Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PTK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN


KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B SEMESTER GANJIL
TK KARANG 03 KECAMATAN KARANGPANDAN
KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menyelesaikan Mata Kuliah


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Program Studi S 1 PG PAUD Semester VII
Pokjar Karanganyar UPBJJ / UT Surakarta

Disusun Oleh :
NAMA : HARSINI
NIM : 836760807

PROGRAM STUDI S 1 PG PAUD


UNIVERSITAS TERBUKA
SURAKARTA
RANCANGAN PROPOSAL PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

BAB I : Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Perumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
E. Definisi operasional
BAB II : Landasan teori dari hipotesa
A. Landasan teori
B. Kerangka berpikir
C. Hipotesa
BAB III :Metodelogi penelitian
A. Tempat penelitian
B. Subjek penelitian
C. Sumber dana
D. Teknik dan pengumpulan data
E. Analisis data
F. Indikator kinerja
G. Prosedur penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam standar kopentensi pendidikan TK , anak kelompok B diharapkan memiliki
kemampuan berhitung permulaan. Baik dalam pembelajaran di sekolah maupun
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun kenyatannya belum semua anak
memiliki kemampuan berhitung dengan baik
Penyebab dari kondisi ini antara lain penggunaan metode yang monoton serta
kurangnya kreatif guru dalam menyajikan pembelajaran berhitung secara menarik .Hal
ini dapat dilihat dari masih banyak guru yang memberikan pembelajaran berhitung
secara formal. Dimana ruang gerak anak dibatasi dengan sekat triplek, kelasnya anak
difungsikan sebagai pelaksanaan kegiatan belajar dan pelaksana tugas guru. Hal ini
tentu membuat anak merasa bosan dan pada akhirnya enggan belajar. Jika hal ini
dibiarkan akan terbentuk image pada diri anak bahwa berhitung tidak menyenangkan
bahkan menakutkan. Keadaan ini akan berpengaruh pada jenjang pendidikan
selanjutnya.
Untuk itu saya merasa perlu untuk mengembangkang kegiatan variatif yang
mampu meningkatkan kemampuan berhitung dengan tetap memperhatikan kesiapan
mental dan emosinal anak. Kegitan tersebut adalah “Permainan Kartu Angka” sebuah
kegiatan menarik sekaligus menantang didalamnya syarat dengan bermain berhitung
dengan menggunakan kumpulan kartu angka
Permainan Kartu Angka di sekolah lengkap dengan alat alatnya, pada tahap
selanjutnya anak diajak terjun sacara langsung ke Permainan Kartu Angka sebenarnya.
Anak akan mengaplikasikan kemampuan berhitung dalam situasi nyata. Melalui
interaksi langsung dengan benda-benda konkret, anak akan mendapatkan perjalanan
belajar yang menarik dan bermakna. Tanpa disadari anak telah belajar berhitung
metalui kegiatan bermain. Melihat Permainan Kartu Angka sangat baik dalam
mengatasi masalah meningkatan kemampuan berhitung anak, maka penulis merasa
perlu mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK)

B. Perumusan Masalah
Apakah Permainan Kartu Angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada
anak kelompok B TK Karang 03
C. Tujuan penelitian
Untuk meningkatkan kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain Kartu Angka
pada anak kelompok B TK Karang 03

D. Manfaat penelitian
1. Manfaat bagi anak didik
a. Memberikan pengalaman yang nyata bekesan dan bermakna.
b. Menigkatkan kemandirian anak.
c. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan untuk
memecahkan masalah sederhana.
2. Manfaat bagi guru
a. Memberikan kemudahan untuk menyampaikan konsep-konsep pengetahuan
khususnya konsep berhitung.
b. Meningkatkan kreativitas guru dalam memberikan pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan dan bermakna bagi anak.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Memberikan masukan dalam mengembangkan model model inovasi untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
b. Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru.

E. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari salah persepsi dan penafsiran yang berbeda maka penulis
merasa perlu untuk menjabarkan tentang Permainan Kartu Angka.
Permainan Kartu Angka adalah jenis permainan berhitung yang dikemas dalam
suasana bermain. Permainan memanfaatkan kumpulan kartu angka sebagai media
berhitung. Dengan aturan dan cara bermain yang telah ditentukan yang membuat anak
senang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori
1. Kemampuan Berhitung
a. Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (kamu pintar
Bahasa Indonesia, 1995). Kemampuan dapat diartikan menguasai atau penguasa
b. Berhitung
Dalam Kamus Pintar Bahasa Indonesia (1995) disebutkan hitungan adalah
membilang tentang menjumlahkan, mengurangi, membagi, mengalikan dan
sebagainya. Sedangkan berhitung adalah mengerjakan membilang
c. Kemampuan Berhitung
Kemampuan berhitung adalah penguasaan, dalam mengerjakan
membilang atau dapat menguasai pekedaan membilang.
Kemampuan berhitung (numeric) banyak menjadi perhatian bagi pendidik dan
pemberhati perkembangan anak, hal ini disebabkarn karena kemampuan numeric
banyak diajarkan disekolah dan diperlukan dikehidupan sehari-hari (flavell
dalam Rini Hildayani, 2004)
Masa peka berhitung pada anak
Pada rentang usia 3-6 tahun intelektual anak berkembang sangat pesat (papalia
hildayani,2004). Sementara menurut Montessori, dalam yunani (2004) mengatakan
tentang masa peka. Menurutnya, dalam rentang perkembangan 3-5 tahun akan muncul
keadaan dimana suatu potensi menujukkan kepekaan (sensitif) untuk perkembangan
Hurtlock (1993) mengatakan lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan
peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya (Makalah Diklat Calistung, 2008)
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa usia TK
adalah masa yang stategi untuk mengenalkan berhitung Tahap tahap permainan
berhitung dijalur Matematika
1. Penguasaan konsep
Pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan bahan atau
peristiwa kongkrit. Seperti menghitung bilangan pengenalan warna bentuk
2. Masa Transisi
Proses berfikir merupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit menuju
pengenalan lambang yang abstrak
misal :
Menjelaskan konsep sateu dengan benda/pensil akan dapat menyebutkan benda lain
yang memiliki konsep yang sama.
3. Lambang
Merupakan visualisasi dari berbagai konsep.
Misal: - Lambang menggambarkan konsep bilangan lima
- Merah menggambarkan konsep warna
Tujuan khusus permainan berhitung
- Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini
- Mampu menyesuaikan dan melibatkan dan dalam kehidupan dalarn
kehidupannya dalam ketrampilannya berhitung
- Memiliki pemahamanan konsep ruang dan waktu memiliki kreatifitas dan
imajinasi dalam menciptakan sesuatu Secara spontan.
Prinsip-prinsip permainan berhitung
1. Secara bertahap diawali dengan berhitung benda benda melalui pengamatan
dialam sekitar.
2. Secara bertahap menurut tingkat kesukaannya.
3. Berpartisipasi dan dirancang untuk memecahkan masalahnya sendiri.
4. Membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta
kebebasan.
5. Menggunakan bahasa yang sederhana.
6. Dikelompokkan sesuai tahap penyempumaan berhitung
7. Menggevaluasi dari awal sampai akhir.
Ciri -ciri anak senang berhitung :
- Tertarik pada aktivitas permainan berhitung
- Membandingkan benda-benda dan peritiwa yang ada disekitarnya
- Menjumlahkan dan mengurangi angka dan benda disekitanya tanpa disengaia
Metode permainan berhitung
- Metode bercerita
- Metode bercakap-cakap
- Metode Tanya jawab
- Metode demontrasi
- Metode karya wisata

2. Permainan Kartu Angka


Nama kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berhitung melalui
kegatan bermain dan praktek langsung. Masitoh dalam buku Strategi pembelajaran
TK (2005) menyampaikan kegiatan pembelajaran untuk anak TK seharusnya
disesuikan dengan karakteritik kebutuhan anak, karakeristik perkembangan anak.
Lebih lanjut di sampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
kegiatan pembelajaran di TK adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada kemampuan anak
b. Kegiatan pembelajaran berorintasi bermain, karena bermain merupakan wahana
belajar bagi anak. sebenarnya anak membangun pengetahuannya sendiri
interaksi langsung dengan obyek-obyek nyata
c. Kegiatan pembelajaran hares berorentasi pada kegiatan yang integrated yang
berpusat pada tema.
Tokoh pendidik anak Frobel (dalam Masitoh, 2005) menyatakan kegiatan
pembelajaran yang paling efektit untuk anak TK adalah melalui kegiatan yang
berorientasi . Melalui bermain anak dapat mengembangkan serta megintegrasikan
semua kemampuan. Anak lebih banyak belajar melalui bermain dan melakukan
eksplorasi terhadap obyek-obyek dan pengalaman.
Senada dengan Frobel , tokoh teori kognitif Pieget (dalam yuliani, 2004)
Menyatakan anak belajar lebih banyak melalui bermain dan percobaan-percobaan
dengan obyek-obyek yang nyata dalam pengalaman yang nyata.
Dan pendapat-pendapat beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pembelajaran di TK hendaknya dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata,
menank dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa kegiatan “Belajar
Permainan Kartu Angka” sangat sesuai dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak.

B. Kerangka Berfikir

Kondisi awal  Anak bosan, jenuh dan


Pembelajaarn berhitung tidak tertarik
dormal dan monoton, dan  Kemampuan berhitung
kurang bervariasi rendah

Siklus 1
Tindakan Anak bermain Bolling ball
Permainan Bolling ball secara kelompok

Kondisi akhir / tujuan Siklus 2


 Anak tertarik, senang Anak bermain Bolling ball
dan antusias secara kelompok
 Kemampuan berhitung
meningkatkan
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori tersebut diatas dirumuskan hipotesis tindakan adalah
kegiatan bermain Kartu Angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak
kelompok B TK Karang 03
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian
 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di TK Karang 03
 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanan selama satu bulan yaitu pada bulan Oktober 2011

B. Subyek Penelitian
Subjek Penelian tindakan kelas ini dilaksakan anak didik di dalam kelas B TK karang
03, jumlah anak didik sebanyak 12 anak (L = 7 anak, P = 5 anak)

C. Sumber Data
Sumber Data dalam penelitian ini di peroleh dari
1. Anak didik kelompok B TK Karang 03 , Karanganyar sebagai subjek penelitian

D. Teknik dan alat pengumpulan data


 Teknik pengumpulan data
Dilaksanakan dengan guru melakukan pengamatan atau observasi pada kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya diadakan pencatatan dan evaluasi, anak yang baik perlu
di tingkatkan anak yang kurang baik perlu dibimbing
 Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan lembaran observasi

E. Analisis data
Analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitafif dari hasil observasi yang
diperoleh akan direfleksi kemudian dianalisis dan untuk selanjutnya diambil tindakan.
Kegiatan analisis data memperg-anakan pedoman bahwa meningkatnya kemanpuan
berhitung anak diindikasikan dengan ketercapaian indikator kemarnpuan berhitung
sebagai berikut :
 Kompetensi Dasar : Anak mampu mengkonsep sederhana, memecahkam
masalah sederhana dalam kehhidupan sehari-hari
 Hasil belajar : Anak dapat memahami bilangan, anak daapat memahami
konsep-konsep matematika sederhana
 Indikator
- Kognitif 30 adalah membilang/menyebut urutan bilangan minimal dari 1
sampai 10
- Kognitif 31 adalah membilang dengan menunjuk benda (mengucap konsep
dengan benda-benda sampai 5)
- Kognitif 32 adalah menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan
dengan benda-benda sampai 5 (amak tidak disuruh menulis)
- Kognitif 33 adalah menyebutkan kembali pengurangan (memisahkan kumpulan
benda) dengan benda sampai 5
- Kognitif 34 adalah menyebutkan urutan benda untuk bilangan 1 sampai 5
- Kognitif 35 adalah mengembangkan lambang bilangan dengan huruf/angka
 Penentuan Prosedur penilain anak berdasarkan penilian TK/RA/BA kurikulum
2004 sebagai berikut :
: Belum berkembang (BB)

: Mulai berkembang (MB)

: Berkembang sesuai harapan (BSH)

: Berkembangn sangat baik (BSB)

 Adapun kriteria penilaian dalam kegiatan belajar mengajar adalah :


- Anak dapat mencapai indikator kemampuan berhitung bila memenuihi nilai
( 3) dan ( 4)
- Anak belum mencapai indikator kemampuan berhitung bila memperoleh :
( 1) dan ( 2)
 Rumus untuk menentukan prosentasi kemampuan berhitung
Anak yang memperoleh nilai (4 )atau (3)
x 100 %
∑ Anak yang hadir
Kemampuan berhitung anak meningkat jika nilai yang didapat mengalami
peningkatan dari 2 menjadi 3 atau 4.

F. Indikator kinerja
Untuk mengukur keberhasilan kegiatan “bermain KARTU ANGKA” dalam
meningkatkan kemampuan berhitung anak, dengan melihat kondisi akhir yang
diharapkan sebagai berikut :
- Terciptanya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan , atraktif dan bermakna
bagi anak.
- Anak tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran.
- Diharapkan jumlah anak yang dapat mencapai indikator kemampuan berhitung
sebanyak 70 %

G. Prosedur penelitian
Metoda penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Dalam pedoman penelitian tindakan kelas disebutkan PTK ialah suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis reflekstif terhadap suatu perencanaan
sampai dengan penilaian terhadap suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap
tindakan nyata dilaksanakan di kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk
menperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Depdiknas, 2004). Menurut John
Eliot, 1982 (dalam petunjuk pelaksaan PTK 2004) yang dimaksud meningkatkan
kwalitas tindakan didalamnya.
Berdasarkan difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti Tindakan Kelas menekan
pada tindakan nyata guru didalam kelas untuk memecahkan permasalahan guna
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Langkah penelitianya bersifat reflktif tindakan dengan pola siklus yang berlangsung
berulang ulang dari perencanaan-tindakan-observasi-refleksi. Pelaksanaan tindakan
kelas sebanyak 2 kali siklus.
a. Siklus ke 1
Kegiatan “Kartu Angka” pada siklus I akan diawali dengan persiapan
- Mengumpulkan bahan bahan untuk kartu angka kayu kecil berbentuk bujur
sangkar sebagai dadu, kapur tulis
- Membuat papan Kartu Angka berbentuk bujur sangkar memanjang pola ukuran
yang di buat oleh guna
- Membuat kertas berbentuk bujur sangkar ditulisi angka 1-10 (sebagai kartu
angka)
- Kita ambil kayu kecil dibentuk bujur sangkar untuk dibuat dadu ditulisi angka
- Kegiatan “boiling ball” dilaksanakan dihalaman sekolah yang sudah siap untuk
bermain pada siklus ini. Anak dibagi jadi dua setiap kelompok 10 orang.

b. Tindakan
Berdasarkan perencanaan tindakan siklus 1 dibuat tahapan-tahapan pembelajaran
yang meliputi
1. Stimulus/rangsangan
Dilaksanakan dengan tujuan agar anak tertarik, tertantang, dan bersemangat
dalam mengikuti kegiatan.
2. Pengorganisasian kelas/pembaglan kelompok
Dimaksudkan agar kegiatan dapat berialan dengan lancar
3. Penjelasan aturan permainan
Penjelasan aturan sangat penting dilakukan agar tidak menjadi kesalahpahaman.
Dengan mengetahui aturan permainan secara jelas maka anak dapat
melaksanakan permainan dengan baik sehingga tujuaan pembelajaran dapat
tercapai.
4. Ulasan kegiatan
Setelah kegiatan “Kartu Angka” selesai dilaksanakan, guru perlu mengulas
kegiatan tersebut, guru akan menberi pujian pada anak yang telah mampu
menghitung dengan benar. Sebaliknya dengan anak yang kemampuan berhitung
kurang baik, guru akan memberi motivasi dan bimbimngan

c. Observasi 1
Pada pelaksaan observasi dilakukan dengan teman sejawat, hal ini dilakukan
agar hasil pengamatan lebih valid
Pengamatan dilakukan terhadap respon anak dalam mengikuti pembelajaran
serta kemampuan berhitung anak selama proses kegiatan, Permainan Kartu Angka,
observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

d. Refleksi 1
Kegiatan refleksi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian ini.
Kegagalan dan keberhasilan pembelajaran akan dianalisis untuk selanjutnya
dilakukan tindakan perbaikan.
e. Adapun indikator keberhasilan pembelajaran pada siklus 1 adalah adanya respon
positif dari anak didik yang ditandai dengan keaktifan mereka dalam pembelajaran.
Selain itu anak yang dapat mencapai indikator kemampuan berhitung diharapkan
sebesar 70% - 80%.

Anda mungkin juga menyukai