Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa anak usia dini merupakan masa keemasan atau sering disebut golden

age. Pada masa ini otak anak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang

sejarah kehidupannya. Hal ini berlangsung pada saat anak dalam kandungan

hingga usia dini, yaitu usia nol sampai enam tahun. Periode ini, otak anak

sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Oleh karena itu,

memberikan perhatian lebih terhadap anak di usia dini sangat dibutuhkan.

Wujud perhatian diantaranya dengan memberikan pendidikan baik langsung

dari orang tuanya sendiri maupun melalui lembaga pendidikan anak usia dini.

Keberhasilan dalam menjalankan tugas perkembangan pada suatu masa akan

menentukan keberhasilan pada masa perkembangan berikutnya (Fauziddin,

Mufarizuddin 2018).

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Undang-Undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa

pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak

sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian

rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

lebih lanjut.

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

1
dengan tujuan pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan:

(a) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat dilaksanakan melalui jalur

pendidikan formal, non formal dan informal (b) AUD dapat dilaksanakan

melalui jalur pendidikan formal (TK/RA), pendidikan non formal (TPA, KB,

dan satuan PAUD sejenis) dan melalui jalur pendidikan informal (keluarga dan

masyarakat).

Disamping itu kurikulum yang diterapkan pada lembaga PAUD

hendaknya bervariasi agar memperoleh hasil yang maksimal. Kurikulum

PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan anak

usia dini dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 yang menjelaskan

tentang 8 standar PAUD, diantaranya: (1) Standar Tingkat Pencapaian

Perkembangan Anak (2) Standar Isi (3) Standar Proses (4) Standar Penilaian

(5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikann (6) Standar Sarana dan

Prasarana (7) Standar Pengelolaan (8) Standar Pembiayaan.

Standar penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil

pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian

perkembangan sesuai tingkat usianya. Pembelajaran di dalam kelas maupun di

luar kelas dilakukan melalui suatu proses interaksi antara pendidik (guru)

2
dengan peserta didik dalam rangka penguasaan kompetensi yang telah

ditentukan.

Selain perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran

juga sangat penting karena dalam proses pemantauan hasil belajar anak

dibutuhkan penilaian pembelajaran. Dalam hubungan antara proses dan hasil

dari pembelajaran maka penilaian pembelajaran didefinisikan sebagai suatu

proses kegiatan pengumpulan informasi yang berkelanjutan tentang proses dan

hasil belajar anak dalam rangka membuat pengelolaan hasil pembelajaran

berdasarkan kriteria tertentu.

Penilaian dilakukan dengan mencatat segala kegiatan dan perilaku anak

didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat dilakukan

dalam berbagai aktivitas anak, sejak anak datang, berbaris, mengikuti proses

belajar, mencuci tangan, makan bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali.

Penilaian itu dilakukan secara alami, baik berdasarkan kondisi nyata yang

muncul dari perilaku anak selama proses kegiatan maupun hasil dari kegiatan

tersebut. Kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD mengutamakan bermain

sambil belajar dan belajar melalui bermain. Secara alamiah bermain

memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih mendalam, dan secara

spontan anak mengembangkan kemampuannya. Hasil belajar anak usia dini

adalah pencapaian atau perubahan perilaku dan kemampuan anak secara

keseluruhan baik aspek kognitif, afektif, dan psikmotorik. Pencapaian atau

perubahan tersebut didapat anak melalui proses pembelajaran yang dilakukan

3
di PAUD. Perubahan inilah yang akan dinilai oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan anak dalam mencapai perkembangan.

Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan bisa

dilihat dari kualitas pembelajaran dan sistem penilaiannya sebab kualitas

pembelajaran dapat ditinjau dari hasil penilaiannya. Keseriusan, ketelitian

mengamati dan objektivitas di dalam pengelolaan fakta tanpa dicampuri

dengan asumsi-asumsi, menjadi data yang mampu menggambarkan siapa dan

bagaimana anak sesungguhnya. Data-data inilah yang kemudian

dikomunikasikan kepada orang tua sebagai laporan untuk ditindaklanjuti

bersama, baik di satuan PAUD maupun pengasuhan di rumah.

Apabila standar penilaian anak usia dini ini tidak terlaksanakan dengan

baik oleh guru maka akan berdampak pada perkembangan sikap, pengetahuan,

dan keterampilan anak. Guru tidak mendapatkan informasi awal tentang

hambatan atau gangguan dalam tumbuh-kembang anak. Guru tidak mengetahui

kesesuaian stimulasi dalam layanan dengan kebutuhan perkembangan anak.

Guru tidak dapat memberikan dukungan yang tepat kepada anak. Guru tidak

memiliki data dan informasi tentang perkembangan anak untuk pembuatan

rencana pembelajaran selanjutnya.

Hasil penelitian terdahulu dilakukan oleh Kurnia Mustika Weni, dkk

(2017) yang berjudul “Analisis Penilaian Pembelajaran Di TK Se-Kecamatan

Belitang Oku Timur” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 lembaga TK

atau 17% lembaga TK melakukan penilaian pembelajaran dengan sangat baik,

4 lembaga TK atau 66% lembaga TK melakukan peniliaian pembelajaran

4
dengan baik, dan 1 lembaga TK atau 17% lembaga TK melakukan penilaian

pembelajaran dengan tidak baik. Nilai rata-rata (mean) skor lembar observasi

yang diperoleh dari hasil penelitian penilaian pembelajaran di TK se-

Kecamatan Belitang OKU Timur adalah 68 dengan kategori baik. Penilaian

pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru Taman Kanak-kanak Kecamatan

Belitang sudah mengikuti prosedur penilaian pembelajaran namun dalam

penilaian pembelajaran belum mengikutsertakan keterlibatan orang tua.

Penelitian lain dilakukan oleh Ifat Fatimah Zahro (2015) yang berjudul

“Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini” menyimpulkan bahwa proses

penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran dan

bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan

anak didik baik aspek sikap, ilmu pengetahuan maupun keterampilan. Agar

tujuan penilaian tersebut tercapai, guru hendaknya memiliki pengetahuan

berbagai metode dan teknik penilaian sehingga memiliki keterampilan memilih

dan menggunakan dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai

dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah

ditetapkan. Selanjutnya, penelitian lain yang dilakukan oleh Eka Damayanti,

dkk (2018) yang berjudul “Manajemen Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini

Pada Taman Kanak-Kanak Citra Samata Kabupaten Gowa”. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa TK Citra Samata telah melakukan proses penilaian

melalui lima tahap, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan atau

pencatatan, pengolahan hasil belajar, pengarsipan, dan pelaporan. Dalam

perencanaan, TK Citra Samata dalam membuat soal terlebih dahulu

5
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), menetapkan

alat dan kriteria penilaian, dan menentukan indikator pencapaian anak dengan

waktu dan tempat yang tepat. Dalam pelaksanaan, penilaian yang dilaksanakan

di TK Citra Samata dilakukan berdasarkan deskripsi pertumbuhan dan

perkembangan anak, melalui beberapa metode yakni observasi, wawancara,

berbagai penugasan, dan unjuk kerja. Pengolahan hasil belajar yang dilakukan

dengan menggabungkan semua data yang diperoleh lalu melakukan

pengarsipan yang merupakan kumpulan dari hasil penggabungan data anak

yang berupa portofolio untuk dilaporkan ke orang tua anak.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah dan guru di

TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur pada November 2020 didapatkan

bahwa dalam pelaksanaan standar penilaian pembelajaran guru terhadap anak

belum maksimal. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil wawancara, yakni

masih ada sebagian guru yang belum paham atau mengalami kesulitan pada

saat melakukan penilaian dengan format penilaian yang ada. Kendala yang

dialami yaitu guru belum dapat menyesuaikan penilaian lama (KTSP) dengan

kurikulum baru (K13).

Adapun teknik penilaian yang digunakan di TK Darul Falah Kecamatan

Wasile Timur adalah observasi, checklist, anekdot, portofolio, hasil karya dan

narasi dalam bentuk buku raport.

Dengan demikian, penulis dalam penelitian proposal ini tertarik untuk

mengangkat judul “Analisis Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran Anak

Usia Dini di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur”.

6
B. Identifikasi Masalah

Standar penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil

pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian

perkembangan sesuai tingkat usianya. Selain perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, penilaian pembelajaran juga sangat penting karena dalam proses

pemantauan hasil belajar anak dibutuhkan penilaian pembelajaran. Akan tetapi,

pelaksanakan standar penilaian pembelajaran pada anak usia dini di TK Darul

Falah Kecamatan Wasile Timur belum maksimal. Adapun masalah yang

teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Guru belum paham atau mengalami kesulitan pada saat melakukan

penilaian dengan format penilaian yang ada.

2. Guru belum dapat menyesuaikan penilaian lama (KTSP) dengan

kurikulum baru (K13).

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih

terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan

tercapai. Oleh karena itu, penulis membatasi penelitian hanya pada:

Pelaksanakan standar penilaian pembelajaran anak usia dini di TK Darul Falah

Kecamatan Wasile Timur. Standar penilaian yang dimaksud yaitu terdiri dari

prinsip penilaian,teknik dan instrumen penilaian, mekanisme penilaian,

pelaksanaan penilaian dan pelaporan hasil penilaian.

7
D. Rumusan Masalah (Fokus Masalah)

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan di atas, maka

masalah penelitian ini dapat dirumuskan bagaimana pelaksanaan standar

penilaian pembelajaran di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur ?

E. Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan standar penilaian pembelajaran di TK Darul Falah Kecamatan

Wasile Timur.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian kemampuan guru dalam pelaksanaan penilaian

pembelajaran anak usia dini ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan tentang bagaimana cara melaksanakan penilaian pembelajaran

pada anak usia dini.

2. Manfaat untuk pengembangan praktis


a. Kepala sekolah

Untuk perbaikan atau peningkatan kualitas layanan pendidikan

anak usia dini.

b. Bagi guru

Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan

penilaian pembelajaran bagi anak usia dini.

8
c. Bagi peneliti

Sebagai khazanah ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman

tentang bagaimana cara melakukan penilaian pada anak usia dini.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini

1. Pengertian Penilaian

Beberapa istilah yang sering digunakan dalam kegiatan penilaian di

pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pengukuran, penilaian dan

evaluasi. Pengukuran lebih mengarah pada perkembangan anak dengan

cara mengukur dan bersifat kuantitatif, misalnya mengukur tinggi dan

berat badan, mengukur tinggi lompatan dan aktifitas mengukur lainnya.

Menurut Mulyasa (2012:195), penilaian merupakan suatu proses

pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar

anak dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan

berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten. Sedangkan

evaluasi adalah suatu usaha dan mengumpulkan dan menafsirkan berbagai

informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang

proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai

oleh anak didik melalui kegiatan belajar melalui bermain (Helmawati

2018:114).

Howard Gardner (2002) menegaskan bahwa penilaian merupakan

upaya memperoleh informasi mengenai keterampilan dan potensi dari

individu dengan dua sasaran. Pertama, memberikan umpan balik yang

bermanfaat kepada individu yang bersangkutan. Kedua, sebagai data yang

berguna bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Ini memperjelas bahwa

10
penilaian berkaitan dengan informasi tentang diri seseorang dalam suatu

kegiatan, waktu atau stimulan tertentu. Informasi diperoleh berdasarkan

aturan tertentu dan menyeluruh. Informasi ini juga tidak hanya berguna

bagi individu yang dinilai tetappi juga bagi yang lainnya seperti guru dan

orang tua. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan pembelajaran,

terutama keberhasilan pembelajaran. Keputusan tersebut berupa

ketercapian dalam rentang tujuan yang telah ditetapkan. Melaui penilaian,

guru mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.

Berdasarkan informasi tersebut diputuskan tentang ketercapaian anak

secara individual dan pembelajaran secara klasikal. Melalui penilaian

diketahui mana anak-anak yang berhasil, mana yang belum. Juga

ditetapkan apakah pembelajaran dilanjutkan atau diulang.

Penilaian pada pendidikan anak TK lebih banyak untuk

mendeskripsi ketercapaian perkembangan anak. Dengan penilaian dapat

diketahui dan ditetapkan aspek-aspek perkembangan yang telah dicapai

dan belum dicapai (Yus Anita 2011:39-40).

Salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan

pendidikan anak usia dini adalah kegiatan penilaian perkembangan.

Kegiatan penilaian perkembangan anak merupakan usaha mengumpulkan

dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala,

berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta

perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan

pembelajaran.

11
Penilaian pada pendidikan anak usia dini harusnya tidak difokuskan

pada hasil yang ingin dicapai oleh anak sehingga guru kurang memberi

perhatian yang cukup pada bagaimana anak belajar, atau yang anak

perlukan yang terkait dengan konteks lingkungan anak. Penilaian pada

program pendidikan anak usia dini memang bukan hal yang sederhana

karena banyak faktor yang diperhatikan, dan memerlukan keseriusan pada

saat pengumpulan fakta, pemahaman terhadap perkembangan dan

indikator yang dimunculkan anak melalui perilakunya saat bermain,

ketelitian mengamati tanpa dicampuri dengan asumsi-asumsi, dan

obyektivitas di dalam pengelolaan fakta sehingga menjadi data yang

menggambarkan siapa dan bagaimana anak sesungguhnya.

2. Fungsi Penilaian

a. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai

suatu kompetensi.

b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu

peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan

tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,

pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai

bimbingan).

c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu

pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau

pengayaan.

12
d. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan

perkembangan peserta didik.

3. Tujuan Penilaian

a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok

peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan

program pengayaan.

b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik

dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu

semester, satu tahun, dan masa studi satuan pendidikan.

c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat

penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta

didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil

belajar.

d. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester

berikutnya.

B. Standar Penilaian PAUD


Fungsi dari Standar PAUD adalah sebagai dasar perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan tindak lanjut pendidikan dalam rangka

mewujudkan PAUD bermutu. Selain itu, Standar Nasional PAUD juga

berfungsi sebagai acuan setiap satuan, lembaga dan program PAUD dalam

13
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Disamping itu, Standar Nasional

PAUD juga berfungsi sebagai dasar penjaminan mutu PAUD.

Standar penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil

pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian

perkembangan sesuai tingkat usianya. Pembelajaran di dalam kelas maupun di

luar kelas dilakukan melalui suatu proses interaksi antara pendidik (guru)

dengan peserta didik dalam rangka penguasaan kompetensi yang telah

ditentukan. Penilaian hasil dan belajar anak mencakup:

1. Prinsip penilaian

Pelaksanaan Pendidikan anak usia dini membutuhkan suatu

penilaian untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dari suatu

kegiatan pendidikan bagi anak usia dini. Dalam proses penilaian terhadap

anak usia dini, terdapat beberapa prinsip (Helmawati 2018):

a. Mendidik

Proses dan hasil penilaian perkembangan harus mampu

memberikan sumbangan positif pada peningkatan pencapaian

perkembangan peserta didik. Artinya, pendidikan anak usia dini harus

mampu memberikan sumbangan perkembangan positif bagi anak.

b. Sistematis

Perkembangan anak berlangsung secara sistematis, artinya bahwa

perkembangan itu berlangsung mengikuti pola tertentu yang terjadi

secara teratur. Sehingga penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan

14
tahap-tahap yang ada agar penilaian yang dilakukan mencapai hasil

yang efektif.

c. Berkesinambungan

Penilaian pencapaian perkembangan peserta didik harus

dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk

memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

Artinya penilaian yang dilakukan mulai dari tahap pertama sampai

tahap terakhir memiliki hubungan yang saling terkait.

d. Menyeluruh

Penilaian yang dilakukan harus mencangkup semua aspek yang

meliputi nilai, agama, moral, kognitif, motorik, bahasa serta sosial-

emosional. Penilaian bagi pendidikan anak usia dini tidak cukup hanya

e. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak

dipengaruhi subjektivitas penilai.

f. Terpadu

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik merupakan salah satu

komponen penting dari kegiatan pembelajaran dan hasil penilaian

benar-benar dijadikan dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran

tersebut.

g. Akuntabel

Penilaian harus dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

15
h. Transparan

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian

dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang

relevan.

2. Teknik dan instrumen penilaian

Teknik dan prosedur penilaian pembelajaran perlu diperhatikan agar

nilai atau hasil yang diperoleh benar-benar memenuhi teknik penilaian, hal

ini dikarenakan nilai atau hasil yang diberikan menggambarkan bagaimana

ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam permendikbud

Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia

dini, terdapat beberapa komponen-komponen dalam teknik penilaian

diantaranya:

a. Observasi

Obervasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara

langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang

perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang

dilakukan.

Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan

instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri

maupun menggunakan instrumen yang sudah tersedia. Dengan tetap

mengacu pada indikator pencapaian perkembangan anak.

16
b. Checklist

Checklist dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau

dapat pula dibuat per periode dengan mencatat nama semua anak.

Setiap anak diukur ketercapaian perkembangannya sesuai dengan

indikator yang sesuai dengan RPPH. Kolom pencapaian perkembangan

diisi dengan kategori :

1) BB artinya belum berkembang, bila anak melakukannya harus

dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.

2) MB artinya mulai berkembang, bila anak melakukannya masih harus

diingatkan atau dibantu oleh guru. 

3) BSH artinya berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan

atau dicontohkan oleh guru.

4) BSB artinya berkembang sangat baik, bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya

yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

c. Catatan Anekdot

Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik

observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang

sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang

terjadi secara incidental/tiba-tiba.

17
d. Percakapan

Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai suatu hal.

e. Penugasan

Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas

yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara

perorangan maupun kelompok.

f. Unjuk Kerja (Perfomance)

Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik

untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati.

g. Hasil Karya

Hasil Karya adalah hasil kerja peserta didik setelah melakukan

suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil

karya anak dapat dipajangkan dalam bentuk mandiri atau bentuk

pameran karya anak yang disajikan secara bersama-sama.

h. Portofolio

Portofolio pada hakikatnya merupakan kumpulan atau rekam

jejak berbagai hasil kegiatan atau catatan-catatan guru tentang berbagai

aspek perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu, misalnya

dalam kurun waktu satu semester atau satu tahun. Berdasarkan data

tersebut guru melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan

tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua

indikator yang telah ditetapkan setiap semester.

18
Instrumen adalah alat untuk merekam informasi yang akan

dikumpulkan. Instrumen harus dipilih dan didesain dengan hati-hati.

Instrumen yang tidak tepat akan merusak rencana pengumpulan data.

Secara garis besar instrumen dikategorikan dalam dua kelompok yaitu

instrumen tes dan instrumen nontes. Arikunto berpendapat bahwa tes

adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelejensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Sudijono tes

adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran

dan penilaian, yang termasuk dalam kelompok tes adalah tes prestasi

belajar, tes intelegensi, tes bakat, dan tes keterampilan. Sedangkan yang

termasuk dalam kelompok non-tes ialah skala sikap, skala penilaian,

pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, pemeriksaan dokumen,

dan sebagainya.

3. Mekanisme penilaian

Mekanisme berasal dari kata dalam bahasa Yunani mechane yang

memiliki arti instrumen, mesin pengangkat beban, perangkat, peralatan

untuk membuat sesuatu dan dari kata mechos yang memiliki arti sarana

dan cara menjalankan sesuatu. Mekanisme penilaian anak usia dini adalah

cara/upaya menjalankan penilaian untuk mengukur (keberhasilan atau

kegagalan) suatu proses pembelajaran sekaligus sebagai umpan balik bagi

guru dan anak didik usia dini.

19
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini Bab VI Pasal 21 menerangkan bahwa mekanisme

penilaian pendidikan anak usia dini terdiri atas:

a. Menyusun dan menyepakati tahap, teknik, dan instrumen penilaian

serta menetapkan indikator capaian perkembangan anak.

b. Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, dan

instrumen penilaian.

c. Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar anak secara

akuntabel dan transparan.

d. Melaporkan capaian perkembangan anak pada orang tua.

Adapun tahap penilaian yang dilakukan seperti yang dijelaskan

(Damayanti Eka, dkk. 2018) yakni :

a. Perencanaan penilaian, yaitu menentukan kompetensi dasar dan

merumuskan kegiatan. Tahap ini ditandai dengan menyiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), menetapkan alat dan

kriteria penilaian.

b. Pelaksanaan penilaian, dilakukan saat anak melakukan kegiatan.

Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan melalui beberapa metode atau

cara, misalnya saja seperti observasi, wawancara, pemberian tugas, dan

unjuk kerja. Dalam observasi terdapat tiga cara yakni menggunakan

catatan harian, anekdot dan catatan hasil karya.

20
c. Pengolahan hasil belajar, yaitu hasil yang didapatkan dari lembaran

harian, mingguan dan bulanan yang di gabungkan dan dianalisis untuk

melihat perkembangan hasil belajar anak.

d. Pengarsipan, yaitu mengumpulkan seluruh arsip hasil kegiatan anak

yang dijadikan satu menjadi portofolio.

e. Pelaporan hasil belajar anak, yaitu melaporkan hasil perkembangan

anak kepada pihak-pihak terkait seperti orang tua atau wali murid di

sekolah tersebut, yang kemudian menjadi bahan untuk tindak lanjut

oleh sekolah dan orang tua atau wali murid.

4. Pelaksanaan penilaian

Dalam pedoman umum penilaian yang disusun oleh BSNP, standar

pelaksanaan penilaian oleh pendidik meliputi (Zainal Arifin 2017:55) :

a. Pendidik melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan rencana penilaian

yang elah disusun di awal kegiatan pembelajaran.

b. Pendidik menganalisis kualitas instrumen dengan mengacu pada

persyaratan instrumen serta menggunakan acuan kriteria.

c. Pendidik menjamin pelaksaan ulangan dan ujian yang bebas dari

kemungkinan terjadinya tindak kecurangan.

d. Pendidik memeriksa pekerjaan peserta didik dan memberikan umpan

balik dan komentar yang bersifat mendidik.

5. Pelaporan hasil penilaian

Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan

hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti

21
layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD. Berikut ini hal hal yang

perlu diperhatikan guru saat akan menulis laporan perkembangan anak :

1) Etika pelaporan, yaitu kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian

tentang tingkat pencapaian perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi

pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan anak.

2) Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru.

Penyampaian laporan dilakukan secara tatap muka sehingga

dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara

pihak lembaga dengan orang tua.

3) Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau

informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik

hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik

yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan

selanjutnya.

Pelaporan adalah proses penyampaian data dan atau informasi yang

mengenai kemajuan penyelenggaraan lembaga dan pembelajaran anak

yang dilakukan secara periodik/berkala (Hermawati 2018:117-118).

a. Tujuan pelaporan

Pelaporan dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan

kemajuan lembaga dan anak didik selama berada di lembaga

pendidikan tersebut.

22
a. Prinsip pelaporan

1) Laporan dibuat secara sederhana dengan bahasa yang mudah

dipahami.

2) Laporan mencerminkan perkembangan anak dari rentang waktu

tertentu yang meliputi aspek nilai agama dan moral, motorik,

kognitif, bahasa dan sosial emosional.

3) Data yang dijadikan bahan laporan harus akurat dan sesuai

dengan kondisi yang sebenarnya.

4) Laporan bersifat deskriptif dan informatif.

5) Laporan memberikan rekomendasi untuk perbaikan/

peningkatan baik lembaga maupun anak didik.

b. Jenis pelaporan

1) Pelaporan yang diberikan kepada orang tua anak didik meliputi

semua aspek perkembangan anak. Pelaporan ini dimaksudkan

agar orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya

selama bergabung dalam lembaga pendidikan tersebut.

Pelaporan yang diberikan kepada orang tua dalam bentuk buku

laporan perkembangan.

2) Pelaporan yang diberikan kepada lembaga (yayasan) atau dinas

pendidikan setempat yang diserahkan setiap bulan, semester

atau akhir tahun. Pelaporan ini dalam bentuk laporan

kelembagaan yang mencakup semua unsur program yang

meliput: tenaga, sarana, prasarana, keuangan dan lainnya.

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur.

Waktu penelitian dilaksanakan dari September 2020 sampai Febuari 2021.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data yang

dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Sementara itu,

penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena alamiah maupun rekayasa manusia. Dengan alasan peneliti bahwa

penelian ini bermaksud untuk menggambarkan keadaan atau situasi. Penelitian

ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Standar penilaian

pembelajaran anak usia dini di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur.

C. Subjek Penelitian/Sumber Data

Subjek dalam penelitian ini yang menjadi sumber informan utama

berjumlah empat orang yakni kepala sekolah dan tiga guru dari TK Darul Falah

Kecamatan Wasile Timur. Selain itu, peneliti juga mendapatkan informasi

melalui dokumentasi penilaian hasil belajar anak.

24
D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data mencangkup jenis data yang akan dikumpulkan,

penjelasan, dan analisis pemakaian suatu teknik pengumpulan data sesuai

dengan kebutuhan data penulis. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian perlu

adanya teknik untuk mencapai hasil yang baik.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah

teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan instrumen yang digunakan

adalah panduan wawancara dalam bentuk terbuka yang mengacu pada fokus

masalah yang diteliti. Panduan wawancara digunakan selama proses

wawancara yang berupa garis besar pertanyaan yang akan diajukan kepada

subjek penelitian yang bertujuan menggali informasi sebanyak-banyaknya.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk

memperoleh informasi secara lisan dari informan melalui interaksi verbal

secara langsung dengan tatap muka atau dengan menggunakan media

(seperti telepon) dengan tujuan untuk memperoleh data yang dapat

menjawab permasalahan penelitian. Wawancara mendalam menurut Bungin

(2011:111) merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian yang dilakukan melalui tanya jawab secara langsung antara

pewawancara dan informan. Wawancara mendalam dapat dilakukan dengan

atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Peneliti melakukan

wawancara menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur sehingga

dapat diperoleh informasi lebih luas dengan pertanyaan yang tidak terbatas

25
akan tetapi fokus terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dalam

wawancara semi terstruktur menurut Smith (2013: 76), peneliti merancang

serangkaian pertanyaan yang digunakan sebagai penuntun ketika melakukan

wawancara.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data tentang

peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan

(Mulyasa,2009: 69). Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh

data dengan cara memotret dan merekam suatu kejadian pada saat proses

penelitian. Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan pelaksanaan standar

penilaian pembelajaran di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur

berupa foto-foto penilaian hasil belajar anak.

Teknik penelitian merupakan mekanisme yang harus dilakukan dalam

penelitian. Oleh karena itu, penulis menggunakan teknik penelitian berupa

pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu

penelitian haruslah tepat dan membantu kegiatan penelitian berlangsung. Hal

itu agar data yang dibutuhkan dapat terkumpul dengan baik dan cukup atau

sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

E. Teknik Analisis Data

Sebelum analisis data, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan bersifat

akurat. Langkah berikutnya, peneliti melakukan analisis data menggunakan

26
teknik model Miles dan Huberman. Model analisis data Miles dan Huberman

terdiri atas pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display), dan penarikan/verifikasi kesimpulan

(conclusion/verification).

Teknik analisis data yang digunakan adalah pengorganisasian dan serta

mengurutkannya ke dalam sebuah pola, kategori dan sebuah uraian dasar

sehinga dapat ditemukan sebuah tema yang merumuskan hipotesis kerja seperti

yang disarankan oleh data. Dalam paradigma penelitian kualitatif, data dilihat

bukan sebagai informasi mentah yang didapat dari lapangan tetapi didapat

darihasil interaksi antara peneliti dan sumber data.

Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data (Miles & Huberman 1992:20)

Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan model Miles dan

Huberman (Sugiyono 2007: 337), langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang diperoleh di lapangan dikumpulkan dan dicatat. Hasil dari

catatan tersebut kemudian dideskripsikan lalu dibuat catatan refleksi yaitu

27
catatan yang berisi komentar, pendapat atau penafsiran peneliti atas data

yang diperoleh dari lapangan.

b. Reduksi Data (Data Reduction)

Peneliti memilah data yang relevan, penting dan bermakna, dan data

yang tidak berguna untuk menjelaskan apa yang menjadi sasaran analisis.

Data yang terpilih karena sesuai dengan tujuan penelitian digunakan untuk

menampilkan hasil dan pembahasan. Setelah dipilih, data disederhanakan

dengan membuat fokus, klasifikasi, dan abstraksi data.

c. Penyajian Data (Data Display)

Data disajikan secara deskriptif tentang apa yang ditemukan dalam

analisis. Sajian deskriptif dapat diwujudkan dalam narasi yang mana alur

sajiannya sistematik.

d. Penyimpulan/ Penarikan Kesimpulan (Conclusion/Verification)

Penarikan kesimpulan dari verifikasi merupakan upaya mencari

makna dari komponen-komponen data yang disajikan dengan mencermati

pola-pola, keteraturan, penjelasan konfigurasi, dan hubungan sebab-akibat.

28
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur,

Kelurahan/Desa Toboino. Keadaan lingkungan sekolah ini letaknya jauh dari

jalan raya dan keramaian sehingga tidak ada kebisingan dan lebih aman untuk

anak-anak. Peneliti membahas tentang pengolahan dan analisis data yang

diperoleh melalui penelitian yang dilakukan, yakni dengan menggunakan

metode dan instrumen yang peneliti tentukan pada bab sebelumnya. Sebagai

metode pokok dalam pengumpulan data, hasil wawancara dan dokumentasi

dapat diperoleh dari sekolah yang menjadi tempat penelitian dengan judul

analisis pelaksanaan standar penilaian pembelajaran di TK Darul Falah

Kecamatan Wasile Timur.

Adapun hasil penelitian yang peneliti lakukan di TK Darul Falah

Kecamatan Wasile Timur terkait dengan standar penilaian pembelajaran maka

hasil yang diperoleh dapat peneliti paparkan sebagai berikut :

1. Kurikulum Penilaian

Penilaian PAUD adalah pengukuran tingkat pencapaian

perkembangan anak usia dini dengan tujuan utamanya berpusat pada

bagaimana memahami dan mengetahui perkembangan yang dicapai anak

setelah mendapatkan rangsangan pembelajaran di PAUD. Berikut hasil

29
wawancara yang dilakukan dengan (Ae, Senin, 14 Desember 2020) yang

menyatakan bahwa :

“Kalau KTSP itu kita biasa saja sih gak kaya kalo K13

sekarangkan agak rumit soalnya banyak penilaiannya. Kalo

KTSP-nya kita cuma langsung untuk perbulannya penilaian

bulanan . iya, jadi kita lihat kalau K13-nya kan harus-harus

benar-benar teliti harus kita pahami anaknya betul-betul.

Secara rincinya anak harus ada soalnya kan harian,

mingguan, bulanan harus sampe semesternya harus ada

K13-nya. Kalau KTSP-nya sih ntah saya sudah dapat atau

belum ya, kalau KTSP-nya kan hari ini kita belajar gak kaya

K13-nya biasa sih penilaiannya satu itu satu panduannya

satu saja untuk semesternya kayanya-kayanya sih”.

(Verbatim II, halaman ,kalimat 4)

Pernyataan yang hampir sama dikemukakan oleh Kepala Sekolah

(Jn, Rabu, 16 Desember 2020) bahwa :

“Ya sedikit sih, tapi kalo bisa itu sebagai penyesuaian”.

(Verbatim IV, halaman , kalimat 4)

Berbeda dengan yang disampaikan oleh ibu At, Selasa 15

Desamber 2020 selaku wali kelas B yang menyampaikan dalam

wawancaranya :

“Ee kayanya sih sama”. (Verbatim III, halaman , kalimat 4)

30
Yy, Kamis, 10 Desember 2020 yang menyatakan hal serupa yang

disampaikan oleh At, dengan tidak adanya perbedaan atau kendala pada

pelaksaan penilaian lama (KTSP) ke kurikulum baru (K13) bahwa yang

dikatakan :

“Saya belum bisa menganalisa (bingung)”. (Verbatim I,

halaman , kalimat 4)

Dari hasil wawancara informan diatas bahwa dalam pelaksanaan

penilaian K13 memiliki kendala atau kesulitan dalam melaksanakannya

dan belum paham tentang kurikulum K13 namun, sebagai seorang guru

harus mampu menyesuaikannya. Penilain K13 merupakan kurikulum baru

yang telah dikembangkan oleh Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014,

sehingga guru memiliki kendala saat harus menyesuaikan penilaian dari

KTSP ke kurikulum baru (K13) sebab pada kurikulum K13 penilain yang

diakukan harus benar-benar teliti dengan rincian harian, mingguan, bulan,

sampai semester serta serta belum pahamnya tentang kurikulum K13.

2. Penilaian Skala Capaian Perkembangan Anak

Skala capaian perkembangan atau rating scale adalah checklist

yang diturunkan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

yang memuat indikator pencapaian perkembangan anak yang sudah

ditetapkan sebelumnya dan indikator tersebut sudah tercantum di dalam

RPPH. Kategori capaian itu di antaranya: BB (Belum Berkembang), MB

(Masih Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB

31
(Berkembang Sangat Baik). Sebagaimana hasil wawancara dengan ibu Yy

Kamis, 10 Desember 2020 yang menyatakan bahwa :

“Ooh itu kalo seandainya, kita bisa mengetahui anak itu

udah sampai ditingkat BSB ya berarti sudah ditingkat

paling bagus ya, berkembang sangat baik. itu berarti dari

tingkah anak itu sudah mampu kaya mampu mungkin

mampu mengenal angka, mampu berhitung 1-10, terus

sudah mampu bermain membedakan bentuk-bentuk segitiga

sudah mampu membedakan terus nanti mengelompokkan

benda yang kecil yang besar. Itu dia sudah mampu semua

berarti kita bisa menilai dengan nilai BSB”. (Verbatim I,

halaman , kalimat 2)

Selain hasil wawancara dari informan Yy, pendapat yang hampir

sama dipaparkan oleh At, Selasa, 15 Desember 2020 sebagai wali keas B

yang mengatakan sebagai berikut :

“Misalnya kita ambil di menghitung saja ya bu ya.

Kalo misalnya anak itu kita lihat dari sisinya itu kita

menghitung 1-20 ketika dia ee bisa menghitung 1-20 berarti

itu dia masuk di BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Tetus

dia masih disetengahnya misalnya 1-15 berarti itu dia

masih di BSB”. (Verbatim III, halaman , kalimat )

32
Dan hasil wawancara dari informan Jn, Rabu, 16 Desember 2020

hampir sama dengan yang dipaparkan oleh informan sebelumnya yang

mengemukakan tentang skala capaian perkembangan anak sebagai berikut:

“Kalo misalnya di kognitif anak menghitung atau

memasang simbol angka dengan gambar, itukan kadang-

kadang masih ya masih dibimbinglah itukan ada yang

belum bisa berarti masih belum muncul atau belum

berkembang (BB”). (Verbatim IV, halaman , kalimat )

Sedikit berbeda dengan hasil wawancara dari informan Ae, Senin,

14 Desember 2020 selaku wali kelas B yang menyampaikan bahwa :

“Kan kita tiap hari menghadap anaknya. Kalo gak-gak

menghadap anaknya gak bisa tau anaknya sudah mampu

apa belum, kita hari ini belajar apa kita kasih contoh di

anaknya. Apakah dia sudah mampu apa belum jadi kita

bisa tau hari-hari kan menghadap langsung anaknya jadi

sudah tau sudah mampu apa belum”. (Verbatim II, halaman

, kalimat )

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa, skala capaian

perkembangan anak di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur

dilakukan oleh guru pada saat proses penilaian berlangsung didalam kelas

setiap harinya. Misalnya, pada aspek kognitif anak dapat menghitung dari

angka 1-20. Angka 1-10 atau 1-15 menunjukkan anak berkembang sangat

33
baik (BSB) dan angka 1-20 menunjukkan anak berkembang sesuai

harapan (BSH), sedangkan apabila anak masih dibimbing pada saat

memasang simbol dengan angka maka anak tersebut masih belum

berkembang (BB). Capaian perkembangan anak lainnya dapat dilihat dari

ketika anak sudah mampu membedakan bentuk-bentuk segitiga atau sudah

mampu membedakan serta mengelompokkan benda yang kecil dan yang

besar, maka anak tersebut dapat dinilai berkembang sangat baik (BSB).

3. Tenik Penilaian

Teknik dan prosedur penilaian pembelajaran perlu diperhatikan

agar nilai atau hasil yang diperoleh benar-benar memenuhi teknik

penilaian, hal ini dikarenakan nilai atau hasil yang diberikan

menggambarkan bagaimana ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan

anak. Sehingga dalam melakukan penilaian harus mengacu pada panduan

penilaian K13 sesuai dengan kurikulum K13 yang telah diberlakukan oleh

Permendikbud 146 Tahun 2014. Sebagaimana hasil wawancara dengan ibu

Ae, Senin, 14 Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

“Sudah, kalau sekarang kan kita pake K13 to jadi penilaian

menurut fisik sudah masuk K13 nya dan materi juga sudah

masuk K13”. (Verbatim II, halaman , kalimat )

Berbeda dengan yang disampaikan oleh informan Yy, Kamis, 10

Desember 2020 yang menyampaikan dalam wawancaranya :

“Em kalau penilaiannya itu kita sudah siapkan memang

portofolio, setelah itu kita melihat kegiatan anak baru kita

34
bisa menilai apa menilai kegiatan anak”. (Verbatim I,

halaman , kalimat )

Selain hasil wawancara dari informan Yy, pendapat lain yang

berbeda dikemukakan oleh At, Selasa, 15 Desember 2020 yang

menyatakan bahwa :

“Panduan panduan yang kita gunakan yaitu format

penilaian”. (Verbatim III, halaman , kalimat )

Sependapat yang disampaikan oleh ibu Jn, Rabu, 16 Desember

2020 yang mengatakan bahwa :

“Mengunakan format penilaian”. (Verbatim IV, halaman ,

kalimat )

Dari hasil wawancara ketiga informan yang telah dilakukan maka

peneliti menarik kesimpulan bahwa acuan untuk melakukan penilaian

hanya menggunakan format penilaian K13 yang telah diberikan,

sedangkan untuk panduan penilainnya belum ada.

Kemudian untuk menentukan tingkat perkembangan anak maka

diperlukannya teknik penilaian pembelajaran, sebagaimana hasil

wawancara dari informan Yy, Kamis, 10 Desember 2020 yang

mengatakan bahwa :

“Ooh anekdot, ceklis, sama penilaian hasil karya, penilaian

harian dan portofolio”. (Verbatim I, halaman , kalimat )

Pernyataan yang hampir sama dikemukakan oleh informan At,

Selasa, 15 Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

35
“Pake, seperti ceklis gitu ya”. (Verbatim III, halaman ,

kalimat )

Pendapat serupa juga disampaikan oleh informan Jn, Rabu, 16

Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

“Hasil karya kan seperti membuat itu apa nama kolase

itu kan hasil karya, ada yang portofolio itu

menggambar”. (Verbatim IV, halaman , kalimat )

Berbeda dengan yang disampaikan oleh informan Ae, Senin, 14

Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

“Kalau yang dulu itu dulu masih pake yang ceklis

kalau sekarang so pake yang narasi. Pake nulis to nulis

sendiri kalo dulu kan anak sudah mampu apa belum itu

di ceklis ceklis ceklis kalo penilaian hari-harinya kalo

di ini alat belajarnya anak kita kasih bintang. Bintang

1 2 atau 4 kalo anaknya mau berapa kita akan ikut mau

anaknya kalo bu guru hanya sampai 4 tapi biasanya

kalo anaknya minta tambah 5 buk. Tapi kalo ssekarang

sudah pakai narasi kalo untuk ini, kecuali penilaian

hariannya tuh pake ceklis kalo sudah masuk

semesternya aa itu pake narasi gak pake ceklis lagi”.

(Verbatim II, halaman , kalimat )

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan

bahwa ada beberapa teknik penilaian pembelajaran yang sudah

36
diterapkan di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur diantaranya

teknik penilaian ceklis, anekdot, hasil karya, portofolio dan narasi.

4. Pelaporan Hasil Belajar Anak

Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian

tentang tingkat pencapaian perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi

pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan anak. Sebagimana hasil wawancara dengan Jn, Rabu, 16

Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

“Itu kalo boleh to satu minggu satu kali ini satu kali

kumpul. Perminggu, perbulan baru persemester.

Persemester kan rapot, nanti mereka punya hasil kerja

itu kita kumpul baru perminggu kita kasih ke

orangtua”. (Verbatim IV, halaman , kalimat )

Pernyataan yang hampir sama dikemukakan oleh Ae, Senin, 14

Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

“Pelaporan itu nanti akhir ini akhir pembelajaran kan

persemesternya, kita lakukan kan dua kali”. (Verbatim

II, halaman , kalimat )

Hal serupa juga dipaparkan oleh informan Yy, Kamis, 10

Desember 2020 yang mengatakan bahwa :

“Melalui buku apa buku rapot”. (Verbatim I, halaman ,

kalimat )

37
Begitupun jawaban yang diperoleh dari infotrman At, Selasa, 15

Desember 2020 yang memberikan jawaban bahwa :

“Saat kita menjelaskan kepada orangtua misalnya si

anak ini dia sudah mulai berkembang didalam kelas

duduknya rapi, dia tidak lupa dengan pelajarannya

misalnya dia disaat didalam kelas kan dia menulisnya

kan istilahnya rapi jadi menyampaikan kepada

orangtua harus tidak bolehlah menyinggung perasaan

orangtua. Misalnya anak ini dia kurang berkembang

tetapi kita harus meyakinkan bahwa anak itu dia sudah

mulai berkembang”. (Verbatim III, halaman , kalimat)

Dari hasil wawancara diatas menujukkan bahwa pelaporan hasil

belajar di TK Darul Falah Kecamatan Wasile Timur menggunakan

penilaian rapot dalam bentuk narasi yang dibagikan pada setiap akhir

semester. Sedangkan untuk hasil kerja anak akan dibagikan pada orangtua

setiap minggunya.

38
B. Pembahasan

39
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa di TK Darul Falah

Kecamatan Wasile Timur telah melakukan proses penilaian melalui lima tahap,

yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan atau pencatatan, pengolahan hasil

belajar, pengarsipan dan pelaporan. Dalam perencanaan, TK Darul Falah

Kecamatan Wasile Timur ketika membuat soal terlebih dahulu menyiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), menetapkan alat dan

kriteria penilaian, dan menentukan indikator pencapaian anak dengan waktu

dan tempat yang tepat. Dalam pelaksanaan, penilaian yang dilaksanakan di TK

Darul Falah Kecamatan Wasile Timur dilakukan berdasarkan deskripsi

pertumbuhan dan perkembangan anak, melalui beberapa metode yakni

observasi, wawancara, berbagai penugasan, dan unjuk kerja. Pengolahan hasil

belajar yang dilakukan dengan menggabungkan semua data yang diperoleh lalu

melakukan pengarsipan yang merupakan kumpulan dari hasil penggabungan

data anak yang berupa portofolio untuk dilaporkan ke orang tua anak.

Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang

perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik

melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau

menunjukkan secara tepat bahwa kompetensi yang telah ditetapkan benar-

benar dikuasai dan dicapai anak didik.

40
B. Saran

1. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru membuat catatan anekdot setiap hari untuk menilai

sikap dan perilaku anak yang terjadi selama proses kegiatan belajar.

b. Guru hendaknya memiliki pengetahuan berbagai metode dan teknik

penilaian sehingga memiliki keterampilan dalam memilih dan

menggunakan metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan

tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah

ditetapkan.

2. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan dapat menyediakan berbagai sarana dan

prasarana dalam pembelajaran ataupun media untuk proses penilaian pada

anak sehingga dapat tercapai dengan maksimal.

3. Bagi Orangtua

Orangtua diharapkan memiliki kesadaran terhadap perkembangan

anak dengan memberikan hak penuh anak kepada sekolah saat melakukan

penilaian.

41
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Damayanti Eka, dkk. 2018. Manajemen Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini
Pada Taman Kanak-Kanak Citra Samata Kabupaten Gowa. Makassar:
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Journal of Early Childhood
Education, vol (1), 13-24.
Fauziddin., Mufarizuddin. 2018. Useful of Clap Hand Games for Optimalize
Cogtivite Aspects in Early Childhood Education. Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol (2), 162-169.
Helmawati. 2018. Mengenal dan Memahami PAUD. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Pedoman Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat,
Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2015
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini.
Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Weni, K.M., Hasmalena., dan Syafdaningsih. 2017. Analisis Penilaian
Pembelajaran di TK Se-Kecamatan Belitang Oku Timur. Universitas
Sriwijaya.
Yus Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: PT Prenada Media Group.
Zahro, I.F. 2015. Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung:
STKIP Tunas Siliwangi. Tunas Siliwangi, vol (1), 92-111.

42
LAMPIRAN

A. PEDOMAN WAWANCARA

a. Pedoman Wawancara Guru

Narasumber :

Jabatan :

Usia dan Jenis Kelamin :

Tanggal dan Tempat Lahir :

1. Apakah itu penilaian ?

2. Apa perbedaan penilaian lama (KTSP) dengan penilaian kurikulum

baru (K13) ?

3. Teknik/instrumen penilaian apa saja yang sudah diterapkan ?

4. Apakah penilaian yang dilakukan sudah mengikuti panduan penilaian

K13 ?

5. Apa saja yang dinilai pada anak ?

6. Bagaimana caranya kita dapat mengetahui skala pencapaian

perkembangan anak dari BB, MB, BSH dan BSB ?

7. Kapan penilaian dilakukan ?

8. Bagaimana proses melakukan penilaian ?

9. Dimana tempat menyimpan semua data/informasi tentang anak ?

10. Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak ?

11. Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orangtua (etika,

jenis, waktu, dan bentuk pelaporan) ?

43
b. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Narasumber :

Jabatan :

Usia dan Jenis Kelamin :

Tanggal dan Tempat Lahir :

1. Apakah itu penilaian ?

2. Apakah ada kendala yang dialami saat melakukan perubahan

kurikulum dari penilaian lama (KTSP) ke penilaian kurikulum baru

(K13)?

3. Sudah berapa lama sekolah menerapkan penilaian K13?

4. Teknik/instrumen penilaian apa saja yang sudah diterapkan ?

5. Apakah penilaian yang dilakukan sudah mengikuti panduan penilaian

K13 ?

6. Apa saja yang dinilai pada anak ?

7. Bagaimana caranya kita dapat mengetahui skala pencapaian

perkembangan anak dari BB, MB, BSH dan BSB ?

8. Kapan penilaian dilakukan ?

9. Dimana tempat menyimpan semua data/informasi tentang anak ?

10. Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orangtua (etika,

jenis, waktu, dan bentuk pelaporan) ?

11. Apakah guru-guru di TK Darul Falah sering mengikuti kegiatan ?

44
B. VERBATIM

Verbatim I

Wawancara Ibu Yy Kamis, 10 Desember 2020

P : Apa itu penilaian ?

Ibu Yy : Penilaian anak itu untuk mengetahui bakat anak, potensi anak, agar kita

bisa mengetahui bahwa anak itu mempunyai potensi-potensi apa agar

kita mengembangkan potensi yang ada di bakat anak.

P : Apa perbedaan penilaian lama (KTSP) dengan penilaian kurikulum baru

(K13) ?

Ibu Yy : Saya belum bisa menganalisa (bingung).

P : Teknik/instrumen penilaian apa saja yang sudah diterapkan ?

Ibu Yy : Ooh anekdot, ceklis, sama penilaian hasil karya, penilaian harian dan

portofolio.

P : Kalo biasanya kan ini portofolio atau hasil karya itu kan sehabis anak

buat ini dibagikan lagi sama anak apa gak ?

Ibu Yy : Iya kita bagikan lagi kepada anak.

P : Jadikan bisa jadi dari portofolio itu orangtua bisa lihat gitu kan secara

langsung tingkat perkembangannya anak.

45
P : Kalo untuk yang penilaian semester ada ?

Ibu Yy: Penilaian semester kita ambil dari penilaian harian,bulanan. kita

kumpulkan menjadi penilaian semester.

P : Apakah penilaian yang dilakukan sudah mengikuti panduan penilaian

K13 ?

Ibu Yy : Em kalau penilaiannya itu kita sudah siapkan memang portofolio, setelah

itu kita melihat kegiatan anak baru kita bisa menilai apa menilai

kegiatan anak.

P : Bentuk penilaian yang dimaksud ini adalah apakah acuan penilaiannya

ini sudah menggunakan panduan penilaian apa belum ?

Ibu Yy : Untuk panduannya itu kita sudah buat secara gugus lah ada disetiap

kegiatan gugus TK ada di setiap apa rapat guru-guru kita sudah adakan

panduannya, tapi kalo dalam bentuk buku belum ada cuma format

penilaianya saja.

P : Apa saja yang dinilai pada anak ?

Ibu Yy : Yang dinilai dari anak itu dari setiap kegiatan mungkin ya, kegiatan dia

belajar mungkin kegiatan belajarrnya kita nilai dari kaya dari 6 aspek

perkembangan anak itu dari kebiasaan moral dan agamanya, sifat dan

kebiasaaan anak, dari bahasanya mungkin anak itu sudah bisa dari segi

bahasa anak itu sudah mampu berkomunikasi sudah mampu

bercakapap-cakap dengan teman, terus nanti dari segi kognitifnya

46
mungkin anak sudah mampu membanding-bandingkan benda-benda

mana yang besar mana yang kecil mana yang banyak dan mana yang

sedikit.

P :Bagaimana caranya kita dapat mengetahui skala pencapaian

perkembangan anak dari BB, MB, BSH dan BSB ?

Ibu Yy : Ooh itu kalo seandainya, kita bisa mengetahui anak itu udah sampai

ditingkat BSB ya berarti sudah ditingkat paling bagus ya, berkembang

sangat baik. itu berarti dari tingkah anak itu sudah mampu kaya mampu

mungkin mampu mengenal angka, mampu berhitung 1-10, terus sudah

mampu bermain membedakan bentuk-bentuk segitiga sudah mampu

membedakan terus nanti mengelompokkan benda yang kecil yang

besar. Itu dia sudah mampu semua berarti kita bisa menilai dengan nilai

BSB.

P : Kapan penilaian dilakukan ?

Ibu Yy : Penilaian itu kita lakukan setiap hari, setiap pembelajaran kita lakukan

supaya dalam satu bulan kita bisa merangkum semua penilaian nanti

pas hasil semesternya kita sudah dapat hasil.

P : Setiap hari itu artinya dari anak datang atau waktu anak belajar didalam

kelas ?

Ibu Yy : Waktu anak belajar didalam kelas.

47
P : Lalu untuk kegiatan diluar kelasnya bagaimana ibu ?

Ibu Yy :Kegiatan diluar kelasnya kita lihat kaya kegiatan kognitif ya atau kegiatan

bagaimana.

P : Kalau untuk kegiatan diluar kelas berarti kegiatan ya bisa saja kognitif

tapi ada juga kan tentang fisik motoriknya ?

Ibu Yy : Kalau diluar kegiatannya kadang kita kalo kegiatan tentang kognitifnya

kita melihat perkembangan tumbuh-tumbuhan kaya bunga-bunga, terus

kita bisa melihat bermain mengelompokkan apa mengelompokkan apa

em apa ini batu kecil-kecil nah itu nah itu kita bisa bermain diluar.

P : Iya tadi kan ibu bilang penilaiannya dilakukan waktu anak belajar

didalam kelas, nah yang saya tanyakan nih terus gimana terus waktu

diluar kelasnya dinilai gak. Waktu anak main gitu misalnya ?

Ibu Yy : Oh diluar kelas, kadang kita juga ada kegiatan diluar kelas kaya sewaktu

kita kegiatan tentang tanaman kita juga harus apa kegiatan diluar

menanam bunga itu kegiatannya. Terus kegiatan anak bermain sendiri

didalam apa diluar kelas kita nilai dari anak itu sedang bermain kaya

bermain jungkitan, ayunan,nah itu anak sudah mampu menggerakkan

anggota tubuh. Aaa itu kita bisa nilai dari fisik motorik kasarnya.

P : Bagaimana proses melakukan penilaian ?

Ibu Yy : Itu maksutnya gimana.

48
P : Itu kaya tahapan-tahapan sebelum melakukan penilaian.

Ibu Yy : Ya kita melakukan kegiatan pembelajaran dulu baru kita bisa menilai

perkembangan anak

P : Misalnya nih mekanismenya ini misalnya untuk RPPH, ibu susun

RPPH pastiya kan. Nah jadi seperti pembuatan RPPH atau

mendokumentasikannya begitu.

Ibu Yy : Ooh kita sudah menggunakan RPPH jadi setiap pembelajaran kita

melihat panduan dari RPPH, kegiatan belajar mengajar kita sudah

menggunakan RPPH

P : Setelah itu mendokumentasikannya ?

Ibu Yy : Iya dan mengaplikasikan kepada anak-anak didalam kelas.

P : Dokumentasinya ini ada hasil fotonya juga ? kaya kegiatan anak begitu.

Ibu Yy : Ya, kadang kita foto kalo pas kegiatan-kegiatan kaya membuat kegiatan

stain belajar melalui bermain begitu kadang kita foto.

P : Dimana tempat menyimpan semua data/informasi tentang anak ?

Ibu Yy : Kita adakan kaya ini apa di dokumen di apa kaya di map gitu loh kita

simpan di map.

49
P : Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orangtua (etika, jenis,

waktu, dan bentuk pelaporan) ?

Ibu Yy : Melalui buku apa buku rapot.

50
Verbatim II

Wawancara Ibu Ae Senin, 14 Desember 2020

P : Apa itu penilaian ?

Ibu Ae : Penilaian kalau menurut saya itu mencari tau perkembangan anak kaya

itu fisik atau materi.

P : Apa perbedaan penilaian lama (KTSP) dengan penilaian kurikulum baru

(K13) ?

Ibu Ae : Kalau KTSP itu kita biasa saja sih gak kaya kalo K13 sekarangkan agak

rumit soalnya banyak penilaiannya. Kalo KTSP-nya kita cuma langsung

untuk perbulannya penilaian bulanan . iya, jadi kita lihat kalau K13-nya

kan harus-harus benar-benar teliti harus kita pahami anaknya betul-betul.

Secara rincinya anak harus ada soalnya kan harian, mingguan, bulanan

harus sampe semesternya harus ada K13-nya. Kalau KTSP-nya sih ntah

saya sudah dapat atau belum ya, kalau KTSP-nya kan hari ini kita

belajar gak kaya K13-nya biasa sih penilaiannya satu itu satu panduannya

satu saja untuk semesternya kayanya-kayanya sih.

P : Teknik/instrumen penilaian apa saja yang sudah diterapkan ?

Ibu Ae : Kalau yang dulu itu dulu masih pake yang ceklis kalau sekarang so pake

yang narasi. Pake nulis to nulis sendiri kalo dulu kan anak sudah mampu

apa belum itu di ceklis ceklis ceklis kalo penilaian hari-harinya kalo di

ini alat belajarnya anak kita kasih bintang. Bintang 1 2 atau 4 kalo

51
anaknya mau berapa kita akan ikut mau anaknya kalo bu guru hanya

sampai 4 tapi biasanya kalo anaknya minta tambah 5 buk. Tapi kalo

ssekarang sudah pakai narasi kalo untuk ini, kecuali penilaian hariannya

tuh pake ceklis kalo sudah masuk semesternya aa itu pake narasi gak

pake ceklis lagi.

P : Selain narasi itu ada kaya hasil karya atau portofolio juga ?

Ibu Ae : Iya itu catatan anekdot juga ada memang kita dianjurkan K13 semuanya

komplit sih ada anekdotnya terus portofolionya hasil karya anak itu

semua ada. Soalnyakan RPPH-nya semua harus ada jadi komplit.

P : Kalo kaya hasil karya anak seperti portofolio setelah anak buat

dikasihkan kepada anak bawa pulang atau disimpan di sekolah ?

Ibu Ae : Kalau bentuknya seperti kita kasih ke anak-anak di lembar kerja yang

mereka bawa sendiri kna ada itu buku-buku kecil dibawa pulang tapi kalo

yang di lembar kerja di kertas HVS itu ada yang kita simpan. Ada yang

kita isi d map-map to soalnya kan map yang apa yang plastik itu belum

punya. Jadi kita pakai yang kaya amplop itu soalnya kan gak semuanya

hasil karya gak kita kasihkan ke anak ada yang disimpan disekkolah

seperti portofolio. Sebagian dibawa pulang untuk diberikan kepada

orangtua.

52
P : Apakah penilaian yang dilakukan sudah mengikuti panduan penilaian

K13 ?

Ibu Ae : Sudah, kalau sekarang kan kita pake K13 to jadi penilaian menurut fisik

sudah masuk K13 nya dan materi juga sudah masuk K13.

P : Kalau sudah berarti sudah ada panduannya ? dalam bentuk buku

mungkin.

Ibu Ae : Iya, kan kita pake RPPH K13 kan jadi di akhir RPPH itu sudah ada

penilaiannya penilaian harian seperti itu. Jadi seumpamanya hari ini

kita belajar tentang apa tentang jeruk begitu berarti di akhir

pembelajarannya sudah ada penilaiannya. Anak itu sudah mampu

mengenal jeruk apa belum sudah tau warna jeruk apa belum. Jadi di

RPPH-nya itu diakhir pembelajarannya harus ada penilaian hariannya,

jadi satu hari itu kita sudah bisa prediksi berapa anak yang akan kita

nilai dapatkan hasilnya.

P : Apa saja yang dinilai pada anak ?

Ibu Ae : Em ada banyak. Kalau dari materi kita lihat perkembangan dia mampu

mengenal suatu huruf atau suatu benda yang kita kenalkan dalam

pelajaran. Kalau fisik dia mampu meniru gerakan-gerakan yang kita

kasih. Dalam pembelajaran kan dan gerakan-gerakan yang harus mereka

ketahui itu yang kita nilai nanti apa sudah berkembang atau belum, eee

mereka sudah bisa apa belum.

53
P : Fisik dan materi itu sudah ke 6 aspek perkembangan ?

Ibu Ae : Iya.

P : Bagaimana caranya kita dapat mengetahui skala pencapaian

perkembangan anak dari BB, MB, BSH dan BSB ?

Ibu Ae : Kan kita tiap hari menghadap anaknya. Kalo gak-gak menghadap

anaknya gak bisa tau anaknya sudah mampu apa belum, kita hari ini

belajar apa kita kasih contoh di anaknya. Apakah dia sudah mampu apa

belum jadi kita bisa tau hari-hari kan menghadap langsung anaknya jadi

sudah tau sudah mampu apa belum.

P : Misalnya dalam contoh pada aspek fisik motorik halus pada anak,

kalau mau menilai dia belum berkembang begitu bagaimana ?

Ibu Ae : Berarti dia namanya kita kasih atau kalo seumpamanya kalo kita yang

kasih em misalnya fisik motorik halusnya to gambarnya gurunya yang

buat itu kan Cuma paling disuruh mewarnai berarti dia sudah mampu

mengenal warna apa belum. umpamanya kalo dia bikin ini seharusnya

warna ini dia belum buat begitu berarti dia mulai kalo sudah sedikit-

sedikit tau berarti sudah mulai mampu mengenal warna. Tapi kalo dia

belum tau umpamanya jeruk warna orange dia kasih warna ini berarti dia

belum begitu paham tentang warnanya perlu dibimbing lagi. Kalo

gambar sendiri gambar bebas berarti dia sudah tau bentuk jeruknya

seperti apa berarti oh anak ini sudah mampu mengenal bentuk jeruknya

seperti ini. Kalo yang satunya lagi dia belum jeruknya masih bengkok-

54
bengkok belum bulat gak ada ininya oh berarti dia ini belum-belum

paham atau memahami bentuk jeruknya seperti ini

P : Kapan penilaian dilakukan ?

Ibu Ae : Kalo penilaian to ada hariannya. Kalo harian tiap harinya berapa anak

yang yang harus kita nilai.

P : Apakah penilaian tersebut hanya dilakukan didalam kelas saja atau

ketika anak aktifitas diluar juga dinilai?

Ibu Ae : Ada yang fisik utuk motorik kasarnya itu diluar kelas. Terus ada juga

pembelajaran yang ndak harus didalam kelas, pembelajaran juga harus

ada yang diluar kelas. Seperti belajar seumpamanya belajar jeruklah

jeruk itu kalo kita harus kenal anak tentang jeruk harus cari pohon

jeruknya dulu kecuali kita belajar tentang buah jeruknya kita bawa buah

jeruknya jadi otomatis kita belajarnya didalam kelas, tapi kalo harus

keluar mengenal pohon jeruk diluar berarti penilaiannya di luar.

P : Bagaimana proses melakukan penilaian ?

Ibu Ae : Iya sebelum melakukan penilaian berarti kita buat RPPH-nya dulu

setelah RPPH-nya kita siapkan bahan, bahan belajarnya (media) terus

setelah itu kita siapkan semua didalam kelas umpamanya kita mau

belajar dikelas berarti kita harus siapkan didalam kelas kalo kita mau

belajar diluar kita siapkan diluar. Setelah itu kita siapkan anak media

untuk penilaiannya, penilaian hariannya apa atau penilaian catatan

55
anekdot. Catatan anekdotkan setiap harinya harus ada soalnya kan

setiap anak berbeda-beda to jadi harus ada. kita harus persiapkan

semuanya.

P : Dimana tempat menyimpan semua data/informasi tentang anak ?

Ibu Ae : Kalau, kalau informasi anak anak itu catatanya ada kalo portofolio itu

ada kantong portofolionya. Kalo gambar itu kan hasil karya itu masuk di

portofolio. Terus apa kegiatan anak biasanya ada hasil dokumentasinya,

kalo penilaian ya di kertas penilaian anak.

P : Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orangtua (etika, jenis,

waktu, dan bentuk pelaporan) ?

Ibu Ae : Pelaporan itu nanti akhir ini akhir pembelajaran kan persemesternya, kita

lakukan kan dua kali.

56
Verbatim III

Wawancara Ibu At Selasa, 15 Desember 2020

P : Apa itu penilaian ?

Ibu At : Penilaian untuk anak itu supaya kita tau ya perkembangannya anak.

Misalnya perubahannya anak misalnya hari ini terus hari kemudiannnya

tingkah lakunya anak seperti apa-seperti apa gitu. Ee setiap penilaian itu

kan berbeda-beda terkadang anak ini anak si A tingkahnya lain dan anak

yang satunya lagi lain.

P : Apa perbedaan penilaian lama (KTSP) dengan penilaian kurikulum baru

(K13) ?

Ibu At : Ee kayanya sih sama.

P : Teknik/instrumen penilaian apa saja yang sudah diterapkan ?

Ibu At : Pake, seperti ceklis gitu ya

P : Apabila anak telah membuat hasil karya apakah hasil karyanya disimpan

di sekolah atau atau setelah melakukan penilaian diberikan kepada anak ?

Ibu At : Itu kalo penilaian harian langsung diberikan ke anak dan juga disitu kana

ada dua misalnya sekarang menggambar dan sekarang membuat kolase.

Yang menggambar itu yang diberikan kepada anak dan yang kolase itu

untuk di sekolah.

57
P : Apakah penilaian yang dilakukan sudah mengikuti panduan penilaian

K13 ?

Ibu At : Panduan panduan yang kita gunakan yaitu format penilaian.

P : Apa saja yang dinilai pada anak ?

Ibu At : Dari dirinya istilahnya, misalnya kan dia bermain ketika belajar disaat

dia belajar oh ternyata anak ini dia ee apa namanya ee berkembanglah

berarti anak ini misalnya saat ini fisik menulis ya sekarang dia menulis

misalnya kata AYAH nah disaat disitu dia menulis dengan baik kadang

dia juga kadang nulisnya ee ibu bagaimana ko tulisannya aku gak bisa,

kan setiap anak pasti berbeda-beda.

P : Kira-kira dari penilaian tersebut ada 6 aspek perkembangan yang dinilai

gak ?

Ibu At : Ada, di fisik motorik ee agama dan moral terus sosem, seni.

P :Bagaimana caranya kita dapat mengetahui skala pencapaian

perkembangan anak dari BB, MB, BSH dan BSB ?

Ibu At : Misalnya kita ambil di menghitung saja ya bu ya. Kalo misalnya anak itu

kita lihat dari sisinya itu kita menghitung 1-20 ketika dia ee bisa

menghitung 1-20 berarti itu dia masuk di BSH (Berkembang Sesuai

Harapan). Tetus dia masih disetengahnya misalnya 1-15 berarti itu dia

masih di BSB.

58
P : Batas menghitung untuk anak PAUD itu sampai berapa ya bu ?

Ibu At : Kalo di untuk dikelas A itu 1-10 terus dikelas B 1-20.

P : Menghitung ini kira-kira masuk di aspek apa ya?

Ibu At : Di kognitif

P : Kapan penilaian dilakukan ?

Ibu At : Setiap hari.

P : Kira-kira dari anak datang terus anak melakukan kegiata ruangan atau

hanya anak melakukan pembelajaran didalam kelas ?

Ibu At : Mulai dari datang.

P : Bagaimana proses melakukan penilaian ?

Ibu At : Proses penilaiannya itu ketika dia datang kita lihat dari anaknya, tingkah

laku mainnya, tingah laku saat diluar kelas berarti misalnya dia lagi

bermain dengan cara itu yang baik dan benar terus kemudian didalam

kelas dengan cara dia belajar ee dia tidak sambil bermain ketika adapun

yang bermain dia tidak lupa dengan salah satu pembelajarannya.

P : Adapun sebelum melakukan penilaian ada tahap-tahapnya nih kira-kira

apa saja ?

Ibu At : Iya, dari misalnya menyusun RPPH-nya. Misalnya nulis penilaian

anekdot, ceklis.

59
P : Dimana tempat menyimpan semua data/informasi tentang anak ?

Ibu At : Di dokumen.

P : Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak ?

Ibu At : Itu melalui buku rapot dan buku induk.

P : Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orangtua (etika, jenis,

waktu, dan bentuk pelaporan) ?

Ibu At : Saat kita menjelaskan kepada orangtua misalnya si anak ini dia sudah

mulai berkembang didalam kelas duduknya rapi, dia tidak lupa dengan

pelajarannya misalnya dia disaat didalam kelas kan dia menulisnya kan

istilahnya rapi jadi menyampaikan kepada orangtua harus tidak bolehlah

menyinggung perasaan orangtua. Misalnya anak ini dia kurang

berkembang tetapi kita harus meyakinkan bahwa anak itu dia sudah

mulai berkembang.

60
Verbatim IV

Wawancara Ibu Jn Rabu, 16 Desember 2020

P : apa itu penilaian ?

Ibu Jn : Mengukur kemampuan anak. Kemampuan anak itukan banyak ada yang

dari segi pembelajaran ada yang dari pergaulan. Yang pertamanya

mereka masuk mereka menyendiri tapi ya perkembangan sehari-hari lah.

P : Apakah ada kendala yang dialami saat melakukan perubahan kurikulum

dari penilaian lama (KTSP) ke penilaian kurikulum baru (K13)?

Ibu Jn : Ya sedikit sih, tapi kalo bisa itu sebagai penyesuaian.

P : Sudah berapa lama sekolah menerapkan penilaian K13?

Ibu Jn : Pertama kan kita menggunakan KTSP dari tahun 2016 sedangkan untuk

K13 dari tahun 2017 sampai sekarang.

P : Teknik/instrumen penilaian apa saja yang sudah diterapkan ?

Ibu Jn : Hasil karya kan seperti membuat itu apa nama kolase itu kan hasil karya,

ada yang portofolio itu menggambar.

P : Apakah penilaian yang dilakukan sudah mengikuti panduan penilaian

K13 ?

Ibu Jn : Menggunakan format penilaian.

P : Apa saja yang dinilai pada anak ?

61
Ibu Jn :Iya semuanya itu dari segi fisik motorik, bahasa, kognitif, seni. Itukan

yang harus dinilai.

P :Bagaimana caranya kita dapat mengetahui skala pencapaian

perkembangan anak dari BB, MB, BSH dan BSB ?

Ibu Jn : Kalo misalnya di kognitif anak menghitung atau memasang simbol angka

dengan gambar, itukan kadang-kadang masih ya masih dibimbinglah

itukan ada yang belum bisa berarti masih belum muncul atau belum

berkembang (MB).

P : Kapan penilaian dilakukan ?

Ibu Jn : Dari anak datang, kalau di PAUD itu kan anak datang kita guru kan

duluan yang hari piket, kita jemput mereka sampai mereka pulang.

P : Dimana tempat menyimpan semua data/informasi tentang anak ?

Ibu Jn : Taruh di apa namanya di portofolio. Di tempat masing-masing, tapi untuk

sementara ini masih tercecer belum di jadikan satu dalam portofolio. Jadi

masing-masing guru kelas memegang satu amplop.

P : Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orangtua (etika, jenis,

waktu, dan bentuk pelaporan) ?

Ibu Jn : Itu kalo boleh to satu minggu satu kali ini satu kali kumpul. Perminggu,

perbulan baru persemester. Persemester kan rapot, nanti mereka punya

hasil kerja itu kita kumpul baru perminggu kita kasih ke orangtua.

62
P : Apakah guru-guru di TK Darul Falah sering mengikuti kegiatan ?

Ibu Jn : Itu kegiatan KKG itu (Kegiatan Kerja Guru) kita disini di Wasile Timur

kan tiap bulan. Aa Cuma tiap bulan itu KKG cuma sekarang ini masa

Covid ya nanti penting atau ada perubahan teknik penilaian kah apa tadi.

Tapi berangkat semua tidak ada yang ditinggal.

P : Kegiatan KKG itu dilakukan dimana Ibu ?

Ibu Jn :Kadang-kadang keliling kadang-kadang disini. Tiap TK yang ada di

Wasile Timur inikan ada 8 TK, berpindah. Kadang-kadang pertama di

TK ini SP 3, sementara ini kan masih Covid jadi kita pakai disana kan

masih online kalo tiap kegiatan kan masih zoom to disanakan lengkap

dengan WiFi di SP 3 di aula tersendiri ditempat tersendiri.

63

Anda mungkin juga menyukai