Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ADE ANDRIANI LISWAN

NIM : 859402399
POKJAR : PANGKEP

TUGAS TUTORIAL KE-1


PAUD4302/PEMBELAJARAN TERPADU/2 SKS
PROGRAM STUDI PG PAUD

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1. Jelaskan enam kemampuan dasar yang perlu 20 Aisyah, Siti.
diberikan pada anak usia dini di Taman Kanak- (2014). Buku
kanak! Materi Pokok
Pembelajaran
2. Ada 9 kecerdasan jamak yang penting diketahui 30 Terpadu.
oleh seorang pendidik anak usia dini. Sebutkan dan Jakarta: UT
jelaskan tentang kecerdasan jamak tersebut!

3. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai 20


pembelajaran terpadu sudah dipaparkan dalam
modul, buatlah kesimpulan tentang hakikat
pembelajaran terpadu menurut para ahli tersebut!

4. Sebutkan keterampilan dasar mengajar yang harus 30


dimiliki oleh seorang guru TK kemudian lakukan
pengamatan terhadap rekan guru ketika sedang
mengajar mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan
akhir dan bandingkan dengan keterampilan dasar
mengajar yang sudah dipaparkan pada modul!
Jumlah Skor Maksimal 100

1.) Kemampuan dasar anak TK terdiri dari :


 Kemampuan kognitif
Sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk., 2004) disebutkan bahwa
pengembangan kemampuan kognitif anak di TK bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat
menemukan bermacam-macam alternative pemecahan masalah, membantu anak
untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya serta pengetahuan akan
ruang dan waktu, mengembangkan kemampuan memilah-milah dan mengelompokkan,
serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti. Terkadang
kemampuan kognitif ini disebut juga sebagai kemampuan berpikir anak.
Piaget (dalam seri ayah bunda, 2000) menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk
beradaptasi dengan lingkungannya sudah dirintis sejak kecil. Sejalan dengan
perkembangannya, anak usia TK sudah dapat mengenal lingkungan sekitarnya, sudah
mampu untuk memahami beberapa symbol atau konsep yang ada. Contohnya, anak
sudah dapat membedakan warna, binatang, beberapa benda hidup dan benda mati.
Anak usia TK juga sudah dapat berhitung, mulai dari mengenal angka, mengukur,
menghitung benda.
 Kemampuan social emosional anak TK
Pengembangan kemampuan social emosional anak TK bertujuan agar anak merasa
percaya diri, mampu bersosialisasi dengan orang lain, menahan emosinya jika berada
dalam suatu keadaan sesuai dengan kemampuan dan tingkat pengembangan anak.
Pengembangan social emosional anak dapat dikembangkan dengan mengajak anak
untuk mengenal diri dan lingkungannya. Hal ini pun sebenarnya telah dijadikan tema
belajar anak TK. Untuk membentuk kemampuan social dan emosional anak, orang tua
atau guru dapat mengajak anak untuk berteman dan bergaul dengan orang lain.
Kegiatan pertemuan ini akan dapat memupuk rasa percaya diri anak, membantu anak
mengenali kebutuhannya sendiri dan mempelajari perasaan dan emosi orang lain.
Interaksi dengan keluarga sendiri dan orang lain juga akan membantu anak untuk
membangun konsep dirinya. Dengan bermain anak dapat mengembangkan kemampuan
sosialnya, misalnya dengan bermain peran dan perilaku. Dengan belajar beberapa peran
tersebut, anak dapat belajar mengenai baik atau buruk, boleh atau tidak boleh
dilakukan.
 Kemampuan nilai moral agama anak TK
Sesuai dengan KBK TK ( dalam Masitoh, dkk., 2004) pengembangan kemampuan
mengenal nilai dan moral agama bertujuan agar anak TK dapat mengenal penerapan
tata cara beribadah atau berdoa sesuai agamanya, dan membiasakan mereka untuk
hidup sesuai aturan agama, tentunya sesuai dengan tingkat pemahaman anak TK. Untuk
mengembangkan kemampuan nilai dan moral agama di TK, guru dapat juga
mengajarkan kemampuan nilai dan moral agama di TK, guru dapat juga mengajarkan
kemampuan untuk menerima perbedaan antara manusia. Misalnya, anak-anak
beragama A atau suku A dapat berhubungan secara baik dengan anak yang beragama B
atau suku B ( dalam potret TK, Hafidin, dkk., 2002)
 Kemampuan fisik/motorik anak TK
Sesuai dengan KBK TK ( dalam Masitoh, dkk., 2004) pengembangan kemampuan fisik
motorik bertujuan untuk memperkenalkan serta melatih gerakan kasar dan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meingkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil.
Untuk pengembangan kemampuan motorik kasar anak, guru secara terencana dapat
mengajak anak untuk melakukan gerakan dan permainan serta kegiatan yang
membantu meningkatkan perkembangan keterampilan. Gerakan menekankan pada
eksplorasi ruang dana bagaimana tubuh seseorang dapat bergerak dalam ruangan.
Kegiatan ini dapat di iringi music atau irama. Termasuk dalam kegiatan ini dapat
melompat, memanjat, melalui rintangan, berguling. Kegiatan permainan sebaiknya
melibatkan seluruh kelompok anak dan membuat anak bergerak, misalnya lari.
Sedangkan aktivitas keterampilan meliputi keterampilan keseimbangan. Melempar,
menangkap, menendang dan memukul. Sebaiknya, pengembangan kemampuan
motorik ini juga di lengkapi dengan kegiatan motorik halus, seperti meronce,
membentuk lilin, menulis, menyusun puzzle/lego, balok, melukis, menggunting, dan
menggambar.
 Kemampuan bahasa anak TK
Sesuai dengan KBK TK ( dalam Masitoh, dkk., 2004) mengungkapkan bahwa
pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan
pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara
efektif, dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
Sejalan dengan hal di atas, Hafidin (2002) menambahkan bahwa anak-anak berbeda
dalam pengembangan bahasanya, ada yang cepat, ada yang lambat. Ada yang suka
bicara ada yang lebih suka diam. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan tahap
perkembangan atau karena pengaruh lingkungan anak.
Keterampilan berbahasa dan berbicara anak harus diasah sejak dini, di masa peka
belajar karena inti dari hubungan antarmanusia adalah komunikasi. Untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa anak TK, anak dapat diarahkan untuk belajat
menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Beberapa metode pembelajaran yang
dapat digunakan guru untuk membantu kemampuan berbahasa anak adalah bercerita,
bermain peran. Kegiatan ini dapat dilakukan sambil bermain.
 Kemampuan seni anak TK
Sesuai dengan KBK TK ( dalam Masitoh, dkk., 2004) pengembangan kemampuan seni
bertujuan agar anak dapat menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya,
mengembangkan kepekaan, dan menghargai hasil seni.
Hafidin, dkk. (2002), kemudian juga menambahkan bahwa pengembangan
kemampuan seni anak dapat membantu anak untuk mengekspresikan dirinya melalui
dua macam karya seni yang meliputi:
1. Karya seni dua dimensi seperti yang diciptakan anak melalui penggunaan cat, kapur,
krayon, cat lukis tangan.
2. Karya seni tiga dimensi, dalam karya seni ini anak-anak memiliki kesempatan untuk
menghasilkan karya seni yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, seperti balok,
kayu, dan pasir.

Sedangkan aktivitas seni untuk TK yang lain adalah kegiatan bermain music, kegiatan
bernyanyi, dan kegiatan menari. Saat melakukan kegiatan bermusik, anak-anak dapat
memainkan beberapa alat music yang sesuai untuk anak TK bermain dengan alat music
akan membantu anak mengekspresikan perasaannya dan kreativitasnya. Selain itu,
bermain music dapat meningkatkan koordinasi mata-tangan dan keterampilan motorik
anak. Dalam bernyanyi, anak-anak akan memilih lagu yang mengandung melodi yang
enak dan mudah dicerna. Kata-katanya mudah dan banyak melakukan gerakan.
Beberapa kemampuan anak yang terkait dengan seni antara lain adalah melukis.
Kemudian, kegiatan menari dapat melatih respons anak terhadap music, emosi, dan
mood.

2.) 9 kecerdasan jamak


 Kecerdasan linguistic
kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau kemampuan
menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tertulis. Anak anak yang cerdas
dalam bidang ini dapat ber argumentasi, meyakinkan orang, menghibur atau mengajar
dengan efektif kata kata yang diucapkan. Anak anak usia TK Yang cerdas dalam bidang
ini akan senang bercerita, membaca dan atau menulis cerita atau puisi. Mereka pun
akan mempunyai kosakata yang luas untuk anak usia nya. Sebenarnya kecerdasan ini
dapat meliputi empat keterampilan, yaitu menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara.

 Kecerdasan logika matematik


kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika.
Kecerdasan ini melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kaum akhiran
menggunakan logika atau akal sehat. Ini merupakan kecerdasan para ilmuan, akuntan,
dan program komputer. Kecerdasan ini pada dasarnya melibatkan kemampuan
menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus rumus atau
Pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Anak anak usia TK yang cerdas
di bidang ini akan senang bertanya dan ingin tahu segala hal yang berkaitan dengan
peristiwa alam. Mereka juga senang berhitung dan mengerjakan hal hal yang berkaitan
dengan angka angka. kadang kadang kecerdasan ini sering dikaitkan dengan cerdas
dalam bersekolah. namun, tak semua anak yang cerdas dalam bidang ini akan
mempunyai nilai matematika yang baik walaupun cara berfikir mereka sangat logis. Bisa
saja anak anak yang cerdas di bidang ini dapat mendapat prestasi yang lebih baik di
bidang IPA.

 Kecerdasan fisik ( kinestetik jasmani )


anak anak usia TK yang mempunyai kecerdasan fisik adalah anak anak yang sering
tak dapat diam saat sedang duduk makan, dan biasanya, anak yang cerdas di bidang ini
adalah anak yang sering dan senang bermain di luar. Mereka senang melompat, berlari,
membuat sesuatu, misalnya melukis. Beberapa anak yang cerdas di bidang ini dapat
menjadi seorang atlet atau penari atau aktor yang baik dengan kecerdasan ini anak
dapat menggunakannya untuk dapat melakukan gerakan gerakan yang bagus, berlari,
menari, membangun sesuatu, melakukan semua kegiatan seni, dan Hasta karya. Anak
anak yang cerdas di bidang ini butuh kesempatan untuk belajar dengan bergerak atau
memperagakan sesuatu. Anak anak yang berbakat di bidang ini memerlukan banyak
waktu untuk bergerak dan bermain.

 Kecerdasan visual spasial


anak anak usia TK dengan bakat ini akan mengetahui letak semua barang di
rumahnya. Mereka suka membangun dengan Balok Balok Lego atau melamun untuk
menghasilkan sesuatu, seperti musin atau bentuk bangunan yang Indah. Biasanya
mereka pun menonjol dalam kelas seni. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan visual
Spasial adalah seorang anak yang memiliki kemampuan untuk memvisualkan gambar di
dalam pikirannya atau seorang anak yang dapat memecahkan suatu masalah atau
menemukan suatu jawaban dengan memvisualkan bentuk atau gambar. Anak yang
cerdas di bidang ini juga senang menikmati film atau foto dan mudah membaca peta,
grafik atau Diagram.

 Kecerdasan intrapersonal
anak yang cerdas di bidang ini sangat memahami dirinya sendiri, apa kelemahan dan
kekurangan nya. Mereka pun dapat menentukan target yang sesuai dengan dirinya dan
berusaha mencapai target tersebut. Anak yang mempunyai mempunyai kecerdasan ini
sangat percaya diri. Secara umum, anak yang mempunyai kecerdasan intrapersonal
mempunyai kemampuan untuk berfikir secara reflektif, mengacu pada kesadaran
reflektif menangani perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. Kegiatan ini mencakup
berfikir, meditasi, bermimpi,
Refleksi, dan atau merenung. Dari kegiatan seperti itu anak anak usia yang cerdas di
bidang ini mungkin akan berprestasi bagus di sekolahnya atau dapat mengerjakan
sesuatu, misalnya menggambar, dengan baik secara sendirian.

 kecerdasan inter personal ( antarpribadi )


kecerdasan inter personal adalah kemampuan berfikir lewat berkomunikasi dengan
orang lain. anak anak yang berbakat di bidang ini dapat memahami orang lain.
oleh sebab itu, anak yang cerdas di bidang ini dapat menjadi pemimpin teman
temannya karena ia dapat mengorganisir, dan pandai berkomunikasi dengan orang lain.
Anak anak usia TK yang cerdas di bidang ini senang mengajari temannya sudah sangat
senang bersosialisasi. Mereka pun senang berteman dengan orang lain. Tak heran jika
anak yang cerdas dibilang ini mempunyai banyak sahabat. Cara belajar terbaik anak
anak yang berbakat di bidang ini adalah dengan berhubungan dan bekerjasama dengan
orang lain. Secara umum kecerdasan ini mengacu pada keterampilan manusia, seperti
keterampilan membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.

 kecerdasan musikal
anak anak yang mempunyai kecerdasan musik senang bernyanyi, Bersenandung,
atau bersiul seorang diri. Jika mendengar irama musik, anak yang berbakat di bidang ini
akan menggerak-gerakkan tubuhnya mengikuti irama dan ikut bernyanyi. Mereka pun,
mungkin, atau bahkan sudah dapat memainkan alat musik atau menjadi anggota
kelompok musik di sekolahnya. Namun, ada pula anak yang cerdas di bidang ini dengan
cara menunjukkan rasa apresiasi yang baik pada musik. Secara umum kecerdasan
musikal adalah kemampuan seseorang anak dalam menangani bentuk bentuk musikal,
seperti mengubah, menikmati musik, mengekspresikan diri, misalnya menjadi penyanyi,
komposer, dan menjadi pemain musik.

 kecerdasan naturalis
anak anak yang memiliki kecerdasan naturalis adalah anak yang mempunyai
keahlian mengenai dan mengkategorikan spesies Flora dan fauna serta kepekaan
terhadap fenomena alam. anak anak dengan bakat ini dapat menjadi seorang pecinta
alam. Mereka lebih suka berada di alam terbuka, mengumpulkan Flora dan fauna atau
batu Batuan. Anak anak dengan bakat ini akan menyenangkan jika kegiatan belajar di
sekolahnya berhubungan dengan kupukupu atau hewan atau hutan. anak anak usia TK
yang cerdas di bidang ini mungkin akan memelihara hewan hewan kesukaan mereka
atau mereka akan sangat sangat suka dan selalu ingin untuk memelihara lingkungan
hidup.

 Kecerdasan Eksistensialis
kecerdasan Eksistensialis adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan diri
dalam hubungan dengan jangkauan kosmos terjatuh yang takterhingga besarnya atau
kecilnya, misalnya memahami makna hidup, dan cinta pada sesama. Anak anak usia dini
yang memiliki kecerdasan ini akan senang berfikir dan mempunyai pemikiran yang lebih
dewasa daripada teman teman sousianya
3.) kesimpulan hakikat pembelajaran terpadu menurut pendapat para ahli
- Menurut Joni, T. R (1996: 3) dalam Trianto (2010: 56), pembelajaran terpadu merupakan
suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara
hoilistik, bermakna, dan otentik.
- Senada dengan pendapat di atas, menurut Hadisubroto (2000: 9) dalam Trianto (2010:
56), pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok
bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu
dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara sepontan ataupun direncanakan, baik
dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar anak, maka
pembelajaran akan lebih bermakna
- Menurut Trianto, (2010: 7) pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema atau topik
tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan
yang mudah dipahami dan dikenal oleh peserta didik. Dalam pembelajaran terpadu suatu
konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian. Dengan demikian, melalui
pembelajaran terpadu ini beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu
dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu
untuk pembahasannya akan lebih efisien dan dapat mencapaian tujuan pembelajaran.

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa


pembelajaran terpadu merupakan proses pembelajaran yang dimana siswa terdorong
aktif mencari,menggali, dan menemukan konsep juga prinsip keilmuan secara holistic,
bermakna, dan otentik. Dengan diawali tema atau topic – topic tertentu yang saling
berkaitan dengan pokok yang akan dibahas, juga berbagai sudut pandang yang mudah
dipahami oleh peserta didik maka pembelajaran terpadu akan menjadi pembelajaran
bermakna.

4.) 8 keterampilan dasar mengajar tersebut adalah:


a. keterampilan bertanya
b. keterampilan memberikan penguatan
c. keterampilan mengadakan variasi
d. keterampilan menjelaskan
e. keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
f. keterampilan mengelola kelas
g. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
h. keterampilan supervisi klinis

setelah saya amati rekan guru saya dari awal pembelajaran hingga akhir dan kaitannya
dengan point-point di atas, dapat saya simpulkan bahwa rekan guru saya belum memiliki
semua kemampuan dasar seorang guru, terbukti dengan anak yang merasa bosan ketika
mengawali kelas dan mengakhiri kelas, anak-anak terlihat tidak bersemangat karena ada
yang salah dari teknik mengajarnya. Selain itu, rekan guru saya juga tidak melakukan
keterampilan bertanya nya dengan benar, anak-anak menjadi malas berpikir dan tidak
bersemangat untuk menanyakan sesuatu. Dalam artian, rekan guru saya lemah terhadap
keterampilan mengelola kelas dan keterampilan bertanya.

Anda mungkin juga menyukai