Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

NAMA : INDAH SIPTIA


NIM : 856748954

1. Istilah pembelajaran terpadu, banyak istilah yang digunakan untuk memadukan materi
yang spesifik misalnya keterampilan menulis atau berpikir di antra kurikulum. Dengan
pendektan terpadu, kurikulum dirancang dapat mengakomodasi kebutuhan siswa, mengatasi
masalah sosial di antara para siswa di kelas, dan juga memantapkan penguasaan materi
pelajaran. Uraikan latar belakang atau alasan penggunaan pembelajaran terpadu!
Jawab :
Pembelajaran akan lebih bermakna menggunakan pendekatan terpadu, karena pembelajaran
terpadu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat dan
kebutuhannya. Pembelajaran terpadu didasarkan pada tiga konsep tentang proses belajar anak
yaitu: anak-anak tidak membedakan antara bidang-bidang pelajaran, anak memandang bidang
mata pelajaran sebagai sesuatuyang berkaitan secara keseluruhan; pembelajaran terpadu
berdasarkan pada konsep bahwa berbagai mata pelajaran dapat digunakan untuk
meningkatkan belajar; pembelajaran terpadu berdasarkan metode mengajar induktif, yang
menghubungkan berbagai kegiatan dengan topic tertentu yang diintegrasikan ke dalam satu
kesatuan. Pembelajaran terpadu memungkinkan peserta didik menggunakan ketrampilan-
ketrampilan dalam suatu mata pelajaran dengan cara yang bermakna.

2. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara


sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memeroleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Uraikan hal
yang terkait dengan kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu!
Jawab :
Kelebihan dari pembelajaran terpadu:
A. Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah
memahami sekaligusmelakukannya.
B. Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran
yang satu dengan mata pelajaranlainnya.
C. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan
belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif.
D. Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
E. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan belajar
siswa aktif sebagai metodepembelajaran.
Kekurangan dari pembelajaran terpadu :
Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku
agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini,
maka pembelajaran terpadu akan sulit terwujud.
a). Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi
karena model pembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan analitik (mengurai),
kemampuan asosiatif (menghubung- hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menggali). Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka penerapan model
pembelajaran terpadu ini sangat sulitdilaksanakan.

b). Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan
atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Bila
sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan pembelajaran terpadu juga akanterhambat.
c). Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi). Guru perlu
diberi kewenangan dalam mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan
pembelajaran pesertadidik.
d). Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang
kajian terkait yang dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan
teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif, juga dituntut
untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda.
e). Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu
bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain. Dengan kata lain, pada saat
mengajarkan sebuah TEMA, maka guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan
substansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan
guru itu sendiri.

3. Pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai


perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana dikelola oleh seorang guru
atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para
siswa. Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi dengan teori belajar yang dikemukakan
oleh beberapa tokoh. Uraikan korelasi atau keterkaitan teori belajar dan pembelajaran kelas
rangkap menurut beberapa tokoh!
Jawab :
Teori belajar dan pembelajaran kelas rangkap menurut beberapa tokoh:

a). Teori tentang perkembangan kognitif oleh Jean Piaget memberikan sumbangan dasar
tentang latarbelakang dari Developmentally Appropriate Practices. Teori ini menunjukkan
kebutuhan ssiswa untuk membangun pengetahuan melalui proses belajar dan juga
menunjukkan kebutuhan siswa untukmeraih kesempatan berinteraksi secara fisik dengan
sesama teman.
b). Teori perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, dimana ditekanakan pada perkembangan
kemampuanberbahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan kemampuan kognitif para siswa.
c). Teori atribut dari Bernard Weiner, dimana memberikan sumbangan dasar pelaksanaan
pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara internal kepada siswa dan juga
bagi guru yangmembantu siswanya belajar karena memang siswa tersebut mempunyai
keinginan untukbelajar.
d). Teori Belajar sosial kognitif dari Albert Bandura. Teori ini menunjukkan bahwa proses
belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model observasi.

4. Karakteristik anak-anak menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang


bermuatan permainan, terutama untuk kelas rendah. Guru SD diharap merancang model
pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Sesuai dengan
tumbuh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus memberikan pengalaman pada
aktivitas fisiknya. Uraikan dan jelaskan aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah
dasar!
Jawab :
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sseorang untuk memperoleh kesenangan,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang
terlalu banyak bermain, akan membuat anak menjadimalas bekerja dan bodoh. Anggapan ini
kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Contoh bermain musik, bermain drama,
bebas dan spontan atau eksplorasi serta olahraga.

5. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis
kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas
tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan
dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan dasar tersebut!
Jawab :
Prof. Dr. Howard Gardner adalah seorang psikolog dan ahli pendidikan dari Universitas
Harvard AS yang merumuskan teorinya Multiple Intelligences ( kecerdasan ganda /
majemuk).
a). Kecerdasan linguistik (Linguisticintelligence)
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata – kata secara efektif baik secara oral
maupun secara tertulis Contohnya pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan,
orator Tokoh terkenal seperti : Sukarno, Paus Yohanes Paulus II, Winston Churhill.
b). Kecerdasan matematis-logis (Logical – mthematicalintelligence)
c). Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika . Jalan pikiran bernalar
dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat . Contohnya matematikus, programer,
logikus.Tokoh terkenal seperti : Einstein (ahli fisika), Habibie (ahli pesawat)
d). Kecerdasan ruang(Spatialintelligence)
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk
mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat.
Contohnya pemburu, arsitek, dekorator. Tokoh terkenal seperti Sidharta (pemahat), Pablo
Pacasso (pelukis).
e). Kecerdasan kinestetic-badani (bodily- kinestheticintelligence)
Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan
perasaan . Contohnya aktor, atlet, penari ahli bedah. Tokoh terkenal seperti : Charlie Chaplin
(pemain pantonim yang ulung), Steven Seagal (actor)
f). Kecerdasan musikal (Musicalintelligence)
Kemampuan untuk mengembangkan , mengekspresikan dan menikmati bentuk – bentuk
musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat
musik. Contohnya komponis .Tokoh terkenal seperti Beethoven, Mozart.
g). Kecerdasan interpersonal (Interpersonalintelligence)
Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan , intensi, motivasi, watak,
temperamen orang lain. Kemampuan yang menonjol dalam berelasi dan berkomunikasi
dengan berbagai orang. Contohnya komunikator, fasilitator. Tokoh terkenal Mahatma Gandhi
(tokoh perdamaian India), Ibu Teresa (Pejuang kaum miskin)
h). Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonalintelligence)
Kemampuan berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak
secara adaptif berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi dan keseimbangan diri,
kesadaran tinggi akan gagasan – gagasan . Mereka mudah berkonsentrasi dengan baik, suka
bekerja sendiri dan cenderung pendiam. Contohnya para pendoa batin.
i). Kecerdasan lingkungan/aturalis (Naturalistintlligence)
Kemampuan untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam, mengenal
tanaman dan binatang dengan baik. Tokoh terkenal Charles Darwin.
j). Kecerdasan eksistensial (Exixtentialintlligence)
Kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan –
persoalan terdalam keberadaan atau eksistensi manusia. Contohnya persoalan mengapa ada,
apa makna hidup ini. Tokoh terkenal seperti Plato, Sokrates, Thomas Aquina.

Anda mungkin juga menyukai