Anda di halaman 1dari 4

Nama : LIRA BINUR

NIM : 856257322

UPJJ : Padang

TUGAS 3

Soal-
Soal!

1. Pembaharuan dalam pembelajaran memiliki implementasi antara lain pembelajaran


terpadu dan pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan terpenting dalam
implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap di kehidupan sehari-
hari?

Jawab:

Pembelajaran terpadu adalah metode pembelaharan membuat siswa mendapatkan


pengalaman untuk pembelajaran terkait, sedang pembelajaran kelas rangkap adalh metode
dimana siswa dari umur-umur yang berbeda tetapi mempunyai minat, pembelajaran yang
sama dalam satu segmen yang sama. Tujuan dari kedua metode adalah memberi
pandangan yang lebih luas kepada siswa terkait apa yang mereka pelajari agar siswa
memahami pengetahuan yang diberikan lebih dalam dan dapat menerapkannya kedalam
kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai


perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana dikelola oleh seorang
guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan
individual para siswa. Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi dengan teori belajar
yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Teori belajar apa saja yang terkait? Tulis dengan
bahasa anda sendiri!

Jawab:

a. Teori tentang perkembangan kognitif oleh Jean Piaget memberikan sumbangan dasar
tentang latar belakang dari Developmentally Appropriate Practices. Teori ini
menunjukkan kebutuhan siswa untuk membangun pengetahuan melalui proses belajar dan
juga menunjukkan kebutuhan siswa untuk meraih kesempatan berinteraksi secara fisik
dengan sesama teman.
b. Teori perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, dimana ditekanakan pada perkembangan
kemampuan berbahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan kemampuan kognitif para
siswa.
c. Teori atribut dari Bernard Weiner, dimana memberikan sumbangan dasar pelaksanaan
pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara internal kepada siswa
dan
juga bagi guru yang membantu siswanya belajar karena memang siswa tersebut
mempunyai keinginan untuk belajar.
a. Teori Belajar sosial kognitif dari Albert Bandura. Teori ini menunjukkan bahwa proses
belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model observasi.

2. Sesuai dengan tumbuh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus memberikan
pengalaman pada aktivitas fisiknya. Jabarkan masing-masing 5 contoh aktivitas
bermain yang cocok buat anak sekolah dasar kelas rendah dan kelas tinggi!

Jawab:

Bentuk-bentuk permainan yang sesuai untuk siswa SD kelas rendah (usia dini) yaitu :
permainan eksplorasi (penjelajahan), permainan energik, permainan kemahiran (skillfull
play), permainan sosial dan puzzle ( Dorothy, 1985).

a. Permainan Eksplorasi
Dapat dipelajari melalui empat cara:
• Mencari atau membuat penemuan baru seperti : mencari suatu benda
• dilingkungan rumah atau sekolah
• Meransang rasa ingin tahu anak, seperti : permainan remote control
• Mengembangkan keterampilan, seperti : permainan sapi lidi
• Mempelajari keterampilan baru seperti, : video game, computer
b. Permainan Energik
Ciri-cirinya :
• Benyak mengeluarkan tenaga yang anak mengekplorasi lingkungannya
(berlari, bermain kuda-kudaan, memanjat)
• Terjadi control pada tubuh (berjalan-jalan, menendang bola)
• Mengkoordinasikan berbagai bagian tubuh yang berbeda secara bersama-sama
• (berjalan, berlari, berenang, sit-up, berguling-guling di matras)

c. Permainan Kemahiran

Yang dimaksud bermain kemahiran adalah semua bentuk permainan dan aktivitas yang
membutuhkan kemahiran dan penggunaan tangan dan mata yang terkendali, contoh :
membangun menara dari tumpukan balok, konstruksi puzzle jigsaw, pingpong dsb

d. Permainan Sosial

Dasar dari semua aktivitas permainan sosial adalah adanya interaksi antara dua orang atau
lebih. Aktivitas seperti permainan bola, domino, atau bermain jual jualan membutuhkan
anak untuk berperan memberi dan menerima secara bergantian. Jika seseorang tidak
memainkan peran tersebut, maka permainan social tidak dapat berjalan.
3. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis
kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang
luas
tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam
kecerdasan dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan dasar tersebut
dengan singkat dan jelas! (1 macam kecerdasan, dijelaskan maksimal 2-3 kalimat)!

Jawab:
a. Kecerdasan bahasa
Meliputi kemampuan mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan informasi dan ide
menggunakan tulisan. Cara mengembangkannya adalah dengan bernyanyi, sering
mengajak anak mengobrol, dan sering bermain kata.
b. Kecerdasan logika matematika

Kecerdasan ini meliputi kemampuan berpikir logis, memahami sebab akibat, suka
teka- teki, serta ketertarikan terhadap angka. Cara mengembangkannya dengan
mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan
permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana.
c. Kecerdasan visual dan spasial

Meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca
peta dan denah, dan mampu berpikir secara kreatif. Cara mengembangkannya dengan
mengajak menggambar, membuat karya, membangun dari balok permainan,
mengajarkan arah, dan mengajarkan mengenali berbagai bentuk motif.
d. Kecerdasan kinestetik (gerakan)

Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan
sangat menikmati kegiatan fisik. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak
anak melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, menari, bermain berlatih
keseimbangan tubuh, dan menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim.
e. Kecerdasan musikal

Meliputi kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, dan senang
bernyanyi. Cara mengembangkannya dengan bermain alat musik dan mengajak
bernyanyi.
f. Kecerdasan interpersonal

Meliputi kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, memahami perasaan orang
lain, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah kelompok. Cara mengembangkannya
adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama orang-orang baru, mendorongnya
untuk berinteraksi dengan orang lain, serta mengikutsertakan anak dalam bakti sosial
dan pemberian bantuan untuk orang lain.
g. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan perasaan, percaya diri, dan
mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak disukai. Cara mengembangkannya
dengan melatih anak tekun dan bertanggung jawab atas tugasnya, serta
mempercayakan anak terhadap tugas-tugas tertentu.
h. Kecerdasan naturalis

Kecerdasan ini meliputi ketertarikan mempelajari dan kepekaan terhadap alam,


lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. Cara mengembangkannya dengan
mengajak anak memelihara tumbuhan atau hewan, mengajak berwisata di alam, dan
memaparkan pada ilmu seputar alam.
i. Kecerdasan moral
Meliputi kemampuan memahami tuntutan beradab dan berperilaku di masyarakat, serta
norma sosial. Cara mengembangkannya dengan mengajak anak berdiskusi atas norma
masyarakat serta membacakan cerita dengan pesan moral.

Anda mungkin juga menyukai