Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

Dosen pengampu : Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi.

Disusun oleh :

Yovita Murti Pratiwi

K5119077 / Kelas B / Semester II

Pendidikan Luar Biasa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Tahun Pelajaran 2019/2020


SOAL GANJIL :

1. Tunjukkan beberapa pengertian anak berbakat menurut pendapat para ahli


2. Apa saja yang anda ketahui tentang Teori Keberbakatan menurut beberapa ahli
3. Deskripsikan klasifikasi keberbakatan menurut Gardner, Stanford Binet
4. Jelaskan perbedaan identifikasi dan assessment anak berbakat
5. Ada bebrapa tahap dalam proses assessment anak berbakat, jelaskan
6. Buatlah contoh instrument identifikasi anak berbakat (boleh menggunakan contoh
yang pernah anda buat dalam tugas kuliah)
7. Ada beberapa model system layanan pendidikan bagi anak berbakat, sebutkan dan
jelaskan masing-masing
8. Apa yang anda ketahui tentang model integrative dari kreativitas jelaskan dengan
menggunakan model atau gambar

JAWABAN GANJIL :
1. Pengertian anak berbakat menurut beberapa ahli:
 Menurut USOE dalam PL 97-35 yang disahkan dalam Kongres AS 1981, anak
berbakat adalh anak yang menunjukkan fakta yaitu kemampuan performance
yang tinggi dalam intelektual, seni, kapasitas kepemimpinan atau dalam
bidang-bidang akademik tertentu, yang memerlukan layanan khusus yang
tidak biasa disediakan oleh sekolah biasa untuk mengembangkan potensi
secara penuh.
 Menurut Renzulli (1983), keberbakatan adalah suatu interaksi dari tiga aspek
yaitu kemampuan atau kecerdasan diatas rata-rata, kreativitas yang tinggi serta
tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas.
 Seminar Nasional Pengembangan PLB 1980, anak berbakat adalah anak yang
menurut para ahli professional diidentifikasikan sebagai anak yang memiliki
kemampuan untuk mencapai prestasi tinggi karena memiliki kemampuan yang
unggul. Anak berbakat memerlukan program pendidikan di luar sekolah biasa
agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun
diri sendiri
 Marland (1972), keberbakatan adalah pencapaian prestasi tinggi yang meliputi
kemampuan intelektual umum, bakat akademik khusus, pemikiran kreatif atau
produktif, kemempuan memimpin, seni visual dan pertunjukan, dan
kemampuan psikomotor
 Gowan (1979), anak gifted adalah anak yang memiliki potensi kreativitas
verbal, anak talented memiliki ptensi kreativitas non verbal. Keberbakatan
hanya merupakan potensialitas.
 Clark (1983), keberbakatan adalah konsep yang berakar biologis, suatu nama
dari intelegensi taraf tinggi sebagai hasil dari integrase yanag maju dan cepat
dari fungsi-fungsi dalam otak, meliputi penginderaan, emosi, kognisi, dan
intuisi dimana fungsi tersebut diekspresikan dalam bentuk kemampuan yang
melibatkan kognisi, kreativitas, kecakapan akademis, kepemimpinan atau seni
rupa atau seni pertunjukan, individu berbakat memerlukan pelayanan atau
aktivitas khusus yang disediakan oleh sekolah agar kemempuan mereka
berkembang secara optimal.
 Gagne (1991), keberbakatan atau giftedness adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kecakapan yang secara jelas berada diatas rata-rata
dalam satu atau lebih ranah (domain) bakat manusia. Talented berhubungan
dengan performance yang berada diatas rata-rata dalam salah satu lebih bidang
aktivitas manusia.

2. Teori Keberbakatan menurut beberapa ahli:


o Renzulli (1978) : kebeberbakatan meliputi tiga aspek yaitu intelegensi atau
kecerdasan di atas rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas, dan
kreativitas yang tinggi.

Intelegensi

Komitmen
terhadap Kreativitas
tugas keberbakata
yang tinggi

o Landasan teori dari Rnzulli-Monks (1995)


Giftedness akan terwujud apabila mendapat dukungan yang baik dari sekolah,
keluarga dan lingkungan

Sekolah

motivasi

keberbakata
Intelegensi n
kreativitas
yang tinggi

lingkungan keluarga

3. Klasifikasi menurut Gardner dan Stanford Binet


 Menurut Gardner (1985)
a. Kecerdasan Linguistik atau Bahasa terdiri dari kemampuan untuk
berpikir dalam kata-kata, dan menggunakan bahasa untuk
mengungkapkan dan mengapresiasi makna yang kompleks (aspek
sintaksis, semantic dan pragmatis)
b. Kecerdasan logis-matematis yaitu kemampuan untuk menghitung,
mengukur, mempertimbangkan rumus, hipotesi dan menyelesaikan
operasi matematik yang kompleks, juga memiliki kemampuan berpikir
deduktif, induktif dan komputasi.
c. Kecerdasan spasial yaitu kemampuan untuk mengindera dunia secara
akurat dan menciptakan kembali atau mengubah aspek-aspek dunia
tersebut
d. Kecerdasan kinestetik yaitu kemampuan untuk menggunakan tubuh
dengan terampil dan memegang objek dengan cakap.
e. Kecerdasan musical yaitu kemampuan kepekaan terhadap titinada,
melodi, irama dan nada,
f. Kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk memahami orang
dan membina hubungan yang efektif dengan orang lain.
g. Kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuan membangun anggapan
yang tepat pada seseorang dan untuk mengguankan sejenis
pengetahuan dalam merencanakan dan mengarahkan hidup seseorang.

 Menurut Stanford Binet (berdasarkan skor tes IQ)


a. Sangat superior : 140-169 : 1,6%
b. Superior : 120-139 : 11,3%
c. Rata-rata Tinggi : 110-119 : 18,1%
d. Normal/rata-rata : 90-109 : 48,5%
e. Rata-rata rendah : 80-89 : 14,5%
f. Batas lemah pikiran : 70-79 : 5,6%
g. Gangguan mental : 30-69 : 2,6%

4. Perbedaan identifikasi dan asesmen anak berbakat


Identifikasi anak berbakat adalah proses mengenali anak yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa sehingga diperlukan layanan berdiferensiasi agar
mereka dapat berkembang secara penuh seperti potensi yang dimilikinya. Pengertian
asesmen adalah proses pengumpulan informasi melalui observasi, analisis tugas dan
pengetesan (pemberian tes) untuk mendeskripsikan karakteristik seseorang guna
pengambilan keputusa tentang pendidikan, pekerjaan dan pelayanan social bagi
individu yang bersangkutan.

5. Tahapan asesmen
1) Pengukuran kecerdasan
i. Pada kelompok TK menggunakan Wechsler Intelegence Scale for
Children (WISC)
ii. Pada kelompok SD dan SMP digunakan Tes Intelegensi Anak (TIA)
atau Tes Intelegensi Kolektif Indonesia tingkat Dasar (TIKI D)
iii. Pada kelompok SMP dan SMA digunakan Tes Intelegensi Kolektif
Indonesia tingkat Menengah (TIKI M)
2) Pengukuran Kreativitas
i. Pada kelompok TK dan SD digunakan Tes Kreativitas Figural (TKF)
ii. Pada kelompok SMP dan SMA digunakan Tes Kreatrivitas Verbal
(TKV)
3) Pengukuran Task Commitment
Digunakan skala penilaian pengikatan diri terhadap tugas dalam komposisi
yang berbeda untuk setiap tingkatan pendidikan yang memiliki aspek-aspek:
i. Tangguh dan ulet (tidak mudah menyerah)
ii. Mandiri dan bertanggung jawab
iii. Menetapkan tujuan aspirasi yang realistis degan risiko sedang
iv. Suka belajar dan mempunyai orientasi pada tugas yang tinggi
v. Konsentrasi baik
vi. Mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri (working improvement)
vii. Mempunyai hasrat bekerja sebaik-baiknya (working the best he/she
can)
viii. Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis

6. Instrumen Identifikasi anak berbakat (nominasi guru dengan menggunakan teori dari
Renzulli)

Nama : Tempat/Tanggal Lahir :

Usia : Orang Tua :

Petunjuk Pengisian:

Isilah kuisioner ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu guru, dengan memberikan tanda
centang (√) pada kolom ya atau tidak yang tersedia :

No. Pernyataan Ya Tidak


1 Saat melakukan hal yang baru, apakah peserta didik cepat
memperlajari dan mudah beradaptasi?

2 Saat berdiskusi, apakah peserta didik lebih menguasai


materi daripada teman sebayanya?
3 Apakah anak memiliki public speaking yang baik?

4 Apakah peserta didik menyukai tantangan dalam pelajaran?

5 Apakah peserta didik mendominasi saat melakukan


diskusi?

6 Apakah peserta didik aktif bertanya setelah guru


menyampaikan suatu materi?

7 Apakah pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang


kritis?

8 Saat melakukan pretest pelajaran, apakah peserta didik


mampu mengingat dengan baik dan mendapat skor yang
tinggi?

9 Apakah peserta didik suka menggunakan cara baru dalam


mengerjakan tugas?

10 Apakah peserta didik memiliki spontanitas dalam


mengungkapkan ekspresi humornya?

11 Apakah peserta didik mampu mengutarakan ide yang tidak


biasa saat menghadapi suatu masalah?

12 Apakah anak memiliki ambisi yang tinggi untuk


memperoleh nilai sempurna?

13 Apakah anak memiliki target nilai atau pencapaian dalam


pelajaran?

14 Apakah anak mudah bergaul dengan teman yang baru?


15 Apakah peserta didik memiliki teman yang banyak?

16 Apakah peserta didik mengeluh saat diberi tugas yang


sukar dan kompleks?

17 Apakah peserta didik memiliki literasi yang cukup banyak?

18 Apakah peserta didik mengerjakan tugas secara mandiri?

19 Apakah peserta didik sering ditunjuk oleh temannya untuk


menjadi ketua kelompok?

20 Apakah anak selalu menyelesaikan tugasnya dengan tepat


waktu?

7. Model system layanan pendidikan bagi anak berbakat


1) Pengayaan (enrichment) : proses pembelajaran tambahan yang diberikan guru
kepada satu kelompok peserta didik yang telah melampaui standar minimal
kelulusan agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Pengayaan ada dua tipe
yaitu:
a. Horizontal : anak diberi kesempatan untuk memperluas pengetahuan
dengan tambahan atau pengayaan yang berhubungan dengan pelajaran
yang sedang dipelajari
b. Vertical : cara ini untuk memperdalam salah satu atau sekelompok
mata pelajaran tertentu. Anak diberi kesempatan untuk aktif
memperdalam ilmu pengetahuan yang disenangi sehingga menguasai
materi pelajaran secara luas dan mendalam.
2) Akselerasi atau percepatan : program layanan pendidikan khusus bagi peserta
didik yang memiliki kemampuan kecerdasan luar biasa dengan penyelesaian
waktu belajar lebih cepat atau lebih awal dari waktu yang telah ditentukan
pada setiap jenjang pendidikan. Ada dua tipe akselerasi :
a. Kelas khusus : terpisah dari teman sebaya/normal
b. Kelas inklusi : tergabung dengan teman sebaya/normal
3) Exaltation
a. Loncat materi : karena anak didik bisa menguasai materi dengan luar
biasa maka diberi materi tingkatan atasnya atau tingkatan yang lebih
sulit
b. Loncat kelas : karena anak mempunyai kemampuan yang luar biasa
pada salah satu kelas, maka langsung dinaikkan ke kelas yang lebih
tinggi satu tingkat (misal dari kelas 1 ke kelas 3)

8. Model integrative kreativitas


Berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, Clark
mengemukakan bahwa “Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keberbakatan dan
sifatnya terintregasikan, yitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu berfikir,
merasa, menginderakan, dan intuisi.
Model integrative ini digambarkan sebagai satuan lingkaran yang dibagi menjadi
empat bagian dan setiap bagian menampilkan suatu fungsi dari otak yang berinteraksi
dan mendukung fungsi-fungsi lain jika belajar. Garis terputus memisahkan fungsi itu
menjelaskan cara fungsi-fungsi itu bekerjasama.
Intuisi
Berpikir Kemampuan dalam memadukan
Kesediaan untuk berpikir rasional berbagai kemampuan berpikir yang
yang dikembangkan melalui kegiatan ada di alam bawah sadar yang
yang dilakukan secara sadar diungkapkan secara tidak sadar dalam
pemecahan masalah

Kreativitas
Kepekaan
Kecerdasan Emosi
Tingkat kemampuan dalam
mengaktualisasikan kemampuan Keuletan dan kesabaran untuk
berpikir tingkat tinggi dalam menghadapiberbagai
memecahkan masalah atau ketidakpastian, keteguhan dalam
menciptakan produk baru yang mempertahankan ide dan produk
bermanfaat dan diterima orang lain yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai