Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PEMBARUAN DALAM PEMBELAJARAN di SD


(PDGK4505)
Nama : Novi Yanti
Nim : 857207241

1) Alasan atau latar belakang penggunaan pembelajaran terpadu:


a. Sesuai dnegan cara pandang siswa dalam memperhatikan atau mempelajari aspek
kehidupan;
b. Pembelajaran terpadu memungkinkan untuk melihat ketertarikan dan hubungan
dari setiap mata pelajaran yang bisa jadi memang berdekatan;
c. Dapat memfasilitasi irama proses belajar siswa sehingga gaya dan tingkatan
proses belajar siswa tidak selalu dihambat dengan adanya mata Pelajaran yang
secara konstan selalu berganti;
d. Siswa mendapat kesempatan untuk mengikuti lingkaran proses belajar ereka
sendiri.

2) Kelemahan dan kelebihan Pembelajaran Terpadu

Kelemahan Kelebihan
- Guru harus berwawasan luas, - Materi Pelajaran lebih mudah
memiliki kreativitas tinggi, dan dipahami dan dilakukan oleh
dituntut untuk terus menggali peserta didik
informasi ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
- Pembelajaran terpadu menuntut - Siswa lebih mudah mengaitkan
kemampuanbelajar siswa dari segi hubungan materi mata
kemampuan akademik maupun Pelajaran yang satu dengan
kreativitas mata Pelajaran lainnya
- Pembelajaran terpadu memerlukan - Dengan bekerja kelompok,
bahan bacaan atau sumber siswa dapat mengembangkan
informasi yang cukup banyak dan kemampuan belajarnya dalam
bervariasi aspek afektif dan psikomotor
- Kurikulum harus berorientasi pada - Pembelajaran terpadu
pencapaian ketuntasan pemahaman mengakomodir jedis
peserta didik, bukan pada kecerdasan siswa
pencapaian target penyampaian
materi.
- Pembelajaran terpadu - Dengan pendekatan
membutuhkan cara penilaian yang pembelajaran terpadu,
menyeluruh, yaitu yang memudahkan guru untuk
menetapkan keberhasilan belajar menggunakan belajar siswa
peserta didik dari beberapa bidang aktif sebagai metode
terkait yang dipadukan pembelajaran.
3) Keterkaitan teori belajar dan pembelajaran kelas rangkap menurut beberapa
tokoh, adalah sebagai berikut:
1. Teori tentang perkembangan kognitif oleh Jean Piaget memberikan sumbangan
dasar tentang latar belakang dari Developmentally Appropiate Practices. Teori
yang menunjukan kebutuhan siswa untuk membangun pengetahuan melalui proses
belajar dan menunjukan kebutuhan siswa untuk meraih kesempatan berinteraksi
secara fisik dengan sesama teman.
2. Teri perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, pada terori ini ditekankan pada
perkembangan kemampuan berbahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan
kemampuan kognitif siswa. Konsep teori ini dasar pijakan utama dari pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
3. Teori atribut dari Bernard Weiner, pada teori ini memberikan sumbangan dasar
pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara
internal kepada siswa dan juga guru yang membantu siswanya belajar karena
siswa tersebut mempunyai keinginan unruk belajar.
4. Teori belajar sosial kognitif dari Albert Bandura, teori ini menunjukan proses
belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model observasi. Model ini
merupakan langkah utama dari pembelajaran kelas rangkap.

4) Aktivitas bermain yang cocok untuk anak sekolah dasar dalam melatih aktivitas
fisiknya, sebagai berikut:
1. Permainan Kebugaran Sistem Kardiovaskuler
Permainan pindah Bintang merupakan permainan kejar-kejaran yang dapat
diainkan oleh sekelompok anak pada halaman yang tidak terlalu luas. Permainan
ini dapat meningkatkan kualitas gerak anak karena selama bermain anak terus
bergerak berpindang dari satu tiang ketiang lainnya. Permainan ini dapat
meningkatkan daya tahan jantung pembuluh darah dan pernafasan anak.
2. Permainan melalui Aktivitas di Luar Kelas
Contoh aktivitas di luar kelas adalah pembelajaran lintas alam yang dapat
meningkatkan kemampuan system energi aeroik dengan melewati rute-rute yang
sedikit Panjang, serta melalui rintangan berupa terowongan yang dilewati dengan
Gerakan tiarap, jembatan satu titik, menggantung di tali, serta mengembangkan
keterampilan tangan untuk membuat sesuatu paada pos akhir.
Pembelajaran lintas alam memberikan peluang bagi berkembangnya
kecerdasan yang lebih beragam pada siswa yaitu kecerdasan natural. Lintas ala
mini juga dapat digunakan sebagai ekostudi yaitu untuk menanamkan perasaan
hormat dan cinta terhadap alam sekitarnya.
3. Permainan Antar Etnis
Permainan ini menggunakan kata-kata tak bermakna dalam teks
permainannya, dan dapat dimainkan oleh etnis yang berbeda. Permainan ini sangat
cocok untuk anak yang memiliki keterlambatan kemampuan linguistik dan
permainan ini sangat cocok dimainkan oleh anak-anak Indonesia karena dapat
digunakan sebagai perekat bagi banyak suku-suku dan etnis lain yang memiliki
kultur, Bahasa dan agama yang beraneka ragam, dengan permainan ini diharapkan
akan tercipta toleransi yang didasari padaa kesadaran adanya perbedaan dan
terjalin sikap saling menghargai.
4. Permainan Merebut Harta Karun
Permainan merebut harta karun adalah salah satu permainan yang dapatt
dilakukan dengan kondisi sarana prasarana yang terbatas. Permaianan ini dapat
diiringi dengan music karena music dapat membantu memfokuskan perhatian dan
meningkat level energi fisiknya.
Permainan pada aspek kebugaran dapat meningkatkan kemampuan daya reaksi
(movement time, reaction time), permainan ini juga dapat divaariasikan dengan
mengganti objek yang direbut seperti bola, pulpen atau sapu tangan.

5) Sembilan kecerdasan tersebut, aialah sebagai berikut :


1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
Kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan
maupun tulisan.
2. Kecerdasan Matematis – Logis
Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika, jalan pikiran
bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat.
3. Kecerdasan Ruang (Spatial Intelligence)
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan
untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi
secara tepat.
4. Kecerdasan Kinestetik-Badani (Bodily-Kinestetic Intelligence)
Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan.
5. Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence)
Kemampuan untuk engembangkan, mengekpresikan dan menikmati bentuk-
bentuk music dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta
kemampuan memainkan alat music.
6. Kecerdasan Interpersonal (Interpesonal Intelligence)
Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaa, intensi, motivasi,
watak dan tempramen orang lain. Dan kemampuan yang menonjol dalam berelasi
dan berkomunikasi dengan berbagai orang.
7. Kecerdasan Intrapersonal (Intapersonal Intelligence)
Kemampuan berkaitan dnegan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan
untuk bertindak secara adaptif berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi
dan keseimbangan diri, kesadaran tinggi akan gagasan-gagasan. Kecerdasan ini
mudah berkonsentrasi dengan baik, suka bekerja sendiri dan cenderung pendiam.
8. Kecerdasan Lingkungan (Naturalist Intelligence)
Kemampuan untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam,
mengenal tanaman dan Binatang dnegan baik.

9. Kecerdasan Eksistensial (Exixtensial Intelligence)


Kemapuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab
persoalan-persoalan terdalam keberadaan atau eksistensi manusia.

SUMBER:
 https://triatra.wordpress.com/2012/11/07/9-macam-kecerdasan-menurut-
howard-gardner/
 https://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2010/04/26/kelebihan-dan-
kekurangan-pembelajaran-terpadu/
 Modul Pembaruan Dalam Pembelajaran di SD

Anda mungkin juga menyukai