Anda di halaman 1dari 15

JAWABAN

1. Langkah-langkah menemukan masalah


A. Dalam interaksi Pembelajaran
1) Siswa kurang aktif dalam diskusi
2) Bila diberikan pertanyaan siswa mau mengangkat tangan untuk menjawab
3) Jika ada siswa yang terpaksa menjawab, jawabannya sering menyimpang
4) Sebagian besar menjawab siswa tidak benar
5) Respon siswa terhadap pendapat siswa lainnya sangat kurang
6) Pemahaman siswa terhadappelajaran rendah
B. Berkaitan dengan presentasi belajar
1) Nilai yang dicapai dalam mata pelajaran anda kurang memuasakan
2) Nilai EHB rata-rata kurang dari 50
3) Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan ujian objektif
4) Sebagian besar siswa selalu salah dalam mengucapkan kata-kata Bahasa inggris
5) Siswa kurang manpu menerapkan rumus matematika
6) Jika diberikan pertanyaan yang menuntut siswa berfikir pertanyaan sering tidak dijawab
C. Disiplin belajar
1) Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR
2) Siswa tidak memperhatikan pelajaran
3) Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengatuk
4) Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan tugas kelas

2. Cara menganalisis masalah, serta apakah masalah tersebutbenar-benar memerlukan PTK


A. Identitas Masalah , identitas dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat
kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian yang dibuat pada akhir pelajaran atau
bahkan bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat.
B. Menganalisis Masalah. Masalah yang kita hadapi dalam pembelajaran tentu harus segera kita
atasi agar tidak berlarut-larut. Namun sebelum kita memikirkan cara mengatasinya kita
terlebih dahulu harus tahuapa yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Tanpa
menemukan akar penyebab yang benar kita tidak mungkin dapat mengatasinya secara tepat.
Untuk melakukan analisis, ada berbagai cara yaitu
Pertama merenungkan kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab sendiri
Kedua Kita juga dapat bertanya kepada siswa apa yang terjadi sehingga nilai ulangan/ujian
mereka selalu rendah atau mengapa mereka tidak tertarik kepada pelajaran tersebut? Kita
juga dapat bertanya langsung kepada siswa baik dengan wawancara maupun dengan
menggunakan kuesioner.
Ketiga kita dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.
Dari hasil refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukan bahwa siswa sering
mengatuk dalam pelajaran IPA karena :
1) Guru tidak mengunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik
2) Selama menjelaskan guru tidak pernah bertanya
3) Penjelasan guru terlampau abstrak dan cepat
4) Bahasa yang digunakan guru terlampau sukar
5) Siswa sukar menangkap penjelasan guru
3. CONTOH PROPOSAL
A. JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN IKAN
PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NININING SADING

B. BIDANG KAJIAN
Pengembangan Berhitung

C. PENDAHULUAN
Taman kanak-kanak (TK) merupakan lenbaga Pendidikan formal sebelum anak
memasuki sekolah dasar, Lembaga ini diangap penting karena bagi anak usia dini
merupakan golden age (usia emas) yang didalamnya terdapat “masa peka” yang hanya
datang sekali. Masa peka merupakan suatu masa yang menuntut perkembangan anak
secara optimal. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk
melalui permainan berhitung. Permainan berhitung di TK tidak hanya terkai dengan
kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu
dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Berdasarkan pengamatan di TK NININING SADING Menemukan adanya
masalah yaitu rendahnya minat anak didik belajar berhitung dengan benda-benda yang
ada di lingkungan, lebih menyukai pembelajaran mewarnai, motoric halus dan bermain
diluar.
Dengan memberikan motifasi kepada anak karena motifasi merupakan proses
internal yang mengatifkan, memandu dan memelihara perilaku anak secara terus
menerus. Contoh motifasi Intrinstik adalah rasa ingin tahu anak untuk menghitung benda
yang ada disekitarnya, sehingga anak mau mengulang apa yang sudah dipelajari.
Di TK Ninining penbelajaran berhitung dengan benda-benda menggunakan alat
yang sederhana. Para pendidik menggunakan media yang ada di dalam lingkungan
sekolah misalnya pensil, kapur, jepitan baju. Hal ini membuat anak merasa bosan.
Didalam persiapan menyusun model pembelajaran berhitung ini disesuaikan
dengan karakteristi anak, perkembangan fisik dan psikologis anak TK, keadaan
lingkungan sekitar dan ketersediaan sarana dan prasarana Pendidikan sangat mendukung
keberhasilan pembelajaran. Kegiatan berhitung ini untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas anak sesuai dengan tahapperkembangannya.
Permainan berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk
menumbuh kembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi perkembangan
kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti Pendidikan dasar. Dari
ketidak berhasilan tersebut guru berupaya untuk menuntaskan pembelajaran dalam
berhitung dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN IKAN
PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NININING” Sebagai upaya meningkatkan
keaktifan siswa yang berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH


Perumusan Masalah
Dengan adanya fakto-fakto diatas, untuk meningkatkan minat Anak dalam pembelajaran.
Penulis melanjutkan diskusi dengan teman sejawat sehingga dapat diperoleh rumusan
masalah yaitu.
a. Apakah alat peraga yang dugunakan sudah sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
b. Apakah guru sudah menggunakan alat peraga dengan baik sesuai dengan minat anak?

Rencana Pemecahan Masalah

Untuk mengoptimalkan kegiatan dalam menumbuhkembangkan kertampilan berhitung


maka penulis mengalikasikan permainan yang nantinya akan disenangi anak yaitu permainan
ikan. Sebab dengan cara memberi alat permainan yang nantinya akan disenangi anak yaitu
permainan ikan. Sebab dengan cara memberi alat permainan anak akan tertarik dengan materi
yang diberikan guru. Permainan ikan merupakan sejenis permainan yang melibatkan benda
yang berbentuk menyerupai ikan yang mampu menarik minat anak untuk berimajinasi sambil
bermain matematika seperti penambahan dan pengurangan. Anak tidak akan merasa jenuh
atau bosen dengan kegiatan ini sebab permainan ini menggunakan air yang dasarnya setiap
anak menyenangi kegiatan yang berhubungan dengan air.

E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan diatas, adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai sebagai
berikut:
1. Untuk Meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung melalui permainan ikan
2. Anak dapat berfikir logis dan sistematis
3. Memotivasi anak untuk mengenal konsep bilangan dengan benar

F. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan perbaikan pembelajaran, banyak
sekali manfaat bagi anak TK, Guru dan sekolah.

1. Manfaat bagi anak TK:


a. Dapat belajar berhitung pemula dari berbagai media atau alat peraga
b. Meningkatkan inisiatif anak untuk belajar berhitung permulaan melalui kegiatan
bemain sambil belajar.
c. Meningkatkan kemampuan anak dalam mengkonsepkan lambing bilangannya
2. Manfaat bagi guru:
a. Menambah wawasan tentang ransangan yang tepat dalam meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan
b. Menambah pengetahuan dalam memilih dan menggunakan alternative
pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi berhitung.
c. Mampu melakukan perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi kemampuan
siswa
3. Manfaat bagi sekolah
a. Dapat menambah wawasan bagaimana memfasilitasi anak yang ada
hubungannya dengan kempuan leognitif anak usia dini
b. Memberikan kesempatan bagi guru untuk berkembang membuat inovasi
c. Masyarakat akan lebih percaya dan mendukung sekolah karena mutunya sangat
bagus.

G. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa teori yang mendasari perlunya permainan berhitung di TK adalah sebagai berikut:
1. Tingkat perkembangan Mental anak
Jean pieget, menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam diri
anak. Artinya belajar sebagai suatu proses membutuhkan aktivitas baik fisik maupun
psikis.
Selain itu kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap
perkembangan mental anak, karena belajar bagi anak harus keluar dari anak itu sendiri.
Anak usia TK berada pada tahapan pre-operasional kongret dan berfikir intuitif dimana
anak maupun mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda – benda didasarkan
pada interprestasi dan pengalamannya ( persepsi sendiri).

2. Masa Peka Berhitung Pada Anak.


Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila anak sudah
menunjukkan masa peka ( kematangan ) untuk berhitung, maka orang tua dan guru di TK
harus tanggap, untuk segera memberikan layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan
anak dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan
kemampuan berhitung yang optimal. Anak usia TK adalah masa yang sangat strategis
untuk mengenalkan berhitung di jalur matematika, karena anak TK sangat peka terhadap
rangsangan yang diterima dari lingkungan.
Benyamin S. Bloom yang menyatakan bahwa 50 % dan potensi intelektual anak sudah
terbentuk usia 4 tahun kemudian mencapai sekitar 80 % pada usia 8 tahun.

3. Perkembangan Awal Menentukan Perkembangan Selanjutnya.


Hurlock ( 1993 ) mengatakan bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak
merupakan peletak dasar bagi perkembangan selajutnya. Piaget juga mengatakan bahwa
untuk meningkatkan perkembangan mental adalah melalui pengalaman – pengalaman
aktif dengan menggunakan benda-benda disekitarnya. Pendidikan di TK sangat penting
untuk mencapai keberhasilan belajar pada tingkat pendidikan selanjutnya.
Bloom bahkan menyatakan bahwa mempelajari bagaimana belajar (learning to
learn) yang terbentuk pada masa pendidikan TK akan tumbuh menjadi kebiasaan
ditingkat pendidikan selanjutnya. Hal ini bukanlah sekedar proses pelatihan agar anak
mau membaca, menulis dan berhitung tetapi merupakan cara belajar mendasar yang
meliputi kegiatan yang dapat memotivasi untuk menemukan kesenangan dalam belajar,
mengembangkan konsep diri (perasaan mampu dan percaya diri) melatih kedisiplinan,
keberminatan, inisiatif dan apresiatif.

H. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


1. Subjek penelitian : Kelompok B Umur 5-6 tahun
2. Seting penelitian
a. Waktu penelitian ; 1-4 november 2021
b. Lama penelitian : 4 hari
c. Tempat penelitian : TK NININING SADING

3. Prosedur Penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus :


A. SIKLUS I
Skenario Pembelajaran
1. Menggunakan alat peraga bentuk ikan dari kardus.
2. Guru mendemonstrasikan cara-cara berhitung dengan bentuk ikan dari kardus.
3. Anak disuruh menghitung bentuk ikan dari kardus.
4. Guru memberi bimbingan pada anak yang belum mampu berhitung dengan
bentuk ikan tersebut.
5. Guru mengadakan tanya jawab tentang kegiatan tersebut.

B. SIKLUS II
Skenario Pembelajaran
1. Dengan prinsip bermain sambil belajar anak diajak mengurutkan bilangan 1-10
dengan bentuk ikan dari kayu yang berangka .
2. Anak mendengarkan petunjuk dan penjelasan guru dengan tertib
3. Dengan metode pemberian tugas anak melaksanakan tugas secara mandiri
4. Guru mengadakan tanya jawab tentang kegiatan tersebut
5. Guru memberi penguatan pada anak yang sudah berhasil dan membantu anak
yang belum mampu.

4. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas( PTK) dilakukan
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

A. SIKLUS I
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran adalah sebagai
berikut :
Perbaikan : Bidang pengembangan kognitif 38.
Kegiatan : Membilang bilangan 1-10 dengan konsep benda.
1. Pada kegiatan awal berdoa Bersama.
Guru bertanya tentang keadaan siswa :
a) Benda apa saja yang ada di lingkungan sekolah ?
b) Dapatkah menyebutkan bendanya?
c) Siapa yang menciptakan ?
2. Guru menunjukan alat peraga untuk pembelajaran hari itu.
3. Guru menunjukan bentuk ikan dari kardus berangka.
4. Guru mendemonstrasikan cara membilang bilangan 1-10 dengan bentuk ikan.
5. Guru meminta anak melaksanakan kegiatan membilang satu persatu tanpa ada
terlewatkan.
6. Anak melaksanakan tugas dan yang mengalami kesulitan guru mengadakan
pendekatan dan memberi motivasi.

B. SIKLUS II
Perbaikan : Bidang pengembangan kognitif
Kegiatan : Mengurutkan bilangan 1-10 dengan benda.
1. Kegiatan awal berdoa salam dan Tanya jawab kepada anak.
2. Guru memperkenalkan sejumlah bentuk ikan,dengan bermacam ukuran yang
berbeda.
3. Guru memasang papan planel dan anak-anak memperhatikan.
4. Guru mengacak bilangan yang ada pada bentuk ikan dan anak–anak disuruh
menempelkan pada papan planel dengan urut setelah itu diberi jumlah benda
yang sesuai urutan bilangannya
5. Demikian kegiatan dilaksanakan secara klasikal dan individu.
6. Guru menanyakan pada anak, apakah anak-anak sudah jelas dengan kegiatan
ini ?
7. Guru memberi pendekatan pada anak yang kurang mampu dan kurang jelas
dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
8. Guru memberi penguatan pada anak yang berhasil

5. Observasi Dan Evaluasi


Pada tahap ini, pengamat dengan bantuan teman sejawat mengamati semua proses
kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada lembar observasi. Hal-hal yang perlu
diamati adalah sebagai berikut :
1. Persiapan sarana
2. Penguasaan materi
3. Pemanfaatan dan penggunaan alat peraga
4. Keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan
5. Keaktifan siswa dalam tanya jawab dan diskusi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi sehingga
diperoleh hasil dari pengamatan tersebut berupa data yang nantinya akan dianalisis
sehingga peneliti dapat melakukan tindakan perbaikan disiklus berikutnya.

6. Refleksi
Dalam refleksi, peneliti bersama teman sejawat telah mengadakan pengamatan,
mengadakan diskusi mengenai hasil penerapan yang sudah dilaksanakan. Jika ada
kegagalan harus ada penjelasan secara konkret. Data, informasi dan penjelasan ini
sangat bermanfaat untuk melaksanakan tindakan berikutnya apabila hasilnya belum
signifikan. Hasil kerja kolaborasi dalam kegiatan ini sebagai bahan untuk menyusun
tindakan berikutnya dalam siklus II,dst.

I. JADWAL PENELITIAN
A. Perencanaan
Rencana kegitan waktu hari ke 1 2 3 4
B. Persiapan Proposal
1. Penyusunan Proposal
2. Menyusun instrument simulasi
C. Pelaksanaan
1. Menyiapakan sarana
2. Tindakan Siklus I
3. Tindakan Siklus II
D. Menyusun laporan
1. Menyusun laporan
2. Seminar hasil penelitian
3. Perbaikan dan penggadaan

J. BIAYA PENELITIAN
- Menyusun Progran : RP 300.000
- Membuat alat peraga : Rp 500.000
- Membuat LKA : RP 100.000
- Menyusun Instrumen : RP 250.000
- Menyusun Tindakan : RP 800.000
- Melakukan Tindakan : RP 300.000
- Membuat hasil Penelitian : RP 400.000
- Penggadaan laporan : RP 100.000
- Bimbingan : RP 300.000
JUMLAH TOTAL : RP 3.050.000

K. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua
a. Nama Lengkap : Ni made Rai Sinarningsih
b. NIM : 859010158
c. Pangkat / golongan : -
d. Unit Kerja : PAUD Kelompok B TK NININING SADING
2. Anggota
a. Nama lengkap : Ni Nyoman Sukarni
b. Pangkat Golongan : -
c. Unit Kerja : PAUD Kelompok B TK NININING SADING

L. DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Munawar Sholeh. 1991. Psikologi Perkembangan .Jakarta : Rineka Cipta

Anggani, Sudono, MA.1995. Alat Permainan dan Sumber Belajar TK.Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan
Tenaga Akademik.

Carol See Feldt dan Barbara A. Wasik. 2008. Pendidikan Anak usia Dini .Cetakan 1.Di cetak
dan dijilid di Indonesia Oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Catharina Tri Ani. 2004 Psikologi Belajar.Semarang : UPT UNES Press

IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta :


Martini Jamaris. 2003. Perkembangan dan Pengembangan Anak Taman Kanak- kanak.
Jakarta. PPS Universitas Negeri.Jakarta :

Moeslichatoen, R. 1999.Metode Pengajaran di Taman Kanak – kanak.Jakarta :Rineka

Mudjito, A K. 2007. Pedoman Pembelajaran Berhitung di Taman Kanak-


Kanak.Jakarta:Departement Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Diroktorat Pembinaan Taman Kanak – Kanak dan Sekolah Dasar.

Mudjito, A K. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif.Jakarta :


Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Diroktorat Pembinaan
Taman Kanak – Kanak dan Sekolah Dasar.

Siti Aisyah, DKK.2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka

Sugiono. 2005. Jakarta : Metode Penelitian Pendidikan . jilid 1.

Tadkiroatun Musfiroh. 2008. Pengembangan KecerdasanMajemuk.Jakarta : Universitas


Terbuka

Udin S. Winataputra, dkk. 2007 Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Universitas
Terbuka

Winda Gunarti, Lilis Suryani, Azizah Muis. 2008 Metode Pengembangan Prilaku dan
Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuk
4. Sebelum mengajar, seorang guru seyogyanya membuat persiapan, baik guru yang yang mengajar
secara rutin, maupun guru yang mengajar untuk memperbaiki (PTK). Persiapan yang dibuat
dengan kurikulum yang berlaku dan berfokus pada kompetensi yang akan dicapai. Persiapan yang
dibuat oleh guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran (RPP), baik yang dibuat
oleh guru yang mengajar secara rutin maupun oleh guru yang akan melaksanakan PTK. Karena
ada kebutuhan yang berdeda, tentu rencana pembelajaran yang dibuat berbeda juga.

Contoh I Rencana pelajaran yang di buat untuk kegiatan rutin

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Tata Surya/ system Tata surya

Subpokok Bahasan : Matahri dikelilingi oleh 9 plnet dan benda langit lainya.

Kelas Semester : VI/II

Waktu : 45 Menit

I. Tujuan
A. Tujuan umum :
Siswa mampu memahami tentang system tata surya
B. Tujuan khusus :
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
3. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupan
4. Menjelaskanterjadinya siang dan malam

II. Materi, Media, dan Sumber


Sistem tata surya matahari dan 9 planet :
- Gambaran susunan tata surya
- Buku IPA kelas VI

III. Kegiatan Pembelajaran


A. Kegiatan Awal : (5menit)
1. Tanya Jawab tentang pelajaran yang lalu
2. Menyampaikan tujuan dan keinginan
B. Kegiatan inti : (25 Menit)
1. Menjelaskan system tata surya dengan menggunakan gambar
2. Menujukan dengan gambar planet-planet yang mengitari matahari
3. Tanya jawab
C. Kegiatan Penutup : (10 menit)
1. Menerangkan
2. Memberikan tes tertulia

IV. Evaluasi
Pada akhir pelajaran dalam bentuk 5 butir tes sujektif

Contoh II Rencana Perbaikan Pembelajaran oleh guru yang melaksankan PTK

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Tata surya/ Sistem tata surya

Subpokok Bahasan : Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan benda langit lainnya

Kelas/ Semester : VI/II

Waktu : 40 Menit

I. Tujuan
A. Tujuan Umum
Siswa mampu memahami tentang system tata surya
B. Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
3. Menjelaskan terjadinya siang dan malam
4. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupan nya.
C. Tujuan Perbaikan :
1. Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan menggunakan globe
dan lampu senter.
2. Menyebutkan pertanyaan minimal kepada 10 orang siswa.

II. Materi, Media, dan Sumber


Sistem tata surya : Matahari dan 9 planet
- Gambar susunan tata surya
- Globe dan lampu senter
- Buku IPA kelas VI
- Gambar-gambar planet yang dibawah oleh anak-anak
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal : (5 menit)
1. Memberi salam dan menyakan keadaan anak-anak .
2. Mengajukan pertanyaan berikut
a. Bagaimana cuaca tadi malam?
b. Kalau cuaca terang apa yang anak-anak lihat dilangit?
c. Berapa banyak bintang yang ada dilangit?
d. Kalau siang apa yang terjadi dilangit?
3. Menyampaikan tujuan dan kegiatan yaitu anak-anak akan bermain
dengan globe dan lampu senter, serta berdiskusi dalam kelompok.
B. Kegiatan inti : (25 menit)
1. Guru menepelkan gambar tata surya dipapan, meminta siswa
membaca nama-nama planet kemudian menujukan apa yang
disebutsebagai tata surya.
2. Nama-nama planet ditutup, kemudian siswa secara acak diminta
menuliskan nama planet yang ditujuk oleh teman nya
3. Guru memperagakan terjadinya siang dan malam dengan
menggunakan globe dan lampu senter.Beberapa siswa diberi
kesempatan melakukan peragaan tersebut
4. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan perubahan
belahan bumi yang mendapat sinar matahari selama terjadinya
rotasi bumi
5. Berdasarkan hasil pengamatan dan tata jawab, guru meminta siswa
berdiskusi dengan teman di sebelahnya mengapa terjadi siang dan
malam
6. Hasil diskusi dimantapkan
7. Dengan didahului pertanyan apa yang diperlukan agar makhluk
dapat hidup, guru menjelaskan tentang kehidupan yang ada dibumi
karena bumi punya atmosfer.
C. Kegitan Penutup (10 menit)
1. Membimbing siswa merangkum pelajaran
2. Memberikan tes tertulis
IV. Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab
lisan dan pada akhir pelajaran dengan tes tertulis.
2. Alat evaluasi pertanyaan lisan dan tertulis sebagai berikut:
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata surya
b. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari dan yang
paling dekat sampai yang paling jauh dengan matahari.
c. Jelaskan mengapa ada siang dan malam
d. Di planet mana terdapat kehidupan? Mengapa?

Kunci Jawaban :

a. Sistem tata surya adalah susunan matahari dan planet-planetnya


b. Merkurius, venus, mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
dan pluto
c. Karena adanya rotasi bumi, ada belahan bumi yang langsung
menghadap matahari (siang), sedangkan belahan bumi sebaliknya
tidak kena sinar matahari (malam)
d. Dibumi, karena ada atmosfer, udara, dan air.

Anda mungkin juga menyukai