Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada jaman modern saat ini, kita sebagai warga Negara Indonesia dituntut
untuk lebih memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi, sehingga pada saat migrasi warga
negara asing di Indonesia kita tidak menjadi tamu dirumah kita sendiri.Salah satu
yang dapat dikembangkan oleh kita selaku putra – putri bangsa untuk mengenalkan
beberapa kerajinan khas Indonesia.Salah satunya memalalui pembelajaran & praktek
mengenai kerajinan bahan lunak.Kerajinan sendiri berarti barang/benda yang
dihasilkan oleh keteramplan tangan.Kerajinan terbuat dari berbagai bahan.
Pendidikan Seni budaya dan Keterampilan adalah salah satu bagian dari Mata
Pelajaran yang harus dikuasai oleh Siswa SD/MI karena untuk mengasah dan
mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa sejak dini. Pendidikan seni budaya
dan keterampilan (SBK) juga merupakan seni yang berbasis budaya yang meliputi
aspek-aspek seni musik, seni tari, seni rupa dan keterampilan. Pelajaran ini juga
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan memiliki sifat
multilingual, multidimensional, dan multikultural.1 Multilingual yang berarti
bertujuan mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan berbagai cara.
multidimensional berarti bahwa mengembangkan kompetensi kemampan dasar siswa
yang mencakup persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apersepsi, dan
produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri, dengan memadukan
unsur logika, etika dan estetika. Sedangkan multikultural berarti bertujuan menumbuh
kembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap keragaman budaya
lokal dan global sebagai pembentukan sikap menghargai, demokratis, beradab dan
hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. Seni budaya dan
keterampilan di SD/MI memiliki fungsi dan tujuan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan dalam 1 . Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar, (Jakarta, Kencana Prenda Media Group, 2013), h.261 2 berkarya dan
berapresiasi. yang dimana mata pelajaran ini membantu Siswa untuk mengembangkan
sikap dan kemampuan siswa agar mampu berkreasi, berkreatifitas, dan menghargai
kerajinan atau keterampilan seseorang. Pelajaran seni budaya dan keterampilan
hendaknya dapat membantu siswa untuk dapat mengmbangkan bakat yang
dimilikinya.

1
Selain itu pelajaran seni budaya dan keterampilan juga dapat mengembangkan
daya pikir, karsa dan rasa.2 Ketika seorang siswa menyanyi dan menari, seluruh
ingatan dan memori gerak dan nada maupun berirama maupun berkonsentrasi dalam
suatu penampilan. Begitu pula dengan anak yang sedang menggambar atau dengan
anak yang sedang membuat suatu karya seni keterampilan tangan, kinerja otak dan
rasa menyatu untuk memikirkan suatu karya yang indah yang memuat pengetahuan
tentang warna dan bahan-bahan yang akan digunakan. begitu juga dengan rasa dan
karsa, ketika seorang anak membuat suatu lukisan dengan segala angan-angan dan
ide-ide yang difikirkannya akan tercurahkan agar warna yang ditampilkan sesuai
dengan yang ia inginkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada SD

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Seni Keterampilan?

b. Apa Tujuan Seni Keterampilan di MI?

c. Apa saja Faktor-faktor penentu Ketampilan ?

d. Apa contoh Seni Keterampilan dalam pembelajaran MI?

1.3 Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui apa pengertian seni keterampilan

b. Untuk mengetahui apa tujuan seni keterampilan di MI

c. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu keterampilan

d. Untuk mengetahui contoh seni keterampilan dalam pembelajaran MI

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Seni Keterampilan

Defenisi/ pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan


akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat
sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil
pekerjaan tersebut.
Kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan. Terampil atau cekatan
adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Seorang
yang terampil dalam suatu bidang tidak raguragu melakukan pekerjaan tersebut
seakan-akan tidak pernah dipikirkan lagi bagaimana melaksanakannya, tidak ada lagi
kesulitaan-kesulitan yang menghambat.
Dengan demikian pendidikan untuk mengembangkan keterampilan yang
dimiliki oleh anak sangat penting dalam mengembangkan bakat keterampilan yang
dimiliki olehnya. Pendidikan keterampilan pendidikan yang memperkenalkan anak
didik pada dunia karya dimasa yang akan datang.
Tujuannya agar anak memperoleh gambaran tentang lapangan-lapangan kerja
yang mungkin dapat ditekuni sebagai pilihan hidupnya dikemudian hari. Tujuan
pendidikan keterampilan di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan sikap
produktif dan mandiri pada siswa, melalui pelatihan dalam berbagai jenis
keterampilan dasar sehingga siswa mampu menghargai berbagai jenis pekerjaan dan
hasil karya.

2.2 Tujuan Seni Keterampilan di MI

a.    Memahami konsep dan pentingnya seni budaya


b.    Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
c.    Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
d.    Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.

3
Sebenarnya manfaat mempelajari seni budaya keterampilan tidak hanya
menjadikan hidup lebih indah, tetapi banyak manfaat lain yang bisa diperoleh.
Dengan menguasai seni budaya yang terpenting setiap orang dapat mengembangkan
sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat yang majemuk serta mengembangkan
kemampuan imajinatif intelektual, .. pa saja manfaat belajar seni rupa dan
keterampilan di SD?

Menurut Sofyan Salam (2001) manfaat pendidikan senirupa bagi anak SD adalah:


(1) Memberikan kesempatan bagi anak untuk mengekspresikan dirinya sendiri
(2) Mengembangkan potensi kreatif anak
(3) Mempertajam kepekaan anak akan nilai-nilai keindahan
(4) Memberikan kesempatan bagi anak untuk mengenal bahan, alat serta kreativitas1

2.3 Faktor-faktor penentu Ketampilan

Adapun faktor-faktor yang menentukan keterampilan secara umum dibedakan


menjadi 3 hal utama, yaitu :
a.        Faktor proses belajar (learning process)
Proses belajar yang baik tentunya harus mendukung upaya
menjelmakan pembelajaran pada setiap pesertanya. Dengan memahami
berbagai teori belajar akan memberi jalan tentang bagaimana pembelajaran
bisa dijelmakan, yang inti sari dari adanya kegiatan pembelajaran adalah
terjadinya perubahan pengetahuan dan perilaku individu peserta pembelajaran.
Dalam pembelajaran gerak, proses belajar yang harus diciptakan
adalah yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang digariskan oleh teori
belajar yang diyakini kebenarannya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya.
Berbagai tanda serta langkah yang bisa menimbulkan berbagai perubahan
dalam perilaku peserta didik ketika sedang belajar gerak harus diupayakan
kehadirannya. Di pihak lain, teori-teori belajar mengajarkan atau mengarahkan
kita pada pemahaman tentang metode pengajaran yang efektif. Apakah suatu
materi pelajaran cocok disampaikan dengan menggunakan metode
keseluruhan versus bagian, metode distribusi versus metode padat, atau
1 M.Saputra, Yudha. Perkembangan gerak dan belajar gerak. (Jakarta: Depdikbud,2000)

4
metode pengajaran terprogram yang kesemuanya merupakan poin-poin yang
akan mengarahkan pada pencapaian keterampilan.

b.     Faktor pribadi (personal factor)


  

Setiap orang merupakan individu yang berbeada-beda, baik dalam hal


fisik, mental, emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan
yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari bahwa si A berbakat besar
dalam voli, si B berbakat dalam olahraga-olahraga individu, dsb. Demikian
juga bahwa seorang anaklebih cepat menguasai suatu keterampilan, sedang
anak yang lain memerlukan waktu lebih lama. Dan semua ini merupakan
pertanda bahwa individu memilik ciri, kemampuan, minat, kecenderungan,
serta bakat yang berbeda.
Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka siswa yang
mempelajari gerak ditentukan oleh ciri-ciri atau kemampuan dan bakat dari
orang yang bersangkutan dalam menguasain sebuah keterampilan tertentu,
maka akan semakin mudah untuk menguasai keterampilan yang dimaksud. Ini
semua membuktikan bahwa faktor pribadi yang mempengaruhi penguasaan
keterampilan.
c.        Faktor situasional (situational factor)
Sebenarnya faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi
pembelajaran adalah lebih tertuju pada keadaan lingkungan yang termasuk
dalam faktor situasional itu antara lain seperti : tipe tugas yang diberikan,
peralatan yang diguanakan termasuk media belajar, serta kondisi sekitar
dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Faktor-faktor ini pada
pelaksanaannya akan mempengaruhi proses pembelajaran serta kondisi pribadi
anak, yang kesemuanya terjalin saling menunjang dan atau sebaliknya.
Penggunaan peralatan serta media belajar misalnya secara langsung
atau tidak, tentunya akan berpengaruh pada minat dan kesungguhan siswa
dalam proses belajar yang pada gilirannya akan juga mempengaruhi
keberhasilan mereka dalam menguasai keterampilan yang sedang dipelajari.
Kemajuan teknologi yang belakangan berkembang juga dianggap menjadi
penyebab utama dalam mendongkrak keberhasilan seseorang sebagai
gambaran nyata dari dari semakin terkuasainya keterampilan dengan lebih
baik lagi. Demikian juga kemajuan dalam bidang kesehatan dan kedokteran,

5
dalam dekade terakhir telah mampu mengungkap banyak rahasua dari
kemampuan akhir manusia dalam hal gerak dan keterampilan.2
2.4 Contoh Seni Keterampilan dalam pembelajaran MI

a. Kerajinan dari Botol Bekas.


b. Aneka Kerajinan Korek Api.c. Karya Seni Melipat Kertas.
d. Kerajinan Tangan Menempel Mozaik.
e. Lukisan Daun.
f. Kerajinan Kertas atau Koran Bekas.
g. Kerajinan Kain Perca.
h. Kerajinan dari Manik-manik.
i. Membuat bunga

Dengan adanya seni keteerampilan baik itu menggambar membuat mainan


dari barang yang tidak dipai dapat meningkatkan kreativitas anak, mengembangkan
imajinasi anak bahkan aktivitas tersebut bisa mengasah kemampuan kognitif anak dan
pemecahan masalah sederhana.

BAB III
2 Ma’mun, Amung, Pengertian kerajinan tangan dan keterampilan, (Jakarta:
Depdikbud,2000)
6
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Defenisi/ pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan
akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat
sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil
pekerjaan tersebut.
Tujuan Seni Keterampilan di MI

a.    Memahami konsep dan pentingnya seni budaya


b.    Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
c.    Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
d.    Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.
Dengan adanya seni keteerampilan baik itu menggambar membuat mainan
dari barang yang tidak dipai dapat meningkatkan kreativitas anak, mengembangkan
imajinasi anak bahkan aktivitas tersebut bisa mengasah kemampuan kognitif anak dan
pemecahan masalah sederhana.
3.2 Saran
Dalam penyusuna makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu kami mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya
kepada teman-teman , kedua orang tua dan segenap keluarga besar yang telah
memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi kami.
Berkat dukungan dari kawan-kawan semua kesuksesan ini dimulai, dan
semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan
tuntunan kearah yang lebih baik lagi.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
diktat ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar diktat
ini bermanfaat bagi semua pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bantu belajar.Com/2015/01/Pengertian-Kerajinan-Tangan.Html Ma’mun, Amung dan


M.Saputra, Yudha. 2000. Perkembangan gerak dan belajar gerak. Jakarta: Depdikbud.
Simple-mom-diary.blogspot.co.id/2013/04/manfaat-membuat-kerajinan tangan.

Anda mungkin juga menyukai