Anda di halaman 1dari 53

MANUSIA DAN PERADABAN

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

DOSEN PENGAMPU : Drs. Muchyar, M. Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

KELAS 2 C

Salsabila Anisya R. R 1810125220044 Muhammad Reza 1810125310004

M. Syarif Akbar. A 1810125210049 Saidah Zainab 1810125320007

Nurul Fadilah 1810125220055 Siti Noorhafidzah. 1810125320008

Wahyudi 1810125210063 Najiha Shofina 1810125320009

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU PRA-SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt atas karunia-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul Manusia dan Peradaban. Makalah ini dibuat

untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala

2. Drs. Muchyar, M. Si selaku Dosen Pengampu Ilmu Sosial dan Budaya

Dasar

3. Ayah dan Ibu tercinta

4. Teman-teman Kelas 2 C PGSD FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari

sempurna. Kami mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 21 Februari 2019

Tim Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2


Bab II Pembahasan ........................................................................................... 4
A. Adab dan Peradaban .......................................................................... 4
B. Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab............... 7
C.Evolusi Budaya dan Tahapan-Tahapan Peradaban ............................ 12
D.Peradaban dan Perubahan Sosial.................................................. ...... 17
E.Wujud-Wujud Peradaban.................................................................... 18
F.Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani ................................... 20
G.Ketenangan, Kenyamanan, Ketenteraman, dan Kedamaian sebagai Makna
Hakiki ..................................................................................................... 34
H.Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia ............... 35
a) Kemajuan Media Komunikasi Bagi Adab dan Peradaban Manusia 35
b) Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia…………. 36
c) Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi terhadap Adab dan
Peradaban Manusia………………………………………………….... 38
Bab III Penutup .................................................................................................. 49
A. Kesimpulan ...................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................. 50
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. 51

iii
BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai
khalifah dimuka bumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka
bumi, juga jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk
berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya
manusia dituntut untuk menggunakan fisik/jasmaninya melakukan sesuatu
yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk
senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang
tidak dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalah kumpulan
manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan
mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju tujuan yang
sama. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam
bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang
fundamental, dan sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan
individu dan masyarakat.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat
karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang
menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan
peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi /
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat

1
mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat
diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan
sebagai masyarakat yangmempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.
Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki
manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana Hakekat Manusia dan Peradaban?
2. Bagaimana Wujud dan Perkembangan Peradaban?
3. Bagaimana Peradaban dan Perubahan Sosial?
4. Bagaimana Dinamika Peradaban?
5. Bagaimana Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.
2. Mengetahui Wujud dan Perkembangan Peradaban.
3. Mengetahui Peradaban dan Perubahan Sosial.
4. Mengetahui Masyarakat Yang Beradab.
5. Mengetahui Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Adab dan Peradaban

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan


rohani. Dengan akal manusia dituntut untuk berpikir menggunakan akalnya.
Dengan jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau
jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya. Dan melalui
rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya.

Norma menjadi suatu hal yang penting untuk dapat dijadikan sebagai
tolak ukur manusia yang beradab. Manusia adalah makhluk yan beradab sebab
dianugrahi harkat, martabat,dan kemanusiaan yang tinggi, karena manusia
memerlukan kesopanan, akhlak dan kehalusan budi pekerti dalam melakukan
kontak sosial dengan masyarakat luas. Konsep masyarakat beradab berasal
dari konsep civil society, dari kata cocietycivilis. Istilah masyarakat adab
dikenal dengan kata lain masyarakat sipil dan masyarakat warga.

Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat


karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan sesuatu
kehidupan sesuai kodratnya.

Suatu peradaban dapar berevolusi sesuai dengan perkembangan


zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada
kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh
modernisasi yang terjadi di masyarakat.

Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Peradaban


berasal dari kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan
etiket. Manusia beradab dapat diartikan sebagai manusia yang memiliki
akhlak mulia, yang memiliki kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Sedangkan manusia yang tidak memiliki akhlak mulia atau tidak memiliki

4
kesopanan dan tidak halus budi pekertinya adalah manusia yang biasanya
disebut biadab.

Adab erat hubungannya dengan :

1. Moral, yaitu nilai-nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan


kesusilaan.
2. Norma, yaitu aturan atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu yang baik atau salah
3. Etika, yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan
buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia.
4. Estetika, yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebalikan.

Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus


menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat istiadat, dan nilai-nilai
dalam kehidupan yang ada di masyarakat. Sehingga dalam kehidupan di
masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan
kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia beradab.

Konsep masyarakat adab dalam pengertian lain adalah suatu


kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan


organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk
sistem IPTEK dan pemerintahannya. Tinggi rendahnya peradaban suatu
bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor :

1. Pendidikan
2. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan

Perkembangan peradaban akan selalu seiring dengan timbulnya


benturan-benturan seperti peradaban Barat dan peradaban Timur.

5
Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa dipisahkan karena
manusia itu memiliki cipta, rasa, dan karsa yang akan menimbulkan
perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya dan akan
mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.

Evolusi budaya dan tahapan peradaban dibagi menjadi tiga


gelombang, yaitu:

1. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, di mana dimulai


kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam (revolusi agraris)
2. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap,
energy listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi industri)
3. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan
komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.

Evolusi (perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya


nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong ke arah kemajuan dan
menyejahterakan kehidupan masyarakat. selain itu, evolusi budaya juga dapat
berakibat negative, yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada,
memburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi
krisis kemasyarakatan.

Perubahan menyebabkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial


yang ada dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan
yang tidak sesuai fungsinya dengan masyarakat yang bersangkutan. Penyebab
atau faktor-faktor pendorong terjadinyan perubahan itu ialah :

1. Faktor Intern
a. Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
b. Adanya penemuan-penemua baru
c. Konflik dalam masyarakat
d. Pemberontakan dalam masyarakat
2. Faktor Ekstern

6
a. Faktor alam yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain

B. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab

Sejak dari dahulu manusia selalu mempertanyakan tentang asal usul


kehidupan dan dirinya,dari pertanyaan tersebut timbullah 3 jawaban
alternative yaitu Konsep penciptaan,Transformasi,dan Evolusi
biologi.Didalam buku biologi kita menemukan tentang evolusi pada mahluk
hidup adalah perubahan yang dialami mahluk hidup secara perlahan-lahan
dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan,sehingga lama kelamaan dapat
terbentuk spesies baru.Evolusi diartikan sebagai perubahan frekuensi gen pada
populasi dari masa ke masa.diantara berbagai macam teori evolusi yang
pernah di usulkan,teori evolusi oleh Darwin lah yang paling sering dijadikan
rujukan pokok.Pada tahun 1858 Darwin mengajukan 2 teori pokok yaitu
spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya ,dan
evolusi terjadi melalui seleksi alam .

Dalam perkembangannya teori Darwin mendapatkan tantangan


(terutama golongan agama,dan yang menganut paham teori penciptaan –
Universal Creation),dukungan dan pengayaan.adapun timbul berbagai istilah
hasil dari pengayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan
argumentasi ilmiah seputar teori evolusi, beradasarkan kecepatan evolusi
(evolusi quasi dan evolusi quantum)berdasarkan polanya (evolusi
gradual,evolusi punctual dan evolusi saltasi )dan berdasarkan skala produknya
( evolusi makro dan evolusi mikro).

Pada tahun 1858 darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2


teori utama yaitu :

1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang


hidup di masa lampau

7
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin ,agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah
seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favourable
variations and ultimately eliminating those that are “injurious”.secara umum ,
tanggapan ahli lain terhadap teori Darwin adalah :

Mendapat tantangan terutama dari golongan agama,dan yang


menganut paham teori penciptaan (universal creation).

1. Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain,Yoseph


Hooker dan Thomas Huxley (1825-1895)
2. Mendapat kritik dan pengayaan dari banyak ahli, antara lain
Morgan(1915), Fisher (1930), Dobzhansky (1937),
Goldschmidt (1940), Dan Mayr (1942).
Secara singkat,Proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian)
terjadi karena adanya :
1. Perubahan frekunsi gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
2. Perubahan dan genotype yang terkumulasi seiring berjalannya
waktu.
3. Produksi variasi baru melalui pada materi genetik yang
diturunkan (DNA/RNA)
4. Kompetesi antar individu karena keberadaan besaran individu
melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk
menyongkongnya.
5. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari
individu fertile (dan beruntung) yang masih dapat bertahan
hidup dari kompetisi.

Adapun teori Darwin “spesies yang hidup sekarang berasal dari


spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurutkan lebih lanjut semua
spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama”.teori

8
tersebut ditentang oleh banyak pihak yang di kategorikan sebagai 3 kelompok
utama yaitu :

1. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup


“ilmiah”.
2. Kelompok “creationist”yang berpendapat bahwa masing-masing spesies
diciptakan khusus oleh Yang Maha Kuasa.
3. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak
berubah.variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum
“archetypes”.Geoethe mengabstrasikan satu archetype atau urbild untuk
semua tanaman (urplanze )dan beberapa bauplane untuk hewan.

Pada origin edisi pertama,Darwin (1959) di halaman 435,Menyimpulkan


bahwa penjelasan Owen (kelompok idealist) pada masalah archetype adalah
“interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hokum” biologi yang
penting.kemudian setelah Owen menetang lebih keras lagi teorinya.Darwin pada
edisi berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan penjelasan ilmiah”.menurut
Darwin penjelasan tentang “homologi” dan “unity of types”terkait dengan nenek
moyang adalah ilmiah.oleh karena Darwin memandang masalah ini sebagai
proses , sementara konsep archtype adalah timeless.secara umum Darwin adalah
penganut paham materialisme.

Darwin dan Wallace menyimpulkan seleksi dari prinsip yang


dikemukakan Malthus bahwa setiap populasi cenderung bertambah jumlahnya
seperti deret ukur,dan sebagai akibatnya cepat atau lambat terjadi perbenturan
antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khusunya bila ketersediaannya
terbatas.hanya sebagian, seringkali merupakan bagian kecil keturunannya
bertahan hidup sementara besar lainnya tereliminasi. Dengan berkembangnya
Ilmu Geomatika, teori itu diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut
Lemer (1958) definisi seleksi alam adalah segala proses yang menyebabkan
pembedaan non random dalam reproduksi terhadap genotype atau allele gen dan
kompleks gen dari generasi kegenarasi berikutnya. Contohnya adalah jenis fauna

9
yang memiliki beberapa generasi dalam satu tahun .jika makanan dan sumber
daya bertambah seperti deret ukur degan tidak ada kematian diantara
keturunannya. Hal itu berarti seleksi tidak terjadi ,karena anggota populasi
dengan genotype yang berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang
berbeda atau berkembang mencapai matang seksual pada kecepatan yang
berbeda.musim yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara
drastic tanpa pilih-pilih.Perbedaan fekunditas,sesungguhnya juga merupakan
agen penyeleksi yang kuat karena menentukan perbedaan jumlah individu yang
akan mati,yang ditunjukkan dalam rangka kematian.

Darwin menerima, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert


Spencer “Survival of The Fittest In The Struggle For Life” sebagai alternative
untuk menerangkan proses seleksi alam. Dalam kondisi seleksi yang lunak atau
halus semua individu atau jenis pembawa genotype yang bermacam-macam dapat
bertahan hidup ketika populasi berkurang. Individu yang fit akan dapat
bertoleransi dengan lingkungannya, tidak harus mereka yang kuat, paling agresif,
atau paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu bereproduksi,
menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan fertile.

Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru, melainkan


justru menyebabkan hilangnya suatu varian genetic atau berkurangnya frekuensi
gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih
genotype yang mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang
tereleminasi pada kecepatan yang berbeda.sedangkan pada seleksi alam buatan,
breeder akan memilih varian genetic (individu dengan genotip) tertentu untuk
dijadikan induk untuk generasi yang akan datang. Adapun permasalahan yang
timbul mengenai dari mana sumber atau materi dasar genetic penyebab keaneka
ragaman genetic pada varian yang akan objek seleksi oleh alam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang
menyebabkan terjadinya keaneka ragaman dimana nantinya seleksi alam
berkerja.

10
Impilikasi dari teori evolusi melaui alam yang mencakup filsafat, sosial,
ekonomi, dan budaya yaitu :

1. Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi


2. Paham Creationisme berkurang pengaruhnya
3. Penolakan terhadap Theology kosmis
4. Penjelasan “ Desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam ,proses
yang mencakup interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi
yang sukses bersifat oportunistik yang sepenuhnya jauh dari dogma agama.
5. Penggantian pola pikir essensialisme oleh pola pikir populasi
6. Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik
seperti gerakan Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di
Singapura dimasa Lee Kuanyu dan berkembangnya ekonomi liberal yang
dikemas dengan label social Darwinian.
Secara ilmiah teori evolusi Darwin utama belum dikatakan
runtuh.karena sebelum ditemukan bukti-bukti empiris yang bertentangan
dengan kesimpulan teori tersebut, maka pernyataan dalam teori tersebut
dianggap benar.Saat ini di Indoenesia banyak ditemukan buku-buku islam
yang diproduksi Dr. Harun Yahya yang menyerang teori Darwin. Dari
teologis terdapat kekhawatiran bahwa teori Darwin akan mengusir Tuhan dari
kehidupan namun Haidar Bagir, pakar filsafat islam, tidak sepenuhnya
sependapat dengan Harun Yahya Bagir menanggapi dengan mengatakan
“Sikap kita terhadap keyakinan Darwinian mengenai sifat kebetulan dan
materialistic asal usul kehidupan yang terkandung dalam teori itu sudah
jelas.kesimpulan teori ini mengenai sifat-sifat evolusioner kehidupan. Karena
betapa pun demikian, tetap saja Tuhan adalah dipercayai dzat balik semua
gerakan evolusi itu..” tentang prinsip survival of the littest, Bagir justru
membenarkannya dan kita harus mengambil hikmahnya,karena hal itu sesuai
dengan kenyataan sehari-hari dan tidak bertentangan dengan kandungan Al-
Qur’an.

11
Apakah nenek moyang manusia berasal dari Simpanse atau
Neanderthal adalah lebih bijak jika mulai diteliti faktor yang menyebabkan
manusia modern dapat bertahan lebih lama hingga kini dan tidak punah
seperti simpanse atau neandertal.
Pernyataan apakah manusia ada melalui penciptaan atau proses
evolusi keduanya adalah dialetika pemikiran tentang asal mula manusia
cemerlang.kita tidak dapat menolak bahwa kemampuan manusia dalam
bertahan melewati seleksi alam melahirkan berbagai produk peradaban
berharga (baik yang bernilai postif dan negative bagi kemanusiaan)yang patut
dijadikan pelajaran penting bagi setiap generasi manusia mendatang.

C. Evolusi Budaya dan Tahapan-tahapan Peradaban

Peradaban manusia dalam perkembangan evolusi budaya dan adaptasi


biologis dimulai setelah ditemukannya api sebagai alat untuk memenuhi
berbagai keperluan dan keinginan. Api merupakan penemuan teknologi paling
awal yang membawa peradaban manusia pada kemampuan untuk mengubah
lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan yang sesuai dengan kehendak
dan aspirasinya. Perkembangan berikutnya menunjukkan bahwa evolusi
budaya lebih mendominasi adaptasi biologis manusia terhadap lingkungan
manusia. Terlebih lagi ketika perkembangan teknologi sebagai bagian dari
perkembangan budaya yang paling menonjol. Akibat kemajuan yang pesat
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia kurang
menyadari pentingnya adaptasi terhadap lingkungan alam, karena dengan
teknologi manusia bisa mengatasi berbagai hal dalam bentuk relung dan
kondisi lingkungan tanpa memiliki kemampuan alami. Kita sudah dapat
menyaksikan bahwa manusia dapat berkeliaran di dasar samudera tanpa
memiliki insang seperti halnya ikan, atau bertamasya keluar angkasa tanpa
harus bersayap. Akibat perkembangan budaya manusia karena peradaban
yang dibawanya dengan teknologi sebagai instrumen yang menyertainya

12
menjadikan pandangan manusia terhadap lingkungan alamiah mengalami
perubahna yang berarti. Dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya manusia
telah merasa menguasai lingkungan, padahal kejadian yang sebenarnya
lingkungan alam dan lingkungan binaan manusia jauh dari kekuasaannya.

Tidaklah etis bilamana ada manusia yang mengatakan dengan


bangganya telah menklukkan lingkungan alam yang berupa kawasan
pegunungan, kawasan pantai, lautan, sumber daya air serta bahan galian
mineral. Bukankah semua potensi lingkungan alam tersebut merupakan
tanggung jawab kita sebagai pengelola sebagai sumber daya bumi sebagai
kemaslahatan umat manusia. Tidak banyak yang menyadari bahwa kehadiran
lingkungan alam beserta proses alam yang menyertainya merupakan amanah
terhadap manusia. Dalam pandangan geofilosofi, kehadiran manusia dengan
budayanya selalu dipandang sebagai pemelihara alam. Tetapi kini dengana
munculnya krisis lingkungan, manusia telah menjadi perusaknya. Manusia
telah mengubah perannya, berkat uluran peradaban modern, dari makhluk
yang diturunkan dari langit dan hidup harmonis dengan bumi menjadi sebagai
makhluk ciptaan yang memandang dirinya sebagai yang merangkak dari
bawah dan kini menjadi pemngsa dan pembasmi yang sangat mematikan.

Dalam pandangan islam sebagai rahmatan seluruh alam semesta,


memandang manusia sebagai wakil (al-khalifah) AllahSWT di atas bumi dan
secara eksplisit Al-Qur’an menegaskan, “sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang wakil (khalifah) di muka bumi” (Al-Baqarah:30). Sebagai
khalifah Allah, manusia harus aktif didunia, memelihara keharmonisan
lingkungan alam dan menyebar luaskan berkah dan karunia karena ia
sehubungan dengan kedudukan manusia sebagai ciptaan yang terdidik dan
berbudaya di dunia yang sementara ini merupakan perantara.

Namun apa yang banyak terjadi di sekitar kita saat ini, bahwa manusia
mulai hidup dan merasa aman dalam lingkungan yang sudah diubahnya
menjadi lingkungan binaan dan secara budaya telah menjauhkan kepekaan

13
manusia terhadap resiko yang dapat ditimbulkannya maupun proses kebumian
yang menyertainya. Perlakuan terhadap sumber daya alam kebumian ini harus
menekankan pada kemampuan daya dukung alam/lingkungan di mana
diperbolehkannya untuk dimanfaatkan sebagai mana adanya.

Kenyataan menjadi jelas bahwa lingkungan alam kebumian dan


lingkungan binaan manusia memiliki berbagai potensi bencana alam seperti
gempa bumi tektonik, tsunami, bencana awan panas, tanah longsor, banjir
bandang/banjir genangan, angin kencang, badai salju yang sangat fatal
terhadap perkembangan budaya manusia. Hal ini terkadang lepas dari sorotan
pada saat manusia merencanakan berbagai kegiatan hidupnya. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dibanggakan dan diharapkan oleh manusia
untuk dapat melindungi dirinya dari ancaman bencana alam justru
menimbulkan berbagai bentuk gangguan terhadap lingkungan maupun
ekosistem. Pada gilirannya, gangguan dan degradasi lingkungan akibat
panerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak tepat telah
menimbulkan dampak negatif terhadap perikehidupan dan peradaban
lingkungan budaya manusia itu sendiri.

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan


sumber daya bumi dan sumber bahaya kebumian. Karena itu sudah
sepantasnyalah pertimbangan terhadap resiko bahaya kebumian ini harus
mendapat perhatian seksama di Indonesia. Apalgi bila dikaitkan dengan
adanya pusat-pusat pertumbuhan wilayah strategis yang sebagian berada
dikawasan rawan bahaya kebumian. Bila perhatian terhadap sumber bahaya
kebumian serta resikonya lolos dari berbagai rencana pembangunan nasional,
maupun daerah, maka bukanhanya manusia yang semakin peka terhadap
bencana kebumian, bahkan proses pembencanaan alam yang bersumber dari
kelalaian peradaban manusia terhadap ancaman bencana kebumian tidak dapat
dihindarkan.

14
Akhirnya evolusi budaya manusia akan membawanya kepada
perubahan lingkungan awal secara global, karena kita mengetahui bahwa
perubahan-perubahan akan membawa konsekuensi yang baik maupun yang
buruk. Perikehidupan manusia yang modern saat ini sedang berada pada suatu
titik kulminasi yang menentukan proses evolusi sejarah peradaban modern,
yaitu apakah terjatuh pada kondisi semakin memburuk atau sebaliknya
semakin membaik. Kondisi nyata yang sedang kita alami saat ini adalah
meluasnya kemiskinan, kelaparan, ketidaksehatan, tuna aksara dan
berlanjutnya kerusakan ekosistem, pemanasan global, dan seterusnya.
Demikian juga kesenjangan antara kaya dan miskin makin berlanjut.

Karena itu, satu-satunya alternatif jalan untuk menjamin adanya masa


depan yang lebih aman dan lebih sejahtera bagi kita adalah mengembaikan
fitrah manusia pada kekhalifahan dan kehambaan kepada tuhan dengan
konsekuensinya melakukan pembangunan nasional/daerah yang ramah
lingkungan kebumiannya dalam mengupayakan kebutuhan pokok untuk
manusia, memperbaiki taraf hidup semua orang dan mengupayakan
perlindungan serta pengelolaan ekosistem yang lebih baik dan bijaksana.
Dalam menjalankan semua ini kita harus mempunyai satu visi yang jauh
kedepan demi kesatuan dan keutuhan bangsa/umat manusia serta kelestarian
pembangunan yang berwawasan lingkungan kebumian. Disamping itu, kita
perlu memandang perlunya solidaritas kemanusiaan dalam pelaksanaan
pembangunan. Umat manusia adalah satu, oleh karena itu dalam transformasi
kebudayaan untuk mengantisipasi berbagai perubahan termasuk didalamnya
resiko bencana kebumian, degradasi lingkungan global, peledakan populasi,
memerlukan solidaritas kemanusiaan yang berkelanjutan untuk evolusi
budaya manusia. Pada dasawarsa terakhir ini terlihat bahwa interaksi dinamis
antara atmosfer dan litosfer yang berimplikasi pada resiko kehidupan dan
hasil budaya bangsa ini telah menunjukkan satu proses pembelajaran yang
sangat mendalam tentang makna kehadiran manusia sebagai khalifatul fil

15
ardh. Kemana hakikat kehidupan budaya manusia dan budaya bangsa ini
dibawa dalam lingkungan yang sangat dinamis yang melibatkan semua
elemen atau unsur atmosfer dan litosfer bergerak mengikuti ritme
Sunnatullah-Nya. Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari semua
kejadian itu untuk tahun yang akan datang. Mengenai tahapan-tahapan
peradaban Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan
pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi.
Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang
perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga
tahap gelombang, yaitu :

1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800


SM-1500 M
2. Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500
M-1970 M
3. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-
sekarang

Merujuk pada pendapat Alvin Toffler di atas, sekarang ini umat


manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang
teknologi informasi menghasilkan globalisasi, disamping kemajuan dalam
sarana transportasi. Di era global, perilaku hidup manusia bisa berubah dan
dapat bergerak dengan cepat. Dalam era global, hubungan antarmanusia tidak
terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara
(internasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang
lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke
negara lain.

Pemahaman diatas memberikan makna bahwa tensifikasi ruang-ruang


transnasional, problem-problemnya, konflik dan peristiwa selalu berjalan
dalam logika “global”. Inilah yang kemudian disebut proses globalisasi.

16
Dimensi-dimensi tersebut tak pelak mengerucut pada soal bahwa semuanya
dimotori oleh kekuasaan pasar yang berideologi neo-liberal (globalisme).

D. Peradaban dan Perubahan Sosial

Peradaban adalah sebuah entitas terluas dari budaya, yang


teridentifikasi melalui unsur-unsur objektif umum, seperti bahasa, sejarah,
agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif
dan Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam masyarakat,
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan. Wilbert Moore memandang perubahan sosial
sebagai Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau
perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial
berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mengarah
pada perubahan unsur- unsur: perubahan peran seorang istri dalam keluarga
modern. Perubahan kebudayaan contohnya: penemuan baru seperti radio,
televisi, komputer, yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.

Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang


terjadi dalam fungsi dan struktur dalam masyarakat. Perubahan-perubahan
sosial dikatakannya dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial
(sosial releationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial tersebut. Perubahan sosial tidak dapat
dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan
merupakan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan ada kebudayaan
apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan Perubahan sosial, yaitu
perubahan yang terjadi dalammasyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang
meliputi berbagai aspek kehidupan. Kebalikannya masyarakat yang tidak
berani melakukan perubahan-perubahan, tidak akan dapat melayani tuntutan

17
dan dinamika anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan dan
aspirasinya. Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya
perubahan sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semu
perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi
dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi :

1. Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change)


bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang diubah.
2. Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang
terjadi dalam masyarakat.
E. Wujud-wujud Peradaban
1. Nilai
Nilai memiliki banyak sekali arti diantaranya yaitu,Menurut istilah
nilai (value) memiliki arti yaitu “Sifat atau kualitas yang melekat pada
sesuatu”(Kaelan,2010:87). Misalnya saja kita berpendapat lukisan itu
indah,secara tidak langsung kita mengungkapkan bahwa lukisan tersebut
memiliki kualitas estetika.untuk lebih jelasnya nilai bisa diartikan
lagi,nilai adalah penilaian (atau putusan) yang bersifat reflektif tentang
apa yang berharga dan apa yang penting di dalam hidup” (Darmaputra,
1987:65). Nilai Adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia lahir maupun batin. Didalam kehidupan manusia itu
sendiri nilai di jadikan sebagai landasan,alasan,bahkan bisa dijadikan
sebagai motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku yang dilakukan
secara sadar maupun tidak sadar. Selain itu nilai juga berkaitan dengan
harapan, cita-cita, keinginan dari semua pertimbangan internal (batiniah)
manusia.
Nilai juga memiliki ciri utama yakni ia bersifat tidak konkret atau
tidak kasat mata.selain itu nilai juga dapat bersifat subjektif dan bisa juga
bersifat objektif.Dikatakan nilai bersifat subjektif apabila nilai tersebut
diberikan oleh subjek, contoh : kita menilai bahwa wanita berkulit putih
itu cantik dan manis.namun bagi orang lain belum tentu menilai seperti

18
kita bisa saja mereka menilai bahwa wanita berkulit sawo matang yang
bisa terlihat cantik dan manis.
Dikatakan nilai bersifat objektif apabila nilai tersebut telah melekat
pada sesuatu terlepas dari penilaian manusia (Kaelan,2010:92).

Contoh: Pemandangan terbitnya matahari di pagi hari itu sangat indah.


Siapa pun yang melihat pemandangan itu penilaiannya akan sama.

Jadi pengertian dari nilai itu sendiri ialah sifat atau kualitas yang
melekat pada segala sesuatu; putusan yang bersifat reflektatif tentang apa
yang penting di dalam hidup.

2. Moral

Sering juga kita sebut sebagai akhlak. Jadi moralitas mengajukan


norma-norma sebagai arahan hidup kita.menurut Kaelan dalam
pendidikan pancasila (2010:87) mengemukakan bahwa moral atau
moralitas adalah Ajaran –ajaran ataupun wejangan-wejangan ,patokan-
patokan,kumpulan peraturan,baik lisan maupun tertulis tentang
bagaimana manusia bertindak,dan berpikir menjadi manusia yang lebih
baik. Sedangkan menurut KBBI moral adalah ajaran tentang bagaimana
manusia harus bersikap menjadi manusia yang baik. Istilah moral juga
mengandung integritas dan martabat pribadi manusia makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan
tingkah lakunya
3. Norma

Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, norma


diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Karena nilai
memiliki sifat yang tidak konkret dan terkadang bersifat subjektif,maka
nilai perlu di konkretkan lagi serta perlu di formulasikan sehingga
memudahkan kiprah dan gerak-gerik manusia dalam kehidupannya

19
konkretisasi nilai supaya bersifat objektif itulah yang disebut norma. Ada
banyak istilah norma yang kita kenal diantaranya yaitu norma hukum,
norma agama, norma masyarakat, norma moral, dan lain-lain. Namun
diantara norma-norma tersebut norma hukum lah yang memiliki
kedudukan yang kuat karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan
eksternal misalnya penguasa atau penegak hukum.

4. Etika

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu etika yang
memiliki makna adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu
yang membahas mengenai kebiasaan yang baik berupa perilaku. Etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral, secara khusus etika sering disebut sebagai filsafat
moral.

5. Estetika

Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis atau keindahan
suatu objek tertentu dan merupakan bagian dari ilmu filsafat yang
menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai
rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara bagaimana
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.

F. Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani

Tradisi (bahasa Latin traditio, diteruskan”) atau kebiasaan, adalah


sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan
suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu,
atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi ialah adanya
informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun
lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi bisa punah.

20
Dalam pengertian lain tradisi adalah adat istiadat atau kebiasaan yang
turun temurun masih dikerjakan di masyarakat. Dalam suatu masyarakat
muncul semacam penilaian bahan cara-cara yang sudah ada merupakan cara
yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan. Umumnya sebuah tradisi tetap
dianggap sebagai cara atau model terbaik selagi belum ada alternatif lain.

Menurut para ahli secara garis besar tradisi adalah suatu budaya dan
adat istiadat yang diwariskan dari suatu generasi ke generasi dan di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yang diharapkan oleh nenek
moyang dapat terjaga kelestariannya. Peninggalan ini berupa materiil
cotohnya adalah lukisan, patung dan arca. Ada juga peninggalan non materiil
berupa bahasa atau dialek, upacara adat dan norma.

Tradisi bertujuan membuat hidup manusia kaya akan budaya dan nilai-
nilaisejarah. Tradisi juga akan menciptakan kehidupan manusia yang
harmonis. Ini akan terwujud apabila manusia menghargai, menghormati, dan
menjalankan suatu tradisi secara baik dan benar sesuai aturan.

Aturan dan norma di masyarakat dipengaruhi oleh tradisi yang ada dan
berkembang di masyarakat. Contohnya, wanita di Aceh diharuskan
mengenakan jilbab. Tetapi ini tidak berlaku di daerah lain. Karena setiap
daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. Masyarakat juga akan
mengembangkan suatu aturan dan norma yang sesuai dengan tradisi mereka.

Dengan tradisi hubungan antara individu dengan masyarakat bisa


harmonis dan kebudayaan menjadi kokoh. Bila tradisi dihilangkan, ada
kemungkinan suatu kebudayaan akan berakhir pada saat itu juga. Setiap
tradisi biasanya sudah teruji efektivitas dan tingkat efisiensinya. Ini selalu ter-
update mengikuti perjalanan perkembangan unsur kebudayaan. Tradisi akan
pas dan cocok sesuai situasi dan kondisi masyarakat pewarisnya.

Selain tradisi ada juga yang disebut modernisasi ,yaitu proses


penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam semua segi kehidupan

21
manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan utamanya untuk
mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman. Modernisasi sudah dilandasi
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya bersifat fisik
materiil saja, melainkan juga dilandasi oleh sikap mental yang dalam.

Pengertian moderniasi menurut para ahli :

1. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total


dalam kehidupan bersama yang tradosional ataupun pramodern
dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola
ekonomi dan politis.
2. Soerjono Sekanto,modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu
perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.

Secara garis besar istilah modernisasi mecakup pengertian sebagai


berikut :

1. Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan


meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan
merata.
2. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
pergaulan hidup dalam masyarakat.

Modernisasi masyarakat adalam suatu proses tranformasi yang


mengubah dan mempengaruhi beberapa bidang, yaitu :

1. Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang


besar di mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
2. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang memerlukan adanya
masyarakat nasioanal dengan integrasi yang baik.
Syarat Modernisasi :
1. Cara berpikir ilmiah

22
2. Sistem administrasi negara yang baik
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
yangterpusatpada suatu lembaga tertentu
4. Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat
terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi
massa
5. Tingkat organisasi yang tinggi di satu pihak disiplin yang
tinggi bagi pihak lain
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.

Ciri Moderniasi :

1. Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.


2. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi,
sekularisasi, diferensiasi, dan aktualisasi.
3. Modernisasi banyak memberi kemudahan bagi manusia.
4. Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi
5. Melahirkan teori baru.
6. Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika
ekonomi serta orientasi kebudayaan yang berlebihan.
Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk
bekerja dan menumpuk kekayaan.

Selain modernisasi terdapat juga istilah masyarakat madani yang


diprediksi sebagai masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi
budaya. Adat istiadat, dan agama. Demikiaan pula,bangsa Indonesia pada era
reformasi ini diarahkan untuk menuju masyarakat madani, untuk itu
kehidupan masyarakat Indonesia akan mengalami perubahan yang
fundamental yang tentu berbeda dengan kehidupan masyarakat pada era orde
baru. Kenapa,karna dalam masyarakat madani yang dicita-citakan,dikatakan
akan memungkinkan”terwujudnya kemandirian masyarakat ,terwujudnya
nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama

23
keadilan,persamaan, kebebasan dan kemajemukan (pluralisme),” serta takwa,
jujur, dan taat hukum.

Konsep masyarakat madani merupakan tuntutan baru yang


memerlukan berbagai terobosan di dalam berpikir, penyusunan konsep, serta
tindakan-tindakan. Dengan kata lain, dalam menghadapi perubahan
masyarakat dan zaman, “diperlukan suatu paradikma baru di dalam
menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru, demikian kata filsuf Kuhn. Karna
menurut Kuhn,apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan
paradigm lama, maka segala usaha yang di jalankanakan memenuhi
kegagalan.”

Konsep “masyarakat madani” merupakan penerjemahan atau


pengislaman konsep “civil society”. Orang yang pertama kali mengungkapkan
ini adalah anwar ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh nurcholish
madjid.pemaknaan civil society sebagai masyarakat madani merujuk pada
konsep dan bentuk masyarakat madinah yang dibangun nabi Muhammad saw.
Masyarakat madinah dianggap sebagai legitimasi historis ketisdakbersalahan
pembentukan civil society dalam masayarakat muslim modern.

Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah pergumulan


masyarakat. Ciceroadalah orang barat yang menggunakan kata “societies
civilis” dalam filsafat politiknya. konsep civil society pertama kali dipahami
sebagai Negara (state). Secara historis,istilah civil society berakar dari
pemikir montesque,j.j . Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga orang ini
mulai menata suatu bangunan masyarkat sipil yang mampu mencairkan
otoratian kekuasaan monarchi-absolut dan ortodokdi gereja.

Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah civil
society merupakan buah modernitas,sedangkan modernitas merupakan buah
dari gerakan renaisans; gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan
tuhan.sehingga civil society mempunyai moral transendental yang rapuh

24
karena meninggalkan tuhan. Sedangkan masyarakat madani lahir dalam
buaian dan asuhan petunjuk tuhan. Dari ini alasan maarif yang
terbuka,egalitar, dan toleran atas landasan nilai –nilai etikmoral
transmendental yang bersumber dari wahyu allah.

Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya namun mampu


berinteraksi dengan dunia luar yang modern sehingga dapat berkembang dan
maju. Dalam masyarakat madani, setiap warganya menyadari dan mengerti
akan hak-haknya serta kewajibannya terhadap Negara, bangsa dan manusia.
Masyarakat madani sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia. Masyarakat
madani adalah masyarakat bermoral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan individu dan stabilitas masyarakat, di mana masyarakat memiliki
motivaasi dan inisiatif individual. Masyarakat madani merupakan suatu
masyarakat ideal yang di dalamnya hidup manusia-manusia partisipan yang
masing-masing diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba serta dan
sama dalam soal pembagian hak dan kewajiban. Pada intinya pengertian
masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki kehidupan ideal, baik
dalam halam hak dan keewajiban warga dapat terlaksana secara seimbang
serta mampu berkembang dengan dunia luar demi majunya kehidupan.

Pada dasar nya masyarakat di Negara-negara berkembang masih


kesulitan dalam mencapai mayarakat madani. Hal ini masih rendahnya
pendidikan politik dan kewarganegaraan pada masyarakat.kondisi ini
diperburuk kurangnya rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap masalah
yang dihadapi bangsa sendiri. Maka dari faktor-faktor penghambat tersebut
seharusnya seluruh lapisan masyarakat terus bergerak dan maju dalam
membentuk masyarakaat yang cerdas, demokratis, beradab dan memiliki
nasionalisme yang tinggi. Seluruh warga masyarakat dituntut harus mampu
berfikir kritis dengan berdasarkan pada pancasila dan semboyan bhineka
tungaal ika sehingga terbentuk masyarakat yang mampu mengatasi masalah.
Masalah yang menimpa bangsa serta mampu membentuk kekuatan dalam

25
membangun pemerintah yang kokoh,jujur, dan adil. Kemudian dari langkah-
langkah yang cerdas dan juga kritis, maka akan terbentuk masyarakat yang
madani dan berpegang pada nilai-nilai pancasila.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia masyarakat madani adalah


masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan hukum yang
ditopang.oleh penguasa tenolologi yang beradab, iman dan ilmu. Dan menurut
para ahli sebagai berikut :

1. Syamsudin Haris
Masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi sosial yang
berada di luar Negara dan model yang tersusun dari lingkungan
masyarakat paling akrab seperti keliarga asosiasi suka rela
kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar
warga masyarakat.
2. Ernest Gellner
Civil society atau masyarakat madanni merajut pada
masyarakat yang terdiri atas berbagai institusi non-pemerintah yang
otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara.
3. Zbigniew Rau
Masyarakat madani adalah sebuah ruang dalam masyarakat
yang bebaas dari pengaruh keliuarga dan kekuasaan Negara yang
diekspresijkan dalam gambaran ciri-cirinya, yakni individualis, pasa,
dan pluralisme.
4. Nurcholis madjid
Masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada
masyarakat islam yang pernah di bangun nabi Muhammad saw. Di
madinah, sebagai masyarakat kots atau masyarakat peradaban dengan
ciri antara lain: egalitteran (kesederajatan), menghargai prestasi,
keterbukaan, toleransi dan musyawarah.
5. Muhammad AS Hikam

26
Wilayah-wilayah kehidupan social yang terorganisasi dan
bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-
generating), keswadayaan (self-supporing), dan kemandirian
berhadapan dengan Negara, dan keterikatan dengan norma –norma
dan nilai-nilai hhukum hyang diikjuti oleh warganya.
6. M.Ryaas Rasyid
Merupakan suatu gagasan masyarakat mandiri yang
dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari
kelompok kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-perkumpulan,
serta lembaga-lembaga yang saling berhadapan dengan Negara.

Dalam hal ini masyarakat madani memiliki karakteristik tersendiri, di


antaranya:

1. Free public sphere (ruang puhblik yang bebas), yaitu masyarakat


memiliki akses penuh terhadap kegiatan public, mereka berhak
melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada
public.
2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip
demokrasi sehingga mewujudkan mewujudkan masyarakat yang
demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkann
kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan,
dan kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan
menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat
terwujud melalui penegakan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
a. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
b. Pers yang bebas
c. Perguruan tinggi
d. Partai politik

27
3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-
pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dengan
masyarakat, sikap saling menghargai dan mengormati pendapat serta
aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok lain.
4. Pluralisme, yaitu sikapo mengakui dan menerima kenyataan
masyarakat yang majmuk disertai dengan sikap tulus, bahwa nilai
kemajmukan sebagai nilai positif dn merupakan rahmat dari tuhan
yang mahakuasa.
5. Keadilan social (social justice) yaitu kesemimbangan dan pembagian
yang proporsional antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab
individu terhadap lingkunganya.
6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih
dari rekayasa, intimidasi ataupun intervensi penguasa /pihak lain,
sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik
yang bertanggung jawab.
7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk membrerikan jaminan
terciptanya keadilan, keadilan harus diapoposikan secara netral.
Artinya setiapp orang memiliki kedudukan dan perlakuan hokum yang
sama tanpa terkecuali.

Apa yang di bahas dan dibicarakan tak akan pernah terlepas dari yang
namanya sejarah , begitu juga dengan masyarakat madani itu sendiri.sejarah
awal masyarakat madani tidak bias dilepas dari filsuf yunani Aristitoles (384-
322 SM) yang memandang konsep masyarakat madani (civil society) sebagai
system kenegaraan atau ideentik dengan Negara itu sendiri. Istilah civil
society dimasa sekarang dikenal sebagai istilah koinomia politik, yaitu sebuah
komunikasi politik tampat warga dapat terlibat langsung dalam peraturan
ekonomi-politik dan pengambilan keputusan.

Thommas Hoobes pada tahun 1588-1679 M dan John locke pada


tahun 1632-1704 M, mereka memandang civil society sebagai kelanjutsn dari

28
evolusi masyarakat yang berklangsung secara alamiah, selanjutnya di tahun
1767 Adam ferguson, dia lebih menekankan visi etis pada civil society dalam
kehidupan social, menurutnya ketimpangan social akibatna kapitalisme harus
dihapuskan, dilarenakan makin banyaknya sikap individualisme dan
berkurangnya tanggung jawab.

Selanjutnya,dikembangkan pada tahun 1770-1831 M 0leh O.W.F


Hegel, Karl Marx 1818-1883 M, dan Antonio Gramsci 1891-1837 dalam
pandangan ketiganya, civil society meru`pakan elemen idiologis kelas
dominan. Kemudian dikembangkan lagi oleh idiologi kelas dominan.
Kemudian dikembangkan lagi oleh Alexis de Tochqueville 1805-1859 M
berdasarkan pengalamanya mengamati budaya demokrasi amerika
mempunyai daya tahan yang kuat.

Gagasan tentang civil cociety kemudian mewabah menjadi sebuah


landasan ideologis untuk perjuangan kelompok demokrasi dibelahan dunia
yang lain untuk membebaskan masyarakat dari cengkraman Negara yang
secara sistematis melemahkan daya kreativitas dan kemandirian
masyarakat.di dalam tataan kemerinntahan yang demokratis, komponen rakyat
yang disebut masyarakat madani harus memperoleh peran utama. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa dalam dalam system demikratis bahwa
demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan kembali untuk rakyat. Moral menjadi
landasan bagi rakyat untuk berperan untuk menciptakan tata kepemerintahan
yang baik. Moral merupakan operasional dari sikap dan pribadi seseorang
dalam beragama. Sehingga peranan moral dalam tiga lkomponen yaitu: sector
swasta, pemerintaha, dan rakyat merupankerangka masyarakat madani. Dan
untuk mencapai apapun yang di anggap hak dan yang diinginkan, pasti akan
ada kendala, dan untuk mengaplikasian konsep masyarakat madani ini akan
ada kendala yang akan di hadapi,di antaranya :

29
1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum
merata.
2. Masih rendahnya pendidikan polituk masyarakat.
3. Konndisi ekonomi nasional yang belum stabil pascakrisis moneter.
4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karna lapangan kerja
yang terbatas.
5. Pemutusanhubungan kerja (PHK) sepihan dalam jumlah yang besar.
6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pascareformasi.

Oleh karena itu, dalam menghadapi perkembangan dan perubahan


zaman, pemberdayaan civil society perlu ditekankan antara lain melalui
perannya sebagai berikut :

1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan


pendapatan dan pendidikan
2. Sebagai advokasi bagi masyarakat yang “teraniaya”, tidak
berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka
(masyarakat yang terkena pengangguran,kelompok buruh yang
di gaji dan di-PHK secara sepihak dan dll).
3. Sebagai control terhadap Negara
4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok
penekan (pressure group).
5. Masyarkat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang
terletak antara negaara di suatu pihak dan masyarakat di pihak
lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat sosialisasi
masyarakat yang bersifat suka rela dan terbangun dari sebuah
jaringan hubungan di antara asosiasi tersebut, misalnnya
berupa perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, rukun warga,
rukun tangga, dan bentuk organisasi-organisasi upaya
mengatasinkendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat madani, maka pemberfdayaanya

30
perlu ditekankan, antara lain perananya sebagai berikut:
sebagai pengembangan masyarakat melali upaya peningkatan
pendapatan dan pendidikan; sebagai advokasi bagi masyarakat
yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan
kepentingan mereka (masyarakat yang terkena ppenganggran
,kelompok buruh yang di gaji atau di-PHK secara sepihak dan
lain-lain); sebagai control terhafdap Negara; menjadi kelompok
kepentingan (interest group) atau kelompok penekan
(pressure group); masyarajkat masdani pada dasrnya
merupakan suatu ruang yang terletk antara Negara di satu
pihak dan masyarakat di pihak lain.Dalam ruang lingkup
tersebut terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersufat
suka rela dan terbangun dari sebuah jaringan hubungan di
antara asosiasi tersebut , misalnya berupa perjanjian,
koperasi,kalangan bisnis, rukun warga, rukun tetangga, dan
bentuk organisasi-organisasi lainya.

Pada dasarnya masyarakat di Negara-negara berkembang masih


kesulitan mencapai masyarakat madani. Hal ini dikarenakan masih rendahnya
pendidikan politik dan kewarganegaraan pada masyarakat.Kondisi ini
diperburuk dengan kurangnyarasa nasionalisme dan kepedulian terhadap
masalah yang dihapi oleh nbangsa sendiri. Maka dari factor-faktor
penghambat itu seharusnya selurih lapisan masyarakat terus bergerak dan
maju dalam membentuk masyarakat yang cerdas,demokratis, beraab dan
memiliki nasionalisme yang tinggi. Seluruh warga masyarakat dituntut harus
mampu berfikir kritis dengan berdasarkan pancasila dan semboyan bhinneka
tunggal ika sehingga terbentuk masyarakat yang ma,pu mengatasi masalah-
masalah yang menimppa bangsamya serta mampu membentuk kekuatan
dalam membanngun pemerintahan yang kokoh ,jujur, dan adil . kemudian

31
dari langkah-langkah yang cerdas dan juga kritis, maka akan terbentuk
masyarakat yang madani dan berpegangan pada nilai nilai pancasila.

Hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi


(demokratisasi) menurut M. Dawan Rahadjo, bagaikan dua sisi mata uang.
Hanya bersifat ko-eksistensi atau saling mendukung.Hanya dalam masyarakat
madani yang kuatlah demokrasi dapat ditegakan dengan baik dan hanya dalam
suasana demokratislah mayarakat madani dapat berkembang secara wajar.
Nurcholish Madjid memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antaara
masyarakat madani dan demokratisasi.menurutnya, masyarakat madanii
merupakan tempat tumbuhnya demokrasi pemilu merupakan symbol bagi
pelaksana demokrasi.

Masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam


membangun demokrasi. Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah
terciptannya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan
keputusan yang di lakukan oleh Negara atau pemerintahan. Maasyarkat
madani mensyaratkan adanya civic engagement, yaitu keterlibatan warga
Negara dalam asosiasi-asosiasi social. Civic engagement ini memungkinkan
tumbuhnya sikap terbuka, percaya, dan tolerab antara saru denganlainya.
Masyarakat madani dan demokrasi menurut ernest gellner merupakan dua
kata kunci yang tidak dapat dipisahkan.Demokrasi dapat dianggap sebagai
hasil dinamika masyarakat yang dikehendaki adanya partisipasi. Proses
demokratisasi menuju masyarakat madani merupakan factor pendorong bagi
Negara untuk selalu mengusahakan perbaikan terus-menerus dan menjaga
agar tidak terjadi kemerosotan demi kesejahteraan rakyat.

Proses menuju masyarakat madani pada dasarnya tidaklah mudah,


harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan tercermin antara lain
dari kemampuan tenaga-tenaga profesionalnya untuk memenuhi

32
kebutuhan pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Memiliki kemampuan yang memenuhi kebutuhan pokok sendiri
(mampu mengatasi ketergantungan) agar tidak menimbulkan
kerawanan, terutama bidang ekonomi.
3. Semakin mantap mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam
negri (berbasis kerakyatan ) yang berarti ketergantungan kepada
sumber pembangunan dari luar negri semakin kecil atau tidak sama
sekali.
4. Secara umujm telah memiliki kemampuan ekonomi, system politk,
social budaya dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta
berwawasan global.

Dalam rangka menuju masyarakat madani (civic society) , melalui


beberapa proses dan tahapan-tahapan dan terencana dengan matang, serta
adanya upaya untuk mewujudkan dengan sungguh-sungguh, langkah pertama
yang perlu di wujudkan adalah adannya pemerintahan yang baik (good
governance).

Pemerintahan yang baik dalam rangka menuju kepada ,masyarakat


madani adalah berorieentasi kepada dua hal, sebagai berikut:

1. Orientasi ideal Negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan


nasional, yaitu mengacu pada demokratisasi dengan elemen
legitimasi,akuntabilitas, otonomi, devolusi (pendelegasian wewenang)
kekuasaan kepada daerah, dan adanya mekanisme control oleh
masyarakat.
2. Pemenrintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan
efisien melakukan uapaya pencapaian tujuan nasional. Hal ini
tergantung pasa sejauh mana pemerintah memiliki kompetensi,
struktur dan mekanisme politik serta administrasi yang berfungsi
secara efektif dan efisien.

33
Dalam kehidupan demokrasi, agar masyarakat dapat hidup secara
madani harus mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut:

1. Ketertiban dalam pengambilan suatu keputusan yang menyangkut


kepentingan bersama.
2. Adanya control masyarakat dalam jalannya proses pemerintahan.
1. Adanya kemrdekaan memilih pemimpinnhya.

Ketiga hal tersebut merupakan sarana untuk mewujudkan kehidupan


yang demokratis, yaitu kehidupan yang dalam pemerintahannya bersumber
dari,oleh, dan untuk rakyat itu sendiri.

G. Ketenangan, Kenyamanan, Ketenteraman, dan Kedamaian Sebagai


Makna yang Hakiki Manusia yang Beradab
1. Ketenangan
Menurut KBBI, kata ketenangan dimaknai sebagai satu hal
keadaan, ketentuan (hati, batin, dan pikiran). Artinya ketenangan
sangat berkaitan dengan tingkat kenyamanan perasaan yang
dirasakan oleh seseorang. Seorang manusia akan merasa tenang
ketika hatinya tidak gelisah. Merasa nyaman ketika tidak ada
beban yang memberatkan pikirannya. Semuanya mengacu pada
suatu kondisi hati atau pikiran yang terbebas dari permasalahan
hidup.
2. Kenyamanan
Kenyamanan merupakan suatu kondisi di mana perasaan
seseorang yang merasa nyaman berdasarkan persepsi masing-
masing individu. Sedangkan nyaman merupakan suatu keadaan
telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat
individual yang diakibatkan oleh beberapa factor kondisi
lingkungan.
3. Ketenteraman

34
Ketenteraman merupakan suatu situasi maupun kondisi di mana
seseorang berada dalam rasa aman yaitu tidak adanya kekacauan
yang manimbulkan kegelisahan maupun kekhawatiran. Misalkan
seseorang yang hidup tanpa adanya konflik dengan keluarga,
tetangga, ataupun kerabat dekat maupun jauh yang dimilikinya,
maka dia akan merasakan ketenteraman dalam hatinya.
4. Kedamaian
Kedamaian ialah suatu keadaan dalam hati maupun jiwa seseorang
yang ditimbulkan dari ketiadaan suatu konflik seperti peperangan
atau permusuhan yang mana kerena hal tersebut menimbulkan
ketenangan di dalam batin seseorang sehingga timbullah
kedamaian.

H. Peradaban dan Problematikanya Bagi Kehidupan Manusia


1. Kemajuan Media Komunikasi Bagi Adab dan Peradaban
Manusia

Kemajuan media komunikasi erat kaitannya dengan kemajuan


IPTEK karena seiring dengan bertambah majunya teknologi maka
media komunikasi juga mengalami perjembangan ataupun kemajuan.
Media komunikasi sendiri pun merupakan hasil dari kemajuan
teknologi dewasa ini, manusia terus berupaya mengembangkan media
komunikasi dengan teknologi yang memungkinkan untuk
meningkatkan efesiensi kerja penggunanya. Manusia terus bekreasi
dan berinovasi dalam usaha kemajuan teknologi, salah satunya adalah
dari segi media komunikasi. Namun, dalam perkembangan ataupun
bisa disebut juga kemajuan media komunikasi yang sangat pesat
menimbulkan sejumlah dampak, baik itu positif maupun negatif.
Dalam hal ini, dampak positif yang manusia bisa dapatkan adalah
dapat dengan mudahnya manusia menemukan informasi dalam waktu

35
yang cukup singkat, mampu dijadikan sarana pengembangan
kererampilan seseorang, dan dapat memperluas pertemanan di media
sosial.

Dengan berbagai kemudahan yang bisa manusia dapatkan dari


penggunaan media komunikasi yang saat ini cukup canggih mampu
mengatasi permasalahan dalam hal efesiensi berkomunikasi. Di sisi
lain, media komunikasi tentu saja dapat memicu dampak negatif bagi
kehidupan manusia seperti memicu timbulnya kejahatan dunia maya
yang dapat merugikan siapapun yang dilakukan oleh oknum tetentu
yang tidak bertanggung jawab dan membuat seseorang menjadi kurang
sensitif atau bisa dikatakan seseorang itu berkurang intensitasnya
dalam berinteraksi langsung dengan sesamanya sehingga lebih
memilih untuk memperhatikan sesuatu yang terjadi di dunia maya
daripada dunia nyata atau lingkungan sekitarnya yaitu penjadikan
manusia cenderung melupakan interaksi, sosialisasi, ataupun
pergaulan di dunia nyata.

2. Kemajuan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Berawal dari kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan


dan teknologi menjadikan manusia kurang menyadari pentingnya
adaptasi terhadap lingkungan alam, karena dengan teknologi manusia
bisa mengatasi berbagai hal dalam bentuk relung dan kondisi
lingkungan tanpa memiliki kemampuan alami. Kita sudah dapat
menyaksikan bahwa manusia dapat berkeliaran di dasar samudra tanpa
memiliki insang seperti halnya ikan, atau bertamasya ke ruang angkasa
tanpa harus bersayap. Akibat perkembangan budaya manusia karena
peradaban yang dibawanya dengan teknologi sebagai instrumen yang
menyertainya menjadikan pandangan manusia terhadap lingkungan
alamiah mengalami perubahan yang berarti. Dengan ilmu dan
teknologi yang dimilikinya manusia telah merasa menguasai

36
lingkungan, padahal kejadian yang sebenarnya lingkungan alam dan
lingkungan binaan manusia jauh dari kekuasaannya.

Kemampuan manusia untuk menguasai lingkungan alam


hanyalah suatu impian atau khayalan yang kurang mendasar. Tidaklah
etis bilamana ada manusia yang mengatakan dengan bangganya telah
menaklukkan lingkungan alam pantai, kawasan DAS, lautan, sumber
daya air serta bahan galian mineral. Bukankah semua potensi
lingkungan alam tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai
pengelola sumber daya bumi demi kemaslahatan umat manusia. Tidak
banyak yang menyadari bahwa kehadiran lingkungan alam beserta
proses alam yang menyertainya merupakan amanah terhadap manusia.

Dalam pandangan geofilosofi, kehadiran manusia dengan


budayanya selalu dipandang sebagai pemelihara alam Tetapi kini
dengan munculnya krisis lingkungan, manusia telah menjadi
perusaknya. Manusia telah mengubah perannya, berkat uluran tangan
peradaban modern, dari makhluk yang diturunkan dari langit dan
hidup harmonis dengan bumi menjadi sebuah makhluk ciptaan yang
memandang dirinya sebagai yang merangkak dari bawah dan kini
menjadi pemangsa dan pembasmi yang sangat mematikan. Dalam
pandangan Islam sebagai rahmatan seluruh alam semesta, memandang
manusia sebagai wakil (al-khalifah) Allah SWT di atas bumi dan
secara eksplisit Al-Qur'an menegaskan, "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang wakil (khalifah) di muka bumi" (al-Båqarah: 30).
Lebih jauh lagi, kualitas kewakilan ini disempurnakan dengan kualitas
kehambaan (al-tubudiyyah) kepada Allah SWT. Manusia adalah
hamba Allah dan karenanya harus menaati-Nya. Sebagai khalifah
Allah, manusia harus aktif di dunia, memelihara keharmonisan
lingkungan alam dan menyebarluaskan berkah dan karunia karena ia

37
sehubungan dengan kedudukan manusia sebagai ciptaan yang terdidik
dan berbudaya di dunia yang sementara ini merupakan perantara.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi Terhadap Adab dan


Peradaban Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan kependudukan terjadi akibat


adanya perubahan yang terjadi secara mauoun karena perilaku yang
terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami
tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait
dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau pindahan
tempat tinggal. Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor
perubahan penduduk tersebut akan berdampak pada keseluruhan,
misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin
penduduk.

Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah:

1. Indikator Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari


dengan tepat berbagai keadaan atau perubahan yang terjadi pada
penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri dari
beberapa hal, yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku
bangsa, pendidikan, agama, pekejaan, dan lain-lain
c. Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi
penduduk
2. Parameter Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif.
Dikenal 2 macam pengukuran, yaitu:
a. Angka Absolut
b. Angka Relatif

38
Pertumbuhan dan perkembangan demografi menjelaskan bahwa di
samping jumlah absolutnya yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di
Indonesia meliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang dari sudut
sumberdaya manusia secara keseluruhan. Manfaat dari memahami
pertumbuhan dan perkembangan demografi adalah :

a) Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu


b) Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan
perkiraan yang akan datang
c) Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek
kehidupan lain misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan
lain-lain
d) Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang
terjadi baik hal yang menguntungkan maupun merugikan

3. Faktor-Faktor Demografik yang Mempengaruhi Laju pertumbuhan


Penduduk
1) Angka Kelahiran (fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang
wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam
jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan. Tinggi rendahnya
kelahiran erat hubungannya dan tergantung Pada struktur umur,
banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat
kontrasepsi, aborsi, tingkat pen didikan, status pekerjaan, serta
pembangunan Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah
a) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)

39
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan
jumlah kelahiran pertahun di satu tempat per seribu
penduduk.
b) Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita
pada kelompok umur tertentu
c) Angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15
49 tahun dalam satu tahun.

Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.

a. Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)


1) Anggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki
2) Sifat alami manusia yang ingin
melanjutkan keturunan Pernikahan usia
dini (usia muda)
3) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki
lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan
dengan anak perempuan, sehingga bagi
keluarga yang belum memiliki anak laki-
laki akan berusaha untuk mempunvai
anak laki-laki
4) Adanya penilaian yang tinggi terhadap
anak, sehingga bagi keluarga yang belum
memiliki anak akan berupaya bagaimana
supaya memiliki anak.
b. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)

40
1) Adanya program keluarga berencana (kb)
Kemajuan di bidang iptek dan obat-
obatan
2) Adanya peraturan pemerintah tentang
pembatasan tunjangan anak bagi PNS
3) Adanya uu perkawinan yang membatasi
dan mengatur usia per- nikahan.
Penundaan usia pernikahan karena alasan
ekonomi, pendidikan dan karir
4) Adanya perasaan malu bila memiliki
banyak anak
2) Angka Kematian (MORTALITAS)

Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu


angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka
kematian bayi.

a) Angka kematian kasar (crude death rate/cdr)


Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu
satu tahun
b) Angka kematian khusus (age specific death rate/asdr)
Angka ke matian khusus yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada
golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.
c) Angka kematian bayi (infant mortality rate/imr)
angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah
satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu
tahun

41
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
penghambat.

1) Faktor pendorong kematian (promortalitas)


a) Adanya wabah penyakit seperti
demam berdarah, flu burung dan
sebagainya
b) Adanya bencana alam seperti gempa
bumi, tsunami, banjir dan sebagainya
c) Kesehatan serta pemenuhan gizi
penduduk yang rendah Adanya
peperangan, kecelakaan, dan
sebagainya
d) Tingkat pencemaran yang tinggi
sehingga lingkungan tidak sehat

2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)


a) Tingkat kesehatan dan pemenuhan
gizi masyarakat yang sudah baik
b) Negara dalam keadaan aman dan
tidak terjadi peperangan Adanya
kemajuan iptek di bidang kedokteran
sehingga berbagai macam penyakit
dapat diobati
c) Adanya pemahaman agama yang
kuat oleh masyarakat se- hingga
tidak melakukan tindakan bunuh diri
atau membunuh orang lain, karena
ajaran agama melarang hal tersebut.

42
3) Migrasi

Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka


per- tumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk.
Orang di- katakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut
telah melewati batas administrasi wilayah lain. Jenis-jenis migrasi:

a) Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk


menetap ke daerah lain di dalam negeri)
b) Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota
besar)
c) Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalanegeri
kemudian menetap di luar negeri)
d) Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
e) Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah
menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang
didatangi Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah
lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan.
Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari
daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang
melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya. Migran
menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ketempat
lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih.
Terdapat beberapa kriteria migran diantaranya:
 Migran seumur hidup (life time migrant)
 Migran Risen (recent migrant)
 Migran total (total m igrant)
4) Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan

43
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat
menurutr usia yakni rasio ketergantungan muda dan rasio
ketergantungan tua. Rasio ketergantungan merupakan indicator
demografi yang sangat penting Semakin tingginya presentase
dependency ratio menunjukan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif dan tidak produktif
lagi. Sedangkan presentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukan semakin rendahnya beban yang di tanggung
penduduk yang produktif untuk memembiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi. Rasio ketergantungan
didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum
produktif (0- 14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif
(65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64
tahun). Dimana
RK Total = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RK Muda = Rasio Ketergantungan Panduduk Usia Muda
RK Tua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P (0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda ( 0-14 tahun )
P (65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P 15-64 = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64)

5) Angka Perkawinan Umum


Angka perkawinan umum (APU) menunjukan proporsi penduduk
yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas pada pertengahan tahun untuk satu tahun tertentu Konsep
perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana seorang
laki-laki dan seorang perempuan hudup bersama dalam kurun
waktu yang lama. Dalam hal ini hidup bersama dapat dikukuhkan
dengan perkawinan yang syah sesuai dengan undang-undang atau

44
peraturan hukum yang ada (Perkawinan de jure) ataupun tanpa
pengesahan perkawinan (de facto). Tetapi untuk keperluan studi
demografi, badan pusat statistic mendefinisikan seseorang
berstatus kawin apabila mereka terikat dalam perkawinan pada
saat pencacahan baik yang tinggal bersama maupun terpisah yang
menikah secara syah maupun yang hidup bersama yang oleh
masyarakat disekelilingnya dianggap syah sebagai suami isteri.
Indikator perkawinana berguna bagi penentu kebijakan dan
pelaksanaan program kependudukan terutama dalam
pengembangan program-program peningkatan kualitas keluarga
dan perencanaan keluarga
6) Pengaruh Program KB
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa
keluarga berencana (KB) beserta definisinya.
a) Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri
yang istrinya berusia 15-49 tahun.
b) Pemakai alat atau cara KB adalah seseorang yang sedang
atau pernah memakai alat atau cara KB.
c) Pernah memakai alat atau cara KB (ever user) adalah
seseorang yang pernah memakai alat/cara KB.
d) Pemakai alat atau cara KB aktif (Current User) seseorang
yang sedang memakai alat atau cara KB.
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah
presentase perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai
anak lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak
memakai alat atau cara KB.
7) Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan
mortilitas yang besar. Perubahan atau transisi tersebut dapat
digambarkan.

45
a) Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai
50. Ke adaannya masih alami tingkat kelahiran tinggi atau
tidak ter- kendali dan tingkat ekonomi yang rendah,
sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang
mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit
tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra
intervensi atau pembangunan).
b) Pada keadaan Il
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan
pem bangunan dan teknologi, misalnya dibidang
kesehatan, lingkung- an, perumahan dan lain-lain.
Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan
dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi
(makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat
kesehatan dan lain lain). Pada kondisi ini akan terasa
tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti
dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980
dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.

c) Pada keadaan III


Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pe
ngendalian penduduk, maka sikap terhadap fertilitas
berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka
turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat
kelahiran sehingga per tumbuhan penduduk menjadi tidak
tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada

46
pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai
1990 yang turun menjadi 1,85 % .
d) Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian
berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan
pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah
indonesia sedang menuju tercapainya kondisi ini yaitu
penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi
yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan
terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.

Menurut blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi


demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah phase
transisi Tahap-tahap dalam transisi demografi, yaitu:

 Tahap stasioner tinggi


Tingkat kelahiran: tinggi
Tingkat kematian: tinggi
Pertumbuhan alami: nol atau sangat rendah
Contoh: Eropa abad ke-14
 Tahap awal perkembangan
Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat kematian: lambat menurun
Pertumbuhan alami: lambat
Contoh: India sebelum Perang Dunia II.
 Tahap akhir perkembangan
Tingkat kelahiran: menurun
Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari
tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: cepat

47
Contoh: Australia, Selandia Baru tahun '30an.
 Tahap stasioner rendah
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: rendah
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
Contoh: Prancis sebelum Perang DuniaII.
 Tahap menurun
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat
kelahiran Pertumbuhan alami: negatif
Contoh: Jerman Timur dan Jerman Barat tahun
'75.
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi
demografi bagi negara-negara berkembang. Bila di eropa,
penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio
ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-
negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain
seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan
perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan.

48
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal,


jasmani, dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi,
yaitu : sebagai makhluk Tuhan, sebagai makhluk individu dan sebagai
makhluk Sosial budaya peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan
yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan,
adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasai kenegaraan,
kebudayaan yangg mempunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang
maju dan kompleks.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan


potensinya yang tunduk kepada aturan Nya. Peradaban brasal dari kata Adab
yg berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Lawannya adalah
biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu pergaulan. Peradaban adalah seluruh
kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegiatan Praktis.
Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada Akal
(rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan
perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai
kesatuan yang utuh.

Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan Moral atau


susila. Moral bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali
dengan sifat baik, jujur, dan adil. Norma adalah suatu aturan yg berlaku,
bersifat mengikat, norma diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku
Manusia, etika adalah ilmu tentang kebiasaan yg baik berupa perilaku.
Estetika adalah ilmu yg mengkaji tentang sifat estetis suatu objekdan
merupakan bagian dari ilmu filsafat yg menelaah dan membahas aspek

49
keindahan sesuatu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi dan
cara membandigkannnya dengan menggunakan penilaian perasaan.

B. Saran

Adapun saran dalam penyusunan Makalah ilmu sosial budaya dasar yg


dapat ditarik untuk penyampaian pesan bagi penyusun maupun pembaca sebagai
berikut :

1. Saran dalam Makalah ini adalah Hakikat seorang Manusia beradab karena
dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak. Jadi sudah jelas
bahwasanya Manusia adalah makhluk yg berakal jadi dalam hal ini kita
sebagai Mahasiswa berfikir harus secara profesional dan memiliki hati nurani
dalam menuntut ilmu dan menerapkan kepada lingkungan Masyarakat
2. Telah kita ketahui brsama Teknologi adalah suatu wadah untuk memenuhi
kebutuhan Manusia dalam bantuan akal dan alat jadi dalam hal ini Mahasiswa
dituntut untuk memanfaatkan perkembangan Teknologi itu sendiri sesuai
dengan kebutuhan masing-masing.

50
DAFTAR PUSTAKA

Nurrochim, Ridho. Kholis, Tumanggor, Rusmin. 2014. Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar Edisi Ketiga. Jakarta: Prenadamedia Group.

Herimanto, dan Winarno. 2017. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi
Aksara

Syukri Albani Nasution, Muhammda, dkk. 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta:
Rajawali Pers

Sarinah. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta : Deepublish

Yuliasih, Setyarini. 2018. Demografi. Yogyakarta : Istana Media

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma

51

Anda mungkin juga menyukai