Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KODE ETIK DAN PROFESIONALISME

GURU PAK
“Kode Etik dan Profesionalisme Guru PAK dalam menghadapi Era Milenial
5.0 dalam Bingkai Corpus Delicti”

Disusun :

Natanael Difrera Prakastyo

2086171038

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI EKUMENE

JAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Tuhan Yesus Kristus, karena hikmat dan kasih
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini hingga selesai
dan tepat waktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang
telah memberikan tugas mata kuliah, memberikan banyak ilmu, dan tuntunan
supaya saya dapat mengerti hingga pada akhir perkuliahan.

Makalah ini berjudul “Kode Etik dan Profesionalisme Guru PAK dalam
menghadapi Era Milenial 5.0 dalam Bingkai Corpus Delicti”. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah
PAK Dewasa. Di dalam penulisan makalah ini menjelaskan tentang berbagai
kasus atau permasalahan di kalangan orang dewasa terkait di dalam
keluarga, sekolah, maupun Gereja.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah


ini dan masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan saya untuk dapat
memberikan umpan balik baik berupa kritik dan saran sebagai bahan untuk
memperbaiki diri kedepannya. Akhir kata, semoga penulisan makalah ini
dapat memberikan pemahaman baru dan dapat belajar dari kasus-kasus
yang sudah terjadi.

Penulis

Juni 2022
Bab 1
Pendahuluan
1. Latar belakang
Semakin bertambahnya zaman, dunia akan selalu diperhadapkan dengan
berbagai perubahan. Perubahan tersebut menuntut segala aspek supaya ikut
berkembang demi kemajuan zaman. Hingga sampai pada saat ini, sudah
banyak sekali perubahan yang telah dialami oleh umat manusia. Contohnya
dalam bidang ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan berbagai perubahan
lainnya yang menyebabkan manusia juga ikut berkembang. Perkembangan
dalam diri manusia tersebut menyangkut perubahan perspektif, perubahan
kebiasaan, perubahan karakter, dan lain sebagainya.

Perlu disadari bahwa sampai saat ini, telah banyak generasi yang telah di
lewati. Adapun diawali oleh generasi Mature (1946), baby Boomers (1947-
1964), generasi X (1965-1980), generasi Y atau Millennials (1981-1996),
generasi Z (1996-2010), dan hingga generasi Alpha atau 5.0 (2011-
sekarang). Masing-masing generasi memiliki perubahan dan saling mengisi
perubahan tersebut. Akan tetapi semakin bertambahnya zaman, banyak
orang yang salah dalam memanfaatkan teknologi. Hal ini akan membuat
mainset orang awam tentang teknologi menjadi buruk. Padahal teknologi
akan memudahkan kita dalam beraktivitas.

Seperti dalam dunia pendidikan saat ini, telah banyak sekali perubahan yang
digunakan dalam menjalankan proses pendidikan. Contohnya pada saat
pandemi covid-19 yang melanda seluruh negeri, dunia pendidikan dituntut
untuk bisa melanjutkannya di tengah-tengah permasalahan yang berat ini.
Dunia pendidikan berubah dari yang semula bertatapan muka berubah
menjadi daring. Sistem daring sebenarnya memudahkan pendidik untuk
memberikan ilmu di berbagai tempat tanpa harus bertatapan muka. Dengan
mengunduh aplikasi seperti zoom cloud meeting, pendidik dan peserta didik
akan bertatapan muka secara online tanpa bersentuhan langsung. Hal ini
akan sangat mempermudah dunia pendidikan untuk bisa tetap berjalan di
tengah permasalahan dunia yang tiada hentinya. Inilah gunanya teknologi
yang berkembang dengan sangat pesat dan hal ini disambut positif oleh
banyak kalangan masyarakat karena dapat mempermudah aktifitas mereka.

Namun yang menjadi permasalahan disini yaitu dengan mudahnya teknologi,


maka tidak jarang masyarakat yang malah terjerumus di dalamnya. Dunia
pendidikan dengan berbagai cara tidak boleh terlena bahkan tidak boleh
salah dalam pemanfaatan teknologi. Guru harus semaksimal mungkin
meningkatkan perhatian siswa agar tidak terjerumus dalam perkembangan
zaman yang membawanya ke hal yang negatif 1. Inilah yang menjadi
permasalahan para pendidik atau guru dalam memanfaatkan teknologi. Guru
harus berhati-hati dalam mendidik siswa supaya bukan hanya mendapatkan
pengetahuan knowladge, akan tetapi pendidikan moral dan karakter. Apalagi
menjadi guru PAK, bukan hanya pengetahuan dan moral saja yang diajarkan,
akan tetapi spiritualitas siswa juga harus menjadi fokus utamanya. Guru PAK
juga diharapkan dapat membimbing siswa untuk dapat memiliki kehidupan
yang baik seperti yang telah Tuhan Yesus ajarkan. Hal ini akan mendorong
siswa untuk dapat bertahan di tengah-tengah perubahan zaman yang
semakin pesat.

Inti pembahasan dari makalah ini ialah bagaimana seorang guru dapat
menghadapi serta membimbing siswa di era milenial ini terkhusus dalam
bingkai corpus delicti. Karena perubahan zaman yang segalanya instan,
maka hal ini sangatlah perlu diperhatikan supaya iman yang dimiliki tidak
pudar serta tidak dapat dengan mudah terseret arus dunia yang semakin
buruk. Dengan profesional, guru di harapkan dapat mengatasi berbagai
permasalahan dengan segala metode yang ada di zaman ini.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas. Maka dapat dirumuskan
beberapa pokok permasalahan yang menyangkut kode etik dan
profesionalisme guru di era milenial 5.0 dalam bingkai corpus delicti. Serta
dapat disusun dalam bentuk pertanyaan :

3. Apa saja peran Guru PAK di era milenial 5.0?

4. Apa saja hambatan Guru PAK di era milenial 5.0?


1
Nimah and Suntarti, “Literasi Digital untuk Guru di Era Society 5.0.”
5. Apa metode Guru PAK dalam mendidik siswa di era milenial 5.0?

6. Bagaimana peran Guru PAK dalam bingkai corpus delicti?

7. Tujuan
Adapun tujuan makalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan peran Guru PAK di era milenial 5.0

2. Mendeskripsikan hambatan yang dialami Guru PAK di era milenial


5.0

3. Mendeskripsikan metode yang dipakai Guru PAK dalam mendidik

4. Mendeskripsikan peran Guru PAK dalam bingkai corpus delicti


Bab 2
Pembahasan
A. ISI
Dengan kemanujuan teknologi di era milenial 5.0, hal ini berpengaruh positif
maupun negatif bagi dunia pendidikan. Kemajuan teknologi tersebut ditandai
dengan beberapa peningkatan penunjang terkhusus dalam dunia pendidikan
seperti sumber daya komunikasi, teknologi penunjang pendidikan, dan media
atau sarana prasarana pendidikan. Oleh sebab itu Guru PAK harus benar-
benarkan meningkatkan kualitasnya supaya dapat beriringan dengan
perkembangan zaman. Guru PAK harus profesional dan cakap dalam
menyikapi era milenial 5.0 ini2.

Guru PAK memiliki peran yang sangat singnifikan bagi perkembangan ilmu
serta kualitas spiritual dari muridnya. Selain memiliki kompetensi yang di
dalamnya termuat kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial, seorang Guru PAK harus memahami peranan yang seutuhnya sebagai
seorang pendidik. Terlepas dari perkembangan zaman, ada beberapa poin
yang harus dipahami pendidik untuk dapat bertahan di era milenial 5.0 3 :

1. Guru PAK sebagai pendidik utama bagi siswa

Walaupun pekembangan zaman yang begitu pesat hingga sampai pada


era milenial 5.0 yang hampir segalanya instan, seorang Guru PAK tetap
menjadi pendidik utama bagi siswanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa Guru
PAK memiliki peranan yang penting bagi siswanya seperti memberi
teladan seperti Kristus, menunjukkan rasa mengasihi, dan memberikan
pengetahuan yang baik tentang Alkitab sehingga siswa dapat mengenal
Tuhan dengan benar.

2. Guru PAK sebagai orang tua di sekolah

Selain sebagai pendidik, seorang Guru PAK juga menjadi orang tua bagi
siswa di sekolah. Orang tua yang berkewajiban untuk memberi didikan
dan teladan yang baik. Dan juga perhatian bagi siswanya.
2
Kurniawan, S.Th., M.Pd.K, PAK Remaja.
3
Kompasiana.com, “Peran Guru di Era Milenial.”
3. Guru PAK harus memberikan arahan yang benar

Sebagai seorang Guru yang mengajarkan agama Kristen, seorang Guru


PAK harus memberikan arahan yang benar sesuai dengan yang di
firmankan Allah di dalam Alkitab. Arahan yang diberikan bisa lewat
perilaku sehari-hari kepada siswa ataupun didikan agar siswa tersebut
memiliki dasar yang benar sebagai orang Kristen.

4. Guru PAK harus memberikan pendidikan karakter

Salah satu tugas terpenting Guru PAK adalah memberikan pendidikan


karakter yang sesuai dengan kebenaran Alkitab. Akan tetapi Guru PAK
juga harus memiliki teladan hidup atau karakter yang sesuai dengan
Kristus agar ilmu yang di miliki dapat tersalurkan ke anak didik.

5. Guru PAK sebagai ruang untuk siswa bercerita

Seorang Guru PAK harus benar-benar memiliki hati yang lembut untuk
siap mendengarkan segala keluh kesah peserta didiknya. Tidak jarang
peserta didik yang memiliki masalah dalam keluarga maupun
pergaulannya. Di sinilah peran Guru PAK untuk menjadi pendengar dan
sekaligus memberikan solusi yang bijak kepada siswa sesuai dengan
bimbingan Roh Kudus. Maka Guru PAK harus memiliki kehidupan spiritual
yang kudus agar Roh Kudus dapat bekerja di dalam kehidupannya.

Dari hal tersebut, Guru PAK memiliki bagian yang sangat kompleks demi
perkembangan siswa di era milenial 5.0 ini. Tidak hanya teori yang hanya di
berikan kepada siswa, namun sebagai seorang Guru PAK di era milenial 5.0
yang segalanya instan dan dapat dilewati secara online, maka sudah menjadi
suatu kewajiban Guru PAK untuk dapat memiliki pengalaman pembelajaran
bersama dengan siswa4. Guru PAK tidak hanya menjadi ”Guru” saja,
melainkan juga menjadi orang tua bagi siswa agar siswa menjadi nyaman
saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Akan tetapi yang perlu diperhatikan disini yaitu di dalam era milenial 5.0
yang sudah maju, instan, cepat, dan mudah, maka akan dijumpai berbagai
hambatan yang dapat mempersulit seorang Guru PAK dalam menjalankan

4
Franky, MM, Pendidik Andal Di Era Milenial.
tugas dan tanggung jawabnya yang penting tersebut. Hambatan yang dialami
seorang Guru PAK tidak hanya terletak di sarana maupun prasarana saja,
melainkan pengetahuan yang dimiliki Guru PAK harusnya dapat mengikuti
perkembangan zaman.

Tidak jarang beberapa Guru PAK tidak mau memperbaharui kualitas


mereka apalagi jika seorang Guru PAK tersebut sudah terdistrak oleh
pemberitaan kebohongan tentang dampak negatif dari perkembangan zaman
ini. Guru PAK tersebut tidak hanya mempersulit dirinya sendiri, akan tetapi
juga mempersulit siswa karena proses pembelajaran yang di lakukan akan
membuat siswa tersebut merasa bosan. Guru PAK yang tidak menggunakan
sarana dan prasarana atau teknologi dengan benar, maka akan merugikan
diri sendiri maupun banyak pihak.

Apalagi pada zaman milenial 5.0, tidak jarang siswa yang lebih dahulu
menguasai teknologi dibandingkan dengan gurunya. Siswa akan lebih tertarik
dengan dunia online atau gawai mereka apabila mereka sudah termakan oleh
dapat negatif dari perkembangan zaman ini. Maka pembelajaran di kelaspun
tidak kembali efektif apabila fokus perhatian siswa sudah salah. Banyak
hambatan yang akan dilalui oleh seorang Guru PAK yang disebabkan oleh
siswa yang sudah tidak fokus kepada pembelajaran. Seperti contoh, siswa
tersebut akan lebih memilih bermain game, social media, chatting, dan
berselancar di dunia internet tanpa ada arahan dengan benar. Hambatan
tersebut akan dilalui guru secara khusus Guru PAK karena karakter mereka
tidak bisa kita kuasai.

Melalui perkembangan teknologi, semua orang termasuk semua kalangan


akan bebas mengakses berbagai hal di dalam internet 5. Maka sebagai Guru
PAK harus memiliki strategi dan metode yang harus dikuasai sebagai bahan
untuk mendidik siswa. Ada lima strategi yang dikembangkan oleh para ahli
yang disingkat REACT6 :

1. Relating, artinya belajar harus dikaitkan dengan pengalaman nyata.

5
Kurniawan, S.Th., M.Pd.K, PAK Remaja, 40.
6
Daud, “Strategi Guru Mengajar Di Era Milenial.”
2. Experiencing, artinya belajar ditentukan pada penggalian, penemuan, dan
penciptaan.

3. Applying, artinya dengan belajar akan mendapatkan pengetahuan lalu


dipraktekkan dalam konteks pemanfaatannya.

4. Cooperating, artinya belajar dapat dilakukan melalui konteks komunikasi


interpersonal, pemakaian bersama, dan sebagainya

5. Transfering, artinya belajar dapat melalui pemanfaatan pengetahuan yang


dilakukan dalam berbagai situasi atau konteks.

Strategi tersebut akan menuntun kita kepada strategi yang efektif yang
dapat digunakan seorang Guru PAK dalam mendidik siswanya. Proses
pembelajaran tidak hanya berlangsung di kelas, melainkan dapat dilakukan
dimana saja, kapan saja, dan melalui berbagai teknologi tanpa
menghilangkan peranan Guru PAK di dalamnya 7. Lalu strategi yang dilakukan
Guru PAK di dalam kelas adalah dengan menggunakan teknologi sebagai
penunjang pembelajaran. Hal ini tidaklah mengikis ilmu yang akan diberikan,
melainkan dapat mempermudah proses pembelajaran. Seperti contoh
menggunakan website yang di dalamnya banyak mengandung pengetahuan
tentang Alkitab. Namun hal tersebut tidak bisa terlepas dari peranan Guru
PAK yang membimbing siswa tersebut dalam mengakses berbagai hal di
dalam internet. Guru PAK juga dapat mengembangkan strategi tersebut
dengan memasukkannya dalam kurikulum. Kurikulum harus dapat memuat
pembelajaran yang efektif untuk siswa.

Adapun beberapa strategi yang masih dapat digunakan di era milenial 5.0
ini :

1. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran ini berguna untuk segala jenis peserta didik. Apalagi di


zaman milenial, kita tidak dapat dengan mudah mengetahui bagaimana
sifat siswa.

2. Strategi Elaborasi

7
Harmadi and Jatmiko, “Pembelajaran Efektif Pendidikan Agama Kristen Generasi Milenial.”
Strategi ini dapat mendorong pemahaman dan mengingat pengetahuan
siswa karena mereka akan menciptakan hubungan antara informasi yang
baru didapat dengan pengetahuan yang sudah ada dalam dirinya. Guru
PAK dapat menstimulus siswa dengan cara ini agar siswa dapat lebih
tertarik untuk menggali berbagai hal tentang agama.

3. Strategi pemberian Motivasi dan Emosi

Motivasi yang dimiliki siswa dapat berpengaruh besar bagi pembelajaran


yang berhasil. Hal ini menyangkut kecerdasan, minat, dan pengetahuan
yang dimiliki. Maka strategi ini akan memberikan penguatan yang positif
dengan cara memengaruhi durasi dan intensitas tindakan yang diberikan
seorang guru. Semakin Guru PAK intens memberikan pengetahuan
kepada siswa, maka pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan lancar.

4. Strategi Pemberian Revisi

Strategi ini akan memberikan semangat bagi siswa untuk dapat intens
belajar. Hal ini sangat bermanfaat karena akan membuat siswa tersebut
memiliki pengetahuan yang cukup luas di tengah-tengah perkembangan
zaman ini.

5. Strategi Pengorganisasian

Dengan melakukan pengelompokkan bagi siswa yang kurang dapat


mengikuti pembelajaran, maka hal tersebut akan mendorong siswa untuk
sama-sama belajar satu sama lain. Hal ini akan membuat siswa mandiri
untuk saling menopang satu sama lain. Lalu dapat meningkatkan jiwa
kepedulian sosial terhadap sesamanya.

6. Strategi Pengontrolan

Strategi ini dapat membantu memeriksa proses pembelajaran. Guru dapat


memperhatikan serta membimbing siswa apabila sudah dirasa jauh dari
kebenaran. Strategi ini diberikan guru dengan cara membimbing, lalu
siswa tersebut akan mengikuti sesuai dengan arahan guru tersebut 8.

8
Kumala Dewi, S.Pd et al., Strategi Dan Pendekatan Pembelajaran Di Era Milenial, 11–17.
Peranan sebagai guru tidak akan terhilang karena perkembangan zaman.
Malahan akan membantu guru untuk dapat mengembangkan teknologi yang ada
demi kelancaran proses pembelajaran. Perkembangan zaman akan membantu guru
dan siswa untuk sama-sama berintegrasi mengembangkan ilmu pengetahuan yang
ada untuk mendapatkan pengetahuan yang baru tentang dunia ini. Terkhusus Guru
PAK, akan membuat pembelajaran tentang kebenaran tidak monoton, melainkan
akan lebih berwarna. Penyampaian kebenaran akan lebih merasuk kedalam pikiran
dan perasaan siswa agar dapat di terapkan dalam kehidupan siswa tersebut.

B. Corpus Delicti
Seiring berkembangnya zaman, maka banyak sekali kebenaran yang diajarkan
dan hal itu belum tentu benar. Miris sekali jika seseorang tidak mengetahui apa
tugas dan tanggung jawabnya selama di bumi ini. Corpus Delicti berbicara tentang
prinsip kejahatan harus dibuktikan telah terjadi sebelum seseorang dapat dihukum
karena melakukan kejahatan tersebut 9. Hali ini menyangkut iblis sebagai sumber
kejahatan tersebut.

Di dalam Alkitab menunjukkan bahwa adanya hukum atau peraturan mengenai


kodrat atau natur. Hukum tertuju pada manusia, dan hal itu harus ditaati sebagai
manusia. Manusia diciptakan dalam keadaan berpotensi unutk berubah dan
mengalami perkembangan. Hal ini sudah mencontohkan Adam dan Hawa yang juga
mengalami proses perubahan. Bukan hanya fisik melainkan mengalami proses
penuaan. Akan tetapi Alkitab tidak menjelaskan seberapa jauh keserupaan dengan
Allah. Dan juga tidak dijelaskan seberapa jauh manusia dapat mengembangkan diri.
Hal ini dapat berpotensi melenceng dari kehendak Allah.

Manusia memiliki moral, dan moral tersebut akan berpotensi untuk


mengembangkan kepribadian manusia tersebut. Apa memilih unutk sempurna
seperti Bapa atau malah terhilang dari hadapan-Nya. Dalam hal ini manusia juga
dapat berpotensi untuk menang melawan kejahatan dan manusia dilengkapi
kemampuan untuk menakhlukkan hal tersebut, yaitu memilih untun taat kepada
Allah10.

Berbicara mengenai “Kode Etik dan Profesionalisme Guru PAK dalam


menghadapi Era Milenial 5.0 dalam Bingkai Corpus Delicti”, seorang Guru harus
9
“Corpus delicti.”
10
Sabdono, Corpus Delicti, 80.
memiliki kehidupan spiritual yang taat, kudus, dan tak bercacat cela dihadapan
Allah. Seorang Guru PAK bukan hanya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
pendidik di sekolah atau gereja, melainkan harus memiliki kehidupan yang menjadi
terang dan garam bagi sesama. Hal tersebut dibarengi dengan taat dengan Allah
Bapa. Tidak bisa dipungkiri bahwa di dalam dunia ini sudah sangat rusak. Malahan
sudah melenceng dari kehendak Allah Bapa di surga. Namun sebagai seorang Guru
PAK, guru yang mendidik dibidang keagamaan khususnya agama Kristen, haruslah
memberikan contoh yang benar kepada semua orang. Hal ini akan membuktikan
bahwa kejahatan yang dilakukan iblis bisa kita patahkan.

Zaman milenial 5.0 yang segalanya instan, akan membuat banyak orang terlena
dengan kemudahannya. Namun sebagai seorang Guru PAK, kita tidak boleh ikut
terjerumus atau bahkan kehilangan fokus yang sebenarnya. Memang Allah Bapa
mengizinkan semuanya terjadi, namun hal tersebut tidak terlepas dari kontrol tangan
Allah Bapa. Sebagai seorang Guru PAK harus dengan tegas menolak segala
keinginan daging dan memilih untuk melakukan kebenaran.

Maka sebagai seorang Guru PAK yang berada di zaman milenial 5.0, harus
benar-benar bergelut dengan dirinya sendiri. Hal ini dilakukan agar dapat selesai
dengan dosa dan mulai menghidupi firman Tuhan. Melakukannya dengan takut dan
gentar serta taat kepada Allah Bapa, maka Guru PAK sebagai salah satu
pembuktikan yang sempurna untuk dapat mengalahkan iblis atau kejahatan
tersebut.
Bab 3

Penutup
A. Kesimpulan
Kita tidak bisa melarang perkembangan zaman itu berhenti. Namun yang
perlu kita lakukan sebagai seorang Guru PAK yaitu tetap memiliki kehidupan yang
takut akan Tuhan, taat kepada-Nya, dan menghindari kejahatan. Zaman akan
semakin bertambah, dan perkembangan teknologi akan semakin meningkat serta
sangat cepat, maka Guru PAK harus fokus dan cermat untuk dapat mengikuti
arusnya. Guru tidak boleh terlena oleh kenikmatan dunia yang hanya sementara. Hal
tersebut akan membuat Guru PAK tersebut tidak dapat menyalurkan spirit mereka
kepada peserta didik ataupun lingkungannya. Pembuktian bahwa iblis bersalah
harus kita takhlukkan supaya dapat menyenangkan hati Bapa.

Oleh sebab itu, seorang Guru PAK harus memilih untuk tetap berhubungan
intim dengan Tuhan, duduk di kaki-Nya, dan terus berkomunikasi dengan Tuhan. Hal
ini dilakukan agar tugas utama sebagai seorang manusia dan seorang guru dapat
dijalankan dengan sempurna sesuai dengan kehendaknya. Dan hal ini bukan hanya
berdampak kepada segelintir orang, melainkan akan berdampak kepada semua
orang. Kebenaran harus selalu di tegakkan dan kita sebagai seorang Guru PAK
harus memiilki fondasi yang kuat untuk tidak dapat dengan mudah ikut arus dunia.
Guru PAK dengan segala kompetensinya harus menjadi teladan bagi sesama dan
hal tersebut harus dilaksanakan agar memuliakan nama Allah Bapa di surga.
Daftar Pustaka
“Corpus delicti.” In Wikipedia, June 5, 2022.
https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Corpus_delicti&oldid=1091721527.

Daud, Ahmad. “Strategi Guru Mengajar Di Era Milenial.” Al-Mutharahah:


Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan 17, no. 1 (May 10, 2020): 29–
42. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v17i1.72.

Franky, MM, Dr. Pendidik Andal Di Era Milenial. Bandung: Program


Pascasarjana Universitas Profesor Doktor Moestopo, 2019.

Harmadi, Mariani, and Agung Jatmiko. “Pembelajaran Efektif Pendidikan


Agama Kristen Generasi Milenial.” PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan
Agama Kristen 16, no. 1 (May 29, 2020): 62–74.
https://doi.org/10.46494/psc.v16i1.72.

Kompasiana.com. “Peran Guru di Era Milenial.” KOMPASIANA, March 18,


2020.
https://www.kompasiana.com/diajengjuwitaningrum3533/5e721a38097f363fe
61158a2/peran-guru-di-era-milenial.

Kumala Dewi, S.Pd, Atika, Hasanuddin Manurung, M.Pd.K, Agus Yulistiyono,


Kadek Ayu ariningsih, Ratna Wahyu Wulandari, Ali Rif’an, and Erpin Harahap.
Strategi Dan Pendekatan Pembelajaran Di Era Milenial. Tasikmalaya: Edu
Publisher, 2020.

Kurniawan, S.Th., M.Pd.K, Johanes. PAK Remaja. Jakarta: Ekumene


Literature, n.d.

Nimah, Izzatun, and Nanik Suntarti. “Literasi Digital untuk Guru di Era Society
5.0” 02, no. 01 (n.d.): 8.

Sabdono, Erastus. Corpus Delicti, n.d.

Anda mungkin juga menyukai