Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

NAMA : EVI INDAYANI


NIM : 858881544
SEMESTER/ KELAS : I (SATU) / A
PROGRAM : PGSD BI / 119
MASA REGISTRASI : 2019.1

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ - UT JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2019
1. Berikan analisis proses penilaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik berdasarkan hasil
observasi pembelajaran dikelas?
- Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam
ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah
sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
- Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran pendidikan
agama Islam, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran agama disekolah, motivasinya
yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran agama Islam yang di terimanya,
penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru pendidikan agama Islam dan sebagainya.
- Ranah psikomotorik
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah
psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat,
melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh
Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar
afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasi
belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta
didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang
terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif.
2. Berikan analisis kelebihan dan kekurangan instrument penilaian yang digunakan guru di jenjang
sekolah dasar berdasarkan observasi?
a. Penilaian sikap
- Kelebihan penilaian sikap
1) Menumbuhkan rasa percaya diri, karena peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
2) Peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri, karena metode
ini merupakan metode untuk intropeksi diri.
3) Peserta didik dapat termotivasi untuk berbuat jujur dan objektif dalam menyikapi suatu hal
4) Termotivasi untuk selalu berbuat baik kepada siapapun
- Kekurangan penilaian sikap
1) Sulit merumuskan instrumennya
2) Didalam pelaksanaannya rentan terhadap subyektifitas guru
3) Memerlukan waktu panjang
b. Penilaian pengetahuan
- Kelebihan penilaian pengetahuan
1) Pengumpulan data kemajuan belajar dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan,
sehingga ada kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang dipahami
dan mampu dikerjakannya.
2) Hasil berlajar sesuai dengan kemampuan pribadi peserta didik
3) Gambaran kemampuan siswa lebih lengkap terdeteksi dan terpotret secara akurat
4) Siswa dituntut untuk mengeksplorasi dan memotivasi diri dan memecahkan masalah
sendiri
5) Siswa diberi kesempatan memeperbaiki prestasi belajar dengan pemberian bimbingan
6) Penilaian tidak hanya dilakukan selama proses KBM
- Kekurangan penilaian pengetahuan
1) apabila hubungan antara guru dan peserta didik kurang baik, misalnya tegang maka akan
mempengaruhi objektivitas hasil,
2) keadaan emosional peserta didik sangat dipengaruhi oleh kehadiran pribadi guru yang
dihadapinya.
3) Hasil dari penilaian ini sedikit bisa diragukan, karena peserta didik masih dapat melakukan
kecurangan.
c. Penilaian keterampilan
- Kelebihan penilaian keterampilan
1) Guru dapat secara langsung mengukur keterampila-keterampilan dari peserta didik
2) Dapar mrmprngaruhi belajar peserta didik dimana peserta didik tidak hanya sekedar
menghafal
3) Guru dapat mengukur proses kinerja peserta didik dengan langkah demi langkah
sesuai prosedur
- Kekurangan penilaian keterampilan
1) Waktu yang digunakan relatif lama
2) Adanya kecenderungan guru bersikap subjektif sehinggan dikhawatirkan penilaian
kurang relevan.
3. Berikan analisis seluruh dokumen penilaian yang terdapat di sekolah berdasarkan hasil observasi
(tugas, hasil nilai, instrument penilaian dan lainnya) ?
a. Tugas adalah kewajiban atau pekerjaan yang diberikan guru dan harus dikerjakan oleh siswa
karena telah menjadi tanggungjawab dari seorang pelajar
b. Hasil nilai adalah hasil pelaksanaan suatu kewajiban/ tugas yang telah diberikan guru kepada
murid
c. Instrumen penilaian adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variabel. Pengertian lainnya yaitu bahwa instrumen penilaian adalah alat ukur
yang digunakan untuk mengumpulkan data, dapat berupa tes maupun non tes
4. Berikan analisis permasalahan penilaian yang dihadapi guru dengan tingkat kecerdasan siswa
yang berbeda berdasarkan hasil observasi?
- Problematika Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap yang dilakukan oleh guru di SD mengalami beberapa problematika. Sebagian
kecil guru mengalami kesulitan penilaian kompetensi sikap dengan teknik observasi.
Permasalahannya teknik observasi yakni kadang perilaku siswa tidak terekam apabila guru
berhalangan hadir, karena untuk observasi memerlukan pengamatan secara langsung oleh
guru. Solusi yang dilakukan berkoordinasi dengan guru pengganti untuk mencatat sikap siswa
selama pembelajaran. Dalam melakukan penilaian kompetensi sikap, sebagian besar guru
tidak menggunakan teknik penilaian diri. Dan sebagian kecil guru pengguna penilaian diri ini
merasa bahwa penilaian diri kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena siswa merasa
kesulitan dalam menjawab penilaian diri dan siswa tidak memahami bahwa dalam menjawab
penilaian diri harus jujur dan apa adanya. Selanjutnya, sebagian besar guru menggunakan
teknik penilaian antarteman untuk menilai kompetensi sikap. Permasalahannya yakni penilaian
diri dirasa kurang valid, ada keberpihakan dan penilaian menjadi tidak objektif. Hal ini
disebabkan tidak semua siswa jujur, dan untuk siswa kelas bawaha masih terlalu kecil. Solusi
yang dilakukan guru yakni memberi pengertian kepada siswa bahwa dalam menjawab
penilaian antarteman harus jujur. Ada pula guru yangn menggunakan teknik penilaian antar
teman sebagai tambahan atau pelengkap dan ada pula guru yang menggunakan penilaian
antarteman hanya sekedar untuk administrasi.
- Problematika Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Sebagian besar guru mengalami problematika dalam penilaian kompetensi pengetahuan
dengan teknik lisan. Problematikanya yakni tes lisan kurang maksimal karena kadang siswa
kurang fokus. Kurang fokus inimsebabkan oleh mood anak dan human error . Hal yang
dilakukan guru untuk mengatasi problematika dengan melakukan pendekatan yang lebih
kepada siswa dan memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut. Solusi yang dilakukan
guru yaitu memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut. Hal ini dilakukan guru untuk
membuat siswa bertanggungjawab pada tugas yang diberikan. Penyebab lain timbulnya
ketidakmaksimalan penilaian pembelajaran kurikulum 2013 dengan teknik lisan yakni
banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas sehingga sulit untuk membagi waktu. kesulitan
dalam pembagian waktu karena banyaknya jumlah siswa. Dalam melakukan tes lisan ini setiap
peserta didik diberi waktu yang sama, jumlah soal yang sama, dan tingkat kesukaran yang
sama Sebagian besar guru mengalami problematika dalam penugasan di luar jam
pembelajaran, yakni pekerjaan rumah (PR). Problematikanya yaitu kadang siswa tidak
mengerjakan PR, pekerjaan siswa tetapi dalam pengerjaannya lebih dominan orang tua. Faktor
penyebabnya adalah guru kurang koordinasi dengan orang tua. Solusi yang dilakukan guru
yakni dengan menanyai siswa mengapa tidak mengerjakan PR dan memaksimalkan koordinasi
dengan orang tua. Guru menyatakan hal ini karena tidak semua orang tua memperhatikan
tugas anak. Sehingga, pekerjaan anak kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh guru.
Oleh karena itu guru juga memberikan pengertian kepada siswa untuk mengerjakan PR yang
telah diberikan. Untuk penugasan saat pembelajaran, sebagian kecil guru mengalami
problematika yaitu kekurangan waktu. Faktor penyebabnya adalah penugasan membutuhkan
waktu yang banyak. Yang dilakukan yakni jika tugas tidak diselesaikan hari itu, dijadikan PR.
- Problematika Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan yang dilakukan oleh guru di dilakukan dengan beberapa
teknik penilaian. Dalam melakukan penilaian tersebut mengalami problematika. Penilaian
kompetensi keterampilan yang sering digunakan guru adalah unjuk kerja. Dalam melakukan
keterampilan dengan teknik unjuk kerja ini, ada yang dilakukan secara individu atau kelompok.
Namun, sebagian besar guru mengalami problematika yaitu tidak semua siswa memiliki
kesempatan melakukan unjuk kerja. Banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas berbanding
terbalik dengan ketersediaan atau alokasi waktu. Hal ini mengakibatkan tidak semua siswa
bisa menampilkan hasil pekerjaan karena pekerjaan siswa tidak selesai. Penilaian
keterampilan dalam pembelajaran dilakukan dengan, 1) siswa menyampaikan hasil pekerjaan
di depan kelas, 2) Guru menuliskan nilai yang diperoleh setiap kelompok pada buku mentah
penilaian. 3) Siswa membawa hasil pekerjaan masing-masing ke meja guru untuk dinilai.
Penilaian kompetensi keterampilan dengan teknik proyek hanya dilakukan oleh sebagian kecil
guru. Problematikanya adalah proyek tidak relevan karena alokasi terbatas. Faktor
penyebabnya yakni proyek membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi hal tersebut guru
memberi waktu yang lebih banyak kepada siswa untuk menyelesaikan proyek. Penyebab lain
yakni ada siswa yang tidak ikut andil dalam mengerjakan proyek. Penilaiannya pun tergantung
kepada siswa, jika siswa tidak ikut mengerjakan diberikan nilai berbeda dengan anggota dalam
kelompoknya. Sebagian besar guru yang menggunakan teknik portofolio dalam melakukan
penilaian keterampilan mengalami problematika yaitu hasil keterampilan siswa tidak diarsipkan
oleh guru. Penyebabnya karena hasil karya siswa dikembalikan ke siswa. Diketahui pula
bahwa pengertian penilaian portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu
tertentu. Problematika lainnya yaitu banyaknya jumlah siswa dan pekerjaan siswa jarang
dikumpulkan. Ada pula guru yang melakukan penilaian portofolio hanya untuk administrasi.
Selain guru, pihak lain yang membantu mengatasi problematika kurikulum 2013 khususnya
penilaian adalah kepala sekolah. Kepala sekolah berperan dalam mengatasi problematika
penilaian yang dihadapi oleh guru . Peran kepala sekolah antara lain 1) memberikan motivasi ,
2) mengikutkan guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan khususnya pelatihan kurikulum 2013,
3) mencari informasi dari sekolah lain perihal pembaharuan-pembaharuan kurikulum 2013,
memberikan informasi-informasi terbaru kepada guru, dan juga selalu up date informasi dari
dinas, 4) mengadakan supervisi setiap satu minggu sekali 5) memberikan penguatan kepada
guru bahwa dalam mengajar siswa disesuikan dengan usia, jika materi tidak sesuai dengan
usia siswa dihilangkan atau diganti sesuai usia siswa.

Anda mungkin juga menyukai