Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad prayogi

NIM : 021325922

AKUNTANSI BIAYA

Soal !

1. Sebutkan contoh perusahaan manufaktur dan jelaskan !

2. Klasifikasi kos terdiri dari tujuh klasifikasi sebutkan dan jelaskan !

3. Berikut data dari PT. Prima Cahaya Nusantara :

Bahan baku digunakan Rp. 350.000.000

Bahan penolong digunakan Rp. 65.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 235.000.000

Tenaga kerja taklangsung Rp. 115.000.000

Listrik pabrik Rp. 85.000.000

Depresiasi gedung pabrik Rp. 28.000.000

Pajak bumi bangunan gedung pabrik Rp. 10.000.000

Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik Rp. 25.000.000

Biaya penjualan Rp. 110.000.000

Biaya administrasi Rp. 70.000.000

Tentukan jumlah dari kos-kos berikut ini:

a. Kos prima.

b. Kos konversi.

c. Kos produk.

d. Kos perioda.

Jawaban !

1. Industri manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah mengubah bahan
baku, komponen, atau bagian lainnya menjadi barang jadi yang memenuhi standart.

Contohnya : PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TBK, yang mengubah bahan baku pohon menjadi
buku.
2.

A. Klasifikasi kos berbasis elemen produk :


Kos yang merupakan elemen produk adalah bahan baku, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik. Klasifikasi ini bertujuan untuk mampu mengukur pendapatan dan
penentuan harga jual.
a) Bahan-bahan: bahan utama yang dipakai di dalam produksi yang kemudian
diproses menjadi produk jadi.
b) Tenaga kerja/buruh: usaha fisik atau usaha mental yang dikeluarkan dalam
proses produksi suatu produk.
c) Overhead pabrik (FOH); semua biaya yang terjadi di pabrik selain bahan
langsung (BB) dan upah tenaga kerja langsung, merupakan kumpulan dari
berbagai rekening yang terjadi di dalam eksploitasi pabrik.
B. Klasifikasi kos berbasis keterlacakan dengan produk :
Keterlacakan disini dipahami sebagai kemampuan manajemen untuk melacak kos
pekerjaan tertentu, departemen tertentu atau area-area tertentu.
a) Biaya prima (prime cost) adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung dimana biaya tsb berhubungan langsung dengan produksi.
b) Biaya konversi (convertion cost) adalah biaya yang berhubungan dengan
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi sehingga CC terdiri dari biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
C. Klasifikasi Kos Berbasis Hubungan dengan Produksi :
Kos dapat diklasifikasikan berbasis hubunganya dengan produksi. Klasifikasi ini
terkait erat dengan kos elemen produk dengan tujuan utama perencanaan dan
pengendalian.
a) Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang secara total cenderung
berubah-ubah secara proporsional sesuai dengan perubahan volume
produksi sedangkan per unitnya cenderung konstan.
b) Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dalam unit berubah-ubah dan
dalam total selalu konstan, meskipun dalam batas interval tertentu.
c) Biaya semi variabel (semi variable cost) adalah biaya yang mengandung dua
unsur biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel (FC & VC).
d) Biaya penutupan (shut down cost) adalah biaya tetap yang akan dibebankan
ketika perusahaan tidak melakukan aktivitas produksi.
D. Klasifikasi kos berbasis hubungan dengan volume :
Pemahaman dari Klasifikasi Kos Berbasis Hubungan dengan Volume sangat penting
dalam hampir semua aspek kos produksi, evaluasi kinerja, perencanaan dan
pengambilan keputusan manajerial.
a) Departemen produksi merupakan departemen yang secara langsung
memberi kontribusi untuk memproduksi suatu item dan memasukkan
departemen dimana proses konversi atau proses produksi berlangsung.
b) Departemen jasa merupakan departemen yang berhubungan dengan proses
produksi secara tidak langsung dan berfungsi memberikan jasa (layanan)
untuk departemen lain.
E. Klasifikasi Kos Berbasis Area Fungsional :
Kos organisasi pemfakturan dapat dibagi sesuai dengan tiga aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan yaitu : - Kos Pemfakturan/Kos Produksi (semua kos yang terkait
dengan produksi barang di pabrik), - Kos Pemasaran (Kos yang digunakan untuk
memasarkan produk/jasa yg dihasilkan perusahaan), - Kos Administrasi (Kos yang
digunakan untuk mengarahkan, mengendalikan dan mengoperasikan perusahaan).
a) Biaya manufaktur, yaitu biaya yang berhubungan dengan produksi suatu
barang, merupakan jumlah dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik.
b) Biaya pemasaran, yaitu biaya yang dibebankan di dalam penjualan suatu
barang atau jasa dari keluarnya barang dari gudang sampai ke tangan
pembeli.
c) Biaya administrasi, yaitu biaya yang dibebankan untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengoperasikan suatu perusahaan dan memasukkan gaji
yang dibayar untuk manajemen serta staf pembukuan.
F. Klasifikasi Kos Berbasis Periode Dibebankan pada Pendapatan :
Manfaat dari pengklasifikasian ini adalah membantu manajemen dalam mengukur
laba, dalam pembuatan laporan keuangan, dan untuk mempertemukan antara biaya
dengan pendapatan dalam periode yang tetap.
a) Biaya produk, adalah biaya yang secara langsung dapat diidentifikasikan
sampai ke produk jadi, meliputi biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung
dan overhead pabrik.
b) Biaya periodik, adalah biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan
produk dan karenanya tidak dimasukkan dalam unsur persediaan. Biaya ini
dibedakan atas: a) revenue expenditure: jika manfaat biaya hanya satu
periode, b) capital expenditure: jika manfaat biaya lebih dari suatu perode.
G. Klasifikasi Kos Berbasis Hubungan dengan Perencenaan,Pengendalian dan
Pengambilan Keputusan :
Kos dapat diklasifikasikan berdasarkan dengan Hubungan dengan Perencanaan dan
Pengambilan Keputusan yaitu :
a) Biaya rekayasa, merupakan taksiran unsur biaya yang dibebankan dengan
jumlah yang paling tepat dan wajar.
b) Biaya kebijakan/discretionary cost, merupakan semua unsur biaya yang
jumlahnya bervariasi sesuai dengan kebijakan manajer pusat
pertanggungjawaban.
c) Biaya Komite/sunk cost, adalah biaya yang merupakan konsekuensi dari
komitmen yang sebelumnya telah dibuat dan yang tidak dapat dihindarkan.

3. Jawab:
a. Kos prima:
1) Biaya Bahan Baku : Rp. 350.000.000,-
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp. 235.000.000,-
Total : Rp. 585.000.000,-
b. Kos konversi:
1) Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp. 235.000.000,-
2) Bahan penolong digunakan : Rp. 65.000.000,-
3) Tenaga kerja tak langsung : Rp. 115.000.000,-
4) Listrik pabrik : Rp. 85.000.000,-
5) Depresiasi gedung pabrik : Rp. 28.000.000,-
6) Pajak bumi bangunan gedung pabrik : Rp. 10.000.000,-
7) Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik : Rp. 25.000.000,-
Total : Rp. 563.000.000,-
c. Kos produk:
1) Biaya Bahan Baku : Rp. 350.000.000,-
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp. 235.000.000,-
3) Bahan penolong digunakan : Rp. 65.000.000,-
4) Tenaga kerja tak langsung : Rp. 115.000.000,-
5) Listrik pabrik : Rp. 85.000.000,-
6) Depresiasi gedung pabrik : Rp. 28.000.000,-
7) Pajak bumi bangunan gedung pabrik : Rp. 10.000.000,-
8) Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik : Rp. 25.000.000,-
Total : Rp. 913.000.000,-
d. Kos perioda:
1) Biaya penjualan : Rp. 110.000.000,-
2) Biaya administrasi : Rp. 70.000.000,-
Total : Rp. 180.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai