KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-
Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam,
yang disajikan berdasarkan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Reorientasi Peran dan
Fungsi Guru Diera Globalisasi. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Kapita Selekta
Pendidikan Agama Islam yaitu Bapak Wahyudin, S.Ag,
M.Ag
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih
Tembilahan,02 Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR..................................... II
DAFTAR ISI......................................... III
BAB 1 PENDAHULUAN.................................. 1
A. LATAR BELAKANG.............................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................. 2
A. PENGERTIAN REORIENTASI GURU................. 2
B. REORIENTASI PERAN GURU DIERA GLOBALISASI.... 3
C. REORIENTASI FUNGSI GURU DIERA GLOBALISASI... 6
BAB III PENUTUP.................................... 9
A. KESIMPULAN.................................. 9
B. SARAN....................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini peran dan fungsi guru tengah
mengalami perubahan secara drastic dan mendasar
sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan serta
budaya global yang mengutamakan ilmu dan
tekhnologi.
Dampak era globalisasi yang demikian itu pada
tahap selanjutnya mempengaruhi lahirnya perubahan
orientasi peran, dan fungsi guru.Penggunaan sains
dan tekhnologi menyebabkan semakin mengecilnya
peran dan fungsi guru, karena banyaknya tugas-tugas
keguruan seperti penyampaian informasi dan
pendidikan ketrampilan yang sudah tergantikan
tekhnologi.
Hal ini tentu sangat menyedihkan, karena
sebagaiman yang kita tahu bahwa tugas dan peran
guru sangatlah berpengaruh besar terhadap murid
didiknya.Atas dasar inilah penulis ingin
menjelaskan tentang reorientasi peran dan fungsi
guru di era globalisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan reoroentasi guru ?
2. Bagaimana reorientasi peran guru diera
globalisasi ?
3. Bagaimana reorientasi fungsi guru diera
globalisasi ?
BAB II
1
PEMBAHASAN
Reorientasi Peran Dan Fungsi Guru Diera globalisasi
2
dimintakan, karena peran guru beralih menjadi
fungsi-fungsi kebendaan.
Jabatan guru sebagai tenaga professional saat
ini lebih dilihat sebagai pekerjaan tukang yang
tunduk pada hukum transaksional materialistik, yakni
mengukur peran, fungsi, dan tugasnya dari jabatan
yang diberikan kepadanya sebagai material atau
bayaran yang diberikan kepadanya.
3
kemampuan antisipasi dapat dilakukan dengan cara
guru mempersiapkan sarana prasarana dan segala
sesuatunya agar tidak terjadi kendala dalam proses
KBM.
2. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah
Seorang pendidik perlu melakukan pendekatan
terhadap peserta didiknya untuk dapat mengenali
dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh
peserta didiknya.
3. Kemampuan melakukan reorientasi
Sikap terhadap suatu hal. Guru perlu
menentukan acuan-acuan apa saja yang akan dicapai
Sebagai pendidik, guru harus mampu melakukan
reorientasi yaitu meninjau kembali suatu wawasan
dan menetukan dan membuat peserta didiknya yakin
dan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Keterampilan mengatur diri (managing self skills),
Mendorong diri sendiri untuk mau mengatur
semua unsur kemampuan pribadi, mengendalikan
kemauan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan
mengembangkan berbagai segi dari kehidupan pribadi
agar lebih sempurna.
5. keterampilan berkomunikasi (communicating skills),
Keterampilan berkomunikasi adalah
keterampilan utama yang harus dimiliki untuk mampu
membina hubungan yang sehat dimana saja, di
lingkungan sosial, sekolah, usaha dan perkantoran,
di kebun atau dimana saja. Sebagian besar masalah
yang timbul dalam kehidupan sosial adalah masalah
komunikasi. Jika keterampilan komunikasi dimiliki
4
maka akan sangat besar membantu meminimalisasi
potensi konflik sekaligus membuka peluang sukses.
6. Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of
managing people and tasks)
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
guru agar dapat mengelola peserta didiknya
sekaligus tugas keguruanya agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan. Mengelola orang dengan
mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki
empati terhadap apa yang dirasakan orang lain.
Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih
efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Inilah yang disebut Stephen Covey sebagai
komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih
dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini
merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia
secara efektif. Dari segi tugas,guru berfungsi
memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat
belajar lebih giat, dan memberikan tugas kepada
siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaan
individual peserta pendidik.
7. Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan
(mobilizing innovation and change).
Kemampuan mobilisasi perkembangan dan
perubahan yaitu guru berfungsi melakukan kegiatan
kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara,
atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran agar
pembelajaran bermakna dan melahirkan pendidikan
yang berkualitas. Guru bertanggung jawab untuk
mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai
generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan
5
dan guru berperan untuk menyampaikan berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
masyarakat.
6
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik,
bahkan bagi orang tua. Sebagai pengarah guru harus
mampu mengantarkan peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi mengarahkan peserta
didik dalam mengambil suatu keputusan dan
menentukan jati dirinya.
5. Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan
latihan keteramplan, baik intelektual maupun
motorik sehingga menuntut geru untuk bertindak
sebagai pelatih, yang bertugas untuk melatih
peserta didik dalam menentukan kompetensi dasar
sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
6. Guru sebagai penilai
Penilaian evaluasi merupakan aspek pembelajaran
yang paling kompleks karena banyak melibatkan latar
belakang dan hubungan serta variabel lain yang
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks
yang hampir tidak dapat dipisahkan dengan setiap
segi penilaian.2
7
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata reorientasi yang dimaksud adalah peninjauan
kembali terhadap wawasan untuk menentukan suatu sikap.
Guru adalah salah satu komponen pendidikan yang
memiliki peran dan fungsi yang amat strategis.
Namun saat ini peran dan fungsi guru tengah
mengalami perubahan secara drastis dan mendasar sebagai
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan serta budaya
global yang mengutamakan ilmu dan tekhnologi, rasio dan
panca indra, dan materi yang berbasis anthropo-centris
(mengandalkan kemampuan manusia semata). Dampak era
globalisasi yang demikian itu pada tahap selanjutnya
mempengaruhi lahirnya perubahan orientasi peran dan
fungsi guru. Dampak era globalisasi yang demikian itu
8
pada tahap selanjutnya mempengaruhi lahirnya perubahan
orientasi peran, dan fungsi guru, penggunaan sains dan
tekhnologi menyebabkan semakin mengecilnya peran dan
fungsi guru, karena banyaknya tugas-tugas keguruan
seperti penyampaian informasi dan pendidikan
keterampilan yang sudah tergantikan tekhnologi.
DAFTAR PUSTAKA