Anda di halaman 1dari 8

BEST PRACTICE ESSAY

Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi, Hasil Dan


Dampak)
Terkait Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Meningkatkan Kemampuan Anak Untuk Mengenal Angka Dan


Operasional Bilangan Pada Anak Usia 5-6 Tahun

Disusun oleh:
DWI SUSILOWATI, S.Pd.
NIM : 2207263155
PROGDI : PG-PAUD / FKIP

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


KATEGORI II
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

TAHUN 2022
KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA DAN
OPERASIONAL BILANGAN DI TK INSAN KAMIL
KARANGANYAR
Disusun oleh:

DWI SUSILOWATI

2207263094/PPG PGPAUD/FKIP

Pendahuluan

Perkembangan anak dapat didefinisikan sebagai proses anak mengalami


perubahan seiring berjalannya waktu. Aspek perkembangan anak masuk dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun
2013. Salah satu aspek perkembangan anak yaitu Kognitif. Aspek perkembangan
kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga memiliki jangkauan yang
sangat luas dan memegang peranan penting dalam kehidupan. Pendidikan pada masa
anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat tepat dalam memberikan
pijakan pertama bagi anak untuk membangun pengetahuan melalui berbagai aktivitas
serta pengembangan hidupnya.
Adapun karakteristik kemampuan mengenal konsep bilangan anak usia 5-6
tahun menurut Susanto (2011:106) adalah 1) membentuk permainan secara sederhana,
2) menyebutkan dan membilang 1-20, 3) memahami lambang bilangan, 4)
menghubungkan konsep dengan lambang bilangan, 5) memahami konsep sama, lebih
banyak, dan lebih sedikit. Pada STPPA PAUD tahun 2013, tingkat pencapaian
perkembangan kognitif dalam mengenal angka yaitu anak dapat menyebutkan lambang
bilangan 1-10, dapat menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, dan
mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.
Dari hasil observasi, bahwa anak kelompok B3 di TKIT Insan Kamil
Karanganyar dari 8 anak, 4 diantaranya berkembang sesuai harapan dan 4 anak mulai
berkembang. Hal ini dibuktikan saat guru menunjukkan kartu angka, anak belum bisa
menyebutkannya. Saat guru menyebutkan angka, anak belum bisa menunjukkannya.
Saat anak diminta mengurutkan angka, anak masih menyusunnya secara acak. Ketika
anak diminta menghitung benda sesuai angka yang ditunjukkan guru, jumlah benda
belum sesuai. Kondisi ini muncul dikarenakan kegiatan kebanyakan menggunakan LK,
sehingga membuat stimulus pengenalan angka dan operasional bilangan
belum maksimal.
Menurut Nopayana dkk (2015) Faktor penyebab anak belum mengenal
lambang bilangan dan urutan bilangan yaitu guru kurang memberikan penekanan
pemahaman kepada anak sehingga anak masih mengalami kesulitan dalam mengenal
bilangan dan lambang bilangan. Menurut penelitian Setianingrum (2022) Penyebab
pengenalan bilangan, bahwa pada pembelajaran hanya menggunakan media atau
sumber belajar yang kurang menarik bagi anak, membuat anak kurang semangat dalam
belajar sehingga anak hanya sekedar menghafal tanpa tahu satu-satu bilangan 1-10.

Media pembelajaran yang kurang inovatif akan menyulitkan siswa dalam


memahami materi pembelajaran (Debeturu & Wijayaningsih, 2019; Ningsih &
Mahyuddin 2021). Hal inilah yang menyebabkan media pembelajaran sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran. Kurangnya motivasi dan semangat belajar anak akan
berdampak pada rendahnya tingkat kemampuan anak (Mulyani et al., 2020; Nasution
et al., 2020, Pebriana 2017). Hal ini juga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar
anak (Koedoes et al., 2020; Triutami et al., 2014). Maka guru harus memperhatikan
model dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran agar anak
dimudahkan dalam belajar.

Kegiatan pengenalan simbol angka dan operasional bilangan penting diberikan


kepada anak-anak TK karena dapat meningkakan kemampuan kognitifnya.
Berdasarkan hal tersebut, guru memberikan kegiatan pembelajaran melalui bermain,
dengan media loosepart. Adapun yang dilakukan guru yaitu menyusun perangkat
pembelajaran, menyiapkan bahan dan media pembelajaran, menata media
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai perangkat yang sudah
dibuat, melakukan penilaian, serta melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah dilakukan.
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran. Symbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, operasi
hitung yaitu perlakuan terhadap suatu bilangan, yakni berupa penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya. Menurut Sally Haughey, pendiri
Fairy Dust Teaching, Loose pars diartikan sebagai bahan-bahan yang terbuka, dapat
terpisah, dapat dijadikan satu kembali, dibawa, digabungkan, dijajar, dipindahkan, dan
digunakan sendiri ataupun digabungkan dengan bahan-bahan lain. Adapun komponen-
komponen media loose parts yaitu dari bahan alam, plastic, logam, kemasan bekas,
kayu dan bamboo, benang dan kain, kaca dan keramik (Dayamanti,dkk.,2020)

Adapun tantangan yang dihadapi guru saat melaksanakan praktik pembelajaran


yaitu Anak belum terbiasa menggunakan media-media loosepart, Anak masih pasif
pada kegiatan saintifik, Guru masih belum terbiasa dengan pertanyaan dengan kata
Hots dan guru belum terbiasa dengan kalimat positif.
Berdasarkan kajian di atas, maka penulis tertarik untuk menulis tentang
bagaimana meningkatkan kemampuan anak mengenal angka dan operasional bilangan
di TKIT Insan Kamil karanganyar.

Pembahasan

Menurut Bruner (dalam Wibowo, H:2020) belajar bermakna hanya dapat terjadi
melalui belajar penemuan. Menurut Hasnida (2015:104) media pembelajaran bisa
merangsang daya ingat anak, perasaan dan juga kemampuan pengetahuan dasar anak,
terutama lambang bilangan atau angka, sehingga anak secara mental siap mengikuti
pelajaran matematika lebih lanjut, seperti pengenalan lambang bilangan, warna,
bentuk, dan ukuran. Chakravarthi, baik piaget dan Vygotsky memandang permainan
anak-anak sebagai sesuatu yang menyeluruh “kreativitas, eksplorasi, adaptasi,
pembelajaran, komunikasi, dan sosialisasi.
Loosepart merupakan barang apapun yang dapat dimainkan dan dimanipulasi
anak, sampai tanpa disadari anak bisa menemukan sesuatu dari hasil proses bermainnya
(Siantajani, 2020:12). Media loosepart merupakan bahan yang mudah dipindahkan ke
seluruh bagian ruangan. Hal tersebut akan meningkatkan berbagai keterampilan yang
dimiliki anak, yaitu kreativitas, konsentrasi, koordinasi tangan, perkembangan motorik
halus, perkembangan motorik kasar, penguasaan bahasa dan kosa kata, pemikiran
matematika, pemikiran ilmiah, emosional, dan perkembangan social anak
(Rahardjo,2019).
Pada kegiatan praktik pembelajaran ini, strategi yang digunakan yaitu guru
merancang bahan ajar yang variatif dan inovatif dengan mengintegrasikan metode
pendekatan saintifik, STEAM, pembelajaran berfikir tingkat tinggi HOTS.
penggunaan TPACK, dan media loosepart untuk kegiatan bermain. Kemudian guru
melakukan praktik pembelajaran dengan mengimplementasikan metode pembelajaran
yaitu menyusun tujuan pembelajaran dengan konsep HOTS, mengajak anak melakukan
kegiatan saintifik yaitu mengamati air dari berbagai sumber, mengajak melihat dan
mengamati vidio manfaat air. Dilanjutkan kegiatan inti dengan menggunakan media-
media loosepart, kemudian recalling, penutup dan kegiatan akhir.
Dengan pembelajaran menggunakan media loose parts, dampak yang terlihat
yaitu: anak bisa mengeksplor semua media loose parts yang disediakan, anak lebih
percaya diri, anak lebih kreatif dalam menuangkan ide gagasan dalam bentuk hasil
karya, anak lebih mudah mengenal lambang bilangan, anak mampu menceritakan
secara rinci hasil karya yang dihasilkanya.
Faktor keberhasilan dari pelaksanaan praktik pembelajaran ini antara lain: 1)
adanya dukungan dari berbagai pihak yaitu dosen, guru pamong, kepala sekolah, rekan
sejawat, peserta didik. 2) Antusis anak-anak dalam menggunakan media loose parts. 3)
anak mulai memahami cara penggunaan media loose parts. 4) anak maksimal dalam
penggunaan media loose part. Adapun faktor ketidakberhasilannya antara lain kendala
teknis yang tidak terduga seperti mati lampu yang menghambat penggunaan TPACK
dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan media loose part dalam kegiatan pengenalan angka dan
operasional bilangan pada anak sangat efektif. Dengan media loose part, anak tidak
hanya mengenal bentuk angka, namun juga bisa membentuk angka, menghitung benda
sesuai angka, serta mencocokkan benda dengan angkanya. Selain itu, penggunaan
media loose parts juga dapat mengembangkan motorik halus, kepercayaan diri,
tanggung jawab anak, kemampuan berbahasa, maupun berkolaborasi

Tabel perubahan hasil


Aksi 1 Aksi 2 Aksi 3
Anak belum memahami Anak mulai memahami Anak bisa mengeksplor
dan terbiasa dengan media penggunaan media loose media loose parts dalam
loose parts parts kegiatan main
Dari total 8 anak, 5 anak 6 dari 8 anak sudah 7 dari 8 anak mampu
mampu mengenal angka mampu mengenal angka mengenal angka dan
dan operasional bilangan dan operasional bilangan operasional bilangan
dengan kriteria penilaian dengan kriteria penilaian dengan kriteria penilaian
BSH dan 3 di antaranya BSH dan 2 di antaranta BSH sedangkan 1 anak
MB MB MB

Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa dengan penggunaan media loose
parts kemampuan anak dalam mengenal angka dan operasional bilangan mengalami
peningkatan. Satu anak masih dengan penilaian Mulai Berkembang. Hal ini disebabkan
anak yang masih butuh motivasi untuk melakukan kegiatan main. Orang-orang di
sekitarpun memberikan respon. 1) Kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan
dengan media loose parts yang dilakukan cukup efektif untuk mengembangkan
kemampuan mengenal angka dan operasional bilangan kepada anak. 2) Dari teman
sejawat yaitu anak semakin antusias karena media yang digunakan bervariasi bisa
meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak. 3) orang tua menyampaikan bahwa
anak senang dan ingin mengulangi kegiatan main yang telah dilakukan di sekolah
dengan media seadanya di rumah.

Penutup
Berdasarkan paparan dari hasil praktik pembelajaran kemampuan mengenal
angka pada anak usia 5-6 tahun menggunakan media loose part sudah berhasil. media
untuk pengenalan angka dan operasional bilangan pada anak usia 5-6 tahun.
Berdasarkan praktik kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa dalam mengenalkan angka dan operasional bilangan pada anak
usia dini harus memperhatikan strategi pembelajaran yang sesuai. Diantaranya, guru
harus memperhatikan tingkat pemahaman, metode pembelajaran yang digunakan, serta
media pembelajaran yang dapat bervariasi, menarik, dan merangsang kreativitas anak
dalam bermain.
Hasil observasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan atau referensi
untuk tindakan sejenis, khususnya pada pengenalan angka dan operasional bilangan
pada anak usia 5-6 tahun. Selain menggunakan media loose part, kegiatan pengenalan
angka dan operasional bilangan juga dapat menggunakan APE selain media loose parts.

DAFTAR PUSTAKA

PERMENDIKBUD RI Nomer 137 Tahun 2013 Tentang Standar Tingkat Pencapaian


Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun.

Puspita, W. A. (2019). Penggunaan Loose parts Dalam Pembelajaran Dengan Muatan


STEM. Kepala BP PAUD Dan Pendidikan Masyarakat Jawa Timur
Penasehat Kepala Seksi Informasi Dan Kemitraan, 17.

Rahardjo, M. M. (2019). How to use Loose-Parts in STEAM? Early Childhood


Educators Focus Group discussion in Indonesia.Jurnal Pendidikan Usia
Dini, 13(2), 310-326.

Siantajani, Y. (2020). Loose parts Material Lepasan Otentik Stimulasi PAUD.PT


Sarang Seratus Aksara

Syafitri, O., Rohita, R., & Fitria, N. (2018). Peningkatan Kemampuan Mengenal
Konsep Lambang Bilangan 1–10 Melalui Permainan Pohon Hitung pada
Anak Usia4–5 Tahun di BKB PAUD Harapan Bangsa. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Humaniora, 4(3), 193- 205.
Fauziyah M, Ningrum M. A. (2022) Pengembangan Media Liputan Berbasis
Loose Parts Untuk Mengenalkan Lambang Bilangan Anak Usia 4-5
Tahun Jurnal PAUD Teratai Volume 11 No 2 Tahun 2022 halaman
1-9 ISSN 2302-7363

https://wartaguru.id/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran-loose-part-natural-terhadap-
peningkatan-perkembangan-kognitif-anak/

https://www.google.com/search?q=loose+part+menurut+para+ahli&client=ms-android-
oppo&sxsrf=ALiCzsan448lvH0hhQNpkx8R0SvYdlhcZA%3A1670482923699&ei=64u
RY4qdKviZseMPhJ6h6Ak&oq=media+loose+part+untuk+mengenalkan+lambang+bila
ngan&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAEYBTIKCAAQRxDWBBCwAz
IKCAAQRxDWBBCwAzIKCAAQRxDWBBCwAzIKCAAQRxDWBBCwAzIKCAA
QRxDWBBCwAzIKCAAQRxDWBBCwAzIKCAAQRxDWBBCwAzIKCAAQRxDW
BBCwA0oECEEYAFAAWABguTxoAXAAeACAAQCIAQCSAQCYAQDIAQjAAQ
E&sclient=mobile-gws-wiz-serp

Anda mungkin juga menyukai