohio State University (Nomor 3 tahun 1993). Hlm. 179-186
Gardner, H. (1999). Intelligence reframed: Multiple intelligences for the 21 st century. New
York, NY: Basic Books.
Gardner, H., & Hatch, T. (1989). Educational implications of the theory of multiple
intelligences. Educational Researcher, 18(8), 4–10. doi:
10.3102/0013189X018008004
Gurcay, Deniz. & Ferah, Hatice Ozturk. (2017). The Effects of Multiple Intelligences Based
Instruction on Students’ Physics Achievement and Attitudes. Journal of Baltic Science
Education, 16(5) [Turkey].
Heller, P., Keith R., & Anderson, S. 1991. Teaching Problem Solving Through Cooperative
Grouping. Part 1: Group Versus Individual Problem Solving. American Journal of
Physics, (Online),60(7):627-636.
Jeanne, G. (2003). Discovering Gifts in Middle School: Learning in a Caring Culture Called
Tribes. Center Source Systems.
Pertiwi, W. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik SMK Pada
Materi Matriks. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(4), 821–831.
Setiyowati, Sukisno, Mindyarto. (2009). Pengajaran Gelombang Elektromagnetik
Menggunakan Pendekatan Teori Intelegensi Ganda Untuk Siswa Kelas X SMA [versi
elektronik]. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5 Tahun 2009, 1693-124, halaman
20-25
Suarca, K. & Soetjiningsih. (2005). Kecerdasan Majemuk Pada Anak. Sari Pediatri. 7(2), 85–
92. doi: http://dx.doi.org/10.14238/sp7.2.2005.85-92
Suwandi, A.F., Sahidu, H., & Gunada, I. W. (2021). Effectiveness of Problem-based Learning
Model Devices with Multiple Intelligences Approach to Improve Learners’ Physics
Problem-Solving Skills. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 7(SpecialIssue), 238–243.
https://doi.org/10.29303/jppipa.v7iSpecialIssue.1064
Winarti, Atiek., Rahmini, Ani., & Almubarak. (2019). The Effectiveness of Multiple
Intelligences Based Collaborative Problem Solving To Improve Critical Thinking.
Jurnal Kependidikan Penelitian Inovasi Pembelajaran, 3(2). doi:
10.21831/jk.v3i2.24714
Yaumi, M. (2013). Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences:
Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Anda mungkin juga menyukai