Anda di halaman 1dari 17

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ --------- █ ▇ ▆ ▅

▄▂▁

PENDIDIKAN PENJAS ADAPTIF


ANAK BERBAKAT /
DIATAS RATA RATA

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ --------- █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂


Kelompok 5

Rolas Leonardo Simaremare Grendy M.P Malau


Lili Putri Barus

Faris Jafran Siregar Chandra Silalahi


PENDAHULUAN
Setiap anak memilki anugrah tersendiri yang diberikan dari sang maha pencipta kepadanya
melalui berbagai cara salah satunya adalah sperti anak yang berbakat. Anugrah yang diberikan bukan
hanya saja berupa keblebihan namun erkadang kekuranganpun termasuk anugrah dari tuhan yang
diberikan kepada umatnya.
Keberbakatan hingga kini masih menjadi wacana yang sangat menarik, baik bagi yang terlibat
langsung dengan persoalan keberbakatan maupun yang tidak. Bahkan menjadi lebih menarik lagi,
karena banyak terjadi miskonsepsi terhadap keberbakatan. Secara umum “Keberbakatan dapat diartikan
sebagai kemampuan unggul yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan dengan
tingkat prestasi dan kreativitas yang sangat tinggi.” Dari peranyataan tersebut dapat dipahami bahwa
pertama, keberbakatan merupakan suatu kualitas yang dibawa sejak lahir (dengan kata lain keberbakatan
itu bersifat alamiah), dan kedua, bahwa lingkungan keberbakatan adalah arena di mana anak berbakat
memainkan peran didalamnya). Karena itulah dapat dikatakan bahwa tingkat prestasi dan kreativitas
yang tinggi dihasilkan dari interaksi yang terus menerus dan fungsional antara kemampuan dan
karakteristik yang dibawa seseorang dari lahir dan yang diperoleh selama dalam kehidupannya .
A. Pengertian Anak Berbakat
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted) adalah anak yang
secara significant memiliki mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata dalam bidang
kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni dan/atau olahraga. Anak
berkebutuhan khusus gifted (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau
fisik. Banyak istilah yang dapat dipakai untuk menyebut anak berbakat, diantaranya: anak unggul,
anak berkemampuan istimewa, anak superior, anak genius, dan masih banyak lagi sebutan lainnya.
Berdasarkan konsep ini Komisi Pendidikan AS, Sidney P. Marland (1972) menetapkan
definisi anak berbakat sebagai "Gifted and talented children are those identified by professionally
qualified persons who by virtue of outstanding abilities are capable of high performance. These
are children who require differentiated educational programs and/or services beyond those
normally provided by the regular school program in order to realize their contribution to self and
society" Artinya kurang lebih: “Anak berbakat adalah anak yang diidentifikasi oleh orang-orang
yang berkualifikasi profesional sebagai anak yang memiliki kemampuan luar biasa.
Dengan menggunakan definisi keberbakatan yang lebih luas, suatu sistem sekolah diharapkan mampu
mengidentifikasi 10% s.d. 15% atau lebih dari populasi dapat disebut anak berbakat. Untuk memahami
definisi tersebut di atas secara lebih mendalam, maka dipandang perlu melakukan deskripsi masing-masing
bidang keberbakatan.

1. Kemampuan intelektual umum,


2. standar deviasi ,

3. Bakat akademik khusus,


4. Kemampuan berpikir kreatif dan produktif,

5. Kemampuan kepemimpinan,
6. Seni visual dan pertunjukan,

7. Kemampuan psikomotorik,
B. KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT
Bila dikaitkan dengan definisi, maka karakteristik Anak Berbakat, diantaranya sebagai berikut:
1. Menunjukkan kemampuan di atas rata-rata, terutama di bidang:
a. Kemampuan Umum
b. Kemampuan Khusus:

2. Menunjukkan Komitmen yang terhadap tugas, yang diindikasikan dengan:


a. Kemampuan yang tinggi terhadap minat, antusiasme, dan keterlibatan dengan suatu problem atau
bidang tertentu.
b. Ketekunan, daya tahan, ketetapan hati, kerja keras, dan pengabdian.
c. Kepercayaan diri, adanya keyakinan mampu melaksanakan pekerjaan yang penting, bebas dari
perasaan inferior, keinginan yang kuat untuk berprestasi.
d. Kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah di bidang-bidang tertentu.
e. Menetapkan standar yang tinggi terhadap pekerjaan; memelihara keterbukaan diri dan kritik
eksternal; mengembangkan rasa estetis, kualitas dan keunggulan tentang pekerjaannya sendiri dan
pekerjaan orang lain.
3. Menunjukkan kreativitas yang tinggi, yang diindikasikan dengan:

a. Kelancaran, keluwesan, dan keaslian dalam berpikir.


b. Keterbukaan terhadap pengalaman; Reseptif terhadap apa yang baru dan berbeda dalam pikiran,
tindakan, dan produk dirinya sendiri dan orang lain.
c. Ingin tahu, spekulatif, dan berpetualangan, keinginan untuk menghadapi resiko baik dalam
pikiran maupun tindakan.

d. Sensitif terhadap karakteristik ide dan sesuatu yang rinci dan estetik; keinginan untuk bertindak
dan bereaksi terhadap stimulasi elsternal, ide-ide dan perasaannya sendiri.

e.Sikap berani mengambil langkah atau keputusan menurut orang awam berisiko tinggi.
KARAKTERISTIK anak berbakat ditinjau dari segi akademik , sosial / emosi , fisik /
kesehatan , intelektual , persepsi , motivasi, dan aktivitas

1. Karakteristik Akademik
Roe, seperti dikutip oleh Zaenal Alimin (1996) mengidentifikasikan karakteristik keberbakatan
akademik adalah:
a. memiliki ketekunan dan rasa ingin tahu yang benar,
b. keranjingan membaca,
c. menikmati sekolah dan belajar.

2.Karakteristik Sosial/Emosi
Ada beberapa ciri individu yang memiliki keberbakatan sosial, yaitu:
a. diterima oleh mayoritas dari teman-teman sebaya dan orang dewasa,
b. keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan sosial, mereka memberikan sumbangan positif dan
konstruktif,
c. kecenderungan dipandang sebagai juru pemisah dalam pertengkaran dan pengambil kebijakan
oleh teman sebayanya,
3. Karakteristik Fisik/Kesehatan
Dalam segi fisik, anak berbakat memperlihatkan
a. memiliki penampilan yang menarik dan rapi,
b. kesehatannya berada lebih baik  atau di atas rata-rata

4. Karakteristik Intelektual-Kognitif
a. Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal, gagasan-gagasan yang tidak lazim, pikiran-pikiran
kreatif.
b. Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan menjadi suatu konsep yang utuh.
c. Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.

5.Karakteristik Persepsi/Emosi
a. Sangat peka perasaannya.
b. Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat sasaran dalam menertawakan
sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat menyakiti perasaan orang lain).
c. Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka dengan sesuatu yang tidak dirasakan
oleh orang-orang lain).
6.Karakteristik Motivasi dan Nilai-Nilai Hidup
a. Menuntut kesempurnaan dalam melakukan sesuatu (perfectionistic).
b. Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri dan orang lain.
c. Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.

7. Karakteristik Aktifitas
a. Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas dari satu hal ke hal lain tanpa
terlihat lelah.
b. Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih sedikit dibanding anak normal.
c. Sangat waspada.
C. Klarifikasi Anak Berbakat
Anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,
seperti dikemukakan oleh Sutratinah Tirtonegoro (1984; 29) yaitu; Superior, Gifted dan Genius. Ketiga
kelompok anak tersebut memiliki peringkat ketinggian intellegnsi yang berbeda.
1. Genius
2.Gifted
3.Superior
D. Faktor yang Mempengaruhi Anak Berbakat

1. Hereditas
 
2. Lingkungan
E. Perkembangan Anak Berbakat
1.      Perkembangan Fisik Anak Berbakat
- Pola perkembangan fisik anak pada umumnya terjadi pula pada anak berbakat
- Reaksi-reaksi fisik terjadi lebih cepat dan lebih awal dari anak-anak biasa karena secara intelektual dia
lebih mampu menyerap informasi dan stimulus dari luar.
- Perkembangan psikomotorik dan kemampuan koordinasi anak berbakat cenderung baik cepat dari
rata-rata

2.      Perkembangan Kognitif Anak Berbakat


Menurut beberapa ahli, ciri/karakteristik perkembangan kognitif anak berbakat, adalah sebagai berikut:
- Ada perbedaan struktur otak sehingga mampu menfungsikan kedua belahan otak secara terintegrasi
sehingga mewujudkan perilaku kreatif.
- Memiliki kemampuan berpikir analitis, integratif, dan evaluatif.
- Memiliki Curiosity (rasa ingin tahu), imagination, persistence, commitment to solving problems, dan
concern with the future.
3. Perkembangan Emosi Anak Berbakat
Kecenderungan negatif emosi anak berbakat adalah sebagai berikut :
- Mudah tersinggung
- Sikap egois
- Kesulitan dalam penyesuaian diri

4. Perkembangan Sosial Anak Berbakat


- Anak berbakat, jika dibandingkan dengan teman sebayanya, merasa lebih senang dan puas dengan
keadaan dirinya sendiri dan hubungan antar pribadinya
- Anak berbakat cenderung menunjukkan penyesuaian emosional yang lebih baik daripada anak rata-rata
walaupun kecenderungan ini lebih erat kaitannya dengan latar belakang sosial ekonomi daripada dengan
kecerdasan
- Anak berbakat cenderung lebih mandiri dan kurang berkonformitas terhadap pendapat sebaya, lebih
dominan, lebih mampu mengendalikan lingkungan, dan lebih kompetitif
F. Masalah dan dampak Keberbakatan
Anak keberbakatan mengandung atau memunculkan masalah bagi :
1.Individu sendiri,

2.Keluarga,

3.Masyarakat,

4.Penyelenggara pendidikan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ANAK
GIFTED
() INTI
Mengungkapkan kepada siswa secara singkat permainan yang akan dilakukan yaitu
melempar/memasukkan bola kedalam ring basket dengan jarak yang telah ditentukan.

Ket : 2 meter =
4 meter =
6 meter =
siswa =
• Pengaturan:
-Siswa dibariskan secara tertib.
 
-Permainan berlangsung kurang lebih 5 menit.
 
-seorang siswa akan melempar bola ke ring terlebih dahulu dengan jarak Mudah yaitu dengan jarak 2
meter Dari Ring dan setiap anak harus terlebih dahulu memasukkan bola basket ke dalam ring tersebut
agar bisa lanjut ke jarak yang sedang yaitu jarak 4 meter dari ring.Jika tidak masuk maka anak tersebut
tidak boleh melanjutkan ke permainan selanjutnya dan begitulah seterusnya sampai semua anak sampai
pada tahap jarak yang sulit.
 
-Anak yang paling cepat mencapai jarak sulit yaitu jarak 6 meter dan menyelesaikan permainan tersebut
akan mendapatkan reward plus dari guru.

• Tujuan
- untuk melatih kemampuan dan usaha serta kegigihan siswa dalam memasukkan bola ke dalam ring
basket dengan jarak yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai