Anda di halaman 1dari 4

Tugas Rutin 4

Halaman : 46

Soal :

1.Gambarkan dan ceritakan hubungan evaluasi hasil belajar dan proses belajar mengajar serta
kaitannya dengan SK-KD dan Indikator.

2.Bedakan evaluasi hasil belajar yang menekankan pada aspek. Kognitif, afektif, dan
psikomotorik serta berikan masing-masing contoh.

3.Jelaskan proses pengadaan tes standar jika seorang guru berkeinginan membuat bank soal
dalam mata pelajaran ips di kelas V SD.

4.Kemukakan fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar jika dikaitkan dengan ujian akhir nasional.

5.Jelaskan mengapa terjadi perbedaan yang sangat berarti nilai un dengan nilai tes buatan guru.

6.Apa yang mungkin bisa saudara prediksi kedepan bila dalam ujian nasional kunci jawaban
diberikan kepada peserta didik. Berikanlah alasan.

Jawab :

1. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar ada dua kegiatan yang berlangsung sekaligus yaitu
kegiatan mengajar oleh guru dan kegiatan belajar oleh siswa. Evaluasi hasil belajar mengukur
hasil capaian siswa, walaupun sesungguhnya dapat mengukur efektifitas proses pembelajaran.
Hasil pembelajaran siswa difokuskan pada penguasaan kompetensi dasar yang banyak
tergantung pada upaya dan cara guru merekayasa proses pembelajaran dengan
memberdayakan seluruh komponen yang ada yaitu media belajar, metode belajar, pengelolaan
kelas, alokasi waktu, interaksi guru dan murid, murid dengan murid, serta sumber belajar
lainnya yang telah tertuang dalam rencana pembelajaran (RPP).

Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar tersebut guru harus melaksanakan


penelitian secara benar, sekaligus untuk mengukur efektifitas proses belajar mengajar. Hasil
penelitian di analisis untuk mendapatkan umpan balik yang kemudian akan di masukkan ke
dalam rencana pembelajaran berikut nya dan akan diimplementasikan pada proses belajar
mengajar berikutnya dan demikian untuk seterusnya sehingga menjadikan suatu siklus yang
nantinya manjadikan proses belajar mengajar akan semakin sempurna.

Gambar :
Rencana Pembelajaran

Analisis Dan Umpan Balik


Proses Belajar Mengajar

2.Hasil belajar tipe kognitif adalah pencapaian tujuan pembelajaran yang berada pada domain
Penilaian
pengetahuan (kognitif) meliputi kemampuan memahami, mengetahui, mengahafal,membaca,
menafsirkan, menterjemahkan, membedakan, menyusun serta memberi penilaian (evaluasi).

Contohnya :

Keterbacaan merupakan salah satu kemampuan kognitif yang terlihat saat pertama kali
mengenal huruf. Kemampuan ini adalah salah satu yang menunjukkan kemampuan kognitif
anak di banyak tingkatan.

Hasil belajar afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah
memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada
peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Contohnya :

laporan diri oleh siswa yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket anonim, b)
pengamatan sistematis oleh guru terhadap afektif siswa dan perlu lembar pengamatan.

Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah: Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap
kondisi, gejala, kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian. Merespon, meliputi merespon
secara diam-diam, bersedia merespon, merasa puas dalam merespon, mematuhi peraturan.
Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai, komitmen terhadap
nilai. Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami hubungan abstrak,
mengorganisasi sistem suatu nilai.Karakteristik suatu nilai, meliputi falsafah hidup dan sistem
nilai yang dianutnya. Contohnya mengamati tingkah laku siswa selama mengikuti proses belajar
mengajar berlangsung.

Psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah
ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari,
memukul, dan sebagainya.

Contohnya :

kemampuan psikomotor yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan
kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun tidak baku),
menggambar bentuk-bentuk geometri (bangun datar, bangun ruang, garis, sudut,dll) atau tanpa
alat. Contoh lainnya, siswa dibina kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring-
jaring kubus. Kemampuan dalam melukis jaring-jaring kubus secara psikomotor dapat dilihat
dari gerak tangan siswa dalam menggunakan peralatan (jangka dan penggaris) saat melukis.
Secara teknis penilaian ranah psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu lembar
pengamatan) dan tes perbuatan.

3.

4.Ujian Akhir Nasional (UAN) yang dulu disebut EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir
Nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu
kenaikan status siswa, namun UAN yang diberlakukan mulai tahun 2002 itu dirancang untuk
siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang SD/MI, SLTP/MTs, dan sekolah-
sekolah menengah, yakni SMA dan sebagainya.

evaluasi biasanya digunakan untuk menilai pembelajaran dan rajin serta aktifnya atas segala
aktifitas yang di program di sekolah atau di lembaga-lembaga yang menjadi kegiatan para siswa
sebelum atau sesudah akhir jenjang pendidikan, seperti evaluasi belajar tahap akhir dan
evaluasi belajar tahap akhir nasional (EBTA dan EBTANAS). Dan juga penentuan segi-segi yang
dijadikan dasar dalam penilaian yang optimal, terutama sebagian dari segi tersebut tidak dapat
di evaluasi dengan cara objektif langsung dari satu sisi.

Tujuan : Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa angka-angka yang
diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk kenaikan kelas, dan
penentuan kelulusan para siswa.

Fungsi : Fungsi administratif untuk menyusun draft nilai dan pengisaan buku raport. Fungsi
promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.

5.UN mengacu pada sensus seluruh murid, sedangkan ujian sekolah pada lulus atau naik
kelasnya pada sekolah dengan sampel murid. Untuk keperluan penilaian, guru dapat
menggunakan kedua jenis tes tersebut. Sementara tes buatan guru bermaanfaat untuk menilai
dan membandingkan siswa dalam suatu kelas, tes standar dapat digunakan untuk menilai dan
membandingkan kemampuan atau kemajuan belajar siswa dengan siswa di kelas atau kelas
lain.

6.ujian nasional merupan ujian yang harus di lewati oleh siswa siswa baik itu di tingkat sekolah
dasar maupun sekolah menengah . menurut saya ujian nasioanal yang ada saat ini cukup baik
karna hal ini merupakan suatu ujian atas ilmu pengetahuan yang siswa tersebut proleh selama
ia sekolah. Namun balik lagi ke dalam pertnyaan yaitu apa yang akan terjadi jika peserta ujian
nasional diberikan kunci jawaban nah menurut saya yang akan terjadi yaitu akan cenderung
terhadap sekolah nya, gurunya serta peserta didik nya mengapa kerna jika kita memberi kan
kunci Jawaban kepada para peserta didik kita akan merasa gagal gitu dalam memberikan
pembelajaran selama ini kepada peserta didik kita dimana kan kita tau bahwa ujian nasional
(UN) adalah ujian yang dibuat untuk mengetahui seberapa paham pengetahuan peserta didik
tersebut dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran nah namun kita juga tau
bahwa para sekolah juga memberi kan kunci Jawaban agar dapat membantu para peserta didik
tersebut mendapatkan nilai hasil ujian nasional yang baik tapi dapat dikatakan lagi itu
merupakan perbuatan yang curang.

Anda mungkin juga menyukai