Anda di halaman 1dari 43

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak Usia Dini merupakan masa keemasan (the golden years) yaitu
masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai rangsangan. Masa
peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan
perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya
kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar
untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio
emosional, agama dan moral.
Salah satu perkembangan anak usia dini adalah perkembangan kognitif.
Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa pertumbuhan mental
individu adalah bagian terpenting dalam perkembangan anak. Anak yang
aspek kognitifnya berkembang baik, akan dapat mengembangkan proses
berpikir, merespon objek di lingkungannya dan merefleksikan
pengalamannya. Kemampuan kognitif adalah penampilan-penampilan yang
dapat diamati sebagai hasil-hasil kegiatan atau proses memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman sendiri. Menurut Bloom segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif, ranah
kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya
kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis,
dan kemampuan mengevaluasi”. Kemampuan kognitif aspek penting yang
dikembangkan oleh pendidik karena anak yang aspek kognitifnya
berkembang baik, akan dapat mengembangkan proses berpikir, merespon
objek di lingkungannya dan merefleksikan.
Untuk menyusun model pembelajaran kognitif, guru diharapkan
mengacu kepada pedoman pembelajaran yang ditetapkan. Model yang dapat
digunakan untuk merancang model pembelajaran pengembangan kognitif
anak meliputi: pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan
syair, percobaan, eksperimen bercakap-cakap, bercerita, dan praktik
langsung. Sebagai pendukung model pembelajaran yang diterapkan, guru
juga perlu mempersiapkan media pembelajaran yang tepat. Media adalah
2

segala sesuatu yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang daya
pikir, perasaan, perhatian, dan kemampuan anak sehingga ia mampu
mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri anak. Anak Usia Dini
sangat memerlukan media pembelajaran yang mampu mengembangkan
domain kognitif. Karena itu guru memiliki peranan dominan dalam
mengembangkan dan menggunakan media belajar secara maksimal sehingga
dapat menarik minat belajar anak serta mendukung model pembelajaran yang
mampu mengembangkan kemampuan kognitif anak.
1. Identifikasi Masalah
Rendahnya kemampuan kognitif anak dapat diketahui dari
rendahnya hasil observasi terhadap kemampuan menalar selama proses
pembelajaran di kelas. Hal ini dibuktikan oleh data yang menunjukkan
bahwa hasil observasi terhadap kemampuan kognitif anak Kelas A PAUD
Hikmatul Ilma ,anak yang mencapai ketuntasan kemampuan kognitif
hanya 3 dari 15 anak atau 14.29% yang telah mencapai ketuntasan belajar
sebesar 75%, sedangkan rata-rata kemampuan kognitif hanya 60.95.
Rendahnya kemampuan kognitif anak disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain guru kurang melaksanakan variasi kegiatan
pembelajaran, keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya kreatifitas
guru. Seringkali guru mengajarkan berhitung tanpa menggunakan alat peraga
atau hanya bersifat abstrak, sehingga anak bosan dan tidak tertarik dengan
pembelajaran berhitung. Pembelajaran yang dilaksanakan guru belum
maksimal dalam melibatkan anak, apalagi pengaturan ruang dan
pengorganisasian anak yang tidak tepat juga mempengaruhi kemampuan
anak untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya. Sebenarnya
penggunaan media pembelajaran yang tepat bisa mempermudah menarik
perhatian anak terhadap kegiatan belajar. Media belajar bersifat
mendukung model pembelajaran yang diterapkan apabila anak bisa
merasakan sesuatu tersebut berguna dan penting serta bermanfaat baginya.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa kegiatan belajar yang
dilaksanakan guru belum tepat. Hal ini diketahui dari hasil diskusi dengan
3

Supervisor 2 maka ada beberapa kekurangan yang menyebabkan


rendahnya penguasaan anak Kelas A PAUD Hikmatul Ilma semester ganjil
tahun pelajaran 2019/2020 pada tema binatang antara lain guru tidak
menyiapkan media yang tepat dan kurangnya kemampuan guru
memberikan motivasi kepada anak. Kelemahan ini diperkuat kurangnya
kemampuan guru dalam mengorganisasikan kelas dan mengatur ruang
kelas.
Berdasarkan analisis masalah diatas perlu diadakan suatu upaya
Perbaikan. Upaya Perbaikan dapat dilakukan dengan cara melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam tiga siklus.
Menurut Wardani (2002), bahwa setiap siklus masing-masing terdiri dari 4
tahap, yang meliputi:
1.Perencanaan (Planning)
2.Pelaksanaan (action)
3.Pengamatan (observation)
4.Refleksi (reflection)
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menerapkan perbaikan
kegiatan belajar mengenal angka dengan media lingkaran bergambar.
Peneliti memilih kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran
bergambar dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan
kognitif anak Kelas A PAUD Hikmatul Ilma pada tema binatang, dengan
pertimbangan: (1) anak Kelas A PAUD Hikmatul Ilma masih kesulitan
memahami konsep angka, (2) dalam kurikulum PAUD salah satu
kemampuan kognitif anak yang harus dikembangkan adalah kemampuan
kognitif, (3) tema binatang dapat menjadi kegiatan belajar yang menarik
bagi anak.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas yang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak dengan menggukanan kegiatan mengenal angka
dengan media lingkaran bergambar.
B. Rumusan Masalah
4

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan


masalahnya yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar pada anak
Kelas A PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka?
2. Apakah dengan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran
bergambar dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak Kelas A
PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka?

C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tujuan perbaikan
kegiatan ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan kegiatan mengenal
angka dengan media lingkaran bergambar
2. Untuk meningkatkan ketelitian dan kesungguhan berpikir logis anak dengan
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar

D. Manfaat Perbaikan
Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Peneliti.
Diharapkan penelititan ini dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengelola kegiatan pembelajaran pengembangan kemampuan kognitif
yaitu dengan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran
bergambar.
2. Bagi Anak
Diharapkan anak mampu meningkatkan kemampuan kognitif dengan
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar.
3. Bagi PAUD
Diharapkan hasil penelitaian ini bisa memberikan masukan dalam
menunjang pembelajaran dan meningkatkan kemampuan kognitif melalui
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar di PAUD
Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka.
5

4. Bagi Universitas Terbuka.


Diharapkan hasil penelitian ini bisa menambah keilmuan tentang
pembelajaran pengembangan kemampuan kognitif dengan kegiatan
mengenal angka dengan media lingkaran bergambar di PAUD .
6

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kemampuan Kognitif


Kemampuan kognitif adalah suatu kemampuan yang berhubungan
dengan atau melibatkan kognisi. Sedangkan kognisi merupakan suatu
kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk didalamnya
kesadaran, perasaan, dan sebagainya). Dalam pengertian lain, kemampuan
kognisi merupakan suatu usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman
sendiri. Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa kemampuan kognitif
berkaitan dengan penampilan- penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-
hasil dari sebuah kegiatan atau proses memperoleh suatu pengetahuan melalui
pengalaman sendiri. Anas Sudijono (2001) mengatakan bahwa ranah kognitif
merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Robert M. Gagne
dalam W.S.Winkel (1996) juga menyebutkan bahwa ruang gerak pengaturan
kegiatan kognitif adalah berada pada aktivitas mentalnya sendiri. Lebih
lanjut, Gagne menyatakan bahwa pengaturan segala kegiatan kognitif
mencakup penggunaan konsep- konsep dan kaidah yang telah dimiliki,
terutama bila sedang menghadapi suatu masalah. Ciri khas belajar kognitif
adalah terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk- bentuk
representasi yang mewakili obyek- obyek yang dihadapi. Obyek dimaksud
dapat berupa orang, benda atau kejadian/ peristiwa. Obyek- obyek itu
direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui gagasan,
lambing atau tanggapan, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat
mental.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan


kognitif adalah segala penampilan yang dapat diamati melalui aktivitas
mental (otak) guna memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri.
Pengaturan aktivitas mental dengan menggunakan kaidah dan konsep yang
telah dimiliki yang kemudian konsep dimaksud direpresentasikan melalui
tanggapan, gagasan, atau lamban
7

Benjamin S. Bloom dkk (1956) menyatakan bahwa taksonomi tujuan


dari ranah kognitif meliputi enam jenjang proses berpikir. Keenam jenjang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan (knowledge); Pengetahuan merupakan kemampuan
seseorang untuk mengingat- ingat kembali (recall) atau mengenali
kembali tentang istilah, ide, nama, gejala, rumus- rumus dan sebagainya.
Proses dimaksud terjadi tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan ini termasuk kedalam proses
berpikir yang paling rendah.
2. Pemahaman (comprehension); Pemahaman ialah suatu kemampuan dari
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat. Hal ini berarti, memahami adalah mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihat sesuatu tersebut dari berbagai segi.
Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu bila ia mampu
memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang
sesuatu hal dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman ini
termasuk kedalam jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih
tinggi dari ingatan atau hafalan.
3. Penerapan (application); Penerapan adalah kesanggupan dari seseorang
untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum. Bisa juga berupa
tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-
teori dan sebagainya. Hal ini bisa dilakukan dalam situasi yang baru dan
konkret. Dalam implementasinya, hal ini merupakan proses berpikir
setingkat lebih tinggi dari pemahaman.
4. Analisis (analysis); Analisis mencakup kemampuan untuk merinci
sesuatu kedalam bagian- bagian sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik.
5. Sintesis (synthesis); Sintesis merupakan sebuah kemampuan seseorang
untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut
bagian-bagian yang lebih kecil. Ia juga dituntut mampu memahami
hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan
yang lainnya. Sintesis merupakan suatu proses yang dalam penerapannya
8

memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga


menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
Jenjang ini kedudukannya akan lebih tinggi setingkat dari analisis.
6. Evaluasi (evaluation); Evaluasi merupakan jenjang proses berpikir paling
tinggi dalam ranah kognitif. Penilaian atau evaluasi merupakan
kemampuan dari seseorang untuk membuat berbagai pertimbangan
terhadap suatu situasi, nilai, atau ide. Misalnya, jika seseorang dihadapkan
pada beberapa pilihan, maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang
terbaik. Pilihan dimaksud tentu sesuai dengan patokan atau kriteria yang
ada. (Anas Sudijono, 2001)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat,
sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.Dengan
demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang
kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

B. Strategi Mengembangkan Kemampuan Kognitif


Menurut Guilford (dalam Moeslihaton, 1999) untuk membantu
pengembangan kognitif, anak perlu dibekali dengan pengalaman belajar yang
dirancang melalui kegiatan mengobservasi dan mendengarkan dengan
tepat.Berikut ini adalah macam-macam model yang dapat digunakan untuk
pengembangan kognitif anak.
1. Bermain
Bermain merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan
kepuasan pada diri anak yang bersifat nonserius, lentur dan bahan mainan
terkandung dalam kegiatan dan yang secara imajinatif ditransformasi
sepadan dengan dunia orang dewasa.
9

2. Pemberian tugas
Model pemberian tugas adalah model yang memberikan
kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk
langsung dari guru., apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat
memahami tugasnya secara nyata agar dapat dilaksanakan secara tuntas.
3. Demonstrasi
Model demonstrasi adalah cara memperagakan atau
mempertunjukkan sesuatu atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa
untuk memberi ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak dan
dapat membantu meningkatkan daya pikir anak terutama daya pikir dalam
peningkatan kemampuan mengenal, mengingat, berpikir konvergen dan
berpikir evaluatif.
4. Tanya jawab
Model Tanya jawab adalah model dengan cara Tanya jawab,
guru memberi pertanyaan terbuka, sehingga anak dapat menjawab
beberapa kemungkinan, berdasarkan pengalaman anak.
5. Mengucapkan syair
Model mengucapkan syair adalah suatu cara sesuatu melalui syair
yang menarik, yang dibuat guru untuk sesuatu agar dapat dipahami anak.
6. Percobaan/eksperimen
Adalah suatu cara anak melakukan berbagai percobaan yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan usianya, guru sebagai fasilitator, Melalui
model ini anak dapat menemukan sesuatu berdasarkan pengalamannya.
7. Bercerita
Adalah cara menyampaikan sesuatu dengan bertutur atau memberikan
penerangan/penjelasan secara lisan melalui cerita
8. Karyawisata
Yaitu kunjungan secara langsung ke objek-objek di sekitar anak sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
9. Dramatisasi
10

Model dramatisasi adalah cara memahami sesuatu melalui peran-


peran yang dilakukan oleh tokoh atau benda-benda di sekitar anak, sehingga
anak dapat memahami sesuatu sambil berimajinasi.

C. Kemampuan kognitif Anak Usia Dini


Anak-anak yang memiliki kemampuan kognitif di antaranya:
1. Biasanya mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang matematika dan
sistem-sistem logika lain yang rumit.
2. Mereka mengunakan penalaran dan logika serta angka angka dengan baik.
3. Mereka berfikir secara konseptual dalam kerangka pola pola angka dan
mampu membuat hubungan hubungan antara berbagai ragam informasi
yang didapat.
4. Mereka selalu ada rasa ingin tahu tentang dunia disekeliling mereka dan
selalu menanyakan banyak hal serta mau mengerjakan eksperimentasi.
5. Selalu mempermasalahkan dan menanyakan kejadian-kejadian yang ada,
sehingga tak jarang mereka agak tak disukai atau membosankan karena
terlalu banyak bertanya.
Indikator kemampuan kognitif anak kelas A:
1. Mengenal kasar-halus, berat-ringan, panjang-pendek, jauh-dekat
2. Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur
3. Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5
4. Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 5
5. Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya dan yang tidak sama
6. Mengelompokkan benda sesuai bentuk-bentuk geometri
7. Mengerjakan maze (mencari jejak) yang sederhana
8. Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
9. Mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras dan lain-lain
10. Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan
11. Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang
berurutan
11

D. Media Pembelajaran Lingkaran Bergambar


Ada beberapa konsep mengenai definisi media pengajaran. Menurut
Gerlach (dalam Sanjaya, 2006:161) secara umum media itu meliputi orang,
bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kodisi yang memungkinkan
anak didik memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Menurut
Sudjana (2007,2) manfaat media pengajaran dalam proses belajar antara lain :
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak didik sehingga dapat
menumbuhnya motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para anak didik, dan memungkinkan anak menguasai
tujuan pengajaran.
c. Model mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga anak didik tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
d. Anak lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Sedangkan menurut Rohani (1997: 132), media Pendidikan
mempunyai manfaat sebagai berikut: (a) meletakkan dasar-dasar yang
konkret untuk berpikir. Oleh karena itu, mengurangi verbalisme, (b)
memperbesar perhatian anak, (c) membuat pelajaran lebih menetap atau tidak
mudah dilupakan, (d) memberikan pengalaman yang nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan para anak didik, (e)
menumbuhkan pemikiran yang teraturdan bersambung, (f) membantu
tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
Media dalam pengembangan kognitif merupakan satu konsep yang
berisi tentang pemanfaatan media dalam mengembangkan kognitif ketika
melakukan proses pembelajaran. Dalam tulisan ini, akan dibahas turunan
“media dalam pengembangan kognitif” berupa; tujuan dan fungsi,
karakteristik, syarat-syarat dan macam-macamnya. Definisi pengembangan
kognitif, kami ambil teori Jean Piaget yang menjelaskan bagaimana anak
12

beradaptasi dengan lingkungan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-


kejadian sekitarnya.
Menurut Khadijah (2016: 5) jenis-jenis media yang dapat digunakan
pada kegiatan bermain sambil belajar dalam pendidikan anak usia dini guna
mengembangkan kognitif anak, yaitu meliputi: 1. Balok/kotak bangunan
Balok atau kotak bangunan fungsinya yaitu memperkenalkan kepada anak
berbagai bentuk kotak bangunan yang bisa mereka lihat sehari-hari. 2. Kotak-
kotak huruf Kotak-kotak huruf fungsinya yaitu untuk menarik minat baca dan
menyusun huruf dalam kata yang bermakna. 3. Papan pengenal warna 4.
Papan planel. Papan planel berfungsi memperkenalkan konsep bilangan, dan
bercerita dengan papan planel. 5. Papan Geometris Papan geometris berfungsi
mengenalkan bentuk-bentuk geometris. 6. Kotak pos Kotak pos berfungsi
membandingkan bentuk-bentuk geometris. 7. Boneka Boneka berfungsi
untuk alat peraga dalam bermain sandiwara yang berkaitan dengan
perkembangan kognitif. 8. Loto Loto berfungsi untuk mengembangkan
imajinasi anak. 9. Domino benda yang sama atau kepingan gambar Domino
benda yang sama atau kepingan gambar berfungsi bagi guru untuk
memperlihatkan gambar sambil bertanya “Siapa yang tahu ini gambar
(pepaya dan satu)” anak menjawab “pepaya dan satu”. 10. Gelas ukur Gelas
ukur berfungsi untuk percobaan mencampur warna mengenalkan konsep
bilangan. 11. Ukuran panjang/pendek Ukuran panjang/pendek berfungsi
untuk mengukur tinggi/lebar/ panjang. 12. Kotak kubus Kotak kubus
berfungsi untuk membentuk suatu benda dari kubus secara mendatar. 13. Alat
mengenal peraba Alat mengenal peraba berfungsi untuk mengenalkan
permukaan kasar dan halus. 14. Bak air Bak air berfungsi untuk melakukan
berbagai percobaan tenggelam, terapung, melayang, menyerap dan lain-lain.
15. Buku-buku (story reading) Buku-buku berfungsi untuk merangsang minat
baca. 16. Alat-alat yang ada di luar kelas Alat-alat yang ada di luar kelas
Seperti ayunan, jungkat-jungkit, peluncur, papan titian.
Kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar adalah
suatu kegiatan belajar mengenalkan angka dengan media lingkaran yang
menunjukkan gambar yang berkaitan dengan simbol angka. Media ini
13

pengembangan variasi dari media papan flannel. Media lingkaran bergambar


ini dikembangkan dari kertas karton berbentuk lingkaran yang dilengkapi
dengan gambar dalam jumlah tertentu. Di belakang gambar tertulis angka
yang menjadi symbol jumlah gambar.
14

III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan kognitif
Anak Dengan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar
pada Anak Kelas A PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka, yang
dilaksanakan di:
Nama PAUD : PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka
Alamat :Kecamatan Jayaloka,
Status : Swasta
Nama Kepala PAUD : HARTIK ISTIQOMAH, A.Md.
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, kepala sekolah
serta model dengan tujuan agar tidak mengganggu proses kegiatan
pembelajaran maupun program-program sekolah yang akan dilaksanakan.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini
adalah Kelas A PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka. Penelitian
dilaksanakan pada semester 1, dengan 2 siklus.
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan

No Siklus Tanggal pelaksanaan Kelas TK/PAUD


ke
1. I 7-11 Oktober 2019 A PAUD Hikmatul Ilma
Kecamatan Jayaloka
2. II 14-18 Oktober 2019 A PAUD Hikmatul Ilma
Kecamatan Jayaloka

3. Tema
Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan kemampuan kognitif
dengan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar.
Sedangkan tema yang dipakai adalah dengan sub tema macam-macam
binatang .
15

4. Kelompok
Kelas yang menjadi subyek penelitian yaitu Kelas A PAUD Hikmatul
Ilma Kecamatan Jayaloka dengan berjumlah 21 anak, terdiri dari 11 anak
laki-laki dan 10 anak perempuan. Karakteristik anak di PAUD Hikmatul
Ilma Kecamatan Jayaloka yaitu kurang tertarik dengan pembicaraan guru di
depan kelas, anak dalam kegiatan belajar lebih variasi model belajar dan
media/ alat peraga.
5. Karakteristik Anak Kelas A
a. Anak mempunyai keadaan fisik yang sehat.
b. Kemampuan interaksi sosial anak baik.
c. Anak waktu belajar lebih suka menggunakan media atau alat peraga.

B Deskripsi RencanaTiap Siklus


1. Rencana pelaksanaan Siklus 1
Siklus 1 dirancang dalam 5 RKH dan 5 skenario Perbaikan yang
dilaksanakan selama 5 hari.Dalam siklus pertama ini masalah yang timbul
yaitu bagaimana cara meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar di PAUD
Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka.
Perencanaanya meliputi:
a). Membuat rencana Perbaikan pembelajaran
b). Menyiapkan media / sumber belajar yang menarik
c). Menggunakan model pembelajaran yang sesuai
d). Mempersiapkan buku penilaian
e). Membuat lembar observasi
Perencanaan tindakan siklus I dirangkum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2. Perencanaan tindakan siklus I
No PEMBUKAAN INTI PENUTUP
1 Bernyanyi - Menghitung gambar Bercakap-cakap
bersama kelinci dan tentang binatang
”Kelinciku” menebalkan angka piaraan
pada lingkaran
16

bergambar.
2 Bernyanyi -Menghitung gambar Menirukan cara
berkelompok ” ikan dan berjalan binatang
Kelinciku” menempelkan angka piaraan
pada lingkaran
bergambar.
3 Menyanyi - Menghitung gambar Menirukan suara
individual kucing dan menjiplak binatang piaraan
“Kelinciku” angka pada lingkaran
bergambar.
4 Gerak dan lagu -Menghitung gambar Menceritakan
“Kelinciku” ayam dan mewarnai binatang piaraan
angka pada lingkaran
bergambar.
5 Permainan -Menghitung macam- Menyebutkan-
dengan lagu macam gambar macam-macam
“Kelinciku” binatang piaraan dan binatang piaraan
menuliskan angka
pada lingkaran
bergambar.
2. Rencana pelaksanaan Siklus 2
a. Rencana tindakan siklus 2
Dalam siklus ke 2 masalah yang timbul yaitu bagaimana cara
meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan kegiatan mengenal
angka dengan media lingkaran bergambar di Kelas A PAUD Hikmatul
Ilma Kecamatan Jayaloka. Perencanaanya meliputi:
a). Membuat rencana Perbaikan pembelajaran
b). Menyiapkan media / sumber belajar yang menarik
c). Menggunakan model pembelajaran yang sesuai
d). Mempersiapkan buku penilaian
e). Membuat lembar observasi
b. Langkah – langkah Perbaikan
17

Perencanaan tindakan siklus II dirangkum dalam tabel berikut:


Tabel 3.3. Perencanaan tindakan siklus 2
1 Bernyanyi - Menghitung gambar Bercakap-cakap
bersama burung dan menebalkan tentang binatang
”Binatang angka pada lingkaran hutan
Apakah Ini?” bergambar.
2 Bernyanyi -Menghitung gambar Menirukan cara
berkelompok ” gajah dan menempelkan berjalan binatang
Binatang angka pada lingkaran hutan
Apakah Ini?” bergambar.
3 Menyanyi - Menghitung gambar Menirukan suara
individual harimau dan menjiplak binatang hutan
“Binatang angka pada lingkaran
Apakah Ini?” bergambar.
4 Gerak dan lagu -Menghitung gambar Menceritakan
“Binatang singa dan mewarnai angka binatang hutan
Apakah Ini?” pada lingkaran bergambar.
5 Permainan -Menghitung gambar Menyebutkan-
dengan lagu macam-macam binatang macam-macam
“Binatang hutan dan menuliskan binatang hutan
Apakah Ini?” angka pada lingkaran
bergambar.
b. Prosedur Pelaksanaan PTK
Kegiatan dalam pelaksanaan pemantapan kemampuan profesionalisme (PKP)
dimulai dari persiapan, pelaksanaan serta penilaian dan laporan perbaikan .
Penilai atau supervisor dalam kegiatan ini terdiri dari tiga orang yaitu
a. Supervisor 1 adalah tutor pembimbing
b. Supervisor 2 adalah guru atau teman sejawat
c. Penilai2adalah guru di PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka )
Adapun tugas penilai atau supervisor 1 dan 2 yaitu:
Menilai RKH/ RK yang dibuat oleh mahasiswa dan pelaksanaanya
menggunakan APKG-PKP 1 dan 2
18

Kegiatan pengembangan dalam siklus 1 dan 2 yaitu:


Media lingkaran bergambar sesuai dengan tema yang sedang berlangsung
yaitu tentang binatang .
Prosedur Perbaikan ini mempersiapkan beberapa aspek yaitu:
a. Penilai
Kegiatan ini dinilai oleh ibu Susiati, SE selaku guru di PAUD
Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka yang mempunyai tugas melakukan
penilaian pada rumusan perencanaan (RKM) dan semua aspek kemampuan
guru dalam melaksanak an kegiatan sesuai dengan yang ada pada APKG 1
dan APKG 2. Penilai yang memberikan penilaian APKG I dan 2 yang
dilakukan di RKH 5 siklus ke 2
b. Supervisor 2 selaku teman sejawat
Setiap siklusnya yang membantu melaksanak an pengamatan proses
kegiatan dengan menggunakan lembar observasi
c. Prosedur Kegiatan Pengembangan
Prosedur kegiatan pengembangan yang utama adalah kemampuan
kognitif, kegiatan inti berisi pengembangan kognitif, dan terutama
pengembangan kemampuan kognitif melalui kegiatan menghitung dan
mengenal angka.

C. Rencana pengamatan dan pengumpulan data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
dikumpulkan melalui teknik observasi dan evaluasi. Observasi dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya untuk menilai
kemampuan anak dalam mengikuti kegiatan serta interaksi antar anak dan
anak dengan guru. Observasi dilakukan oleh observer dengan bantuan lembar
observasi
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang akan diamati untuk diteliti untuk
menjawab permasalahan penelitian adalah faktor guru, anak dan kegiatan
belajar sambil bermain yang berimplikasi untuk meningkatkan hasil belajar
anak. Faktor utama yang diamati adalah penguasaan guru dalam melaksanak an
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar pada tahap
19

pembukaan, kegiatan inti dan penutup. Pada kegiatan pembukaan yang diamati
meliputi kemampuan memberi perhatian pada anak, menarik perhatian anak
dan apersepsi. Pada kegiatan inti yang diamati adalah kemampuan guru utuk
melakukan orientasi, implementasi dan review. Pada kegiatan penutup yang
diamati adalah kemampuan guru untuk menciptakan suasana Tanya jawab dan
melaksanakan post tes.
Faktor anak yang diamati dalam penelitian ini adalah faktor respon anak
terhadap pembelajaran dan daya serap anak. Untuk merekam respon anak
dilakukan observasi selama kegiatan belajar terhadap interaksi dan antusiasme
belajar anak pada kegiatan awal, inti dan penutup pembelajaran. Untuk
merekam daya serap anak dilakukan evaluasi yang merupakan data kualitatif
yang dikelompokkan pada 5 kriteria keberhasilan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan penilaian berupa angka yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Nilai 1: Mempunyai pengertian kurang (daya serap< 20%), anak masih
memerlukan bantuan dan bimbingan dari guru atau orang lain.
b. Nilai 2: Mempunyai pengertian rendah (daya serap 20-39%), anak dapat
melakukan kegiatan dan masih memerlukan bantuan guru.
c. Nilai 3: Mempunyai pengertian sedang (daya serap 40-59%), anak dapat
melakukan kegiatan dengan cukup baik tanpa bantuan guru.
d. Nilai 4: Mempunyai pengertian tinggi (daya serap 60-70%), anak dapat
melakukan kegiatan dengan baik tanpa bantuan guru
d. Nilai 5: Mempunyai pengertian sangat tinggi (daya serap >80%)anak
mempunyai kemampuan yang lebih dan dapat melakukan kegiatan dengan
baik tanpa bantuan guru(Diadopsi dari Wardani,2008:5-10).

D. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengelola data yang
dihasilkan dari hasil observasi terhadap aktifitas anak dalam pembelajaran
menggunakan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar
pada siklus I dan siklus IIadalah mengelompokkan anak menjadi 3 kategori
berdasar hasil pengumpulan data, yaitu:
Tabel 3.4. Kategori hasil observasi aktifitasanak
20

Kategori Kelompok Nilai Keterangan


A <33% Baik
B 33% -66% Sedang
C >66% Kurang

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengelola data yang


dihasilkan dan hasil penilaian kemampuan kognitif anak dengan kegiatan
mengenal angka dengan media lingkaran bergambar menggunakan rumus
sebagai berikut:
X = nx100%
N
Keterangan :
K:Kecenderungan
n : Jumlah hasil observasikemampuan anak
N: Kemampuan maksimal
100% : Bilangan konstanta
(Diadopsi dari Suharsini Arikunto,1992)
Prosentase kemampuan kognitif dalam kegiatan belajar menggunakan
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar keseluruhan anak
dalam analisis data ini menggunakan rumus sebagai berikut:
K= nx100%
N
Keterangan :
K : Nilai rata-rata
n : Jumlah anak dengan kemampuan sedang ke atas
N : Jumlah seluruh anak
100% : Bilangan konstanta
Seorang anak dikatakan mencapai ketuntasan jika taraf penguasaan lebih dan
75% dan belum mancapai ketuntasan apabila taraf penguasaan kelas kurang
dan 75%.
21

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus


1. Skenario Perbaikan Siklus I
Siklus : 1(RKH 1)
Hari/ tanggal : Senin/7 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan bernyanyi bersama “Kelinciku”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menyanyi lagu “Kelinciku” secara utuh
2. Guru mengucap syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti syair dengan la la la, didahului guru
4. Guru meminta anak menyanyikan lagu baris demi baris
5. Guru meminta anak menyanyi bersama
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: Menghitung gambar kelinci dan menebalkan angka
pada lingkaran bergambar.
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan lingkaran bergambar kelinci
2. Guru mengajak anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru mengajak anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar.
22

4. Guru meminta anak membalik lingkaran dan mewarnai angka yang


menunjukkan jumlah kelinci
5. Guru membagikan lingkaran bergambar dan meminta anak menjepit
setiap gambar, menghitung dan mewarnai angka yang menunjukkan
jumlahnya.
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Bercakap-cakap tentang binatang
bintang piaraan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menanyakan tentang binatang yang dipiara anak
2. Anak menjawab dengan menyebutkan binatang
3. Guru mengatur agar anak menjawab dengan mengangkat tangan
lebih dulu dan tidak berebut dan tidak berteriak
4. Guru memberikan umpan balik
Siklus : 1(RKH 2)
Hari/ tanggal : Selasa/8 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan bernyanyi bersama “Kelinciku”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
3. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
berkelompok, masing-masing kelompok 4 anak
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru mengajak anak menyanyi bersama
2. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
3. Guru memberikan apresiasi
23

b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


Judul kegiatan: Menghitung gambar ikan dan menempelkan angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menunjukkan lingkaran bergambar ikan
2. Guru mengajak anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru mengajak anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta anak membalik lingkaran dan menempelkan angka
yang menunjukkan jumlah ikan
5. Guru membagikan lingkaran bergambar dan meminta anak menjepit
setiap gambar ikan, menghitung dan mewarnai angka yang
menunjukkan jumlahnya.
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menirukan cara berjalan binatang piaraan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta salah satu anak menirukan cara berjalan kelinci
2. Anak menirukan cara berjalan kelinci
3. Guru meminta anak yang lain untuk menirukan binatang piaraan
yang lain secara bergiliran
2. Guru mengatur agar anak menjawab dengan mengangkat tangan
lebih dulu dan tidak berebut dan tidak berteriak
3. Guru memberikan reward dan umpan balik
Siklus : 1(RKH 3)
24

Hari/ tanggal : Rabu/9 Oktober 2019


Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan menyanyi individual “Kelinciku”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru bertanya siapa yang sudah bisa menyanyi lagu sendiri
3. Guru meminta salah satu anak menyanyi sendiri
4. Guru memberikan giliran pada anak yang lain sampai 5 anak
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan : Menghitung gambar kucing dan menjiplak angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan lingkaran bergambar kucing
2. Guru mengajak anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
kucing
3. Guru mengajak anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta menjipak angka yang menunjukkan jumlah gambar
kucing
5. Guru membagikan lingkaran bergambar dan meminta anak menjepit
setiap gambar kucing, menghitung dan mewarnai angka yang
menunjukkan jumlahnya.
25

Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


Judul Kegiatan : Menirukan suara binatang piaraan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menanyakan kepada anak : Siapa yang tahu suara kucing
3. Guru menunjuk salah satu anak untuk menirukan suara kucing
4. Guru mengatur agar anak menjawab dengan mengangkat tangan
lebih dulu dan tidak berebut tanpa berteriak
5. Guru memberikan reward dan umpan balik
Siklus : 1(RKH 4)
Hari/ tanggal : Kamis/10 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan gerak dan lagu “Kelinciku”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menyanyi sambil menunjukkan gerakan yang sesuai
1. Guru mengucap syair lagu baris demi baris dan meminta anak
mengikuti gerakan yang dilakukan guru
2. Guru membenarkan gerakan anak yang salah
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu baris demi baris sambil
menunjukkan gerakan yang sesuai
4. Guru meminta anak menyanyi bersama sambil menunjukkan
gerakan yang sesuai
26

Kegiatan Pengembangan II (Inti)


Judul kegiatan: Menghitung gambar ayam dan mewarnai angka pada
lingkaran bergambar.
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan lingkaran bergambar ayam
2. Guru mengajak anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru mengajak anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta mewarnai angka yang menunjukkan jumlah ayam
5. Guru membagikan lingkaran bergambar dan meminta anak menjepit
setiap gambar, menghitung dan mewarnai angka yang menunjukkan
jumlahnya.
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menceritakan binatang piaraan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan ayam dan bertanya: siapa yang berani
menceritakan binatang ini?
2. Guru menunjuk salah satu anak yang yang tunjuk tangan untuk
bercerita di depan kelas
3. Guru menunjukkan gambar binatang piaraan yang lain dan
mengatur anak lain secara bergiliran bercerita di depan kelas
4. Guru memberikan reward dan umpan balik
Siklus : 1(RKH 5)
27

Hari/ tanggal : Jum’at/11 Oktober 2019


Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan permainan dengan lagu “Kelinciku”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru dan siswa menyanyi berkeliling sambil menyanyikan lagu
taman bintang .
2. Guru menyanyikan syair lagu tidak sampai selesai.
3. Permainan dilanjutkan dengan lagu sampai selesai
Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: Menghitung macam-macam gambar binatang piaraan
dan menuliskan angka pada lingkaran bergambar
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang
yang dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan lingkaran bermacam-macam gambar binatang
piaraan
2. Guru mengajak anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru mengajak anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta menuliskan angka yang menunjukkan jumlah ayam
5. Guru membagikan lingkaran bergambar dan meminta anak menjepit
setiap gambar, menghitung dan menuliskan jumlahnya.
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
28

Judul Kegiatan : Menyebutkan-macam-macam


binatang piaraan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menanyakan kepada anak : Siapa yang yang punya binatang
piaraan? Apa saja binatang piaraan yang ada di rumahmu?
2. Guru meminta salah satu anak untuk menyebut macam-macam
binatang piaraan
3. Guru menunjuk anak yang lain secara bergiliran
4. Guru memberikan reward dan umpan balik

2. Observasi Siklus I
Pelaksanaan siklus I merupakan penerapan pembelajaran dengan
kegiatan pembelajaran dengan kegiatan mengenal angka dengan media
lingkaran bergambar. Observasi dilaksanakan oleh supervisor 2 sebagai
rekan kerja penulis. Hasil observasi menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1.Hasil analisis Observasi antusiasme belajar anak

SIKLUS I Keterangan
Nilai
Frekuensi Prosentase
A 13 61.90% Baik
B 5 23.81% Sedang
C 3 14.29% Kurang
Jumlah 21 100.00%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa anak yang mampu
semangat dan tertarik dalam belajar baru 13 anak atau 61.90% dari 21
anak.
Tabel 4.2. Hasil observasi kemampuan kognitif anak pada RKH 5

No Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas


1 Dilla 70% √
2 Panji 75% √
29

3 Syila 78% √
4 Rena 77% √
5 Azka 70% √
6 Elga 60% √
7 Nana 88% √
8 Dinan 50% √
9 Dirga 73% √
10 Cantika 80% √
11 Husen 75% √
12 Hiero 70% √
13 Amel 75% √
14 Ainun 70% √
15 Fua 85% √
16 Yafa 75% √
17 Nadin 70% √
18 Raju 70% √
19 Nisa 75% √
20 Zidan 75% √
21 Zifa 85% √
Rata-rata 73.62%
Jumlah anak 21 12 9
Prosentase 57.14% 42.86%

Berikut ini disajikan prosentase anak yang mencapai ketuntasan


dalam kemampuan kognitif pada pelaksanaan RKH 1 – RKH 5
1. Kemampuan menghitung gambar kelinci dan menebalkan angka pada
lingkaran bergambar (RKH 1) mencapai ketuntasan 7 anak atau 33.33 %,
belum tuntas 14 anak atau 66.67%.
2. Kemampuan menghitung gambar ikan dan menempelkan angka pada
lingkaran bergambar (RKH 2) mencapai 8 anak atau 38.10%, belum
tuntas 13 anak atau 61.90%
3. Kemampuan menghitung gambar kucing dan menjiplak angka pada
lingkaran bergambar. (RKH 3) mencapai ketuntasan 9 anak atau 42.86 %,
belum tuntas 12 anak atau 57.14%
4. Kemampuan gambar kelinci dan mewarnai angka pada lingkaran
bergambar. (RKH 4) mencapai ketuntasan 11 anak atau 52.38%, belum
tuntas 10 anak atau 47.62%
30

5. Kemampuan menghitung macam-macam gambar binatang piaraan dan


menuliskan angka pada lingkaran bergambar (RKH 5) mencapai ketuntasan
13 anak atau 61.90 %, belum tuntas 8 anak atau 38.10%.
Refleksi Siklus I
Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai RKH yang telah disusun, namun
masih ada kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan inti, kegiatan dengan
kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar. Kekuatan
guru ada pada rancangan pembelajaran yang sudah sesuai dengan tema dan
sub tema. Dalam penilaian terhadap antusiasme belajar anak, sebagian anak
masih kelihatan lesu dalam kegiatan belajar dengan kegiatan mengenal
angka dengan media lingkaran bergambar binatang, sebagian lainnya
masih kesulitan mengenal angka. Sebagian anak masih memerlukan
bimbingan untuk mengenali angka dan menuliskan lambang bilangan.
6. Skenario Perbaikan Siklus II
Siklus : 2(RKH 1)
Hari/ tanggal : Senin/14 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan bernyanyi bersama “Binatang Apakah Ini?”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menyanyi secara utuh
2. Guru mengucap syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti syair dengan la la la, didahului guru
4. Guru meminta anak menyanyikan lagu baris demi baris
5. Guru meminta anak menyanyi bersama
6. Guru meminta anak menyanyi berkelompok
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
31

Judul kegiatan : Menghitung gambar burung dan


menebalkan angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1.Guru membagikan lingkaran bergambar burung
2. Guru meminta anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru meminta anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta menebalkan angka yang menunjukkan jumlah burung
5. Guru memberikan motivasi kepada anal yang mampu menghitung
dan menebalkan angka.
5. Guru membimbing anak yang masih kesulitan menghitung jepitan
pada lingkaran bergambar dan menebalkan angka
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Bercakap-cakap tentang binatang hutan

1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di


tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menanyakan tentang binatang hutan yang pernah dilihat
anak
2. Anak menjawab dengan menyebutkan binatang hutan
3. Guru mengatur agar anak menjawab dengan mengangkat tangan
lebih dulu dan tidak berebut menjawabtanpa berteriak
4. Guru memberikan umpan balik
Siklus : 2(RKH 2)
Hari/ tanggal : Selasa/15 Oktober 2019
32

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:


a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan bernyanyi berkelompok “Binatang Apakah Ini?”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri secara
berkelompok sesuai keinginan anak
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru mengajak anak menyanyi bersama
2. Guru meminta anak menyanyi berkelompok secara bergiliran
Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: Menghitung gambar gajah dan menempelkan angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah perbaikan :
1.Guru membagikan lingkaran bergambar gajah
2. Guru meminta anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru meminta anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta menempelkan angka yang menunjukkan jumlah gajah.
5. Guru memotivasi anak yang mampu menghitung jepitan gambar dan
menempelkan angka
6. Guru membimbing anak yang masih kesulitan menghitung jepitan
pada lingkaran bergambar dan menempelkan angka
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menirukan cara berjalan binatang hutan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
33

2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,


guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menanyakan: Siapa yang mau menirukan gajah berjalan
3. Guru menunjuk salah satu anak untuk menirukan gajah berjalan
4. Guru meminta anak menirukan binatang hutan yang lain
5. Guru mengatur anak secara bergiliran
6. Guru memberikan reward dan umpan balik
Siklus : 2(RKH 3)
Hari/ tanggal : Rabu/16 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan menyanyi individual “Binatang Apakah Ini?”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru mengajak anak menyanyi bersama
2. Guru minta anak yang berani menyanyi pertama
3. Guru memberi giliran pada anak lain
4. Guru memberikan apresiasi
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: Menghitung gambar harimau dan menjiplak angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1.Guru membagikan lingkaran bergambar harimau
34

2. Guru meminta anak menempelkan jepitan pada setiap gambar


3. Guru meminta anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta menjiplak angka yang menunjukkan jumlah harimau.
5. Guru memotivasi anak yang mampu menghitung jepitan gambar dan
menjiplak angka
6. Guru membimbing anak yang masih kesulitan menghitung jepitan
pada lingkaran bergambar dan menjiplak angka
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menirukan suara binatang hutan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk melingkar di lantai, guru
duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menanyakan: Siapa yang penah bisa menirukan suara harimau
2. Guru menunjuk salah satu anak yang tunjuk tangan menirukan
suara harimau.
3. Guru melanjutkan pertanyaan tentang binatang hutang yang lain
4. Guru mengatur agar anak bergiliran
5. Guru memberikan reward dan umpan balik
Siklus : 2(RKH 4)
Hari/ tanggal : Kamis/17 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan gerak dan lagu “Binatang Apakah Ini?”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran.
Langkah-langkah Perbaikan
35

1. Guru menyanyi sambil menunjukkan gerakan yang sesuai


2. Guru mengucap syair lagu baris demi baris dan meminta anak
mengikuti gerakan yang dilakukan guru
3. Guru membenarkan gerakan anak yang salah
4. Guru meminta anak menyanyikan lagu baris demi baris sambil
menunjukkan gerakan yang sesuai
5. Guru meminta anak menyanyi bersama sambil menunjukkan
gerakan yang sesuai
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: Menghitung gambar singa dan mewarnai angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang
dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru membagikan lingkaran bergambar singa
2. Guru meminta anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru meminta anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta anak mewarnai angka yang menunjukkan jumlah
singa.
5. Guru memotivasi anak yang mampu menghitung jepitan gambar dan
mewarnai angka
6. Guru membimbing anak yang masih kesulitan menghitung jepitan
pada lingkaran bergambar dan mewarnai angka
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menceritakan binatang hutan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
36

Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menunjukkan gambar singa dan bertanya: siapa yang berani
menceritakan binatang ini?
2 Guru menunjuk salah satu anak untuk menceritakan singa di depan
kelas
3. Guru menunjukkan gambar binatang hutan yang lain dan menunjuk
salah satu anak yang lain secara bergiliran.
4. Guru meminta anak menjawab tanpa berteriak
5. Guru memberikan reward dan umpan balik
Siklus : 2(RKH 5)
Hari/ tanggal : Jum’at/18 Oktober 2019
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan menebak syair lagu “Binatang Apakah Ini?”
Pengelolaan kelas/penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong membentuk
lingkaran.
2. Pengorganisasian anak. Posisi anak diubah menjadi berdiri
membentuk lingkaran
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru mengajak anak menyanyi bersama
2. Guru menyanyikan syair lagu berhenti pada kata “dalam” dan
meminta anak meneruskan.
3. Guru meneruskan menyanyikan syair dan berhenti pada
kata“apakah ini”
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan : Menghitung gambar macam-macam binatang
hutan dan menuliskan angka
Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Formasi diubah menjadi huruf U, Papan tulis di
tengah depan.
37

2. Pengorganisasian: Guru berdiri dan anak duduk di kursi yang yang


dilengkapi meja
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru membagikan lingkaran bergambar macam-macam binatang
hutan
2. Guru meminta anak menempelkan jepitan pada setiap gambar
3. Guru meminta anak menghitung jumlah jepitan pada lingkaran
bergambar
4. Guru meminta menuliskan angka yang menunjukkan jumlah macam-
macam binatang hutan
5. Guru memotivasi anak yang mampu menghitung jepitan gambar dan
menuliskan angka
6. Guru membimbing anak yang masih kesulitan menghitung jepitan
pada lingkaran bergambar dan menuliskan angka
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menyebutkan-macam-macam binatang
hutan
1. Penataan ruang : duduk melingkar dengan area kosong di
tengah
2. Pengorganisasian anak : anak -anak duduk melingkar di lantai,
guru duduk di kursi di tengah area
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menanyakan kepada anak: siapa yang berani menyebutkan
nama-nama binatang hutan?
2. Guru meminta salah satu anak yang berani maju ke depan dan
menyebutkan binatang hutan
3. Guru menunjuk anak yang lain secara bergiliran
4. Guru mengatur agar anak menjawab dengan serentak tanpa
berteriak
5. Guru memberikan reward dan umpan balik.
2. Observasi Siklus II
38

Pelaksanaan siklus I merupakan penerapan Perbaikan pembelajaran


dengan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar.
Observasi dilaksanakan oleh supervisor 2 sebagai rekan kerja penulis. Hasil
observasi menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3. Hasil analisis Observasi antusiasme belajar anak

SIKLUS II Keterangan
Nilai
Frekuensi Prosentase
A 17 80.95% Baik
B 2 9.52% Sedang
C 2 9.52% Kurang
Jumlah 21 100.00%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa anak yang terlihat


semangat dan tertarik selama kegiatan belajar sebanyak 17 anak atau
80.95% dari 21 anak.
Tabel 4.4. Hasil observasi kemampuan kognitif pada RKH 5

No Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas


1 Dilla 75% √
2 Panji 85% √
3 Syila 80% √
4 Rena 80% √
5 Azka 80% √
6 Elga 70% √
7 Nana 90% √
8 Dinan 65% √
9 Dirga 80% √
10 Cantika 90% √
11 Husen 78% √
12 Hiero 80% √
13 Amel 87% √
14 Ainun 75% √
15 Fua 90% √
16 Yafa 80% √
17 Nadin 70% √
18 Raju 70% √
19 Nisa 80% √
20 Zidan 87% √
21 Zifa 85% √
39

Rata-rata 80.33%
Jumlah anak 17 4
Prosentase 80,95% 19.05%

Berikut ini disajikan prosentase anak yang mencapai ketuntasan dalam


kemampuan kognitif pada pelaksanaan RKH 1 – RKH 5
1. Kemampuan menghitung gambar burung dan menebalkan angka pada
lingkaran bergambar (RKH 1) mencapai ketuntasan 13 anak atau
61.90%, belum tuntas 8 anak atau 38.10%.
2. Kemampuan menghitung gambar gajah dan menempelkan angka pada
lingkaran bergambar (RKH 2) mencapai ketuntasan 14 anak atau
66.67%, belum tuntas 7 anak atau 33.33%.
3. Kemampuan gambar harimau dan menjiplak angka pada lingkaran
bergambar (RKH 3) mencapai ketuntasan 15 anak atau 71.43%, belum
tuntas 6 anak atau 28.57%.
4. Kemampuan menghitung gambar singa dan mewarnai angka pada
lingkaran bergambar (RKH 4) mencapai ketuntasan 16 anak atau
76.19%, belum tuntas 5 anak atau 23.81%.
5. Kemampuan menghitung gambar macam-macam binatang hutan dan
menuliskan angka pada lingkaran bergambar (RKH 5) mencapai
ketuntasan 17 anak atau 80.95 %, belum tuntas 4 anak atau 19.05%.

6. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai RKH yang telah disusun, kelemahan
dalam penguasaan kelas, penataan kegiatan sudah diperbaiki. Kekuatan guru
ada pada rancangan pembelajaran yang sudah sesuai dengan temadan
subtema. Kelemahan dalam rancangan kegiatan inti pada setiap pertemuan
sudah diperbaiki dengan memberi motivasi kepada anak yang sudah mampu
melakukan kegiatan belajar secara mandiri. Guru juga memberikan
bimbingan individual kepada anak yang belum mampu. Dalam penilaian
terhadap antusiasme belajar anak sebagian besar anak sudah kelihatan
bersemangat karena bimbingan guru dan motivasi berupa pujian yang
40

diberikan guru. Akibatnya sebagian anak mengerjakan tugas yang diberikan


guru dengan lebih serius. Hasilnya kemampuan kognitif anak semakin baik.

B. Pembahasan dari setiap siklus


1. Siklus Pertama
Untuk membandingkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II
berikut disajikan grafik peningkatan antusiasme belajar anak dan
kemampuan kognitif anak :
Gambar 4.1 Grafik peningkatan antusiasme belajar anak

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
siklus I
40.00% siklus II
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
baik sedang kurang

Gambar 4.2. Grafik peningkatan kemampuan kognitif anak

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
RKH 1
50.00% RKH 2
RKH 3
40.00%
RKH 4
30.00% RKH 5
20.00%
10.00%
0.00%
siklus I siklus II

Berdasarkan hasil analisis pengelolaan data diketahui bahwa bahwa


pembelajaran yang dilakukan dalam siklus 1 belum menunjukkan
41

keberhasilan. Hal ini disebabkan kurangnya antusiasme belajar sebagian


anak dalam kegiatan sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Hal ini
sesuai data di atas yang menunjukkan bahwa antusiasme belajar anak
kategori baik baru sebesar 61.90%
Pada siklus 1 rata-rata prosentase penilaian kemampuan kognitif anak
dalam kegiatan belajar mengenal angka dengan media lingkaran bergambar
(RKH 5) sebesar 73.62%. Secara klasikal anak yang sudah mencapai rata rata
kemampuan kognitif pelaksanaan RKH I –RKH 5 sebesar 45.71%. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam kegiatan belajar
menggunakan kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar
belum mencapai ketuntasan. Diskusi bersama supervisor 2 sampai pada
kesimpulan akan diadakan Perbaikan lagi di siklus kedua
2. Siklus Kedua
Kemampuan kognitif anak dengan kegiatan mengenal angka dengan
media lingkaran bergambar pada siklus kedua sudah menunjukkan
peningkatan yang menggembirakan. Adanya peningkatan terhadap respon
anak dalam kegiatan mengenal angka dengan media lingkaran bergambar
karena pendekatan guru dalam kegiatan yang banyak membimbing dan
memberikan pujian serta motivasi. Dalam hal ini guru aktif membimbing
anak yang kurang mampu belajar mandiri. Hal ini sesuai data di atas yang
menunjukkan bahwa antusiasme belajar anak kategori baik menjadi sebesar
80.90%
Pada siklus 2 rata-rata prosentase penilaian kemampuan kognitif anak
dalam kegiatan belajar mengenal angka dengan media lingkaran bergambar
(RKH 5) sebesar 80.90%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif
anak dalam kegiatan belajar melalui kegiatan mengenal angka dengan media
lingkaran bergambar sudah mencapai ketuntasan. Diskusi bersama supervisor
2 sampai pada kesimpulan tidak perlu diadakan perbaikan lagi di siklus
berikutnya.
42

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan perbaikan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut ;
1. Kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran dengan kegiatan
mengenal angka dengan media lingkaran bergambar pada anak Kelas A
PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan Jayaloka dapat meningkat pada siklus I
dan siklus II sebagai berikut :
a. Pada rata-rata hasil penelitian siklus pertama adalah 73.62%.
b. Pada rata-rata hasil penelitian siklus kedua adalah 79.86%.
2. Mengenal angka dengan media lingkaran bergambar dapat meningkatkan
antusiasme belajar anak Kelas A PAUD Hikmatul Ilma Kecamatan
Jayaloka ini dibuktikan dengan adanya peningkatan antusiasme belajar
anak pada siklus I pada siklus II.

C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengajukan saran kepada:
1. Bagi guru, diharapkan terus melakukan perbaikan pembelajaran anak usia
dini agar dapat meningkatkan mutu pendidikan.
2. Bagi sekolah pengelolaan pembelajaran hendaknya lebih banyak
melakukan variasi model pembelajaran dan menyediakan alat peraga yang
sesuai dengan perkembangan anak.
3. Bagi anak, agar dapat meningkatkan antusiasme belajar dalam berbagai
kegiatan
4. Bagi orang tua, diharapkan berperan memberikan dukungan sarana dalam
pelaksanaan kegiatan yang tepat untuk meningkatkan pembelajaran.
5. Bagi Universitas Terbuka, hendaknya digunakan untuk melakukan
kegiatan sejenis dalam rangka keilmuan di PAUD.
43

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,Siti. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia


Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
Ari Astuti Desak Nyoman dkk, 2014. Penerapan kegiatan mengenal angka
Berbantuan Media Kartu Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kognitif di TK Giriputra II Angseri Tabanan Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Arsyad, A ( 2002 ). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.


Dirjen PAUD, 2010. Kumpulan Pedoman Pembelajaran PAUD . Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan


Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Musfiroh,Tadkiroatun. 2010. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta :


Universitas Terbuka.
Moeslichatoen, R. (1999). Model Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta:Rineka Cipta.
Khadijah, M.Ag, Mengembangkan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Publishing,
2016

Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan,


terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

SadimanArief S, et al. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada
Sanjaya, Wina ( 2011 ). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,Jakarta: Kencana Prenada Media.

Santrock W John. 1995. Life Span Development, Jakarta: PT Erlangga, 1995.

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Paud. Yogyakarta


Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz
Media.
Rohani, Ahmad (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Yuliani Nurani Sujiono, dkk. 2008. Metode Pengembangan kognitif. Jakarta:


Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai