Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BELAJAR PEMBELAJARAN
( Peran Guru Sebagai Insan Multi Dimensi )
Dosen Pengajar : Yusrianto Sholeh M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Muhammad Guntur : 1822211048
Mufatihatut Taubah : 1822211047
Sahrul Maulana : 1822211060
Siti Riyani : 1822211067

Program Studi Pendidikan Ekonomi


STKIP PGRI Bangkalan
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Pertama tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadiran Allah SWT, karena telah
melimpahkan berkat dan rahmatnya kepada kami semua sehingga, kami kelompok 6 bisa
menyelesaikan tugas mata kuliah “Belajar Pembelajaran” yang membahas tentang materi “ Peran
Guru Sebagai Insan Multi Dimensi”.
Kami bisa menyelesaikan makalah ini dikarenakan kerja sama yang telah kami lakukan dalam hal
penyusunan, pencarian materi, hingga akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran supaya kedepannya kami bisa membuat
makalah yang lebih baik lagi dan bisa bermanfaat kedepannya.
Sekali lagi, kami dari kelompok 6 mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya atas
dukungannya

Wassalamualaikum Wr Wb

Bangkalan 15 November 2019

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di dalam pembelajaran, apakah itu pembelajaran konvensional yang berorientasi teacher


centered maupun dalam pembelajaran yang berorientasi student centered. Sesunggunya
peran guru sangatlah unikdan boleh dikatakan tak tergantikan. Jika kita mengingat teori
ZPD dari vigotsky, walaupun model pembelajaran konstruktivis lebih berorientasi pada
student centered, guru yang bersandangan fasilitator dalam membantu siswa, toh tetap
perannya sebagai guru, sebagai orang dewasa yang karena kompetensinya siap membantu
siswa beranjak menuju struktur kognitif yang lebih kompleks dalam perkembangan
terdekatnya.

Terkait dengan sandangan yang mau tidak mau harus diterima guru,di dalam makalah kami
ini, kami akan membahas mengenai Guru propesional yang efektif dan guru yang unggul
(the exellence teacher) dan juga banayaknya teori yang telah di paparkan oleh para pakar
pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Peran Guru Sebagai Insan Multidimensi?


2. Ada Beberapa Karakteristik Guru yang Unggul?
3. Bagaimana Landasan Pembelajaran?
4. Bagaimana Kondisi Ideal Pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran guru sebagai insan multidimensi.


2. Untuk mengetahui karakteristik guru unggul.
3. Untuk mengetahui Landasan Pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kondisi ideal pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Guru Sebagai Insan Multidimensi
Sebagai guru profesional yang efektif dan unggul, banyak teori yang telah di paparkan
oleh para pakar pendidikan. Antara lain, Gage dan Berliner (1975) melihat ada tiga fungsi
utama guru dalam pembelajaran, yaitu perencanaan (planner) pelaksanaan dan pengelola
(organizer) dan penilai (evaluator). pendidikan sebagai media dan wahana transfer sistem
nilai berpendapat bahwa ada lima peran dan fungsi guru, yaitu sebagai konservator
(pemelihara) sistem nilai yg merupakan sumber norma-norma kedewasaan, inovator
(pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan, sebagai transmitor (penerus) sistem nilai
tersebut kepada peserta didik, transvormator (penerjemah) sistem nilai tersebut melalui
penjelmaan dalam pribadi dan perilaku, melalui proses interaksinya dengan peserta didik,
serta organisator (penyelenggaraan) terciptanya proses adukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam proses tranformasi sistem nilai.

Semetara itu Ivor K.Davies (Fajar, 2002) mengunggkapkan ada enam peran dan fungsi
guru yakni:
1. Perancang adegan (a scene designer) dengan asumsi suasana pembelajaran adalah
sesuatu teater dengan guru sebagai sutradaranya,.
2. Pembangunan (a builder) membangun kecakapan dan keterampilan peserta didik
secara utuh.
3. Pembelajar (a learner) sudah diungkap di depan bahwa sambil mengajar guru
belajar, sehingga siswa adalah seorang co-learner.
4. Penggagas dan Pelaksana emansipasi (an emancipator) guru harus secara adil
memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan potensinya dengan
tidak memandang jenis kelamin, ras,bangsa,suku,agama dan posisi sosial
ekonominya.
5. Pemelihara dan Pelestari (a conserver) melalaui pembelajaran guru melakukan
pelestarian nilai-nilai leluhur bangsa.
6. Peraih Titik Puncak (a culminater) guru merancang pembelajaran dari awal sampai
akhir atau (Kulminasi) dari yang sederhana menuju yang kompleks, selanjutnya
bersama siswa meraih titik puncak berupa kesuksesan pembelajaran.

B. Karakteristik Guru yang Unggul

1. Guru Sebagai Guru


Mendiik bukanlaha tugas yang sebenarnya,pendidk dan sesungguhnya harus
mampu membawa orang lain beranjak dari kegelapan menuju suatu perencanaan
yang terang benderang. Inilah sandangan pokok seorang guru. Istilah guru dengan
demikian memiliki konotasi yang agung. Dalam agama, salah satu fungsi rabb,
Tuhan adalah guru. Sehingga guru sebagai guru sebenarnya merupakan insan
kamil, manusia unggul yang mampu beradaptasi dan melakukan transformasi diri
dan senantiasa bergelut dari suatu perbaikan ke perbaikan yang lain. Dalam istilah
filsafat manusia, manusia yang demikian disebut homo concors,manusia adaptif
transformatif. Selanjutnya guru sebagai pengajar yang unggul membantu para
siswa pembelajaran untuk mengembangkan cara-cara belajarnya sendiri.
Hal yang penting di sini, guru sebagai seseorang yangy menerangkan (explainer)
harus selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya
sehingga sesuatu yang tampak sukar dan kompleks menjadi lebih bermakna bagi
siswa karena dia memperoleh pemahaman.

2. Guru Sebagai Teladan


Guru adalah model mental yang hidup bagi siswa. Dan juga Guru uswah hasanah
(teladan yang baik) ,sedangkan ini memang cukup berat bagi guru, tetapi tak
terlelakan, apalagi pada tingkat pendidikan dasar. Bagi anak TK dan SD guru
merupakan segala galanya. Alhasil sering kali siswa-siswa pemula tersebut
memandang apa saja yang dikatakan gurunya sebagai yang benar,peran guru yaitu
sentral, sehinga sekali guru membuat keslahan,kesalahan semacam ini akan lama
dikenang siswa.

Kualitas dan kekuatan dari teladan seorang guru berkaitan erat dengan karakter dan
keektivitas guru. Makin efektif seorang guru maka makin tinggi pula potensi dan
kekuatannya sebagai teladan.kualitas semacam ini akan membuatnya terampil di
dalam pembelajaran, sehingga mampu memberi imajinasi, kegairahan,makna bagi
pembelajaran dan pada gilirannya memberikan catuh energi kepada guru sebagai
teladan. Teladan yang efektif akan mampu memberi semanagat dan keberanian
kepada para siswa untuk belajar.

3. Guru Sebagai Penasehat


Setiap guru merupakan penasihat. Karena tingkat kedewasaannya serta
pengalamannya yang lebih, lebih banyak “makan asam garam”, maka setiap guru
berfungsi sebagai penasehat. Tempaan pengalaman dalam menyelesaikan berbagai
masalah kehidupan membuat guru sebagai orang dewasa mampu mengembangkan
berbagai metode, kiat dan cara untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan
masalah kehidupan. Dan seorang guru harus mau terbuka dan mau berbagi, tidak
merasa risih dan terganggu karna di jadikan tempat “curhat” oleh para siswanya.

4. Guru Sebagai Pembimbing


Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu.
Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga
perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan
kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk
melaksanakan empat hal berikut :
 Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi
yang hendak dicapai.
 Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan
yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu
tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
 Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.
 Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.

5. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)


Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang
bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas
antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua
memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar
sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus
dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.

Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini
kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai
jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah
pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.

6. Guru Sebagai Peneliti


Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan
penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan
berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah
seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha
mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia
tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.

7. Guru Sebagai Kulminator


Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal
hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap
kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui
kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai
evaluator. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba
tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya
dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu
berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari
tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi
bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang
menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun
dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak
menuju kehancuran.

8. Guru sebagai insan visioner


Guru adalah seorang visioner, dimana seorang guru harus menanamkan benih,
menumbuhkan dan mengembangkan visi kemanusiaan semacam itu kepada
muridnya, pembelajaran yang baik harus mendukung visi pendidikan dalam
memberdayakan, mengembangkan, dan memuliakan kehidupan peserta didik
nantinya.

9. Guru sebagai seorang pencipta


Seorang guru harus berperan dalam menciptakan seorang anak yang sedang tumbuh
berkembang menjadi pribadi yang mamou berperan di masa depan

C. Landasan Pembelajaran
Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreativitas anak secara
keseluruhan,membuat siswa aktif,mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
berlangsung dalam kondisi menyenangkan. oleh sebab itu setiap pengajar harus keyakinan
bahwa
 Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan. Maksutnya dalam
susasana belajar di kelas perlu tercipta suasana yang menyenangkan dan
tidak membosankan
 Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik maksutnya
kemampuan pribadi anak itu berbeda namun kasih sayang yang diberikan
seorang guru harus sama tanpa membedakan
 Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Disini guru harus memberikan
motivasi dan menjadi penyemangat bagi para siswanya
 Anak harus mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan didalam kelas.
Artinya seorang siswa ketika di dalam kelas itu merasa bahwa kelas itu
adalah rumah keduanya, yaitu dengan cara menerapkan system
kekeluargaan di sekolah
 Guru memang harus kompeten, tetapi tidak perlu sempurna. Artinya
seorang guru harus terus belajar danbelajar dikarenakan semakin majunya
jaman maka semakin maju juga standart pendidikan
 Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik
dengan guru maupun dengan teman sebaya.
 Kerja sama bernilai lebih dari pada kompitisi, walau pada akhirnya mereka
harus bertanggung jawab secara pribadi.
 Pengalaman belajar hendaknya dekat dan berasal dari pengalaman yang
diperoleh dari dunia nyata.

D. Kondisi Ideal Pembelajaran


Guru atau yang profesional harus mampu mewujudkan atau paling tidak mendekati Praktik
Pembelajaran yang Ideal. Tujuan agar murid mampu mewujudkan perilaku pelajar efektif,
di antaranya seperti yang di nyatakan oleh Ian James Mitchell dalam disertasinya yang
diujikan di Monash University, Melbourne berjudul Teaching for Quality Learning
sebagai berikut

 Perhatian siswa yang aktif dan berfokus pada pembelajaran. Maksutnya ketika
didalam kelaas siswa harus memperhatikan materi ajar apa yang diajarkan oleh
seorang guru
 Berupaya dan menyelesaikan tugas dengan benar. Siswa harus didorong agar
mampu dan memiliki niat dalam mengerjakan tugas
 Siswa mampu menjelaskan hasil belajarnya . ketika pembelajaran selesai siswa
diharapkan bias mengulangi atau mengingat apa yang tadi diajarkan
 Siswa difasilitasi untuk berani menyatakan guru apa yang belum dipahami, kettika
siswa belum memahami atau mengerti materi yang disampaikan, seorang guru
harus memberikan sesi Tanya jawab kepada siswanya
 Siswa berani menyatakan ketidaksetujuan. Maksutnya ketika seorang siswa itu
merasa tidak setuju tentang materi yang di sampaikan maka siswa tersebut harus
diberikan ruang dalam mengungkapkan apa ketidaksetujuannya

Terkait dengan pencapaian berbagai kriteria pembelajaran efektif diatas terdapat


sejumlah pengetahuan persyaratan yang harus dimiliki oleh guru. Pengetahuan itu
antara lain :
a. Pengetahuan tentang siswanya
b. Pengetahuan tentang subjek yang diajarkan
c. Pengetahuan umum tentang proses pembelajaran, managemen kelas serta
organisasi pembelajaran
d. Pengetahuan tentang konten pedagogis yang meliputi pengetahuan tentang
kurikulum, tentang mengajarkan pkok bahasanserta tujuan pendidikan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru pada hakikatnya merupakan seorang manusia yang Multidiminsional. Dan Guru juga
harus profesional, Guru yang propesional harus mampu mewujudkan atau paling tidak
mendekati praktik pembelajaran yang Ideal, agar murid mampu mewujudkan prilaku
belajar yang efektif .

Pendidikan sebagai media dan wahana transfer sistem nilai berpendapat bahwa ada lima
peran dan fungsi guru, yaitu sebagai konservator (pemelihara) sistem nilai yg merupakan
sumber norma-norma kedewasaan, inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan,
sebagai transmitor (penerus) sistem nilai tersebut kepada peserta didik, transvormator
(penerjemah) sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilaku, melalui
proses interaksinya dengan peserta didik, serta organisator (penyelenggaraan) terciptanya
proses adukatif yang dapat dipertanggungjawabkan dalam proses tranformasi sistem nilai.

B. Saran
Kami dari kelompok 6 menyarankan agar pengembangan kualitas guru semakin
ditingkatkan, peran guru sebagai insan multi dimensi harus benar benar di terapkan
dikarenakan guru bukan hanya sebagai pengajar atau pemberi materi di sekolah, tapi juga
sebagai sumber inspirasi, pemberi nasihat, dan pendorong agar siswa lebih aktif dalam
kegiatan belajar di sekolah. Kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah sangatlah
ditentukan oleh kualitas seorang guru mulai dari penyiapan strategi pembelajaran hingga
sebagai pengayom bagi para siswanya

Guru harus bisajuga menjadi orang tua murid yang ada di sekolah.ketika seorang siswa
mengalami permasalahan dalm keaktifan di sekolahnya maka guru harus mencari
penyebab hal tersebut mengapa terjadi dan mencari jalan keluarnya agar siswa tersebut bias
lepas dari permasalahannya
DAFTAR PUSTAKA
Suyono, 2014, Belajar Dan Pembelajaran, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
https://janrianto.blogspot.com/2015/11/peran-guru-insan-multi-dimensi.html?m : Diakses Pada :
15 November 2019

Anda mungkin juga menyukai