Anda di halaman 1dari 4

ISIP4310-2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ANDI RADIATUL AWALIAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045159508

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4435/Administrasi Biaya

Kode/Nama UPBJJ : 49 BANJARMASIN

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ADBI4435/Administrasi Biaya
Tugas 1

No. Soal
1. a. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi biaya? Sebutkan biaya apa saja yang termasuk dalam klasifikasi
biaya dalam pengambilan keputusan?
b. Coba saudara mahasiswa jelaskan, apa yang dimaksud dengan klasifikasi biaya berdasarkan
perilaku?

2. PT. Edison Melakukan penjualan sebesar Rp. 200.000.000 pada tahun 2020. Persedian awal barang jadi Rp.
10.000.000, dan persedian akhir barang jadi Rp. 30.000.000. informasi yang disajikan adalah sebagai berikut :
a. Bahan baku awal tahun sebesar Rp. 20.000.000
b. Bahan baku yang digunakan sebesar Rp. 30.000.000
c. Bahan baku akhir sebesar Rp. 6.000.000
d. Tenaga kerja langsung sebesar Rp. 100.000.000
e. Biaya overhead pabrik sebesar Rp. 40.000.000
f. Produk dalam proses awal sebesar Rp. 8.000.000
g. Produk dalam proses akhir sebesar Rp. 30.000.000
h. Biaya pemesanan sebesar Rp. 12.000.000
i. Biaya adm dan umum Rp. 10.000.000

Diminta :
1. Hitunglah biaya bahan baku
2. Hitunglah biaya tenaga kerja langsung
3. Hitunglah biaya utama dan konversi
4. Hitunglah biaya produksi
5. Hitunglah harga pokok produksi
6. Hitunglah harga pokok penjualan
JAWABAN

Tugas 1 Administrasi Biaya

1. a. Klasifikasi biaya adalah upaya mengelompokkan setiap biaya yang keluar berdasarkan suatu ketentuan
dan disusun secara sistematis. Dalam pengambilan keputusan, hanya biaya-biaya yang relevan yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa klasifikasi biaya yang termasuk dalam pengambilan keputusan:
- Biaya diferensial: biaya yang berbeda pada berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk
dipilih.
- Biaya peluang: manfaat hilang atau dilepaskan ketika suatu alternatif dipilih daripada yang lain.
- Biaya tetap: biaya yang tidak berubah dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
- Biaya variabel: biaya yang berubah sejalan dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
- Biaya langsung: biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung dengan suatu produk atau aktivitas.
- Biaya tidak langsung: biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan suatu produk atau
aktivitas.
- Biaya produksi: biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
- Biaya penjualan: biaya yang berhubungan dengan upaya menciptakan penjualan.
- Biaya administrasi: biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan administrasi umum pada
organisasi.
- Biaya distribusi: biaya yang berhubungan dengan proses distribusi barang/jasa.

Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id/4427/3/2EA17208.pdf

b. Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan
output. Beberapa biaya berubah sejalan dengan perubahan output, sementara biaya lainnya tetap dan tidak
akan berubah ketika output berubah. Berdasarkan perilakunya, biaya dapat dibagi menjadi tiga kategori:

(1) Biaya Tetap (Fixed Cost): Biaya ini tidak berubah dalam jumlah total ketika output berubah. Namun,
biaya tetap per unit akan berkurang ketika output meningkat dan sebaliknya. Contoh biaya tetap
termasuk sewa, gaji tetap, dan asuransi.
(2) Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya ini berubah secara proporsional dengan perubahan output.
Jumlah total biaya variabel akan meningkat ketika output meningkat dan sebaliknya. Contoh biaya
variabel termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan.
(3) Biaya Campuran (Mixed Cost): Biaya ini terdiri dari komponen tetap dan variabel. Bagian tetap
biaya campuran tidak berubah dengan perubahan output, sementara bagian variabelnya berubah
secara proporsional dengan perubahan output. Contoh biaya campuran termasuk biaya listrik (bagian
tetap untuk pemeliharaan dan bagian variabel untuk penggunaan).

Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku ini membantu perusahaan dalam perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan yang efektif. Dengan memahami perilaku biaya, perusahaan dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dan meningkatkan kinerja keuangan mereka.

Sumber:
https://sis.binus.ac.id/2022/07/20/klasifikasi-biaya-dalam-akuntansi-biaya/

2. Jawaban:
(1) Biaya bahan baku dapat dihitung dengan mengurangi persediaan akhir bahan baku dari bahan baku awal
ditambah pembelian bahan baku. Sehingga, biaya bahan baku adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku = (Bahan baku awal + Pembelian bahan baku) - Bahan baku akhir
= (Rp. 20.000.000 + Rp. 30.000.000) - Rp. 6.000.000
= Rp. 44.000.000
(2) Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang langsung
terlibat dalam produksi barang atau jasa. Dalam hal ini, biaya tenaga kerja langsung adalah sebesar Rp.
100.000.000.

(3) Biaya utama dan konversi adalah biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa. Biaya utama
meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya konversi meliputi biaya
overhead pabrik. Sehingga, biaya utama dan konversi adalah sebagai berikut:
Biaya utama = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung
= Rp. 44.000.000 + Rp. 100.000.000
= Rp. 144.000.000
Biaya konversi = Biaya overhead pabrik
= Rp. 40.000.000
(4) Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Dalam hal ini, biaya
produksi adalah sebagai berikut:
Biaya produksi = Biaya utama + Biaya konversi
= Rp. 144.000.000 + Rp. 40.000.000
= Rp. 184.000.000
(5) Harga pokok produksi adalah biaya produksi ditambah persediaan awal dikurangi persediaan akhir
barang jadi. Sehingga, harga pokok produksi adalah sebagai berikut:
Harga pokok produksi = Biaya produksi + Persediaan awal barang jadi - Persediaan akhir barang jadi
= Rp. 184.000.000 + Rp. 10.000.000 - Rp. 30.000.000
= Rp. 164.000.000
(6) Harga pokok penjualan adalah harga pokok produksi ditambah biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk
menjual barang atau jasa. Dalam hal ini, biaya-biaya lain yang dikeluarkan adalah biaya pemesanan dan
biaya adm dan umum. Sehingga, harga pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Harga pokok penjualan = Harga pokok produksi + Biaya pemesanan + Biaya adm dan umum
= Rp. 164.000.000 + Rp. 12.000.000 + Rp. 10.000.000
= Rp. 186.000.000

Anda mungkin juga menyukai