Anda di halaman 1dari 5

Mengukur Perkembangan Kognitif pada Materi Himpunan Menggunakan Media Pembelajaran

Visual Berbasis PowerPoint pada Peserta Didik MTs Madani Kelas VII A

MEASURING COGNITIVE DEVELOPMENT IN SET MATERIALS USING POWERPOINT-BASED

VISUAL LEARNING MEDIA FOR STUDENTS OF MTS MADANI CLASS VII A


Agung Muhtar Saputra

Dwi Febryanti

Nurnadirah

Nurwahyuni

Masniati

Fitriani Nur

Nursalam S,Pd., M,Si

Abstrak

Pengukuran perkembangan kognitif peserta pada pembelajaran khususnya dalam materi himpunan
sangatlah penting karena untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
menguasai berbagai pengetuan dan keterampilannya dalam memecahkan masalah. Penelitian
eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan perkembangan kognitif setiap
peserta didik yang diajar melalui pendekatan konvensional dan pendekatan contextual Teaching
and Learning. Penelitian pengabdian kepada masyarakat melalui Contextual Teaching and Learning
ini dilakukan di MTS Madani dengan jumlah partisipan sebanyak 32 anak. Perbedaan peningkatan
perkembangan kognitif ditinjau dari keaktifan interaksi antara pendekatan pembelajaran dan level
pengetahuan awal (pre test) peserta didik mengenai materi belajar. Metode penelitian terdiri dari 3
tahap yaitu (1) tahap persiapan, meliputi pembuatan dan pengembangan instrumen (pretes, protes,
dan angket), penyediaan perangkat pembelajaran (laptop), uji coba instrumen, dan perbaikan
instrumen; (2) tahap pelaksanaan, meliputi pemilihan sampel, melakukan tes pengetahuan awal
matematika, melakukan pretes, menerapkan pembelajaran, dan melakukan protes; (3) tahap
analisis data hasil penelitian menggunakan statistik deskriptif. Pengumpulan dilakukan melalui tes.
Hasil penelitian pengabdian menunjukkan anak mampu mengerjakan soal materi himpunan.

Keywords : kognitif, powerpoint, himpunan

PENDAHULUAN

Perkembangan merupakan proses perubahan potensi yang dimiliki oleh peserta didik
secara individu berupa kemampuan sifat dan ciri-ciri yang baru 1). Perkembangan
merupakan proses berkeseinambungan yang dimulai sejak dalam kandungan hingga
mencapai dewasa. Dalam proses suatu perkembangan, setiap individu tentunya akan
melewati berbagai tahapan dalam perkembangan mencapai dewasa. Hal-hal yang meliputi
perkembangan tersebut antara lain perkembangan fisik-motorik, sosial, emosi, kognitif dan
intelektual. Perkembangan yang harus dimiliki oleh anak salah satunya yaitu
perkembangan kognitif. Proses perkembangan yang harus dimiliki oleh anak salah satunya
yaitu perkembangan kognitif. Dalam kamus lengkap psikologi, cognition artinya
pengenalan, kesadaran dan pengertian. Dalam kamus lengkap psikologi, cognition artinya
pengenalan, kesadaran dan pengertian2). Pemahaman akan adanya perkembangan kognitif
pada anak sangatlah penting digunakan sebagai acuan dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan berjalan secara maksimal apabila materi yang
diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik dan peserta didik bersifat kritis tentang yang
dipelajari. Tetapi faktanya, berdasarkan dari hasil pembuktian terdapat ketidaksesuaian
antara materi yang terdapat di buku dengan taraf kemampuan peserta didik tingkat MTS.
Hal itu membuat guru harus mampu melakukan pengembangan bahan ajar secara personal
dengan menyesuaikan kemampuan kognitif peserta didik3).

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar, pembelajar merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap, dan kepercayaan kepada peserta didik.
pembelajaran yang dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta
hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik dapat berjalan dengan baik. proses
pembelajaran mencakup berbagai komponen lainya, seperti media pembelajaran,
kurikulum dan fasilitas pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berati perantara atau pengantar.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen sumber belajar yang mengandung
materi dimana dapat memotivasi peserta didik. Pemanfaatan media dalam proses
pembelajaran mengakibatkan keinginan dan minat baru, sehingga dapat meningkatkan
motivasi serta rangsangan kegiatan belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Beragam bentuk dan jenis media pembelajaran dapat dijadikan sumber
belajar bagi peserta didik, salah satunya media pembelajaran visual berbasis Microsoft
Powerpoint.1

Salah satu media pembelajaran yang sedang berkembang yaitu Microsoft PowerPoint yang
merupakan suatu program dari Microsoft yang digunakan sebagai perangkat lunak untuk
mempresentasikan materi kepada siswa di dalam proses pembelajaran serta diharapkan
dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran dan peningakatan kemampuan kognitif
siswa.2 Dengan menggunakan metode powerpoint dapat meningkatkan perkembangan
kognitif. Miller menyatakan bahwa terdapat cara untuk mendukung perkembangan

1
MA. Sakban Lubis, „Nilai Pendidikan Pada Surah Al-Alaq Ayat 1-5 Menurut Quraish Shihab‟, Jurnal Ilmiah Al-Hadi,
4.2 (2019), 919–41.
2
Agnesia Bergita Anomeisa and Dian Ernaningsih, „Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Powerpoint VBA
Pada Penyajian Data Berkelompok‟, Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 05.01 (2020), 17–31.
kognitif yaitu perkembangan bahasa dengan menggunakan tiga jenis teknologi, salah satu
teknologi tersebut adalah menggunakan komputer. Microsoft PowerPoint merupakan salah
satu jenis program komputer yang tergabung dalam Microsoft Office yang digunakan
pendidik untuk menyampaikan materi dan merupakan program berbasis multimedia”.
Dalam pembelajaran, media program Microsoft PowerPoint memiliki kelebihan
diantaranya tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan, pesan informasi visual mudah dipahami peserta didik, dan tenaga peserta didik
tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan. 3 Dengan demikian
menunjukkan bahwa komputer memiliki potensi cukup besar untuk meningkatkan proses
pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas. Karena dibandingkan buku teks, komputer
merupakan media yang lebih efektif dalam proses pembelajaran 4). Berdasarkan penelitian
yang sudah dilakukan oleh Rasyid dkk (dalam Topano A, 2018) menyatakan bahwa media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif termasuk dalam kategori valid. Efektivitas
media tercapai, berdasarkan hasil respon peserta didik, 91,6% memberi respon positif
terhadap media pembelajaran berbasis multimedia 5). Sutarno dan Mukhidin (dalam
Adhitama 2015) menyatakan model pembelajaran berbasis multimedia interaktif mampu
meningkatkan hasil dan kemandirian siswa6). Dengan demikian Microsoft PowerPoint
suatu perangkat lunak dari Microsoft Office yang dapat dipakai untuk menciptakan bahan-
bahan seperti pembuatan video animasi dan presentasi dengan menuangkan ide-ide
cemerlang dalam bentuk visual yang menarik, salah satu diantaranya yaitu dapat membuat
video pembelajaran berupa video animasi PowerPoint dengan menggunakan fitur-fitur
yang telah disediakan oleh Microsoft PowerPoint sehingga proses pembelajaran akan
menjadi lebih hidup dan sangat mengesankan4

Hasil belajar merupakan hal penting dalam kegiatan belajar, karena hasil pembelajaran
merupakan salah satu upaya guna mengukur tingkat keberhasilan anak didik dalam sebuah
pencapaain tujuan yang di tetapkan. Hasil belajar yang dapat menyebabkan manusia
mengalami perubahan pada sikap dan tingkah laku, aspek pada perubahan ini tertuju pada
diri peserta didik terhadap proses berfikir atau menalar, mentalitas serta sikap yang
meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (pemahaman), dan aspek
psikomotorik (keterampilan). Guna tercapainya hasil belajar yang baik maka anak didik
harus memiliki tiga ranah diatas atau setidaknya dapat menguasai ranah kognitif sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Setiap peserta didik yang mendapatkan hasil

3
Maryatun Maryatun, „Pengaruh Penggunaan Media Program Microsoft Powerpoint Terhadap Hasil Belajar
Strategi Promosi Pemasaran Mahasiswa Semester 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Metro Tahun Ajaran 2014/2015‟, PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 3.1 (2015), 1–13 .
4
Iain Kudus, „Analisis Penggunaan Media Power Point Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Materi Animalia Kelas
VIII‟, 3.2 (2020), 157–66.
pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan berarti telah mencapai suatu
keberhasilan dalam pembelajaran, karena memperoleh prestasi sesungguhnya
merupakaan dambaan bagi setiap peserta didik.5

Hasil belajar kognitif merupakan kemampuan yang dimiliki setiap individu, terangkum
dalam enam aspek kognitif tercantum dalam Taksonomi Bloom yang telah diperbaiki oleh
Anderson dan krathwohl. Rendahnya hasil belajar kognitif siswa diduga disebabkan oleh
pembelajaran yang dilakukan dalam kelas masih bersifat kurang menarik bagi peserta
didik. Saat observasi ditemukan bahwa dalam pembelajaran pendidik masih menggunakan
metode ceramah. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan peningkatan dan
perkembangan kognitif pada peserta didik terutama pada materi himpunan dalam mata
pelajaran Matematika.6

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang dilaksanakan pada setiap jenjang
pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Terdapat banyak sekali
deskripsi dan istilah-istilah ilmiah yang sulit untuk dipahami, sehingga butuh ketekunan
dan kemampuan menghafal yang cukup tinggi. Proses pembelajaran Matematika oleh guru
cenderung lebih sering mengedepankan proses pembelajaran satu arah antara guru
dengan siswa (teacher center), guru menjadi satu-satunya sumber ilmu sehingga siswa
cenderung pasif dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru, dengan demikian
pendidik dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran. 7 Dalam
hal ini peneliti merekomendasikan pendidik untuk menggunakan media pembelajaran
dengan menggunakan sebuah media Microsoft Office PowerPoint. Bahkan hanya dengan
hitungan menit, guru bisa menghasilkan media pembelajaran yang diinginkan. Maka dari
itu peneliti termotivasi untuk mengembangkan pembelajaran berbasis Microsoft Office
PowerPoint pada materi himpunan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif pada materi
tersebut.
5
Yuliana Subekti and A Ariswan, „Pembelajaran Fisika Dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains The Physics Learning with Experimental Methods to Increase
Cognitive Aspects of Learning Outcomes and Science Process Skills‟, 2.2 (2016), 252–61.
6
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
SISWA KELAS IV SD, „Jurnal Prima Edukasia‟, 4 (2016), 209–21.
7
I Irfan, M Muhiddin, and E Ristiana, „Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint Di Sekolah
Dasar [Powerpoint-Based Science Learning Media Development in Elementary Schools]‟, Indonesian Journal of
Primary Education, 3.2 (2019), 16–27.
METODE PENGABDIAN

Pembelajaran dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelajaran dengan pendekatan Center Teaching
Learning (CTL) dan pembelajaran konvensional. Dimana subyeknya adalah Peserta Didik MTS
Madani Kelas VII A yang berjumlah 32 peserta didik bertempat di Jl. Bontotangnga No. 36,
Paccinongang, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulewasi Selatan. Metode pelaksanaan
pengabdian digunakan metode konvensional dan tanya jawab. Pengabdian ini dilakukan dengan
menggunakan tes (pre test and post test) yang berbentuk soal pilihan ganda berjumlah 3 butir soal.
Dan membentuk unit-unit berdasarkan kelompok pembelajaran dengan teman sebangku dalam
pengerjaan post test untuk mengukur pengetahuan akhir matematika peserta didik mengenai
materi himpunan setelah diberikan penjelasan mengenai materi himpunan. Sedangkan analisis data
yang digunakan adalah kualitatif, dengan mengukur pengetahuan awal matematika peserta didik
mengenai materi himpunan dibedakan dlam kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian akan
dibandingkan presentasi dari data-data pre test, apakah ada perbedaan yang signifikan di antara tes
tersebut.

HASIL DAN DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai