OLEH :
…………………..
ABSTRAK
Peningkatan Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif Melalui Mind Map Plus Siswa TK
………………. Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran 20… / 20…
Usia 0 – 6 Tahun adalah usia dini yang dikenal dengan Golden Age (Usia Emas),
dimana pada usia ini pengalaman belajar anak menentukan potensinya di masa depan.
Pemberian stimulasi pada semua aspek intelegensinya mutlak dibutuhkan. Pola berfikir
anak pada usia ini bermula dari hal yang kongkrit menuju hal yang abstrak. Aspek
intelegensi pada pembelajaran di taman kanak – kanak dikembangkan melalui bidang
pengembangan antara lain adalah bidang pengembangan bahasa, seni, fisik motorik dan
kognitif. Semua bidang memiliki tingkat kepentingan yang mutlak pada perkembangan
anak usia dini, begitu juga pada bidang pengembangan kognitif.
Bidang pengembangan kognitif dapat berkembang dengan baik apabila multiple
indranya difungsikan secara maksimal. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab
kesulitan anak dalam belajar bidang pengembangan kognitif. Apalagi jika pembelajaran
dilakukan dengan strategi yang monoton, yaitu hanya dengan metode carita, Tanya jawab
dan media lagu. Kesulitan ini juga dihadapi oleh siswa TK Alternatif Al Ghazali, khususnya
dalam hal mengenal konsep waktu dan menceritakan kegiatan dengan menggunakan
konsep waktu. Sebagai upaya perbaikan peneliti melakukan penelitian tentang
pembelajaran kognitif dengan mengangkat judul Peningkatan Kompetensi Bidang
Pengembangan Kognitif Melalui Mind Map Plus Siswa TK Alternatif Al Ghazali Kelompok B
Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008.
Pada bidang pengembangan kognitif diberikan action berupa kegiatan strategi belajar
Mind Map Plus, yaitu dengan cara memasangkan gambar sentral, yang kemudian
dipasangkan radial yang memancar dari gambar sentral dan berkembang juga dengan
gambar yang dipasang pada sub radial pada pancaran radial-radial yang telah ada. Gambar-
gambar yang dipasangkan disediakan oleh guru pada papan Mind Map Plus sesuai dengan
indikator dalam pembelajaran yang berlangsung.
Penelitian ini dilakukan di TK Alternatif Al Ghazali Jagil Timur–Desa Gambiran–
Kecamatan Prigen- Kabupaten Pasuruan. Dari hasil penelitian ini diketahui adanya
peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan
kompetensi siswa dalam kemampuan mengulas dan menceritakan kegiatan dengan konsep
waktu. Dan telah diperoleh data dari hasil penelitian. Dari hasil pretest kompetensi klasikal
siswa hanya mencapai 13%, namun setelah dilakukan action dengan strategi Mind Map
Plus, kompetensi bidang pengembangan kognitif mengalami peningkatan menjadi 38%
pada siklus I dan 79% pada siklus II.
Begitu juga tentang aktifitas siswa selama pembelajaran, yang terdiri dari minat,
kosentrasi, motivasi dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan menjadi
meningkat. Yang semula pada siklus satu masih berkategori cukup pada siklus dua menjadi
baik.
Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada guru untuk senantiasa mengedepankan
aspek kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran, seperti halnya dengan memperhatikan
kesukaan siswa dengan gambar dan warna, melalui inovasi pembelajaran seperti Mind Map
Plus dengan prinsip pembelajaran learn by doing, learn to know, learn to be dan learn to live
together.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanat UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional,
agar Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bahwa orientasi visi pendidikan di Indonesia diantaranya adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sebagai aplikasi dari peningkatan kualitas pembelajaran dibutuhkan kreatifitas
baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan ataupun pengembangannya. Pendidikan
di Indonesia, penyelenggaraannya dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah sampai Pendidikan Tinggi. Salah satu wadah
dalam Pendidikan Anak Usia Dini formal adalah Taman Kanak–Kanak (yang
selanjutnya disingkat dengan TK).
Pembelajaran di TK meliputi lima bidang pengembangan, yaitu pembiasaan,
bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Berbagai alternatif bisa dipilih untuk
meningkatkan kompetensi dalam bidang pengembangan di TK. Namun dalam
kompetensi bidang pengembangan kognitif siswa TK …………………… masih relatif
rendah, hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil belajar di semester satu yang masih
mencapai rata – rata Bintang dua. Sementara hasil yang diharapkan adalah rata – rata
bintang tiga.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh ketua peneliti bersama mitra
peneliti (dalam hal ini adalah dua orang guru) TK ………………………….., ditemukan fakta
bahwa pada setiap pembelajaran bidang pengembangan kognitif siswa cenderung
mengalami kejenuhan yang ditunjukkan dengan adanya respon siswa yang rendah
dalam pembelajaran. Hal ini juga ditunjukkan dengan kompetensi bidang
pengembangan kognitif siswa yang masih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada
indikasi munculnya kejenuhan selama pembelajaran ini diantaranya dikarenakan
strategi pembelajaran yang digunakan guru monoton, yaitu dengan menggunakan
metode cerita, tanya jawab, media bernyanyi dan media gambar dinding seadanya.
Untuk itu dibutuhkan desain dan strategi baru dalam pembelajaran bidang
pengembangan kognitif.
Berdasarkan latar belakang di atas disepakati oleh tim peneliti untuk dilakukan
PTK berupa pemberian tindakan melalui pembelajaran baru yang mengajak siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran.
Alternatif yang dipilih adalah dengan mrnggunakan strategi berfikir Mind Map
Plus. Desain pembelajaran ini merupakan hasil pengembangan Mind Map Tony Buzan.
Dalam bukunya yang berjudul Mind Map untuk meningkatkan kreativitas dikatakan
bahwa Mind Map merupakan sistem akses (remembering) dan pengambilan kembali
(recalling) data/informasi yang ada di otak. Trik yang digunakan adalah dengan
menfungsikan otak dengan cara imajinasi dan asosiasi. Karena Mind Map dilakukan
dengan menggunakan garis, lambang, kata – kata serta gambar, maka kecocokan
dengan dunia anak usia TK tidak diragukan lagi. Penyelenggaraan Mind Map Plus
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak. Untuk itu peneliti
menganggap penting dilakukan penelitian dengan judul: Peningkatan Kompetensi
Bidang Pengembangan Kognitif Melalui Mind Map Plus Siswa TK …...................
Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran 20… / 20….
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasar latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Mind Map Plus dapat Meningkatkan Kompetensi Bidang Pengembangan
Kognitif siswa TK ……......................................... Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran
20… / 20…?
2. Bagaimana aktivitas siswa TK …………………….................. Kelompok B Semester …
Tahun Pelajaran 20… / 20… selama pembelajaran dengan menggunakan Mind Map
Plus?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendiskripsikan bagaimana meningkatkan kompetensi bidang pengembangan
kognitif siswa TK ……………………................. Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran
20… / 20… melalui Mind Map Plus.
2. Mengetahui aktivitas siswa TK …………………………… Kelompok B Semester … Tahun
Pelajaran 20… / 20… selama pembelajaran dengan menggunakan Mind Map Plus.
3. Bagi siswa
a. Dapat menambah pengalaman belajar
b. Dapat menumbuhkan motivasi belajar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Bidang Pengembangan TK
Pada dasarnya bidang pengembangan di Taman Kanak-kanak tidak terlepas dari
tahapan perkembangan anak prasekolah. Adapun perkembangan anak prasekolah
antara lain:
1. Perkembangan jasmani
Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3 – 6 tahun) memiliki penampilan,
proporsi tubuh, berat, panjang dan keterampilan yang mulai berkembang dari usia
sebelumnya. Stimulasi untuk perkembangan jasmani anak prasekolah sangat
dibutuhkan, terutama dalam hal perkembangan motorik halus dan kasar.
2. Perkembangan Kognitif
Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berfikir. Kognitif adalah
pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati, merupakan tingkah laku
yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk
menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan
dari cara anak berfikir.
3. Perkembangan Emosi dan sosial
Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak.
Setiap orang akan mempunyai emosi, rasa senang, dan juga rasa marah. Pada
tahapan ini emosi anak prasekolah lebih rinci, bernuansa atau disebut
terdiferensiasi.
4. Perkembangan Bahasa
Sementara anak tumbuh dan berkembang produk bahasa mereka meningkat.
Semula diawali dengan bahasa ibu kemudian berkembang pada kemampuan
berkomunikasi dengan teman dan orang dilingkungannya. Dari tahapan
perkembangan ini, dalam pembelajaran di TK disampaikan berlandaskan pada
kurikulum.
B. Bidang Pengembangan Kognitif
Dalam pembelajaran di Taman Kanak– Kanak bidang pengembangan kognitif
merupakan salah satu kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang diharapkan dimiliki
oleh anak adalah pemahaman konsep sederhana, memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupannya sehari–hari. Di antara hasil belajar yang diharapkan adalah:
1) Pemahaman benda sekitar menurut bentuk, jenis dan ukuran,
2) Pemahaman akan bilangan baik dalam hal mengenal konsep ataupun lambang
bilangan,
3) Pemahaman terhadap bentuk–bentuk geometri,
4) Kemampuan dalam memecahkan masalah sederhana,
5) Dapat memahami konsep–konsep matematika sederhana,
6) Dapat mengekspresikan konsep waktu,
7) Dapat mengenal ukuran,
8) Dapat mendengarkan konsep – konsep sederhana. (Pedoman Pembelajaran
TK,2005)
Hasil belajar yang diharapkan seperti tersebut di atas diupayakan terwujud
melalui beberapa indikator yang dituangkan dalam kegiatan pembelajaran setiap hari.
Pada pengembangan bidang kognitif dilakukan stimulasi dari berbagai indra secara
bersamaan dan diberikan penamaan.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan kegiatan berupa:
1. Perencanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa Mind Map Plus
pada pembelajaran bidang Pengembangan Kognitif dengan harapan adanya
peningkatan kompetensi siswa.
Dalam perencanaan penelitian dilakukan kegiatan antara lain :
a. Penyusunan Proposal
b. Persiapan Pelaksanaan PTK
c. Persiapan partisipan
- Memberikan simulasi kepada tim peneliti tentang penyelenggaran Mind
Map Plus
- Melakukan konsolidasi dengan tim peneliti tentang tata cara melakukan
penelitian dan job discription.
- Penyusunan Instrumen dan skenario penelitian
- Menyiapkan Alat Peraga yang digunakan dalam penelitian
d. Menyusun rencana tindakan
Tindakan yang akan diberikan adalah berupa strategi pembelajaran Mind
Map Plus dimana aspek dari Mind Map Plus adalah Imajimasi dan Asosiasi. Dan
bidang pengembangan yang diharapkan akan meningkat adalah kognitif, diantara
aspeknya meliputi mengolah perolehan belajar, pengetahuan ruang dan waktu
serta persiapan berfikir kritis.
Jika digambarkan dalam tabel, maka variabel, aspek dan indikator penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Variabel, Aspek dan Indikator
1) Siklus 1
a. Perencanaan
Dalam siklus satu dilakukan kegiatan dengan strategi dan desain pembelajaran
menggunakan Mind Map Plus secara klasikal. Dengan harapan adanya peningkatan
kompetensi kognitif siswa menjadi 39 % atau tiga kali dari hasil belajar
sebelumnya. Dalam tahap rencana tindakan ini peneliti mempersiapkan Rencana
pembelajaran dan instrumen–instrumennya.
Rencana kegiatan yang dibuat adalah sebagai berikut:
(1) Pra KBM
Dalam kegiatan pra KBM ini peneliti melakukan kegiatan, berupa:
a. Menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH)
b. Membuat Media Pembelajaran barupa gambar, kata dan radial
c. Menyiapkan papan Mind Map Plus
d. Menata setting kelas
d. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap evaluasi atau penilaian dan kritik sehingga
dimungkinkan terdapat perubahan – perubahan yang dibutuhkan. Refleksi
dilakukan oleh peneliti dan observer dengan melihat hasil pengamatan. Kegiatan ini
dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung.
Hasil dari refleksi ini dianalisis dan selanjutnya digunakan sebagai bahan
penyempurnaan yang dilakukan pada siklus II.
2) Siklus II
Siklus ini dilakukan atas dasar hasil dari refleksi pada siklus I. Kompetensi klasikal
yang diharapkan pada siklus ini sebesar 75 %. Pada siklus kedua dilakukan dengan
cara dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing kelompok terdiri dari 6 anak.
Pembagian kelompok dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan tingkat
kemampuan anak.
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan dilakukan seperti halnya siklus satu, yaitu dengan
menyusun program pembelajaran serta menyiapkan instrumennya. Rencana
kegiatan yang dibuat adalah sebagai berikut :
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
strategi dan desain pembelajaran Mind Map Plus dengan indikator : Mengenal
waktu yang dikaitkan dengan jam ( indikator 25 ) dan Menggunakan konsep
waktu ( Indikator 28 ) rencana pembelajaran 2 X 20 Menit, dengan tindakan
berupa :
c. Pengamatan/Observasi
Pada siklus kedua ini juga dilakukan observasi oleh peneliti dibantu yang
dibantu dua orang observer dengan cara melakukan observasi dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan Mind Map Plus. Observer mengisi instrumen
berupa lembar observasi dan anecdotal record. Observasi dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Adapun instrumen yang digunakan terlampir.
d. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap yang berisikan tentang upaya evaluasi atau
penilaian dan kritik sehingga dimungkinkan terdapat perubahan – perubahan
yang dibutuhkan. Hasil dari refleksi akan dianalisis dan selanjutnya diadakan
revisi sebagai tindak lanjut atau tinjauan ulang terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama dengan dua orang
pengamat yang telah membantu dalam proses penelitian. Kegiatan ini
dilakukan seusai proses pembelajaran berlangsung, bertempat di sekolah.
e. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk merekam data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen–instrumen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Materi tanya jawab dan penugasan
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator
tindakan dan indikator hasil belajar. Materi tanya jawab yang diberikan berupa tes
lisan.
Dalam hal indikator tindakan diberikan tanya jawab tentang ide-ide yang
muncul di otaknya, yang kemudian dituangkan melalui pemilihan gambar yang telah
disediakan pada papan Mind Map Plus. Disamping itu juga di berikan pertanyaan
tentang pemilahan dan pengelompokkan ide melalui gambar yang sesuai dengan
alur materi yang disajikan. Pada instrumen ini digunakan lembar tanya jawab dan
penugasan, yang terdiri dari 5 item.
Dalam hal indikator hasil belajar (kompetensi bidang pengembangan
kognitif) digunakan instrumen berupa lembar penilaian kompetensi dengan
memberikan penilaian pada pada beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran. Diantara hal-hal yang dinilai adalah:
- dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru dan teman – temannya.
- dapat menyebutkan nama – nama hari dan menceritakan kegiatan sehari – hari
yang dihubungkan dengan waktu.
- menceritakan pengalaman yang telah dialaminya dalam proses pembelajaran.
2. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan yang digunakan meliputi: Pengamatan aktivitas siswa,
dan catatan khusus.
- Pengamatan aktivitas siswa meliputi : Minat, konsentrasi, motivasi bertanya dan
menjawab pertanyaan serta kerjasama siswa.
- Anekdotal record berisikan catatan khusus atas kejadian yang terjadi dalam
proses pembelajaran.
f. Analisis Data
Dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator
tindakan diberikan angka 1 (satu) jika jawabannya ya dan 0 (nol) jika jawabannya
tidak.
Dan untuk mengetahui indikator hasil belajar digunakan tanda ( ٭bintang)
pada lembar tanya jawab dan lembar kompetensi bidang pengembangan kognitif,
dengan ketentuan tanda
٭1 diberikan kepada siswa yang tidak menyelesaikan tugas/ tidak
memberikan respon,
٭2 bagi siswa yang menyelesaikan tugas/ memberi respon dengan bantuan
guru,
٭3 bagi siswa yang menyelesaikan tugas/ memberi respon dengan sedikit
bantuan dan
٭4 bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas tanpa bantuan.
Adapun dalam upaya mendapatkan data tentang aktivitas pembelajaran
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan observer, dimana masing – masing
observer memberikan tanda cecklist (centang) pada kolom kriteria yang disediakan
sebagai lembar pengamatan.
Analisis hasil belajar digunakan untuk menghitung kompetensi bidang
pengembangan kognitif. Siswa dikatakan memiliki kompetensi pada proses
pembelajaran bila telah mencapai ≥ ٭3, dan suatu kelas dikatakan tuntas jika
mencapai ≥ 75 %.
Adapun untuk memperoleh nilai individu digunakan rumus:
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa masih ada 3 siswa yang mendapatkan ٭3 dan yang
mendapatkan ٭2 hanya 7 siswa, sementara 14 siswa yang lainnya mendapatkan ٭1. Hal ini
menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hanya sebesar 13 % dan masih 3 siswa yang telah
mencapai ketuntasan minimal, sehingga dapat dikatakan bahwa masih terdapat 92% siswa
masih belum mencapai ketuntasan belajar seperti yang diharapkan peneliti yang mengacu
kepada kurikulum sekolah.
B. SIKLUS I
1) Perencanaan
II. Setting penelitian :
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Februari 2008
2) Kelompok :B
3) Jumlah : 24 Siswa,2 Observer, 1 Orang Dokumenter
4) Waktu : 40 Menit
5) Lokasi : Ruang Kelompok B
III. Perangkat pembelajaran
1 Satuan Kegiatan Harian (Terlampir)
2 Lembar Observasi
3 Penilaian pembelajaran
4 Alat pembelajaran (Media Mind Map Plus)
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu
terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan
dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini berjalan selama 5 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan inti selama 30 menit berupa memasangkan gambar-
gambar yang ada hubungannya dengan indikator 26 yaitu mengetahui hari-hari
dalam satu minggu dan kemudian dilanjutkan dengan memasangkan sub radial
dengan gambar-gambar kegiatan yang berhubungan dengan waktu. Proses
pembelajaran mengedepankan prinsip pemberian kebebasan siswa untuk
bereksplorasi dalam memunculkan ide sesuai dengan kegiatan yang dialami masing-
masing.
Seusai kegiatan, siswa diberi kesempatan untuk menceritakan kegaitannya
sehari-hari dengan menyebutkan nama hari dan waktu.
Pada kegiatan penutup, sebelum guru menutup kegiatan siswa diajak
bernyanyi bersama dengan lagu nama-nama hari dan memberikan motivasi serta
reward agar siswa semakin aktif berkegiatan dalam keseharian.
(3) Observasi
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sudah ada 9 siswa yang telah mencapai
nilai seperti yang diharapkan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan
belajar menjadi 38 %, dan terdapat peningkatan 26 % dari kemampuan sebelum
dilakukan pembelajaran dengan Mind Map Plus, namun secara umum sudah
terdapat 6 siswa yang mengalami peningkatan hingga mencapai ketuntasan belajar
individu. Sehingga yang masih belum mencapai hasil maksimal klasikal ada 62 %.
Pada table 4.3 juga menunjukkan adanya 11 anak yang telah mancapai nilai
bintang dua dan hanya 4 siswa yang mencapai bintang satu, hal ini menunjukkan
bahwa sudah ada 10 anak yang mengalami peningkatan, walaupun masih belum
mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, yaitu minimal bintang tiga.
Keterangan : B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Pada Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa minat siswa selama kegiatan adalah
cukup. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lebih dari 6 siswa yang memiliki minat atau
antusiasme selama proses pembelajaran. Begitu juga dengan motivasi dan ketepatan siswa
dalam menjawab pertanyaan. Sementara konsentrasi siswa sudah baik karena lebih dari 16
siswa dapat konsentrasi selama proses pembelajaran. Dan ketepatan waktu dalam
menjawab pertanyaan kedua observer memberi penilaian cukup.
Selama kegiatan pembelajaran pada Siklus I terdapat beberapa cacatan khusus
antara lain adanya siswa yang menangis ditengah pembelajaran dikarenakan berebut
tempat dan terdapat satu siswa yang tampak muram dikarenakan saat berangkat sekolah
dimarahi oleh orang tuanya. Namun hal ini tidak mempengaruhi hasil pembelajaran
dikarenakan siswa masih mengalami peningkatan nilai.
4) Refleksi
Pada siklus I ini diperoleh data tentang tingkat keberhasilan tindakan dari 5 item
yang sudah menunjukkan standar keberhasilan ada 4, namun masih ada 1 item yang masih
belum mencapai standar seperti yang diharapkan peneliti. Pada item 3 masih diperoleh
rata-rata 13 %.Hal ini disebabkan karena gambar yang disediakan pada papan Mind Map
Plus terlalu banyak (lebih banyak dari indikator yang dibahas pada pembelajaran. Hal
inilah yang menyebabkan siswa mengalami kebingungan dalam memilih gambar yang
cocok dengan ide yang muncul pada otaknya.
Sementara pada nilai bidang pengembangan kognitis sudah mengalami
peningkatan sebesar 38 %. Untuk
Dalam aktivitas siswa ditemukan hambatan berupa suasana yang kurang bebas dan
kondisi klasikal yang menyebabkan siswa berebut tempat.
Dari perolehan data-data ini dapat melahirkan inspirasi bagi peneliti sebagai bahan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada Siklus II yaitu penyediaan gambar disajikan
dengan jumlah yang cukup (sesuai dengan indikator yang dibahas) dan pembelajaran
dilakukan di luar ruangan dengan membagi kelompok.
C. SIKLUS II
1) Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I disusunlah perencanaan sebagai bahan
tindakan pada siklus II. Pembelajaran pada siklus II dilakukan perubahan setting
yaitu lokasi pembelajaran yang senantiasa mengedepankan kebebasan dikarenakan
lokasi yang luas, dan berada diluar ruangan sebagai bahan memunculkan stimulasi
berfikir, dengan harapan ide yang keluar dari anak bersifat alami, dan berangkat
dari natural situation. Dan jumlah media gambar yang dipasang pada papan Mind
Map Plus secukupnya sesuai dengan indikator yang dipelajari agar siswa senantiasa
tidak bingung untuk memilih gambar.
Langkah – langkah yang dilakukan pada siklus II ini adalah :
Agar tidak terjadi perebutan tempat dan ide muncul secara spontanitas, maka
kegiatan dilakukan diluar ruangan dengan menggunakan halaman sekolah,
dengan tempat yang teduh yaitu dibawah pohon mangga.
Pengarahan untuk bisa berdampingan dengan teman dilakukan dengan seksama.
Pemilihan gambar secara cermat dan disesuaikan dengan tema dan ide yang
muncul
a. Setting penelitian :
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Februari 2008
2) Kelompok :B
3) Jumlah : 24 Siswa,2 Observer, 1 Orang Dokumenter
4) Waktu : 40 Menit
5) Lokasi : Halaman TK Alternatif Al Ghazali
b. Perangkat pembelajaran
a. Satuan Kegiatan Harian (Terlampir)
b. Lembar Observasi
c. Penilaian pembelajaran
d. Alat pembelajaran (Media Mind Map Plus)
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu
terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan
dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini berjalan selama 5 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan inti selama 30 menit berupa kegiatan dengan
memasangkan radial – radial yang telah dihubungkan dengan gambar sentral dan
kata yang berhubungan dengan waktu yang dikaitkan dengan jam serta pada sub
radial di pasangkan gambar yang berhubungan dengan konsep waktu (hari ini,
kemarin dan besok), kemudian satu persatu siswa maju untuk menceritakan.
Pada kegiatan penutup, sebelum guru menutup kegiatan siswa diajak
bermain tepuk dan bernyanyi serta tak lupa diberikan motivasi serta reward agar
siswa semakin aktif berkegiatan dalam keseharian.
3) Observasi
Dari data pada tabel 4.5 dapat diperoleh data yang menggambarkan bahwa dalam
penerapan tindakan Mind Map Plus sudah seluruh item diperoleh rata-rata 20%.
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa sudah ada 19 siswa telah mencapai nilai
yang diharapkan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar
menjadi 79%, sehingga peningkatan yang terjadi sebesar 41% dari kemampuan
yang diperoleh pada siklus I, secara umum sudah terdapat 10 siswa yang mengalami
peningkatan hingga mencapai ketuntasan belajar individu. Sehingga yang masih
belum mencapai hasil maksimal klasikal ada 21 %.
Pada table 4.6 di atas juga menunjukkan hanya 1 anak yang mencapai
bintang satu, sehingga dapat dikatakan hasilnya sudah cukup memuaskan.
b. Aktivitas Selama Proses Pembelajaran
Secara garis besar hasil pengamatan pada Siklus II ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siklus II
SIKLUS I
NO ORIENTASI
B C K
1 Minat anak dalam mengikuti kegiatan
2 - -
pembelajaran dengan Mind Map Plus
2 Konsentrasi anak saat kegiatan berlangsung 2 - -
3 Ketepatan waktu dalam menjawab pertanyaan 1 1 -
4 Motivasi anak dalam menyelesaikan tugas 2 - -
5 Ketepatan anak dalam menjawab pertanyaan 2 - -
Keterangan : B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Hasil pengamatan yang telah disajikan pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa
selama proses pembelajaran dengan Mind Map Plus masing–masing observer menyebutkan
bahwa minat siswa baik, yakni lebih dari 16 siswa antusias dalam proses pembelajaran.
Begitu juga pada tingkat kosentrasi dan motivasi siswa. Walaupun dalam hal ketepatan
menjawab pertanyaan masih diberikan nilai baik oleh satu orang observer, hal ini sudah
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I.
Catatan khusus yang diperoleh pada siklus II yaitu adanya satu siswa yang masih
berjalan kesana-kemari, namun hal ini tidak mempengaruhi siswa yang lainnya.
4) Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan yang cukup
berarti dan telah mencapai target yang telah diharapkan, begitu juga tingkat ketercapaian
tindakan sudah dapat emmenuhi target, sementara hambatan sudah tidak ditemukan lagi.
D. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus, diperoleh beberapa data yang
dapat di deskripsikan bahwa, tindakan yang diberikan sebagai upaya peningkatan
kompetensi bidang pengembangan kognitif berupa Mind Map Plus sudah tepat, hal ini
ditunjukkan dengan perolehan item tindakan rata-rata 20%. Dan pada kompetensi bidang
pengembangan kognitif siswa jika digambarkan pada diagram secara prosentase
peningkatan klasikalnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Diagram Kompetensi Kognitif Klasikal
a. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian tentang Meningkatkan Kompetensi
Bidang Pengembangan Kognitif melalui Mind Map Plus Siswa TK …………. Kelompok B
Semester … Tahun Pelajaran 20… / 20…, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Mind Map Plus dapat meningkatkan kompetensi bidang pengembangan kognitif
siswa TK. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kompetensi bidang
pengembangan kognitif siswa sebesar 66%, dengan tindakan strategi
pembelajaran berupa Mind Map Plus.
2. Dengan adanya kegiatan yang menggunakan gambar dan warna sebagai ciri Mind
Map Plus, maka aktivitas siswa selama pembelajaran dapat meningkat.
a. SARAN
Diakhir penelitian ini, dengan berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil,
maka disarankan kepada:
1 Guru, hendaknya dapat menggunakan Mind Map Plus sebagai strategi
pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi kognitif siswa juga
kompetensi bidang pembelajaran yang lainnya.
2 Siswa, hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3 Kepala Taman kanak–kanak, hendaknya dapat mendukung penyelenggaraan
pembelajaran dengan Mind Map Plus, atau bentuk inovasi lainnya.
4 Komite sekolah, hendaknya dapat membantu menyiapkan fasilitas yang
dibutuhkan dalam peningkatan pembelajaran melalui inovasi guru.
DAFTAR PUSTAKA