Penanggung Jawab:
Dosen Pembimbing
Dr. Acep Supriadi, M.Pd., M.AP
PROFESI KEPENDIDIKAN
Banjarmasin, Juni 2015
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
PROFESI KEPENDIDIKAN vii
profesi dan seleksi yang baik. Untuk itu, perlu kiranya sebagai calon
Guru PKn haruslah tahu dan menyadari akan profesinya. Selayaknya
buku ini memaparkan berbagai hal penting tentang profesi
kependidikan, terkhusus untuk Guru PKn.
KATA PENGANTAR
PROFESI KEPENDIDIKAN viii
Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V di fokuskan pada pengertian
profesi kependidikan; ciri-ciri profesi kependidikan; ruang lingkup
profesi kependidikan; serta tujuan dan manfaat profesi kependidikan.
Sebagai langkah awal memahami profesi kependidikan perlu kiranya
sebagai calon guru mengetahui dan memahami dasar-dasar dalam
profesi dan pendidikan agar memiliki teori dan pengetahuan dasar
tentang profesi kependidikan itu sendiri.
KATA PENGANTAR
PROFESI KEPENDIDIKAN ix
Bab IX buku ini secara panjang lebar membahas realita Guru PKn
di sekolah. Realitanya seorang guru PKn memang harus mencari-cari
sumber ilmu serta kajian issue untuk lebih di kaji dalam berbagai
macam permasalahan-permasalahan di masyarakat maupun
lingkungan serta media massa namun tak jarang pada masa sekarang
ini masih banyak Guru PKn yang masih menganggap permasalahan itu
kurang penting, dengan hanya memberikan materi secara teori bukan
praktiknya. Guru PKn yang masih sering atau lebih suka memberikan
materi atau bahan pelajaran yang membuat siswanya bosan dan jenuh
seperti memberikan bahan ajar melalui PPT kemudian siswa menulis
lalu dijelaskan yang membuat siswa tidak bersemangat dalam proses
pembelajaran. Dalam hal ini perlu adanya peran pemerintah dalam
menyokong terwujudnya kurikulum serta guru yang professional and
smart sehingga terciptanya keseimbangan.
KATA PENGANTAR
PROFESI KEPENDIDIKAN x
KATA PENGANTAR
PROFESI KEPENDIDIKAN xi
termuat dalam buku ini, namun sebagai tahapan awal kami harapkan
buku ini dapat menambah literatur Indonesia yang masih terbatas
mengenai profesi kependidikan dan mendorong peminat lainnya untuk
menulis.
KATA PENGANTAR
PROFESI KEPENDIDIKAN xii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PROFESI KEPENDIDIKAN xiii
DAFTAR ISI
PROFESI KEPENDIDIKAN xiv
DAFTAR ISI
PROFESI KEPENDIDIKAN xv
DAFTAR ISI
PROFESI KEPENDIDIKAN 1
BAB I
3. Socrates
Tujuan pendidikan menurut Socrates yaitu untuk
membawa manusia pada kebijakan.
4. Aristoteles
Berpendapat bahwa dalam pendidikan harus mengenal
pembawaan dan kecenderungan anak supaya ia mendapat
bimbingan sebaik-baiknya.
Sedangkan pendidikan pada abad ke-17 dipengaruhi oleh
beberapa ahli, yaitu:
1. Prancis Bacon
Bacon berpendapat bahwa:
a. Dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan,
pandangan harus diarahkan kepada realita ala mini serta
hal-hal praktis yang ada didalamnya,
b. Alam lingkungan adalah sumber pengetahuan yang bisa
didapat lewat alat-alat indra,
c. Menggunakan metode berpikir induktif, yaitu mulai dari
menemukan fakta-fakta khusus kemudian dianalisis
sehingga menimbulkan simpulan,
d. Bila memungkinkan dapat mengembangkan pengetahuan
dengan eksperimen-eksperimen,
e. Penggunaan bahasa daerah lebih diutamakan.
2. Johan Amor Comenius
Yang terkenal dengan buku-bukunya yang berjudul:
Jangua Linguarum reserata atau pintu terbuka bagi bahasa,
Orbic pictus atau gambar dunia, Didactika Magna atau buku
didaktik yang besar.
1. Pestalozzi
Yang menyatakan tujuan pendidikan adalah
meningkatkan derajat sosial seluruh umat manusia. Dengan
mengembangkan semua aspek individualnya yaitu otak,
tangan dan hati mereka. Sesudah mengetahui hukum-hukum
perkembangan anak, adalah menyediakan syarat-syarat
tertentu agar kekuatan-kekuatan anak bisa berkembang
dengan baik. inilah merupakan hakikat pendidikan pestalozzi.
2. Herbart
Herbart mendasarkan teorinya pada psikologi asosiasi.
Herbart menginginkan pembentukan manusia yang susila
serta bermoral tinggi. Tujuan pendidikannya ialah membentuk
watak susila, melalui pengembangan minat yang seluas-
luasnya. Menurut Herbart ada lima langkah dalam proses
belajar mengajar, yaitu:
a. Persiapan.
b. Presentasi.
c. Asosiasi.
d. Generalisasi, dan
e. Aplikasi.
3. Frobel
Frobel bermaksud mengembangkan semua kapasitas dan
kekuatan yang laten pada anak-anak. Frobel yakin anak-anak
lahir berbekal potensi-potensi. Tujuan pendidikannya adalah
mengembangkan semua potensi itu akan menjadi aktual.
Pendidikan frobel adalah perkembangan yang diawasi. Titik
b. Pendidikan kewarganegaraan,
c. Lagu-lagu kebangsaan,
d. Sejarah negara,
e. Geografi negara, dan
f. Pendidikan jasmani.
Di Jerman oleh Hitler, di Italia oleh Musolini, dimana
pendidikan nasional juga digerakkan diluar sekolah. Akibat
negatif pendidikan ini adalah munculnya Chauvinisme di
Jerman, yaitu kegilaan terhadap tanah air, yang menimbulkan
bencana perang dunia I.
Abad ke-19 ditandai oleh liberalisme dan positivisme.
Bukti-bukti liberalisme antara lain sekolah. Sekolah dipakai
untuk memperkuat kedudukan penguasa pemerintahan, yang
banyak pengetahuan dia lah yang berkuasa, yang mengarah
ke individualisme. Sebagai reaksi terhadap dampak
liberalisme, positivisme, dan individualisme, muncullah aliran
sosial dalam pendidikan pada abad ke-20. Tokoh-tokohnya
ialah Paul Natorp dan George Kerchensteiner di Jerman serta
John Dewey, di Amerika Serikat. Tokoh ini berpendapat
masyarakat mempunyai arti yang lebih esensial daripada
individu.
Buku-buku John Dewey yang terkenal adalah:The School
and societi tentang tujuan sosial dan sekolah, dan How The
Think. Dewey berpendapat bahwa segala sesuatu harus
ditimbang menurut kegunaan praktisnya bagi kehidupan
sosial. proses belajar mengajarnya mempunyai dua aspek,
yaitu : aspek psikologi dan juga aspek sosiologi.
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
A, Dinn Wahyudin. dkk. 2011. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada.
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta :
Rineka Cipta.
B. Sumber Internet
Filsuf, Gaul. 2009. Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Online).
Tersedia di :
https://filsufgaul.wordpress.com/2009/08/30/sejarah-
pendidikan-indonesia/#comment-74. Diakses pada
tanggal 27 mei 2015 jam 18:45
Haritsah, Umami. 2011. Perkembangan Profesi Keguruan.
(Online). Tersedia di
:https://www.scribd.com/doc/53073612/Perkembangan-
profesi-keguruan. Diakses pada tanggal 27 mei 2015 jam
19 :10
Lhyss, afriani. 2013. Sejarah Profesi Keguruan. (Online).
Tersedia di : http://fantasticher.blogspot.com/2013/10/xml-
normal-0-false-false-false-en-us-x.html. Diakses pada
tanggal 27 mei 2015 jam 18:05
Rismiyadi. 2014. Konsep Profesi Kependidikan. (Online).
Tersedia di :
https://kuninghijau.wordpress.com/2014/03/06/konsep-
BAB II
A. Pengertian Profesi
C. Pengertian Pendidikan
D. Pengertian Kependidikan
F. Profesi Keguruan
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
BAB III
CIRI-CIRI PROFESI KEPENDIDIKAN
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para
pelakunya dalam memperlakukan kliennya;
5. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil
dan baku;
6. Ada pengakuan dari masyarakat (profesional, penguasa,
dana anam) terhadap pekerjaan itu sebagai suatu profesi;
7. Ada izin khusus menjalankan suatu profesi. Setiap profesi
akan selalu berkaitan dengan masyarakat berupa
kesejahteraan, keselamatan, keamanan, dan kepentingan
masyarakat, maka untuk menjalankan suatu profesi harus
terlebih dahulu mendapatkan izin;
8. Adanya pengetahuan secara khusus, yang biasanya
keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan,
pelatihan dan pengalaman secara bertahun-tahun;
9. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal
ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatan
pada kode etik profesi.
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Gorontalo:Bumi Aksara
Natajaya, I Nyoman. 2012. ’’Suatu Kajian Teoritik
Pengembangan Tenaga Kependidikan Dan Berbagai
Permasalahannya”. Singaraja : Universitas Pendidikan
Genesha Singaraja.
B. Sumber Internet
Asmuni, Syukir. 2013. “Karakteristik Profesi Kependidikan”.
Online : https://asmunistkip.wordpress.com/profesi-
kependidikan/karakteristik-profesi-kependidikan/ (Diakses
Pada Tanggal 27 Mei 2015)
Hilarius Kiswara. 5 Desember 2012. “Pengertian dan Ciri”.
Online :
Ciri Profesihttps://kisswaralink2u.wordpress.com/2012/12/05
/pengertian-dan-ciri-ciri-profesi/ (Diakses Pada Tanggal 27
Mei 2015)
Igrall, Iwan. Minggu, 20 Januari 2013.“Ciri - ciri Profesi
Keguruan”. Online :
http://texaznet.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-profesi-
keguruan.html (Diakses Pada Tanggal 27 Mei 2015)
BAB IV
RUANG LINGKUP PROFESI KEPENDIDIKAN
1. Kepala sekolah
Guru dapat diberikan tugas tambahan sebagai kepala
sekolah untuk memimpin dan mengelola pendidikan di sekolah
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Regulasi
penugasan guru sebagai kepala sekolah diatur dalam
Keputusan Menteri Pendidikan Indonesia nomor: 162/U/2003
tanggal 24 Oktober 2003 tentang Pedoman Penugasan Guru
sebagai kepala sekolah, kepala sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang paling berperan dalam
4. Kepala Perpustakaan
Sebagai kepala perpustakaan guru harus dapat:
a. Merencanakan program perpustakaan.
b. Melaksanakan program perpustakaan.
c. Mengevaluasi program perpustakaan.
d. Mengembangkan koleksi perpustakaan.
e. Mengorganisasi layanan jasa dan informasi perpustakaan.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
g. Mempromosikan perpustakaan dan literasi informasi.
h. Mengembangkan kegiatan perpustakaan sebagai sumber
belajar kependidikan.
i. Memiliki integritas dan etos kerja.
j. Mengembangkan profesionalitas kepustakawanan.
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Internet
Masri, Zainal. April 2014. Ruang Lingkup Profesi
Kependidikan, (Online,
zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/ruang-lingkup-
profesi-kependidikan-atau.html, diakses pada 05 Juni 2015)
Santoso, Hari. 20 Desember 2012. Kiat Menjadi Guru
Profesional Abad 21.
(Online,http://edukasiwae.blogspot.com/2012/12/kiat-
menjadi-guru-profesional-abad-21.html, diakses pada 05
Juni 2015)
Nasucha, Arif Fajar. 12 April 2014. Calon Guru PKn. (Online,
http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/06/kompetensi-
guru-pkn-dan-standar-isi.html, diakses pada 05 Juni 2015).
BAB V
PR PL PB
M S F M S F M S F
perencanaan
pelaksanaan
pembinaan
Idiografis
Keterangan
PR: perencanaan PL: pelaksanaan
PB: pembinaan M: manusia, murid, guru atau atasan
dan orang tuasiswa
S: sumber F: Fasilitas P: Pendidikan
Pendidikan seyogyanya menjadi desain percontohan
yang berdaya saing. Dalam falsafah kehidupan bernegara dan
berbangsa pada sila pertama, Pancasila, ketuhanan yang
SIAP PAKAI
SIAP PAKAI
KETERAMPILAN
TEORI PRAKTEK
SIAP PAKAI
MENTAL
b. Pengetahuan,
c. Kepribadian,
d. Akhlak mulia,
e. Keterampilan untuk hidup mandiri,
f. Mengikuti pendidikan lebih lanjut.
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta : Rineka Cipta.
Prihatin, Eka. 2008. Konsep pendidikan. PT. karsa mandiri
persada: Bandung
Rahmat, Abdul.2009.Think Teacher. Bandung: MQS
Publishing
Satori, Djam’an, dkk.2008.Profesi keguruan. Jakarta:
Universitas terbuka
Sunarto dan Agung Hartono. 2013. Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Yamin.2009. Menggugat Pendidikan Indonesia. Yogyakarta:
Ar-ruzz media.
B. Sumber Internet
Anonim. 2013.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/11/tujua
n-manfaat-sasaran-pengembangan-keprofesian-
berkelanjutan.html. di akses Pada juni 2015.
Anonim.2013.https://usmangaybel.wordpress.com/2013/12/20/
pengertiantujuanlandasanprinsip-dan-peran-profesi-guru-
di-bidang-layanan-administrasi-pendidikan/. di akses
Pada 4 juni 2015.
Anonim.http://mellamela3.blog.com/konsep-fungsi-dan-tujuan-
pendidikan/. Diakses Juni 2015.
Aziz, atika. 2012.pentingnya mempelajari mata kuliah profesi
kependidikan. Diakses online di
https://educativelearning.blogspot.com/2012/02pentingny
a-mempelajari-mata-kuliah.htmal?m=1. Pada tanggal 4
juni 2015.
Nahampun, afriyance.2011. Mengapa Kita Belajar Profesi
Kependidikan.di akses oneline di
https://afriyancenahampun.blogspot.com/2011/05mengap
a-kita-belajar-profesi.html?m=1. Pada tanggal 4 juni 2015.
BAB VI
PROFESI GURU PKN
B. Ciri-Ciri Profesi
3. Karakter Kewarganegaraan
Karakter kewarganegaraan (civic dispositions),
merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap warga
negara untuk mendukung efektivitas partisipasi politik, sistem
politik yang berfungsi sehat, berkembangnya martabat dan
harga diri serta kepentingan umum. Ciri-ciri/karakter privat
(pribadi) dan karakter publik (kemasyarakatan) meliputi:
a. Menjadi anggota masyarkat yang independen (mandiri).
b. Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di
bidang ekonomi dan politik.
c. Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap
individu.
d. Berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan
secara bijaksana dan efektif.
e. Mengembangkan fungsi demokrasi konstitusional yang
sehat
5) Berwibawa.
6) Berakhlak mulia.
7) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
8) Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri.
9) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
dari dalam hati seorang guru dan kekuatan dari luar itu sendiri
tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh besar
terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan responsive
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Di era Global ini, Guru PKn adalah mempunyai tugas
memberikan pendidikan bermutu secara profesional. Dalam
kehidupan bermasyarakat di era global ini, guru PKn
diharapkan lebih bermoral dan berakhlak, memiliki segala
akses dan jaringan informasi seperti TV, buku-buku, majalah,
Koran, dan internet untuk meningkatkan profesionalnya
sekaligus memperkaya informasi mengenai perkembangan
pengetahuan dan berbagai dinamika kehidupan global,
sehingga guru dapat tampil lebih profesional dan memiliki
tanggungjawab moral profesi sebagai konsekuensinya di era
global ini.
Menghadapi tantangan-tantangan yang serba global ini,
diperlukan guru yang benar-benar profesional. Dalam konteks
ini ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru PKn guna menghadapi era global yaitu:
a. Kemampuan antisipasi
Kemampuan antisipasi merupakan kemampuan yang
harus dimiliki seorang pendidik untuk mengantisipasi dan
mencegah terjadinya masalah baik dalam proses
pembelajaran maupun masalah yang mungkin timbul diluar
pembelajaran.
b. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah
Seorang pendidik perlu melakukan pendekatan terhadap
peserta didiknya untuk dapat mengenali dan mengidentifikasi
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Danim, Sudarwan. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.
Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Syam, Muh Noor. 1980. Pengantar Dasar-dasar Kepedidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Tirtarahardja, Umar dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Raneka Cipta.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 1983 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
B. Sumber Internet
http://disdik.inhukab.go.id/index.php/component/content/article
/1384-ciri-ciri-guru-yang-profesionaldiakses pada: 3 Juni 2015
pukul: 20.07 wita
http://hamdanguangshemabu.blogspot.com/2014/04/pengertia
n-profesi.htmldiakses pada: 3 Juni 2015 pukul: 20.05 wita
http://guru-it.blogspot.com/2010/10/guru-kudu-bisa-
tekonologi.html?m=1diakses pada: 3 Juni 2015 pukul: 20.05
wita
http://tukimanpu.blogspot.com/2013/02/profesionalisme-guru-
pendidikan.htmldiakses pada: 3 Juni 2015 pukul: 20.05 wita
http://www.informasi-pendidikan.com/2003/07/cir-guru-
profesional.html?m=1diakses pada: 3 Juni 2015 pukul: 20.07
wita
BAB VII
PERAN GURU PKN DALAM MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
2. Tujuan Pembelajaran
Ada empat tipe tujuan pembelajaran. Kesatu tujuan
keperilakukan, rumusan tujuan yang dalam bentuk perilaku
siswa yang dapat diobservasi, diukur, dan diuji bahwa siswa
sudah menguasai dengan baik perilaku yang harus dicapai
secara khusus. Kedua tujuan pemecahan masalah,
merumuskan pembelajaran siswa dalam proses untuk
menggunakan pikiran melalui pengkajian isu yang tak memiliki
pemecahan spesifik. Ketiga tujuan Eksprestif, merumuskan
pembelajaran siswa kedalam tingkat pengalaman tinggi yang
bermakna secara individual apakah sebelumnya sudah
diantisipasi atau belum. Keempat tujuan Afektif lebih terfokus
kepada respon-respon emosional terhadap kurikulum dan
pengajaran.
3. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Ada Tiga Aspek dalam Rancangan kegiatan pembelajaran
yaitu:
a) Kegiatan Awal
Memperkenalkan Topik baru kepada siswa, perlu diingat
bahwa siswa harus dibantu memahami topik itu dalam konteks
keseluruhan pengajaran.
b) Rancangan untuk Kegiatan Inti Pembelajaran
4. Perencanaan Evaluasi
Salah satu komponen penting dari keseluruhan
perencanaaan pembelajaran adalah perencanaan untuk
mengetahui apakah setelah kurun waktu tertentu siswa anda
memperoleh kemajuan sesuai dengan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan atau apakah siswa anda siap mencapai
tujuan yang lebih kompleks. Tujuan-tujuan yang sudah
dirumuskan baik tujuan keprilakuan, pemecahan masalah,
maupun tujuan ekspresif menjadi landasan untuk mengetahui
BAB VII PERAN GURU PKN DALAM MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH
PROFESI KEPENDIDIKAN 166
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Satori, Kartadinata, Yusuf, Ahman (2001). Profesi Keguruan I,
Jakarta . Universitas Terbuka, Depdiknas.
B.Sumber Internet
Arofah, Firdaus. 2013:11. Konsep Dasar Manajemen Berbasis
Sekolah. Online. Tersedia diwebsite:
http://arofahfirdaus.blogspot.com/2013/11/konsep-dasar-
manajemen-berbasis-sekolah.html
Mulyana, Aina. 2011:12. Manajemen Berbasis Sekolah.
Online. Tersedia diwebsite:
http://ainamulyana.blogspot.com/2011/12/manaemen-
berbasis-sekolah-mbs.html
Nazamuddin, Ana. 2013:03. Arti Tujuan dan Karakteristik
Manajemen. Online. Tersedia diwebsite: http://ana-
nazamuddin.blogspot.com/2013/03/arti-tujuan-dan-
karakteristik-manajemen.html
BAB VIII
a. Definisi Guru
e. Guru PPKn
a. Definisi mandiri
Definisi mandiri menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu
keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang
lain.Menurut Sudarsono, manusia itu pribadi , ia mandiri,
memiliki akal budi, tahu apa yang akan dilakukan dan
mengapa ia melakukan. Kemudian dijabarkan sebagai
kemampuan untuk menegakkan kehendaknya, menentukan
sendiri setiap perbuatannya, mampu mengembangkan diri
dan tampil sebagai totalitas pribadi yang mantap dan
harmonis, juga memiliki pribadi yang utuh.
b. Guru Bermental Mandiri
Maka guru yang baik pasti melakukan hal ini dengan tujuan
menciptakan suasana aman yang memungkinkan siswa untuk
belajar.
Kelima, guru harus memiliki ilmu kependidikan. Dikaitkan
dengan keberhasilan siswa dalam belajar, keberhasilan
proses pembelajaran dipengaruhi oleh kepiawaian seorang
tenaga pengajar. Efektivitas guru dan cara guru menopang
usaha belajar siswa inilah yang diharapkan tampak pada
siswa.
Menurut Winkel, ada korelasi positif antara tenaga
pengajar dengan keberhasilan siswa dalam belajar antar lain :
1) kejelasan dalam mendampingi dan mengatur tugas belajar,
2) variasi dalam penggunaan prosedur didaktif,
3) menunjukkan antusiasme dalam cara berbicara dan
bergerak,
4) perilaku yang membuat siswa berkonsentrasi pada tugas
belajar yang dihadapi, dan
5) menyelesaikan semua materi kajian yang nantinya akan
menjadi bahan ujian dalam tes.
Keterampilan didaktis yang dimiliki guru tercermin pada
kreativitas pengajarannya . Kreativitas pengajaran sendiri
tergantung dari cara guru menyajikan materi, cara guru
memberikan pujian, cara guru mengaktifkan siswa agar
merasa terlibat dalam proses belajar dan cara guru
memberikan informasi kepada siswa.
Hal-hal yang berkaitan dengan ketrampilan didaktis di
atas kecuali harus dimengerti dan dipahami oleh seorang guru
yang terpenting harus diterapkan di dalam proses
Saat ini masih banyak guru PKn yang belum kreatif dan
produktif. Mereka hanya menjadi guru yang sebatas
mengajar saja. Padahal banyak sekali yang bisa
dikembangkan dari mata pelajaran yang diampunya.
Bahkan guru bisa menjadi seorang entrepreneurship yang
handal di bidang pendidikan. Mereka tak perlu berdagang,
tetapi cukup menjadi guru yang kreatif dan produktif.
Salah satu cirinya adalah mereka mampu merancang
kegiatan pembelajaran yang efektif, dan berkualitas.
Guru PKn kreatif adalah guru yang tak pernah puas
dengan apa yang disampaikannya kepada peserta didik.
Dia berusaha menemukan cara-cara baru untuk
menemukan potensi unik siswa. Baginya, setiap tahun
harus ada kreativitas yang dikembangkan dalam dirinya.
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Umbu Tagela Ibi Leba dan Sumardjono Padmomartono. 2014.
Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ombak
B.Sumber Internet
Agung . 2008 . Ciri Orang Bermental Mandiri .
(Online).Tersedia di :
https://agungmsg.wordpress.com/2008/10/21/17-ciri-orang-
bermental-mandiri/Diakses: 30 Mei 2015.
Edha Kidam . 2014 . Tugas dan Fungsi Guru .
(Online).Tersedia di :
http://edhakidam.blogspot.com/2014/10/tugas-dan-fungsi-
guru-menurut-pakar-dan.htmlDiakses: 30 Mei 2015.
Marijan. 2011. Membentuk Guru yang Berkualitas dalam
Kemandirian (Online). Tersedia di :
https://enewsletterdisdik.wordpress.com/2011/03/01/membent
uk-guru-yang-berkualitas-dalam-kemandirian/ Diakses: 30 Mei
2015.
The Jarwo . 2012. Karakteristik dan Peran Guru .
(Online).Tersedia di :
http://thejarwoo.blog.com/2012/01/18/karakteristik-dan-peran-
guru/Diakses: 30 Mei 2015.
Trigonal Media. 2015. Pengertian Guru Menurut Para Ahli
(Online).Tersedia di :
http://www.pendidikan.trigonalmedia.com/2015/03/pengertian-
guru-menurut-para-ahli.html Diakses: 30 Mei 2015.
BAB IX
REALITA GURU PKN DI SEKOLAH
B. Pengertian Profesi
F. Kompetensi Guru
G. Kompetensi Kepribadian
H. Kompetensi Sosial
J. Butir-Butir Kompetensi
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Musfah, Jejen.2011. Peningkatan Kompetensi Guru melalui
Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan
Praktik.Jakarta:Kencana.
Soetjipto, dan Kosasi, Raflis.2009. Profesi Keguruan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tirtarahardja umar, dan La.Sulo.2012.Pengantar Pendidikan.
Jakarta:Rineka Cipta.
Walfarianto, dan Rejeki, Sri. 2009. Pendidikan Pkn SD.
Yogyakarta.
B. Sumber Internet
Bem Fisip Pol. 2011:11. Realitas Guru di indonesia. Online.
Tersedia diwebsite:
http://bemfisipol.umy.ac.id/2011/11/realitas-guru-di-
Indonesia.html (diakses tanggal 3 Mei 2015:11.45).
BAB X
TANTANGAN DAN HARAPAN GURU PKN
DAFTAR REFERENSI
A. Sumber Buku
Brodjonegoro, Satryo Soemantri. 2001. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: PT SUN.
Rizali, Ahmad, dkk. 2009. Dari Guru Konvensional Menuju
Guru Profesional. Jakarta: PT. Grasindo.
Taniredja, Tukiran, dkk. 2013. Konsep Dasar Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Wahab, Abdul Aziz dan Sapriya. 2011.Teori dan Landasan
Pendidikan Kewarganegaraan.Bandung: Alfabeta.
Wuryan, Sri dan Sayifullah. 2013. Ilmu Kewarganegaraan
(Civics). Bandung. Lab. PKn Fakultas Pendidikan IPS UPI.
Zubaedi. 2013. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana
B. Sumber Internet
2011:06.Guru Masa Depan diantara Tantangan dan Harapan.
Online. Tersedia diwebsite:
http://b€e4utifulgirlz.blogdetik.com/2011/06/19/guru-masa-
depan-diantara-tantangan-dan-harapan/
2013:05. Pengembangan Guru. Online. Tersedia diwebsite:
http://unicen.ac.id/2013/05/pengembangan-gurucalon-guru-
pkn-pendongkrak-kualitas-pendidikan/
Kurikulum 2013 2014:01. Online. Tersedia diwebsite:
https://manalor.wordpress.com/2014/01/18/kurikulum-2013-
antara-harapan-dan-tantangan/