Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2

Pengembangan kecerdasan majemuk

1. Anak-anak yang mempunyai kecerdasan musikal dalam taraf berkembang, sering menyanyi,
senang bersenandung atau bersiul seorang diri. Kemunculan kecerdasan musikal pada anak- anak
mudah dikenali karena begitu diperdengarkan musik mereka langsung mendengarkan atau
mengikuti irama atau ikut menyanyi.
Berikut ini adalah indikator kecerdasan musikal menurut Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak (Stppa) Paud Kurikulum 2013 Permendikbud No 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini
Anak Usia 4-5 Tahun:
1) Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
a) Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya
b) Memainkan alat musik/instrumen/benda yang dapat
membentuk irama yang teratur 2) Tertarik dengan kegiatan seni
a) Memilih jenis lagu yang disukai
b) Bernyanyi sendiri
c) Menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan
dalam sebuah peran
d) Membedakan peran fantasi dan kenyataan
e) Menggunakan dialog, perilaku, dan berbagai materi dalam
menceritakan suatu cerita
f) Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi
g) Menggambar objek di sekitarnya
h) Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya (mis.
dengan plastisin, tanah liat)
i) Mendeskripsikan sesuatu (seperti binatang) dengan
ekspresif yang berirama (contoh, anak menceritakan gajah
dengan gerak dan mimik tertentu)
j) Mengkombinasikanberbagaiwarnaketikamenggambar
atau mewarna.
Anak Usia 5-6 Tahun:
1) Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
a) Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu
b) Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama teman 2) Tertarik dengan kegiatan seni
a) Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar
b) Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat musik lain untuk menirukan
suatu irama atau lagu tertentu
c) Bermain drama sederhana
d) Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam
e) Melukis dengan berbagai cara dan objek
f) Membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan
berbagai bahan (kertas, plastisin, balok, dll) 17
Berdasarkan indikator yang ditemukan pada anak usia 4-5 tahun (kelompok A) diketahui bahwa anak
usia 4-5 tahun masih berada pada taraf menikmati, menyukai, dan menirukan. Anak-anak usia 5-6
(kelompok B) tahun selain menikmati dan menirukan, juga dapat mengekspresikan diri melalui lagu.
Anak usia 5-6 tahun yang cerdas musikal mulai menilai nyanyian, menyinkronkan nada dengan
gerak, menangkap suasana lagu, dan mengatur suara saat menyanyi.

2. Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak:
 Ajak anak untuk beraktivitas fisik. Minta anak meniru gerakan Anda. Aktivitas dapat berupa
melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, membersihkan tempat tidur, atau
olahraga. Setelah selesai, minta anak menceritakan yang dirasakan dan menjelaskan
prosesnya.
 Berikan ruang dan waktu untuk bergerak. Perdengarkan musik yang disukai anak dan
mintalah untuk mengikuti irama musik tersebut. Letakkan barang-barang yang mudah rusak
atau pecah di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak. Usahakan agar tidak banyak
memberikan larangan.
 Ajarkan konsep-konsep atau pengenalan objek melalui gerakan. Misalnya menjelaskan
anggota tubuh dengan menunjuk atau memegangnya. Atau menjelaskan konsep ‘panjang’
dan ‘pendek’ dengan gerakan.
 Bawa ke lingkungan atau tempat yang baru serta luas. Ketika liburan atau ada waktu luang,
Anda dapat mengajak anak ke tempat yang memungkinkannya untuk bereksplorasi melalui
gerakan atau memegang objek-objek di tempat tersebut, seperti di taman bermain, tempat
olahraga, atau arena seni.
 Rangsang anak melalui permainan yang membuatnya membangun atau memperbaiki
sesuatu, misalnya membuat istana dari pasir atau lilin, bermain balok, melipat kertas, atau
menambal barang yang rusak. Ini memungkinkan anak belajar lebih intensif dibanding
sekadar melakukan atau menirukan sesuatu.
 Bantu anak mengeksplorasi hobinya, seperti mendorongnya berpartisipasi dalam kompetisi
olahraga atau seni pertunjukkan.

3. Kecerdasan interpersonal yang bisa dimiliki dapat memungkinkannya untuk melakukan beberapa
hal, seperti:

 Berpotensi menjadi seorang pemimpin yang baik.  


 Dapat membuat argumen yang sangat persuasif. 
 Memiliki sikap kepedulian dan empati terhadap orang lain.
 Senang membangun solidaritas dengan orang lain di sekitarnya. 
 Terbiasa bekerja dalam tim dalam menyelesaikan tugas-tugas di sekolah.
 Bisa menjadi penasihat yang bijak dan baik karena dapat memahami masalah orang lain. 
 Mampu memahami pengalaman orang lain, sehingga dapat merasakan kebahagiaan hingga
kesuksesan orang lain.
 Mampu memecahkan konflik dengan orang lain dengan baik, bahkan anak-anak yang
memiliki kecerdasan interpersonal bisa melakukan hal ini. 

Kecerdasan interpersonal bukan hanya membuat anak mama memiliki kemampuan untuk berteman
saja, namun karakteristik seperti ini membuat orang lain ingin berteman dengannya. Tanpa disadari,
orang yang memiliki kecerdasan interpersonal dapat mencerahkan hari siapa saja. Kehadiran pemilik
kecerdasan interpersonal seolah begitu penting untuk teman dan orang-orang yang ada di
sekitarnya. 

4. Kendala:

1. Sulit untuk mengembangkan bakat anak introvet.

Solusi:

1. Memperkenalkan lingkungan sekitar kepada murid.

2. Beri murid kebebasan memilih.


3. Dorong mereka agar berani untuk tampil.

4. Kembangkan bakat murid.

5. Berikan murid pujian.

5. Anak yang memiliki keterampilan kecerdasan kinestetik lebih banyak menggunakan fisik untuk
melakukan pemecahan permasalahan melalui fisiknya. Contoh permainan ny adalah menari dan
bermain peran sebagai berikut :
Menari
Anak-anak pada dasarnya menyukai music tari. Untuk mengasah kecerdasan kinestetik dapat
dilakukan dengan mengajaknya menari bersama. Menari menuntut keseimbangan, kesesuaian gerak
tubuh, kekuatan dan kelenturan otot tubuh. Tidak hanya tangan, kaki dan tubuhpun ikut bergerak.
b. Bermain peran
Melalui kegiatan bermain peran, kecerdasan gerak tubuh anak juga dapat terangsang. Kegiatan ini
menuntut bagaimana anak menggunakan tubuhnya menyesuaikan dengan peranannya. Bagaimana
anak harus berekspresi, termasuk juga gerak tangan. Misalnya, anak bermain peran sebagai orang
tua, anak harus menggerakan tubuhnya, melakukan gerakan-gerakan layaknya seorang ayah, ibu.

Anda mungkin juga menyukai