Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat penyertaannya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang bertuliskan Kurikulum di Indonesia dari tahun ke tahun,
tentunya pembuatan makalah ini belum dari kata sempurna, kami juga berterima kasih kepada
dosen pembimbing kami Ibu Ebni Sholikah, M.Sc yang telah sabar dalam memberikan materi,
kepada narasumber yang telah membantu dalam penyusunan ide gagasan makalah ini, juga kami
berterima kasih kepada orang tua kami yang terus setia mendoakan dan mendukung kami selalu,
serta tidak lupa kami berterima kasih kepada teman-teman semua yang telah mendukung dan
memberikan masukan dan saran terkait dengan pembuatan makalah ini.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang berdirinya sebuah bangsa Karena
dengan penguasaan dan pemahaman pengetahuan dapat membuka Cakrawala dunia dan
mengeksplorasi penemuan baru dari yang telah terawal, melalui pendidikan dapat merubah
kualitas suatu negara karena dengan menerapkan standar pendidikan atau kita sebut kurikulum
tentunya akan lebih mudah terstruktur menjalankan sistem pendidikan.
pembuatan makalah ini tentunya membutuhkan revisi yang terus-menerus untuk mencapai
hasil yang sempurna, sangat banyak kekurangan kritik dan saran kami harapkan demi
kesempurnaan nya yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses pembelajaran sehingga
tujuan pendidikan yang diharapkan dapat terwujud.

Yogyakarta, 9 November 2019

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi suatu proses perkembangan
hidup manusia sebagai suatu proses yang terstruktur dan alamiah dari manusia, faktor
dorongan dari luar perlu ditunjang dengan penanaman moral untuk langkah awal
pendidikan.Pendidikan salah satunya merupakan pondasi awal terbentuknya suatu
bangsa yang Tentunya semua negara memiliki pemahaman tersendiri mengenai
pendidikan tersebut.
Seiring dengan perkembangan pendidikan tentunya akan mempengaruhi
dibentuknya sistem pendidikan atau kita sebut kurikulum pendidikan tentunya dengan
adanya kurikulum, perjalanan pendidikan akan lebih terstruktur dan sistematis
penyusunan perangkat kurikulum ini akan disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta sesuai
dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
Perubahan Kurikulum dari waktu ke waktu akan mengalami pembaharuan yang
mengingat semangat untuk terus diperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas
sistem pendidikan nasional, upaya tersebut terus dikembangkan oleh pemerintah yang
mendayagunakan berbagai komponen pendidikan agar tercipta keselarasan kondisi
Global saat ini. Tentunya akan menjadi sebuah tantangan bagi Pemerintah dan
Persekolahan untuk dapat memahami dan mengaplikasikan nya secara optimal dan penuh
kesungguhan, sebab pengaplikasiannya dapat menentukan selarasan mutu pendidikan,
Namun pada penerapan perlunya perhatian yang lebih khusus karena adanya Kurikulum
baru yang diterapkan baik itu peserta dan tenaga pendidik masih terpaku pada kurikulum
sebelumnya. Dalam teknis pelaksanaannya pun sedikit terkendala disebabkan oleh
perlunya adaptasi terhadap perubahan atas Kurikulum terdahulu yang sudah biasa
diterapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan kurikulum 2013 di tingkat
SMP?
2. Apa saja isu global dalam pembelajaran IPS?
3. Bagaimana langkah yang bisa ditempuh guru dalam menerapkan keterampilan
informasi dalam pembelajaran IPS?

C. Tujuan
1. Menemukan masalah terkait peran kurikulum 2013 dalam pengaplikasiannya
mempersiapkan pembaharuan kurikulum ke depan.
2. Mendapatkan rumusan masalah yang akan menjadi kajian bagi tenaga pendidik.
3. Dapat memahami system pendidikan IPS kurikulum 2013 dengan menerapkan
metode dan keterampilan pembelajaran.
BAB II

ISI

Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia sains
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
meneerima materi pembelajaran.
Metode Pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 2013 tingkat SMP, seperti :
1. MIND MAPPING Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk
menemukan alternatif jawaban Langkah-langkah :
a. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
b. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
c. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
d. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
2. Model Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang mana siswa
belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.
Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan
membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah
satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Pembelajaran cooperative learning sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk
sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung
jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib.

Isu Global dalam Pembelajaran IPS


Isu kesehatan, ekonomi, masalah keamanan, perang ideologi, hak asasi manusia, kemiskinan,
lingkungan hidup, perbedaan narkotika, perbudakan dan terorisme. Paparan ini hanya akan
membahas isu kemiskinan, dan lingkungan hidup Kemiskinan dengan segala turunannya adalah
ancaman bagi kelangsungan hidup manusia. Krisis ekonomi global menyebabkan terjadinya
PHK besar-besaran yang berdampak pada hilangnya sumber pendapatan keluarga sehingga
memunculkan keluarga-keluarga miskin baru. Lingkungan hidup sebagaimana ditegaskan dalam
UU RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup.
Langkah-langkah untuk menerapkan keterampilan informasi sebagai berikut :
a. Menentukan tema dan sub tema b. Menentukan sumber dan menemukan informasi.
b. Memilih informasi yang relevan.
c. Mengolah informasi.
d. Mengidentifikasi berbagai macam penyajian informasi.
e. Membuat laporan
Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap IPS yang diungkapkan Haladyna &
Shaughnessy (Zamroni, 2008) bahwa tiga faktor memiliki korelasi langsung dengan sikap siswa
antara lain guru, lingkungan belajar, dan sikap siswa yang sudah terbentuk sebelumnya yang
meliputi motivasi, rasa percaya diri, dan pengakuan pentingnya materi pelajaran. Lingkungan
belajar memainkan peran yang kuat dalam membentuk sikap siswa yang berpotensi terhadap
ilmu sosial. Faktor guru seperti komitmen untuk membantu siswa belajar, antusiasme dalam
kelas dan perhatian individu sangat terkait dengan sikap siswa terhadap materi pelajaran.
Pengaruh guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif di dalam kelas. Iklim kelas
dan sikap siswa dapat dimodifikasi melalui intervensi untuk meningkatkan citra IPS.
Pembelajaran IPS yang bermakna diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta
didik dalam mempelajari masalah- masalah sosial dalam masyarakat. Mager (Zamroni, 2008)
mengatakan bahwa sikap dan persepsi adalah kunci untuk keberhasilan siswa, karena beberapa
berkaitan dengan beberapa alasan. Sikap terhadap kelas atau guru yang santai berhubungan
dengan prestasi. siswa yang memiliki sikap positif terhadap suatu materi pelajaran lebih mungkin
untuk melanjutkan pendidikan mereka dalam mata pelajaran atau mungkin melanjutkan
pendidikan mereka melalui pelatihan teknis, perguruan tinggi, atau sekolah pascasarjana. Ketiga,
siswa menyampaikan sikap mereka tentang sekolah kepada orang tua, guru, dan teman-teman.
Jika sikap mereka secara keseluruhan terhadap sekolah negatif dapat meningkatkan
kemungkinan bahwa siswa akan menyampaikan sikap negatif tentang ilmu-ilmu sosial dengan
orang lain.
Konten pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013, meliputi:
1) pengetahuan: tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa dan umat manusia
dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya;
2) ketrampilan: berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills, inqury),
memecahkan masalah, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat-
berbangsa;
3) nilai-nilai kejujuran, kerja keras; sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai dan
kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut;
4) sikap: rasa ingin tahu, manidri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan inovatif serta
bertanggung jawab. Demikian tutur Hamid di depan kurang lebih 200 orang peserta.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai