Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 komputer dalam kegiatan AUD

1. Karena pelaksanaannya pembelajaran daring tentunya tidak dapat terlepas dari peran
komputer ataupun hp dengan adanya teknologi canggih tersebut dapat mempermudah
segala kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Teknologi digital sangat penting
dalam lembaga pendidikan sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran, baik
sebagai sarana dalam mengakses informasi sumber belajar ataupun sebagai sarana
penunjang kegiatan belajar dan berkaitan dengan tugas. Saat ini banyak platform yang
dapat membantu pelaksaan pembelajaran daring seprti e-learing, Google Clasroom,
Edmodo, Moodle, Rumah belajar, dan bahkan platform dalam bentuk video
conference sudah semakin banyak diantaranya seperti Google meet, Zoom, dan Visco
Webex apalagi untuk anak usia dini lebih mudah menggunakan zoom karena kita
dapat bertatap muka dengan anak seperti disekolahan tetapi melalui hp.

2. Peran metode montessori dalam meningkatkan kemampuan membaca yaitu


memberikan aktivitas yang mampu memberikan rangsangan dan pengalaman untuk
memperkaya pikiran penyerap atau disebut (Absorbent mind), memenuhi kebutuhan
periode sensitif dan struktur intelektual dalam belajar, sekaligus mengikuti proses
belajar. Perkembangan siswa kelas I (usia 6-7 tahun) masuk dalam tahap
perkembangan operasional konkret, dan dikembangkan untuk mempertajam
kemampaun mereka. Oleh karena itu alat atau material yang konkrit sangat
dibutuhkan untuk memberi rangasangan sehingga mampu membantu menunjuang
proses belajar anak pada usia perkembangan 6-7 tahun. Metode Montessori dalam
meningkatkan kemampuan membaca permulaan , siswa diberikan benda atau material
berupa kartu kata, gambar, dan benda-benda konkrit dan melakukan pelafalan huruf
suara fonetik dalam mengenal huruf dan bunyi, dikarenakan cara belajar tersebut
sesuai dengan tahap perkembanagan anak untuk menerima dan menyerap
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran membaca permulaan.

3. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain pretest-


posttest one group dengan subjek penelitian sebanyak lima belas anak. Data
dikumpulkan menggunakan observasi dan wawancara. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan berupa skala observasi kemandirian (behavioral checklist pada
kemandirian anak) dengan model skala likert dan guide interview. Data dianalisis
menggunakan statistic non parametric Wilcoxon Signed Rank Test. Hasilnya
menunjukkan p = 0.001 (p < 0.05), artinya penerapan metode Montessori signifikan
meningkatkan kemandirian anak di Bright Star Makassar School. Keseluruhan sampel
dalam penelitian ini semakin mandiri setelah diterapkan pembelajaran menggunakan
metode Montessori dan tidak ada satu anak pun yang tidak mengalami kemajuan
kemandirian. Begitu pula berdasarkan data statistik deskriptif ditemukan adanya
perbedaan rata-rata skor kemandirian sebelum dengan rata-rata skor kemandirian
sesudah perlakuan pembelajaran menggunakan metode Montessori. Penelitian ini
membuktikan kemandirian anak dapat ditingkatkan melalui pembelajaran metode
Montessori.
4. Bila seorang guru akan membuat media Pembelajaran, maka seorang guru diharapkan
dapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang sangat teliti. Dalam
membuat perencanaan tersebut, ada beberapa pertanyaan yang perlu di jawab, ada
beberapa pertanyaan berikut:
 Bagaimana prosedur menggunakan media tersebut?
 Mengapa kita menggunakan media itu?
 Apakah media yang digunakan efektif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran?
 Bagaimanakah karakteristik siswa yang mengikuti aktivitas pembelajaran?
 Betulkah media itu mereka perlukan?
 Perubahan tingkah laku apa yang diharapkan akan terjadi bila siswa telah selesai
belajar dengan menggunakan media yang digunakan?
 Bila mereka tidak menggunakan media yang digunakan itu, apaah mereka akan
mengalami kerugian tertentu secara intelektual?
 Bagaimana kita akan mengetahui bahwa pada diri siswa telah terjadi perubahan
tingkah laku?
 Apa ukuran yang dapat anda gunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran?
Bila pertanyaan-pertanyaan di atas disusun secara lebih sistematis, maka urutan dalam
perencanaan penggunaan media itu dapat diutarakan sebagai berikut.
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2. Merumuskan tujuan
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5. Menulis naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi

5. Penggunaan gadget berdampak positif sebagai alat pendidikan berfungsi sebagai


stimulasi perkembangan bahasa anak dan  dampak negatif pada perubahan perilaku
yang signifikan hal ini harus diwaspadai, dengan penerapan sistem pembelajaran
daring yang berpusat pada penggunaan gadget akan berdampak pada perkembangan
bahasa dan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak
penggunaan gadget di masa pandemi covid-19 terhadap perkembangan bahasa dan
sosial anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode korelasional dengan teknik random sampling. Teknik
pengambilan data berupa kuesioner/angket yang disusun menjadi butir-butir
pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Instrumen penelitian yang digunakan
telah melewati uji validitas dan reliabilitas pada 36 anak didik di TK Putra Buana dan
dinyatakan valid dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0.3 berada pada rentang 0.5
- 0.8 pada setiap butir pertanyaan. Selanjutnya uji reliabilitas yang diperoleh pada
variabel  penggunaan gadget terhadap  perkembangan bahasa dan perkembangan
sosial sebesar 0.706, 0.750 dan 0.862 dengan kategori tinggi, sehingga butir
pertanyaan pada dinyatakan valid dan reabel. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data regresi linear berganda, hasil yang diperoleh yakni dampak penggunaan
gadget di masa pandemi Covid-19 berpengaruh negatif terhadap perkembangan
bahasa dan sosial anak usia 5-6 tahun dengan nilai pengaruh 25.3% di TK Putra
Buana..

Anda mungkin juga menyukai