Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

Tulislah pendapat Anda disertai dasar hukum yang benar mengenai hal-hal di bawah ini. Masing-
masing soal harus dijawab minimal 750 kata.

1. Bagaimana syarat Perusahaan dapat menjual sahamnya di Pasar Modal?

2. Bagaimana peranan Otoritas Jasa Keuangan dalam mengatur dan mengawasi Pasar Modal?

3. Bagaimana peranan profesi hukum yaitu Konsultan Hukum dan Notaris dalam Pasar Modal?

JAWAB

1. Sebuah Perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat umum atau lebih tepatnya
menarik modal tambahan dari publik untuk tujuan pengembangan perusahaaan.
Misalkan : PT. Mulia Tehnik Makmur tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat
mengambil langkah mencari mudal usaha lagi dalam jumlah besar dengan menerbitkan saham dan
menjualnya kepada publik. Strategi ini dikenal dengan istilah “Go Public”.

Untuk menjadi perusahaan publik, tentu saja ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara lain
secara garis besar :

 Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan pemerintah
selama ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar pajak, dll

 Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar yang menyangkut
perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya Kapasitas
produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah aset, nilai penjualan konkret, dll.

 Perusahaan menunjukan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkrit yang


diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi. Misalnya laporan keuangan, neraca,
pencatatan positif rekening dibank, dll.

 Perusahaan harus Untung, harus!, masa mau bangrut cari suntikan modal dari publik.
Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.

 Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan sumber
daya manusia.

 Perusahaan taat membayar pajak,

 Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang.

 Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaanyang akan go public, yaitu sebuah
institusi legal yang direstui Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal)

2. Didalam Pasar Modal sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didirikan untuk menggantikan tugas
dan fungsi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dengan
terbentuknya OJK maka secara otomatis pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dan Industri
Keuangan Non-Bank (IKNB) beralih ke OJK.
Selain mengambil alih tugas Bapepam-LK dan Bank Indonesia, pembentukan OJK juga menjadi
respon atas perkembangan sektor jasa keuangan. Mengapa demikian ? Dikarenakan semakin
berkembangnya sistem informasi, sistem komunikasi dan teknologi didalam perbankan dan pasar
modal di Indonesia, sehingga pemerintah harus melakukan perombakan total terhadap sistem
pengawasan yang berhubungan dengan sistem keuangan sehingga menjadi semakin kompleks dan
jauh lebih baik dari sebelumnya.

Suatu kejahatan didalam pasar modal memiliki suatu keunikan sendiri dibandingkan kejahatan
kejahatan yang ada didalam dunia kriminal biasa, hal ini dikarenakan modus serta tindakan
kejahatannya mempunyai karakteristik yang sudah diatur didalam Undang Undang Pasar Modal.

Didalam UU No.8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal jenis kejahatan terdiri dari :

1. Penipuan (Fraud), hal ini tertuang dalam Pasal 90 UUPM.

2. Manipulasi Pasar, tertuang didalam Pasal 91 dan Pasal 92 UUPM.

3. Insider Trading ( Perdagangan Orang Dalam) hal ini tertuang didalam Pasal 95 s/d Pasal 99

4. Informasi Menyesatkan (Missleading Information), tertuang dalam Pasal 80; Pasal 81; serta
Pasal 93 UUPM.

3. Didalam Pasar Modal sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didirikan untuk menggantikan tugas
dan fungsi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dengan
terbentuknya OJK maka secara otomatis pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dan Industri
Keuangan Non-Bank (IKNB) beralih ke OJK.
Selain mengambil alih tugas Bapepam-LK dan Bank Indonesia, pembentukan OJK juga menjadi
respon atas perkembangan sektor jasa keuangan. Mengapa demikian ? Dikarenakan semakin
berkembangnya sistem informasi, sistem komunikasi dan teknologi didalam perbankan dan pasar
modal di Indonesia, sehingga pemerintah harus melakukan perombakan total terhadap sistem
pengawasan yang berhubungan dengan sistem keuangan sehingga menjadi semakin kompleks dan
jauh lebih baik dari sebelumnya.

Suatu kejahatan didalam pasar modal memiliki suatu keunikan sendiri dibandingkan kejahatan
kejahatan yang ada didalam dunia kriminal biasa, hal ini dikarenakan modus serta tindakan
kejahatannya mempunyai karakteristik yang sudah diatur didalam Undang Undang Pasar Modal.

Didalam UU No.8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal jenis kejahatan terdiri dari :

1. Penipuan (Fraud), hal ini tertuang dalam Pasal 90 UUPM.

2. Manipulasi Pasar, tertuang didalam Pasal 91 dan Pasal 92 UUPM.

3. Insider Trading ( Perdagangan Orang Dalam) hal ini tertuang didalam Pasal 95 s/d Pasal 99

4. Informasi Menyesatkan (Missleading Information), tertuang dalam Pasal 80; Pasal 81; serta
Pasal 93 UUPM.

Anda mungkin juga menyukai