Anda di halaman 1dari 3

JAWAB NO 2

Prinsip-prinsip Penilaian Beserta Contohnya

1. Valid
Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
sesuaiuntuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi yang
akurattentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur
pencapaiankompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi
dasar) danstandar kompetensi lulusan. Misalnya apabila pembelajaran menggunakan
pendekataneksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu obyek yang di nilai.
Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton
siswa,penilaian dianggap valid jika menggunakan test praktek langsung, jika menggunakan tes
tertulismaka tes tersebut tidak valid
2. Obyektif
Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang
pesertadidik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan atas
dasarsiapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi
olehsubyektivitas penilai.
Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volley pada si A yang merupakan tetangga dariguru
tersebut, namun si B, yang kemampuannya lebih baik, mendapatkan nilai hanya 80. Iniadalah
penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan. Pemberian nilai
haruslahberdasarkan kemampuan siswa tersebut
3. Adil
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak
menguntungkanatau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama,suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.
Contoh : Guru Penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari
muridperempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak
diperlakukansama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai dengan
kenyataanhasil belajar siswa tersebut.
4. Terbuka
Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tahu bagaimana
pelaksanaanpenilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan
keputusan, danbagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat
diterima.
Contoh : pada tahun ajaran baru, guru kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian
nilaidengan bobot masing-masing aspek, misal, Partisipasi kehadiran diberi bobot
20%, Tugasindividu dan kelompok 20%, Ujian tengah semester 25%, ujian akhir semester 35%.
Sehinggadisini terjadi keterbukaan penilaian antara murid dan guru.pada perkuliahan kita saat ini,
dosen menerangkan tentang kesepakatan pemberian nilai denganbobot masing-masing aspek,
misal, kehadiran diberi bobot 10%, Tugas 20%, Ujian tengahsemester 30%, ujian akhir
semester 40%. Sehingga disini terjadi keterbukaan penilaian antaradosen dan mahasiswa.
5. Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna, dan manfaat yang
dapatditindaklanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua, dan masyarakat.
Contoh : bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar
keberhasilanmetode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk perbaikan
kedepan, sertamemberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.
6. Mendidik
Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun
pendidikuntuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar
mengajar.
Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran matematika, 50 untuk bahasa Indonesia,
dan65 untuk Fisika, namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, ia meraih prestasi
yangmembanggakan. Budi sadar bahwa ia harus menyeimbangkan prestasi akademik
dan nonakademiknya, Kemudian budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya dan
memperbaikikualitas belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga memperoleh
prestasi yang baik.
7. Menyeluruh
Penilaian diambil dengan mencakup seluruh aspek kompetensi peserta didik dan
menggunakanberbagai teknik penilaian yang sesuai, termasuk mengumpulkan berbagai bukti
aktivitas belajarpeserta didik. Penilaian meliputi pengetahuan (cognitif), keterampilan
(phsycomotor), dan sikap(affectif)
Contoh : Dalam penilaian hasil akhir belajar, guru Seni Budaya mengumpulkan berbagai
buktiaktivitas siswa dalam catatan sebelumnya, penilaian yang dikumpulkan mulai dari
pengetahuantentang seni budaya, keterampilan menari, menggambar, bermusik, kehadiran dalam
KBM, danpenilaian sikap peserta didik, semua hal tersebut digabungkan menjadi satu dan
menghasilkannilai.
8. Berkesinambungan
Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus
menerusuntuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik
Contoh : guru matematika melakukan KBM secara terencana, guru menjelaskan
materi tiappertemuan, memberikan tugas, mengadakan ulangan harian, ujian tengah semester,
serta ujianakhir semester, semua dilaksanakan secara terus menerus dan bertahap, dan dari
setiap tahaptersebut, guru mengumpulkan informasi yang akan diolah untuk menghasilkan nilai.
9. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi
teknik,prosedur, maupun hasilnya
Contoh : guru bahasa mandarin dapat menjelaskan secara benar kepada pihak terkait,
tentangproses penilaian, teknik penilaian, prosedur, dan hasil yang sesuai dengan kenyataan
kemampuanhasil belajar peserta didiknya

Anda mungkin juga menyukai