Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Anak di SD


Kode Mata Kuliah : PDGK4403
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Prof. Dr. Wahyu Sukartiningsih, M.Pd
Nama Penelaah : Dr. Heru Subrata, M.Si
Status Pengembangan : 2023
Tahun Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- : 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Salah satu teori yang digunakan dalam proses 20 Modul 1 / KB
pembelajaran adalah mengenai Perkembangan ke-2
Kognitif Anak SD.
a. Sebutkan dan Jelaskan mengenai tahapan
perkembangan Kognitif yang sesuai dengan
tahapan anak di SD?
b. Strategi apa yang dapat dilakukan guru dalam
menerapkan pembelajaran pada siswa di
kelas SD berdasarkan teori Kognitif tersebut?
2 Sebagai guru yang baik Anda tentu perlu untuk 40 Modul 2 / KB
memberi proses pembelajaran yang merangsang ke-1
siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif. Sebutkan dan Jelaskan cara-cara yang dapat
merangsang siswa untuk belajar secara kreatif yang
perlu anda lakukan dalam proses pembelajaran?
3 Displin merupakan sebuah hal yang tentu sangat 40 Modul 3/ KB
diperlukan untuk mencapai keberhasilan pada setiap ke- 1
tujuan. Jelaskan apakah hal-hal penting yang
diperlukan anak SD berkenaan dengan displin!
* coret yang tidak sesuai
JAWAB;

1. a) Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, seorang filsuf dan ahli perkembangan
psikologi asal Swiss, kecerdasan anak akan berubah seiring dengan pertambahan usia. Adapun
tahapan perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget adalah sebagai berikut:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 Bulan) Tahap sensorimotor adalah tahap pertama dari
perkembangan kognitif anak yang terjadi pada usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, anak akan belajar
untuk mengenal diri sendiri dan dunia luar melalui kemampuan sensorik (melihat dan
mendengar) serta tindakan motorik (menyentuh dan menggapai).Semua hal yang dipelajari
anak pada tahap sensorimotor akan didasarkan pada pengalaman dan trial and errorMisalnya,
anak akan menangis jika ingin mendapatkan perhatian atau mengetahui keberadaan orang tua
saat bermain petak umpet.
2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun) Tahap praoperasional adalah masa di mana anak akan
mengembangkan kemampuannya dalam mengingat dan berimajinasi. Selain itu, pada tahap ini.
anak memiliki kecenderungan untuk meniru cara seseorang dalam berbicara dan
berperilaku.Perlu diketahui, pada tahap ini, anak masih belum bisa menggunakan logika
maupun mengubah, menggabungkan, dan memisahkan pikiran atau idenya. Hal inilah yang
membuat anak usia 2-7 tahun kerap memiliki teman imajinasi.
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun) Tahapan perkembangan kognitif anak
selanjutnya adalah tahap operasional konkret pada usia 7-11 tahun. Tahapan operasional
konkret ditandai dengan perkembangan kemampuan pemikiran logika, namun hanya untuk
objek fisik.Salah satu contoh perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret
adalah anak dapat memahami bahwa air bisa membeku dan mencair, mampu mengatur serta
mengurutkan krayon berdasarkan warnanya, dan lain sebagainya.
4 Tahap Operasional Formal (12 Tahun Ke Atas) Tahap operasional formal merupakan tahap
terakhir dari perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget. Tahap operasional formal akan
dimulai saat anak menginjak usia 12 tahun. Saat memasuki tahap ini, anak akan memperoleh
kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah,
dan belajar merencanakan sesuatu.

b) Dalam menerapkan teori Belajar KognitifBapak dan Ibu Guru perlu fokus pada proses berpikir
siswa dan memberikan strategi yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka. Libatkan siswa
dalam berbagai kegiatan, seperti memberikan waktu bagi mereka untuk bertanya, kesempatan
untuk membuat kesalahan dan memperbaikinya berdasarkan, serta merefleksikan diri agar
dapat membantu mereka dalam memahami proses mental.
Contoh kegiatan yang bisa Bapak dan Ibu Guru lakukan dalam pembelajaran kognitif antara
lain:
-meminta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau
laporan harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
-Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa untuk menjelaskan
materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan
Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk mengembangkan cara
berpikir kritis.
-Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka miliki
-Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide- ide bisa terhubung.
-Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi dan permainan
dalam menyampaikan materi
JAWAB;

2 . Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang perlu dikembangkan sejak dini.
Mengapa? Karena kreativitas adalah salah satu pondasi agar anak mampu menyelesaikan
masalah. mampu berpikir out of the box, dan menjelajah sesuatu yang baru. Dan semua itu,
bisa menjadi modal untuk kesuksesan anak, apapun bidang yang dipilihnya kelak, dokter,
arsitek. peneliti, sutradara, atau jurnalis.berikut cara cara yang dapat merangsang siswa untuk
belajar secara kreatif.
A)Bermain

Bermain bisa menjadi media untuk mengembangkan kreativitas anak. Untuk itu, sediakan
berbagai macam mainan untuknya. Anda bisa membelinya -- tentu saja tidak harus mahal--
atau membuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada. Untuk menemukan ide
membuat mainan Anda bisa mencarinya di pinterest -- kata kunci DIY atau art and craft- dan di
instagram. Selain itu, beri ia kesempatan untuk bermain di luar rumah, mengenal alam, dan
bermain dengan teman-teman. Lewat cara itu anak akan kaya pengalaman dan terbiasa
berinteraksi dengan lingkungan yang akan membuatnya belajar banyak hal, termasuk
menyelesaikan masalah.
B) Biarkan Anak Berimajinasi

Salah satu cara melatih imajinasinya adalah membacakan buku setiap hari. Beri anak
kesempatan untuk memilih buku yang ia sukai. Libatkan anak saat membaca dengan
memintanya mengira-ngira, suara seorang tokoh atau karakternya. Selain mengasah imajinas
membacakan buku dan mendongeng akan menambah perbendaharaan bahasa anak Ajak juga
anak bermain role play. Misalnya. memintanya menjadi koki atau dokter dengan dengan
menggunakan perlengkapan
C)Pertanyaan Kreatif

Cobalah memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kreatif dan mendorongnya untuk


berekspresi baik secara verbal maupun non- verbal. Seperti, "Coba, nak, beritahu Bunda,
bagaimana cara kamu memainkan mainan ini?" atau "Apa yang akan terjadi jika kran air tidak
ditutup?". Perhatikan jawaban anak, walaupun tidak seluruhnya benar, tapi itu berusaha untuk
berpikir.
D) Hindari Kata Salah
Kadang reaksi atau imajinasi anak tidak selalu sama dengan anak sepantarnya. Misalnya, ia
menggambar mobil dengan roda segitiga. Jika hal ini terjadi. usahakan Anda tidak berkata
"SALAH" akan imajinasinya. Anda bisa berkata "Menarik sekali. Kira-kira mobilnya bisa jalan
tidak jika rodanya berbentuk seperti itu..” Dengarkan penjelasannya.
E) Lihat Minat & Bakat

Coba mulai memerhatikan apa yang disukai oleh balita. Apakah ia senang menggambar,
menumpuk barang, berolahraga, menari atau hal lainnya. Setelah mengetahui, kegemarannya,
mulailahlah Anda mengasahnya sejak dini. Misalnya dengan menyediakan crayon dan kertas
gambar bagi anak yang senang menggambar, melatihnya berolahraga bagi anak yang senang
olahraga dan memasukkannya ke sanggar seni jika anak menyukai seni. Dengan demikian.
kemampuan anak akan terasah dengan baik.

F) Bebaskan Anak Bereksplorasi

Anak sudah dibekali dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi. biarkan mereka melakukan
eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Tentu saja Anda perlu memberitahu mana yang bahaya
dan yang tidak. Misalnya. Anda tentu perlu memberitahu bahwa api itu panas dan bisa melukai
dengan cara mendekatkan nyala api di korek api ke dekatnya. Anda juga perlu siap menjawab
pertanyaannya mengenai berbagai hal. Sebab itu. Anda pun perlu membekali diri
G)Jangan Dipaksa

Jika anak Anda tidak menunjukkan bakat atau kreativitas, Anda tidak perlu terlalu memaksa.
Misalnya, dengan hanya fokus mengembangkannya di situ. Semua butuh proses dan waktu.
Yang bisa Anda lakukan adalah memberikan stimulus untuk memancing kreativitasnya keluar,
seperti kegiatan bermain. Perlahan-lahan pasti akan terlihat. Paling penting adalah ia harus
melakukannya dengan enjoy dan antusias.

H) Berikan Pengalaman Baru

Berikan waktu khusus untuk anak dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah
dikunjungi seperti museum, kebun binatang, sawah, kebun, peternakan, pasar tradisional. dan
taman rekreasi. Di tempat baru ini anak akan melihat. menyentuh, merasakan bahkan mencium
sesuatu yang baru.

JAWAB;
3. Ada beberapa langkah strategis dalam meningkatkan kedisiplinan anak di sekolah.ada 7
strategi dalam menumbuhkankembangkan kedisiplin anak yaitu;
a. Konsep diri.
b. Keterapilan berkomunikasi.
c. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami.
d. Klarifikasi nilai.
e. Analisis transaksional.
f. Terapi realitas.
g. Disiplin yang terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai