Anda di halaman 1dari 17

Disusun Oleh :

Rizky Windyastuti 16334047


Penelitian observasional
adalah penelitian 1 • Case-series
dimana peneliti hanya 2 • Cross-sectional Studies
melakukan observasi,
tanpa memberikan 3 • Case - Control Studies
intervensi pada variabel
yang akan diteliti 4 • Cohort Studies
1 Case-series
KARAKTERISTIK
 Serial kasus merupakan rancangan
studi yang menggambarkan kejadian Serangkaian kasus, yang
sekumpulan kasus baru dengan berguna untuk
diagnosis serupa mendeskripsikan spektrum
penyakit, manifestasi klinis,
KEUNTUNGAN perjalanan klinis, dan
 Sebagai petunjuk pertama dalam prognosis kasus. Case series
mengidentifikasi suatu penyakit baru.
banyak dijumpai dalam
 Untuk memformulasikan suatu
hipotesa atau dugaan. literatur kedokteran klinik.
Rancangan penelitian ini
KELEMAHAN juga tergolong rancangan
 Tidak dapat digunakan untuk yang kuno sehingga jarang
mengetes hipotesa karena tidak ada
digunakan lagi.
kelompok pembanding.
 Terdiri lebih dari satu kasus akan
tetapi tidak ada kelompok
pembanding.

PENGUKURAN EFEK
 Membandingkan suatu kasus, beserta CONTOH JURNAL
perjalanan klinisnya
CASE SERIES
2 Cross-sectional Studies
KARAKTERISTIK
cara pengambilan data variabel bebas
dan variabel tergantung dilakukan sekali
Yang mempelajari waktu pada saat yang bersamaan.
prevalensi, distribusi, maupun
hubungan penyakit dan KEUNTUNGAN
paparan dengan mengamati Mudah dilaksanakan, sederhana,
status paparan, penyakit ekonomis dalam hal waktu, dan hasil
atau outcome lain secara dapat diperoleh dengan cepat dan
serentak pada individu- dalam waktu bersamaan dapat
individu dari suatu populasi dikumpulkan variabel yang banyak, baik
ada suatu saat. variabel resiko maupun variabel efek
Populasinya adalah semua
responden baik yang
KELEMAHAN
mempunyai kriteria variabel  Diperlukan subjek penelitian yang
bebas dan variabel besar
tergantung maupun tidak  Tidak dapat menggambarkan
perkembangan penyakit secara
akurat
 Tidak valid untuk meramalkan suatu
kecenderungan

PENGUKURAN EFEK
CONTOH JURNAL Setiap responden (WUS), dilakukan
pengambilan dua data sekaligus
Cross-sectional Studies
3 • Case - Control Studies
KARAKTERITIK
Mempunyai resiko menimal, Cukup murah
suatu penelitian analitik yang Hasilnya cukup baik, Mempunyai
menyangkut bagaimana factor kecenderungan menimbulkan bias.
resiko dipelajari dengan KEUNTUNGAN
menggunakan pandekatan
 Adanya kesamaan ukuran waktu antara
retrospective. kelompok kasus dengan kelompok kontrol
Dengan kata lain, efek  Tidak menghadapi kendala etik seperti
(penyakit atau status pada penelitian eksperimen (kohort)
kesehatan) diidentifikasi pada  Tidak memerlukan waktu lama
saat ini, kemudian factor resiko KERUGIAN
diidentifikasi adanya atau
 Pengukuran variabel yang retrospective,
terjadinya pada waktu yang objektivitas, dan reabilitasnya kurang
lalu. karena subjek penelitian harus
mengingatkan kembali faktor-faktor
resikonya

PENGUKURAN EFEK

CONTOH JURNAL Pasien penyakit x lebih sering mendapat


pajanan faktor risiko Y dibandingkan dengan
mereka yang tidak berpenyakit X
Case - Control Studies
4 • Cohort Studies

KARAKTERISTIK
Bersifat observasional, Pengamatan
dilakukan dari sebab ke akibat, Disebut suatu penelitian survei
sebagai studi insidens, Terdapat kelompok
control
( non eksperimen ) yang
paling baik dalam
KEUNTUNGAN menghubungkan antara
 Dapat secara langsung menetapkan faktor resiko dengan efek
besarnya angka resiko dari suatu
( Penyakit ). Penelitian
waktu ke waktu yang lain.
 Ada keseragaman observasi cohort digunakan untuk
mempelajari dinamika
KERUGIAN korelasi antara faktor
 Memerlukan waktu yang cukup lama resiko dengan efek melalui
 Memerlukan sarana dan pengelolaan pendekatanlongitudinal ke
yang rumit depan atau prospektif.

PENGUKURAN EFEK
Mengidentifikasi faktor efek (variabel
dependen) dan resiko (variabel
independen) serta variabel-variabel CONTOH JURNAL
pengendali (variabel kontrol).
Cohort Studies
• Teknik sampling yang • Pemilihan sampel dengan
memberikan peluang yang cara ini tidak menghiraukan
sama bagi setiap unsur prinsip-prinsip probability.
(anggota) populasi untuk Pemilihan sampel tidak
dipilih menjadi sampel, atau secara random. Hasil yang
pengambilan sempel secara diharapkan hanya
random atau acak merupakan gambaran kasar
tentana suatu keadaan

NON
PROBABILITY
PROBABILITY
SAMPLING
SAMPLING
PROBABILITY
SAMPLING
Sampel Random Sederhana
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan
memberi kesempatan yang sama pada setiap
Sampel Bertingkat
anggota populasi untuk menjadi anggota sampel Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat,
baik bertingkat dua maupun lebih. Misalnya:
provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan
Sampel Random Sistematik KK

Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke ìK"


dari titik awal yang dipilih secara random,
dimana: N (Jumlah anggota populasi) K = n
(jumlah anggota sampel) Sampel Random Berstrata
Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi),
Sampel Random Berkelompok kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam
setiap strata baik secara simple random
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling, maupun secara systematic random
sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri sampling.
dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu)
di dalam kelompok yang terpilih akan diambil
sebagai sampel.
Sampel Dengan Maksud
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas
dasar pertimbangan penelitinya saja yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki
telah ada dalam anggota sampel yang
diambil.

Sampel Tanpa Sengaja


Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa
direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang
dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang
dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi
keperluan saja.

Sampel Berjatah
Sampel diambil atas dasar seandainya saja,
tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah
sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan
pertimbangan yang dapat dipertanggung
jawabkan, asal memenuhi keperluan saja.
• kesalahan sistematik pada sebuah studi yang berasal dari prosedur-prosedur
yang digunakan untuk memilih subjek–subjek dan faktor–faktor yang
mempengaruhi keikutsertaan responden dalam penelitian.
• Bias tersebut terjadi ketika hubungan antara paparan dan penyakit yang

Seleksi
membedakan antara orang–orang yang berpartisipasi dengan orang yang
tidak berpartisipasi pada sebuah studi.

• kesalahan sistematik dalam sebuah penelitian yang bisa muncul karena informasi
yang dikumpulkan tentang atau dari subjek penelitian yang salah (tidak tepat).
• Informasi sering dimaksudkan menjadi salah klasifikasi jika variabel yang diukur
pada sebuah kategori yang mutlak dan kesalahan yang mengakibatkan
seseorang ditempatkan pada sebuah kategori yang salah.
Informasi • Sebagai contoh, kesalahan klasifikasi jika seorang perokok berat dikategorikan
sebagai perokok ringan.
 (Webb P, Bain C, Pirozzo S. Essential Epidemiology, An Introduction for Students and Health
Professionals. New York: Cambridge University Press; 2005.
 Bonita R, Baeglehole R, Kjellstorm T. Basic of Epidemiology. Switzerland: WHO Press; 2006 [cited.
Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications/2006/9241547073_eng.pdf.
 Rothman KJ. Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford University Press; 2002.
 Last JM. A Dictionary of Epidemiology. Edition F, editor. New York: Oxford University Press; 2001
 Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC
 https://media.neliti.com/media/publications/195796-ID-none.pdf
 https://media.neliti.com/media/publications/223585-none.pdf
 https://media.neliti.com/media/publications/163917-ID-hubungan-antara-kejadian-malaria-
dengan.pdf
 https://media.neliti.com/media/publications/65782-ID-hubungan-antara-golongan-darah-dan-
penya.pdf
 e-journal.usd.ac.id/index.php/JFSK/article/download/193/193_Dewi+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai