Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL RISET PEMBELAJARAN SENI RUPA

JENJANG PENDIDIKAN ANAK SD KELAS RENDAH

ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)


(ALAMAT)

MATA KULIAH SENI RUPA ANAK

Disusun Oleh :

Kelas A
Dosen Pengampu :
Rony Siswo Setiaji S.Pd.,M.Pd.

PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan tugas mata kuliah Seni Rupa Anak yang
berjudul "LAPORAN HASIL RISET PEMBELAJARAN SENI RUPA JENJANG
PENDIDIKAN ANAK SD KELAS RENDAH". Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Seni Rupa Anak.
 
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Rony Siswo Setiaji S.Pd.,M.Pd.
selaku Dosen mata kuliah Seni Rupa Anak. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan  dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih Kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan laporan
konsep karya ini.
 
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu penyusunan laporan ini, Khususnya kepada dosen mata kuliah Seni Rupa
Anak, Bapak Rony Siswo Setiaji S.Pd.,M.Pd. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajarinya serta dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 8 Desember 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan modal dasar untuk menumbuhkan bakat-bakat
yang berkualitas. Pendidikan merupakan landasan untuk meletakkan fondasi pendidikan.
Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk mengembangkan seluruh aspek
kecerdasan anak, agar tumbuh kembang anak mencapai keadaan yang terbaik, serta
mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan.

Pendidikan anak usia dini disebut juga dengan masa emas, yaitu masa peka, masa ini
mudah menerima rangsangan dari luar dan sangat membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak. Selain itu, anak dapat dengan mudah bereaksi terhadap rangsangan
yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya saat ini, sehingga dapat menyadari potensi
dirinya. Oleh karena itu, pertumbuhan dan perkembangan seluruh potensi anak dapat
dikembangkan secara optimal. Lingkungan memiliki peranan yang sangat penting dalam
menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan merupakan cara bagi anak
untuk memahami sesuatu dan merefleksikan pengalamannya. Masyarakat sekitar
menyadari bahwa keberhasilan optimalisasi pendidikan dimulai sejak dini, kecerdasan
otak anak mencapai 80%, dan sisanya 20% diperoleh pada pendidikan sekolah.

Pasal 1 UU Sisdiknas 20 Tahun 2003 menjelaskan tentang pendidikan, yaitu:


pendidikan adalah menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran secara sadar dan
terencana, sehingga peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kemandirian pengendalian diri, dan
individualitas, Kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang baik. Dia, masyarakat,
negara dan negara semua membutuhkannya.

Ada beberapa aspek pengembangan, salah satunya yang perlu dikembangkan adalah
pendidikan seni anak usia dini. Widia Pekerti, berpendapat bahwa pendidikan seni bagi
anak SD adalah membantu anak mengungkapkan apa yang diketahui dan dirasakannya
sehingga dapat mengekspresikan dirinya melalui seni. Karya seni yang dimiliki anak-
anak merupakan ekspresi dari keindahan peristiwa yang mereka rasakan. Ada banyak
jenis pendidikan seni di Indonesia, termasuk seni, tari dan musik, yang semuanya
dikembangkan di bidang pendidikan sesuai dengan tahap perkembangan dan
perkembangannya. Mendidik anak melalui seni bukan hanya untuk anak berbakat, tetapi
juga bagi seseorang untuk mengembangkan potensi dan pertumbuhan kreatifnya sendiri.

Pendidikan seni pada anak diarahkan untuk pembentukan sikap sehingga adanya
keseimbangan intelektual, dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran dan
kepekaan emosi, menjadikan manusia terampil lahir dan batin, kemampuan motorik,
kognitif, psikomotor berkembang dengan baik dan optimal. Kepribadian anak lambat laun
akan berkembang dan berpengaruh terhadap fungsi jiwa. Fungsi-fungsi jiwa tersebut
meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas, dan ekspresi. Anak melakukan kegiatan
membayangkan suatu kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi maupun yang belum
dituangkan dalam bentuk karya seni disebut fantasi. Membangkitkan sebuah perasaan
sedih, senang, gembira maupun marah dalam karya seni yang sudah dibuat disebut
sensitif terhadap kejadian. Anak mulai menuangkan ide-ide gagasan, membuat produk,
bereksperimen terhadap lingkungan sekitar menjadikan anak menjadi kreatif dan mulai
mengekspresikan hasil karyanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana silabus di dalam pembelajaran seni rupa pada jenjang pendidikan anak SD
kelas rendah ?
2. Bagaimana pembelajaran seni rupa di jenjang pendidikan anak SD kelas rendah?
3. Apa saja media yang digunakan dalam pembelajaran seni rupa di jenjang pendidikan
anak SD kelas rendah?
4. Bagiamana pembelajaran seni rupa pada jenjang pendidika anak SD kelas rendah saat
pandemi berlangsung ?
5. Apa saja kendala yang dialami selama pembelajaran saat pandemi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui silabus yang diterapkan dan implementasi silabus dalam pembelajaran
seni rupa pada jenjang anak SD kelas rendah.
2. Mengetahui bagaimana pembelajaran seni rupa pada jenjang pendidikan anak SD
kelas rendah.
3. Mengetahui media yang di gunakan saat pembelajaran seni rupa pada jenjang
pendidikam anak SD kelas rendah.
4. Mengetahui pembelajaran seni rupa pada jenjang pendidikan anak SD kelas rendah
saat pandemi.
5. Mengetahui kendala yang ada dalam pembelajaran seni rupa di masa pandemi.

BAB II
PEMBAHASAN

Pendidikan anak usia dini merupakan modal dasar untuk menumbuhkan bakat-bakat yang
berkualitas. Pendidikan semacam ini merupakan landasan untuk meletakkan dasar-dasar
pendidikan. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk mengembangkan seluruh aspek
kecerdasan anak, agar tumbuh kembang anak mencapai keadaan yang terbaik, serta
mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan.

Pendidikan anak usia dini disebut juga dengan masa emas, yaitu masa peka, masa ini mudah
menerima rangsangan dari luar dan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, anak dapat dengan mudah merespon rangsangan dari lingkungan sekitar anak saat
ini untuk mengembangkan aspek potensi tumbuh kembang anak dalam Permendikbud Nomor
57 Tahun 2014 tentang Standar SD/MI Pasal 10.

Enam aspek perkembangan yang dimaksud adalah :

1) Bahasa terdiri atas:


a) memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah,
aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;
b) mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab per
tanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui,
belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan ke inginan dalam
bentuk coretan; dan
c) keaksaraan, mencakup pe mahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf,
meniru ben tuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

2) Nilai agama dan moral yang meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang di anut,
mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran
terhadap agama orang lain.

3) Sosial-emosional meliputi:
a) kesadaran diri, terdiri atas mem per lihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan
sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain;
b) rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan
mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung
jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan
c) perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya,
memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat
orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

) Fisik-motorik meliputi:
a) motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur,
seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;
b) motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat
untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan
c) kesehatan dan pe rilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar
ke pala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli
terhadap keselamatannya.

) Kognitif meliputi:
a) belajar dan pe mecahan masalah, mencakup ke mam puan memecahkan masalah
se derhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fl eksibel dan dite rima sosial
serta menerapkan pe ngetahuan atau pe nga laman dalam konteks yang baru;
b) berfi kir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifi kasi, pola, berinisiatif, be
rencana, dan mengenal se bab-aki bat; dan
c) berfi kir sim bolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan kon sep bilangan, mengenal huruf, serta mampu me
representasikan berbagai ben da dan imajinasinya dalam bentuk gambar.

) Seni meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, ber imajinasi


dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,
kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.

Keenam aspek pengembangan dan penjabaran di atas akan menjadilandasan dalam


menyelaraskan kompetensi dan lama belajar dalam memunculkan muatan materi yang sesuai
dengan ke butuhan dan karakteristik anak usia dini berdasarkan kelompok usia.

Anda mungkin juga menyukai