PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilihat dari segmentasi usia Pendidikan Anak Usia Dini, sesuai dengan pasal 1 ayat 4
Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, secara spesifik menangani anak-anak usia 0-4 tahun. Disamping itu Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini, tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, telah memberikan rambu-rambu
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini agar sejalan dengan standar pelayanan minimum
yang diamanatkan undang-undang. Dalam tataran teknis, rambu-rambu yang diuraikan pada
Permendiknas tersebut perlu diuraikan lebih lanjut, agar mudah dipahami dan di
implementasikan dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak USia Dini pada jalur noformal,
Penilaian proses dan hasil kegiatan terhadap peserta didik dilakukan oleh para
pendidik, termasuk langkah – langkah analisis dan tindak lanjutnya. Sementara itu, penilaian
terhadap penyelenggaraan kegiatan dapat dilakukan oleh pendidik, pengawas PAUD, dan /
atau pihak – pihak lain yang relevan, termasuk orangtua peserta didik dan masyarakat.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman ini bertujukan untuk memberikan acuan kepada para guru
penyelenggarapendidikan Anak Usia Dini dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil
kegiatan.
C. Fungsi
Sejalan dengan tujuannya, pedoman penilaian ini berfungsi sebagai rambu – rambu
bagi para guru dalam melaksanakan kegiatan penilaian baik dalam pemilihan instrument,
pelaksanaan penilaian, pelapor serta tindak lanjut hasil penilaian pada Pendidikan Anak Usia
Dini.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman penilaian ini meliputi seluruh kegiatan penilaian yang
dilakukan pada Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi seluruh aspek perkembangan anak,
yaitu aspek perkembangan nilai – nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan social
emosional, teknik serta prosedur penilaian, serta pelaporan dan tindak lanjut hasil – hasil
penilaian.
A. Pengertian
Tiga istilah yang banyak digunakan dalam kegiatan penilaian di PAUD adalah
pengukuran, penilaian dan asesmen. Pengukuran lebih mengarah pada upaya mengetahui
perkembangan anak dengan cara mngukur dan bersifat kuantitif, misalnya mengukur
perkembangan tinggi dan berat badan, mengukur jauh lompatan, mengukur jumlah potongan
yang terangkai, dan aktifitas mengukur lainnya.
Sedikit berbeda dengan penilain, sekalipun pada akhirnya bermuara pada pengambilan
keputusan, asesmen pada dasarnya bukanlah untuk mengetahui hasil belajar anak, akan tetapi
untuk merancang menu pembelajaran yang dibutuhkan dan sesuai dengan tahapan
perkembangan dan kebutuhannya. Ruang lingkup asesmen jauh lebih luas dibandingkan
evaluasi. Asesmen juga melihat tentang gaya belajar anak dan juga kebutuhan anak untuk
perkembangannya. Berbeda dengan penialaian yang memuat informasi anak tentang tingkat
atau hasil belajar saja. Asesmen yang dilakukan di PAUD meliputi asesmen terhadap
perkembangan anak Usia 0-4 tahun baik perkembangan fisik, bahasa, kognitif maupun
perkembangan social emosional. Contoh asesmen perkembangan fisik di PAUD diantaranya
asesmen terhadap proporsi pertumbuhan berat badan dengan tinggi badan dan usia anak,
Sekalipun ketiganya memiliki karakteristik yang relative sama dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan, dalam penggunaan selanjutnya dihimpun dengan istilah
penilaian.
B. Tujuan Penilaian
C. Fungsi Penilaian
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk
mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan
kegiatan yang dilakukan. Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan
instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan
instrumen yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator pencapaian
perkembangan anak.
2. Catatan Anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan anekdot
lebih memfokuska pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang terjadi secara
khusus atau peristiwa yang terjadi secara incidental / tiba – tiba.
3. Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau
penalaran anak mengenai sesuatu hal.
4. Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan
peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya :
melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat dan kacang – kacangan, membuat
berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah liat, adonan (playdough) dan jenis
penugasan lainnya.
5. Unjuk Kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas
dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olahraga, menari dan
bentuk praktek lainnya.
6. Hasil Karya
F. Prosedur Penilaian
1. Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada tingkat pencapaian
perkembangan, capaian perkembangan, serta indicator yang hendak dicapai dalam
satu saruan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu tertentu dengan
memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan.
2. Penilaian dilakukan secara integrative dengan kegiatan pembelajaran. Artinya guru
tidak secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi menyatu dengan aktifitas
pembelajaran dan kegiatan bermain berlangsung. Dalam pelaksanaan penilaian sehari
– hari, guru mengacu pada indicator standar tingkat yang pencapaian perkembangan
yang merupakan penjabaran dari capaian perkembangan dan potensi perkembangan
1. Bentuk Pelaporan
Berdasarkan hasil rangkuman pertumbuhan dan perkembangan peserta didik setiap
penggalan waktu tertentu, peniaian dilporkan dalam bentuk uraian (deskripsi) singkat
dari masing – masing aspek perkembangan, yaitu :
a. Perkembangan nilai – nilai agama dan moral
b. Perkembangan Motorik
c. Perkembangan Kognitif
d. Perkembangan Bahasa
e. Perkembangan Sosial emosional
Uraian (deskripsi) dirumuskan dan dibuat smungkin sehingga tidak menimbulkan
persepsi yang salah bagi orangtua / wali atau bagi yang berkepentingan dalam bentuk
Laporan Perkembangan Peserta Didik PAUD.
2. Pola Penulisan Laporan
Berdasarkan hasil penilaian guru tentang perkembangan anak selama satu semester maka
pola pelaporan yang dituangkan kedalam buku laporan perkembangan peserta didik
PAUD mengikuti criteria sebagai berikut :
a. Uraian perkembangan secara umum
b. Uraian perkembangan kemampuan anak yang masuk dalam klasifikasi berkembang
sangat baik (BSB) dan atau berkembang sesuai harapan (BSH) dan klasifikasi belum
berkembang pada semua aspek perkembangan.
3. Teknik Melaporkan Hasil Penilaian
Laporan Perkembangan Peserta didik PAUD dilaporkan oleh kepala / guru PAUD secara
lisan dan tertulis. Cara yang ditempuh dapat dilaksanakan dengan bertatap muka serta
dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak PAUD dan
orangtua / wali. Hal yang perlu diingat dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
kemampuan guru dalam menjaga kerahasiaan data atau informasi. Artinya, data atau
informasi tentang peserta didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orangtua /
wali peserta didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan
PENUTUP
Oleh sebab itu agar tujuan penilaian tersebut tercapai, guru hendaknya
memiliki pengetahuan berbagai metoda dan teknik penilaian sehingga ia dapat memiliki
keterampilanmemilih dan menggunakan dengan tepat metoda dan teknik yang dianggap
paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah
ditetapkan.
Pedoman ini disusun untuk diajukan acuan bagi para guru, tenaga pendidikan
dan penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan penilaian pendidikan di PAUD. Dengan
melaksanakan penilaian secara benar sesuai prinsip – prinsip penilaian, diharapkan peserta
didik dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sehingga mutu pendidikan di PAUD