Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“Guru Profesional Sebagai Komunikator Dan Fasilitator”

Dosen Pengampu :
Dr.Evi Nirwana,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 9:

Apriska Nursa lingga (2223250040)

Sheny Nur Umairoh (2223250033)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS


TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO

BENGKULU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamiin. Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya maka saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan dengan judul “Guru Profesional
Sebagai Komunikator Dan Fasilitator” Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Profesi Kependidikan,Ibu Dr.Evi Selva Nirwana,M.Pd,yang telah memberikan
tugas ini sehingga saya dapat belajar sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak lain yang telah
ikut membantu dalam penulisan makalah ini meski tidak dapat disebutkan satu per satu.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan saya. Untuk itu, masukan dan saran yang membangun akan sangat
membantu agar ke depannya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat untuk pembaca.

Bengkulu, 29 Mei 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan tokoh penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.Guru juga salah
satu komponen penting dalam proses belajar mengajar.Seorang guru ikut berperan serta dalam
usaha membentuk sumber dayamanusia yang berpotensial. Guru merupakan ujung tombak maju
mundurnyadunia pendidikan, secara langsung menggeluti dunia pendidikan secara
praktisdilapangan. Terutama berkaitan dengan pembelajaran sekaligus berinteraksidengan
kemajuan pembelajaran para siswa dalam menyampaikan materi pelajaran, untuk mencapai
tujuan pembelajaran, maka guru harus memiliki berbagai karakteristik guru professional.
Indonesia sangat membutuhkan guru profesinal yang mampu untuk mendidik anak
bangsa menjadi penerus bangsa yang memiliki kualitas.Apabila seorang guru tidak punya sikap
profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dengan adanya guruyang profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak
bangsayang berkualitas pula.Selain seorang guru harus profesional, seorang guru juga
mempunyaitugas lain yaitu sebagai fasilitator dan komunikator untuk mendidik, mengajar dan
melatih anak didiknya. Seorang guru juga harus mempunyai wawasan dan pengetahuan yang
luas, dan konsep keilmuan yang berhubungan dengan guru peofesional.Berhubungan dengan
tugas guru profesional tersebut perlu disusunmakalah yang bisa menjadi acuan seorang guru bisa
memenuhi tugasnyasebagai guru profesional, maka dari itu saya membuat sebuah makalah yang
berjudul “Guru Profesional sebagai Fasilitator dan Komunitator”.

B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan Guru Profesional sebagai Fasilitator?

2.Apa yang dimaksud dengan Guru Profesional sebagai Komunikator?

C.Tujuan
Dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuanuntuk mengetahui
dan mendeskripsikan:
1.Guru Profesional sebagai Fasilitator
2.Guru Profesional sebagai Komunikator
BAB II

PEMBAHASAN

A. Guru Profesional Sebagai Fasilitator

Fasilitator adalah istilah Inggris yang telah di Indonesia kan. Fasilitator bermakna bahwa
guru juga harus berfungsi sebagai pemberi fasilitas atau melakukan fasilitasi. Guru menjadi
jembatan yang baik di depan para siswanya. Dalam fungsinya ini guru lebih banyak melakukan
sharing belajar, atau bisa disebut belajar bersama. Ketika guru menyampaikan kompetensi dasar
sebuah mata pelajaran, ia tidak akan mengeksplorasi pelajaran itu, ia hanya memancing
pengetahuan yang ia yakin telah diketahui oleh para siswanya. Kumpulan- kumpulan
pengetahuan itu ketika dicakupkan akan menjadi sistematika pengetahuan yang luar biasa.
Dalam hal ini murid tidak dipandang sebagai semata objek pembelajaran, tetapi ia adalah subjek
pembelajaran itu sendiri, dan bahkan guru harus siap terbuka untuk mengalami pembelajaran
bersama.
Guru sebagai Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta
didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya. Guru Sebagai Fasilitator, guru hendaknya dapat
menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan.Salah satu fungsi dan tugas guru adalah sebagai seorang
fasilitator. Untuk memenuhi kriteria sebagai fasilitator, ada pendapat yang menyebutkan batasan-
batasan yang harus dimiliki guru tersebut. Batasan-batasan tersebut dijelaskan pada poin-poin
berikut.Menurut E.Mulyasa (2008) sikap yang harus dimiliki guru,seperti yang diidentifikasi
Rogers (dalam Knowles, 1984) berikut.

1. Tidak berlebih mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang terbuka. Dan
2. Dapat lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang aspirasi perasaannya.
3. Mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif dan kreatif. bahkan yang
sulit sekalipun.
4. Lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti
halnya terhadap bahan pelajaran.
5. Dapat menerima komentar balik (feedback), baik yang bersifat positif maupun negatif,
dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif terhadap diri dan perilakunya.
Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan
pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Peran guru sebagai
fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang semula
lebih bersifat "top-down" ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat "top- down",
guru seringkali diposisikan sebagai "atasan" yang cenderung bersifat otoriter, sarat komando,
instruksi bergaya birokrat, bahkan pawang, sebagaimana disinyalir oleh Y.B. Mangunwijaya
(Sindhunata, 2001). Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai "bawahan" yang harus selalu
patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang dikehendaki oleh guru

Berbeda dengan pola hubungan "top-down", hubungan kemitraan antara guru dengan siswa,
guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang
demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannya sebagai
fasilitator, guru dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan
kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:

a) Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran

b) Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable).

c) Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan


keterampilannya dalam waktu yang cukup.

d) Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman


sebelumnya dan daya pikir siswa.

Fasilitator Teknis
Dalam melaksanakan tugas menjadi fasilitator, maka terdapat tiga teknik dasar yang perlu
dipelajari:

1.Pencairan suasana.

Maksud pencairan suasana adalah agar suasana diskusi kelompok menjadi tenang, nyaman,
santai dan tidak tegang, gerah atau beku.Maka fasilitator harus memperlihatkan raut wajah yang
ramah dan banyak senyum, serta dalam memberikan contoh atau celetukan yang lucu tetap
dalam suasana terkendali.

2. Ceramah

Ceramah adalah penyampaian materi kepada peserta kelompok agar pesan dan kesan yang
benar dapat dipahami oleh peserta. Untuk memudahkan digunakan alat bantu berupa buku,
materi, papan tulis/alat tulis, waktu untuk ceramah disesuaikan dengan banyaknya materi yang
akan dibahas.

3. Permainan

Permainan adalah cara mudah bagi peserta kelompok untuk mengulang dan mengingat
kembali materi yang telah disampaikan agar kita yakin bahwa isi dari materi telah dimengerti
sepenuhnya oleh peserta kelompok.

B. Guru Profesional sebagai Komunitator

Komunikasi dalam bahasa Inggris adalah communication, berasal dari kata commonicatio
atau dari kata comunis yang berarti "sama" atau "sama maknanya". Komunikasi berarti
penyampaian informasi, gagasan, pikiran. perasaan, keahlian dari komunikator kepada
komunikan untuk mempengaruhi pikiran komunikan dan mendapatkan tanggapan balik sebagai
feedback bagi komunikator. Sehingga komunikator dapat mengukur berhasil atau tidaknya pesan
yang di sampaikan kepada komunikan.

Dilihat dari peran guru di dalam kelas, mereka berperan sebagai seorang komunikator,
mengkomunikasikan materi pelajaran dalam bentuk verbal dan non-verbal. Pesan dalam bentuk
verbal tersebut dirancang untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan, dan diterapkan sesuai
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, media, dan dalam alokasi waktu yang
sesuai dengan beban dan muatan materi. Guru sebagai komunikator dituntut mempunyai
keterampilan berkomunikasi yang baik agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal dan
memberikan kesan yang baik kepada siswa.

Komunikasi materi pelajaran tidak terbatas di dalam kelas semata tetapi dirancang untuk
luar kelas, berupa tugas yang terkontrol dan terukur, baik materi teoritis dan praktis, sehingga
materi pelajaran yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam kelas guru menjelaskan, siswa
bertanya, menyimak, sebaliknya guru mendapatkan informasi dari para siswanya, dan menjawab
pertanyaan siswa serta mencari solusi bersama-sama, kedua belah pihak (komunikator-
komunikan) aktif, dan peran yang lebih dominan terletak pada siswa atau siswa yang lebih aktif.
Pada akhir dari penyajian materi, guru melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa
terhadap materi yang telah dikomunikasikan.

Guru merupakan sumber utama dalam menentukan kesuksesan belajar siswa. Paham atau
tidaknya siswa tergantung bagaimana guru menjelaskan Menarik atau tidaknya pembelajaran
juga tergantung guru dalam mendesain pembelajaran dan mengkondisikan suasana. Di dalam
komunikasi pembelajaran, tatap muka seorang guru mempunyai peran yang sangat penting di
dalam kelas yaitu peran mengoptimalkan kegiatan belajar.
Ada tiga kemampuan yang harus dimiliki guru agar kegiatan belajar dapat terlaksana dengan
baik yaitu:

1. Kemampuan merencanakan kegiatan

2. Kemampuan melaksanakan kegiatan, dan

3. kemampuan mengadakan komunikasi

Ketiga kemampuan ini sama pentingnya, karena setiap guru tidak hanya mampu
merencanakan sesuai rancangan, tetapi harus terampil melaksanakan kegiatan belajar dan
terampil menciptakan iklim yang komunikatif dalam kegiatan pembelajaran.Adapun usaha guru
dalam membantu mengembangkan sikap positif pada siswa misalnya dengan menekankan
kelebihan-kelebihan siswa bukan kelemahannya, menghindari kecenderungan untuk
membandingkan siswa dengan siswa lain dan pemberian insentif yang tepat atas keberhasilan
yang diraih siswa. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan
pembelajaran bisa dengan menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa dan orang lain,
sikap responsif, simpatik, menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian dan sabur. Dengan
terjalinnya keterbukaan, masing- masing pihak merasa bebas bertindak, saling menjaga kejujuran
dan saling berguna bagi pihak lain sehingga merasakan adanya wahana tempat bertemunya
kebutuhan mereka untuk dipenuhi secara bersama-sama.

Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh berkaitan dengan
penyampaian materi di kelas yang menampilkan kesan tentang penguasaan materi yang
menyenangkan. Karena sesuatu yang energik, antusias, dan bersemangat memiliki relevansi
dengan hasil belajar. Perilaku guru yang seperti itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi
dinamis, mempertingg komunikasi antar guru dengan siswa, menarik perhatian siswa dan
menolong penerimaan materi pelajaran.

Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran berhubungan
dengan komunikasi antara siswa, usaha guru dalam menangani kesulitan siswa dan siswa yang
mengganggu serta mempertahankan tingkah laku siswa yang baik. Agar semua siswa dapat
berpartisipasi dan berinteraksi secara optimal, guru mengelola interaksi tidak hanya searah saja
yaitu dari guru ke siswa atau dua arah dari guru ke siswa dan sebaliknya, melamkan diupayakan
adanya interaksi multi arah yaitu dari guru ke siswa, dari siswa ke guru dan dari siswa ke siswa.
Jadi semua kemampuan guru di atas mengarah pada penciptaan iklim komunikatif yang
merupakan wahana atau sarana bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Guru profesional adalah kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas pokoknya
sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi kemampuan dalam merencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Prinsipnya adalah setiap guru harus dilatih
secara periodik di dalam menjalankan tugasnya Guru profesional juga harus memiliki keahlian,
tanggung jawab, rasa sosial yang tinggi dan piawai dalam melaksanakan profesinyaKarakter
guru profesional itu diantaranya, mempunyai pengetahuan yang tinggi pada mata pelajaran
spesialisnya, berpengalaman dalam mengajar, selalu ceria dan santai dalam membawakan
pelajaran, ucapannya jelas dan antusias Sebagai fasilitator, seorang guru yang profesional harus
bertugas menyediakan kemudahan-kemudahan belajar bagi siswa, seperti memberikan informasi
tentang cara belajar yang efektif, menyediakan buku sumber yang cocok memberikan
pengarahan dalam pemecahan masalah dan pengembangan diri peserta didik.Sedangkan sebagai
komunikator, guru yang profesional mempunyai tugas mengomunikasikan murid dengan
berbagai sumber belajar. Pekerjaannya antara lain memberikan informasi tentang buku sumber
yang digunakan, tempat belajar yang kondusif, bahkan mungkin sampai menginformasikan
narasumber lain yang ditugasi jika diperlukan, agar peserta didik tidak hanya menjadikan guru
sebagai sumber tunggal dalam proses belajar mengajar.

B.Saran
Penulis sangat menyadari jika dalam makalah sederhana ini masih banyak kekurangan. Karena
itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik yang membangun guna tersempurnanya
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

sindhunata 2001. Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman,Yogyakarta: Kanisius

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Proyek P2MPD. 2000. Fasilitator dalam Pendidikan Kemitraan (MateriIV-4-1), Jakarta.

http://mellyasilaban.blogspot.com/2014/05/guru-profesional-sebagai- fasilitator.html (di akses


pada hari Selasa 23 Mei 2023 pada jam 12:57)

http://andinijanuarizki.blogspot.com/2013/06/guru-profesional-sebagai-komunikator_27.html(di
akses pada hari Selasa 23 Mei 2023 pada jam 14:00)

Anda mungkin juga menyukai