Yeni Fitriani
856207819
Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka, Sumatera Barat, Indonesia
Email : yenifitriani@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan melihat adanya permasalahan yang ada di TK Ceria
Maligi terutama pada anak kelompok B yang masih banyak mengalami kekurangan dalam hal
berhitung. Terlihat dari hasil belajar anak yang masih banyak belum mengalami
perkembangan. Ini disebabkan karena proses pembelajaran yang masih menoton atau
berpusat kepada guru, sehingga anak tidak aktif dan merasa bosan saat mengikuti proses
pembelajaran. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan media yang mampu menarik perhatian
anak, sehingga anak bisa lebih fokus dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses meningkatkan kemampuan berhitung
anak adalah media stick angka agar mempermudah anak dalam menentukan hasil dari
penjumlahan dan pengurangan sederhana. Jenis penelitian yang akan peneliti laksanakan
adalah Penilitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Yang menjadi
subjeknya adalah 10 orang anak kelompok B di TK Ceria Maligi. Dalam hal ini peneliti
melakukan dua tindakan yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setelah dilakukannya siklus 1, masih
banyak anak yang belum berkembang yaitu 50%, 40% mulai berkembang dan 10%
berkembang sesuai harapan. Oleh karena itu, diperlukan dilakukan tindakan lanjutan yaitu
siklus 2 dengan menggunakan media stick angka. Setelah dilakukan siklus 2, terdapat
peningkatan yang drastis. Hanya 10% anak yang mulai berkembang, 60% anak yang
berkembang sesuai harapan, 30% berkembang sangat baik. Maka dapat disimpulkan
pembelajaran dengan menggunakan stick angka mampu berhasil meningkatkan kemampuan
anak dalam berhitung, serta anak terlihat lebih aktif dan semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Di TK dapat tersedia layanan untuk menuntut ilmu umum bagi anak usia dini yang dapat
disebut pendidikan anak usia dini (PAUD) yang merupakan pendidikan yang diberikan
sebelum memasuki pendidikan lebih lanjut atau SD. Di TK (Taman Kanak-kanak), bisa
mengembangkan dan meningkatkan semua aspek perkembangan pada anak seperti aspek
agama, aspek emosional, aspek social dan aspek kemandirian. Anak juga dapat
mengembangkan kemampuan dasar yakni bahasa, fisik-motorik, kognitif, serta seni. (Anita
Yus,2005:17)
Salah satu kemampuan kognitif yang harus dimiliki anak pada tingkat pendidikan
dasar adalah kemampuan dalam berhitung/ berhitung merupakan bagian yang mendasar dari
matematika, berhitung dapat disebut juga aritmatika. Suyanto (2003:177) mengatakan
berhitung merupakan hubungan antara benda-benda yang dapat dihitung. Sedangkan
Abdurrahman (2009: 253) mengatakan aritmatika adalah cabang matematika yang memiliki
kaitan dengan sifat dan proses perhitungan yang terutama dalam proses penjumlahan dan
pengurangan serta proses perkalian dan pembagian.
Kegiatan berhitung sangat dibutuhkan untuk anak usia dini agar anak mampu berfikir
logis dan sistematis dengan mengamati benda-benda disekitarnya, angka-angka ataupun
kelompok gambar-gambar yang dapat dihitung. Anak bisa melibatkan dan menyesuaikan
dirinya dalam kehidupan pada masyarakat di kesehariannya serta diperlukan keterampilan
dan berhitung. (Sugiyono : 2015).
Dari uraian di atas, maka pada pembelajaran berhitung di TK haruslah dibuat
semenarik mungkin yakni dengan melakukan suatu permainan dalam proses pembelajaran
berlangsung. Dikarenakan anak-anak diidentik dengan suka main. Dengan pembelajaran
dengan cara bermain dapat membuat anak lebih bersemangat dalam belajar dan anak tidak
merasa bosan dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran dapat tercapai
dan lebih mudah dipahami oleh anak serta anak lebih mudah dalam mengingatnya. Oleh
karena itu, penggunaan media yang dipilih dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan
untuk pendidikan anak usia dini. Sangat diperlukan penggunaan media yang tepat dan
menarik agar anak lebih fokus dan bersemangat dalam proses pembelajaran. Salah satu
metode yang dapat digunakan adalah permainan media stick angka yang berupaya dalam
meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung.
Stick angka merupakan suatu alat yang digunakan saat pembelajaran yang bersifat
sederhana yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar pada anak. Stick angka
juga bisa dijadikan sarana belajar sambil bermain terutama mempermudah anak dalam proses
menjumlah dan mengurang. Permainan stick angka ini sangat mudah, yaitu dengan
menyiapkan beberapa stik es krim yang habis dipakai ataupun yang baru. Dibentuk
semenarik mungkin dengan memberikan warna dan simbol-simbol angka dan juga kumpulan
gambar yang dibuat dikertas karton yang merupakan proses penjumlahan atau pengurangan.
Anak bisa menggunakan stick angka untuk menemukan hasilnya.
Permainan stick angka ini dilakukan agar dapat memudahkan anak dalam proses
berhitung. Dengan sambil bermain, anak mampu menentukan hasil penjumlahan dan
pengurangan dengan menggunakan stick angka ini. Fitrahnya anak-anak adalah bermain, mak
sangat diperlukan kreatifitas guru dalam menggunakan berbagai permaian dalam proses
pembelajaran. Agar anak tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini ialah
“Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung pada anak usia dini dengan menggunakan
stick angka di TK Ceria Maligi?”. Dengan tujuan penelitian ini adalah anak mengalami
peningkatan pada kemampunan berhitung setelah menerapkan metode permainan
menggunakan stick angka. Serta anak tidak mengalami kesulitan dalam menentukan hasil
dari operasi penjumlahan dan pengurangan agar anak siap menghadapi pendidikan tindak
lanjut.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindak Kelas), yakni metode penelitian yang
melakukan tidakan oleh guru di dalam kelas. PTK bisa juga memudahkan guru dalam
menghubungkan antara praktik dan teori. Menguji keyakinan dan kemampuan yang ada pada
anak bisa dilaksanakan oleh guru. Penelitian dilaksanakan pada anak kelompok B di TK
Ceria Maligi.
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua proses kegiatan tindakan yaitu siklus 1 dan
siklus 2. Masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu :
1. Siklus 1
a. Penyusunan rencana tindakan 1
b. Pemberian tindakan 1
c. Melakukan observasi
d. Pembuatan analisis dan refleksi
2. Siklus 2
a. Penyusunan rencana tindakan 2
b. Pemberian tindakan 2
c. Melakukan observasi
d. Menganalisa data dan refleksi
Teknik dalam mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Obsevasi
Observasi sangat penting dalam proses pengumpulan data sebelum melakuka
penelitian. Obsevasi bisa dilakukan dengan mendapatkan informasi sikap/prilaku anak
selama proses pembelajaran. Hal ini agar dapat melihat peningkatan hasil belajar
anak. Berikut ini table format untuk melakukan observasi pada saat pengumpulan data
sebelum melakukan penelitian :
Keterangan :
SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang
2. Pemberian Tugas
Hasil dari penelitian dapat dilihat setelah mengetahui sikap anak saat proses
pembelajaran dan hasil dari belajar anak. Salah satu caranya bisa memberikan tugas
atau soal kepada anak. Tugas dapat diberikan secara berkelompok atau individu.
Bertujuan demi melihat sampai mana anak berhasil dalam belajar setelah mengikuti
proses pembelajaran.
Tabel Aspek Penilaian dalam Permainan Stick Angka
No Aspek Penilaian Penilaian
1 Menyebutkan angka secara berurutan dari 0 – 20
2 Menjumlahkan atau mengurang suatu benda dengan
menggunakan stick angka
Dalam analisis data yang diperoleh dari observasi, peneliti dapat menentukan
pengelompokan hasil belajar anak yang mengalami perkembangan diantaranya : BB (Belum
Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembangan Sesuai Harapan), BSB
(Berkembangan Sangat Baik).
Dari table di atas, terlihat bahwa terjadi peningkatan signifikan pada hasil belajar anak
setelah dilakukannya siklus 2 dengan menggunakan media stick angka dalam proses
berhitung. Terdapat 30% anak berkembang sangat baik, 60% anak berkembang sesuai
harapan dan 10% anak mulai berkembang. Sedangkan di siklus 1 masih banyak anak yang
belum berkembang yaitu 50%.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan media stick angka dalam
proses berhitung berhasil meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung. Akan tetapi
masih diperlukan saran agar dapat melakukan tindakan selanjutnya dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA