Dibuat oleh:
Miranda Christina Putri
Prodi PAK
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena memberikan saya kesempatan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sebaik mungkin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kode Etika dan
Profesionalisme Guru PAK yang diampu oleh Bapak Johanes Kurniawan M.Pd.K selaku
dosen di STT Ekumene, Jakarta.
Melalui makalah ini akan dijelaskan tentang bagaimana Guru PAK dalam
Menghadapi Era Milenial 5.0 dalam Bingkai Corpus Delicti. Karena Guru PAK memiliki
peran yang sangat penting sebagai pengarah, pembimbing, dan fasilitator supaya di jaman
era milenial 5.0 ini dapat menjadi corpus delicti nya Allah.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata bahasanya maupun
referensi yang dipakai. Dan saya membuka diri untuk menerima kritikan dan masukan
dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun di era milenial ini, kecanggihan teknologi semakin berkembang
dengan pesat, belum lagi adanya sekolah secara daring (dalam jaringan) yang
artinya sekolah pun memakai HP atau Laptop sebagai sarananya, sehingga
anak-anak di sekolah dasar pun sudah mulai diajari cara bagaimana
menggunakan teknologi. Bukan hal yang negatif, karena dengan begitu akan
memberikan bekal kepada anak sejak kecil supaya tidak ketinggalan jaman.
Namun, apakah teknologi menjamin peserta didik untuk menjadi corpus delicti
Allah? Tentu ini tugas yang berat bagi Guru PAK, karena harus menghadapi
berbagai macam karakter peserta didik, latar belakang sinode mereka yang
berbeda, namun seorang Guru PAK harus memakai bingkai corpus delicti.
Maka dari itu, makalah ini akan membahas bagaimana cara seorang Guru
PAK menghadapi peserta didik di era milenial ini dalam bingkai corpus delicti,
apa saja hambatan-hambatan yang akan dialami, dan apa solusinya.
Menghadapi peserta didik tetap harus menyesuaikan dengan kebutuhannya,
maka dari itu seorang Guru PAK harus menjadi fasilitator yang tepat bagi siswa
supaya apa yang menjadi kebutuhan siswa tersebut dapat tercukupi dengan
benar, dan tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan bisa tercapai dengan
baik juga, dan peserta didik dapat menjadi teladan dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Metode Penelitian
Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode kualitatif, karena
mengambil sumber-sumber dari internet.
C. Rumusan Masalah
Adapun makalah ini akan membahas beberapa hal berikut:
2
1. Metode apa yang bisa dipakai dalam menghadapi era milenial 5.0?
2. Hambatan-hambatan apa yang akan terjadi?
3. Solusi apa yang dapat dipakai dalam mengatasi hambatan-hambatan
yang ada?
D. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui beberapa hal berikut:
1. Mengetahui Metode apa yang bisa dipakai dalam menghadapi era milenial
5.0.
2. Mengetahui Hambatan-hambatan apa yang akan terjadi.
3. Mengetahui Solusi apa yang dapat dipakai dalam mengatasi
hambatan-hambatan yang ada.
3
BAB 2
Isi
1
Pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P3M) STAIN
T.A,2005 . Jurnal dinamika penelitian, h.13
2
Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam.
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 210
3
Anissatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar. (Yogyakarta:
Teras, 2009), hlm. 38
4
zaman. Strategi mengajar generasi dahulu akan berbeda dengan generasi
sekarang jika kita paksakan karena mungkin karena ketidaktahuan kita. tentang
perkembangan generasi maka hasilnya para siswa akan protes dengan strategi
yang kita terapkan.
5
yang kompleks.7 Jika dihubungkan dengan pembelajaran, generasi ini lebih
menyukai pembelajaran dalam bentuk visual karena bagian otak yang mengatur
bagian ini dikembangkan lebih baik daripada bagian yang lainnya. Menurut
Hampton dan Key generasi ini digambarkan sebagai pribadi yang memiliki
pengetahuan yang luas tentang perbedaan, mereka memang terlahir di situasi
yang memiliki banyak perbedaan diantaranya suku, ras, budaya bahasa dan
yang lainnya. Ini yang melatar belakangi generasi ini yang tinggi akan nilai
toleransinya.8 Adapun mengenai karakteristik generasi ini dikemukakan oleh
Grail yang dikutip oleh Hariadi dan Sudarmaningtyas diantaranya:
7
Cilliers, E. J. (2017). The Challenge of Teaching Generation Z.
PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 3(1), 188-198.
https://doi.org/10.20319/pijss.2017 .31.188198
8
. Hampton, D. C., & Keys, Y. (2016). Generation Z Students: Will
They Change Our Nursing Classrooms? Journal of Nursing Education and
Practice, 7(4), 111-115. https://doi.org/10.5430/jnep.v7n4p 111
6
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/325513-strategi-guru-mengajar-di-era-mileni
al-33a67b65.pdf
Pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P3M) STAIN T.A,2005 . Jurnal
dinamika penelitian, h.13
Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam. (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), hlm. 210
Parry, E., & Urwin, P. (2011). Generational Differences in Work Values: A Review of
Theory and Evidence. International Journal of Management Review, 73(1).
Padayachee, K. (2018). The Myths and Realities of Generational Cohort Theory on ICT
Integration in Education: A South African Perspective. The African Journal of
Information
Hampton, D. C., & Keys, Y. (2016). Generation Z Students: Will They Change Our
Nursing Classrooms? Journal of Nursing Education and Practice, 7(4), 111-115.
https://doi.org/10.5430/jnep.v7n4p.111