Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu langkah awal bagi sesorang untuk memperoleh


wawasan dan ilmu pengetahuan melalui proses pengajaran (Ahdar, 2018). Dalam
proses pembelajaran dikelas harus menyiapkan hal-hal penting yang dapat
menunjang keberhasilan proses pembelajaran, seperti menyiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan, sehingga materi yang disampaikan dapat
tersampaiakan dengan baik kepada peserya didik (Astawa & Tegeh, 2019). Hal
ini sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasioanal Bab 1 Pasal 1 Ayat 1
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang.
Dengan demikian “usaha sadar” merupakan pendidikan yang diselenggarakan
berdasarkan rencana yang mantap, jelas, lengkap, menyeluru (Aastiti et al., 2021).
Mansiah dalam Astuti (2019) menyatakan bahwa pendidikan adalah “aset yang
paling berharga bagi bangsa ini. Itulah yang menjadi penyebab mengapa peoses
pendidikan diharapkan dapat berjalan secara optimal dan berkualitas”. Untuk
mencapai tujuan pendidikan tantang mencerdasakan kehidupan bangsa maka
memerlukan sebuah proses pembelajaran yang terjadi di sekolah.

Media adalah segala bentuk dan saluran penyampaian informasi dari


sumber pesan kepenerima yang dapat merangsang pikiran, mambangkitkan

1
semangat, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga peserta didik mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang sesuai dengan tujuan
informasi yang disampaikan. Media juga digunakan sebagai perantara guru
untuk menyajikan segala sesuatu pesan yang tidak dapat dilihat langsung oleh
peserta didik, tetapi dapat digambarkan secara tidak langsung melalui
media(Achmad Setiawan, 2018: 2).

Media pembelajaran merupakan faktor pendukung keberhasilan proses


pembelajaran, maka dari itu guru harus menggunakan media pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.Media pembelajaran
yang dapat digunakan sangat beraneka ragam. Berdasarkan penuturan dari Rossi
dan Briele media pembelajaran adalah alat yang digunakam untuk mewujudkan
semua tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Alat tersebut dapatberupa radio,
televisi, buku, koran, majalah,dan sebagainya(Wina Sanjaya, 2015: 204).
Media pembelajaran powerpoint interaktif adalah sebuah media yang berbentuk
pesan atau materi pelajaran yang dimuat dan diringkas dalam sebuah program
computer dan ditampikan mengunakan proyektor. Media pembelajaran interaktif
biasanya disajikan secara menarik dengan berpaduan antara bentuk teks yang
beragam dan menarik, gambar, video, serta animasi yang digabung dalam suatu
kesatuan. Pengunaan media pembelajaran powerpoint interaktif ini termasuk
efektif dan muda karena tidak memerlukan alat peraga (Nikmah et all.,2020 ).
Untuk mencapai hasil belajar yang cukup perlu adanya media pembelajaran yang
tepat untuk menyampaiakan sebuah materi salah satu media yang cukup menarik
dan tepat untuk digunakan dalam sebuah pembelajaran adalah media
pembelajaran powerpoint.

PowerPoint interaktif merupakan salah satu media kategori


multimedia. Multimedia merupakan kombinasi dari beberapa fitur diantaranya,
grafik, audio, video dan animasi(Azhar Arsyad,2011:19). Salah satu
penyebab munculnya media pembelajaran berbasis multimedia interakif

2
adalah kurangnya komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran sehingga
membuat peserta didik mudah bosan (Agnesia Bergita Anomeisa, 2020:19).
Berdasarkan pemaparan tersebut,media pembelajaran interaktif merupakan
media yang dapat digunakan pada pembelajaran di abad-21, karena media
interaktif memanfaatkan perkembangan teknologi. Media ini diharapkan dapat
memberikan suasana baru didunia pendidikan yang ada diindonesia.Media
pembelajaran menggunakan Powerpoint dapat diterapkan dalam semua
pmbelajaran salah satunya adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut
(Piaget dalam Sri Esti Wuryani Djiwandono 2016: 7) tahap pengembangan
kognitif peserta didik kelas V SD dalam tahap operasional konkret, yaitu
mampu berpikir logis, mampu konkret memperhatikan dari satu dimensi sekaligus
dan juga dapat menghubungkan dimensi ini satu sama lain, kurang
egosentris, dan belum berpikir abstrak. Media pembelajaran menggunakan PPT
akan menarik perhatian peserta didik untuk belajar karena dilengkapi dengan
animasi dan warna. Tujuan dari pembelajaran dengan menggunkan media
powerpoint interaktif adalah menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran
sehingga hasil belajar peserta didik baik dan maksimal pada aspek kognitf, afektif
dan psikomotoriknya.

Berdasarkan hasil observasi dari pengambilan data awal SD GMIT 01


Kalabahi merupakan salah satu sekolah GMIT yang ada di bawah naungan Dinas
Pendidikan dan YAPENKRIS yang berlokasi di kecamatan Teluk Mutiara. SD
GMIT 01 Kalabahi merupakan salah satu sekolah yang dikategorikan sebagai
sekolah pengerak yang ada di kabupaten Alor dan yang sudah mengunakan
kurikulum merdeka belajar. SD GMIT 01 Kalabahi memiliki akreditas A dan
mempunyai fasilitas yang cukup lengkap dalam proses pembelajaran. Sekolah ini
memiliki nilai kedisiplinan dan ketertiban yang sangat tinggi. Dalam proses
pembelajaran guru sangat semangat dalam mengajar dan peserta didik begitu
tenang dalam menerima materi yang disampaiakan. Proses pembelajaran yang

3
terjadi di SD GMIT 01 Kalabahi kelas VA guru sudah mengunakan beberapa
model pembelajaran yaitu: model pembelajaran kontekstual, ekspositori, berbasis
masalah, kooperatif, portofolio dan tematik. Yang belum digunakan adalah model
pembelajaran kuantum, PAIKEM, PJBL, inquiry. Pembelajaran yang terjadi guru
juga mengunakan beberapa metode agar proses belajar dapat berjalan dengan
maksimal. Metode yang sudah digunakan adalah metode studi kasus, discovery,
jingsaw, diskusi kelompok, tugas proyek, dan kunjung karya. Metode yang belum
digunakan adalah metode bermain peran. Ketika proses pembelajaran terjadi
bagaimana agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal dan efektif
peserta didik harus lebih memahami materi melalu media pembelajaran. Media
pembelajaran yang sudah digunakan oleh wali kelas VA adalah media visual diam
(ilustrasi, bagan, diagram, poster, foto, peta, likisan, surat kabar), media
serbaneka (papan tulis, buku cetak, serta hewan dan tumbuhan). Media
pembelajaran yang jarang digunakan adalah media audio visual (media
powerpoint dengan bantuan proyektor).

Media powerpoint interaktif adalah sebuah program mikrosoft office yang


berbentuk pesan atau materi pelajaran yang disajikan dalam bentu teks,
gambar,video serta animasi yang ditampilkan mengunakan proyektor. Dalam
proses pembelajaran berlangsung guru mendapatkan beberapa persoalan berkaitan
dengan pengetahuan,karakter dan ketrampilan peserta didik. Persoalan yang
terjadi di kelas VA adalah perilaku peserta didik yang beragam, konsentrasi
peserta didik berkurang, pengajaran yang kurang kreatif, dan daya serap siswa.
Dari beberapa persoalan ini guru mempunyai solusi yang baik untuk keluar dari
persoalan tersebut guru memberikan apresiasi berupa pujian kepada peserta didik
yang ingin diperhatikan saat KBM berlangsung, guru mengunakan media yang
menarik seperti dengan mengunakan video dalam pembelajaran, dan juga
memberikan motivasi secara terus menerus agar peserta didik dapat mengikuti
proses pembelajaran secara efektif. Persoalan yang dialami oleh peserta didik

4
dalam proses belajar mengajar adalah adanya proses belajar belum berjalan
dengan efektif dan kreatif. Solusi yang tepat yaitu guru dapat mengelolah kelas
sekreatif mungkin dengan mengunakan media, metode,dan model pembelajaran
yang tepat sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Tujuan dari sebuah
proses pembelajaran adalah untuk mencapai hasil belajar yang maksimal jikalau
peserta didik yang tidak memenuhi nilai KKM guru memberikan nilai dari hasil
katrol agar peserta didik dapat memenuhi nilai KKM.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V SD GMIT 01 Kalabahi


peserta didik masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA karena hasil
belajar melalui ulangan semester ganjil dari 29 peserta didik masih relatif rendah
rata-rata nilai pembelajaran IPA di bawah standar kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Dari 29 peserta didik 12 (42%) peserta didik yang mencapai KKM dan
17 (58%) peserta didik belum mecapai KKM. Muatan materi pada pembelajaran
di sekolah dasar yang yang penting untuk dipahami siswa dalah materi pada
muatan IPA sistem pencernaan manusia. Pemberian pembelajaran IPA materi
sistem pencernaan manusia penting untuk dipahami oleh siswa (Permana &
Nourmavita, 2017), karena dengan belajar IPA siswa akan mampu belajar
tentang lingkunganya dan dirinya sendiri (Hermono, Fajar & Hakim,
2012). Sistem pencernan manusia merupakan suatu proses bagaimana tubuh
mengolah dan memproses makanan yang masuk kedalam tubuh yang
melibatkan organ-organ pencernaan (Susanto, 2013). Materi IPA mengenai
sistem pencernaan manusia merupakan materi yang sulit dipahami siswa tanpa
adanya penjelasan oleh guru. Pendapat ini dipertegas oleh (Saputro, & Saputra,
2014; Mauludin, et al.(2017) yang menyatakan bahwa materi sistem pencernaan
manusia ini merupakan materi yang sulit bagi siswa SD karena organ yang
terlibat dalam proses pencernaan tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata
sehingga memerlukan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam mempelajari materi sistem pencernaan manusia dengan

5
lebih baik salah satu solusi yang tepat digunakan untuk memahami materi sistem
pencernaan manusia adalah dengan mengunakan media pembelajaran powerpoint
interaktif.

Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul “Pengaruh Media Powerpoint Interaktif Terhadap
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tema 3 Makanan Sehat Kelas V SD
GMIT 01 Kalabahi”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada maka, identifikasi masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Guru belum mengunakan media pembelajaran powerpoint interktif secara
efektif dalam pembelajaran.
2) Terbatasnya media pembelajaran IPA materi yang ada sistem pencernaan
manusia di sekolah.
3) Pembelajaran hanya menggunakan buku paket dan LKS.
4) Rata-rata peserta didik belum mencapai KKM.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka, peneliti dapat membatasi masalah
pada “Pengaruh Media Powerpoint Interaktif Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Tema 3 Makanan Sehat Kelas V SD GMIT 01 Kalabahi”
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka, dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah terdapat “Pengaruh Media Powerpoint
Interaktif Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tema 3 Makanan Sehat
Kelas V SD GMIT 01 Kalabahi”
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah Untuk mengetahui :

6
1) Kualitas dalam mengunakan media powerpoint interaktif dalam pembelajaran
Tema 3 Makanan Sehat Kelas V SD GMIT 01 Kalabahi.
2) Proses pembelajaran dikelas ketika mengunakan media powerpoint interaktif
dalam pembelajaran Tema 3 Makanan Sehat Kelas V SD GMIT 01 Kalabahi.
3) Efektifitas dalam mengunakan powerpoint interaktif di kelas dalam
pembelajaran Tema 3 Makanan Sehat Kelas V SD GMIT 01 Kalabahi.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Akademik
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan atau referensi pembelajaran
untuk mata kuliah strategi belajar mengajar yang termuat dalam kurikulum
program studi pendidikan guru sekolah dasar.
2) Hasil penelitian ini dapat juga dimanfaatkan oleh peneliti lain sebagai
bahan referensi dalam melakukan penelitian sebidang.
1.6.2 Manfaat Praktis
1) Bagi peserta didik
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
2) Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan guru dalam mengembangkan
kemampuan mengunakan media pembelajaran.
3) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk meningkatkan
mutu pemelajaran di sekolah.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Media Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin ‘medium’yang memiliki arti


perantara. Sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata’’wasaaila’’
yang memiliki arti pengantar pesan yang berasal dari pengirim kepada
penerima pesan. Menurut H.Malik berpendapat bhawa media pembelajaran
merupakan segalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan sebuah pesan (bahan pembelajaran) ataupun informasi dalam
suatu pembelajaran yang bertujuan untuk merangsang perhatian, minat,
pikiran serta perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujaun pembelajaran tertentu (Sumiharsono dan Hasana,
(2017: 9). Menurut Gagne dan Briggs, media pembelajaran merupakan alat
bantu yang digunakan untuk menyampaiakan segalah isi materi pembelajaran
yang dapat merangsang siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Menurut Heinich media pembelajaran merupakan alat saluran komunikasi.
Beliou mencontohkan bhawa media pembelajaran itu seperti film, televise,
diagram, bahan atau media cetak, computer dan instruktur (Hamid
dkk.2020:4). Pendapat Haryoko (2012) media pemeblajaran merupakan
alat,metode,teknik, yang digunakan untuk memudahkan komunikasi serta
interaksi pengajar dengan pembelajar dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam
pembelajaran dan merupakan salah satu aspek yang penting yang harus
dikuasai oleh pengajar dalam melaksanakan tugas profesionalnya
(Hamid,dkk.2020:4-5)

8
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bhawa media pembelajaran
merupakan sebuah alat perantara, alat bantu,metode, teknik berupa sarana yang dapat
digunakan oleh pengajar untuk menyampaiakn materi kepada peserta didik agar
materi tersebut dapat tercapai.

2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Schrmm (dalam purba,R.A.2020:52) menyatakan bhawa fungsi media


pembelajaran adalah sebagai teknologi yang bertugas membawa pesan yang
digunakan dalam prosen pembelajaran. Fugsi media pembelajaran adalah
sebagai sarana komunikasi untuk menyampaiakn pesan baik dalam perangkat
lunak maupun perangkat keras.media pembelajaran ini merupakan suatu yang
dapat menyampaikan perasaan dan pesan, dapat meningkatkan daya pikiran
serta dorongan peserta didik sehingga mereka semangat dalam proses
pembelajaran.

Nurseto (dalam purba,R.A.2020:52) mengemukakan bhawa fungsi media


pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah :

1) Media pembelajaran berfungsi sebagai sarana atau alat bantu yang akan
membuat pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
2) Media pembelajaran merupakan sebuah salah satu unsur yang saling terikat
dengan unsur-unsur lainnya dalam menciptakan situasi belajar mengajar
sesuai dengan rencana yang diharapkan.
3) Media pemeblajaran berfungsi sebagai alat bantu yang dapat mempercepat
proses pembelajaran.
4) Media pembelajaran dapat menjadikan kenyataan yang abstrak sehingga siswa
mengikuti proses pembelajaran akan lebih mudah memahami materi yang
sedang diajarkan.
5) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
yang dilakukan.

9
Purba,R.A.,dkk .(2020) mengatakan beberapa fungsi media pembelajaran
yang lainnya, diantaranya sebagai berikut:

1) Sebagai pemusatan peserta didik. Dengan pengunaan media pembelajaran


dalam proses pembelajaran, maka peserta didik akan fokus kepada materi
pembelajaran yang sedang diajarkan oleh gurunya.
2) Media pembelajaran membantu peserta didik untuk memahami materi
pelajaran. Pengunaan media pembelajaran yang sesuai akan membuat peserta
didik lebih memahami materi pelajaran yang akan diajarkan.
3) Media pembelajaran akan mengungah emosi peserta didik terhadap suatu hal
(materi pembelajaran). Peserta didik akan terus bertanya-tanya mengenai
suatu hal tersebut sehingga mereka akan tertarik dalam mengikuti
pembelajaran.
4) Media pembelajaran membantu peserta didik untuk mengorganisasikan
informasi.

2.1.3 Manfaat Media Pembelajaran

Hamid, dkk menyatakan bhawa media pembelajaran mempunyai


beberapa manfaat dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah:

1) Membantu proses pembelajaran yang berlangsung antara peserta didik yang


satu dengan peserta didik yang lain. Tidak semua peserta didik mampu
menerima materi pembelajaran dengan verbal atau abstrak saja. Oleh karena
itu, dalam proses pembelajaran, manfaat media pembelajaran membuat siswa
lebih memahami materi dengan mudah karena meraka akan melihat secara
langsung bagaimana konsep sebuah materi itu diajarkan,tidak hanya melalui
verbal saja. Pendidik akan terbantu dalam penyampaian materi, sedangkan
peserta didik akan terbantu atau lebih muda dalam memahami konsep materi
yang ajarkan oelh pendidik (guru)

10
2) Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajara.
Dengan adanya media pembelajara, rasa ingin tahu dan antusias peserta didik
akan meningkat serta interaksi antara peserta didik satu dengan peserta didik
yang lainnya, peserta didik dengan pendidik, pendidik dan sumber belajar
akan terjadi secara interaktif. Adanya media pembelajaran juga akan membuat
penyampaian materi yang sifatnya abstrak akan menjadi lebih kongkret
konsep suatu materi yang bersifat abstrak,akan lebih dikongkretkan melalui
media yang berupa simulasi, pemodelan, alat peraga,dan lain sebagainya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu,tenaga,dan
daya indra. Beberapa materi yang bersifat kompleks akan membuat
pembelajaran membutuhkan ruang dan waktu yang panjang dalam proses
penyampaiannya. Oleh karena itu, dengan adanya media pembelajaran, dapat
disesuaikan dengan karakteristik materinya, sehingga keterbatasan tersebut
diatasi.

Berdasasrkan beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bhawa


media pembelajaran memiliki banyak manfaat baik bagi pendidik,maupun peserta
didik. Dengan mengunakan media pembelajaran,peserta didik lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajarandan lebih memahami materi.

2.1.4 Klasifikasi Media Pembelajaran

Ada berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh


guru dalam proses belajara mengajar. Guru harus dapat memilih jenis media
pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam mengajar sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa.

Menurut (Nana Sudana dan Ahmad Rivai, 2011) media pembelajaran


dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi yaitu:

1) Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam:

11
1) Media auditif, yaitu media yang hanya di dengar saja.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dilihat saja.
3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya media dapat di bagi ke dalam:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio
dan televise.
2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu seperti film slide, film, video.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dibagi ke dalam:

1) Media yang di proyeksikan seperti film, slide, film strip,transparansi.


2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio.

Sedangkan menurut Yusufhadi Miarso, pengklasifikasian media


berdasarkan ciri-ciri tertentu dikenal dengan taksonomi media, yaitu:

1). Media penyaji, yang terdiri dari:

1) Kelompok satu: Grafis, Bahan Cetak, dan Gambar Diam

2) Kelompok Dua: Media Proyeksi Diam

3) Kelompok Tiga: Media Audio

4) Kelompok Empat: Audio ditambah Media Visual Diam

5) Kelompok Lima: Gambar Hidup (film)

6) Kelompok Eman: Televis

2) Media Objek

12
Media objek adalah benda tiga dimensi yang mengandung
informasi, tidak dalam bentuk penyajian tetapi melalui ciri fisiknya seperti
ukuran, berat, bentuk, susunan, warna, fungsi.

3) Media Interaktif

Dengan media ini siswa tidak hanya memperhatikan penyajian atau


objek tetapi berinteraksi selama mengikuti pelajaran. Menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai, ada beberapa jenis media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu:

1) Media grafis Disebut juga media dua dimensi


yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar seperti
gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik.
2) Media tiga dimensi
Dalam bentuk model seperti model padat, model penampang, model
susun, model kerja, diorama.

3) Media proyeksi Seperti slide, film strips, film

4) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

Dari pendapat para ahli di atas maka, secara umum dapat


mengelompokan media menjadi :

1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara


saja, seperti tape recorder.

2) Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset


dan sebagainya.

3) Media visual yaitu media yang menampilkan gambar diam seperti , foto,
lukisan dan sebagainya.

13
4) Media audiovisual, yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar seperti film, video

2.2 Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif

2.2.1 Pengertian Media Powerpoint Interaktif

Wirawan (dalam Kadaruddin,(2018:1) mengemukakan bhawa


mikrosoft office powerpoint adalah salah satu program mikrosoft office yang
berguna untuk membuat presentasi dalam bentu slide. Aplikasi powerpoint ini
biasanya digunakan dalam membuat materi pelajaran dan sejenisnya ketika
melakukan proses belajar mengajar serta digunakan dalam pembuatan
animasi. Media pembelajaran powerpoint interaktif adalah sebuah media yang
berbentuk pesan atau materi pelajaran yang dimuat dan diringkas dalam
sebuah program computer dan ditampikan mengunakan proyektor. Media
pembelajaran interaktif biasanya disajikan secara menari dengan berpaduan
antara bentuk teks yang beragam dan menarik, gambar, video, serta animasi
yang digabung dalam suatu kesatuan. Pengunaan media pembelajaran
powerpoint interaktif ini termasuk efektif dan muda karena tidak memerlukan
alat peraga (Nikmah et all.,2020 ).

Dari beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa media


powerpoint interaktif adalah sebuah program mikrosoft office yang berbentuk
pesan atau materi pelajaran yang disajikan dalam bentu teks, gambar,video
serta animasi yang ditampilkan mengunakan proyektor.

2.2.2 Manfaat Media Powerpoint Interaktif

Manfaat media pembelajaran powerpoint menurut Yusuf, dkk (2019)


adalah:

1) Memudahkan dan memperjelas pesan agar tidk terlalu ferbalitas.

14
2) Membangkitkan semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran karena
media powerpoint interaktif ini lebih menarik.
3) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tenaga, dan daya indra.
4) Membuat pembelajaran menjadi interaktif antara siswa dengan sumber
belajar.
5) Memungkinkan anak untuk belajar secara mandiri sesuai dengan bakat serta
kemampuannya secara visual,auditoril,dan kinestikanya.
6) Memberikan persepsi dan konsep yang sama kepada semua orang.
7) Proses pembelajaran dengan mengunakan media ini mengandung lima
komponen, diantaranya adalah guru,bahan pembelajaran, media pembelajaran,
siswa, serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2.2.3 Kelebihan Media Powerpoint Interaktif

Kelebihan media pembelajaran powerpoint interaktif menurut Yusuf,


dkk (2019) adalah:

1) Guru menjadi lebih terbantu karena tidak perlu menulis dipapan tulis,
melaikan hanya dengan menampilkan media presentasinya baik itu
powerpoint atau mengunakan alat peraga maupun media audio visual
lainnya.
2) Dapat menyajikan gambar, teks, video, dan animasi menarik secara
bersama sehingga menjadi lebih menarik.
3) Dapat menjangkau kelompok dalam jumlah besar.
4) Dapat digunakan secara berulang-ulang.
5) Bahan materinya mudah didapatkan dan pembuatanya tidak terlalu
rumit sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya dalam
pembuatannya.

Sedangakan kelebihan menurut Kadaruddin (2018) adalah sebagai


berikut:

15
1) Mudah digunakan.
2) Tersedia dalam berbagai macam desain dan animasi menarik.
3) Tersedia berbagai template yang menarik.
4) Dapat memasukan video, gambar, teks, dan animasi secara bersama-
sama.
5) File powerpoint dapat diekspor menjadi file pdf, jpeg,video, berformat
hd, dan lain sebagainya.

Berdasarkan berbagai pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan


bhawa media pembelajaran powerpoint interaktif ini memilki berbagai
kelebihan diantaranyaadalah Pengunaan media powerpoint interaktif ini dapat
memudahkan guru dalam menyampaiakn materi dan juga pengunannya dapat
membuat pembelajaran lebih efektif dan efesien, serta lebih mudah
digunakan.

2.2.4 Kekurangan Media Powerpoint Interaktif

Kekurangan media pembelajaran powerpoint interaktif menurut Yusuf,


dkk (2019) adalah:

1) Ketergantungan terhadap listrik.


2) Media pendukungnya, yaitu computer atau leptopdan LCD cukup mahal.
3) Pengunaan media tergantung pada penyajian (penyaji harus menguasai
betul materi yang akan diajarkan).
4) Keterbatasan guru yang bisa membuat media presentasi powerpoint
interaktif ini.
5) Disajikan hanya dalam bentuk teks dan kebanyakan dalam bentuk
animas-animasi gambar saja.

2.3 Pembelajaran Tematik

2.3.1 Pengertian pembelajaran Tematik

16
Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema
adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
(intregated instruction) yang merupakan suatu sistempembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara bermakna.
Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua
orang tokoh pendidikan yakni dengan konsep pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran
maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik
akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga
pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik (Majid, 2014: 17)

2.3.2 Karakteristik Pemebelajaran Tematik

Karakteristik Pembelajaran Tematik Sebagai suatu model


pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada Siswa


Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal
ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak
berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahankemudahan
kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2) Memberikan Pengalaman Langsung

17
Pembelajaran tematik dapat memberikan dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (directexperiences). Dengan
pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada suatu yang nyata
(konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3) Pemisahan Mata Pelajaran Tidak Begitu Jelas


Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan
siswa.
4) Menyajikan Konsep dari Berbagai Mata Pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalahmasalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari.
5) Bersifat Fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel)

Guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan
siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada

6) Menggunakan Prinsip Belajar sambil Bermain dan Menyenangkan.


Adapun karakteristik dari pembelajaran tematik ini menurut TIM
pengembang PGSD (Hesty, 2008) adalah:
1) Holistik

suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam


pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi

2) Bermakna

18
pengkajian suatu fenimena dari berbagai macam aspek,
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skemata yang
dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya nanti, akan memberikan
dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari
3) Otentik
pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara
langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari
4) Aktif
pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada
pendekatan inquiry discovery di mana siswa terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses
evaluasi.

2.3.3 Tahap Pembelajaran Tematik

Tahap Pembelajaan Tematik Pembelajaran tematik merupakan strategi


pembelajaran yang diterapkan bagi anak kelas awal sekolah dasar. Sesuai
dengan tahapan perkembangan anak adapun tahapan dalam pembelajaran
tematik adalah:

1) Menemtukan tema
2) pemetaan kompetensi dasar
3) menentukan tema
4) menetapkan jaringan tema KD/indikator
5) penyusunan silabus,
6) penyusunan rencana pembelajaran
7) pelaksanaan pembelajarann tematik. (Majid, 2014: 95).

2.3.4 Kelebihan Pembelajaran Tematik

19
Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting yakni
sebagai berikut:

1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak didik


2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik
3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna d.
Mengembangkan ketrampilan berpikir anak didik sesuai dengan persoalan
yang dihadapi
4) Menumbuhkan kertampilan sosial melalui kerja sama
5) Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang
lain
6) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi dalam lingkungan anak didik.

2.3.5 Kelemahan Pembelajaran Tematik

Kelemahan Pembelajaran Tematik Di samping kelebihan, pendekatan


pembelajaran tematik juga memiliki kelemahanterutama dalam hal
pelaksanaannya. Tim Puskur (dalama Rusman, (2015) mengidentifikasi beberapa
kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:

1) Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi,


keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan
berani mengemas dan mengembangkan materi.
2) Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif baik, baik dalam kemampuan akademik maupun
kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada
kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan
elaboratif

20
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan
bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,
mungkin juga fasilitas internet
4) Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target
penyampaian materi
5) Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh
6) Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung
mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain,
tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.

2.4 Hasil Belajar

Menurut Sardiman (2007 : 16) hasil belajar adalah adanya perubahan


tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor),
maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu peserta didik
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang
diperoleh adalah tidak hanya berupa penguasaan konsep tetapi juga
ketrampilan dan sikap.Menurut Hamalik (2006 : 155) memberikan gambaran
hasil belajar yang diperoleh dan diukur melalui kemajuan peserta didik setelah
belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri peserta didik yang dapat diamati dan diukur melalui
perubahan sikap dan ketrampilan. Menurut Warsito dalam Depdiknas
(2006:125) hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif
yang kemudian disebut dengan proses belajar.

21
Berdasarkan pendapat dari parah ahli diatas peneliti menyimpulkan
bhawa hasi belajar merupakan tujuan akhir yang harus dimiliki oleh peserta
didik yang dapat dilihat dari perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku dan
ketrampilan.

2.4.1 Bentuk-Bentuk Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat
dicapai setelah seseorang belajar. Menurut (Tafsir 2008),hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itu merupakan suatu target
atay tujuan pembelajaran.

Sedangkan menurut (M. Gagne) ada 5 macam bentuk hasil belajar.

1) Ketrampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar yang terpenting


dari sistem lingkungan)
2) Strategi kognitif (mengatur cara belajar seseorang dalam arti seluas-
luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah)
3) Invormasi verba, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
Kemampuan ini dikenal dan tidak jarang.
4) Ketrampilan motorik yang diperoleh disekolah, antara lain ketrampilan
menulis, mengetik, mengunakan jangka, membaca.
5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan intensitas emosional yang
dimiliki seseorang, sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan
bertingkah laku terhadap orang, barang, dan kejadian.

Menurut Benjamin S. Bloom, memaparkan bahwa hasil belajar


diklasifikasikan kedalam 3 ranah yaitu:

1) Ranah Kognitif

22
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual ranah kognitif terdiri dari 6
aspek, yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis,
dan evaluasi.
2) Ranah afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai sebagai hasil belajar, ranah efektif
terdiri dari: menerima, merespon, menilai, mengorganisasi,
karakterisasi.
3) Ranah psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan ketrampilam motorik,
manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan
koordinasi benda antara lain: gerakan tubuh, ketepatan gerakan,
perangkat komunikasi, kemampuan berbicara.
2.5 Kerangka Pikir

MEDIA
PEMBELAJARAN TEMA 3 MAKANAN
HASIL BELAJAR
POWERPOINT SEHAT
INTERAKTIF

Media powerpoint interaktif merupakan media kombinasi dari beberapa


fitur diantaranya adalah grafik, audio, video, dan animasi. Media powerpoint juga
merupakan media yang tepat di gunakan dalam proses pembelajaran Tema 3
Makanan Sehat disekolah karena Pembelajaran Tema 3 merupakan sebuah proses
pembelajaran berupa deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan
satu sama lain. Media powerpoint interaktif yang digunakan dalam proses
pembelajaran Tema 3 Makana Sehat tentunya mempunyai tujuan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik.

23
2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proposi yang akan diuji keberlakuannya atau


merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan yang disusun oleh peneliti.
Berikut hipotesis penelitian ini:

Ho = Tidak Terdapat pengaruh media powerpoint interaktif dalam pembelajaran


Tema 3 Makanan Sehat terhadap hasil belajar peserta didik Kelas V SD
GMIT 01 Kalabahi.

Ha = Terdapat pengaruh media powerpoint interaktif pada pembelajaran Tema


3 Makanan Sehat terhadap hasil belajar peserta didik Kelas V SD GMIT
01 Kalabahi.

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan pendekatan penlitian


Penelitian ini mengunakan Jenis penelitian kuantitatif dengan jenis
pendekatan Quasi Eksperimen. Quasi eksperimen adalah suatu penelitan yang
digunakan untuk melihat pengaruh. Menguji hipotesis berarti menguji parameter
populasi yang berbentuk perbandingan. Metode ini dipilih karena sesuai dengan
tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui perbedaan suatu
variabel yaitu pengaruh Media Powerpoint Interaktif Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Tema 3 Makanan Sehat Kelas V SD GMIT 01 Kalabahi.
Penelitian menganalisis Pengaruh yang terjadi antara variabel bebas dan
variabel terikat berdasarkan perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas
yang mengunakan media powerpoint interaktif dan kelas yang tidak
menggunakan media powerpoint interaktif. Eksperimen ini dirancangkan dan
dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang berhubungan
dengan hipotesis yang diajukan.
3.2 Defenisi opsasional konsep
Tabel Definisi Operasional Komsep
No Variable Aspek Indikator Jumlah
instrument
1 Media powerpoint 1) warna. 7
pembelajaran interaktif 2) gambar.
3) video.
4) animasi.
5) audio.
6) huruf
7) teks

25
2 Pembelajaran Sistem 1) Penegrtian sistem 5
IPA pencernaan pencernaan manusia
Manusia 2) Manfaat sistem pencernaan
manusia
3) Jalur sistem pencernaan
manusia
4) Manfaat buah bagi sistem
pencernaan manusia
5) Penyakit yang dapat
menyerang sistem pencernaan.
3 Hasil belajar Pengetahuan Soal tes pilihan ganda 20
Ketrampilan Mendesain jalur sistem 1
pencernaan
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian dan akan
diteliti kemampuannya karena terkandung informasi yang ingin diketahui. Populasi
dari penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas V SD GMIT 01 Kalabahi.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel pada
penelitian ini adalah kelas VA.

3.3 Variabel penelitian

26
Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri dari variabel independen (bebas)
dan variabel dependen (terikat) Variable independen adalah variabel yang
menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sedangkan
variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena variabel independen (bebas).

variabel independen : Media powerpoint interaktif.

variabel dependen : Hasil belajar peserta didik

X = media powerpoint interaktif.

Y = hasil belajar peserta didik.

3.5 Teknik pengumpulan data

3.5.1 Validasi

Teknik pengumpulan data validasi digunakan untuk mengetahui


validitas pemberian tugas yang divalidasi oleh ahli istrumen penelitian yaitu
lembar validasi berbentuk tabel dengan setiap aspek penilaian diberikan
pilihan skor 1-5 dan kolom komentar, sehingga validator dapat memberikan
komentar atau saran dan pada setiap aspek. Seluruh penilaian dari validator
dibuat rata-rata sehingga diperoleh nilai setiap aspek dalam metode pemberian
tugas untuk mengetahui kelayakan materi pemberian tugas terhadap hasil
belajar peserta didik kelas V SD GMIT 01 Kalabahi.

3.5.1 Tes

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta


didik. Tes biasanya berupa soal-soal atau pertanyaan. Tes yang diberikan oleh
peneliti yaitu tes hasil belajar yang terdiri dari pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen. Tes tersebut digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil

27
belajar pada pembelajaran tematik SD GMIT 01 Kalabahi. Pre-test
dilaksanakan sebelum diberi perlakukan sedangkan post-test dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang hasil belajar materi sistem pencernaan manusia
setelah diberikan perlakuan. Soal tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda.

3.5.2 Angket

Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengambil data respon


peserta didik terhadap penggunaan media powerpoint interaktif pada
pembelajaran Tema 3 Makanan Sehat.

3.5.3 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktivan peserta didik dalam


melakukan aktivitas pembelajaran pada Tema 3 Makanan Sehat.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik.


Rumus yang digunakan untuk menghitung uji pengaruh adalah regresi linier
sederhana.

3.6.1 Analisis Data Validator

Pengunaan media powerpoint interaktif diperoleh dari hasil validasi


ahli melakui instrument agket dengan rumus yang digunakan yaitu:

Ʃalternatif jawaban yang dipilih setiap aspek


PSA= ×100 %
Ʃalternatif jawaban ideal setiap aspek

Selanjutnya, kriteria kualitas media powerpoint interaktif dapat


mengunakan kriteria validitas. Kriteria validitas materi dan bahasa media
powerpoint interaktif dan petunjuk pengunaaannya adalah sebagai berikut:

28
Kriteria Kategori Keterangan
pencapaian
0% - 20% Sangat tidak valid Sangat tidak layak dapat
digunakan
21% -40% Kurang valid Tidak layak perlu perbaikan
41% - 60% Cukup valid Cukup layak dapat digunakan
dengan revisi
61% - 80% Layak valid Layak dapat digunakan dengan
revisi kecil
81% - 100% Sangat valid Sangat layak dapat digunakan
tanpa revisi

3.6.2 Analisis Data Hasil Angket

Data hasil angket respon peserta didik untuk mengetahui pengaruh


media powerpoint interaktif terhadap hasil belajar peserta didik paada tema 3
makanan sehat dengan mengunakan rumus:

skor keseluruhan yang diperoleh


presentase= × 100
skor maksimum

Dapat diketahui respon peserta didik dalam pembelajaran dengan mengunakan media
powerpoint interaktif dengan mengunakan kriteria sebagai berikut:

Skor Kriteria
0% – 20% Sangat tidak mampu
21% - 40% Kurang mampu
41% - 60% Cukup mampu
61% - 80% Mampu
81% - 100% Sangat mampu

29
3.6.3 Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi ketercapaian aktivitas peserta didik untuk


mengetahui pengaruh media powerpoint interaktif terhadap hasil belajar
peserta didik paada tema 3 makanan sehat dengan mengunakan rumus:

skor keseluruhan yang diperoleh


presentase= × 100
skor maksimum

Dapat diketahui ketercapaian aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dengan


mengunakan media powerpoint interaktif dengan mengunakan kriteria sebagai
berikut:

Skor Kriteria
0% – 20% Sangat tidak aktif
21% - 40% Kurang aktif
41% - 60% Cukup aktif
61% - 80% Aktif
81% - 100% Sangat aktif

3.6.4 Analisis Data Tes Hasil Belajar

Analisis data tes belajar mengunakan uji N-Gain, perhitungan uji N-


Gain diperoleh dari skor pretest dan posttest masing-masing kelas.
Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran.
Menurut Hake dalam (Sudjana 2014:151) indeks Gain atau analisis perubahan
dapat dihitung dengan mengunakan rumus N-Gain yaitu:

skor posttest− pretest


N-Gain=
skor ideal−skor pretest

30
Skor Kriteria
0% – 20% Sangat tidak aktif
21% - 40% Kurang aktif
41% - 60% Cukup aktif
61% - 80% Aktif
81% - 100% Sangat aktif

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

31
4.1.1 Profil Sekolah SD GMIT 01 Kalabahi
Profil SD GMIT 01 Kalabahi dapat digambarkan sebagai berikut :

IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama sekolah SD GMIT 01 Kalabahi

2 Nomor pokok sekolah nasional 50305803

3 Nomor statistic sekolah 102240601010

4 Nomor induk sekolah 100100

5 Provinsi Nusa tenggara timur

6 Kabupaten Alor

7 Kecamatan Teluk mutiara

8 Kelurahan Kalabahi kota

9 Nama jalan dan nomor Ahmad yani 124

1 Kode pos 85813


0

1 Telepon Kode wilayah : 386 nomor : 21021


1

1 e-mail sekolah Sdgmit01kalabahi@yahoo.co.d


2

1 Daerah Perkotaan
3

1 Status sekolah Swasta


4

32
1 Jumlah keanggotaan gugus 7 sekolah
6

1 Status akreditas A (Unggul)


7

4.1.2 Data kesiswaan SD GMIT 01 Kalabahi

Tingkatan/Kelas

Kelas Kelamin Jumlah PD

Laki-Laki Perempuan

1 2 3 4

IA 10 17 27

IB 19 10 29

II A 19 15 34

II B 15 19 34

III A 16 10 26

III B 14 12 26

IV A 18 14 32

IV B 20 11 31

VA 14 16 30

VB 11 18 29

VI A 15 16 31

VI B 19 13 31

33
Jumlah 189 171 360

Sumber: Data Sd Gmit 01 Kalabahi


4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Tahap Persiapan Penelitian
Tahap ini peneliti merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan saat penelitian. Peneliti membuat instrument penelitian
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), media pembelajaran, materi
ajar, anget observasi, angket respon peserta didik, absen peserta didik, soal
tes uji coba (pretest dan posttest). Pada tahap ini juga peneliti meminta izin
kesekolah untuk melakukan penelitian. Peneliti menemui guru wali kelas VA
untuk menanyakan jadwal dimulainya penelitian. Setelah mendapatkan jadwal
dari wali kelas, peneliti melakukan uji coba instrument tes.
4.2.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD GMIT 01 Kalabahi pada
tahun ajaran 2023/2024 dari tanggal 12 April sampai 18 April 2023. Populasi
sebanyak dua kelas. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti melakukan
proses belajar mengajar pada pokok bahasan Tema 3 Makanan Sehat sub
tema sistem pencernaan manusia. Kelas VA sebagai kelas eksperimen dengan
mengunakan media pembelajaran konvensional media buku dan papan tulis
dengan uji coba pretest dan juga mengunakan media pembelajaran
Powerpoint Interaktif dengan uji Posttest.
Pada saat penelitian pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan dengan mengunakan media konvensional dan 2 kali pertemuan
dengan mengunakan media powerpoint interaktif. Jadwal pelaksanaan
penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. Jadwal Penelitian

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Penelitian

34
Perencanaan Rabu, 12 April 2023 Peneliti menghubungi pihak
sekolah yang akan dijadikan tempat
penelitian dan peneliti diizinkan
untuk melakukan penelitian
Kamis, 13 April 2023 Peneliti melakukan konsultasi
dengan guru wali kelas guna
mengetahui kondisi kelas dan
menentukan waktu pelaksanaan
penelitian
Pelaksanaan Jumad 14, April 2023 Penelitian melakukan pembelajaran
dengan materi
Sabtu, 15 April 2023
Senin, 17 April 2023
Selasa, 18 April 2023

4.2.3 Tahap Akhir Pelaksanaan Penelitian


Pada tahap akhir dimulai tanggal 19 April 2023. Peneliti melakukan
analisis data untuk menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian yang
dilaksanakan. Dari tahap ini didapatkan sebuah kesimpulan untuk menjawab
rumusan masalah.
4.3 Deskripsi Pembelajaran Kelas
4.3.1 Perencanaan Penelitian
Sebelum peneliti melakukan pembelajaran penerapan media
Powerpoint Interaktif pada materi sistem pencernaan manusia, peneliti
terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, soal tes
(pretest dan posttest), media pembelajaran, bahan ajar yang terdiri dari 20 soal
pilihan ganda.

35
4.3.2 Pelaksanaan Penelitian
4.3.2.1 pertemuan Pertama
pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah materi sistem
pencernaan dengan mengunakan media konvensional Setelah proses
pembelajaran dilaksanakan pada jam terakhir peneliti mengadakan tes akhir
(posttest ) untuk mengetahui hasil belajar siswa selama pembelajaran .
4.3.2.2 pertemuan kedua
pada pertemuan kedua materi yang diajarkan materi sistem pencernaan
dengan mengunakan media powerpoint interaktif. Setelah proses
pembelajaran dilaksanakan pada jam terakhir peneliti mengadakan tes akhir
(posttest ) untuk mengetahui hasil belajar siswa selama pembelajaran
mengunakan media powerpoint interaktif.
4.4 Deskripsi Hasil Penelitian
4.4.1 observasi
Adapun hasil pengamatan aktivitas peserta didik setelah pembelajaran
dengan mengunakan media powerpoint interaktif untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik kela V SD GMIT 01 Kalabahi menggunakan instrumen
berupa lembaran observasi yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Dalam Melakukan
Pembelajaran Menggunakan Media Powerpoint Interaktif

No Nama Aspek Yang Diamati jumlah Pres Kategori


Skor enta
1 2 3 4 5 6 si
1 Adelia Trivani 86,6 Sangat aktif
5 4 4 4 4 5
Etikamena 26 6667

2 Alfaro Jemis Sangat aktif


5 5 5 5 5 5
Umbu Kabunang 30 100

36
3 Akiko Alexandra Sangat aktif
5 5 5 5 5 5
Ahab 30 100

4 Aulia Supia Lily 5 4 4 4 5 5 27 90 Sangat aktif

5 Cerryta Gesang Sangat aktif


5 5 5 5 5 5
Supamelia 30 100

6 Clara Juniarti Aktif


4 4 3 3 3 4
Laubela 21 70

7 Cristiani Namang Sangat aktif


5 5 5 5 5 5
Boling 30 100

8 Cristiano Soldado Sangat aktif


5 5 5 5 5 5
Herwanto Koly 30 100

9 Dave Gadman Sangat aktif


5 5 5 5 5 5
Saitakela 30 100

10 Djastin Asis 73,3 Aktif


4 3 3 4 4 4
Wetang 22 3333

1 Elisa Lenatha Sangat aktif


5 5 5 5 5 5
Animani 30 100

12 Felicia Anjani 76,6 Aktif


4 4 3 4 4 4
Moa 23 6667

13 Gery Ardilan 76,6 Aktif


4 3 4 4 4 4
Sirituka 23 6667

14 Hana Yunita Aktif


3 3 4 3 4 4
Syukur 21 70

15 Jeanny Anasta 93,3 Sangat aktif


5 4 4 5 5 5
Kideng Sing 28 3333

16 Mariam Ayu Satik 93,3 Sangat aktif


5 4 5 4 5 5
Ratu 28 3333

17 Maria Lestari 4 4 4 4 5 4 25 83,3 Sangat aktif

37
Waang 3333

18 Marcciano Sangat aktif


Serengkalo Bram 5 4 4 4 4 4 83,3
Tubatonu 25 3333

19 Marten Deker 76,6 Aktif


4 4 4 4 4 3
Hamma 23 6667

20 Mey Putri Dealofa 73,3 Aktif


4 3 4 4 4 3
Dahoklori 22 3333

21 Paulus Tamkarino Aktif


4 4 4 4 4 4
Mautuka 24 80

22 86,6 Sangat aktif


4 4 5 4 4 5
Ricardo Osingmahi 26 6667

23 Sandy Celio Mau 83,3 Sangat aktif


4 4 4 4 4 5
Sanety 25 3333

24 Vaula Jedida 93,3 Sangat aktif


5 5 5 4 5 4
Boling 28 3333

25 Vanezwela Amora 93,3 Sangat aktif


4 5 5 4 5 5
Saiputa 28 3333

26 Wellem Robert Aktif


4 4 4 4 4 4
Duka 24 80

27 William 86,6 Sangat aktif


5 4 4 4 4 5
Kurniawan Duka 26 6667

28 86,6 Sangat aktif


5 4 4 5 4 4
Habel Ouenang 26 6667

29 Lodia Firsledy 83,3 Sangat aktif


4 4 4 5 4 4
Ahalafani 25 3333

30 Fadli Mardino Aktif


4 4 4 4 4 4
Selan 24 80

38
Rata-Rata 86,6
26 6667

Keterangan

26 Sangat Aktif
 presentase= ×100=86
30

aspek yang diamati:

1) Peserta didik aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.


2) Peserta didik memperhatikan guru dalam penyampaian
materi.
3) Peserta didik mampu mengemukakan pendapat
4) Peserta didik sunguh-sungguh dalam melaksanakan tugas
yang diberikan oleh guru.
5) Peserta didik berani tampil presentasi didepan kelas
6) Peserta didik memperhatikan temannya presentasi didepan
kelas.

4.4.2 Respon Peserta Didik

Adapun respon peserta didik setelah pembelajaran dengan mengunakan


media powerpoint interaktif untuk mengetahui kemampuan peserta didik
setelah belajar. Adapn instrumen yang digunakan berupa lembaran angket
respon yang dilakukan oleh peneliti.

Tabel 4.3 Lembaran Respon Peserta Didik setelah Melakukan


Pembelajaran Menggunakan Media Powerpoint Interaktif

No Nama Aspek Yang Jumlah Presenta Kategori


Dinilai si
1 2 3 4 5

39
1 ADELIA TRIVANI Mampu
5 5 5 5 4
ETIKAMENA 24 80
2 Sangat
ALFARO JEMIS 5 5 5 5 5
mampu
UMBU KABUNANG 25 83,33333
3 Sangat
AKIKO ALEXANDRA 5 5 5 5 5
mampu
AHAB 25 83,33333
4 5 5 5 4 5 Mampu
AULIA SUPIA LILY 24 80
5 Sangat
CERRYTA GESANG 5 5 5 5 5
mampu
SUPAMELIA 25 83,33333
6 CLARA JUNIARTI Mampu
4 4 4 4 4
LAUBELA 20 66,66667
7 Sangat
CRISTIANI NAMANG 5 5 5 5 5
mampu
BOLING 25 83,33333
8 Sangat
CRISTIANO SOLDADO 5 5 5 5 5
mampu
HERWANTO KOLY 25 83,33333
9 Sangat
DAVE GADMAN 5 5 5 5 5
mampu
SAITAKELA 25 83,33333
10 DJASTIN ASIS Mampu
4 4 4 4 4
WETANG 20 66,66667
11 Sangat
ELISA LENATHA 5 5 5 5 5
mampu
ANIMANI 25 83,33333
12 4 4 5 5 5 Mampu
FELICIA ANJANI MOA 23 76,66667
13 GERY ARDILAN Mampu
5 4 5 4 4
SIRITUKA 22 73,33333
14 HANA YUNITA Mampu
3 4 4 4 4
SYUKUR 19 63,33333
15 Sangat
JEANNY ANASTA 5 5 5 5 5
mampu
KIDENG SING 25 83,33333
16 Sangat
MARIAM AYU SATIK 5 5 5 5 5
mampu
RATU 25 83,33333
17 MARIA LESTARI Mampu
5 5 4 5 5
WAANG 24 80
18 MARCCIANO 5 4 4 4 4 21 70 Mampu

40
SERENGKALO BRAM
TUBATONU
19 MARTEN DEKER Mampu
4 4 4 4 4
HAMMA 20 66,66667
20 MEY PUTRI DEALOFA Mampu
4 3 4 5 4
DAHOKLORI 20 66,66667
21 PAULUS TAMKARINO Mampu
4 4 4 4 4
MAUTUKA 20 66,66667
22 RICARDO Mampu
5 5 5 5 4
OSINGMAHI 24 80
23 SANDY CELIO MAU Mampu
4 4 4 4 4
SANETY 20 66,66667
24 VAULA JEDIDA Mampu
5 5 5 4 5
BOLING 24 80
25 VANEZWELA AMORA Mampu
4 5 5 4 5
SAIPUTA 23 76,66667
26 WELLEM ROBERT Mampu
4 4 4 4 4
DUKA 20 66,66667
27 WILLIAM Mampu
5 4 4 4 4
KURNIAWAN DUKA 21 70
28 5 5 5 5 4 Mampu
HABEL OUENANG 24 80
29 LODIA FIRSLEDY Mampu
4 4 4 5 4
AHALAFANI 21 70
30 FADLI MARDINO Mampu
4 4 4 4 4
SELAN 20 66,66667
22,6333
RATA-RATA 3 75,44444
KETERANGAN
23
presentase= × 100=92
25 Sangat
Respon Peserts Didik: Mampu
1) Saya mampu memahami tentang pengertian sistem
pencernaan manusia
2) Saya mampu memahami fungsi sistem pencernaan
manusia.
3) Saya mampu mengetahui jalur sistem pencernaan
manusia
4) Saya mampu mengetahui organ-organ yang ada dalam

41
sistem pencernaan manusia.
5) Saya mampu mengetahui fungsi dari setiap organ yang
ada pada sistem pencernaan

4.4.3 Hasil Pre-Test

Hasil pretest merupakan hasil kemampuan peserta didik sebelum


dilakukan pembelajaran menggunakan media powerpoint interaktif dan hasil
belajar peserta didik sebelum menggunakan media dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Hasil pre-test pada peserta didik

No Nama Pre-test
1 Adelia Trivani Etikamena 40
2 Alfaro Jemis Umbu Kabunang 45
3 Akiko Alexandra Ahab 55
4 Aulia Supia Lily 40
5 Cerryta Gesang Supamelia 55
6 Clara Juniarti Laubela 60
7 Cristiani Namang Boling 60
8 Cristiano Soldado Herwanto Koly 55
9 Dave Gadman Saitakela 60
10 Djastin Asis Wetang 30
11 Elisa Lenatha Animani 60
12 Felicia Anjani Moa 55
13 Gery Ardilan Sirituka 40
14 Hana Yunita Syukur 40
15 Jeanny Anasta Kideng Sing 50
16 Mariam Ayu Satik Ratu 55
17 Maria Lestari Waang 40
18 Marcciano Serengkalo Bram Tubatonu 40
19 Marten Deker Hamma 40
20 Mey Putri Dealofa Dahoklori 40
21 Paulus Tamkarino Mautuka 40
22 Ricardo Osingmahi 45

42
23 Sandy Celio Mau Sanety 40
24 Vaula Jedida Boling 50
25 Vanezwela Amora Saiputa 50
26 Wellem Robert Duka 40
27 William Kurniawan Duka 40
28 Habel Ouenang 40
29 Lodia Firsledy Ahalafani 40
30 Fadli Mardino Selan 35
Jumlah 1380

4.4.4 Hasil Post-Test

Hasil posttest penggunaan media powerpoint interaktif pada tema 3


makanan sehat peneliti memberikan tes tulis dengan pertanyaan berjumlah 20
soal dan hasil kemampuan peserta didik dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 hasil posttest peserta didik.

No Nama Post-test
1 Adelia Trivani Etikamena 90
2 Alfaro Jemis Umbu Kabunang 95
3 Akiko Alexandra Ahab 95
4 Aulia Supia Lily 85
5 Cerryta Gesang Supamelia 95
6 Clara Juniarti Laubela 90
7 Cristiani Namang Boling 100
8 Cristiano Soldado Herwanto Koly 90
9 Dave Gadman Saitakela 100
10 Djastin Asis Wetang 85
11 Elisa Lenatha Animani 100
12 Felicia Anjani Moa 90
13 Gery Ardilan Sirituka 85
14 Hana Yunita Syukur 85
15 Jeanny Anasta Kideng Sing 90
16 Mariam Ayu Satik Ratu 100
17 Maria Lestari Waang 90
18 Marcciano Serengkalo Bram Tubatonu 85

43
19 Marten Deker Hamma 85
20 Mey Putri Dealofa Dahoklori 85
21 Paulus Tamkarino Mautuka 85
22 Ricardo Osingmahi 90
23 Sandy Celio Mau Sanety 85
24 Vaula Jedida Boling 95
25 Vanezwela Amora Saiputa 90
26 Wellem Robert Duka 85
27 William Kurniawan Duka 85
28 Habel Ouenang 90
29 Lodia Firsledy Ahalafani 85
30 Fadli Mardino Selan 85
Jumlah 1380

4.4.5 Hasil Belajar

Tabel 4.7 hasi belajar peserta didik kelas VA

Skor
N Prete Postte Post- Ideal-
Nama N-Gain N-Gain Skor
o st s Pre Prete
st
Adelia Trivani 83,333333
1 Etikamena 40 90 50 60 33 83
Alfaro Jemis 90,909090
2 Umbu Kabunang 45 95 50 55 91 90
Akiko Alexandra 88,888888
3 Ahab 55 95 40 45 89 88
4 Aulia Supia Lily 40 85 45 60 75
Cerryta Gesang 88,888888
5 Supamelia 55 95 40 45 89 88
Clara Juniarti
6 Laubela 60 90 30 40 75
Cristiani Namang
7 Boling 60 100 40 40 100
Cristiano Soldado
8 Herwanto Koly 55 90 35 40 87,5
Dave Gadman
9 Saitakela 60 100 40 40 100
10 Djastin Asis 30 85 55 70 78,571428 78

44
Wetang 57
Elisa Lenatha
11 Animani 60 100 40 40 100
77,777777
12 Felicia Anjani Moa 55 90 35 45 78 77
Gery Ardilan
13 Sirituka 40 85 45 60 75
Hana Yunita
14 Syukur 40 85 45 60 75
Jeanny Anasta
15 Kideng Sing 50 90 40 50 80
Mariam Ayu Satik
16 Ratu 55 100 45 45 100
Maria Lestari 83,333333
17 Waang 40 90 50 60 33 83
Marcciano
Serengkalo Bram
18 Tubatonu 40 85 45 60 75
Marten Deker
19 Hamma 40 85 45 60 75
Mey Putri Dealofa
20 Dahoklori 40 85 45 60 75
Paulus Tamkarino
21 Mautuka 40 85 45 60 75
Ricardo 81,818181
22 Osingmahi 45 90 45 55 82 81
Sandy Celio Mau
23 Sanety 40 85 45 60 75
Vaula Jedida
24 Boling 50 95 45 50 90
Vanezwela Amora
25 Saiputa 50 90 40 50 80
Wellem Robert
26 Duka 40 85 45 60 75
William
27 Kurniawan Duka 40 85 45 60 75
83,333333
28 Habel Ouenang 40 90 50 60 33 83
Lodia Firsledy
29 Ahalafani 40 85 45 60 75
Fadli Mardino 76,923076
30 Selan 35 85 50 65 92 76
Jumlah 1380 2695 1315 1615 2471,2773 24

45
34
82,375911
ngain 13 82
82,375911
13

46
47
48
49
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, L., & Fauziati, E. (2021). Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar dalam
Pandangan Teori Konstruktivisme Vygotsky. Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi
Pendidikan Dasar, 3(2), 163–174.
https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v3i2.1207

Fabiana Meijon Fadul. (2019).8–29.

Hasil, M., & Siswa, B. (2018). Kata Kunci : 03(1), 171–187.

Iii, B. A. B., Pendekatan, A., & Penelitian, J. (2005). 8. Bab Iii_2018321Pgmi. 28–
41.

Indonesia, U. P. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT


DALAM. 1(1), 11–17.

Kosanke, R. M. (2019). BAB III Rancangan Penelitian, Desain Penelitian, Variabel


Penelitian, Populasi dan Sampel, serta Teknik pengumpulan data. Jurnal Artikel,
22–38.

50
Kudsiyah, S., & Harmanto. (2017). Pengembangan multimedia powerpoint interaktif
materi tata urutan peraturan perundang-undangan nasional kelas VIII D SMPN 1
Jabon. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 5(1), 9.

Lailiyah, R. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif


Materi Siklus Makhluk Hidup Di Lingkungan Sekitar Untuk Siswa Kelas Iv Sd
Negeri Sumberbendo. Reseacrh Journal, 9(1), 135–150.

Putri, F. A. B., & Rezkita, S. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Ipa


Berbasis Powerpoint Interaktif Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri
Gondolayu. TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 5(3).
https://doi.org/10.30738/trihayu.v5i3.6122

Putri, H. P., & Nurafni, N. (2021). Pengaruh Media Pembelajaran PowerPoint


Interaktif terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(6), 3538–3543. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.986

Saida, L. N., Wijoyo, S. H., & Wicaksono, S. A. (2019). Pengaruh Penggunaan


Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Powerpoint untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar , Kebiasaan Belajar , dan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 3
Malang. Jurnal Pengembangan Teknologi IIformasi Dan Ilmu Komputer, 3(9).

Siswa, B., & Berbagai, T. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling. 4, 7786–7796.

Syafutra, W., Remora, H., & Sovensi, E. (2022). Jurnal Pengabdian Pendidikan
Masyarakat ( JPPM ) Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat ( JPPM ).
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM), 3(2), 108–118.
https://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JPPM/article/view/917/526

(Indonesia, 2019)(Kudsiyah & Harmanto, 2017)(H. P. Putri & Nurafni, 2021)(Saida


et al., 2019)(Dewi & Fauziati, 2021)(Kosanke, 2019)(Siswa & Berbagai, 2022)
(Iii et al., 2005)(Lailiyah, 2021)(Syafutra et al., 2022)(F. A. B. Putri & Rezkita,

51
2019)(Iii et al., 2005)(Fabiana Meijon Fadul, 2019) (Hasil & Siswa, 2018)
(Indonesia, 2019)(Saida et al., 2019)

52

Anda mungkin juga menyukai