Komunikasi Matematis adalah cara siswa untuk menyatakan dan menafsirkan gagasan-gagasan matematika
secara lisan maupun tertulis, baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus, ataupun demonstrasi.
Koneksi matematis adalah kemampuan menghubungkan konsep-konsep matematika antara konsep
matematika itu sendiri dan mengaitkan konsep-konsep matematika dengan bidang lainnya (luar matematika)
Berfikir kritis atau critical thinking adalah kemampuan untuk mempertanyakan setiap aspek penting dalam
suatu permasalahan
Berfikir kreatif adalah kemampuan menemukan solusi bervariasi yang bersifat baru terhadap masalah
matematika yang bersifat terbuka secara mudah dan fleksibel, namun dapat diterima kebenarannya
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/628882/mod_resource/content/1/Daftar%20KKO%20Revisi%202.pdf
Level KKO tertinggi
C4
Penelitian tindakan kelas (PTK)
Komponen judul PTK
a. Variabel harapan: apa yang ditingkatkan, misalnya motivasi belajar, aktivitas, hasil belajar Contoh:
Upaya meningkatkan motivasi
Indikator keberhasilan:
1. Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika apa yang telah direncanakan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlaksana 75% - 100% di setiap siklus.
2. Hasil Belajar. Pelaksanaan tindakan dikatakan berhasil jika rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dan kriteria ketuntasan belajar siswa memenuhi target yang telah ditentukan secara klasikal yaitu 75% serta
memperoleh nilai ≥ 70.
Rumusan masalah:
1. Bagaimana cara menggunakan alat peraga, berkomunikasi dengan siswa, memberikan balikan, dan
menggunakan penguatan untuk memotivasi siswa agar tertarik dengan mata pelajaran matematika?
2. Bagaimana cara membuat penjelasan lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat
peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam IPS? (Wardhani, dkk: 2007).
kata tanya apakah cenderung hanya merujuk pada jawaban ya atau tidak, sementara
kata bagaimana lebih merujuk pada jawaban yang lebih bersifat open ended yang menuntut jawaban yang lebih
panjang sebagai bentuk penjelasan terhadap fokus penelitian yang dilaksanakan.
Instrumen dalam PTK yaitu instrumen lembar obsevasi, lembar kuisioner/ angket, catatan lapangan, tes dan
dokumentasi
2. Teknik Penilaian
Remedial:
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan tutor jika jumlah peserta lebih dari 50%;
2) Pemberian tugas kelompok jika jumlah peserta lebih dari 20% dan kurang dari 50%;
3) Pemberian bimbingan secara khusus, seperti bimbingan perorangan jika jumlah peserta maksimal 20%.
Fungsi asesmen:
Asesmen as learning : sebagai proses, digunakan sebagai refleksi, asesmen formatif, melibatkan murid, penilaian diri,
penilaian antar teman pemanfaatannya sebagai data dan mengkonfirmasi.
Asesmen for learning : untuk perbaikan proses, fungsinya sebagai asesmen formatif
Sumatif: akhir lingkup materi, akhir semester, mengetahui proses pencapaian , umpan balik, tekniknya praktik, produk,
projek, tes tertulis
Penilaian:
Prinsip penilaian:
Contoh : pada akhir pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat mempraktekan cara mencangkok yang baik dan
benar. Untuk mencapai kompetensi tersebut anda tidak dapat menilai hanya dengan menggunakan tes tertulis
(paper and pencil test) jika hanya itu yang anda lakukan anda hanya akan dapat mengukur pengetahuan siswa
tentang mencangkok.
3. Adil
Penilaian yang anda lakukan harus adil untuk seluruh siswa. Siswa harus memperoleh kesempatan dan
perlakuan yang sama. Contoh penilaian tidak adil yang sering kita temukan di lapangan, misalnya dalam tes
tertulis guru menyediakan 10 butir soal.
Semua siswa diwajibkan mengerjakan butir soal nomor 1-5 dan setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih 2
dari 5 butir soal nomor 6 – 10. Dari contoh tersebtu tampak bahwa semua siswa mendapat perlakuan yang
sama hanya untuk mengerjakan butir soal nomor 1-5 tetapi tidak mendapat perlakukan yang sama untuk 2 butir
soal pilihan yang diambil dari butir soal nomor 6 – 10
4. Objektif
Dalam menilai hasil belajra siswa anda harus dapat menjaga objektivitas proses dan hasil penilaian .
objekativitas dapat mempengaruhi penilaian pada saat pelaksanaan. Penskoran, dan pengambilan keputusan
hasil belajaa siswa.
5. Berkesinambungan
Penilaian yang anda lakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus dan berkesinambungan untuk
memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa . pengambilan keputusan pencapaian hasil
belajar siswa tidak boleh dilakukan hanya berdasar informasi hasil belajar siswa pada tes akhir semester saja
tetapi harus diputuskan berdasar informasi hasil belajar siswa dari berbagai sumber yang diperoleh secara
berkesinambungan.
6. Menyeluruh
Prinsip menyeluruh dalam penilaian mengandung arti bahwa penilaian yang anda lukan harus mampu menilai
keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum
7. Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan hasil belajar siswa jelas bagi pihak-
pihak yang berkepentingan .
8. Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil
penilaian hendaknya dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil belajar siswa, keunggulan
dan kelemahan siswa, minat, serta potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan