Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI MEDIA BAHAN ALAM DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA 1-10

PADA SISWA KELOMPOK A TK PKK TUNAS HARAPAN

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Media pembelajaran tidak hanya digunakan pada jenjang pendidikan dasar,

pertama menengah dan perguruan tinggi. Akan tetapi juga dapat digunakan pada

jenjang pendidikan anak usia dini. Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam

pendidikan anak usia dini sangat penting, mengingat perkembangan anak pada saat itu

berada pada masa berpikir konkrit (Hasanah et al., 2022). Oleh karena itu salah satu

prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus berdasarkan realita artinya bahwa anak

diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Prinsip tersebut mengisyaratkan

perlunya digunakan media sebagai saluran penyampai pesan-pesan pendidikan untuk

anak usia dini.

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini

tidak semestinya harus didapatkan dari toko dengan cara membeli. Akan tetapi guru

maupun orang tua bisa menciptakan sendiri medianya (Aslindah & Suryani, 2021). Bisa

dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas ataupun dari bahan alam di lingkungan

sekitar yang mudah didapatkan. Namun yang perlu diingat bahwa media pembelajaran

yang diciptakan oleh para guru ataupun orang tua di rumah seharusnya dapat

menstimulasi berbagai aspek perkembangan pada anak usia dini, yaitu aspek

perkembangan agama dan moral, kognitif, bahasa,social emosional, seni maupun

kreativitas anak.

Dalam Kurikulum Pendidikan Usia Dini, kompetensi dasar yang terditi atas

mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar,

1
teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan dengan cara mengamati

dengan indra (melihat, mendengar, menghidung, merasa, meraba), menanya,

mengumpulkan informasi, mengolah informasi atau mengasosiasikan, dan

mengomunikasikan melalui kegiatan bermain, menunjukkan bahwa kemampuan

kognitif dapat dikembangkan melalui kegiatan mengenal/menyampaikan tentang apa

dan bagaimana benda-benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,

suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) benda-benda di sekitar yang dikenalnya

(Khaironi, 2020).

Pendidikan anak usia dini adalah fase penting dalam perkembangan seorang

anak. Di tingkat ini, anak-anak belajar melalui bermain dan eksplorasi, yang melibatkan

berbagai jenis pengalaman sensorik (Rohaeni et al., 2021). Salah satu hal yang esensial

dalam tahap perkembangan ini adalah kemampuan anak untuk mengenal angka, yang

merupakan dasar bagi kemampuan matematika mereka di masa depan. Salah satu

kelompok TK yang memahami betul akan pentingnya pendekatan kreatif dalam

pembelajaran adalah Kelompok A TK PKK Tunas Harapan. Mereka telah mengenali

perlunya penggunaan media bahan alam dalam proses pembelajaran anak-anak usia

dini, khususnya dalam mengenal angka 1-10.

Media bahan alam mengacu pada penggunaan elemen-elemen alam, seperti

batu, pasir, daun, dan ranting, untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Pendekatan ini

memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan mendalam bagi anak-anak, yang

lebih alami dan dekat dengan lingkungan sekitar mereka (Arini & Fajarwati, 2020).

Penggunaan media bahan alam dalam pembelajaran angka 1-10 pada anak usia dini di

TK PKK Tunas Harapan adalah upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang

memikat, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.

2
Dalam konteks ini, pendekatan pembelajaran angka 1-10 dengan media bahan

alam membawa berbagai manfaat. Pertama, anak-anak dapat mengalami angka-angka

ini secara konkret melalui sentuhan, pengamatan, dan eksperimen, yang akan

membantu mereka memahami konsep tersebut dengan lebih baik. Kedua, penggunaan

bahan alam menggugah rasa ingin tahu anak-anak dan memotivasi mereka untuk

belajar. Ketiga, pendekatan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain,

berkolaborasi, dan belajar secara aktif, yang merupakan elemen penting dalam

pengembangan keterampilan sosial dan kognitif.

Dengan demikian, penelitian ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang

implementasi media bahan alam dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal

angka 1-10 di Kelompok A TK PKK Tunas Harapan. Kami akan mengeksplorasi

berbagai strategi dan aktivitas yang digunakan oleh guru untuk mengintegrasikan media

bahan alam dalam pembelajaran angka, serta dampaknya terhadap perkembangan anak-

anak (Chandra, 2019). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang

berharga tentang keefektifan pendekatan ini dan memberikan kontribusi positif pada

upaya pendidikan anak usia dini yang lebih inovatif dan berorientasi pada

perkembangan anak.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut kemudian ditemukan beberapa rumusan

masalah, yaitu :

a. Bagaimana bentuk implementasi media bahan alam dalam meningkatkan

kemampuan anak mengenal angka 1-10 pada siswa Kelompok A TK PKK Tunas

Harapan ?

3
b. Apa saja tantangan dalam implementasi media bahan alam dalam meningkatkan

kemampuan anak mengenal angka 1-10 pada siswa Kelompok A TK PKK Tunas

Harapan ?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk dapat memahami dan menganalisa bentuk implementasi media bahan alam

dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal angka 1-10 pada siswa Kelompok

A TK PKK Tunas Harapan.

b. Untuk dapat memahami dan menganalisa tantangan dalam implementasi media

bahan alam dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal angka 1-10 pada siswa

Kelompok A TK PKK Tunas Harapan.

4. Manfaat Penulisan

a. Manfaat Teoritik

1) Sebagai sebuah sumbangan pemikiran kepada seluruh komponen serta

pengelola pendidikan anak usia dini.

2) Sebagai acuan bagi sekolah TK yang lain dalam menerapkan media sebagai

salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam

mengenal angka.

b. Manfaat Praktis

1) Sebuah masukan terhadap pendidikan anak usia dini mengenai media bahan

alam dan kaitannya dengan kemampuan anak dalam mengenal angka.

2) Sebuah pemberitaan terhadap masyarakat luas bahwasannya media berbahan

alam dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka.

3) Bagi peneliti bisa dimanfaatkan untuk menambah wawasan mengenai media

bahan alam dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal angka.

B. KAJIAN PUSTAKA

4
1. Media Bahan Alam

Media bahan alam adalah salah satu jenis media visual yang mudah ditemukan

disekitar lingkungan kita dan anak anak. Rohaeni, Zultiar, and Munajat, 2628-

2632Bentuk dan warna-warna yang berasal dari bahan alam dapat membuat siswa

tertarik untuk memahaminya. Media bahan alam yang digunakan guru untuk

pembelajaran dapat menjadi media yang menarik untuk anak dalam pengenalan

konsep perkalian (Muh.Daud et al., 2021). Sehingga kami peneliti tertarik untuk

menggunakan media tersebut dengan tujuan penelitian ini supaya anak dapat

mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung atau matematika terkhusus pada

perkalian dasar, nantinya anak anak pun akan lebih siap mengikuti pembelajaran

matematika pada jenjang pendidikan yang lebih kompleks (Arifudin et al., 2021).

Selain itu, pendidik juga dapat lebih terlatih dan terinovasi dengan memanfaatkan

bahan-bahan alam yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran anak didik di

sekolah (Guslinda & Kurnia, 2018).

2. Kemampuan Mengenal Angka

Kemampuan mengenal angka adalah kecakapan/ kesanggupan individu/

seseorang dalam mengetahui bentuk (lambang), nama, urutan, bilangan (angka)

(Syukur & Fallo, 2019). Adapun perkembangan konsep mengenal bilangan pada anak

usia dini merupakan kemampuan yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Perkembangan konsep mengenal angka meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Pengenalan kualitas (jumlah) yaitu anak- anak menghitung sejumlah benda yang

telah ditentukan dilakukan secara bertahab 1-5, 6- 10 kemudian 11-20.

b. Menghafal urutan nama bilangan yaitu menyebutkan nama bilangan (angka) sesuai

urutannya yang benar.

5
c. Menghitung secara rasional dalam arti anak dikatakan memahami bilangan/ angka

bila mampu :

1) Menghitung benda sambil menyebutkan nama bilangannya.

2) Membuat korespondensi satu-satu

3) Menyadari atau mengerti bahwa bilangan terakhir yang disebut mewakili

total/jumlah benda dalam satu kelompok

C. RENCANA PENULISAN

1. Subjek penelitian

Adapun subjek penelitian dalam hal ini ialah seluruh siswa TK PKK Tunas

Harapan kelompok A yang berjumlah 27 anak. TK PKK Tunaas Harapan merupakan

salah satu taman pendidikan anak-anak yang berada di Desa Jabung Sisir Kecamatan

Paiton Kabupaten Probolinggo. Pengambilan subjek penelitian ditentukan berdasarkan

pada kondisi rendahnya kemampuan anak kelompok A sebelum diberikan tindakan.

2. Diskripsi rencana tiap siklus

Tindakan dalam penelitian ini berupa penerapan media berbahan alam dengan

tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak TK PKK

Tunas Harapan kelompok A. Dalam kegiatan ini semua yang tergabung dalam

penelitian ini terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

a. Refleksi Awal (Identifikasi Masalah)

Releksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjagaan yang dimanfaatkan

untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema

penelitian. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan

mengetahui situasi yang sebenarnya di TKK PKK Tunas Harapan Kelompok A.

Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yakni

6
rendahnya kemampuan anak pada kelompok tersebut dalam mengenal angka 1-10

yang selanjutnya dirumuskan menjadi dua masalah peneliti. Berdasarkan rumusan

masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan

refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan

dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu, setelah rumusan masalah

selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.

b. Perencanaan

Sebelum perencanaan dilakukan, peneliti perlu untuk melakukan observasi

yaitu pada kelompok A di TK PKK Tunas Harapan. Dalam survey kemudian

ditemukan beberapa kondisi yang mempengaruhi kemampuan anak dalam mengenal

angka 1-10. Kenyataannya yang terjadi pada siswa kelompok A ialah terlihat

bermalas-malasan serta acuh tak acuh ketika guru sedang mengenalkan angka 1-10,

sehingga kemudian kemampuan anak dalam mengenal angka menjadi rendah. Hal

ini dapat dilihat pada perolehan nilai atau bintang yaitu mayoritas memperoleh nilai

di bawah standart atau kata lainnya bintang satu. Adapun persiapan perencanaan

pembelajaran yang dilakukan kemudian, yaitu:

1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa

2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

3) Merumuskan indikator yang akan dicapai.

4) Merancang pembelajaran dengan menggunakan media berbahan alam

5) Membuat lembar observasi siswa dan guru untuk melihat kondisi pembelajaran

saat tindakan berlangsung.

6) Membuat lembar kerja evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan.

c. Tindakan

7
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri dari 2 kali

pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan. Tindakan siklus 1 dan siklus 2

dilaksanakan sesuai perencanaan yang tersusun dalam rencana pembelajaran.

d. Observasi

Observasi ini dimaksudkan untuk mengamati secara langsung data yang

terkait dengan penelitian ini, yakni peneliti secara langsung ikut terlibat dalam obyek

penelitian. Maksudnya, peneliti bukan hanya mengamati dari jauh tentang kasus

yang diteliti di TK PKK Tunas Harapan kelompok A, melainkan secara langsung

ikut terlibat dalam proses pengumpulan data berupa pergaulan secara langsung

dengan anak-anak kelompok A, sehingga peneliti lebih memahami konteks data

secara mendalam dan menambah keakuratan data yang diperoleh. Observasi

merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan secara langsung

pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan mengumpulkan

data secara kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa bertujuan untuk mencatat

masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian

akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut.

e. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh observer terhadap

praktikan dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamatinya.

Dengan refleksi, segala kegiatan yang telah baik hendaknya dipertahankan dan

kegiatan yang masih mengalami kekurangan dapat diperbaiki oleh praktikan supaya

dalam pembelajaran berikutnya semua kekurangan-kekurangannya tersebut tidak

terulang kembali.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

8
1. Hasil Perbaikan Tiap Siklus

2. Pembahasan Tiap Siklus

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

2. Saran

F. DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, O., Setiawati, E., Chasanah, D. N., Jalal, N. M., Ma’arif, M., Suwenti, R., Yenni,

Puspitasari, D., Aprina, Rahmawati, H. K., Rahmat, A., & Dewi, N. W. R. (2021).

Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. WIDINA BHAKTI PERSADA

BANDUNG.

Arini, I., & Fajarwati, A. (2020). Media Bahan Alam untuk Mengembangkan Kemampuan

Klasifikasi pada Anak Usia Dini. VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF, 15(2), 117–126.

Aslindah, A., & Suryani, L. (2021). Pembuatan Media Pembelajaran Paud Berbasis Bahan

Alam Di TK Alifia Samarinda. Jurnal Pengabdian Ahmad Yani, 1(1), 49–57.

Chandra, R. D. A. (2019). Pengaruh Media Puzzle Terhadap Kemampuan Anak Mengenal

Angka ( 1-10 ) Pada Anak Usia 4-5 tahun Di TK Nusa Indah Desa Gumuksari

Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Incrementapedia : Jurnal Pendidikan Anak Usia

Dini, 01(01), 32–45.

Guslinda, & Kurnia, R. (2018). Media Pembelajaran Anak Usia Dini. CV. Jakad Publishing

Surabaya.

Hasanah, L., Bong, N. T., Fakhira, N., Shafira, A., & Wulandari, C. (2022). Pengenalan

konsep perkalian pada anak usia dini menggunakan media bahan alam.

Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Program, 04(02), 16–26.

Khaironi, M. (2020). Mengembangkan Kognitif Anak Melalui Penggunaan Media Bahan

Alam Pada Kelompok B. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 04(2), 261–266.

9
Muh.Daud, Irwansyah, R., Ferawati, Sari, D. R., Yuniar, N., Purwaningrum, J. P., Purbasari,

I., Rini, G. P., Lestiawati, I. M., Bawono, Y., Rozie, F., Hanum, A. K., Hasibuan, M. F.,

Angkur, M., Hidayati, N., & Ndeot, F. (2021). Media Pembelajaran PAUD Tinjauan

Teori dan Praktis. WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG.

Rohaeni, H., Zultiar, I., & Munajat, A. (2021). Efektivitas Media Bahan Alam Terhadap

Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Pendidikan Tambusai,

5(2), 2628–2632.

Syukur, A., & Fallo, Y. T. (2019). Peningkatan Kemampuan Anak dalam Mengenal Konsep

Bilangan Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Alam. Jurnal PG-PAUD

Trunojoyo : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 6(1), 1–11.

G. LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai