Anda di halaman 1dari 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN BIDANG

PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI MIND MAP


PLUS
SISWA TK ………………………. KELOMPOK B
SEMESTER … TAHUN PELAJARAN 20… / 20…

OLEH :
…………………..
ABSTRAK

Peningkatan Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif Melalui Mind Map Plus Siswa TK
………………. Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran 20… / 20…

Kata Kunci : Mind Map Plus, Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif

Usia 0 – 6 Tahun adalah usia dini yang dikenal dengan Golden Age (Usia Emas),
dimana pada usia ini pengalaman belajar anak menentukan potensinya di masa depan.
Pemberian stimulasi pada semua aspek intelegensinya mutlak dibutuhkan. Pola berfikir
anak pada usia ini bermula dari hal yang kongkrit menuju hal yang abstrak. Aspek
intelegensi pada pembelajaran di taman kanak – kanak dikembangkan melalui bidang
pengembangan antara lain adalah bidang pengembangan bahasa, seni, fisik motorik dan
kognitif. Semua bidang memiliki tingkat kepentingan yang mutlak pada perkembangan
anak usia dini, begitu juga pada bidang pengembangan kognitif.
Bidang pengembangan kognitif dapat berkembang dengan baik apabila multiple
indranya difungsikan secara maksimal. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab
kesulitan anak dalam belajar bidang pengembangan kognitif. Apalagi jika pembelajaran
dilakukan dengan strategi yang monoton, yaitu hanya dengan metode carita, Tanya jawab
dan media lagu. Kesulitan ini juga dihadapi oleh siswa TK Alternatif Al Ghazali, khususnya
dalam hal mengenal konsep waktu dan menceritakan kegiatan dengan menggunakan
konsep waktu. Sebagai upaya perbaikan peneliti melakukan penelitian tentang
pembelajaran kognitif dengan mengangkat judul Peningkatan Kompetensi Bidang
Pengembangan Kognitif Melalui Mind Map Plus Siswa TK Alternatif Al Ghazali Kelompok B
Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008.
Pada bidang pengembangan kognitif diberikan action berupa kegiatan strategi belajar
Mind Map Plus, yaitu dengan cara memasangkan gambar sentral, yang kemudian
dipasangkan radial yang memancar dari gambar sentral dan berkembang juga dengan
gambar yang dipasang pada sub radial pada pancaran radial-radial yang telah ada. Gambar-
gambar yang dipasangkan disediakan oleh guru pada papan Mind Map Plus sesuai dengan
indikator dalam pembelajaran yang berlangsung.
Penelitian ini dilakukan di TK Alternatif Al Ghazali Jagil Timur–Desa Gambiran–
Kecamatan Prigen- Kabupaten Pasuruan. Dari hasil penelitian ini diketahui adanya
peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan
kompetensi siswa dalam kemampuan mengulas dan menceritakan kegiatan dengan konsep
waktu. Dan telah diperoleh data dari hasil penelitian. Dari hasil pretest kompetensi klasikal
siswa hanya mencapai 13%, namun setelah dilakukan action dengan strategi Mind Map
Plus, kompetensi bidang pengembangan kognitif mengalami peningkatan menjadi 38%
pada siklus I dan 79% pada siklus II.
Begitu juga tentang aktifitas siswa selama pembelajaran, yang terdiri dari minat,
kosentrasi, motivasi dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan menjadi
meningkat. Yang semula pada siklus satu masih berkategori cukup pada siklus dua menjadi
baik.
Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada guru untuk senantiasa mengedepankan
aspek kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran, seperti halnya dengan memperhatikan
kesukaan siswa dengan gambar dan warna, melalui inovasi pembelajaran seperti Mind Map
Plus dengan prinsip pembelajaran learn by doing, learn to know, learn to be dan learn to live
together.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanat UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional,
agar Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bahwa orientasi visi pendidikan di Indonesia diantaranya adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sebagai aplikasi dari peningkatan kualitas pembelajaran dibutuhkan kreatifitas
baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan ataupun pengembangannya. Pendidikan
di Indonesia, penyelenggaraannya dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah sampai Pendidikan Tinggi. Salah satu wadah
dalam Pendidikan Anak Usia Dini formal adalah Taman Kanak–Kanak (yang
selanjutnya disingkat dengan TK).
Pembelajaran di TK meliputi lima bidang pengembangan, yaitu pembiasaan,
bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Berbagai alternatif bisa dipilih untuk
meningkatkan kompetensi dalam bidang pengembangan di TK. Namun dalam
kompetensi bidang pengembangan kognitif siswa TK …………………… masih relatif
rendah, hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil belajar di semester satu yang masih
mencapai rata – rata Bintang dua. Sementara hasil yang diharapkan adalah rata – rata
bintang tiga.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh ketua peneliti bersama mitra
peneliti (dalam hal ini adalah dua orang guru) TK ………………………….., ditemukan fakta
bahwa pada setiap pembelajaran bidang pengembangan kognitif siswa cenderung
mengalami kejenuhan yang ditunjukkan dengan adanya respon siswa yang rendah
dalam pembelajaran. Hal ini juga ditunjukkan dengan kompetensi bidang
pengembangan kognitif siswa yang masih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada
indikasi munculnya kejenuhan selama pembelajaran ini diantaranya dikarenakan
strategi pembelajaran yang digunakan guru monoton, yaitu dengan menggunakan
metode cerita, tanya jawab, media bernyanyi dan media gambar dinding seadanya.
Untuk itu dibutuhkan desain dan strategi baru dalam pembelajaran bidang
pengembangan kognitif.
Berdasarkan latar belakang di atas disepakati oleh tim peneliti untuk dilakukan
PTK berupa pemberian tindakan melalui pembelajaran baru yang mengajak siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran.
Alternatif yang dipilih adalah dengan mrnggunakan strategi berfikir Mind Map
Plus. Desain pembelajaran ini merupakan hasil pengembangan Mind Map Tony Buzan.
Dalam bukunya yang berjudul Mind Map untuk meningkatkan kreativitas dikatakan
bahwa Mind Map merupakan sistem akses (remembering) dan pengambilan kembali
(recalling) data/informasi yang ada di otak. Trik yang digunakan adalah dengan
menfungsikan otak dengan cara imajinasi dan asosiasi. Karena Mind Map dilakukan
dengan menggunakan garis, lambang, kata – kata serta gambar, maka kecocokan
dengan dunia anak usia TK tidak diragukan lagi. Penyelenggaraan Mind Map Plus
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak. Untuk itu peneliti
menganggap penting dilakukan penelitian dengan judul: Peningkatan Kompetensi
Bidang Pengembangan Kognitif Melalui Mind Map Plus Siswa TK …...................
Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran 20… / 20….

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasar latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Mind Map Plus dapat Meningkatkan Kompetensi Bidang Pengembangan
Kognitif siswa TK ……......................................... Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran
20… / 20…?
2. Bagaimana aktivitas siswa TK …………………….................. Kelompok B Semester …
Tahun Pelajaran 20… / 20… selama pembelajaran dengan menggunakan Mind Map
Plus?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendiskripsikan bagaimana meningkatkan kompetensi bidang pengembangan
kognitif siswa TK ……………………................. Kelompok B Semester … Tahun Pelajaran
20… / 20… melalui Mind Map Plus.
2. Mengetahui aktivitas siswa TK …………………………… Kelompok B Semester … Tahun
Pelajaran 20… / 20… selama pembelajaran dengan menggunakan Mind Map Plus.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN


Manfaat yang bisa diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti:
a. Sebagai bahan peningkatan dalam pembelajaran
b. Sebagai upaya menumbuhkan daya inovatif dan kreatifitas
c. Kegiatan penulisan ini dapat dijadikan sebagai kegiatan Edukatif yang Efektif.

2. Bagi Teman sejawat


a. Sebagai bahan peningkatan pembelajaran di Taman Kanak – Kanak
b. Sebagai acuan penelitian pada bidang pembelajaran yang lain

3. Bagi siswa
a. Dapat menambah pengalaman belajar
b. Dapat menumbuhkan motivasi belajar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Bidang Pengembangan TK
Pada dasarnya bidang pengembangan di Taman Kanak-kanak tidak terlepas dari
tahapan perkembangan anak prasekolah. Adapun perkembangan anak prasekolah
antara lain:
1. Perkembangan jasmani
Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3 – 6 tahun) memiliki penampilan,
proporsi tubuh, berat, panjang dan keterampilan yang mulai berkembang dari usia
sebelumnya. Stimulasi untuk perkembangan jasmani anak prasekolah sangat
dibutuhkan, terutama dalam hal perkembangan motorik halus dan kasar.
2. Perkembangan Kognitif
Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berfikir. Kognitif adalah
pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati, merupakan tingkah laku
yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk
menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan
dari cara anak berfikir.
3. Perkembangan Emosi dan sosial
Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak.
Setiap orang akan mempunyai emosi, rasa senang, dan juga rasa marah. Pada
tahapan ini emosi anak prasekolah lebih rinci, bernuansa atau disebut
terdiferensiasi.
4. Perkembangan Bahasa
Sementara anak tumbuh dan berkembang produk bahasa mereka meningkat.
Semula diawali dengan bahasa ibu kemudian berkembang pada kemampuan
berkomunikasi dengan teman dan orang dilingkungannya. Dari tahapan
perkembangan ini, dalam pembelajaran di TK disampaikan berlandaskan pada
kurikulum.
B. Bidang Pengembangan Kognitif
Dalam pembelajaran di Taman Kanak– Kanak bidang pengembangan kognitif
merupakan salah satu kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang diharapkan dimiliki
oleh anak adalah pemahaman konsep sederhana, memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupannya sehari–hari. Di antara hasil belajar yang diharapkan adalah:
1) Pemahaman benda sekitar menurut bentuk, jenis dan ukuran,
2) Pemahaman akan bilangan baik dalam hal mengenal konsep ataupun lambang
bilangan,
3) Pemahaman terhadap bentuk–bentuk geometri,
4) Kemampuan dalam memecahkan masalah sederhana,
5) Dapat memahami konsep–konsep matematika sederhana,
6) Dapat mengekspresikan konsep waktu,
7) Dapat mengenal ukuran,
8) Dapat mendengarkan konsep – konsep sederhana. (Pedoman Pembelajaran
TK,2005)
Hasil belajar yang diharapkan seperti tersebut di atas diupayakan terwujud
melalui beberapa indikator yang dituangkan dalam kegiatan pembelajaran setiap hari.
Pada pengembangan bidang kognitif dilakukan stimulasi dari berbagai indra secara
bersamaan dan diberikan penamaan.

C. Mind Map Plus


Mind map Plus dibuat dengan kata–kata, warna, garis dan gambar yang disusun
secara mudah. Pada dasarnya sistem kerja Mind Map Plus ini adalah memanfaatkan
informasi baru yang telah masuk kedalam otak secara otomatis, kemudian dikaitkan
informasi yang telah kita miliki sebelumnya. Jika informasi pada memori di dalam
kepala kita semakin banyak, maka semakin mudah kita untuk memancingnya ke luar
sesuai dengan informasi yang kita butuhkan. Apabila semakin banyak yang diketahui,
maka semakin banyak pula hasil belajar yang diperoleh. Pada anak usia 0 sampai 6
tahun adalah usia yang peka dan memiliki perekaman yang kuat, sehingga pada usia ini
penanaman informasi positif sangat dibutuhkan, dengan Mind Map Plus anak diusia ini
akan semakin memiliki perbendaharaan informasi, yang dijadikan dasar pengetahuan
yang diharapkan dapat kuat dan akan muncul pada saat dibutuhkan dimasa–masa
selanjutnya.

D. Pola Pembelajaran Bidang koqnitif dengan Mind Map Plus


Semua model pembelajaran Mind Map memiliki kesamaan, yaitu selalu
menggunakan warna, dan sruktur alamiah berupa radial yang memancar keluar dari
gambar sentral. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam Mind Map adalah kertas kosong
tak bergaris, pena, pensil berwarna, otak dan imajinasi. Hal ini berbeda dengan bahan-
bahan yang dibutuhkan dalam Mind Map Plus. Didalam Mind Map Plus gambar dan
pancaran sudah disediakan guru dan siswa yang memasangkan serta
menempatkannya pada posisi yang mereka pilih sendiri dengan dasar mereka sukai
dan alasan yang mereka miliki pada memori otak mereka. Sehingga struktur
terjangkau secara alamiah. Dan bahan yang dibutuhkan dalam Mind Map Plus antara
lain, gambar, garis radial dari kertas yang berwarna warni dan tulisan kata sederhana.
Didalam buku Mind Map untuk anak, 2007, Tony Buzan menyebutkan bahwa Mind
Map dapat membuat hidup lebih mudah dan tambah menyenangkan, karena Mind Map
memiliki formula yang ampuh untuk: mengingat-ingat, memunculkan ide,
berkosentrasi dan menghemat waktu. Diantara hal – hal yang bisa dipelajari dengan
Mind Map adalah matematika dan pengetahuan alam.
Matematika dan pengetahuan alam merupakan bagian dari kognitif. Dari sinilah
peneliti optimis bahwa Mind Map dapat digunakan sebagai stategi untuk meningkatkan
kompetensi bidang pengembangan kognitif.
Reni Akbar dalam bukunya Psikologi perkembangan anak,2001, mengatakan
bahwa usia 3-6 tahun adalah masa bermain, dimana kita tidak mudah untuk mengajari
berhitung, membaca ataupun menulis pada masa–masa pertama kehidupannya. Masa
ini adalah masa belajar, tetapi bukan dalam dunia dua dimensi (pensil dan kertas)
melainkan belajar pada dunia nyata, yaitu dunia tiga dimensi. Dengan perkataan lain,
masa ini merupakan masa pra sekolah dan juga merupakan time for Play (masa
bermain). Dengan kelebihan yang dimiliki Mind Map yaitu mudah dan menyenangkan
serta gambar, garis, warna dan kata sederhana yang ada pada Mind Map Plus maka
masa prinsip belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar pada sistem
pembelajaran di taman kanak-kanak akan terpenuhi.
Pelaksanaan didalam proses pembelajaran dengan menggunakan Mind Map Plus
adalah mengedepankan perkembangan dan kebutuhan anak. Prinsip pembelajaran
Mind Map Plus dalam bidang pengembangan kognitif adalah sebagai berikut :
1) Menggunakan kata, garis, warna dan gambar yang dapat disusun sesuai dengan
indikator yang akan dicapai
2) Menyusun gambar secara acak pada papan tampilan
3) Menentukan materi pokok dengan gambar sentral
4) Siswa lebih aktif dalam menentukan gambar sesuai dengan permasalahan, dan guru
berfungsi sebagai fasilitator
5) Seusai kegiatan siswa menceritakan gambar yang telah dipasangkan dengan bahasa
dan pengembangannya.
Beberapa keuntungan menggunakan Mind Map Plus dalam pengembangan bidang
kognitif adalah:
1. Siswa lebih aktif karena terlibat langsung dalam pembelajaran
2. Dapat memunculkan kreatifitas berfikir siswa
3. Pembelajaran lebih menyenangkan karena disampaikan melalui gambar dan
warna
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau disebut
dengan Classroom Action research. Penelitian ini dilakukan dalam proses
pembelajaran dan peneliti bertindak sebagai guru.

B. Setting dan Subjek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di TK ……….................. Jagil Timur Desa Gambiran
Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilakukan pada bulan …….
sampai dengan ………. 20….
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa TK …................. Kelompok B
Tahun Pelajaran 20… / 20… sebanyak 24 siswa.
Penelitian ini dilakukan secara collaborative, yaitu adanya kolaborasi peneliti
dengan dua orang guru sebagai observer.

C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan kegiatan berupa:
1. Perencanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa Mind Map Plus
pada pembelajaran bidang Pengembangan Kognitif dengan harapan adanya
peningkatan kompetensi siswa.
Dalam perencanaan penelitian dilakukan kegiatan antara lain :
a. Penyusunan Proposal
b. Persiapan Pelaksanaan PTK
c. Persiapan partisipan
- Memberikan simulasi kepada tim peneliti tentang penyelenggaran Mind
Map Plus
- Melakukan konsolidasi dengan tim peneliti tentang tata cara melakukan
penelitian dan job discription.
- Penyusunan Instrumen dan skenario penelitian
- Menyiapkan Alat Peraga yang digunakan dalam penelitian
d. Menyusun rencana tindakan
Tindakan yang akan diberikan adalah berupa strategi pembelajaran Mind
Map Plus dimana aspek dari Mind Map Plus adalah Imajimasi dan Asosiasi. Dan
bidang pengembangan yang diharapkan akan meningkat adalah kognitif, diantara
aspeknya meliputi mengolah perolehan belajar, pengetahuan ruang dan waktu
serta persiapan berfikir kritis.
Jika digambarkan dalam tabel, maka variabel, aspek dan indikator penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Variabel, Aspek dan Indikator

VARIABEL ASPEK INDIKATOR


1. Kognitif Mengolah perolehan  Mengenal hari dalam satu minggu.
belajar  Menceritakan kegiatan sehari – hari
sesuai dengan waktu
 Mengenal waktu yang dikaitkan
dengan jam
Pengetahuan ruang dan
waktu  Menggunakan konsep waktu

2. Mind Map Plus  Imajinasi  Menggambarkan ide dengan kata


 Menuangkan ide melalui gambar
yang disediakan
 Memilah ide sesuai dengan alur
 Assosiasi

 Mengelompokkan ide melalui


gambar sesuai dengan alur
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, pada masing – masing siklus
terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan/ Observasi
d. Refleksi

1) Siklus 1
a. Perencanaan
Dalam siklus satu dilakukan kegiatan dengan strategi dan desain pembelajaran
menggunakan Mind Map Plus secara klasikal. Dengan harapan adanya peningkatan
kompetensi kognitif siswa menjadi 39 % atau tiga kali dari hasil belajar
sebelumnya. Dalam tahap rencana tindakan ini peneliti mempersiapkan Rencana
pembelajaran dan instrumen–instrumennya.
Rencana kegiatan yang dibuat adalah sebagai berikut:
(1) Pra KBM
Dalam kegiatan pra KBM ini peneliti melakukan kegiatan, berupa:
a. Menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH)
b. Membuat Media Pembelajaran barupa gambar, kata dan radial
c. Menyiapkan papan Mind Map Plus
d. Menata setting kelas

(2) Rencana kegiatan dalam KBM


Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan:
a. Pembukaan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
strategi dan desain pembelajaran Mind Map Plus dengan indikator: Mengenal hari
dalam satu minggu (indikator 26) dan Menceritakan kegiatan sehari – hari sesuai
dengan waktu (Indikator 27). Pembelajaran dilakukan selama 2 X 20 Menit, dengan
tindakan berupa:
(1) Pendahuluan ( ± 5 Menit )
Menjelaskan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Guru mengajak siswa
mengamati gambar yang ada di papan Mind Map Plus.
(2) Kegiatan Inti (± 30 Menit)
Siswa melakukan kegiatan Mind Map Plus, yaitu memasangkan gambar–
gambar yang berhubungan dengan kegiatan dalam satu minggu. Siswa diajak
untuk berdiskusi dengan memberikan kesimpulan dan menyebutkan nama–
nama hari dalam satu minggu dengan mengingat gambar yang telah disusun
dalam papan Mind Map Plus. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
memasangkan sub radial pada gambar yang telah dipasangkan pada pancaran
radial dari gambar sentral dengan memasangkan gambar tentang waktu
sesuai dengan kegiatannya, misalnya waktu makan, waktu tidur, waktu
sekolah. Siswa menceritakan kegiatan sehari–hari sesuai dengan waktunya
dengan menyebutkan nama – nama hari (Indikator 26 dan 27) di akhir
kegiatan.
(3) Kegiatan Penutup ( ± 5 Menit )
- Siswa diajak bernyanyi nama – nama hari
- Guru menutup kegiatan dengan memberikan kesimpulan dan tidak lupa
pemberian reward/penghargaan atas keberhasilan siswa dalam menyelesaikan
tugas.
c. Pengamatan/Observassi
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh dua orang observer dengan cara
melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Mind
Map Plus. Observer mengisi instrumen berupa lembar observasi dan anecdotal
record. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
instrumen yang digunakan terlampir.

d. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap evaluasi atau penilaian dan kritik sehingga
dimungkinkan terdapat perubahan – perubahan yang dibutuhkan. Refleksi
dilakukan oleh peneliti dan observer dengan melihat hasil pengamatan. Kegiatan ini
dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung.
Hasil dari refleksi ini dianalisis dan selanjutnya digunakan sebagai bahan
penyempurnaan yang dilakukan pada siklus II.

2) Siklus II
Siklus ini dilakukan atas dasar hasil dari refleksi pada siklus I. Kompetensi klasikal
yang diharapkan pada siklus ini sebesar 75 %. Pada siklus kedua dilakukan dengan
cara dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing kelompok terdiri dari 6 anak.
Pembagian kelompok dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan tingkat
kemampuan anak.

a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan dilakukan seperti halnya siklus satu, yaitu dengan
menyusun program pembelajaran serta menyiapkan instrumennya. Rencana
kegiatan yang dibuat adalah sebagai berikut :

(1) Pra KBM


Dalam kegiatan pra KBM ini peneliti melakukan kegiatan, berupa:
1. Menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH)
2. Membuat Media Pembelajaran barupa gambar, kata dan radial
3. Menyiapkan papan Mind Map Plus
4. Menata setting kelas
5. Menbagi kelompok, masing–masing kelompok 6 siswa

(2) Rencana kegiatan dalam KBM


Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
 Pembukaan
 Kegiatan inti
Kegiatan penutup

b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
strategi dan desain pembelajaran Mind Map Plus dengan indikator : Mengenal
waktu yang dikaitkan dengan jam ( indikator 25 ) dan Menggunakan konsep
waktu ( Indikator 28 ) rencana pembelajaran 2 X 20 Menit, dengan tindakan
berupa :

(1) Pendahuluan ( ± 5 Menit )


Menjelaskan jenis kegiatan yang akan dilakukan.Guru mengajak siswa
mengamati gambar yang ada di papan Mind Map Plus.

(2) Kegiatan Inti (± 30 Menit)


Siswa melakukan kegiatan Mind Map Plus, yaitu memasangkan
gambar – gambar yang berhubungan dengan waktu dikaitkan dengan jam serta
konsep waktu (hari ini, besok, kemarin) pada radial dan sub radial. Siswa diajak
untuk berdiskusi dengan memberikan menyebutkan nama –nama jam dalam
satu hari dengan mengingat gambar yang telah disusun dalam papan Mind Map
Plus. Kemudian siswa menceritakan kegiatan sehari – hari dengan waktu yang
dikaitkan dengan konsep waktu (Indikator 25 dan 28)
(3) Kegiatan Penutup ( ± 5 Menit )
- Siswa diajak bernyanyi selamat pagi dan selamat siang dan lagu 1,2
- Guru menutup kegiatan dengan memberikan kesimpulan dan tidak lupa
pemberian Reward/ Penghargaan atas keberhasilan siswa dalam
menyelesaikan tugas.

c. Pengamatan/Observasi
Pada siklus kedua ini juga dilakukan observasi oleh peneliti dibantu yang
dibantu dua orang observer dengan cara melakukan observasi dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan Mind Map Plus. Observer mengisi instrumen
berupa lembar observasi dan anecdotal record. Observasi dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Adapun instrumen yang digunakan terlampir.

d. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap yang berisikan tentang upaya evaluasi atau
penilaian dan kritik sehingga dimungkinkan terdapat perubahan – perubahan
yang dibutuhkan. Hasil dari refleksi akan dianalisis dan selanjutnya diadakan
revisi sebagai tindak lanjut atau tinjauan ulang terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama dengan dua orang
pengamat yang telah membantu dalam proses penelitian. Kegiatan ini
dilakukan seusai proses pembelajaran berlangsung, bertempat di sekolah.

e. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk merekam data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen–instrumen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Materi tanya jawab dan penugasan
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator
tindakan dan indikator hasil belajar. Materi tanya jawab yang diberikan berupa tes
lisan.
Dalam hal indikator tindakan diberikan tanya jawab tentang ide-ide yang
muncul di otaknya, yang kemudian dituangkan melalui pemilihan gambar yang telah
disediakan pada papan Mind Map Plus. Disamping itu juga di berikan pertanyaan
tentang pemilahan dan pengelompokkan ide melalui gambar yang sesuai dengan
alur materi yang disajikan. Pada instrumen ini digunakan lembar tanya jawab dan
penugasan, yang terdiri dari 5 item.
Dalam hal indikator hasil belajar (kompetensi bidang pengembangan
kognitif) digunakan instrumen berupa lembar penilaian kompetensi dengan
memberikan penilaian pada pada beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran. Diantara hal-hal yang dinilai adalah:
- dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru dan teman – temannya.
- dapat menyebutkan nama – nama hari dan menceritakan kegiatan sehari – hari
yang dihubungkan dengan waktu.
- menceritakan pengalaman yang telah dialaminya dalam proses pembelajaran.

2. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan yang digunakan meliputi: Pengamatan aktivitas siswa,
dan catatan khusus.
- Pengamatan aktivitas siswa meliputi : Minat, konsentrasi, motivasi bertanya dan
menjawab pertanyaan serta kerjasama siswa.
- Anekdotal record berisikan catatan khusus atas kejadian yang terjadi dalam
proses pembelajaran.

f. Analisis Data
Dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator
tindakan diberikan angka 1 (satu) jika jawabannya ya dan 0 (nol) jika jawabannya
tidak.
Dan untuk mengetahui indikator hasil belajar digunakan tanda ‫( ٭‬bintang)
pada lembar tanya jawab dan lembar kompetensi bidang pengembangan kognitif,
dengan ketentuan tanda
‫٭‬1 diberikan kepada siswa yang tidak menyelesaikan tugas/ tidak
memberikan respon,
‫٭‬2 bagi siswa yang menyelesaikan tugas/ memberi respon dengan bantuan
guru,
‫٭‬3 bagi siswa yang menyelesaikan tugas/ memberi respon dengan sedikit
bantuan dan
‫٭‬4 bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas tanpa bantuan.
Adapun dalam upaya mendapatkan data tentang aktivitas pembelajaran
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan observer, dimana masing – masing
observer memberikan tanda cecklist (centang) pada kolom kriteria yang disediakan
sebagai lembar pengamatan.
Analisis hasil belajar digunakan untuk menghitung kompetensi bidang
pengembangan kognitif. Siswa dikatakan memiliki kompetensi pada proses
pembelajaran bila telah mencapai ≥ ‫٭‬3, dan suatu kelas dikatakan tuntas jika
mencapai ≥ 75 %.
Adapun untuk memperoleh nilai individu digunakan rumus:

( Jumlah skor yang diperoleh )X100 %


Nilai = Jumlah skor maksimal

Untuk memperoleh hasil klasikal digunakan rumus:

( Jumlah siswa tuntas individual )X100 %


Nilai = Jumlah seluruh skor

Analisa tindakan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan


per item, sebagai dasar melakukan evaluasi tindakan. Standar perolehan per item
diharapkan dapat mencapai 20 %
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan per item digunakan rumus:

( Jumlah per item) X100 %


Nilai = Jumlah seluruh item
Adapun dalam menganalisa aktivitas siswa selama pembelajaran digunakan
kriteria Baik, Cukup dan Kurang dengan acuan Pengisian lembar pengamatan
terlampir. (Lampiran 5)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KONDISI SEBELUM DIBERI TINDAKAN


Sebelum diberikan tindakan, dilakukan pretest dengan tujuan untuk mengetahui
kompetensi anak dalam bidang pengembangan kognitif pada indikator 25, 26, 27, dan 28.
Dalam kegiatan ini siswa menceritakan kegiatan sehari-hari dengan menyebutkan hari dan
konsep waktu.

Tabel 4.1 Rekap Nilai Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif


Siswa Sebelum Diberikan Tindakan
NILAI
No NAMA
BINTANG
1 KUKUH BAYU AJI 3
2 ADITYA RAIHAN SETYOPUTRA 1
3 ALIFAH IGA NURRAHMAH 2
4 ANDIKA SURYO BAYU LAKSONO 1
5 DIMAS DWIJAYA ALI 1
6 DINA FEBRIANTI 3
7 ERI RIZKIANTO WIJAYANSYAH 1
8 IRWANDA NURCHOLIS 1
9 M. ARSYAD DEVAN NUGROHO 2
10 M. VIGO OKTAVIANO 3
11 NUR MUHAMMAD RAHMADHANIYYAH ARIF 1
12 TARISYA SEPTA KRISTIANA 2
13 WIJI ASTUTI RIZKIANI 2
14 WINDA AURELIA SERPTYADI 1
15 IGA BERLIAN PUSPITA SARI 1
16 ALIYAH LAILI WAHYUDIANTI 1
17 AGUNG SYAHPUTRA 2
18 DINIYANTI SAFIRA 2
19 KIKI MAULIDAH 1
20 M. FADLI IZHARUDDIN 2
21 MUNIROTURRIZQIYAH 1
22 NUR HUDA ASHABUL KAHFI 1
23 RAGIL AHMAD FITO 1
24 SEFLY YULIANTO 1
JUMLAH BINTANG 1 : 14
JUMLAH BINTANG 2 : 7 37
JUMLAH BINTANG 3 : 3

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa masih ada 3 siswa yang mendapatkan ‫٭‬3 dan yang
mendapatkan ‫٭‬2 hanya 7 siswa, sementara 14 siswa yang lainnya mendapatkan ‫٭‬1. Hal ini
menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hanya sebesar 13 % dan masih 3 siswa yang telah
mencapai ketuntasan minimal, sehingga dapat dikatakan bahwa masih terdapat 92% siswa
masih belum mencapai ketuntasan belajar seperti yang diharapkan peneliti yang mengacu
kepada kurikulum sekolah.
B. SIKLUS I
1) Perencanaan
II. Setting penelitian :
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Februari 2008
2) Kelompok :B
3) Jumlah : 24 Siswa,2 Observer, 1 Orang Dokumenter
4) Waktu : 40 Menit
5) Lokasi : Ruang Kelompok B
III. Perangkat pembelajaran
1 Satuan Kegiatan Harian (Terlampir)
2 Lembar Observasi
3 Penilaian pembelajaran
4 Alat pembelajaran (Media Mind Map Plus)
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu
terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan
dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini berjalan selama 5 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan inti selama 30 menit berupa memasangkan gambar-
gambar yang ada hubungannya dengan indikator 26 yaitu mengetahui hari-hari
dalam satu minggu dan kemudian dilanjutkan dengan memasangkan sub radial
dengan gambar-gambar kegiatan yang berhubungan dengan waktu. Proses
pembelajaran mengedepankan prinsip pemberian kebebasan siswa untuk
bereksplorasi dalam memunculkan ide sesuai dengan kegiatan yang dialami masing-
masing.
Seusai kegiatan, siswa diberi kesempatan untuk menceritakan kegaitannya
sehari-hari dengan menyebutkan nama hari dan waktu.
Pada kegiatan penutup, sebelum guru menutup kegiatan siswa diajak
bernyanyi bersama dengan lagu nama-nama hari dan memberikan motivasi serta
reward agar siswa semakin aktif berkegiatan dalam keseharian.

(3) Observasi

Observasi dilakukan oleh 2 orang observer selama kegiatan berlangsung.


Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar penilaian. Dalam
penilaian dibagi menjadi 2 data yaitu:
a. Ketercapaian Indikator Tindakan
Nilai yang diperoleh dalam ketercapaian indikator tindakan adalah dari
proses tanya jawab dan penugasan pada saat proses pembelajaran. Pada siklus I ini
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekap Nilai lembar Tanya Jawab dan Penugasan
Siswa Siklus I
ITEM
No NAMA
1 2 3 4 5
1 KUKUH BAYU AJI 1 1 1 1 1
2 ADITYA RAIHAN SETYOPUTRA 1 1 1 1 1
3 ALIFAH IGA NURRAHMAH 1 1 1 1 1
4 ANDIKA SURYO BAYU LAKSONO 1 0 1 1 1
5 DIMAS DWIJAYA ALI 1 1 0 0 1
6 DINA FEBRIANTI 1 1 1 1 1
7 ERI RIZKIANTO WIJAYANSYAH 1 1 0 1 1
8 IRWANDA NURCHOLIS 1 1 0 0 1
9 M. ARSYAD DEVA NUGROHO 1 1 1 1 1
10 M. VIGO OKTAVIANO 1 1 0 1 1
11 NUR MUHAMMAD RAHMADHANIYYAH ARIF 1 0 1 1 1
12 TARISYA SEPTA KRISTIANA 1 0 1 1 1
13 WIJI ASTUTI RIZKIANI 1 1 0 0 1
14 WINDA AURELIA SERPTYADI 1 1 0 1 1
15 IGA BERLIAN PUSPITA SARI 1 1 0 1 1
16 ALIYAH LAILI WAHYUDIANTI 1 1 1 1 1
17 AGUNG SYAHPUTRA 1 1 1 1 1
18 DINIYANTI SAFIRA 1 1 1 1 1
19 KIKI MAULIDAH 1 1 1 1 1
20 M. FADLI IZHARUDDIN 1 1 0 1 1
21 MUNIROTURRIZQIYAH 1 1 0 1 1
22 NUR HUDA ASHABUL KAHFI 1 1 0 1 1
23 RAGIL AHMAD FITO 1 1 0 1 1
24 SEFLY YULIANTO 1 1 1 1 1
JUMLAH 24 21 13 21 24
RATA - RATA 23% 20% 13% 20% 23%
Dari data pada tabel 4.2 dapat diperoleh data yang menggambarkan bahwa
dalam penerapan tindakan Mind Map Plus hampir seluruh item diperoleh rata-rata
20%, namun masih ada satu item yang masih memiliki rata-rata dibawah 20%, yaitu
item 3 tentang menyesuaikan gambar yang dipilih dengan tema dan ide yang
muncul. Pada item ini diperoleh rata – rata sebesar 13 %.
b. Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif Siswa
Nilai yang diperoleh sebagai dasar kompetensi bidang pengembangan
kognitif siswa adalah dari proses tanya jawab dan penugasan selama pembelajaran.
Adapun pada Siklus I nilai kompetensi kognitif siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rekap Nilai Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif


Siswa Siklus I
KEGIATAN NILAI
No NAMA RATA2
1 2 3 4 5
BINTANG
1 KUKUH BAYU AJI 3 4 4 3 2 3
2 ADITYA RAIHAN SETYOPUTRA 3 4 3 3 2 3
3 ALIFAH IGA NURRAHMAH 2 3 3 3 2 3
4 ANDIKA SURYO BAYU LAKSONO 2 3 2 3 2 2
5 DIMAS DWIJAYA ALI 2 2 2 3 2 2
6 DINA FEBRIANTI 2 3 4 2 3 3
7 ERI RIZKIANTO WIJAYANSYAH 1 2 1 2 1 1
8 IRWANDA NURCHOLIS 2 3 2 2 2 2
9 M. ARSYAD DEVA NUGROHO 2 3 3 3 3 3
10 M. VIGO OKTAVIANO 3 4 4 3 4 4
NUR MUHAMMAD 1 2 2 1 2
11 1
RAHMADHANIYYAH ARIF
12 TARISYA SEPTA KRISTIANA 3 4 3 3 3 3
13 WIJI ASTUTI RIZKIANI 2 3 3 2 2 2
14 WINDA AURELIA SERPTYADI 2 3 3 2 2 2
15 IGA BERLIAN PUSPITA SARI 2 3 3 2 2 2
16 ALIYAH LAILI WAHYUDIANTI 2 3 2 2 3 2
17 AGUNG SYAHPUTRA 2 3 3 3 2 3
18 DINIYANTI SAFIRA 2 3 3 2 2 2
19 KIKI MAULIDAH 1 2 2 1 1 1
20 M. FADLI IZHARUDDIN 3 3 3 3 3 3
21 MUNIROTURRIZQIYAH 2 3 2 2 2 2
22 NUR HUDA ASHABUL KAHFI 2 3 3 2 2 2
23 RAGIL AHMAD FITO 2 3 3 2 2 2
24 SEFLY YULIANTO 1 2 1 2 1 1
JUMLAH BINTANG 1 :4
JUMLAH BINTANG 2 : 11
49
JUMLAH BINTANG 3 : 8
JUMLAH BINTANG 4 : 1

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sudah ada 9 siswa yang telah mencapai
nilai seperti yang diharapkan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan
belajar menjadi 38 %, dan terdapat peningkatan 26 % dari kemampuan sebelum
dilakukan pembelajaran dengan Mind Map Plus, namun secara umum sudah
terdapat 6 siswa yang mengalami peningkatan hingga mencapai ketuntasan belajar
individu. Sehingga yang masih belum mencapai hasil maksimal klasikal ada 62 %.
Pada table 4.3 juga menunjukkan adanya 11 anak yang telah mancapai nilai
bintang dua dan hanya 4 siswa yang mencapai bintang satu, hal ini menunjukkan
bahwa sudah ada 10 anak yang mengalami peningkatan, walaupun masih belum
mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, yaitu minimal bintang tiga.

b. Aktivitas Selama Proses Pembelajaran


Dengan menggunakan lembar pengamatan dan catatan khusus observer
melakukan pengamatan aktifitas selama proses pembelajaran. Pengamatan
ditujukan kepada 24 siswa dan jika diakumulasikan masing-masing siswa diamati
selama 1,7 menit. Adapun hasil pengamatan pada Siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siklus I


SIKLUS I
NO ORIENTASI
B C K
1 Minat anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1 1 -
dengan Mind Map Plus
2 Konsentrasi anak saat kegiatan berlangsung 2 - -
3 Ketepatan waktu dalam menjawab pertanyaan - 2 -
4 Motivasi anak dalam menyelesaikan tugas 1 1 -
5 Ketepatan anak dalam menjawab pertanyaan 1 1 -

Keterangan : B : Baik
C : Cukup
K : Kurang

Pada Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa minat siswa selama kegiatan adalah
cukup. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lebih dari 6 siswa yang memiliki minat atau
antusiasme selama proses pembelajaran. Begitu juga dengan motivasi dan ketepatan siswa
dalam menjawab pertanyaan. Sementara konsentrasi siswa sudah baik karena lebih dari 16
siswa dapat konsentrasi selama proses pembelajaran. Dan ketepatan waktu dalam
menjawab pertanyaan kedua observer memberi penilaian cukup.
Selama kegiatan pembelajaran pada Siklus I terdapat beberapa cacatan khusus
antara lain adanya siswa yang menangis ditengah pembelajaran dikarenakan berebut
tempat dan terdapat satu siswa yang tampak muram dikarenakan saat berangkat sekolah
dimarahi oleh orang tuanya. Namun hal ini tidak mempengaruhi hasil pembelajaran
dikarenakan siswa masih mengalami peningkatan nilai.

4) Refleksi
Pada siklus I ini diperoleh data tentang tingkat keberhasilan tindakan dari 5 item
yang sudah menunjukkan standar keberhasilan ada 4, namun masih ada 1 item yang masih
belum mencapai standar seperti yang diharapkan peneliti. Pada item 3 masih diperoleh
rata-rata 13 %.Hal ini disebabkan karena gambar yang disediakan pada papan Mind Map
Plus terlalu banyak (lebih banyak dari indikator yang dibahas pada pembelajaran. Hal
inilah yang menyebabkan siswa mengalami kebingungan dalam memilih gambar yang
cocok dengan ide yang muncul pada otaknya.
Sementara pada nilai bidang pengembangan kognitis sudah mengalami
peningkatan sebesar 38 %. Untuk
Dalam aktivitas siswa ditemukan hambatan berupa suasana yang kurang bebas dan
kondisi klasikal yang menyebabkan siswa berebut tempat.
Dari perolehan data-data ini dapat melahirkan inspirasi bagi peneliti sebagai bahan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada Siklus II yaitu penyediaan gambar disajikan
dengan jumlah yang cukup (sesuai dengan indikator yang dibahas) dan pembelajaran
dilakukan di luar ruangan dengan membagi kelompok.

C. SIKLUS II
1) Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I disusunlah perencanaan sebagai bahan
tindakan pada siklus II. Pembelajaran pada siklus II dilakukan perubahan setting
yaitu lokasi pembelajaran yang senantiasa mengedepankan kebebasan dikarenakan
lokasi yang luas, dan berada diluar ruangan sebagai bahan memunculkan stimulasi
berfikir, dengan harapan ide yang keluar dari anak bersifat alami, dan berangkat
dari natural situation. Dan jumlah media gambar yang dipasang pada papan Mind
Map Plus secukupnya sesuai dengan indikator yang dipelajari agar siswa senantiasa
tidak bingung untuk memilih gambar.
Langkah – langkah yang dilakukan pada siklus II ini adalah :
 Agar tidak terjadi perebutan tempat dan ide muncul secara spontanitas, maka
kegiatan dilakukan diluar ruangan dengan menggunakan halaman sekolah,
dengan tempat yang teduh yaitu dibawah pohon mangga.
 Pengarahan untuk bisa berdampingan dengan teman dilakukan dengan seksama.
 Pemilihan gambar secara cermat dan disesuaikan dengan tema dan ide yang
muncul
a. Setting penelitian :
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Februari 2008
2) Kelompok :B
3) Jumlah : 24 Siswa,2 Observer, 1 Orang Dokumenter
4) Waktu : 40 Menit
5) Lokasi : Halaman TK Alternatif Al Ghazali

b. Perangkat pembelajaran
a. Satuan Kegiatan Harian (Terlampir)
b. Lembar Observasi
c. Penilaian pembelajaran
d. Alat pembelajaran (Media Mind Map Plus)

2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu
terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan
dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini berjalan selama 5 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan inti selama 30 menit berupa kegiatan dengan
memasangkan radial – radial yang telah dihubungkan dengan gambar sentral dan
kata yang berhubungan dengan waktu yang dikaitkan dengan jam serta pada sub
radial di pasangkan gambar yang berhubungan dengan konsep waktu (hari ini,
kemarin dan besok), kemudian satu persatu siswa maju untuk menceritakan.
Pada kegiatan penutup, sebelum guru menutup kegiatan siswa diajak
bermain tepuk dan bernyanyi serta tak lupa diberikan motivasi serta reward agar
siswa semakin aktif berkegiatan dalam keseharian.
3) Observasi

Hasil observasi pada siklus II ini diperoleh data sebagai berikut:


a. Ketercapaian Indikator Tindakan
Nilai yang diperoleh dalam ketercapaian indikator tindakan pada siklus II ini
diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rekap Nilai lembar Tanya Jawab dan Penugasan


Siswa Siklus II
ITEM
No NAMA
1 2 3 4 5
1 KUKUH BAYU AJI 1 1 1 1 1
2 ADITYA RAIHAN SETYOPUTRA 1 1 1 1 1
3 ALIFAH IGA NURRAHMAH 1 1 1 1 1
4 ANDIKA SURYO BAYU LAKSONO 1 1 1 1 1
5 DIMAS DWIJAYA ALI 1 1 1 0 1
6 DINA FEBRIANTI 1 1 1 1 1
7 ERI RIZKIANTO WIJAYANSYAH 1 1 1 1 1
8 IRWANDA NURCHOLIS 1 1 1 1 1
9 M. ARSYAD DEVA NUGROHO 1 1 1 1 1
10 M. VIGO OKTAVIANO 1 1 1 1 1
11 NUR MUHAMMAD RAHMADHANIYYAH ARIF 1 1 1 1 1
12 TARISYA SEPTA KRISTIANA 1 0 1 1 1
13 WIJI ASTUTI RIZKIANI 1 1 1 1 1
14 WINDA AURELIA SERPTYADI 1 1 0 1 1
15 IGA BERLIAN PUSPITA SARI 1 1 1 1 1
16 ALIYAH LAILI WAHYUDIANTI 1 1 1 1 1
17 AGUNG SYAHPUTRA 1 1 1 1 1
18 DINIYANTI SAFIRA 1 1 1 1 1
19 KIKI MAULIDAH 1 1 1 1 1
20 M. FADLI IZHARUDDIN 1 1 1 1 1
21 MUNIROTURRIZQIYAH 1 1 1 1 1
22 NUR HUDA ASHABUL KAHFI 1 1 1 1 1
23 RAGIL AHMAD FITO 1 1 1 1 1
24 SEFLY YULIANTO 1 1 1 1 1
JUMLAH 24 23 23 23 24
RATA - RATA 21% 20% 20% 20% 21%

Dari data pada tabel 4.5 dapat diperoleh data yang menggambarkan bahwa dalam
penerapan tindakan Mind Map Plus sudah seluruh item diperoleh rata-rata 20%.

2. Kompetensi Kognitif Siswa


Pada Siklus II nilai kompetensi kognitif siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Rekap Nilai Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif


Siswa Siklus II
KEGIATAN
NILAI
No NAMA 1 2 3 4 5 6 7
BINTANG

1 KUKUH BAYU AJI 4 4 4 3 4 3 2 4


2 ADITYA RAIHAN SETYOPUTRA 3 4 3 3 3 2 2 3
3 ALIFAH IGA NURRAHMAH 4 4 4 4 3 2 4 4
4 ANDIKA SURYO BAYU LAKSONO 4 4 4 3 3 4 3 4
5 DIMAS DWIJAYA ALI 3 4 4 4 4 4 3 4
6 DINA FEBRIANTI 4 4 4 4 4 4 4 4
7 ERI RIZKIANTO WIJAYANSYAH 2 3 3 3 2 2 2 2
8 IRWANDA NURCHOLIS 3 3 2 2 3 2 2 2
9 M. ARSYAD DEVAN NUGROHO 3 4 3 3 3 3 3 3
10 M. VIGO OKTAVIANO 4 4 4 3 3 4 4 4
11 NUR MUHAMMAD 3 4 3 3 3 3 4 3
RAHMADHANIYYAH ARIF
12 TARISYA SEPTA KRISTIANA 4 4 3 4 4 4 4 4
13 WIJI ASTUTI RIZKIANI 4 4 3 3 4 3 3 3
14 WINDA AURELIA SERPTYADI 4 4 4 3 4 4 3 4
15 IGA BERLIAN PUSPITA SARI 4 4 4 4 4 3 4 4
16 ALIYAH LAILI WAHYUDIANTI 4 4 4 3 4 4 4 4
17 AGUNG SYAHPUTRA 3 4 3 3 3 3 4 3
18 DINIYANTI SAFIRA 4 4 3 3 3 3 3 3
19 KIKI MAULIDAH 3 3 2 2 3 2 2 2
20 M. FADLI IZHARUDDIN 3 4 4 4 4 4 4 4
21 MUNIROTURRIZQIYAH 3 3 3 3 3 3 3 3
22 NUR HUDA ASHABUL KAHFI 3 4 3 3 3 3 3 3
23 RAGIL AHMAD FITO 2 3 2 2 2 2 2 2
24 SEFLY YULIANTO 2 3 1 1 1 1 1 1
JUMLAH BINTANG 1 :1
JUMLAH BINTANG 2 :4
77
JUMLAH BINTANG 3 : 8
JUMLAH BINTANG 4 :11

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa sudah ada 19 siswa telah mencapai nilai
yang diharapkan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar
menjadi 79%, sehingga peningkatan yang terjadi sebesar 41% dari kemampuan
yang diperoleh pada siklus I, secara umum sudah terdapat 10 siswa yang mengalami
peningkatan hingga mencapai ketuntasan belajar individu. Sehingga yang masih
belum mencapai hasil maksimal klasikal ada 21 %.
Pada table 4.6 di atas juga menunjukkan hanya 1 anak yang mencapai
bintang satu, sehingga dapat dikatakan hasilnya sudah cukup memuaskan.
b. Aktivitas Selama Proses Pembelajaran
Secara garis besar hasil pengamatan pada Siklus II ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siklus II

SIKLUS I
NO ORIENTASI
B C K
1 Minat anak dalam mengikuti kegiatan
2 - -
pembelajaran dengan Mind Map Plus
2 Konsentrasi anak saat kegiatan berlangsung 2 - -
3 Ketepatan waktu dalam menjawab pertanyaan 1 1 -
4 Motivasi anak dalam menyelesaikan tugas 2 - -
5 Ketepatan anak dalam menjawab pertanyaan 2 - -

Keterangan : B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Hasil pengamatan yang telah disajikan pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa
selama proses pembelajaran dengan Mind Map Plus masing–masing observer menyebutkan
bahwa minat siswa baik, yakni lebih dari 16 siswa antusias dalam proses pembelajaran.
Begitu juga pada tingkat kosentrasi dan motivasi siswa. Walaupun dalam hal ketepatan
menjawab pertanyaan masih diberikan nilai baik oleh satu orang observer, hal ini sudah
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I.
Catatan khusus yang diperoleh pada siklus II yaitu adanya satu siswa yang masih
berjalan kesana-kemari, namun hal ini tidak mempengaruhi siswa yang lainnya.

4) Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan yang cukup
berarti dan telah mencapai target yang telah diharapkan, begitu juga tingkat ketercapaian
tindakan sudah dapat emmenuhi target, sementara hambatan sudah tidak ditemukan lagi.
D. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus, diperoleh beberapa data yang
dapat di deskripsikan bahwa, tindakan yang diberikan sebagai upaya peningkatan
kompetensi bidang pengembangan kognitif berupa Mind Map Plus sudah tepat, hal ini
ditunjukkan dengan perolehan item tindakan rata-rata 20%. Dan pada kompetensi bidang
pengembangan kognitif siswa jika digambarkan pada diagram secara prosentase
peningkatan klasikalnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Diagram Kompetensi Kognitif Klasikal

Tabel 4.8 di atas menunjukkan adanya peningkatan kompetensi kognitif siswa


dengan menggunakan Mind Map plus sesuai dengan ketuntasan minimal yang diharapkan
yaitu lebih dari 75 %.
Hasil pretest dan siklus I mengalami peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 25 %,
dengan konsep Mind Map seperti yang dicetuskan Tony Buzan yaitu adanya proses
recalling (mengingat kembali) didukung dengan gambar, kata dan radial yang berwarna-
warni di papan Mind Map Plus maka kemudahan dalam mengingat pembelajaran lebih kuat
dan menjadi lebih mudah untuk diungkapkan.
Begitu juga pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 41 % dari siklus I, dengan pola
pembelajaran yang berada di alam terbuka dapat lebih memudahkan munculnya inspirasi,
dan dengan dibentuknya kelompok motivasi menjadi meningkat karena adanya kerjasama
sesama siswa.
Aktivitas siswa selama pembelajaran menjadi meningkat. Siswa termotivasi
dan memiliki konsentrasi, serta minat yang tinggi pada bidang pembelajaran kognitif
dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map Plus.
BAB V
PENUTUP

a. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian tentang Meningkatkan Kompetensi
Bidang Pengembangan Kognitif melalui Mind Map Plus Siswa TK …………. Kelompok B
Semester … Tahun Pelajaran 20… / 20…, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Mind Map Plus dapat meningkatkan kompetensi bidang pengembangan kognitif
siswa TK. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kompetensi bidang
pengembangan kognitif siswa sebesar 66%, dengan tindakan strategi
pembelajaran berupa Mind Map Plus.
2. Dengan adanya kegiatan yang menggunakan gambar dan warna sebagai ciri Mind
Map Plus, maka aktivitas siswa selama pembelajaran dapat meningkat.

a. SARAN
Diakhir penelitian ini, dengan berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil,
maka disarankan kepada:
1 Guru, hendaknya dapat menggunakan Mind Map Plus sebagai strategi
pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi kognitif siswa juga
kompetensi bidang pembelajaran yang lainnya.
2 Siswa, hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3 Kepala Taman kanak–kanak, hendaknya dapat mendukung penyelenggaraan
pembelajaran dengan Mind Map Plus, atau bentuk inovasi lainnya.
4 Komite sekolah, hendaknya dapat membantu menyiapkan fasilitas yang
dibutuhkan dalam peningkatan pembelajaran melalui inovasi guru.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta


E. Mulyana. 2007. Menjadi guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2004: Departemen Pendidikan Nasional
Moeslichatoen. 2004. Metode Pangajaran Di Taman Kanak – kanak. Jakarta: Rieneka
Cipta
Munif, Ach. 2003. Penerapan Konsep dan Prinsip Pengajaran Kontekstual dalam
pembelajaran di TK. Makalah disajikan pada BINTEK TK Kab. Pasuruan
Munir. Metodologi dan Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. Disajikan pada temu
konsultasi Ka. RA. Jakarta: Departemen Agama RI.
Pedoman Penilaian. 2004. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Pedoman Pembelajaran Taman Kanak – Kanak. 2005. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
Peraturan Pemerintah RI. No. 19 Thn.2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Soetardjo. 1998. Proses Belajar Mengajar dengan metode Pendekatan Ketrampilan
Proses. Surabaya: SIC
Sunaryo, Siti Fatimah. 2006. Pembelajaaran yang Berpusat pada Anak. Disajikan pada
pelatihan pamong PAUD: Dinas P dan K Kab. Pasuruan.
Tedjasaputra, Mayke S. 2001. Bermain,Mainan dan Permainan. Jakarta: Ganesa
Tony Buzan. 2005. Mind Map untuk Meningkatkan kreativitas. Jakarta: Gramedia
Tony Buzan. 2007. Mind Map untuk Anak agar anak pintar disekolah. Jakarta:
Gramedia
Tony Buzan. 2007. Mind Map untuk Anak agar anak mudah menghafal dan konsentrasi.
Jakarta: Gramedia
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian


Lampiran 2 : Foto Pembelajaran dengan Mind Map Plus
Lampiran 3 : Lembar Penilaian Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif
Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktifitas Pembelajaran
Lampiran 5 : Acuan Pengisian Lembar Penilaian
Lampiran 6 : Hasil Penilaian Kompetensi Bidang Pengembangan Kognitif
Lampiran 7 : Hasil Observasi
Lampiran 8 : Satuan Kegiatan Harian

Anda mungkin juga menyukai