Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH

PENDIDIKAN INSKLUNSIF
“Anak Berbakat Istimewa (Talented)”

Dosen Pengampu:
Wiji Aziiz Hari Mukti,M.Pd.Si

Kelompok 11:
1. Triyani (2223240008)
2. Yessi Nur Esa Kurnida(2223240012)
LATAR BELAKANG
Anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas apabila dibandingkan dengan
pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikannya
memerlukan pelayanan yang spesifik dan berbeda dengan anak pada umumnya. Menurut
Mangunsong, penyimpangan yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus berbeda. terletak
pada perbedaan ciri mental, kemampuan sensori, fisik dan neuromoskuler, perilaku sosial dan
emosional, kemampuan berkomunikasi,maupun kombinasi dua atau tiga dari hal-hal tersebut.
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan- kemampuan yang unggul dalam
segi kecerdasan (Intelegensi), kreativitas, teknik, sosial, estetika, dan tanggungjawab yang lebih
tinggi dibandingkan dengan anak normal seuisinya sehingga untuk mewujudkan potensinya
menjadi prestasi yang nyata memerlukan penyesuaian pelayanan khusus.
A. PENGERTIAN ANAK BERBAKAT ISTIMEWA
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted) adalah anak yang
secara significant memiliki mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata dalam bidang
kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni dan/atau olahraga. Anak
berbakat adalah individu unik dengan karakteristik dan kebutuhan tersendiri yang relatif berbeda
dengan anak normal pada umumnya.
Pemberbakatan (giftedness) dan atau keunggulan dalam kinerja mempersyaratkan dimilikinya
tiga cluster ciri-ciri yang saling terkait, yaitu: "kemampuan umum atau kecerdasan di atas rata-rata,
kreativitas, dan pengikatan diri terhadap tugas sebagai motivasi internal cukup tinggi“. Oleh karena itu,
untuk menumbuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, ketiga karakteristik tersebut perlu
ditumbuh- kembangkan dalam tiga lingkungan pendidikan, yakni: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
B. PENYEBAB ANAK BERBAKAT ISTIMEWA

01. 03.

FAKTOR FAKTOR

GENETIK LINGKUNGAN

02.

FAKTOR

BIOLOGIS
C. KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT ISTIMEWA
2. SECARA SOSIAL
Anak berbakat umumnya memiliki
kesadaran sosial yang mendalam, peka
terhadap masalah orang lain, bertanggung
1. SECARA INTELEKTUAL
jawab, mudah beradaptasi dan mudah
Anak berbakat biasanya.memiliki ciri-ciri
untuk berkomunikasi.
sebagai berikut: mampu memecahkan masalah,
memiliki tingkat. kemampuan berpikir yang
3. SECARA EMOSIONAL
lebih tinggi atau kritis, analitis, komprehensif,
Anak berbakat biasanya memiliki ciri
orisinal, perfeksionis, berorientasi terhadap
khas oleh stabilitas emosi yang kuat,
masalah yang ada.
humoris, serta konsisten. Namun, tanpa
bimbingan yang tepat, situasi ini dapat
dengan mudah menyebabkan konflik, dll.
D. JENIS-JENIS KEBERBAKATAN

• Kecerdasan Linguistik (Bahasa) • Kecerdasan gerakan badan

• Kecerdasan naturalis (Kecerdasan


• Kecerdasan logika-matematika
lingkungan)

• Kecerdasan ruang (visual-spatial) • Kecerdasan antar pribadi

• Kecerdasan musik • Kecerdasan intra pribadi (Cerdas diri)


E. PERKEMBANGAN ANAK BERBAKAT ISTIMEWA
Perkembangan Anak berbakat istimewa dalam implementasi pelayanan pendidikan khusus
bagi anak berbakat intelektual di sekolah mengalami beberapa hambatan, antara lain:
• pertama, program akselerasi yang merupakan salah satu cara pelayanan anak berbakat
intelektual ternyata tidak tepat sasaran.
• Kedua, tidak semua sekolah disiapkan untuk melayani anak berbakat intelektual.
• Ketiga, tidak semua sekolah memahami prosedur identifikasi anak berbakat intelektual.
F. PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT ISTIMEWA
Pendidikan Anak berbakat istimewa, Anak berbakat memerlukan berbagai kebutuhan khusus
sesuai dengan ciri keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing anak. Kebutuhan khusus inilah
yang memerlukan layanan khusus dalam bentuk pendidikan luar biasa (special education) karena
sifatnya yang amat khusus. Pendidikan anak berbakat intelektual berbeda dengan anak yang lain
karena lebih menekankan pada aspek aktivotas intelektualnya.
Program pendidikan yang dirancangpun harus berbeda dengan program pendidikan untuk
anak lainnya, dengan penekanan luar biasa pada perkembangan kreatif dan proses berpikir tinggi.
Agar materi belajar tidak terlalu sempit maka berbagai wahana luar sekolah seperti kegiatan di
masyarakat atau kegiatan ekstrakurikuler dengan pengkajian suatu obyek perlu lebih digiatkan
untuk mendukung kurikulum yang berdiferensiasi.
G. PERMAINAN ANAK BERBAKAT ISTIMEWA

• 1. Menyusun Balok • 6. Bermain Puzzle

• 2. Mengingat Kartu • 7. Labirin

• 3. Bermain Peran • 8. Board Game


3
• 4. Permainan Mencari Barang • 9. Petak Umpet

• 5. Berburu Kata • 10. Permainan Olahraga


H. ASESMEN ANAK BERBAKAT ISTIMEWA
Kata assessment berasal dari bahasa inggris assessment yang secara harfiah bearti
penafsiran atau penilaian. Sejalan dengan konsep tersebut maka assessment dapat diartikan
sebagai sebuah penilaian atau penafsiran kemampuan yang dimiliki oleh anak sehingga hasil
assessment dapat digunakan untuk menafsirkan bantuan yang diperlukan oleh anak tersebut.
Dalam bahasa Indonesia memiliki definisi bahwa assessment pendidikan dari anak berkebutuhan
khusus adalah proses yang sistematis dalam mengajukan pertanyaan pendidikan yang relevan
tentang perilaku belajar seorang siswa dengan tujuan penempatan dan pembelajaran.
Assessment merupakan proses pengumpulan informasi secara sistematis dam komprehensif
tetang potensi individu yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun program
dan memeberikan layanan intervensi pembelajaran setepat mungkin bagi perkebangan individu
yang bersangkutan secara optimal.
TUJUAN ASESMEN

Menurut Moh. Amin (1995), Tujuan asesmen umumnya diantaranya adalah :


• Menyaring kemampuan anak berkebutuhan khusus
• Untuk keperluan pengkalsifikasian, penempatan dan penemuan program pendidikan anak
berkebutuhan khusus
• Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan anak serta kebutuhan anak yang berkebutuhan
khusus
• Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan yang dikenal dengan IEP
(Individual Education Program).
• Lingkungan belajar dan evaluasi belajar
FUNGSI ASESMEN
Asesmen juga berfungsi assessment atau penilaian ini memiliki peranan yang sangat penting.
Hal ini dikarenakan assessment memiliki 2 fungsi yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi
Formatif diguanakan untuk memberikan feedback atau umpan balik kepada para guru untuk
dijadikan dasar dalam memperbaiaki dan membenahi proses pembelajaran serta mengadakan
remedial untuk para peserta didik.

1 2
Fungsi formatif Fungsi Sumatif
I. ANALISIS JURNAL BERBAKAT ISTIMEWA
Berdasarkan hasil analisis jurnal, dapat kami mengambil kesimpulan bahwa anak Berbakat
istimewa memiliki kemampuan istimewa yang melebihi anak seusianya dan bahkan anak normal
lainnya. Mereka dapat menonjol dalam berbagai bidang, menunjukkan prestasi tinggi dalam aspek
tertentu. Sebaliknya, spesifik learning disability (kesulitan belajar spesifik) mencakup kondisi mereka
memiliki hambatan khusus dalam pembelajaran. Kesulitan ini tidak terkait dengan tingkat
kecerdasan umum, tetapi lebih kepada kesulitan spesifik dengan aspek tertentu seperti membaca,
menulis ataupun matematika.
Salah satu bentuk layanan belajar bagi anak berkebutuhan khusus adalah pemberian treatment
agar kesulitan dan hambatan belajar yang dialami siswa berkebutuhan khusus dapat diatasi. Terdapat
berbagai macam treatment yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak
disleksia, salah satunya adalah dengan penggunaan media sebagai alat bantu belajar.
THANK YOU
SO MUCH

Anda mungkin juga menyukai