Anda di halaman 1dari 25

KARYA ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK


KELOMPOK B DENGAN MENGENALKAN KONSEP BILANGAN
MELALUI KARTU ANGKA
DI TAMAN KANAK-KANAK BUSTANUL ATHFAL 1

DISUSUN OLEH
NAMA : LAILA SAFITRI
NIM : 857706032
PROGRAM STUDI : S1-PGPAUD
UPBJJ : SEMARANG

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2023

1
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
KELOMPOK B DENGAN MENGENALKAN KONSEP BILANGAN
MELALUI KARTU ANGKA
DI TAMAN KANAK-KANAK BUSTANUL ATHFAL 1

LAILA SAFITRI
857706032

ABSTRAK
Kemampuan siswa kelompok B TK Bustanul Athfal 1 Kabupaten Jepara dalam
kemampuan kognitif terutama dalam pengenalan pada angka masih kurang dari yang
diharapkan guru, padahal pada perkembangan seorang manusia, perkembangan Kognitif
memengan peran yang sama pentingnya dengan perkembangan Motorik Halus, perilaku
social dan kepribadian.
Sejak anak usia dini, konsep bilangan perlu diperkenalkan. Pemahaman konsep
bilangan berkembang seiring dengan perkembangan waktu dan kesempatan. Dalam
pembelajaran di TK guru sering menunjukkan perasaan kecewa terhadap cara berpikir
anak. Kepercayaan diri anak berkurang saat anak harus bersandar pada apa yang tidak
anak ketahui. Pada prinsipnya kemampuan mengenal konsep bilangan anak usia dini
dapat ditingkatkan asalkan guru mengetahui cara-cara yang tepat, salah satu
diantaranya adalah melalui media kartu angka. Melalui media kartu angka diharapkan
kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini dapat ditingkatkan.
Penelitian ini dilaksanakan karena kegiatan pembelajaran di kelas yang masih
belum efektif, akibatnya kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B
relatif belum baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
mengenal konsep bilangan pada anak melalui permainan kartu angka. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Subjek penelitiannya adalah anak kelompok B berjumlah 19 anak
yang terdiri atas 16 anak laki dan 3 anak perempuan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Wawancara, tes dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal konsep
bilangan pada anak kelompok B mengalami peningkatan dengan kualifikasi sangat baik.
Nilai pada siklus I 70,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 91,4%.
Kata Kunci: Kognitif, Konsep Bilangan, Kartu Angka.

Kata Kunci: Kognitif, Konsep Bilangan, Kartu Angka.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu
proses perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003
2
pasal 28 ayat 1 Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada masa
ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai hal sedang
mengalami masa yang cepat pada rentang perkembangan hidup manusia.
Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan kepada anak
harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki pada tahapan perkembangan
anak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya meliputi seluruh
upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses
perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura
dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang dapat
membuat anak mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang
diperoleh dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan
bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan
seluruh potensi dan kecerdasan anak.
Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut, anak
diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika sederhana. Kegiatan
pembelajaran matematika pada anak diorganisir secara terpadu melalui tema-
tema pembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan
pengalaman-pengalaman riil. Guru dapat menggunakan media permainan
dalam pembelajaran yang memungkinkan anak bekerja dan belajar secara
individual, kelompok, dan juga klasikal. Penggunaan media pada kegiatan

3
pembelajaran matematika anak usia dini, khususnya dalam pengenalan
konsep bilangan bertujuan untuk mengembangkan pemahaman anak terhadap
bilangan dan operasi bilangan dengan benda-benda konkrit sebagai pondasi
yang kokoh pada anak untuk mengembangkan kemampuan matematika pada
tahap selanjutnya. Pada prinsipnya kemampuan mengenal konsep bilangan
anak usia dini dapat ditingkatkan asalkan guru mengetahui cara-cara yang
tepat, salah satu diantaranya adalah melalui media kartu angka. Melalui
media kartu angka diharapkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada
anak usia dini dapat ditingkatkan.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Kelompok B
Taman Kanak-kanak BUSTANUL ATHFAL 1, masalah yang ditemukan
dalam pengembangan di kelas yaitu kemampuan anak dalam mengenal
konsep bilangan masih rendah. Adapun hal yang terkait dengan
kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yaitu: 1) Kemampuan
anak dalam menyebutkan urutan bilangan masih rendah. Dari
permasalahan ini, Hal yang menjadi penyebabnya adalah karena pada
proses pembelajaran peneliti melihat peran guru masih menekankan
pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centered), ini dapat
dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru
dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan
pilihan kegiatan kepada anak. Kondisi ini ditengarai penyebabnya adalah
dalam proses kegiatan pembelajaran guru kurang memanfaatkan media
pembelajaran dan permainan yang tepat yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar anak.
2. Analisis Masalah
Selain itu, permasalahan lain yang terjadi di kelas adalah metode yang
digunakan oleh guru masih menggunakan drill dan praktek-praktek
paper-pencil test. Pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas khususnya
dalam pengenalan konsep bilangan guru memberikan perintah kepada
anak untuk mengambil majalah atau LKS dan pensil masing-masing,
selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak untuk menghitung

4
jumlah benda yang terdapat pada majalah dan mengisinya dengan angka
yang sesuai jumlah benda tersebut pada kolom yang telah disediakan.
Setelah anak mengerti, guru menyuruh anak untuk mengerjakan sendiri.
Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kemampuan anak
dalam mengenal konsep bilangan di Kelompok B Taman Kanak-kanak
BUSTANUL ATHFAL 1 dimana dari 19 orang anak hanya 4 orang anak
yang dapat mengenal konsep bilangan dengan kategori cukup sedangkan
sisanya 15 orang anak masih belum mampu mengenal konsep bilangan
dengan baik.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Permasalahan yang terjadi pada anak Kelompok B Taman Kanak-
kanak BUSTANUL ATHFAL 1, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian secara langsung dengan memanfaatkan media kartu angka
yang merupakan salah satu cara dalam meningkatkan pengenalan konsep
bilangan pada anak dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang
terjadi pada anak Kelompok B Taman Kanak-kanak Negeri Pembina
Penarik memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian yaitu: “Apakah melalui media kartu angka dapat
meningkatkan pengenalan konsep bilangan pada anak Kelompok B Taman
Kanak-kanak BUSTANUL ATHFAL 1 ”?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengembangkan potensi anak
dalam mengenal angka dan merangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah
dan simbol angka melalui media kartu angka, Untuk mengetahui apakah
kemampuan mengenal angka siswa kelompok B dapat meningkatkan Melalui
Media Kartu Angka di Taman Kanak-kanak BUSTANUL ATHFAL 1.

5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan keilmuan tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan
pengenalan konsep bilangan pada anak dengan menggunakan media
kartu angka.
2. Manfaat Praktis
a) Manfaat bagi anak
Meningkatkan kemampuan anak dalam pengenalan konsep bilangan
dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan dunia anak yaitu
bermain.
b) Manfaat bagi guru
Guru dapat mengetahui kelemahan terhadap program pembelajaran
yang ia lakukan di dalam kelas sehingga dengan kelemahan tersebut
guru dapat memperbaiki diri. Sebagai pandangan untuk guru supaya
bisa memilih dan menerapkan pembelajaran yang kreatif supaya
anak tidak bosan dan mudah mengerti dalam mengikuti
pembelajaran pengenalan konsep bilangan.
c) Manfaat bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman tentang media pembelajaran
yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam
meningkatkan kemampuan pengenalan konsep bilangan melalui
iringan musik.

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Konsep Bilangan
1. Pengertian Bilangan
Menurut Copley, (2001) bilangan adalah lambang atau simbol yang
merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh
bilangan 10, dapat ditulis dengan dua buah angka yaitu angka 1 dan
angka 0. Bilangan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
bilangan yang ditemui anak-anak sebenarnya memiliki arti yang berbeda-

6
beda. Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (dalam Anggraeni,2011)
anak-anak akan belajar membedakan arti bilangan berdasarkan
penggunaan yaitu: (1) bilangan kardinal menunjuk kuantitas atau besaran
benda dalam sebuah kelompok. (2) bilangan ordinal, digunakan untuk
menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara kesatu, dering telepon
ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan april,dll. (3) bilangan
nominal, digunakan untuk memberi nama benda, contoh: nomor rumah,
kode pos, nomor lantai / ruang di gedung, jam,uang dll. Setiap bilangan
yang dilambangkan dalam bentuk angka, sebenarnya merupakan konsep
abstrak.
Berdasarkan pengertian bilangan yang dikemukakan oleh beberapa teori
diatas, dapat disimpulkan bahwa konsep bilangan itu bersifat abstrak,
sehingga cenderung sukar untuk dipahami oleh anak Taman Kanak-
Kanak maka dibutuhkan media yang konkrit untuk membantu proses
pembelajaran mengenal konsep bilangan.
2. Tahap Penguasaan Konsep Bilangan Pada Anak
Pengenalan konsep bilangan pada anak disesuaikan dengan karakteristik
anak dan sesuai tahap perkembangannya, yaitu usia 4-6 tahun anak
berada pada masa praoperasional. Pada usia ini anak membutuhkan
benda konkrit untuk memahami konsep hitung/bilangan. Menurut
Departemen Pendidikan Nasional, (2000) menyatakan bahwa penguasaan
konsep hitung/bilangan melalui beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Konsep/Pengertian
Pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan
benda/peristiwa konkrit seperti pengenalan warna, bentuk, dan
menghitung bilangan.
b. Tahap Transisi atau Pengalihan
Peralihan dari konkrit ke abstrak melalui benda konkrit dapat
dikenalkan bentuk bilangannya. Misalnya ketika guru menjelaskan
konsep satu dengan benda (satu buah pensil), anak anak dapat
menyebutkan benda-benda lain dengan konsep yang sama. Sekaligus
mengenal bentuk dari lambang angka satu itu.

7
c. Tahap Lambang Bilangan
Tahap ini anak sudah mulai diberi kesempatan menuliskan lambang
bilangan sendiri tanpa paksaan. Misalnya lambang bilangan 5 untuk
menggambarkan jumlah hitungan 5.
3. Pengenalan Konsep Bilangan
Menurut Sutan, (2003) konsep bilangan adalah himpunan benda-benda
atau angka yang dapat memberikan sebuah pengertian. Konsep bilangan
ini selalu dikaitkan dengan menghubung-hubungkan baik benda-benda
maupun dengan lambang-lambang. Salah satu konsep matematika yang
paling penting dipelajari anak usia dini adalah pengembangan kepekaan
pada konsep bilangan. Menurut Carol Seefeldt, dan Barbara A
Wasik,(2008) Anak usia 4 tahun belajar nama-nama bilangan tetapi tidak
mampu menilai lambang-lambang bilangannya. Misalnya mereka bisa
menyebut “satu,dua,tiga”, tetapi tidak mampu mengidentifikasi angka
“1” dengan kata “satu”. Mereka belajar nama-nama bilangan dan bisa
menyebutkan “1,2,3,4,5” tanpa mengerti hubungan-hubungan kuantitas
bilangan tersebut. Uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
bahwa konsep bilangan menjadi landasan dasar bagi pengembangan
kemampuan matematika untuk anak usia dini.
4. Kurikulum Perkembangan Konsep Bilangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendikbut )
Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
pengembangan kurikulum yang berkaitan dengan meningkatkan
kemampuan mengenal bilangan pada anak terdapat pada lingkup
perkembangan kognitif dengan tingkat pencapaian perkembangannya
yaitu Membilang banyak benda satu sampai sepuluh, Mengenal konsep
bilangan, Mengenal lambang bilangan.
B. Media Kartu angka
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin “Medius” yang berarti tengah,
perantara dan pengantar. Menurut Djamarah, (1995) media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna

8
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Berdasarkan pengertian media yang
telah dipaparkan, secara umum media itu ada media elektronik, dan
media gambar. Media yang dibahas pada penelitian ini merupakan jenis
media yang secara khusus digunakan pada pendidikan anak usia dini
dalam kegiatan pembelajaran mengenal konsep bilangan yaitu media
kartu angka.
2. Manfaat Media
Menurut Sudjana dan Rivai (2007) mengatakan bahwa manfaat media
pembelajaran dalam proses pembelajaran siswa yaitu:
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan.
d) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan
dan lain-lain.
3. Pengertian Kartu Angka
Menurut Nurani, (2012) kartu angka adalah alat peraga atau
perlengkapan yang digunakan oleh guru dalam mengajar berupa kartu
bertuliskan angka sesuai tema yang diajarkan. Menurut Tadkirotun,
(2012) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam pembelajaran
disekolah karena bermanfaat untuk menarik perhatian anak. alat peraga
kartu, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru.
Menurut Depdikbud, (1997) pengertian kartu angka adalah kartu yang
digunakan untuk mengetahui suatu angka dan benda. Dalam
pengembangan kecerdasan majemuk, kartu angka dibuat salah satu sisi

9
bertuliskan angkanya saja, sedangkan satu sisinya bergambarkan jumlah
benda sesuai angka dari angka tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kartu angka
merupakan media visual yang tidak dapat diproyeksikan yang berisi
bahan ajar berupa gambar dan angka yang terbuat dari lembaran kertas
dimana salah satu sisinya bergambarkan jumlah benda satu sampai
dengan sepuluh.
4. Manfaat Kartu Angka
(Menurut Ratnawati, 2011) mengatakan bahwa media flashcard dapat
merangsang anak agar lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak
semakin kuat menguasai konsep bilangan serta merangsang kecerdasan
dan ingatan anak. Penggunaan media flashcard selain mengenalkan
angka lebih cepat, anak juga dapat bereksplorasi menggunakan kartu-
kartu tersebut sehingga merangsang berbagai aspek yang ada pada diri
anak. Media flashcard berdampak positif terhadap pengenalan, proses
pelaksanaan pemahaman mengenal konsep bilangan akan memudahkan
anak untuk lebih cepat memahaminya melalui pembelajaran kartu angka.
Menurut Rahman (dalam Susanto, 2011) mengungkapkan bahwa dampak
penggunaan flashcard dalam pembelajaran yaitu mampu
mengembangkan kemampuan kognitif dengan baik, anak dapat
meningkatkan konsep berhitung dengan baik.
5. Cara Membuat Media Kartu Angka
Media kartu angka merupakan salah satu contoh media sederhana. Media
pembelajaran untuk anak usia dini haruslah dirancang dengan baik
sehingga keberadaan media pembelajaran dapat memotivasi anak untuk
belajar lebih rajin.
6. Langkah-Langkah Permainan Kartu Angka dalam Pembelajaran
Guru terlebih dahulu mengenalkan kartu angka tersebut sambil
memperlihatkan dan menunjukkan angka yang ada pada setiap kartu.
Langkah pertama anak diajak menyebutkan angka yang tercantum pada
setiap kartu tersebut. Kemudian guru mengambil kartu tersebut secara
acak lalu anak diminta untuk menyebutkan angkanya secara bergiliran.

10
Kemudian guru menempel semua kartu angka tersebut pada papan tulis
lalu anak ditugaskan untuk maju kedepan satu persatu dan menunjukkan
angka yang disebut oleh guru, setelah anak menunjukkan angka,
kemudian anak ditugaskan untuk menempel kartu angka pada papan yang
berisi potongan gambar sesuai angka yang tercantum pada setiap kartu
angka.
C. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan yang signifikan,
yaitu peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil pra tindakan pada indikator pertama sebesar 40%
meningkat pada siklus I menjadi 65% dan pada siklus II meningkat lagi
menjadi 90%. Hasil pra tindakan pada indikator kedua sebesar 40%
meningkat pada siklus I menjadi 60% dan pada siklus II meningkat lagi
menjadi 85%. Selanjutnya hasil pra tindakan pada indikator ketiga sebesar
45% meningkat pada siklus I menjadi 70% dan pada siklus II meningkat lagi
menjadi 90%. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa melalui permainan
kartu angka dan kartu bergambar memiliki pengaruh besar dalam
pembelajaran mengenal lambang bilangan, karena dengan permainan kartu
angka dan kartu bergambar kemampuan mengenal lambang bilangan pada
anak meningkat.

III. RENCANA PERBAIKAN


A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini adalah anak-anak Taman Kanak-kanak
BUSTANUL ATHFAL 1 dengan jumlah anak 19 anak yang terdiri dari
3 anak perempuan dan 16 anak laki-laki. Pelaksanaan penelitian di
laksanakan di kelompok B dengan karakteristik anak yang sudah
mempunyai umur cukup, minat belajar anak dikelompok ini cukup tinggi
dan banyak yang aktif dari pada diam.

11
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus 2.
Penelitian ini dimulai dari tanggal 16 April 2018 sampai dengan 03 Mei
2018. Untuk lebih jelasnya jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran
tiap siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
3. Tema
Adapun Tema yang diangkat dalam penelitian ini adalah Tema Siklus
I dan Siklus II peneliti mengangkat Tema Alam Semesta karena bagi
peneliti tema tersebut merupakan tema yang menarik dan mudah
dikreasikan untuk mencapai tujuan penelitian ini.
4. Karakteristik Anak
Karakteristik anak kelompok B Taman Kanak-kanak BUSTANUL
ATHFAL 1 , pada umumnya berkarakteristik seusia anak 4-6 tahun seperti
memiliki rasa ingin tahu, menunjukkan sifat egosentris, namun mereka
juga memiliki pribadi yang unik.
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan model
PTK dari IGAK. Whardani dan Kuswaya Wihardit (2009:2.4), dimana setiap
siklusnya terdiri atas beberapa tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan,
Observasi, Refleksi.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus pertama dengan tema binatang dan
sub tema binatang darat, Rencana kegiatan meliputi:
1. Menyusun Rancangan satu siklus.
2. Menyusun Rencana Kegiatan (RK) dan Rencana Kegiatan
Mingguan (RKM).
3. Menyusun Rencana Kegiatan Harian sebanyak 5 RKH sesuai tema
yang diajarkan.
4. Menyiapkan media, alat dan bahan mengajar serta instrumen
penilaian, berupa lembar observasi anak.
5. Membuat Skenario perbaikan.

12
6. Menyiapkan lembar observasi APKG 1 dan APKG 2.
7. Menyediakan lembar refleksi.

b. Tahap Pelaksanaan.
1. Informasi Tentang Supervisor
Dalam penelitian ini supervisor 1 yang membimbing adalah Ibu
Dra. Hj. Nanik Irianwati, M. Pd. sebagai tutor dari Universitas
Terbuka Pokjar Mukomuko. Supervisor 2 adalah Ibu Siti
Rokhana, S.Pd sebagai kepala Taman Kanak-kanak BUSTANUL
ATHFAL 1 Desa Lubuk Mukti kabupaten Mukomuko.
2. Prosedur pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan Siklus I
terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap pembukaan, tahap inti dan
tahap penutup. Tahap observasi dan pengumpulan data
3. Teknik pengamatan dan pengumpulan data merupakan cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Selanjutnya teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.
c. Tahap Refleksi
Pada tahap ini penulis merefleksi pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

2. Siklus Kedua
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus kedua ini, peneliti akan
memfokuskan penelitian kepada kelemahan-kelemahan dalam siklus
pertama tersebut diatas. Dalam tahapan ini kegiatan penelitian
meliputi :
1. Menyusun Rancangan satu siklus.
2. Menyusun Rencana Kegiatan (RK) dan Rencana Kegiatan
Mingguan (RKM).
3. Menyusun Rencana Kegiatan Harian sebanyak 5 RKH sesuai tema
yang diajarkan.

13
4. Menyiapkan media, alat dan bahan mengajar serta instrumen
penilaian berupa lembar observasi anak.
5. Membuat Skenario Perbaikan.
6. Menyiapkan lembar observasi APKG 1 dan APKG 2.
7. Menyediakan lembar refleksi.
8. Memilih pola kegiatan yang tepat dan bervariasi.

b. Tahap Pelaksanaan.
Siklus II dilaksanakan berdasarkan RKM dan RKH yang telah
diperbaiki sesuai saran dan masukan dari supervisor 2 dengan
mempertimbangkan kelemahan dan keunggulan yang ditemukan pada
hasil refleksi siklus I.
c. Rencana Pengamatan dan Pengumpulan Data
Pengamatan dan pengumpulan data pada siklus II ini tidak
berbeda dengan siklus I. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
kemajuan dan peningkatan kemampuan anak.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti merefleksi pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
C. Teknik Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data
yang diperoleh saat berlangsungnya proses pembelajaran. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus statistik sederhana, yaitu
persentase dengan rumus:
Rumus
𝒏
𝑷= 𝑵
× ���% (Sudjana, 2004)

Dimana P = Persentase
n = Jumlah anak yang memperoleh nilai tertentu
N = Jumlah seluruh anak.

14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran, diperoleh data nilai
dari kegiatan anak, data nilai anak yang ada selanjutnya dianalisis. Dengan
analisis kuantitatif, dengan melihat distribusi frekuensi yaitu data hasil belajar
yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran.
1. Deskripsi Pelaksanaan Perbaikan Tiap Siklus
Pelaksanaan perbaikan kegiatan perkembangan Tiap Siklus, meliputi
kegiatan sebagai berikut :
a. Tahap Rencana
Pada kegiatan perencanaan tiap Siklus ini, peneliti telah menyiapkan
Rencana Kegiatan, Rencana Kegiatan Harian (RKH) untuk pertemuan
1 sampai dengan pertemuan 5. Untuk keperluan bimbingan juga
disiapkan jurnal bimbingan untuk menulis komentar, refleksi, dan
tindak lanjut perbaikan dari Supervisor.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pelaksanaan Siklus I
a) RKH 5 tanggal 20/04/2018
Pada pelaksanaan hari kelima hal yang perlu diperbaiki
adalah Cara menulis angka/huruf dengan benar dan rapi.
Sedangkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah :
Kegiatan Awal (± 30 menit). Bercakap-cakap tentang
banjir.
Kegiatan Inti (± 60 menit) bermain kartu angka, meniru
tulisan sederhana, mewarnai gambar.
Kegiatan Penutup (± 30 menit). Menyanyikan lagu islami
bersama-sama.
b) Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Upaya Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Anak Kelompok B Dengan
Mengenalkan Konsep Bilangan Melalui
Kartu Angka Di Taman Kanak-kanak

15
BUSTANUL ATHFAL 1

Siklus ke : 1 (satu)
Hari / Tanggal : Kamis, 09 Oktober 2023
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
Kegiatan Pengembangan (Pembukaan)
Judul Kegiatan : bercakap-cakap tentang bebek.
Pengelolaan Kelas :
Penataan ruang :
Penataan ruang diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah
menjadi bentuk lingkaran dengan posisi duduk.
Langkah-langkah Perbaikan
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak-anak
tentang bebek.
Guru mengajak anak-anak menyebutkan apa saja
ciptaan Allah.
Guru dan anak-anak bertanya jawab seputar bebek.
Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul Kegiatan: bercerita dengan boneka tangan tentang
“Bebek Yang Disiplin”.
Pengelolaan Kelas :
Penataan ruang dibentuk dengan area kosong untuk
membuat lingkaran dengan tikar/ karpet.
Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk
dilantai dengan formasi setengah lingkaran, posisi
duduk guru lebih tinggi daripada anak-anak.
Langkah-langkah Perbaikan
Guru menyiapkan boneka-boneka yang akan
digunakan dan merapikan anak-anak.
Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan
cerita ini.

16
Guru menyebutkan judul cerita.
Guru bercerita secara utuh diselingi dengan
kegiatan-kegiatan memperkuat isi cerita.
Guru meminta anak menceritakan kembali cerita
yang sudah disajikan dengan bantuan boneka
tangan.
Guru mengajukan pertanyaan seputar cerita.
Guru dan anak menyimpulkan isi cerita.
Guru memberi reward kepada anak untuk anak
yang berani bercerita didepan kelas.
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : menyanyikan lagu rukun islam.
Pengelolaan ruangan
Penataan ruang : posisi kursi dan meja dibuat
berbentuk huruf U.
Pengorganisasian : anak-anak berdiri disamping
mejanya masing-masing.
Langkah-langkah Perbaikan
Guru meminta anak berdiri.
Guru menyanyikan lagu secara utuh.
Guru mengajak anak menyanyi bersama.

2) Pelaksanaan siklus II
a) RKH 10 tanggal 04/11/2023
Pada pelakanaan hari kesepuluh ini hal yang perlu diperbaiki
adalah Cara menulis angka/ huruf dengan benar dan rapi.
Sedangkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah :
Kegiatan Awal (± 30 menit). Berdo’a sebelum memulai
pembelajaran. Bernyanyi bersama, bercakap-cakap
tentang macam-macam gejala alam.
Kegiatan Inti (± 60 menit). Bermain kartu angka, meniru
tulisan sederhana, anak-anak bercerita tentang sub tema.

17
Kegiatan Penutup (± 30 menit). Menirukan gerakan
tanaman yang terkena angin.
b) Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Upaya Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Anak Kelompok B
Dengan Mengenalkan Konsep
Bilangan Melalui Kartu Angka Di
Taman Kanak-kanak BUSTANUL
ATHFAL 1
Siklus ke : 2 (Dua)
Hari / Tanggal : Jum’at, 04 November 2023
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
Kegiatan Pengembangan (Pembukaan)
Judul Kegiatan : menyanyikan bertemakan gejala alam.
Pengelolaan Kelas :
Penataan ruang : meja diubah menjadi berbentuk
U.
Pengorganisasian : anak-anak berdiri disamping
mejanya masing-masing.
Langkah-langkah Perbaikan
Guru meminta anak untuk berdiri.
Guru menyanyikan lagu secara utuh sambil
bertepuk tangan.
Guru mengajak anak bernyanyi bersama sambil
bertepuk tangan.
Guru meminta anak bernyanyi secara individual.
Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul Kegiatan: Bermain kartu angka.
Pengelolaan Kelas :
Penataan ruang diubah sehingga terdapat ruang
kosong untuk membentuk lingkaran.

18
Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk
bersama dilantai.
Langkah-langkah Perbaikan
Guru menyiapkan kartu angka yang akan
digunakan dan merapikan anak-anak.
Guru menyebutkan angka pada kartu angka.
Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan
bermain kartu angka.
Guru meminta anak mencari angka yang
disebutkan pada kartu angka.
Guru meminta anak menuliskan dan menyebutkan
angkanya.
Guru memberi reward.
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul Kegiatan : Menirukan gerakan tanaman yang
tertiup angin kencang.
Pengelolaan ruangan: dibuat seperti kegiatan inti.
Pengorganisasian : anak berdiri membentuk
lingkaran.
Langkah-langkah Perbaikan
Guru memberikan contoh kepada anak gerakan
angin yang tertiup angin kencang.
Guru meminta anak menirukan gerakan angin yang
tertiup angin kencang.
Guru memberikan reward.
2. Hasil Perbaikan Siklus I
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilaksanakan pada anak
kelompok B Taman Kanak-kanak BUSTANUL ATHFAL 1 Desa Lubuk
Mukti Kabupaten Mukomuko, didapat hasil yang menunjukkan bahwa 12
anak (70,5 %), terdiri dari (58,8 % BSH dan 11,7 % BSB), sudah
dikatakan mengalami peningkatan dalam mengenal angka atau lambang

19
bilangan sederhana, sedangkan 5 anak (29,4%), belum mengalami
peningkatan. Hasil pengamatan ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Data Hasil Penilaian Pengembangan Anak Siklus I

Hasil Perbaikan
NO Nama Anak RKH RKH RKH RKH RKH
1 2 3 4 5
1 A.RAVA MB MB BSH BSH BSB
2 ALLIKA MB MB MB MB MB
3 ARDHA MB BSH BB BSH BSH
4 MAVELLA BB BB BB MB MB
5 FAISAL MB MB MB MB MB
6 FARHAN BB MB MB MB BSH
7 FARIS I MB MB MB BSH BSH
8 IVANA BB BB MB MB BSH
9 K. ADAM MB MB MB BSH BSH
10 M. ALFA MB BSH MB BSH MB
11 MEYSHA MB BSH BSH BSH BSH
12 M. HAIKAL BSH MB BSH BSB BSB
13 M.IBRAHIM MB MB BSH BSB BSH
14 NAFEEZA MB MB BSB BSH BSH
15 RAFFA BB BB MB MB MB
16 RAFHAEL MB MB BSH BSH BSH
17 RIDO MB MB MB MB BSH
18 SABILLI MB MB MB MB BSH
19 SYIFA MB MB MB MB BSH
Total sudah mampu 1 3 6 10 12
Persentase 5,9 17,6 35,3 58,8 70,5
Keterangan :
BB : Belum Berkembang BSH : Berkembang Sesuai Harapan
MB : Mulai Berkembang BSB : Berkembang Sangat Baik

Tabel 4.2. Rekapitulasi Nilai Pengembangan Anak Siklus I


Kategori Penilaian
No RKH BB MB BSH BSB
F % F % F % F %
1 RKH 1 4 23,5 12 70,5 1 5,8 0 0
2 RKH 2 3 17,6 11 64,5 3 17,6 0 0
3 RKH 3 2 11,7 9 52,9 5 29,4 1 5,8
4 RKH 4 0 0 7 41.1 8 47,1 2 11,7
5 RKH 5 0 0 5 29,4 10 58,8 2 11,7

20
Berdasarkan hasil perhitungan maka perkembangan mengenal
konsep bilangan dengan menggunakan kartu angka baru mencapai
70,5 %, terdiri dari 58,8% BSH dan 11,7% BSB, artinya pada siklus
pertama ini belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan.
Maka kegiatan pengembangan akan dilanjutkan ke siklus kedua.
Adapun refleksi pada siklus pertama adalah :
a. Pada kegiatan mengenalkan konsep angka masih ada anak yang
Kurang konsentrasi dalam memperhatikan karena media yang
digunakan kurang menarik.
b. Pada kegiatan permainan kartu angka di RKH ke 4 ketepatan
waktu belum sesuai dengan alokasi waktu yang dijadwalkan.
c. Ketika kegiatan permainan kartu angka berlangsung masih ada
anak yang tidak mau kedepan kelas karena kurangnya stimulasi
dari guru. Ada anak yang belum menunjukan minatnya karena
belum memahami cara dan peraturan permainan yang disajikan.
3. Hasil Perbaikan Siklus II
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilaksanakan pada anak
kelompok B Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Penarik Desa
Lubuk Mukti Kabupaten Mukomuko, didapat hasil yang menunjukkan
bahwa 16 anak (94,1 %), terdiri dari (76,5 % BSH dan 17,6 % BSB),
sudah dikatakan mengalami peningkatan mengenal konsep angka
melalui kegiatan permainan kartu angka, sedangkan 1 anak (5,9%),
belum mengalami peningkatan. Hasil pengamatan ini dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Data Hasil Penilaian Pengembangan Anak Siklus 2
Hasil Perbaikan
NO Nama Anak
RKH 1 RKH 2 RKH 3 RKH 4 RKH 5
1 Abi BSH BSH BSH BSB BSB
2 Azil BSH BSH BSH MB BSH
3 Balqis MB BSH BSH BSH BSH
4 Bayu BSH BSH BSH BSH BSH
5 Canda MB MB BSH BSH MB
6 Dedi BSH BSH MB MB BSH
7 Deo BSH BSH MB BSH BSH
8 Fadli BSH BSH BSH BSH BSH
9 Fazel MB MB BSH BSH BSH

21
10 Glen BSH BSH BSB BSH BSH
11 Kenzi BSH BSH BSH BSH BSB
12 Keysa BSH BSB BSH BSB BSB
13 Khoiril BSH BSH BSH BSB BSH
14 Nanda BSH BSH BSB BSH BSH
15 Rafa BSH BSH BSH MB BSH
16 Raja MB MB BSH BSH BSH
17 Sifa MB MB MB BSH BSH
Total sudah
12 13 14 14 16
mampu
Persentase 70,5 76,4 82,3 82,3 94,1
Keterangan :
BB : Belum Berkembang BSH : Berkembang Sesuai Harapan
MB : Mulai Berkembang BSB : Berkembang Sangat Baik
Tabel 4.4. Rekapitulasi Nilai Pengembangan Anak Siklus 2
Kategori Penilaian
No RKH BB MB BSH BSB
F % F % F % F %
1 RKH 6 0 0 5 29,4 12 70,5 0 0
2 RKH 7 0 0 4 23,5 12 70,5 1 5,8
3 RKH 8 0 0 2 11,7 12 70,5 2 11,7
4 RKH 9 0 0 2 11,7 8 47,1 3 17,6
5 RKH 10 0 0 1 5,8 13 76,5 3 17,6
Berdasarkan hasil perhitungan maka peningkatan pengenalan anak
tentang konsep bilangan melalui permainan kartu angka mencapai 94,1
% terdiri dari 76,5 % BSH dan 17,6 % BSB artinya pada siklus kedua
ini sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan. Maka
kegiatan pengembangan cukup dilakukan pada siklus kedua saja.
Adapun refleksi pada siklus kedua adalah :
Pada proses kegiatan permainan kartu angka, keaktifan anak sudah
baik. Hal ini disebabkan karena media yang digunakan sudah
menarik dan sudah bervariasi sehingga anak-anak sudah antusias
melaksanakannya.
Kurangnya kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan kelas,
sehingga masih ada 1 anak yang hasil pembelajarannya baru
mencapai Mulai Berkembang. Namun demikian capaian
pembelajaran anak sudah dikatakan berhasil, karena sudah
memenuhi kriteria yang ditetapkan.. Dan sehingga pada siklus
kedua pengetahuan anak mengenal konsep bilangan lebih
meningkat dibanding siklus kesatu.

22
B. Pembahasan Tiap Siklus
Berdasarkan hasil pengamatan perbaikan pembelajaran dengan
menerapkan kegiatan bermain kartu angka yang dilaksanakan sebanyak 2
siklus, terhadap peningkatan anak dalam mengenal konsep bilangan seperti
yang diperlihatkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5. Perbandingan Observasi Aktifitas Anak Pada Siklus I dan II

INDIKATOR SIKLUS I SIKLUS II


Bermain Kartu Angka BB = 0% BB = 0%
MB = 29,4 % MB = 5,8 %
BSH = 58,8 % BSH = 76,5%
BSB = 11,7 % BSB = 17,6 %
Keterangan :
BB : Belum Berkembang BSH : Berkembang Sesuai Harapan
MB : Mulai Berkembang BSB : Berkembang Sangat Baik

Dari tabel diatas dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil pembelajaran


anak. Pada siklus kesatu mengalami peningkatan dari 11,7% Berkembang
Sangat Baik, menjadi 17,6% mampu Berkembang Sangat Baik pada siklus
kedua. Sedangkan 58,8% Berkembang Sesuai Harapan menjadi 76,5%
mampu Berkembang Sesuai Harapan. Mulai Berkembang 29,4%, dan 5,8%
baru mulai berkembang.
Berdasarkan tabel diatas nilai kedisiplinan anak dari siklus satu
kesiklus dua mengalami peningkatan. Peningkatan pada siklus satu
disebabkan oleh beberapa Faktor, yaitu :
a. Faktor Dari Guru
Guru menguasai materi pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan
yang dilaksanakan dan menggunakan alat dan bahan yang tepat untuk
semua kegiatan yang diajarkan, sehingga anak tertarik untuk
melakukan kegiatan yang diberikan dengan antusias. Sedangkan
penghambat dari Guru adalah: Kurang meratanya perhatian guru
terhadap anak, sehingga ada 5 anak yang kurang berhasil dalam
mengerjakan salah satu kegiatan yang diberikan.
b. Faktor Dari Anak
Adanya keinginan dan minat dalam melaksanakan kegiatan, untuk
mendapatkan pujian dan hasil yang baik. Serta adanya ketertarikan dan
antusias anak untuk bisa mendapatkan pujian dan hasil terbaik.

23
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
a) Penggunaaan media kartu angka yang diterapkan di Taman Kanak-kanak
BUSTANUL ATHFAL 1 dapat meningkatkan kemampuan mengenal
angka serta memberikan hasil yang sangat baik bagi perkembangan
kemampuan anak.
b) Metode serta prilaku guru dalam menyampaikan materi merupakan kunci
efektifnya proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak
BUSTANUL ATHFAL 1.
B. Saran
Untuk melaksanakan pembelajaran khususnya dalam meningkatkan
kemampuan mengenal anak dan konsep bilangan hendaknya:
a) Guru dapat menggunakan media kartu angka yang bergambar unik dan
sesuai dengan kesenangan anak
b) Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti metode
pendekatan emosional dengan anak agar penyampian materi dapat berjalan
dengan baik
c) Guru dapat meningkatkan latihan dan bimbingan bagi anak yang belum
paham dan belum mengenal angka

24
DAFTAR PUSTAKA
Gunarti, W. (2010). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Anak Usia
Dini. Jakarta. Universitas Terbuka.
Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangerang :
Universitas Terbuka
Undang-Undang NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas
Terbuka
Winda Gunarni, Lilis Suryani, Azizah Muis, 2012. Metode Pengembangan
Perilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini, Tangerang Selatan,
penerbitan Universitas Terbuka.
Wardani I G A K.dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas, penerbitan Universitas
Terbuka.

25

Anda mungkin juga menyukai