PENDAHULUAN
Dewasa ini telah banyak orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus,
namun banyak diantaranya yang belum memahami anak mereka termasuk
dalam kriteria kekhususan yang mana. Disini akan dijelaskan secara singkat
mengenai anak Gifted.1
Gifted itu adalah anak yang memiliki Inteligensi tinggi, berbakat intelektual
gifted. Namun kebanyakan orang mengira anak berbakat (gifted) adalah
anak bertalenta. Perbedaan anak berbakat dengan anak bertalenta adalah : Anak
berbakat (gifted) adalah anak yang memiliki kemampuan Inteligensia yang
tinggi sedangkan anak bertalenta (talented) adalah anak yang mempunyai
kreatifitas tinggi. Anak Gifted merupakan anak yang memiliki sebuah
kekhususan atau keistimewaan, biasanya berupa kecerdasan yang luar biasa.
Dengan kata lain ia merupakan anak yang cerdas dan istimewa (gifted child).
Anak gifted juga seringkali disebut anak indigo karena dia memiliki instuisi
yang tajam dan beberapa diantaranya bisa melihat sesuatu yang akan terjadi.
Dalam kesehariannya, mereka kerapkali memperlihatkan sifat orang yang sudah
dewasa dan tidak mau diperlakukan seperti anak kecil. Sehingga, orang dewasa
menganggap anak indigo sebagai anak yang memiliki kelainan. Hal ini yang
menyebabkan anak-anak gifted balita mendapatkan kekeliruan diagnosa seperti
autisme, maupun gangguan belajar (learning disabilities).1
Beda antara perilaku autis dan gifted memang tipis. Malah hampir mirip.
Anak autis memiliki ketakutan yang lebih permanen dibanding anak gifted. Jika
mendapat tugas dari sekolah, anak gifted tidak mau mengerjakan tugas itu
karena
indera
mata,
telinga,
dan
perabanya
terlalu
tajam
sehingga
konsentrasinya mudah buyar oleh sesuatu yang tiba-tiba menarik hatinya. Lalu
tingkat sangat aktifnya muncul. Sedang si anak autis tidak bisa diberi tugas
karena kita tidak mampu menembus kontak dengannya.2
Oleh karena, didalam makalah yang kami buat akan membahas beberapa
pengertian mengenai anak-anak yang memiliki bakat diatas rata-rata (Gifted)
mengenali ciri anak-anak yang memiliki kemampuan diatas rata-rata serta
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Di tataran publik istilah gifted pertama kali diperkenalkan oleh Sir
Francis Galton pada tahun 1869. Gifted dalam pengertian yang diperkenalkan
oleh Galton pada masa itu merujuk pada suatu bakat istimewa yang tidak
lazim dimiliki oleh manusia biasa yang ditunjukkan oleh seorang individu
dewasa. Menurut Galton keberbakatan istimewa ini adalah sesuatu yang
sifatnya diwariskan. Artinya keberbakatan istimewa adalah sesuatu potensi
yang menurun (genetically herediter). Anak-anak yang menunjukkan suatu
bentuk bakat yang istimewa ini kemudian lazim disebut sebagai gifted
children.1
Hollingworth mendefinisikan keberbakatan sebagai potensi anak yang
harus digali sehingga saat dewasa akan lebih berkembang. Linda Silverman
menambahkan bahwa pada anak berbakat didapatkan perkembangan yang
tidak sinkron. Jadi tidak hanya IQ dan kemampuan, tapi juga emosi dan
hipersensitifitas.2
Perkembangan yang tidak sinkron dimaksud adalah perkembangan
intelektual, fisik dan emosi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama.
Kemampuan intelektual selalu berkembang lebih cepat. Dengan adanya
perkembangan yang tidak sinkron ini diperlukan modifikasi dalam hal
pengasuhan baik oleh orangtua, guru maupun konselor agar anak dapat
berkembang optimal.3
eksternal
Otomatisasi pemrosesan infromasi secara cepat dan akurat, serta
pemanggilan informasi dari memori secara selektif.
2.3 ETIOLOGI
Secara luas telah disepakati bahwa baik itu genetik maupun lingkungan
memainkan peran dalam
dominan
dalam keberbakatan.
Orang
tua cerdas lebih mungkin untuk memiliki anak cerdas. Dalam studi jangka
panjang terhadap lebih dari 1.500 individu cerdas, Terman menemukan
bahwa subyeknya
Namun, tidak ada hubungan keturunan yang tepat. Beberapa orang tua ratarata memiliki anak dengan kecerdasan superior, sementara beberapa orang
tua lainnya memiliki anak cerdas dengan kemampuan biasa-biasa saja. Ada
juga orang tua cerdas yang memiliki anak rata-rata atau bahkan di bawah ratarata.5
Secara psikologis, bakat diyakini merupakan hadiah yang memiliki asalusul genetik dan setidaknya sebagian bawaan yang mungkin tidak tampak
jelas pada tahap-tahap awal, melainkan hanya kecenderungan-kecenderungan
bahwa anak mungkin memiliki bakat. Anak berbakat, terlepas dari mana ia
5
memungkinkan seseorang
yang memiliki
untuk mengungkapkan
kesempatan untuk
mengembangkan
bakatnya. Orang
kemampuannya
kemungkinan untuk mencetak pada tes kecerdasan agak lebih tinggi daripada
anak lain yang memiliki kemampuan asli sama tetapi mendapat pendidikan
yang sedikit.
Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan kemampuan
matematika sangat tinggi memiliki lobus frontal otak yang berbeda
dibandingkan dengan rata-rata siswa. Studi neuropsikologi mengklaim bahwa
dalam pengolahan informasi, individu-individu berbakat memiliki aktivitas
otak yang tinggi di hemisfer kanan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik
fisik dari otak mungkin berhubungan dengan proses bawaan di mana orangorang tertentu memperoleh bakat tingkat tinggi dan kemampuan di daerah
yang berbeda .6
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bakat dipengaruhi oleh
faktor biologis (nature) dan sosiologis (nurture). Ini semua terkait dengan
beberapa faktor eksternal lainnya di luar fisiologis anak. Singkatnya, untuk
dianggap sebagai gifted, seorang anak harus memiliki biologis (gen, struktur
otak ) dan lingkungan (pendidikan, keamanan emosional, dsb) yang baik
untuk meningkatkan dan mengeluarkan bakatnya.6
2.4 MASALAH YANG DIHADAPI ANAK GIFTED
Kondisi atau keadaan yang dialami oleh anak gifted ini merupakan suatu
keadaan yang membanggakan dan diidamkan bagi para orang tua. Namun
hanya sebagian kecil orang tua yang mampu memahi potensi tersebut. Dalam
banyak kasus justru muncul kendala yang dihadapi oleh anak gifted, yakni
berupa permasalahan:7
1.
2.
anak ini
Kurang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarnya, karena
mereka cenderung mandiri dan sulit untuk merasa nyaman dengan
3.
ditolak oleh lingkungannya, sulit bergaul dan kemudian menarik diri, bahkan
frustasi dengan keadaan yang mereka alami. Karena ada perbedaan yang
cukup jauh antara keadaan di sekeliling dengan kemampuannya yang jauh
lebih tinggi dibanding anak lain seusianya. Sementara itu memperjuangkan
pendidikan anak-anak dengan kecerdasan istimewa (gifted children) bukanlah
hal mudah. Hal ini karena:
1. Berbagai komponen baik masyarakat, orang tua, dan pihak sekolah masih
tidak memahami apa yang disebut anak cerdas istimewa (gifted children).
2. Pendidikan anak cerdas istimewa (gifted children) saat ini yang dikenal di
Indonesia hanyalah kelas akselerasi, padahal sementara itu pendidikan
model ini secara ilmiah sudah tidak disarankan lagi, karena terbukti justru
tidak memperhatikan faktor kreativitas berpikir serta perkembangan sosial
emosional seorang anak cerdas istimewa.
3. Karakteristik personalitas dan pola tumbuh kembang alamiah seorang
anak cerdas istimewa masih tidak dipahami secara luas, sehingga berbagai
kesulitan perkembangan seorang anak gifted tidak pernah dikenal oleh
pihak-pihak yang seharusnya menyantuninya, terutama pihak sekolah.
Sehingga anak-anak cerdas istimewa justru tidak diterima oleh institusi
7
apa yang
menjadi
minatnya.
Ia membutuhkan
penilaian
yang
baik
akanmenempatkan
dia
pada
posisi
yang
menguntungkan dalam arti tidak akan menuntut dia melakukan pekerjaan atau
kinerja yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Identifikasi ini biasanya
berguna bagi peramalan tentang kinrja tertentu di dalam waktu yang akan datang.7
Pola dan tahap identifkasi yang dilakukan di muka, yang terdiri dari
penjaringan dan penyaringan sebagai identifikasi kasar yang kemudian diperhalus
melalui suatu proses seleksi memiliki berbagai variasi, tergantung dari keperluan
Dengan demikian kini klasifikasi bakat juga mencakup kreativitas, motivasi dan
kepemimpinan.8
9
dan
kreativitas
dapat
dijaringmelalui
aspek
psikometrik,
aspek
10
memperoleh
penataran
dalam
pendidikan
anak
berbakat,
dapat
2.
3.
Tes kelompok kontra tes individual; Tes kelompok lebih banyak digunakan
dalamsistem pendidikan, pelayanan pegawai, industri dan militer. Tes
kelompokdirancang untuk sekelompok tertentu, biasanya tes kelompok
menyediakan lembar jawaban dan kunci-kunci tes. Bentuk tes kelompok
11
Pengukuran hasil belajar; Tes ini mengukur hasil belajar stelah mengikuti
prosespendidikan. Tes hasil belajar ini berbeda dengan tes bakat, tes
inteligensi, tes hasilbelajar pada umumnya merupakan evaluasi terminal
untuk menentukan kedudukanindividu setelah menyelesaikan suatu latihan
atau pendidikan tertentu.Penekanannya terutama pada apa yang dapat
dilakukan individu saat itu setelahmendapatkan pendidikan tertentu.
5.
Tes hasil belajar individual; Pada umumnya tes hasil belajar adalah tes
kelompokyang bermaksud membandingkan kemajuan belajar antar
individu sebaya, namun disini hanya hasil belajar individual saja. Di
Indonesia sering menggunakanpengukuran acuan norma (PAN) dan
pengukuran acuan kriteria (PAK).Di Indonesia nampaknya diperlukan
adanya standarisasi secara nasionaluntuk prosedur identifikasi anak
berbakat ini. Isu sentral dalam hal ini ialah bagaimanamenemukan model
yang
dianggap
paling
efektif
dari
segi
hasil
(daya
ramal
2.6 PENATALAKSANAAN
Kurangnya definisi yang jelas tentang karakteristik dan kebutuhan siswa
gifted dengan ketidakmampuan belajar dan protokol untuk identifikasi yang
unik, menyebabkan kurang adanya program khusus yang dikembangkan
dalam sistem sekolah untuk populasi ini. Sebagai contoh, sebuah survei di satu
negara menemukan bahwa sebagian besar sistem sekolah dilaporkan tidak
memiliki anak-anak berbakat dengan ketidakmampuan belajar di distrik
12
Beberapa
apapun tampaknya tepat, apakah itu berada dalam kelas khusus untuk siswa
berbakat dengan ketidakmampuan belajar atau lingkungan lain.
2. Kelas Khusus untuk Siswa Gifted dengan Ketidakmampuan Belajar
Banyak pendidik yang telah mempelajari anak-anak berbakat dengan
ketidakmampuan belajar telah menemukan bahwa, idealnya, para siswa ini
harus menerima instruksi sebagai kelompok khusus untuk setidaknya sebagian
dari hari dari seorang guru peka terhadap kebutuhan spesifik akademik, sosial,
dan psikologis mereka dan dengan rekan-rekan yang berbagi exceptionalities
ganda mereka. Sampai saat ini, namun, beberapa guru telah menerima
pelatihan khusus dalam mengetahui karakteristik siswa berbakat dengan
ketidakmampuan belajar, dan beberapa program terpisah untuk siswa ini ada.
Beberapa sekolah telah mengembangkan kelas khusus untuk populasi ini, dan
hibah Javits telah merangsang inisiatif program beberapa tambahan. Dalam
beberapa kasus, siswa tetap bersama-sama sepanjang hari , pada orang lain,
model ruang sumber daya digunakan dimana siswa berbakat dengan
ketidakmampuan belajar dibawa ke ruang sumber daya dengan siswa lain
yang berbagi exceptionalities ganda mereka .
The separate-class/all-day model untuk siswa dengan LD yang berbakat
sering dianjurkan bagi siswa dengan cacat paling serius. Misalnya, satu sistem
sekolah
mengidentifikasi
siswa
berbakat
dengan
berbagai
tingkat
14
umum juga harus menjadi sumber utama rujukan siswa berbakat dengan
ketidakmampuan belajar dengan layanan pendidikan khusus dan program
berbakat di sekolah mereka (Boodoo et al., 1989).
5. Program dan Layanan untuk Siswa Gifted
Akselerasi dan pengayaan dua pendekatan untuk memenuhi kebutuhan
yang berbakat . Percepatan dapat mencakup bergerak maju dari seseorang
teman sebayanya dalam penempatan kelas dan / atau materi pelajaran.
Percepatan materi pelajaran mungkin sangat bermanfaat sebagai kendaraan
untuk siswa berbakat dengan ketidakmampuan belajar untuk menerima
pekerjaan saja maju di daerah mereka kekuatan tanpa harus ditempatkan pada
tingkat yang sama di daerah mereka kelemahan . Sebagai contoh, siswa
berbakat matematis mungkin berlanjut cepat dengan langkah mereka sendiri
melalui kelas matematika dipercepat ( Benbow , 1986) , bahkan jika
ketidakmampuan belajar menimbulkan beberapa masalah bagi mereka dalam
menulis kreatif atau belajar bahasa asing . Selain itu, dengan adaptasi
moderat , seperti mendorong penggunaan kalkulator , pengolah kata , tes
dibatasi waktu , dan sebagainya , ada kemungkinan bahwa banyak siswa
berbakat dengan ketidakmampuan belajar dapat berhasil dalam program ketat
dan / atau percepatan di daerah mereka kekuatan . Fakta ini telah diakui dalam
beberapa tahun terakhir oleh perguruan tinggi selektif yang menyadari
manfaat beradaptasi dengan kebutuhan siswa berbakat akademis dengan
ketidakmampuan belajar ( misalnya , lihat Brown University , 1990).
6. Strategi pengajaran dan teknik adaptif
Terlepas dari model program yang dimanfaatkan atau pengaturan di mana
ia diajarkan, pentingnya gearing kurikulum untuk kekuatan, bukan kelemahan,
siswa berbakat akademis dengan ketidakmampuan belajar, dan memanfaatkan
berbagai strategi, adaptasi, dan akomodasi untuk membantu mereka berhasil,
secara luas diakui. Ukiran tugas besar menjadi unit yang lebih kecil, membuat
tugas-tugas yang bermakna, dan menggunakan memuji, rekan les, dan
kegiatan koperasi adalah beberapa teknik yang dapat membantu memastikan
keberhasilan. Model peran orang dewasa sukses penyandang cacat juga dapat
16
18
BAB III
KESIMPULAN
Di tataran publik istilah gifted pertama kali diperkenalkan oleh Sir
Francis Galton pada tahun 1869. Gifted dalam pengertian yang diperkenalkan
oleh Galton pada masa itu merujuk pada suatu bakat istimewa yang tidak
lazim dimiliki oleh manusia biasa yang ditunjukkan oleh seorang individu
dewasa. Menurut Galton keberbakatan istimewa ini adalah sesuatu yang
sifatnya diwariskan. Artinya keberbakatan istimewa adalah sesuatu potensi
yang menurun (genetically herediter). Anak-anak yang menunjukkan suatu
bentuk bakat yang istimewa ini kemudian lazim disebut sebagai gifted
children.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Saputra, Eko. 2013. Definisi anak Berbakat (GIFTED CHILD). http://thesecret-of-psychology-world.blogspot.com/2013/03/definisi-anakberbakat-gifted-child.htmldiakses 15 Desember 2016
2. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu & Aplikasi
Pendidikan. PT. IMTIMA.
3. Wandasari, Yettie. 2011. Faktor Protektif pada Penyesuaian Sosial Anak
Berbakat. INSAN. Vol. 13 No. 02. Suarabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Widya Mandala.
4. Muhammad, Jamila K.A.
Gema.
2012.
Giftedness
dan
Underachiever
Gifted.
Tarsidi,
Didi.
2013.
Anak-Anak
Berbakat
dalam
Pendidikan.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1957013
11986031-NIA_SUTISNA/AB/GIFTED.pdf
diunduh
tanggal
15
21
22