Aspek Aspek
Aspek Aspek
Budi pekerti atau akhlak adalah aspek yang sangat fundamental dalam
masyarakat dan bangsa. Tujuan dari pendidikan budi pekerti adalah mendidik anak agar
dapat membedakan antara baik dan buruk,sopan dan tidak, terpuji dan terkutuk. Dengan
demikian pendidikan akhlak mencakup dua macam pembentukan yaitu pembentukan kata
hati dan pembentukan kemauan. Pembentukan kata hati, agar anak memiliki kepekaan
(sensitiveness) terhadap baik dan buruk. Pembentukan kemauan, agar anak mempunyai
kemauan yang kuat untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik dan hanya berbuat
Ahli filsafat yunani kuno Socrates mengatakan “Siapa yang tahu akan mau”.
Maksudnya barang siapa yang tahu akan kebajikan, akan mau berbuat sesuai dengan
kebajikan tersebut. Mungkin manusia pada zaman Socrates masih begitu murni dan
begitu baik. Sehingga asal tahu yang baik, hanya akan mau berbuat yang baik. Sedangkan
ada pendapat lain dari Rousseau yang mengatakan “Manusia baik waktu dilahirkan.
Mengenai pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah, dalam hal ini ada dua
pendapat.
Pendapat pertama menghendaki, agar pendidikan budi pekerti diberikan dalam ja-
jam tersendiri. Dengan begitu ada jam pelajaran untuk budi pekerti tersendiri. Pendapat
kedua menghendaki, bahwa pendidikan budi pekerti diintegrasikan ke dalam semua mata
pelajaran . semua guru dengan mata pelajaran apapun harus menyusupkan pendidikan
Pendapat kedua mungkin baik juga untuk muri-murid kelas rendah. Tetapi untuk
kelas yang lebih tinggi pendapat kedua kiranya lebih cocok. Oleh karena, banyak mata
pelajaran yang baik untuk di pergunakan sebagai wadah dari pendidikan budi pekerti.
Pendidiakan Kecerdasan
tugas yang lain. Tujuan daripendidikan kecerdasan ialah mendidik anak agar dapat
Berfikir secara kritis berarti, bahwa dengan cepat anak melihat hal-hal yang benar dan hal-hal
Berfikir secara logis berarti, bahwa dengan cepat dapat melihat hubungan masalah yang satu
menarik kesimpulan.
Berfikir secara kreatif berarti, bahwa dari apa yang telah di selidiki, melakukan percobaan, serta
Berfikir secara reflektif berarti,bahwa anak dapat menggunakan cara-cara induktif dan deduktif
disajikan melulu dengan kata-kata saja. Sehingga, pengajaran verbalistis disebut juga
solving tidak hanya terdiri atas pemecahan ataupenyelesaian soal-soal berhitung, soal-soal ilmu
pasti, dan sebagainya. Melainkan, hadapkanlah murid kepada situasi real yang harus dipecahkan.
Latihlah murid-murid untuk membuat laporan. Misalnya guru dan murid setelah melakukan
eksperimen, guru menyuruh murid membuat laporan. Apakah murid bisa menyusun laporan yang
Latihlah murid-murid untuk menggunakan cara-cara berfikir logis. Maksudnya adalah cara
Ada 4 macam metode berfikir yaitu cara analogi, cara induksi, cara deduksi, dan cara
syllogisme.
percobaan,atau fakta-fakta.
Cara deduksi ialah cara menarik kesimpulan berdasrkan dalil atau hukum.
Cara syllogisme ialah menarik kesimpulan secara syllogisme terdiri atas tiga tingkatan, yaitu :
Tingkat pertama disebut premis mayor yaitu pertanyaan yang mengandung pengertianyang lebih
Tingkat kedua disebut premis minor yaitu pernyataan yang mengandung pengertian lebih sempit
Pendidikan Keindahan
Pada umumnya pendidikan keindahan ini kurang mendapat perhatian dari para
kasarnya bahwa pendidikan keindahan itu tidak bisa dipergunakan sebagai suatu
dalam menginterpretasikan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan keindahan ini
.Tujuan pendidikan keindahan ini tidaklah bermaksud untuk mendidik anak agar
menjadi seniman atau seniwati dalam berbagai lapangan kesenian. Tetapi pendidikan
keindahan bertujuan, agar semua anak mempunyai rasa keharuan terhadap keindahan.
Mempunyai selera terhadap keindahan. Dan selanjutnya dapat menghargai dan
menikmati keindahan
Biarpun keindahan itu tidak dapat dijadikan suatu pokok penghidupan, tetapi
kein dahan itu kita dapati dalam segala segi kehidupan sehari-hari. Misalnya
halaman dan sebagainya. Hal-hal inilah yang harus diutamakan dalam pendidikan
keindahan ini. Dalam hal ini, terutama anak harus dibiasakan untuk berdandan
maupun mengenai kombinasi warnanya. Anak harus di bimbing dalam hal memilih
mode pakaian yang sesuai dan memilih warna-warni yang serasi. Kiranya kepada
anak perlu diperingatkan, bahwa yang baik,yang indah,bukanlah yang mahal dan
murah, tetapi terletak pada seni , bagaimana menyusun kombinasi dan komposisi.
dalam gerak , keindahan dalam rupa , keindahan dalam suara , keindahan dalam
bahasa , dan sebgainya. Dengan begitu kita jumpai apa yang disebut seni tari , seni
rupa , seni suara , seni sastra , dan lain-lain.Dengan demikian pendidikan keindahan
Pendidikan Kewarganegaraan
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu negara agar setiap hal yang di
kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang
di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini
di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi
agar menghasikan penerus –penerus bangsa yang berompeten dan siap menjalankan
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang
cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan
mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.
Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang
Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani tidak hanya berupa latihan saja tapi juga untuk
pembentukan watak. Tujuannya tidak hanya membuat sehat jasmani tapi juga
menyeimbangkan jiwa dan raga. Menurut pasal 9 UU.no 4 thn 1950 pendidikan
jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa
dan merupakan bangsa yang sehat dan kuat lahir dan batin. Pendidikan jasmani terdiri
juga sebagai makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup seorang diri, terpisah dari
Negara.Untuk dapat hidup bersama dengan orang lain, maka penting sekali orang itu
harus dapat menyesuaikan diri. Untuk dapat menyesuaikan diri ini, pertama-tama
perlu adanya kesanggupan untuk mengidentifikasikan diri kepada orang lain. Yang
dimaksud disini ialah menyamakan dirinya untuk menganggap dirinya sebagai orang
lain. Atau dapat dikatakan juga menempatkan dirinya ke dalam diri orang lain.
Selanjutnya orang harus bisa turut merasakan apa yang dirasa orang lain. Disamping
itu untuk kehidupan bersama diperlukan sifat-sifat seperti sifat toleransi, sifat sabar,
Tujuan dari pendidikan sosial adalah mendidik anak agar dapat menyesuaikan
diri dalam kehidupan bersama dan dapat ambil bagian atau berpartisipasi secara aktif
dalam kehidupan bersama tersebut.Pendidikan sosial harus sudah dimulai sejak anak